Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan berkah,
dengan judul “Analisis Efektifitas program lapor pajak online via E-filling serta
dampak yang ditimbulkan bagi pendapatan pajak Negara di KPP Medan Polonia “
dengan lancar. Maksud dan tujuan dari penulisan Tugas ini sebagai salah satu syarat
bentuk pemenuhan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia semester I Program Diploma
banyak memperoleh bimbingan, dorongan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
Sumatera Utara
5. Bapak Dr. Rudianto, S.Sos., M.Si. Wakil Rektor IIIUniversitas Sumatera Utara
Sumatera Utara
1
9. Ibu Elizar Sinambela S.E., M.Si Ketua Prodi Manajeman Perpajakan
11. Kedua orang tua yang selalu memberikan doa, dukungan, dan masukan.
2019.
terlepas dari kekurangan. Oleh karena itu, segala bentuk kritik dan saran sangatlah
diharapkan penulis. Semoga Tugas Proposal ini membawa manfaat bagi pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN
1.Desain penelitian……………........................................................................21
2.Informan penelitian……………………………………………………….21-22
B.Sumber data…………………………………………………………………….23
3
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Indonesia sangatlah besar, namun belum secara maksimal terealisasikan terserap. Dari
265 juta jiwa penduduk Indonesia, hingga akhir tahun 2018 yang tercatat terdaftar
38,65 juta wajib pajak, terdaftar wajib lapor SPT 17,65 juta wajib pajak, dan yang
Sehingga berdampak pada rendahnya Tax ratio yang dipicu oleh rendahnya
tingkat kepatuhan wajib pajak dan kurangnya kapasitas administrasi perpajakan, hal ini
disebabkan karena kondisi perpajakan Indonesia saat ini belum ideal dan belum
Di-era sekarang ini teknologi internet memberikan pengaruh yang cukup besar
terhadap perkembangan informasi dunia, dahulu memerlukan waktu yang cukup lama
untuk mendapatkan informasi mengenai kejadian yang terjadi hari ini, namun sekarang
informasi dapat menyebar dengan cepat, hanya membutuhkan waktu satu detik saja
untuk mendapatkan indormasi dari internet, saat ini informasi juga menjadi kunci
informasi dan komunikasi tersebut juga sampai kepada aspek-aspek lain di pemerintah
4
Kini lembaga perpajakan memanfaatkan teknologi internet sebagai jalan
menjadi sumber pendapatan negara yang semakin hari semakin penting, pajak
merupakan salah satu bentuk seumber penerimaan negara yang terbesar, penerimaan
pajak ini sangat berperan dalam kesejahteraan masyarakat di Indonesia, oleh karena itu
hasil pungutan pajak di negara kita pada masa sekarang ini merupakan sumber utama
dan seiring dengan hal itu maka berbagai usaha telah dilakukan oleh segenap aparat di
melaporkan SPT merujuk era globalisasi yang serba kemudahan untuk itu
sesuai waktu, sehingga para wajib pajak akan lebih mudah dalam menunaikan
Pelayanan Pajak, sehingga dirasa lebih efektif dan efisien dalam segi penghematan
waktu.
5
Selain itu pengiriman data surat pemberitahuan pajak dapat dilakukan dimana saja
dan kapan saja tanpa harus tergantung pada jam kantor dan dapat pula dilakukan pada
hari libur dan tanpa kehadiran petugas pajak (24 jam dalam 7 hari), dimana data akan
fasilitas internet yang dilakukan melalui satu atau beberapa Perusahaan Penyedia Jasa
Aplikasi (ASP), serta dapat mengurangi beban proses administrasi laporan pajak
menggunakan kertas.
timgkat kepatuhan Wajib Pajak, selain itu transisi cara penyampaian dan pelaporan
Direktorat Jenderal Pajak sendiri dalam pengelolaan pajak, oleh karena itu perlu
dukungan dari semua pihak secara terus-menerus agar peningkatan pelayanan kapaada
Wajib Pajak terus berjalan dan sekaligus terciptanya administrasi perpajakan yang
modern, namun saat ini belum semua Wajib Pajak menggunakan E-Filling sebagai cara
Hal ini disebabkan masih banyak para Wajib Pajak yang belum paham tentang
Filling masih minim, selain itu sosialisasi tentang E-Filling masih belum maksimal dan
besar bagi Wajib Pajak maupun Direktorat Jenderal Pajak, selain kemapuan Wajib
kemudahan dan kepuasan pengguna terhadap E-Filling juga menjadi penentu sistem ini
6
dapat diterima atau tidak sebagai salah satu pendukung administrasi perpajakan di
Namun kenyataan menurut ahli Hastuty dan Jenie (2006) menyatakan sistem E-
Filing belum cukup efisien bagi wajib pajak sampai dengan diberlakukannya hukum
telematika karena masih rentannya wajib pajak mengurangi beban biaya pelaporan,
mengurangi waktu pelaporan SPT, dan juga mengurangi dokumentasi yang digunakan
oleh wajib pajak serta melakukan kesalahan dalam memasukkan data SPT.
B.Identifikasi masalah
sebagai berikut:
1. Masih banyak Wajib Pajak yang belum paham tentang pengoperasian E-Fiiling.
Wajib Pajak menjadi penentu sistem tersebut dapat diterima atau tidak.
kalangan Wajib Pajak menjadi penentu sistem tersebut dapat diterima atau tidak.
kalangan Wajib Pajak menjadi penentu sistem tersebut dapat diterima atau tidak.
7
C.Pembatasan masalah
Secara umum melaporkan SPT merupakan salah satu kewajiban bagi setiap wajib
pajak sebagai bentuk kepatuhan dan nantinya data yang dilaporkan dapat memberi
program E-Filling (Lapor pajak online), maka dari itu untuk mengetahui bagaimana
Analisis Efektifitas program lapor pajak online via E-filling serta dampak yang
ditimbulkan bagi pendapatan pajak Negara di KPP Medan polonia, dengan melakukan
kajian lebih dalam maka yaitu penelitian ini dapat menyajikan hasil yang akurat,
sehingga penelitian ini dibatasi atas 2 variabel yaitu efektifitas program dan dampak
D.Rumusan masalah
Medan polonia?.
E.Tujuan penelitian
pajak.
8
4. Untuk mengetahui E-Filling (lapor pajak online) efektif atau tidak.
F.Manfaat penelitian
adalah:
Efektifitas program lapor pajak online via E-filling serta dampak yang
2. Manfaat praktis
a. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dalam
perpajakan.
c. Bagi penulis
d. Bagi pembaca
selanjutnya
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A.Kajian teori
Sebagai warga negara Indonesia, Anda memiliki hak dan kewajiban sebagai wajib pajak
yang perlu dipatuhi. Keduanya telah diatur sedemikian rupa dalam Undang-Undang
Hak dan kewajiban perpajakan harus dilakukan oleh wajib pajak. Mengacu dari
undang-undang yang sama, pada pasal 1 ayat 2 dijelaskan kalau wajib pajak adalah
orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak dan pemungut
pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan
NPWP atau belum, sudah termasuk ke dalam wajib pajak jika sudah mempunyai hak
Hak wajib pajak disebutkan secara jelas dalam undang-undang, dan akan dibahas
Ketika besaran pajak terutang yang dibayar atau dipotong atau dipungut ternyata
lebih kecil daripada jumlah kredit pajak, wajib pajak berhak menerima kembali
kelebihan bayar ketika membayar pajak lebih banyak daripada jumlah yang
10
dengan mengirimkan surat permohonan pada Kepala KPP (Kantor Pajak Pratama) atau
kelebihan bayar pajak dalam waktu 12 (dua belas) bulan terhitung sejak surat
permohonan diterima secara lengkap. Jika wajib pajak termasuk dalam kriteria wajib
pajak patuh, pengembalian ini dapat dilakukan paling lambat 3 bulan untuk PPh dan 1
bulan untuk PPN sejak permohonan diterima. Kalau Ditjen Pajak terlambat
mengembalikan kelebihan bayar pajak, wajib pajak berhak menerima bunga sebesar 2%
Dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh Ditjen Pajak pada wajib pajak, wajib
Hadir dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan dalam batas waktu yang
ditentukan
Berdasarkan ruang lingkupnya, jenis pemeriksaan terbagi menjadi dua jenis, yaitu
jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan dan paling lama 6 (enam) bulan, terhitung dari
tanggal wajib pajak memenuhi surat panggilan untuk melakukan pemeriksaan kantor
11
sampai dengan tanggal laporan hasil pemeriksaan. Sedangkan pemeriksaan lapangan
dilakukan dalam jangka waktu paling lama 4 (empat) bulan dan dapat diperpanjang
menjadi 8 (delapan) bulan, terhitung sejak tanggal surat perintah pemeriksaan sampai
Setelah dilakukan pemeriksaan, umumnya akan terbit suatu surat ketetapan pajak
yang menunjukkan kalau wajib pajak kurang bayar, lebih bayar, atau nihil
perpajakannya. Jika wajib pajak tidak sependapat dengan surat tersebut, dapat
mengajukan keberatan. Lalu bila belum puas dengan keputusan keberatan, selanjutnya
wajib pajak dapat mengajukan banding. Langkah terakhir dalam sengketa pajak, wajib
Hak kerahasiaan
Wajib pajak memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan kerahasiaan atas semua
perpajakan. Di sisi lain, pihak yang bertugas di bidang perpajakan dilarang untuk
adalah:
wajib pajak.
Dokumen atau rahasia wajib pajak lainnya sesuai ketentuan perpajakan yang
berlaku.
12
Namun, keterangan atau bukti tertulis tentang wajib pajak dapat ditunjukkan
kepada pihak tertentu yang telah ditetapkan oleh Menteri Keuangan dalam rangka
penyidikan, penuntutan, atau dalam rangka kerja sama dengan instansi pemerintah
lainnya.
PPh Pasal 25 adalah pajak yang dibayar secara angsuran dengan tujuan untuk
meringankan beban wajib pajak, mengingat pajak terutang harus dilunasi dalam waktu
satu tahun. Dalam undang-undang ketentuan umum perpajakan, wajib pajak memiliki
Karena kondisi atau sebab tertentu, seperti rusaknya bumi dan bangunan yang
terkena bencana alam, wajib pajak dapat mengajukan permohonan pengurangan pajak
terutang PBB. Wajib pajak yang merupakan anggota veteran pejuang dan pembela
13
Khusus untuk Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB P2) yang
Wajib pajak yang termasuk ke dalam wajib pajak patuh dapat diberikan
lambat 1 bulan untuk PPN dan 3 bulan untuk PPh terhitung sejak tanggal permohonan.
Untuk pelaksanaan proyek pemerintah yang dibiayai dengan hibah atau dana
pinjaman luar negeri, PPh terutang atas penghasilan yang diterima kontraktor,
Dalam lingkup PPN, Barang Kena Pajak (BKP) atau kegiatan tertentu diberikan
fasilitas pembebasan PPN. BKP tersebut di antaranya kereta api, pesawat udara, kapal
laut, buku-buku, perlengkapan TNI/Polri yang diimpor maupun yang diserahkan di area
Fasilitas PPN tidak dipungut ini turut diberikan pada perusahaan yang melakukan
kegiatan di kawasan tertentu, seperti kawasan berikat, di antaranya atas impor dan
14
KEWAJIBAN WAJIB PAJAK
Selain hak, ada kewajiban yang harus dipatuhi oleh wajib pajak, di antaranya:
Wajib pajak harus mendaftarkan diri untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP) di kantor pajak pratama (KPP) atau kantor pelayanan, penyuluhan dan
konsultasi perpajakan (KP2KP). Saat ini, pendaftarakan NPWP juga dapat dilakukan
melalui online. Wajib pajak yang merupakan pengusaha, wajib dikukuhkan sebagai
Pengusaha Kena Pajak (PKP) oleh KPP atau KP2KP setelah memenuhi persyaratan
tertentu, di antaranya pengusaha orang pribad atau badan melakukan penyerahan barang
kena pajak atau jasa kena pajak dengan jumlah omzet melebihi Rp4.800.000.000 dalam
setahun.
Jika tidak memenuhi syarat tersebut, tetap dapat melaporkan usahanya untuk
dikukuhkan sebagai PKP. Setelah dikukuhkan sebagai PKP, maka wajib untuk
memungut pajak pertambahan nilai (PPN) dari setiap pembeli/pengguna jasanya dengan
menerbitkan faktur pajak. PPN tersebut kemudian dilaporkan dalam SPT Masa. Jika ada
yang harus disetorkan, wajib pajak perlu menyetorkan PPN itu ke KPP tempat
ini, dapat melakukannya secara mudah dan cepat melalui aplikasi OnlinePajak. Aplikasi
Online Pajak memudahkan Anda untuk hitung, setor, lapor pajak. Semua pelaksanaan
kewajiban pajak ini cukup dilakukan dalam satu aplikasi, hanya dengan satu klik.
15
3. Kewajiban dalam Hal Diperiksa
Ditjen Pajak dapat melakukan pemeriksaan pada wajib pajak untuk menguji
bebas wajib pajak, atau objek yang terutang pajak. Untuk jenis Pemeriksaan
Lapangan, wajib pajak harus memberikan akses untuk melihat dan menyimpan
data.
Memberikan izin untuk memasuki tempat atau ruang yang dianggap perlu serta
pemeriksaan.
Data di sini adalah data dan informasi orang pribadi atau badan yang dapat
16
keuangan dan lalu lintas devisa, kartu kredit, serta laporan keuangan dan/atau laporan
kegiatan usaha yang disampaikan kepada instansi lain di luar Ditjen Pajak. Kewajiban
ini tidak hanya dipatuhi oleh wajib pajak, tetapi juga oleh setiap instansi pemerintah,
lembaga, asosiasi, dan pihak lain. Jika sengaja tidak memenuhi kewajiban ini, wajib
pajak akan terkena pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling
banyak Rp1.000.000.000.
E-SPT, adalah data SPT wajib pajak dalam bentuk eletronik yang dibuat oleh
wajib pajak dengan menggunakan aplikasi e-SPT yang disediakan oleh pihak
E-FILLING, adalah suatu cara penyampaian SPT secara online dan real time
diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak kepada wajib pajak yang mengajukan
nama, NPWP, tanggal, jam, Nomor Tanda Terima Elektronik (NTTE) dan
jasa aplikasi yang tertera pada hasil cetakan SPT induk dalam hal e-filling
Tanda tangan elektronik atau tanda tangan digital, adalah informasi elektronik
yang dilekatkan dan memiliki hubungan langsung atau terasosiasi pada suatu
17
informasi elektronik lain termasuk sarana administrasi perpajakan yang
ditujukan oleh wajib pajak untuk menunjukkan identitas dan status yang
bersangkutan.
Kode verifikasi, adalah sekumpulan angka atau huruf atau kombinasi angka
dan huruf yang degenerate oleh sistem DJP yang digunakan untuk keamanan
Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN), adalah nomor yang tertera pada
18
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Menurut Djam’an Satori1 ”bahwa penelitian kualitatif dilakukan karna peneliti ingin
kondisi objek alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik
pengumpulan data dengan triangulasi, analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan
keterkaitan antar kegiatan. Selain itu, penelitian deskriptif tidak memberikan perlakuan,
menggambarkan suatu kondisi yang apa adanya. Satu-satunya perlakuan yang diberikan
hanyalah penelitian itu sendiri yang dilakukan melalui observasi, wawancara, dan
kualitatif”.
20
Menurut Pawito4 “Penelitian kualitatif memiliki tujuan untuk mendeskriptifkan
fenomena yang ada secara kualitatif dengan harapan dapat membuka potensi
dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian deskriptif kualitatif yaitu rangkaian kegiatan
untuk memperoleh data yang bersifat apa adanya tanpa ada dalam kondii tertentu yang
Disini, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif karena dimana data yang
(SPT) serta meningkatkan penerimaan negara pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Medan Polonia”.
B. Lokasi penelitian
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis melakukan
penelitian dengan instansi terkait yaitu di KPP Pratama Medan Polonia yang beralamat
Jl. Suka Mulia No.1 A Gedung Kanwil DJP Sumut I merupakan salah satu KPP yang
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan kualitatif.
Data kuantitatif berupa data statistik yang meliputi jumlah wajib Pajak terdaftar dan
jumlah penerimaan SPT Tahunan sejak 2016-2017 karena KPP Pratama Medan Polonia
baru memfasilitasi penyampaian SPT tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi dengan
Formulir 1770S dan 1770SS pada tahun 2013. Sumber data yang digunakan dalam
21
a. Data primer
Yaitu data yang bersumber dari hasil pengamatan ( observasi) dan wawancara
dan devisi pengolahan data dan informasi serta beberapa wajib orang pribadi.
b. Data sekunder
Yaitu data yang diperoleh berupa laporan-laporan dan informasi lain dalam bentuk
dokumentasi yang bersumber dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang diteliti dan
Data adalah bagian yang terpenting dari suatu penelitian, karena dengan data peneliti
dapat mengetahui hasil dari penelitian tersebut. Pada penelitian ini, data diperoleh dari
macam dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh. Sesuai dengan
karekteristik data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka pengumpulan data yang
dilakukan adalah :
1. Obsevasi
Observasi merupakan teknik yang mendasar dalam penelitian non tes. Observasi
dilakukan dengan pengamatan yang jelas, rinci, lengkap dan sadar tentang perilaku
untuk melakukan akurat reaksi individu yang diamati dalam kondisi tertentu. Observasi
dalam penelitian kualitatif dilakukan terhadap situasi sebenarnya yang wajar, tanpa
22
dipersiapkan, dirubah atau bukan diadakan khusus untuk keperluan penelitian sebagai
Marshal dalam Sugiono menyataka bahwa “ through observation there searcher learn
about behavior and he meaning attached to those behavior” , jadi melalui obsevasi,
peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut. Berkaitan dengan
observasi yang dilakukan dalam penelitian kualitatif maka observasi yang digunakan
yaitu observasi langsung. Observasi langsung yaitu terjun kelapangan dan melihat
2. Wawancara
meeting of two persons to exchange information and idea through question and
untuk bertukar informasi dan ide-ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
Metode ini dilakukan dengan cara mewawancarai secara langsung dan mendalam ( in
penjelasan pada kondisi dan situasi yang sebenarnya pula. Dalam penelitian ini yang
3. Dokumentasi
23
dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observai dan wawancara
dalam penelitian kualitatif, maka dari itu dokumentasi sangat diperlukan dalam
menunjang penelitian. Dokumen yang ditunjukkan dalam hal ini adalah segala
KPP Pratama Medan Polonia dan lain sebagainya yang berkaitan dengan persiapan
penerapaan E-Filling.
Teknik pengumpulan data yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian
1. Studi Lapangan
Studi lapangan dilakukan dengan cara mengumpulkan data laporan dari KPP Pratama
Medan Polonia.
2. Studi Kepustakaan
terdahulu, dan bahan kepustakaan lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
kedalam unit –unit , melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang
penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami
24
dikumpulkan dari hasil observasi dan wawancara.
total penerimaan SPT Tahunan serta kaitannya dengan hasil wawancara dan
kan data kedalam pola , kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat
ditemukan tema dan dapat dirumukan hipotesi kerja seperti yang disarankan oleh
data.
Dengan demikian dalam mengelola data dan menganalisi data penelitian ini digunakan
proedur penelitian kualitatif, yakni dengan memaparkan penelitian ini apa adanya serta
penelitian dilakukan dengan cara mereduksi data, menyajikan data, dan membuat
kesimpulan. Prosedur analisis ini berlangsung secara sirkuler selama penelitian selama
penelitian ini berlangsung. Penjelasan ketiga tahapan ini adalah sebagai berikut:
1. Menyajikan data
Menyajikan data adalah proses pemberian sekumpulan informasi yang disussun dan
gambaran secara keseluruhan dari kelompok data yang diperoleh agar mudah dibaca
secara menyeluruh.
25
2. Reduksi data
pengabstrakan dan transformasi data mentah/kasar yang muncul dari catatan- catatan
dibutuhkan dan mengorganisasikan data agar lebih sistematis, sehingga dapat dibuat
suatu kesimpulan yang bermakna. Data yang telah direduksi dapat memberikan
3. Membuat kesimpulan
Pada mulanya data terwujud dari kata-kata, tulisan dan tingkah laku perbuatan yang
telah dikemukakan dalam penelitian. Penelitian ini diperoleh melalui hasil bservasi,
interview, atau wawancara dan studi dokumenter, sebenarnya sudah dapat memberikan
26
DAFTAR PUSTAKA
Alfabeta.
Alfabeta.
Rosdakarya.
Pawito, & Lembaga Kajian Islam Dan Sosial LKIS. (2007). Penelitian Komunikasi
Kualitatif. : PT LKIS.
Rosdakarya.
Rosdakarya.
Resmi, Siti. (2011). Perpajakan teori dan kasus. Jakarta : Salemba Empat.
INTERNET
www.Pajak.go.id
www.uin-malang.ac.id
www.pajak.negeri.ac.id
www.e-filling.go.id
27