Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi adalah penyakit yang dapat menyerang siapa saja, baik muda
maupun tua. Hipertensi juga sering disebut sebagai silent killer karena
penyakit lain yang tergolong kelas berat dan mematikan serta dapat
meningkatkan resiko serangan jantung, gagal jantung, stroke dan gagal ginjal
tinggi atau hipertensi dapat diakibatkan oleh stres yang diderita individu,
sebab reaksi yang muncul terhadap impuls stres adalah tekanan darahnya
meningkat. Selain itu, umumnya individu yang mengalami stres sulit tidur,
(Sukadiyanto, 2010).
Lanjut usia menurut WHO ada empat tahapan yaitu : Usia pertengahan
(middle age) usia 45-59 tahun, lanjut usia (elderly) usia 60-74 tahun, lanjut
usia tua (old) usia 75-90 tahun dan usia sangat tua (very old) >90 tahun.
Lanjut usia menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI no 25 tahun 2016
yaitu : pra lanjut usia (45-59 tahun), lanjut usia (60-69 tahun), dan lanjut usia
risiko tinggi (lanjut usia >70 tahun). Jenis hipertensi yang khas ditemukan
sistoliknya saja yang tinggi (diatas 140 mmHg), namun tekanan diastolik
lanjut usia adalah Penyakit Tidak Menular (PTM) antara lain hipertensi,
Indonesia dengan prevalensi usia 55-64 tahun (45,9%), 65-74 tahun (57,6%)
2014).
Sulawesi Selatan yang didapat melalui pengukuran pada umur ≥18 tahun
obat sebesar 10,5 persen, sehingga ada 0,2 persen yang minum obat sendiri.
1.687 kasus, penderita baru 1.670 kasus dengan kematian 24 orang, ginjal
penderita lama sebanyak 2.082 kasus dan penderita baru sebanyak 2.081
dan mortalitas hipertensi sangat tinggi karena dapat merusak sejumlah organ
penting. Penderita hipertensi memiliki risiko dua kali lebih tinggi menderita
Corony Artery Disease (CAD), empat kali lebih tinggi menderita gagal
tahun, termasuk hipertensi yang menyebabkan 9,4 juta kematian per tahun
(WHO, 2013). Menurut Mohan, Seedat, dan Pradeepa (2013), penyakit ini
menderita hipertensi dan sekitar 1,5 juta kematian setiap tahun terjadi akibat
yang mempengaruhi kejadian penyakit ini. Secara garis besar, faktor risiko
hipertensi dibagi menjadi faktor risiko yang dapat tidak dimodifikasi dan
Usia merupakan salah satu faktor risiko hipertensi yang tidak dapat
hipertensi pada wanita, namun pada usia setelah menopause, risiko hipertensi
pada wanita lebih tinggi daripada pria. Hal ini diduga karena peran hormon
Riwayat hipertensi dalam keluarga juga merupakan faktor yang tidak dapat
kebiasaan tidak pernah olah raga, yaitu sebanyak 29 orang (39,7%). Sebagian
Kabupaten Gowa.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Gowa.
Kabupaten Gowa.
C. Ruang Lingkup
Pada model community as partner terdapat dua faktor utama yaitu fokus
subsistem dari masyarakat. Core pada lanjut usia dengan masalah kejadian
terdapat tiga model yang mendasari perawatan diri antara lain madalah teori