Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PARASITOLOGI

Praktikum :1
Judul :Entamoeba Histolitika
Metode :Sediaan langsung
Tujuan :untuk mengidentifikasi adanya kista Entamoeba Histolitika
Hari/tanggal :jumat,29 september 2019
Tempat :Laboratorium Klinik terpadu politeknik unggulan Kalimantan

Dasar Teori :
Entamoeba histolytica adalah protozoa parasit, bagian dari genus Entamoeba. Entamoeba
histolityca merupakan kelompok rhizopoda yang bersifat patogen dan menyebabkan penyakit
diare amoeba. Diarenya disertai dengan darah dan lendir. Prevalensi akibat infeksi Entamoeba
histolityca cukup tinggi. Protozoa ini dapat menimbulkan diare bagi penderita, meskipun tidak
tertutup kemungkinan organisme ini hidup secara komensal pada manusia sehingga tidak
memperlihatkan gejala klinis yang khas.
Penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa usus amuba (amebiasis), dikarenakan
mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh adanya protozoa.
Kontaminasasi dapat terjadi dikarenakan sistem pembuangan air kotor dan tinja tidak dikelola
dengan baik sehingga dapat mencemari makanan dan minuman. Selain itu perilaku tidak
mencuci tangan dengan menggunakan sabun setelah buang air besar dan penanganan makanan
yang belum memenuhi aspek sanitasi makanan menyebabkan mikroorganisme penyebab diare
leluasa menginfeksi host (manusia).
Banyak buku tua menyatakan bahwa 10% dari populasi dunia terinfeksi protozoa ini. Namun
sumber lain menyatakan: setidaknya 90% dari infeksi ini adalah karena spesies Entamoeba kedua
yaitu E. dispar. Mamalia seperti anjing dan kucing bisa menjadi transit infeksi, tetapi tidak ada
bukti mengenai kontribusi nyata untuk terjadinya penularan dari kedua hewan ini.. Entamoeba
histolytica merupakan salah satu spesies dari Rhizopoda. Pertama kali ditemukan oleh Losch
pada tahun 1875 dari tinja seorang penderita disentri di Rusia. Schaudinn berhasil
membedakannya dengan Entamoeba coli yan merupakan parasit komersial di dalam usus besar.
Pada tahun 1913, Walker dan Sellards membuktikan bahwa Entamoeba histolytica merupakan
penyebab penyakit koletis amebic.
Alat dan Bahan :
1. Alat :
a. mikroskup
b. deck glass
c. aplikator/lidi
d. pipet tetes

2. Bahan :
a. larutan pewarna (lugol, eosin, sudanIII)
b. obyek glass
c. Tisu
d. Spiritus
e. Aquadest
f. Metanol
g. Giemsa
h. Oil Imersi

3. sample:
a. praktikum berupa faeces.

Cara Kerja :

1. Disiapkan seluruh alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum.
2. Obyek glass diletakkan dalam posisi mendatar, kemudian diambil faeces kurang lebih
sebanyak 1 gram ( sebesar penthol korek api).
3. Teteskan larutan pewarna kurang lebih 2 – 3 tetes disebelahnya.
4. Campurkan faeces dengan larutan pewarna, buang bagian faeces yang keras.
5. Tutup dengan deck glass, upayakan tidak terbentuk gelembung udara.
6. Sediaan awetan dipasang pada mikroskup dengan perbesaran lemah ( 5 x atau 10 x)
7. Dilakukan pengamatan pada seluruh lapangan pandang pada sediaan.
8. Hasil pengamatan morfologi umum digambar pada buku kerja.
9. Bila belum jelas lensa obyektif diubah pada perbesaran sedang (40 x atau 45 x)
Flow Chat :
Hasil Pengamatan :
Prmbahasan :
Entamoeba histolytica adalah parasit yang dapat menyebabkan suatu benjolan besar yang
bisa menyumbat usus dan dapat juga menyebabkan perlubangan pada dinding usus yang
dikarenakan dari kontaminasinya tangan dari makanan masuk kemulut dan beradaptasi di usus
manusia,untuk itu perlunya pencegahan dengan menjaga lingkungan yang sehat dan bersih agar
tidak terjangkit penyakit kista dari entamoeba histylica.
Klasifikasi Entamoeba histolytica adalah :
Domain : Eukaryota
Filum : Amoebozoa
Kelas : Archamoebae
Ordo : Amoebida
Genus : Entamoeba
Spesies : Entamoeba histolytica

 Bentuk Histolitika :
Besarnya 20-40 mikron, inti Entamoeba ada satu dengan kariosom letak sentral,
endoplasma dengan vakuol-vakuol (berbutir halus) biasanya tidak mengandung bakteri atau sisa
makanan, tetapi mengandung sel darah merah, ada eritrosit, ektoplasma bening homogen
terdapat di bagian tepi sel membentuk pseudopodium yang dapat dilihat dengan nyata.
Pseudopodium yang dibentuk dari ektoplasma, besar dan lebar seperti daun, dibentuk dengan
mendadak, pergerakannya cepat. Bentuk histolitika ini patogen dan dapat hidup dalam jaringan
usus besar, hati, paru, otak, kulit dan vagina. Bentuk ini berkembangbiak secara belah pasang di
jaringan dan dapat merusak jaringan tersebut, sesuai dengan nama spesiesnya Entamoeba
histolytica (histo = jaringan, lysis = hancur).

Gambar Entamoeba Histolytica :


 Bentuk Minuta :

Bentuk minuta adalah bentuk pokok (esensial); tanpa bentuk minuta daur hidup tidak

dapat berlangsung; Besarnya 10-20 mikron, mempunyai satu inti Entamoeba dengan

kariosom letak sentral, endoplasma dengan vakuol-vakuol (berbutir-butir) yang tidak

mengandung sel darah merah tetapi mengandung bakteri dan sisa makanan, tanpa eritrosit,

ektoplasma tidak nyata dan hanya tampak jika membentuk pseudopodium. Pseudopodium

dibentuk perlahan-lahan sehingga pergerakannya lambat.

Gambar Entamoeba Minuta :

 Bentuk Kista :

Bentuk kista dibentuk di rongga usus besar; Besarnya 10-20 mikron, berbentuk bulat atau

lonjong, mempunyai dinding kista, mempunyai satu atau empat inti, terlihat benda kromatoid

besar menyerupai lisong, terdapat vakuol glikogen. Benda kromatoid dan vakuol glikogen

dianggap sebagai makanan cadangan, karena itu terdapat pada kista muda. Pada kista matang,
benda kromatoid dan vakuol glikogen biasanya tidak ada lagi. Bentuk kista ini tidak patogen,

tetapi dapat merupakan bentuk infektif.

Jadi, E. Histolytica tidak selalu menyebabkan penyakit. Bila tidak menyebabkan penyakit, ameba

ini hidup sebagai bentuk minuta yang bersifat komensal di rongga usus besar, berkembangbiak

secara belah pasang. Kemudian bentuk minuta dapat membentuk dinding dan berubah menjadi

bentuk kista. Kista dikeluarkan bersama tinja.Dengan adanya dinding kista, bentuk kista dapat

bertahan terhadap pengaruh buruk di luar badan manusia.Bila kista matang tertelan, kista

tersebut sampai di lambung masih dalam keadaan utuh karena dinding kista tahan terhadap asam

lambung. Di rongga usus halus dinding kista dicernakan, terjadi ekskistasi dan keluarlah bentuk-

bentuk minuta yang masuk ke rongga usus besar. Bentuk minuta dapat berubah menjadi bentuk

histolitika yang patogen dan hidup di mukosa usus besar dan dapat menimbulkan gejala. Dengan

aliran darah, bentuk histolitika dapat tersebar ke jaringan hati, paru dan otak. Infeksi terjadi

dengan menelan kista matang.

Gambar Entamoeba Kista :

2.3 Siklus Hidup E.histolytica dan T.vaginalis


 Pada Entamoeba histolytica :
Kista matang dikeluarkan bersama tinja penderita (1). Infeksi Entamoeba histolytica oleh
kista matang berinti empat (2) tinja terkontaminasi pada makanan, air, atau oleh tangan. Terjadi
ekskistasi (kista berinti empat yang masuk ke dalam tubuh membentuk delapan amubula
kemudian menjadi bentuk trofozoit, proses ini terjadi di sekum/ileum). (3) dan berbentuk
tropozoit (4) selanjutnya, bermigrasi ke usus besar. Tropozoit memperbanyak diri dengan cara
membelah diri (binary fission) dan menjadi kista (5), menumpang dalam tinja (1). Karena untuk
mempertahankan dirinya, kista akan dapat bertahan beberapa hari sampai dengan berminggu-
minggu pada keadaan luar dan penyebab penularan. (bentuk tropozoit selalu ada pada tinja
diare, namun dengan cepat dapat dihancurkan oleh tubuh, dan jika tertelan bentuk ini tidak dapat
bertahan saat melewati lambung) dalam banyak kasus, tropozoit akan kembali berkembang
menuju lumen usus (A: noninvasive infection) pada carier yang asimtomatik, kista ada dalam
tinjanya. Pasien yang diinfeksi oleh tropozoit di dalam mukosa ususnya (B: intestinal disease),
atau, menuju aliran darah, secara ekstra intestinal menuju hati, otak, dan paru (C: extraintestinal
disease), dengan berbagai kelainan patologik.

KESIMPULAN :
Pada pemeriksaan feses metode sediaan langsung tidak ditemukan Entamoeba Histolitika.
Banjarmasin, 6 Januari 2019
Paraf pembimbing Praktikan

Muhammad Ilham Farihi, S.Pd., M. Sc. ( Muhammad riduan )


Dona Yuliana, Amd.AK

Anda mungkin juga menyukai