GI ILMU
NG K
TI
ES
H
SEKOLA
EH
S T I K E S
ATAN
SA
C
A
H G
B AY
A BAN
AN IN
JARMAS
Oleh :
Kelompok III
Fitriyani, S.Kep
Suryadi, S.Kep
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NY. M DENGAN DIAGNOSA MEDIS TUBERCULOSIS PARU
DI RUANG PARU (ZAMRUD) RSUD DR. MOCH. ANSARI SALEH
BANJARMASIN
GI ILMU
NG K
TI
ES
H
SEKOLA
EH
S T I K E S
ATAN
SA
C
A
H G
B AY
A BAN
AN IN
JARMAS
Oleh :
Kelompok III
Fitriyani, S.Kep
Suryadi, S.Kep
I. Pengkajian
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. M
Umur : 47 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : swasta
Agama : Islam
Alamat : Jl. Kuin Utara rt. 6 Banjarmasin
No. Medical Record : 2039xx
Tanggal Masuk : 06-06-2017
Tanggal Pengkajian : 08-06-2017
Diagnosa Medis : Tuberculosis Paru
1. Keluhan Utama
Pasien mengeluh Batuk berdahak
3. Eliminasi
a. BAB
Frekuensi 1x sehari 1x sehari
Konsistensi lembek lembek
Warna kuning kecoklatan kuning
Masalah tidak ada tidak ada
Bantuan mandiri bantuan sebagian
total/sebagian
b. BAK
Frekuensi 5-6x /hari 5-6x/hari
kuning jernih kuning jernih
Warna
tidak ada tidak ada
Keluhan
mandiri bantuan sebagian
Bantuan
total/sebagian
4. Istirahat tidur
a. Mulai tidur
b. Lama tidur 7-9 jam /hari 5-6 jam/hari
c. Kesulitan memulai tidak ada Tidak ada
tidur
d. Gangguan tidur tidak ada tidak ada
e. Kebiasaan sebelum tidak ada tidak ada
tidur
5. Personal Hygiene
a. Mandi
frekuensi 2x sehari 1x sehari/ seka
bantuan mandiri bantuan sebagian
total/sebagian
b. Gosok gigi 2x sehari 1x sehari
c. Cuci rambut 1x sehari tidak pernah
d. Gunting kuku 1x seminggu 1x seminggu
e. Ganti pakaian 2x sehari 2x sehari
6. Aktivitas
a. Mobilitas fisik secara mandiri Bantuan sebagian
b. Olahraga tidak menentu tidak pernah
c. Rekreasi tidak menentu tidak pernah
E. Data Psikologis
Keadaan umum pasien baik. pasien sangat memikirkan anaknya yang masih kecil di
rumah usia 10 tahun oleh karena itu klien ingin sekali cepat sembuh agar bisa segera
pulang ke rumah.
F. Data Sosial
Hubungan pasien dengan keluarga pasien baik ditandai dengan banyaknya sanak
saudara pasien yang menjenguk ke RS, Suami dan anak-anak nya selalu
mendampingi pasien. Pasien juga berhubungan baik dengan perawat dan dokter,
Pasien ramah dan mudah untuk diajak berkomunikasi.
G. Data Spiritual
Keinginan pasien untuk sembuh sangat tinggi, pasien mengatakan sering berdoa dan
pasien yakin penyakitnya akan sembuh.
H. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum klien
pasien tampak terbaring di tempat tidur, pasien mengatakan batuk berdahak,
mual, kurang napsu makan dan kadang-kadang merasa sesak.
2. Tanda vital pasien
a. Temperature (Suhu) : 37oC,
b. Pulse (Nadi) : 80x /menit
c. Respiratory (Pernafasan) : 24x /menit
d. Sphygmomanometer (Tekanan darah) : 130/80 mmHg
e. Sp02 : 97%
3. Kesadaran
a. Kualitatif : Composmentis
b. Kuantitatif : E4, V5, M6
4. Sistem pernafasan
a. Inspeksi
Bentuk dada Simetris kiri dan kanan, pergerakan dada mengikuti irama
pernafasan, tidak didapatkan otot bantu pernafasan, klien tampak sesak
b. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan kiri dan kanan, taktil primitus kiri
dan kanan seimbang.
c. Perkusi
Sonor kiri dan kanan
d. Auskultasi
Suara napas terdengar ronchi kiri dan kanan paru
5. Sistem kardiovaskuler
a. Inspeksi
tidak tampak sianosis
b. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, Nadi 80x /menit, tidak ada oedema, tidak ada pelebaran
luas jantung
c. Auskultasi
Bunyi jantung normal, S1 S2 tunggal lup dup
6. Sistem persyarafan
Saraf I : penciuman pasien baik
Saraf II : pergerakan bola mata baik
Saraf III,IV, VI : pasien dapat membuka mata dengan baik, posisi mata
simetris, kontraksi pupil dan kelopak mata baik
Saraf V : pasien dapat memejamkan mata dengan baik
Saraf VII : pasien dapat membuka mulut dengan baik
Saraf VIII : pasien dapat mendengar dengan baik, ditandai dengan
pasien dapat berkomunikasi dengan baik terhadap
perawat
saraf IX : pasien dapat menelan dengan baik, pasien dapat makan
nasi lembek
saraf X : Pasien dapat menelan makanan dengan baik
saraf XI : Pasien dapat mengangkat bahu dengan baik, dan bahu
terangkat dalam posisi simetris antara kiri dan kanan
saraf XII : fungsi lidah pasien baik, pasien dapat berbicara dengan
jelas dan dapat dimengerti
7. Sistem pencernaan
a. Inspeksi
Tidak terdapat pembengkakan pada abdomen, tidak ada lesi, tidak ada
benjolan
b. Palpasi
Tidak ada nyeri tekan
c. Perkusi
Pada kuadran kiri atas dan kiri bawah berbunyi timpani
d. Auskultasi
Bising usus 15x/menit
8. Sistem musculoskeletal
Ekstrimitas kiri dan kana dapat bergerak normal, namun kekuatan pergerakan
tangan sebelah kiri lebih kuat daripada sebelah tangan sebelah kanan.
- Tampak terpasang infus D5% di tangan kanan klien
Kanan kiri
4555 5555
5555 5555
keterangan :
1= Tampak kontraksi atau ada sedikit gerakan da nada tahanan sewaktu jatuh
2= Mampu menahan gravitasi, tapi dengan sentuhan akan jatuh
3= Mampu menahan tegak walaupun sedikit di dorong tetapi tidak mampu
melawan dorongan dari pemeriksa
4= Kekuatan kurang dibandingkan sisi lain
5= Kekuatan utuh
Skala aktivitas klien 2 yaitu memerlukan bantuan dan pengawasan orang lain
sebagian karena terpasang infus di tangan kanan klien.
9. Sistem integument
Akral teraba hangat, kulit kering, warna kulit sawo matang, tidak ada oedem
10. Sistem endokrin
Rambut hitam, pasien tidak demam, tidak terlihat ada pembesaran kelenjar tyroid.
I. Data Penunjang
1. Laboratorium tanggal 06 Juni 2017
Blood Urea 28,2 mg/dl ( Normal : 10.0-50.0 mg/dl)
Creatinin 1,2 mg/dl ( Normal : Pr. 0.6-1.0 mg/dl)
GOT 84 U/L ( Normal : 8-31 u/l)
GPT 74 U/L ( Normal : 10-32 u/l)
Hasil rongent thorax pada tanggal 08 Juni 2017
Posteoanterior (+)
2. Therapy
Infus D5% 20 tetes/ menit
Ranitidin 2x50mg (iv)
Ondancentron (k/p) bila muntah
Antrain (k/p) bila demam 1 amp (iv)
On treatmen 1 bulan (OAT/FDC 1x3 kaplet /hari)
Nubulizer Combivent 3x/hari
Po. Asetil cysteine 3x1 tablet
Data Fokus :
DS :
- pasien mengatakan batuk berdahak
- pasien mengatakan kadang-kadang ada sesak
- pasien mengatakan masih ada mual
- pasien mengatakan kurang nafsu makan
- pasien mengatakan BB nya menurun
- pasien mengatakan hanya dapat menghabiskan ¼ dari porsi makanan yang
disediakan rumah sakit
DO :
- TTV
TD : 130/80 mmHg
N : 80 x/ mnt
R : 24 x/ mnt
T : 37oC
- auskultasi paru ronchi +/ +
- pasien tampak batuk berdahak, sputum tampak kental
- Pasien tampak hanya menghabiskan ¼ dari porsi makanan yang disediakan
Rumah Sakit
- BB : 43 kg
- TB : 153 cm
- IMT : Berat Badan (kg) / tinggi badan (m) x tinggi badan (m)
43/1,53² = 43/2,3409 = 18,3
Keterangan :
Nilai IMT Artinya
18,4 ke bawah Berat Badan Kurang
18,5-24,9 Berat Badan Ideal
25-29,9 Berat badan Lebih
30-39,9 Gemuk
40 ke atas Sangat Gemuk
DO :
TTV
TD : 130/80 mmHg
N : 80 x/ mnt
R : 24 x/ mnt
T : 37ºC
auskultasi paru ronchi +/ +
sputum kental
Sp02 = 97%
2. Ds : anoreksia Perubahan
Pasien mengatakan kurang nafsu nutrisi kurang
makan dari
Pasien mengatakan masih ada mual kebutuhan
Pasien mengatakan berat badannya tubuh
menurun
Pasien mengatakan hanya dapat
menghabiskan ¼ dari porsi makanan
yang disediakan Rumah Sakit
DO :
Makanan yang disediakan RS
tampak hanya dihabiskan ¼ porsi
saja
BB : 43 kg
TB : 153 cm
IMT : Berat Badan (kg) / tinggi
badan (m) x tinggi badan (m)
43/1,53² = 43/2,3409 = 18,3
Keterangan :
Nilai IMT Artinya
18,4 ke Berat Badan
bawah Kurang
18,5-24,9 Berat Badan
Ideal
25-29,9 Berat badan
Lebih
30-39,9 Gemuk
40 ke atas Sangat
Gemuk
V. Implementasi Keperawatan
Diagnosa
No Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1. Bersihan Jalan 1. Mengkaji fungsi Kamis, 08 Juni 2017
Nafas tidak pernafasan pasien Pukul 16.00
Efektif Hasil : frekuensi S:
berhubungan
napas24 x/ mnt, Pasien mengatakan sudah lebih
irama teratur, jenis mudah mengeluarkan dahak
dengan pernafasan pasien mengatakan batuk masih
produksi torakal/ abdominal berdahak
sputum yang
kental 2. Melakukan O:
pengukuran Klien tampak masih batuk
TTV : berdahak
TD :130/80mmHg TTV :
N : 80 x/ mnt TD :130/80mmHg
R : 24 x/ mnt N : 80 x/ mnt
SB : 37oC R : 24 x/ mnt
T : 36,5oC
3. Mengajarkan A:
teknik nafas Indikator IR ER
dalam dan batuk 1. Tidak didapatkan 3 5
efektif kecemasan
Hasil : pasien 2. Frekuensi
dapat melakukan pernapasan sesuai 3 5
dengan baik, klien yang diharapkan
dapat 3. Tidak didapatkan
mengeluarkan tercekik 3 5
sekret, warna 4. Pengeluaran 3 5
putih, encer sputum pada jalan
napas
4. Merubah posisi 5. Bebas dari suara 3 5
pasien dari napas tambahan
terlentang menjadi
semi fowler
5. Menganjurkan
pasien untuk
menggunakan
teknik batuk
efektif setiap kali
Keterangan :
ingin batuk
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
6. Menganjurkan
3. Keluhan sedang
keluarga dan
4. Keluhan ringan
pasien untuk
5. Tidak ada keluhan
memenuhi asupan
cairan yang cukup
bagi pasien P : lanjutkan intervensi
dengan minum air
yang banyak yaitu 1. kaji fungsi pernafasan
8 gelas/hari 2. observasi TTV
3. anjurkan klien untuk menggunakan
7. menganjurkan teknik batuk efektif setiap ingin
klien untuk
batuk
minum obat tablet
secara teratur dan 4. anjurkan klien untuk tetap
tidak boleh putus mengkonsumsi cairan yang banyak
meminum obat 5. pertahankan posisi semi fowler
TB Paru
8. Melakukan
Nebulazer
9. Berkolaborasi
dalam pemberian
obat
Advis dokter
-po. Asetil
cysteine
3x1 tab
(pengencer dahak)
No Dx Jam Evaluasi
Keperawata danTanggal
n
1. Bersihan Jum’at S:
Jalan Nafas Jam 16.00 wita pasien mengatakan sudah lebih
tidak Efektif 09 Juni 2017 mudah mengeluarkan dahak
berhubungan pasien mengatakan batuk
berkurang
dengan
produksi O:
sputum yang pasien tampak jarang terlihat
kental batuk
TTV :
TD :130/80mmHg
N : 80 x/ mnt
R : 22 x/ mnt
T : 36,5oC
A:
Indikator IR ER
1. Tidak didapatkan 4 5
kecemasan
2. Frekuensi
pernapasan sesuai 4 5
yang diharapkan
3. Tidak didapatkan
tercekik 4 5
4. Pengeluaran sputum 4 5
pada jalan napas
5. Bebas dari suara
napas tambahan 3 5
Keterangan :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
P : lanjutkan intervensi
1. kaji fungsi pernafasan
2. observasi TTV
3. anjurkan klien untuk menggunakan
teknik batuk efektif setiap ingin
batuk
4. anjurkan klien untuk tetap
mengkonsumsi cairan yang banyak
5. pertahankan posisi semi fowler
2 Perubahan Jum’at S:
nutrisi kurang Jam 16.00 wita pasien mengatakan napsu makan
dari 09 Juni 2017 mulai membaik
kebutuhan pasien mengatakan kadang-
tubuh kadang mual
berhubungan
dengan O:
anoreksia pasien tampak hanya
menghabiskan 1/2 porsi makanan
yang disediakan RS
TTV :
TD :130/80mmHg
N : 80 x/ mnt
R : 22 x/ mnt
T : 36,5oC
A:
Indikator IR ER
1. Intake makanan 3 5
dan cairan
2. Energi 3 5
3. Masa Tubuh 3 5
4. Berat badan 3 5
Keterangan :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
P : lanjutkan intervensi
1. awasi pemasukan dan pengeluaran
2. timbang BB tiap hari
3. anjurkan klien untuk tetap makan
dalam porsi sedikit tapi sering
No Dx Jam Evaluasi
Keperawata danTanggal
n
1. Bersihan Sabtu, S:
Jalan Nafas 10 Juni 2017 pasien mengatakan batuk
tidak Efektif Jam 16.00 berkurang
berhubungan pasien mengatakan dahak mudah
dikeluarkan dan tidak kental lagi
dengan
produksi O:
sputum yang pasien tampak tenang
kental pasien tampak duduk di tempat
tidur
TTV :
TD :120/80mmHg
N : 76 x/ mnt
R : 22 x/ mnt
T : 36,5oC
A:
Indikator IR ER
1. Tidak didapatkan 4 5
kecemasan
2. Frekuensi
pernapasan sesuai 5 5
yang diharapkan
3. Tidak didapatkan
tercekik 5 5
6. Pengeluaran sputum 4 5
pada jalan napas
7. Bebas dari suara
napas tambahan 3 5
Keterangan :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
P : lanjutkan intervensi
1. kaji fungsi pernafasan
1. observasi TTV
2. anjurkan klien untuk menggunakan
teknik batuk efektif setiap ingin batuk
3. anjurkan klien untuk tetap
mengkonsumsi cairan yang banyak
4. pertahankan posisi semi fowler
2 Perubahan Sabtu S:
nutrisi kurang 10 Juni 2017 pasien mengatakan napsu makan
dari Jam 16.00 mulai membaik
kebutuhan pasien mengatakan mual tidak ada
tubuh lagi
berhubungan
dengan O:
anoreksia Klien sudah bisa menghabiskan
makanan yang disediakan RS
TTV :
TD :120/80mmHg
N : 78 x/ mnt
R : 22 x/ mnt
T : 36,5oC
A:
Indikator IR ER
1. Intake makanan 4 5
dan cairan
2. Energi 4 5
3. Masa Tubuh 4 5
4. Berat badan 3 5
Keterangan :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
P : lanjutkan intervensi
1. awasi pemasukan dan pengeluaran
2. timbang BB tiap hari
3. anjurkan klien untuk tetap makan
dalam porsi sedikit tapi sering