Disusun Oleh :
Hari Anggara
Vincent Gunawan
Donatus Epifanius G
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa yang telah menunjukkan kita jalan yang
menuju kebenaran, seperti yang kita rasakan pada saat ini.
Tidak lupa pula kami haturkan terima kasih kepada dosen yang telah membimbing kami dalam
menyelesaikan makalah yang berjudul “Inflasi dan Deflasi” kami sadar bahwa makalah ini
sangat jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari teman-
teman yang bersifat membangun untuk dijadikan pelajaran ke depannya.
Akhir kata kami sebagai penyusun mengucapkan, Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita
semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................... 1
DAFTAR ISI................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah............................................................................... 3
1.3 Tujuan.................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 INFLASI.............................................................................................. 4
a. Pengertian Inflasi................................................................................... 4
b. Macam-macam dan Penyebab Inflasi................................................... 4
c. Dampak inflasi terhadap perekonomian masyarakat............................ 6
d. Pengaruh inflasi.................................................................................... 7
e. Cara Mengatasi Inflasi........................................................................... 8
2.2 DEFLASI....................................................................................... 8
a. Pengertian Deflasi................................................................................ 8
b. Penyebab Deflasi................................................................................. 9
c. Dampak Deflasi................................................................................... 9
d. Cara Mengatasi Deflasi........................................................................ 10
e. Pengaruh Indonesia......................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
.
1. 1 Latar Belakang
Krisis ekonomi tahun 1997 sebagai pncak dari Serangkaian Liberalisasi sektor perbankan
sejak tahun 1980-an telah menunjukkan bahwa industri perbankan nasional belum
memiliki kelembagaan perbankan yang kokoh yang di dukung dengan infrastruktur perbankan
yang baik. Secara Fundametal, sistem perbankan Indonesia masih harus di perkuat untuk dapat
mengatasi gejolak internal maupun eksternal. Fundamental perbankan nasional yang terbukti
belumkokoh merupakan tantangan bukan hanya bagi industri perbankan secara umum.
Tantangan dalam dunia perbankan juga selalu berubah seiring dengan perubahan yang terjadi
dalam industri jasa keuangan secara umum. Untuk mewujudkan perbankan indonesia yang lebih
kokoh, perbaikan harus dilakukan di berbagai bidang. Ternyata unutk menjawab tantangan-
tantangan yang dihadapi perbankan dalam beberapa tahun belakangan ini.
1. 2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari inflasi dan deflasi?
2. Apa penyebab dari inflasi dan deflasi?
3. Bagaimana dampak inflasi dan deflasi?
4. Bagaimana cara mengatasi inflasi dan deflasi?
5. Apa pengaruh inflasi dan deflasi?
1. 3 Tujuan
1. Menjelaskan pengertian dari inflasi dan deflasi
2. Menjelaskan penyebab dari inflasi dan deflasi
3. Menjelaskan dampak inflasi dan deflasi
4. Menjelaskan cara mengatasi inflasi dan deflasi
5. Menjelaskan pengaruh inflasi dan deflasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 INFLASI
a. Pengertian Inflasi
Jika kita mengamati harga-harga barang atau jasa, tidak ada harga yang tetap atau konstan
dari waktu ke waktu, bahkan cenderung naik. hal tersebut diakibatkan oleh ketidakseimbangan
antara arus uang dan arus barang. dimana arus barang harus mengalir dari hasil produksi
perusahaan kepasar barang dan bertemu dengan arus yang berasal dari pembelanjaan pemerintah
dan rumah tangga atau konsumen.
Pada keadaan seperti ini, harga akan tercipta. Jika arus uang dan arus barang berada dalam
keseimbangan, maka harga akan stabil, jumlah penawaran sama dengan jumlah permintaan.
begitu pula jumlah uang yang tersedia di masyarakat. jika terjadi ketidak seimbangan antara
penawaran dan permintan barang, serta arus uang dan arus barang saat itulah yang dinamakan
inflasi. Untuk lebih tepatnya, pengertian inflasi adalah”suatu proses atau
peristiwa dalam perekonomian di akibatkan karena terganggunya keseimbangan antara arus uang
dan arus barang. ” Atau inflasi adalah suatu gejala dimana tingkat harga umum mengalami
kenaikan secara terus menerus.
Bila kenaikan yang terjadi hanya sekali, walaupun persentasi yang cukup besar belum
dapat dikatakan sebagai inflasi karena tidak mempunyai pengaruh lanjutan. sebagai contoh,
kenaikan harga-harga menjelang bulan Ramadan ataupun pada hari besar lainnya belum dapat
dikatakan debagai inflasi karena tidak mempunyai pengaruh lebih lanjut. kejadian seperti contoh
diatas, di istilahkan sebagai kenaikan tingkat harga dan setiap peristiwa yang cenderung
mendorong naiknya tingkat harga disebut sebagai gejolak inflasi. Sedangkan tingkat persentase
kenaikan tingkat harga dan beberapa indeks harga dari suatu periode ke periode lain disebut
dengan laju inflasi.
B. Macam dan Penyebab Inflasi
D. Pengaruh Inflasi
Pengaruh inflasi secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara,
mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan
pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat
kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Pengaruh inflasi secara lebih terperinci antara lain adalah:
1. Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seorang
pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 -atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin
hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya pengusaha,
tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja di perusahaan
dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.
2. Menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun. Memang,
tabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun.
Bila orang enggan menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang. Karena, untuk
berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat.
3. Bagi orang yang meminjam uang dari bank (debitur), inflasi menguntungkan, karena pada saat
pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam.
Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang
pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.
4. Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada
kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan temenyebabkan naiknya biaya produksi
hingga pada akhirnya merugikan produsen, maka produsen enggan untuk meneruskan produksinya
Biaya sosial dari inflasi
Para ekonomi sepakat bahwa maksimal inflasi yang aman adalah 10% pertahun . jika
para inflator menaikan harga lebih dari anggaran yang telah ditetapkan ,maka akan muncul
masalah masalah sosial baerikut :
Pengangguran (uniployment )
Adalah mereka yang sama sekali tidak bekerja atau mereka yang sedang mencari
pekerjaan . makna tidak bekera disini tidak sama dengan tidak mau bekerja .orang yang tidak
mau bekerja tidak bisa disebut dengan pengangguran .sebab jika ia mencari pekerjaan mungkin
saja dengan segera ia akan mendapatkannya .ada indikasi indikasi orang tidak mau bekerja
,seperti sudah kaya , ia mempunyai aset- aset besar untuk biaya hidupnya .alasan lain seperti
ibu – ibu yang harus mengurus anaknya ,kawula muda yang harus sekolah atau kuliah dulu dan
lain sebagainya
Seseorang bias dikatakan menganggur bila ia ingin mencari dan berusaha mencari kerja
,namun ia tidak mendapatkannya.orang yang mecari kerja masuk dalam golongan yang disebut
angkatan kerja .usia angkatan kerja adalah 15-64 tahun (ini hanya termasuk golongan yang
sedang mencari pekerjaan saja ).
Jenis jenis pengangguran
1. Pengangguran friksional (frictional unemployment)
Adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala
waktu ,informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka
lamaran kerja
2. Pengangguran struktural (structural unemployment)
Adalah penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi
persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja .semakin maju susatu
perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya
manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya
3. Pengangguran siklis (cliclical unemployment)
Adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi
sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah dari pada penawaran kerja
4. Pengangguran musiman (seasional unemployment)
Adalah keadaan fluktuasi kegiatan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan
seseorang harus nganggur.
Menurut Philips, Negara tidak bisa mengatasi pengangguran dan inflasi secara
bersamaan . ia menggunakan metode trade off,yaitu pengorbanan antara inflasi dan
pengangguran .maksudnya ,jika pemerintah ingin meminimalisisrkan inflasi ,maka akan terjadi
peningkatan atau kenaikan terhadap pengangguran .dan sebaliknya ,jika ingin
meminimalisirkan inflasi ,maka akan terjadi inflasi di tingkat upahnya.
e. Cara Mengatasi Inflasi
1. Kebijakan Moneter
Adalah tindakan yang dilakukan oleh bank sentral untuk memengaruhi uang yang beredar dari
kredit. kebijakan moneter yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi inflasi adalah
sebagai berikut; kebijak diskonto, operasi pasar terbuka, perubahan cadangan minimu,
pemberian kredit selektif.
2. Kebijakan Fiscal
Adalah kebijakan yang menyangkut pengaturan pengeluaran pemerintah serta perpajakan yang
secara lansung dapat memengaruhi permintan total dan memengaruhi harga. berikut
adalah contoh kebijakan fiscal; mengurangi pengeluaran Negara, menaikkan atau
mengefektifkan pajak, menekankan pengeluaran pemerintah, mengadakan pinjaman pemerintah
3. Kebijakan Non Moneter
Dapat ditempuh melalui cara berikut ;
Kebijakan upah
Kebijakan yang berkaitan dengan hasil produksi
Kebijakan penentuan harga dan indexing
2. 2 DEFLASI
a. Definisi Deflasi
Deflasi didefinisikan sebagai meningkatnya permintaan terhadap uang berdasarkan jumlah uang
yang berada di masyarakat. Deflasi terjadi ketika jumlah uang yang yang beredar di masyarakat
(money supply) lebih sedikit dari jumlah supply barang yang ada. Sehingga terjadi penurunan
harga-harga. Contoh kenapa hal ini bisa terjadi dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari,
harga barang-barang elektronik semakin hari semakin murah. Hal ini terjadi karena
perkembangan tekhnologi yang cepat sehingga supply barang tekhnologi dipasaran semakin
banyak. Sedangkan jumlah uang yang beredar di masyarakat sedikit, sehingga barang-barang
tekhnologi tersebut jatuh harganya. Atau deflasi bisa terjadi ketika permintaan barang dari
masyarakat semakin menurun dan permintaan uang (money demand) dari masyarakat meningkat.
Deflasi juga berkaitan dengan nilai tukar rupiah. Dengan deflasi, mata uang kita mengalami
apresiasi atau peningkatan. Dalam ilmu ekonomi, deflasi diartikan sebagai suatu periode dimana
harga-harga secara umum jatuh dan nilai uang bertambah. Deflasi adalah kebalikan dari inflasi.
Salah satu cara menanggulangi deflasi adalah dengan menaikkan tingkat suku bunga.
Dalam ekonomi, deflasi (deflation) adalah suatu periode dimana harga-harga secara umum jatuh
dan nilai uang bertambah. Deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Bila inflasi terjadi akibat
banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka deflasi terjadi karena kurangnya
jumlah uang yang beredar, dimana cara menanggulanginya adalah dengan cara menurunkan
tingkat suku bunga atau yang lebih sederhana (meski kadang tidak berhasil) adalah dengan
mencetak lebih banyak uang.
b. Penyebab Deflasi
1. Menurunnya persediaan uang di masyarakat;
2. Meningkatnya persediaan barang;
3. Menurunnya permintaan akan barang;
4. Naiknya permintaan akan uang.
c. Dampak Deflasi
1. Pengusaha-pengusaha kurang bernafsu untuk memproduksi barang karena harga terus menurun.
2. Kesempatan kerja berkurang karena terjadi pemecatan buruh akibat turunnya produksi barang.
3. Pajak-pajak tidak dapat ditarik oleh Negara sehingga pendapatan Negara berkurang.
4. Kegiatan perekonomian mundur.
5. Deflasi dapat menyebabkan menurunnya persediaan uang di masyarakat dan akan menyebabkan
depresi besar dan juga akan membuat pasar Investasi (Saham) akan mengalami kekacauan,
dikarenakan harga barang mengalami penurunan, konsumen memiliki kemampuan untuk
menunda belanja mereka lebih lama lagi dengan harapan harga barang akan turun lebih jauh.
Akibatnya aktivitas ekonomi akan melambat dan memberikan pengaruh pada spiral deflasi
(deflationary spiral).
6. Banyak pekerja yang akhirnya mengalami PHK karena pemiliki bisnis tidak sanggup membayar
gaji karyawannya. Dengan demikian pendapatan yang diterima masyarakat menjadi sedikit dan
jumlah uang yang beredar di masyarakat semakin berkurang.
7. Deflasi juga mengakibatkan melesunya investasi di sektor riil maupun di lantai bursa. Akibatnya
ini akan menambah berat kelesuan ekonomi dikarenakan tidak ada lagi aktivitas bisnis yang
berjalan.
8. Deflasi juga dapat menyebabkan suku bunga disuatu negara menjadi nol persen. Lalu diikuti
juga dengan turunnya suku bunga pinjaman di bank.
9. Deflasi yang terjadi akan menurunkan produksi suatu perusahaan karena kurang permintaan dan
lemahnya daya beli, sehingga berdampak pada pengurangan produksi dan juga pengurangan
jumlah tenaga kerja.
3. 1 Kesimpulan
Jika kita mengamati harga-harga barang atau jasa, tidak ada harga yang tetap atau konstan
dari waktu ke waktu, bahkan cenderung naik. hal tersebut diakibatkan oleh ketidakseimbangan
antara arus uang dan arus barang. dimana arus barang harus mengalir dari hasil produksi
perusahaan kepasar barang dan bertemu dengan arus yang berasal dari pembelanjaan pemerintah
dan rumah tangga atau konsumen.
Untuk lebih tepatnya, pengertian inflasi adalah”suatu proses atau peristiwa dalam perekonomian
di akibatkan karena terganggunya keseimbangan antara arus uang dan arus barang. ”
Deflasi didefinisikan sebagai meningkatnya permintaan terhadap uang berdasarkan jumlah uang
yang berada di masyarakat. Deflasi terjadi ketika jumlah uang yang yang beredar di masyarakat
(money supply) lebih sedikit dari jumlah supply barang yang ada. Sehingga terjadi penurunan
harga-harga. Contoh kenapa hal ini bisa terjadi dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari,
harga barang-barang elektronik semakin hari semakin murah. Hal ini terjadi karena
perkembangan tekhnologi yang cepat sehingga supply barang tekhnologi dipasaran semakin
banyak. Sedangkan jumlah uang yang beredar di masyarakat sedikit, sehingga barang-barang
tekhnologi tersebut jatuh harganya. Atau deflasi bisa terjadi ketika permintaan barang dari
masyarakat semakin menurun dan permintaan uang (money demand) dari masyarakat meningkat.
DAFTAR PUSTAKA