Anda di halaman 1dari 16

TUGAS EKONOMI MAKRO

INFLASI DAN DEFLASI

Disusun Oleh :
 Hari Anggara
 Vincent Gunawan
 Donatus Epifanius G

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi


BPKP
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa yang telah menunjukkan kita jalan yang
menuju kebenaran, seperti yang kita rasakan pada saat ini.
Tidak lupa pula kami haturkan terima kasih kepada dosen yang telah membimbing kami dalam
menyelesaikan makalah yang berjudul “Inflasi dan Deflasi” kami sadar bahwa makalah ini
sangat jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari teman-
teman yang bersifat membangun untuk dijadikan pelajaran ke depannya.
Akhir kata kami sebagai penyusun mengucapkan, Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita
semua.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................... 1
DAFTAR ISI................................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah............................................................................... 3
1.3 Tujuan.................................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN
2.1 INFLASI.............................................................................................. 4
a. Pengertian Inflasi................................................................................... 4
b. Macam-macam dan Penyebab Inflasi................................................... 4
c. Dampak inflasi terhadap perekonomian masyarakat............................ 6
d. Pengaruh inflasi.................................................................................... 7
e. Cara Mengatasi Inflasi........................................................................... 8
2.2 DEFLASI....................................................................................... 8
a. Pengertian Deflasi................................................................................ 8
b. Penyebab Deflasi................................................................................. 9
c. Dampak Deflasi................................................................................... 9
d. Cara Mengatasi Deflasi........................................................................ 10
e. Pengaruh Indonesia......................................................................... 10

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan....................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
.
1. 1 Latar Belakang
Krisis ekonomi tahun 1997 sebagai pncak dari Serangkaian Liberalisasi sektor perbankan
sejak tahun 1980-an telah menunjukkan bahwa industri perbankan nasional belum
memiliki kelembagaan perbankan yang kokoh yang di dukung dengan infrastruktur perbankan
yang baik. Secara Fundametal, sistem perbankan Indonesia masih harus di perkuat untuk dapat
mengatasi gejolak internal maupun eksternal. Fundamental perbankan nasional yang terbukti
belumkokoh merupakan tantangan bukan hanya bagi industri perbankan secara umum.
Tantangan dalam dunia perbankan juga selalu berubah seiring dengan perubahan yang terjadi
dalam industri jasa keuangan secara umum. Untuk mewujudkan perbankan indonesia yang lebih
kokoh, perbaikan harus dilakukan di berbagai bidang. Ternyata unutk menjawab tantangan-
tantangan yang dihadapi perbankan dalam beberapa tahun belakangan ini.

1. 2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari inflasi dan deflasi?
2. Apa penyebab dari inflasi dan deflasi?
3. Bagaimana dampak inflasi dan deflasi?
4. Bagaimana cara mengatasi inflasi dan deflasi?
5. Apa pengaruh inflasi dan deflasi?

1. 3 Tujuan
1. Menjelaskan pengertian dari inflasi dan deflasi
2. Menjelaskan penyebab dari inflasi dan deflasi
3. Menjelaskan dampak inflasi dan deflasi
4. Menjelaskan cara mengatasi inflasi dan deflasi
5. Menjelaskan pengaruh inflasi dan deflasi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 INFLASI
a. Pengertian Inflasi
Jika kita mengamati harga-harga barang atau jasa, tidak ada harga yang tetap atau konstan
dari waktu ke waktu, bahkan cenderung naik. hal tersebut diakibatkan oleh ketidakseimbangan
antara arus uang dan arus barang. dimana arus barang harus mengalir dari hasil produksi
perusahaan kepasar barang dan bertemu dengan arus yang berasal dari pembelanjaan pemerintah
dan rumah tangga atau konsumen.
Pada keadaan seperti ini, harga akan tercipta. Jika arus uang dan arus barang berada dalam
keseimbangan, maka harga akan stabil, jumlah penawaran sama dengan jumlah permintaan.
begitu pula jumlah uang yang tersedia di masyarakat. jika terjadi ketidak seimbangan antara
penawaran dan permintan barang, serta arus uang dan arus barang saat itulah yang dinamakan
inflasi. Untuk lebih tepatnya, pengertian inflasi adalah”suatu proses atau
peristiwa dalam perekonomian di akibatkan karena terganggunya keseimbangan antara arus uang
dan arus barang. ” Atau inflasi adalah suatu gejala dimana tingkat harga umum mengalami
kenaikan secara terus menerus.
Bila kenaikan yang terjadi hanya sekali, walaupun persentasi yang cukup besar belum
dapat dikatakan sebagai inflasi karena tidak mempunyai pengaruh lanjutan. sebagai contoh,
kenaikan harga-harga menjelang bulan Ramadan ataupun pada hari besar lainnya belum dapat
dikatakan debagai inflasi karena tidak mempunyai pengaruh lebih lanjut. kejadian seperti contoh
diatas, di istilahkan sebagai kenaikan tingkat harga dan setiap peristiwa yang cenderung
mendorong naiknya tingkat harga disebut sebagai gejolak inflasi. Sedangkan tingkat persentase
kenaikan tingkat harga dan beberapa indeks harga dari suatu periode ke periode lain disebut
dengan laju inflasi.
B. Macam dan Penyebab Inflasi

Secara umum penyebab inflasi adalah sebagai berikut ;


1. Jumlah uang yang beredar terlalu berlebihan sehingga melebihi keuntungan
2. Tradisi masyarakat yang bersifat konsumtif sering mengimpor barang
3. Terjadinya bencana alam
4. Terjadinya defisit pada APBN
5. Terjadinya eksparsi kredit
6. Terjadi pemberontakan
7. Pengenaan pajak pada konsumen
8. Kenaikan harga BBM
Sebab-sebab inflasi
a. Tarikan permintaan (kelebihan likuiditas/uang/alat tukar). Lebih dipengaruhi dari peran negara
dalam kebijakan moneter (Bank Sentral).
b. Desakan (tekanan) produksi dan/atau distribusi (kurangnya produksi dan/atau juga termasuk
kurangnya distribusi).
Inflasi digolongkan menjadi beberapa macam diantaranya sebagai berikut
a. Berdasarkan Parah Tidaknya Inflasi
1. Inflasi Ringan (creeping inflation)
Inflasi yangtermasuk golongan ini, jika tingkatannya masih berada dibawah 10% per tahun.
2. Inflasi Sedang
Adalah inflasi yang lajunya berada diantara 10% sampai dngan 30% pertahun
3. Inflasi Berat
Adalah inflasi yamg lajunya berada di antara 30%sampai dengan 100% pertahun
4. Hiperinflasi
Inflasi yang terjadi di atas 100% pertahun, akibat yang terjadi jika inflasi di atas 100% adalah
masyarakat akan mengalalmi ketidakpercayaan terhadap pemakaian uang. akibat yang lebih
parah lagi adalah terjadinya kehancuran system ekonomi yamg dibangun (di alami Indonesia
pada decade tahun 1966, inflasi yang terjadi yaitu 650% pertahun).
b. Berdasarkan Penyebabnya
1. Inflasi Permintaan Agregat (Demand Pull Inflation)
Penyebab pertama kali inflasi jenis ini adalah adanya kenaikan permintaan total, (agregat
demand) sedangkan produksi berada pada keadaan kesempatan kerja penuh (pull employment).
apabila kesempatan kerja penuh tercapai, maka pertambahan permintaan hanya akan menaikan
harga, sedangkan kenaikan jumlah produksi tidak dapat diusahakan lagi. inflasi jenis ini disebut
inflasi jenis murni. apabila kenaikan permintaan menyebabkan terjadinya keseimbangan, GNP
berada diatas GNP pada kesempatan kerja penuh, maka terjadilah inflationari gap yang pada
akhirnya akan menimbulkan inflasi.
2. Inflasi Biaya (Cost Push Inflation)
Inflasi biaya ini terjadi karena adanya penurunan dalam penawaran total(agregat supply) karena
adanya kenaikan biaya produksi. kenaikan biaya produksi menyebabkan adanya kenaikan harga
serta produksi akan turun. jika berjalan terus-menerus maka akan terjadi cost push inflation.
c. Berdasarkan Asal Inflasi
1. Inflasi yang Berasal dari Dalam Negeri (Domestic Inflation)
Penyebab ; Anggaran belanja dibiayai dengan pencetakan uang baru, kenaikan upah, dan
sebagainya.

C. Dampak Inflasi terhadap Perekonomian Masyarakat


1. Dampak Inflasi terhadap Perekonomian secara Umum
a) Mendorong penanaman modal spekulatif
Pemilik modal lebih cenderung menanamkan modalnya dalam bentuk tanah atau emas dari pada
ditanamkan pada investas yang produktif
b) Tingkat bunga meningkat
Jika tingkat bunga meningkat karena terjadi inflasi maka para pemilik modal akan cenderung
menyimpan uangnya, akibatna investasi akan berkurang.
c) Adanya ketidakpastian keadaan ekonomi dimasa yang akan dating
d) Timbulnya masalah dalam neracapembayaran
Hal tersebut diakaibkan karena harga impor lebih mudah dari pada barangdalam negeri,
akibatnya nilai ekspor lebih kecil dari nilai impor. hal ini akan menyebabkan neracapembayaran
defisit serta nilai rupiah makin turun
e) Daya beli masyarkat turun dikarenakan nilai mata uang turun.
2. Dampak Inflasi terhadap Perekonomian secara Khusus
a. Dampak inflasi terhadap pendapatan
b. Dampak inflasiterhadap individu dan masyarakat
c. Dampak inflasi terhadap produksi
d. Dampak inflasi terhadap distribusi

D. Pengaruh Inflasi
Pengaruh inflasi secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara,
mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan
pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat
kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Pengaruh inflasi secara lebih terperinci antara lain adalah:
1. Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seorang
pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 -atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin
hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya pengusaha,
tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja di perusahaan
dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.
2. Menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun. Memang,
tabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun.
Bila orang enggan menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang. Karena, untuk
berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat.
3. Bagi orang yang meminjam uang dari bank (debitur), inflasi menguntungkan, karena pada saat
pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam.
Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang
pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.
4. Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada
kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan temenyebabkan naiknya biaya produksi
hingga pada akhirnya merugikan produsen, maka produsen enggan untuk meneruskan produksinya
Biaya sosial dari inflasi
Para ekonomi sepakat bahwa maksimal inflasi yang aman adalah 10% pertahun . jika
para inflator menaikan harga lebih dari anggaran yang telah ditetapkan ,maka akan muncul
masalah masalah sosial baerikut :

1. Menurunnya tingkat kesejahteraan rakyat .


Tingkat kesejahteraan masyarakat ,sederhana diukur dengan tingkat daya beli
pendapatan yang diperoleh .
2. Memburuknya distribusi pendapatan
Dampak buruk inflasi terhadap tingkat kesejahteraan dapat dihindari jika pertumbuhan
tingkat pendapatan lebih tinggi dari tingkat inflasi .
3. Terganggunya stabilitas ekonomi
Pengertian dasarnya adalah sangat kecil tindakan spekulasi dalam perekonomian

Pengangguran (uniployment )
Adalah mereka yang sama sekali tidak bekerja atau mereka yang sedang mencari
pekerjaan . makna tidak bekera disini tidak sama dengan tidak mau bekerja .orang yang tidak
mau bekerja tidak bisa disebut dengan pengangguran .sebab jika ia mencari pekerjaan mungkin
saja dengan segera ia akan mendapatkannya .ada indikasi indikasi orang tidak mau bekerja
,seperti sudah kaya , ia mempunyai aset- aset besar untuk biaya hidupnya .alasan lain seperti
ibu – ibu yang harus mengurus anaknya ,kawula muda yang harus sekolah atau kuliah dulu dan
lain sebagainya

Seseorang bias dikatakan menganggur bila ia ingin mencari dan berusaha mencari kerja
,namun ia tidak mendapatkannya.orang yang mecari kerja masuk dalam golongan yang disebut
angkatan kerja .usia angkatan kerja adalah 15-64 tahun (ini hanya termasuk golongan yang
sedang mencari pekerjaan saja ).
Jenis jenis pengangguran
1. Pengangguran friksional (frictional unemployment)
Adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala
waktu ,informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka
lamaran kerja
2. Pengangguran struktural (structural unemployment)
Adalah penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi
persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja .semakin maju susatu
perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya
manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya
3. Pengangguran siklis (cliclical unemployment)
Adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi
sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah dari pada penawaran kerja
4. Pengangguran musiman (seasional unemployment)
Adalah keadaan fluktuasi kegiatan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan
seseorang harus nganggur.

Hubungan antara inflasi dan pengangguran (Philips curve theory)


Hasil penelitian professor Philip tentang perekonomian inggris periode 1861-1957
menunjukan adanya hubungan negative dan non linear antara kenaikan upah
( wage inflation )dengan pengangguran ,

Menurut Philips, Negara tidak bisa mengatasi pengangguran dan inflasi secara
bersamaan . ia menggunakan metode trade off,yaitu pengorbanan antara inflasi dan
pengangguran .maksudnya ,jika pemerintah ingin meminimalisisrkan inflasi ,maka akan terjadi
peningkatan atau kenaikan terhadap pengangguran .dan sebaliknya ,jika ingin
meminimalisirkan inflasi ,maka akan terjadi inflasi di tingkat upahnya.
e. Cara Mengatasi Inflasi
1. Kebijakan Moneter
Adalah tindakan yang dilakukan oleh bank sentral untuk memengaruhi uang yang beredar dari
kredit. kebijakan moneter yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi inflasi adalah
sebagai berikut; kebijak diskonto, operasi pasar terbuka, perubahan cadangan minimu,
pemberian kredit selektif.
2. Kebijakan Fiscal
Adalah kebijakan yang menyangkut pengaturan pengeluaran pemerintah serta perpajakan yang
secara lansung dapat memengaruhi permintan total dan memengaruhi harga. berikut
adalah contoh kebijakan fiscal; mengurangi pengeluaran Negara, menaikkan atau
mengefektifkan pajak, menekankan pengeluaran pemerintah, mengadakan pinjaman pemerintah
3. Kebijakan Non Moneter
Dapat ditempuh melalui cara berikut ;
 Kebijakan upah
 Kebijakan yang berkaitan dengan hasil produksi
 Kebijakan penentuan harga dan indexing

2. 2 DEFLASI
a. Definisi Deflasi
Deflasi didefinisikan sebagai meningkatnya permintaan terhadap uang berdasarkan jumlah uang
yang berada di masyarakat. Deflasi terjadi ketika jumlah uang yang yang beredar di masyarakat
(money supply) lebih sedikit dari jumlah supply barang yang ada. Sehingga terjadi penurunan
harga-harga. Contoh kenapa hal ini bisa terjadi dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari,
harga barang-barang elektronik semakin hari semakin murah. Hal ini terjadi karena
perkembangan tekhnologi yang cepat sehingga supply barang tekhnologi dipasaran semakin
banyak. Sedangkan jumlah uang yang beredar di masyarakat sedikit, sehingga barang-barang
tekhnologi tersebut jatuh harganya. Atau deflasi bisa terjadi ketika permintaan barang dari
masyarakat semakin menurun dan permintaan uang (money demand) dari masyarakat meningkat.
Deflasi juga berkaitan dengan nilai tukar rupiah. Dengan deflasi, mata uang kita mengalami
apresiasi atau peningkatan. Dalam ilmu ekonomi, deflasi diartikan sebagai suatu periode dimana
harga-harga secara umum jatuh dan nilai uang bertambah. Deflasi adalah kebalikan dari inflasi.
Salah satu cara menanggulangi deflasi adalah dengan menaikkan tingkat suku bunga.
Dalam ekonomi, deflasi (deflation) adalah suatu periode dimana harga-harga secara umum jatuh
dan nilai uang bertambah. Deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Bila inflasi terjadi akibat
banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka deflasi terjadi karena kurangnya
jumlah uang yang beredar, dimana cara menanggulanginya adalah dengan cara menurunkan
tingkat suku bunga atau yang lebih sederhana (meski kadang tidak berhasil) adalah dengan
mencetak lebih banyak uang.

b. Penyebab Deflasi
1. Menurunnya persediaan uang di masyarakat;
2. Meningkatnya persediaan barang;
3. Menurunnya permintaan akan barang;
4. Naiknya permintaan akan uang.

c. Dampak Deflasi
1. Pengusaha-pengusaha kurang bernafsu untuk memproduksi barang karena harga terus menurun.
2. Kesempatan kerja berkurang karena terjadi pemecatan buruh akibat turunnya produksi barang.
3. Pajak-pajak tidak dapat ditarik oleh Negara sehingga pendapatan Negara berkurang.
4. Kegiatan perekonomian mundur.
5. Deflasi dapat menyebabkan menurunnya persediaan uang di masyarakat dan akan menyebabkan
depresi besar dan juga akan membuat pasar Investasi (Saham) akan mengalami kekacauan,
dikarenakan harga barang mengalami penurunan, konsumen memiliki kemampuan untuk
menunda belanja mereka lebih lama lagi dengan harapan harga barang akan turun lebih jauh.
Akibatnya aktivitas ekonomi akan melambat dan memberikan pengaruh pada spiral deflasi
(deflationary spiral).
6. Banyak pekerja yang akhirnya mengalami PHK karena pemiliki bisnis tidak sanggup membayar
gaji karyawannya. Dengan demikian pendapatan yang diterima masyarakat menjadi sedikit dan
jumlah uang yang beredar di masyarakat semakin berkurang.
7. Deflasi juga mengakibatkan melesunya investasi di sektor riil maupun di lantai bursa. Akibatnya
ini akan menambah berat kelesuan ekonomi dikarenakan tidak ada lagi aktivitas bisnis yang
berjalan.
8. Deflasi juga dapat menyebabkan suku bunga disuatu negara menjadi nol persen. Lalu diikuti
juga dengan turunnya suku bunga pinjaman di bank.
9. Deflasi yang terjadi akan menurunkan produksi suatu perusahaan karena kurang permintaan dan
lemahnya daya beli, sehingga berdampak pada pengurangan produksi dan juga pengurangan
jumlah tenaga kerja.

d. Cara Mengatasi Deflasi


Deflasi dapat diibaratkan jatuh sakitnya seseorang karena jarang berolah raga. Apabila seseorang
pada dasarnya memiliki kaki normal namun malas menggunakannya, maka ini akan
mengakibatkan menyusutnya otot-otot kaki yang jarang digunakan tersebut. Dalam jangka waktu
lebih lama orang tersebut akan tidak dapat berjalan sama sekali berhubung otot sudah terlalu
lemah untuk digunakan. Apabila keadaan ini justru didiamkan, bukan tidak mungkin akan
mengalami kelumpuhan selamanya.
Cara yang paling lazim digunakan adalah memberikan stimulus ekonomi berupa bantuan
likuiditas ke sektor bisnis. Dengan demikian diharapkan kegiatan ekonomi kembali berputar.
Pemerintah juga dapat memotong pajak dan meningkatkan belanjanya sendiri untuk
menggairahkan perekonomian. Dari sisi Bank Sentral, pemerintah juga dapat meningkatkan
peredaran uang di masyarakat dengan membeli surat hutang sektor swasta dan menukarkannya
dengan uang tunai. Selain itu, juga dapat dilakukan dengan memotong suku bunga. Namun
seperti dijelaskan di atas, memotong suku bunga bukanlah jalan keluar yang sesungguhnya tetapi
hanya sekedar pengobatan sementara untuk menggairahkan ekonomi dan mengharapkan harga
bergerak naik dengan sendirinya.
E. Pengaruh Deflasi
1. Penurunan persediaan uang, deflasi dapat menyebabkan menurunnya persediaan uang di
masyarakat dan akan menyebabkan depresi besar (seperti yang dialami Amerika dulu) dan juga
akan membuat pasar Investasi akan mengalami kekacauan.
2. Memperlambat aktivitas ekonomi, dikarenakan harga barang mengalami penurunan, konsumen
memiliki kemampuan untuk menunda belanja mereka lebih lama lagi dengan harapan harga
barang akan turun lebih jauh. Akibatnya aktivitas ekonomi akan melambat dan memberikan
pengaruh pada spiral deflasi (deflationary spiral).
3. Dampak susulan dari melesunya kegiatan ekonomi adalah banyak pekerja yang akhirnya
mengalami PHK karena pemiliki bisnis tidak sanggup membayar gaji karyawannya. Dengan
demikian pendapatan yang diterima masyarakat menjadi sedikit dan jumlah uang yang beredar di
masyarakat semakin berkurang.
4. Investasi, deflasi juga mengakibatkan melesunya investasi di sektor riil maupun di lantai bursa.
Akibatnya ini akan menambah berat kelesuan ekonomi dikarenakan tidak ada lagi aktivitas bisnis
yang berjalan.
5. Deflasi juga dapat menyebabkan suku bunga disuatu negara menjadi nol persen. Lalu diikuti
juga dengan turunnya suku bunga pinjaman di bank. Ini memang merupakan langkah paliatif
untuk mencegah masyarakat menyimpan uangnya di bank yang dapat membuat peredaran uang
semakin kecil.
6. Deflasi akan membuat orang menyimpan uang sehingga uang benar-benar dihargai dan jaminan
keamanan sosial politik. Orang akan banyak berinvestasi langsung dan ketersediaan barang
terjamin. Akibatnya nilai mata uang akan menguat.
7. Deflasi akan membuat jatuh nilai properti. Orang lebih suka mendepositokan uangnya di bank
atau pasar modal daripada beli properti yang tidak naik. Karena harga terus turun maka produsen
cenderung kurang berminat memproduksi barang. Kesempatan kerja berkurang karena banyak
PHK. Pajak tidak dapat ditarik oleh pemerintah sehinga pendapata negara berkurang. Kegiatan
perekonomian secara keseluruhan mengalami kemunduran.
BAB II
PENUTUP

3. 1 Kesimpulan
Jika kita mengamati harga-harga barang atau jasa, tidak ada harga yang tetap atau konstan
dari waktu ke waktu, bahkan cenderung naik. hal tersebut diakibatkan oleh ketidakseimbangan
antara arus uang dan arus barang. dimana arus barang harus mengalir dari hasil produksi
perusahaan kepasar barang dan bertemu dengan arus yang berasal dari pembelanjaan pemerintah
dan rumah tangga atau konsumen.
Untuk lebih tepatnya, pengertian inflasi adalah”suatu proses atau peristiwa dalam perekonomian
di akibatkan karena terganggunya keseimbangan antara arus uang dan arus barang. ”
Deflasi didefinisikan sebagai meningkatnya permintaan terhadap uang berdasarkan jumlah uang
yang berada di masyarakat. Deflasi terjadi ketika jumlah uang yang yang beredar di masyarakat
(money supply) lebih sedikit dari jumlah supply barang yang ada. Sehingga terjadi penurunan
harga-harga. Contoh kenapa hal ini bisa terjadi dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari,
harga barang-barang elektronik semakin hari semakin murah. Hal ini terjadi karena
perkembangan tekhnologi yang cepat sehingga supply barang tekhnologi dipasaran semakin
banyak. Sedangkan jumlah uang yang beredar di masyarakat sedikit, sehingga barang-barang
tekhnologi tersebut jatuh harganya. Atau deflasi bisa terjadi ketika permintaan barang dari
masyarakat semakin menurun dan permintaan uang (money demand) dari masyarakat meningkat.
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, 2000. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grapindi Persada.


Kasmir, 2005. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grapindi Persada.
Kasmir, 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grapindi Persada.
Nopirin, 2013. Ekonomi Moneter. yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai