Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PARASITOLOGI

Praktikum :2
Judul :Entamoeba coli
Metode :Sediaan langsung
Tujuan :untuk mengidentifikasi adanya kista Entamoeba Histolitika
Hari/tanggal :jumat,29 september 2019
Tempat :Laboratorium Klinik terpadu politeknik unggulan Kalimantan

Dasar Teori :
Entamoeba coli adalah non-patogenik spesies dari Entamoeba yang sering ada sebagai komensal
parasit pada manusia saluran pencernaan . E. coli (tidak harus bingung dengan bakteri
Escherichia coli ) adalah penting dalam pengobatan karena bisa bingung selama pemeriksaan
mikroskopis dari spesimen tinja diwarnai dengan patogen Entamoeba histolytica . Sementara
diferensiasi ini biasanya dilakukan dengan pemeriksaan visual dari kista parasit melalui
mikroskop cahaya , metode baru menggunakan biologi molekuler teknik telah dikembangkan.
Amoeba ini ditemukan kosmopolit.Di Indonesia frekuensinya antara 8 – 18%.
Alat dan Bahan :

1. Alat :
a. mikroskup
b. deck glass
c. aplikator/lidi
d. pipet tetes

2. Bahan :
a. larutan pewarna (lugol, eosin, sudanIII)
b. obyek glass
c. Tisu
d. Spiritus
e. Aquadest
f. Metanol
g. Giemsa
h. Oil Imersi

3. sample:
a. praktikum berupa faeces.

Cara Kerja :

1. Disiapkan seluruh alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum.
2. Obyek glass diletakkan dalam posisi mendatar, kemudian diambil faeces kurang lebih
sebanyak 1 gram ( sebesar penthol korek api).
3. Teteskan larutan pewarna kurang lebih 2 – 3 tetes disebelahnya.
4. Campurkan faeces dengan larutan pewarna, buang bagian faeces yang keras.
5. Tutup dengan deck glass, upayakan tidak terbentuk gelembung udara.
6. Sediaan awetan dipasang pada mikroskup dengan perbesaran lemah ( 5 x atau 10 x)
7. Dilakukan pengamatan pada seluruh lapangan pandang pada sediaan.
8. Hasil pengamatan morfologi umum digambar pada buku kerja.
9. Bila belum jelas lensa obyektif diubah pada perbesaran sedang (40 x atau 45 x)
Flow Chat :
Hasil Pengamatan :
Prmbahasan :
Entamoeba coli merupakan spesies non-patogenik Entamoeba yang sering ada sebagai parasit
komensal di saluran pencernaan manusia.Klinis, E. coli (jangan bingung dengan bakteri
Escherichia coli) adalah penting dalam kedokteran karena bisa bingung selama pemeriksaan
mikroskopis dari spesimen tinja diwarnai dengan Entamoeba histolytica patogenik Sementara
diferensiasi ini.Biasanya dilakukan melalui pemeriksaan visual dari kista parasit melalui
mikroskop cahaya, metode baru dengan menggunakan teknik biologi molekular telah
dikembangkan.

Taksonomi
Klasifikasi
 Sub Kingdom : Protozoa
 Filum : Sarcomastigophora
 Sub filum : Sarcodina
 Kelas : Lobosasida
 Sub kelas : Gymnamoebiasina
 Ordo : Amoebidorida
 Famili : Endamoebidae
 Genus : Entamoeba sp.
 Spesies : Entamoeba coli

Morfologi
Morfologi : E. coli memiliki bentuk trofozoit , morfologi dan kista. Trofozoit ditandai
dengan ciri-ciri morfologi sebagai berikut:
Bentuk Trofozoit
1. bentuk ameboid, ukuran 15-50 µm
2. sitoplasma mengandung banyak vakuola yang berisi bakteri, jamur dan debris (tanpa
eritrosit)
3. nukleus dengan karyosom sentral dan kromatin mengelilingi pinggirannya
4. pseudopodia kurang lebar, sehingga tidak progresif dalam bergerak

Kista E. coli memiliki ciri-ciri berikut:


1. bentuk membulat dengan ukuran 10-35 µm
2. kista matang berisi 8-16 inti
chromatoidal bodies berupa batang-batang langsing yang menyerupai jarum
Bentuk Kista
- Berukuran 15-22 mikron
- lonjong atau bulat
- Dinding tebal dan hitam
- Kista dalam tinja biasanya
berinti 2-8
- Kista berinti 2 mempunyai
glikogen, kista berinti 8.
sudah tidak di temukan
glikogen

Distribusi Geografis
Bersifat kosmopolitan yaitu ditemukan dimana saja. Lingkungan yang kurang bersih kerap
kali merupakan tempat subur atau tempat yang baik untuk hidupnya parasit entamoeba coli ini.

siklus Hidup
Daur HidupMorfologi dan daur hidupnya sama dengan Entamoeba histolytica.Hospesnya
adalahmanusia, monyet, dan babi. Hidupnya di dalam rongga usus besar.Pseudopodium lebar
dibentuk perlahan-lahan sehingga pergerakannya lambat.
Cara berkembang biaknya adalahbelah pasang.Pada stadium kista, kista berbentuk bulat,
lonjong dengan ukuran 15mikron.
Dinding kista tebal berwarna hitam dalam tinja biasanya kista berinti dua atau
delapan.Padastadium trofozoit berukuran 15-30 mikron, stadium trofozoit biasanya ditemukan
dalam tinja lembek atau cair. Protozoa ini bersifat tidak pathogen

Bentuk Infektif
Dan pada umumnya, penularan terjadi karena makanan atau minuman yang tercemar oleh
kista amoeba. Penularan tidak terjadi melalui bentuk trofozoit, sebab bentuk ini akan rusak oleh
asam lambung. Makanan dan minuman dapat terkontaminasi oleh kista melalui cara-cara berikut:
Persediaan air yang terpolusi
Tangan infected food handler yang terkontaminasi
Kontaminasi oleh lalat dan kecoak
Penggunaan pupuk tinja untuk tanaman
Hygiene yang buruk, terutama di tempat-tempat dengan populasi tinggi (asrama,penjara)

Patogenitas
Tidak ada bukti terpercaya yang menyatakan bahwa Entamoba coli pernah menghasilkan lesi
usus, meskipun telah melaporkan bahwa E. coli sesekali menelan sel darah merah.
Dengan cara ini diyakini ada sebagai non-pathogemc endo-commensa. Namun, Dey (1974)
mengamati bahwa populasi besar E. coli dalam lumen usus dapat menyebabkan dispepsia,
hyperacidity, gastritis dan gangguan pencernaan.

KESIMPULAN :
Pada pemeriksaan feses metode Sediaan langsung tidak ditemukan adanya kista entamoeba coli.
Banjarmasin, 6 Januari 2019
Paraf pembimbing Praktikan

Muhammad Ilham Farihi, S.Pd., M. Sc. ( Muhammad riduan )


Dona Yuliana, Amd.AK

Anda mungkin juga menyukai