Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
sebagian pasien, hal ini dikarenakan oleh takut pada anastesi, takut
dan 50 persen dari semua jenis hernia. Selain itu, hernia ventral dan
Dari kasus semua jenis hernia , 75% merupakan hernia inguinalis. Hernia
medialis 25% dan hernia femoralis sekitar 15% dan 10% hernia abdomen
1
2
bahwa, hernia menempati urutan ke-8 dengan jumlah 18.145 kasus, 273
terjadi pada pria dan 3.094 kasus terjadi pada wanita (Indri, 2015).
September 2018, data dua bulan terakhir yang diambil dari ruang rekam
medik RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo yaitu pada bulan Juli sampai
kelainan anatomi dan bukan organ yang abnormal, tetapi ada lobang
frekuensi darah, curah jantung dan tahanan vascular perifer, selain itu
memacu jantung berdenyut lebih cepat serta lebih kuat, sehingga tekanan
3
darah akan meningkat. Dan apa bila tidak segera diatasi dapat
(Mohammad, 2015).
segala macam prosedur yang tidak diketahui yang harus dijalani pasien
kecemasan pada pasien pre operasi hernia di ruang mawar RSUD dr.
1.3 Tujuan
pasien pre operasi hernia di ruang mawar RSUD dr. Abdoer Rahem
Situbondo.
pasien pre operasi hernia di ruang mawar RSUD dr. Abdoer Rahem
Situbondo.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
dengan suatu usaha dalam rangka merubah domain kognitif dan atau
perubahan yang dibuat oleh individu pada sikap, pikiran, dan perasaan
6
7
terjadi.
yang dihadapinya.
8
yaitu coping jangka pendek dan coping jangka panjang. Dalam kejadian
COPE yang telah direvisi dapat digunakan untuk semua situasi sesuai
Ini merupakan cara untuk mengukur respon coping dengan cepat karena
merupakan kuesioner laporan diri 28 item singkat dengan dua item untuk
1= 1 – 17 Kurang
2= 18 – 34 Cukup
3= 35 – 51 Baik
4= 52 – 68 Sangat baik
2.2.1 Definisi
yang berkaitan tentang perasaan tidak pasti dan keadaan emosi ini tidak
2015).
1. Faktor Predisposisi
a. Faktor Biologis
b.Sosial Budaya
2. Faktor Presipitasi
terinci dan spesifik dan tidak dapat berpikir tentang hal lain. Semua
beri pengarahan
saluran cerna, tidak dapat tidur (susah tidur), mudah tersinggung dan
denyut nadi kuat, sakit kepala, mulut kering, nada suara lebih
ritualistik.
menyimpang,
secara verbal.
tensinggung.
lesu.
konsentrasi.
7. Gejala somatik: nyeri pada otot-otot dan kaku, gertakan gigi, suara
13. Gejala vegetatif : mulut kering, mudah berkeringat, muka merah, bulu
1 = 15 – 20 Kecemasan ringan
2 = 21 – 27 Kecemasan sedang
3 = 28 – 41 Kecemasan berat
Adapun hal-hal yang dinilai dengan alat ukur skala HARS ini
ingat menurun.
7. Gejala somatik atau otot sakit dan nyeri otot, gigi gemerutuk, suara
tidak stabil.
merasa lemas
denyut nadi mengeras, rasa lesu dan lemas seperti mau pingsan,
10. Gejala pernafasan rasa sesak, rasa tercekik, sering menarik nafas,
nafas pendek.
11. Gejala gastrointestinal sulit menelan, perut melilit, nyeri sebelum dan
12. Gejala urogenital dan kelamin sering buang air kecil, tidak dapat
menahan buang air kecil, tidak datang bulan atau haid, darah haid
melemah, impotensi.
13. Gejala autonom mulut kering, muka merah, muka berkeringat, kepala
2.4.1 Definisi
penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding
2.4.2 Etiologi
hernia pada anulus internus yang cukup lebar sehingga dapat dilalui oleh
kantong dan isi hernia. Selain itu, diperlukan faktor yang dapat
mendorong isi hernia melewati pintu yang sudah terbuka cukup lebar.
Pada orang sehat ada tiga mekanisme yang dapat mencegah terjadinya
hernia, yaitu kanalis yang berjalan miring, adanya struktur otot oblikus
2.4.3 Komplikasi
hernia, isi hernia dapat tertahan dalam kantong hernia.Hal ini dapat terjadi
kalau isi hernia terlalu besar.Di sini tidak timbul gejala klinis kecuali
berupa benjolan. Isi hernia dapat pula terjepit oleh cincin hernia sehingga
sederhana. Bila cincin hernia sempit, kurang elastis, atau lebih kaku
seperti pada hernia femoralis dan hernia obturatoria, maka lebih sering
terjadi edema organ atau struktur didalam hernia dan transudasi ke dalam
terdiri atas usus, dapat terjadi perforasi yang akhirnya dapat menimbulkan
abses lokal, fistel atau peritonitis jika terjadi hubungan dengan rongga
medis, dan, sangat jarang terjadi cedera pada testis atau usus.
operasi) juga ada dan paling sering terjadi pada pasien yang datang
KERANGKA KONSEP
Etiologihernia :
Anomalikonginetal
Hernia
Faktor-faktor yang
mempengaruhicoping strategies:
Penatalaksanaan :
1. Kepribadian
2. Jeniskelamin 1. Pembedahan / Operasi :
3. Tingkat pendidikan a. Takut operasi akan gagal
b. Kurangnya pengetahuan
4. Status social ekonomi
c. Status ekonomi
5. Dukungansosial
:Tidak di teliti
: Di teliti
: Menghubungkan / kejadian
19
20
dapat di terima atau harus di tolak.berdasar kan fakta atau data empiris
METODE PENELITIAN
dalam penelitian ini adalah desain studi analitik korelasional dengan pendekatan
akibat atau resiko dan akibat atau kasus yang terjadi pada objek penelitian di
(Nursalam ,2013).
21
22
Judul
Hubungancoping strategiesdengankecemasanpadapasien pre operasi hernia
di ruangmawar RSUD dr. AbdoerRahemSitubondo
Populasi
Seluruhpasien pre operasi hernia di ruangmawar RSUD dr.
AbdoerRahemSitubondo
Sampel
Sebagianpasien pre operasi hernia RSUD dr.
AbdoerRahemSitubondo
Tehnik Sampling
Accidentalsampling
DesainPenelitian
Analitikkorelasi
Pengumpulan Data
kuesioner
Pengolahan Data
Editing, Coding, Scoring, Tabulating
Analisa Data
Korelatif SPEARMAN
Kesimpulan
4.3.1 Populasi
4.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang akan di teliti atau sebagian jumlah
kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, di mana kriteria
tersebut menentukan dapat dan tidaknya sample yang tersebut di gunakan (A.
1. Kriteria Inklusi
2. Kriteria Eksklusi
dalam penelitian dari populasi yang ada,sehingga jumlah sample akan mewakili
2008).
4.4 Variabel
coping strategies dengan kecemasan pada pasien pre operasi hernia di ruang
lain (Nursalam, 2009). Dalam penelitian ini variabel independen yang digunakan
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
Tabel 4.1 :Definisi operasional Hubungan Coping Strategies dengan Kecemasan pada
Pasien Pre Operasi Hernia di Ruang Mawar RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo
ALAT
DEFINISI INDIKATOR SKALA SKOR
VARIABEL UKUR
OPERASIONAL
Bakesbangpol Situbondo, peneliti juga mengajukan ijin kepada direktur RSUD dr.
1. Peneliti meminta ijin dan mendapatkan ijin dari kepala rumah sakit untuk
penelitian.
menanda-tangani.
pada responden yang tidak bisa baca, dan pengambilan data di lakukan di
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana ketepatan suatu alat
(dalam hal ini kuesioner) dilakukan dengan cara melakukan korelasi antar
2. Uji Reliabilitas
atau kenyataanhidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang
peranan yang penting dalam waktu yang bersaman. Perlu diperhatikan bahwa
tingkat kecemasan adalah kuesioner Breif COPE HARS dan, buku catatan,
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat baik
30
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat baik
1= 1 – 17 Kurang
2= 18 – 34 Cukup
3= 35 – 51 Baik
4= 52 – 68 Sangat baik
1= 15 – 20 Kecemasan ringan
2= 21 – 27 Kecemasan sedang
3= 28 – 41 Kecemasan berat
1= 1 – 17 Kurang
2= 18 – 34 Cukup
3= 35 – 51 Baik
4= 52 – 68 Sangat baik
1= 15 – 20 Kecemasan ringan
2= 21 – 27 Kecemasan sedang
3= 28 – 41 Kecemasan berat
4.9Analisa Data
proporsi.
di gunakan uji spearmen adalah karena merupakan salah satu ukuran korelasi
yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan arah hubungan linier dari dua
32
variabel disertai dengan perubahan variabel lainnya, baik dalam arah yang sama
diinginkan. Pada penelitian ini apabila angka probabilitas lebih kecil dari 0,5
maka H0 di tolak yang berarti ada hubungan kebiasaan game online dengan pola
tidur remaja, sebaliknya jika lebih besar dari atau sama dengan 0,5 maka H0 di
terima yang berarti tidak ada hubungan berdiri terlalu lama degan terjadinya
plantar fascitis.
Proses analisa data di lakukan dengan bantuan program computer SPSS For
Windows
responden tentang berbagai hal terkait dengan penelitian yang akan dilakukan.
menolak untuk diteliti, peneliti tidak akan memaksa dan menghormati hak
responden.
peserta peneliti cukup memberi tanda atau kode pada lembar pengumpulan data.
peneliti dan hanya kelompok data tertentu yang akan disajikan atau dilaporkan