Anda di halaman 1dari 16

Pengembangan Media Pembelajaran Teknik. Kms. Jeffri Yanda, Imam Syofii, Darlius.

131

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK


SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN ENGINE STAND MODEL
CUTTING-SECTION PADA MAHASISWA
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FKIP UNSRI

Kms. Jeffri Yanda, Imam Syofii, Darlius

Pendidikan Teknik Mesin


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
e-mail : kms.jeffriyanda@gmail.com

ABSTRAK: Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan media


pembelajaran teknik sepeda motor menggunakan engine stand model
cutting-section yang valid. Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian pengembangan (Research and Development) model
pengembangan produk Rowntree. Adapun Objek dalam penelitian ini
adalah media pembelajaran menggunakan engine stand model cutting-
section dan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan teknik
mesin FKIP UNSRI. Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain,
validasi ahli, prosedur penyusunan instrumen, dan penyusunan
instrumen.Validasi ahli dilakukan untuk mengetahui kevalidan produk.
Dari hasil dan pembahasan, evaluasi pada tahap expert review dan one-to-
oneevaluation engine stand dinyatakan valid dari aspek content (isi materi)
dan strategi pembelajaran dan dilakukan revisi sesuai dengan komentar dan
saran dari ahli dan mahasiswa. Dari evaluasi tahap small groupdidapat rata-
rata persentase sebesar 85% dan pada tahap field test didapat rata-rata
persentase sebesar 87%, sehingga dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran menggunakan engine stand model cutting-section pokok
bahasan sistem pengapian dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam
pembelajaran.
Kata Kunci :Media pembelajaran, Engine StandCutting-Section,Valid.

ABSTRACT: The purpose of this research is to produce instructional media


and motorcycle engineering using engine stand cutting-section valid. This
type of research is the development of research (Research and
Development) model of product development Rowntree. The object of this
research is the use of instructional media engine stand cutting-section and
132 Pengembangan Media Pembelajaran Teknik. Kms. Jeffri Yanda, Imam Syofii, Darlius.

the subjects in this study were students of mechanical engineering education


FKIP UNSRI. Data collection techniques used, among others, expert
validation, instrument preparation procedures, and preparation of expert
instrumen.Validasi conducted to determine the validity of the product. From
the results and discussion, the evaluation of the expert review stage and one-
to-one electrical panel is valid evaluation of aspects of the content (content
material) and learning strategies and revised according to the comments and
suggestions from experts and students. Evaluation stage of small group
obtained an average percentage of 85% and at the field test stage obtained
an average percentage of 87%, so it can be concluded that the use of
instructional media subject engine stand cutting-section ignition system is
valid and can be use in learning.
Keywords: Learning media, Engine Stand Cutting-Section, Valid

PENDAHULUAN lainnya. Bagi sekolah-sekolah yang


Latar Belakang sudah maju dan mampu, telah
menggunakan alat-alat tersebut
Perkembangan Ilmu sebagai alat bantu mengajar
Pengetahuan dan Teknologi sehingga pembelajaran menjadi
(IPTEK) sekarang sudah lebih efektif dan efisien (Sanaky,
berkembang pesat seiring dengan Hujair AH, 2009 : 1 ).
perkembangan zaman modern. Hal Menurut Oemar Hamalik
ini juga yang menyebabkan tuntutan dalam Sanaky (2009 : 1 ) dengan
akan sumber daya manusia yang kemajuan teknologi, perkembangan
berkualitas harus semakin pendidikan di sekolah semakin
meningkat. Sumber Daya Manusia mengalami perubahan dan
yang berkualitas harus dituntut mendorong berbagai usaha
memiliki pengetahuan, perubahan. Pendidikan di sekolah-
keterampilan, serta sikap mental sekolah kita telah menunjukkan
yang mampu dalam melaksanakan perkembangan pesat pada bidang
apa yang menjadi tugasnya terutama kurikulum, metodologi, peralatan
menjadi seorang Guru .Salah satu dan penilaian. Begitu juga telah
yang dapat meningkatkan kualitas terjadi perubahan pada bidang
Sumber Daya Manusia (SDM) administrasi, organisasi, personal
adalah dengan cara pendidikan. (SDM), dan supervisi pendidikan.
Kemajuan ilmu pengetahuan Maka secara keseluruhan dapat
dan teknologi telah berpengaruh dikatakan bahwa perubahan yang
terhadap penggunaan alat-alat bantu terjadi merupakan pembaharuan
mengajar di sekolah-sekolah dan dalam sistem pendidikan yang
lembaga-lembaga pendidikan
Pengembangan Media Pembelajaran Teknik. Kms. Jeffri Yanda, Imam Syofii, Darlius. 133

menyangkut semua aspek atau dikatakan bahwa, bentuk


komponen yang ada. komunikasi tidak akan berjalan
Perkembangan dan peranan tanpa bantuan sarana untuk
teknologi sudah sedemikian maju, menyampaikan pesan. Bentuk-
sehingga penggunaan alat-alat, bentuk stimulus dapat dipergunakan
perlengkapan pendidikan, media sebagai media, di antaranya adalah
pendidikan dan pengajaran di hubungan atau interaksi manusia,
sekolah-sekolah mulai disesuaikan realitas, gambar bergerak atau tidak,
dengan kemajuan. Penggunaan alat- tulisan dan suara yang direkam
alat bantu mengajar, alat-alat bantu (Sanaky, 2009 : 3).
peraga pendidikan, audio, visual, Jadi dapat disimpulkan
dan audio visual serta perlengkapan bahwa media pembelajaran
sekolah serta perlengkapan kerja merupakan sebuah sarana
lainnya, disesuaikan dengan pendidikan yang dapat digunakan
perkembangan sebagai perantara dalam proses
tersebut.Perkembangan teknologi pembelajaran untuk meningkatkan
informasi telah mempengaruhi efektifitas dan efisiensi dalam
penggunaan berbagai jenis media, mencapai tujuan pengajaran. Jika
sebagai alat bantu dalam proses seorang pengajar mengharapkan
pembelajaran. Maka para pengajar proses dan hasil pembelajaran
diharapkan dapat menggunakan alat- efektif, efisien, dan berkualitas,
alat atau perlengkapan tersebut semestinya memperhatikan media
secara efektif dan efisien dalam pembelajaran. Dengan demikian
pembelajaran di kelas. Tapi di sisi keberadaan media memiliki peranan
lain, pengajar juga diisyaratkan penting dan juga memiliki nilai
untuk dapat menggunakan berbagai praktis serta kegunaan yang amat
alat-alat yang murah, efisien, strategis dalam proses pembelajaran.
mampu dimiliki sekolah, baik yang Banyak cara yang dapat
dibuat sendiri oleh pengajar maupun dilakukan pendidik dalam upaya
alat-alat konvensional yang sudah meningkatkan mutu pelajaran di
tersedia dan dimiliki sekolah, serta sekolah sehingga tujuan pengajaran
tidak menolak kemungkinan dapat tercapai dengan baik. Salah
menggunakan alat-alat yang sesuai satu diantaranya adalah mengajar
dengan tuntutan perkembangan dengan menggunakan alat peraga.
kemajuan teknologi dalam Mengingat manfaat alat peraga ini
pembelajaran (Sanaky, 2009 : 2 ). begitu penting maka perlu menjadi
Media pembelajaran pemikiran bagi setiap pendidik baik
merupakan sebuah alat yang di sekolah maupun di lembaga.
berfungsi dan digunakan untuk Berdasarkan pengalaman
menyampaikan pesan pembelajaran. langsung pada saat perkuliahan di
Pembelajaran adalah proses semester 2 pada mata kuliah Teknik
komunikasi antara pembelajar, Sepeda Motor mahasiswa
pengajar, dan bahan ajar. Dapat
134 Pengembangan Media Pembelajaran Teknik. Kms. Jeffri Yanda, Imam Syofii, Darlius.

Pendidikan Teknik Mesin angkatan pengapian salah satunya adalah


2009 peneliti menyimpulkan bahwa dengan bantuan alat peraga.
pemahaman konsep mahasiswa pada Penggunaan alat peraga dalam
pokok bahasan sistem pengapian pengajaran lebih diutamakan untuk
masih kurang efektif. Hal ini mempercepat proses belajar
disebabkan oleh beberapa faktor mengajar dan membantu mahasiswa
diantaranya kurangnya media dalam menangkap pelajaran
pembelajaran yang memadai sebagai tersebut.
sarana praktek teknik sepeda motor, Berdasarkan uraian diatas,
terbukti pada saat pembelajaran maka penulis tertarik untuk
pada pokok bahasan sistem melakukan penelitian dengan judul
pengapian tersebut hanya melalui “Pengembangan Media
Ceramah & tanya jawab sehingga Pembelajaran Teknik Sepeda
pembelajaran dalam bentuk Motor Menggunakan Engine
pengalaman langsung tidak cukup Stand Model Cutting-Sectionpada
diperoleh mahasiswa. Mahasiswa Pendidikan Teknik
Selain itu, menurut hasil Mesin FKIP UNSRI”.
wawancara dengan teman sejawat di 1.1 Rumusan Masalah
angkatan 2009 bahwasannya benar Berdasarkan latar belakang
pada saat perkuliahan teknologi diatas, maka rumusan masalah
sepeda motor proses dalam penelitian ini adalah “Apakah
pembelajarannya hanya berupa media pembelajaran teknik sepeda
persentasi tanya jawab saja, motor menggunakan engine stand
pembelajaran secara real atau model cutting-section yang
praktek pun tidak didapat. Begitu dikembangkan peneliti sudah
juga di angkatan ke bawah setelah valid?”
kami metode pembelajaran yang 1.3 Batasan Masalah
digunakan masih sama seperti kami Penelitian ini difokuskan
kuliah mata kuliah tersebut. pada :
Salah satu langkah untuk 1.3.1. Penelitian ini dilakukan pada
memberikan pembelajaran kepada mahasiswa Program Studi Pendidikan
mahasiswa adalah dengan Teknik Mesin.
menggunakan media simulasi atau 1.3.2. Media yang digunakan adalah
alat peraga yang secara tidak Engine Standmodel Cutting-Section
langsung bisa menggambarkan Sepeda Motor 4Tak.
dengan jelas kepada mahasiswa 1.3.3. Objek penelitian ini adalah
tentang komponen mesin motor 4 Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin
Tak khususnya pada pokok bahasan FKIP UNSRI.
sistem pengapian secara 1.3.4. Mata Kuliah Teknik Sepeda
psikomotorik. Motor, pada pokok bahasan sistem
Oleh karena itu, untuk pengapian.
mempermudah mahasiswa dalam 1.4 Tujuan Penelitian
memahami kompetensi sistem
Pengembangan Media Pembelajaran Teknik. Kms. Jeffri Yanda, Imam Syofii, Darlius. 135

Tujuan dari penelitian ini pesan pembelajaran. Bentuk-bentuk


adalah menghasilkan media stimulus bisa dipergunakan sebagai
pembelajaran teknik sepeda motor media diantaranya adalah hubungan
menggunakan engine stand atau interaksi manusia, realita,
modelcutting-sectionyang valid. gambar bergerak atau tidak, tulisan,
Manfaat Penelitian dan suara yang direkam. Kelima
Manfaat yang dapat bentuk stimulus ini akan membantu
diperoleh dari penelitian ini adalah peserta didik mempelajari bahasa
sebagai berikut: asing. Namun demikian tidaklah
1. Engine Stand yang telah valid mudah mendapatkan kelima bentuk
dapat dipergunakan sebagai ilmu itu dalam satu waktu atau
alat bantu pengajaran dosen tempat.
pada mata kuliah Teknik Dari pengertian di atas, maka
Sepeda Motor di Program Studi dapat disimpulkan bahwa media
Pendidikan Teknik Mesin. pembelajaran merupakan sebuah
2. Mahasiswa dapat terlibat sarana pendidikan yang dapat
langsung untuk digunakan untuk membantu proses
mempraktekkannya sehingga belajar mengajar di kelas sehingga
mahasiswa bisa lebih makna pesan yang disampaikan
memahami materi yang oleh pengajar dapat tersampaikan
diajarkan. dengan jelas ke peserta didik secara
3. Penelitian ini diharapkan dapat efektif dan efisien.
menambah pengetahuan dan PerkembanganMedia
keterampilan peneliti tentang Pendidikan
pembelajaran menggunakan Pada mulanya media hanya
alat peraga dan dapat dijadikan dianggap sebagai alat bantu
sebagai bekal untuk lebih mengajar guru (teaching aids). Alat
mempersiapkan diri dalam bantu yang dipakai adalah alat
mengembangkan disiplin ilmu. bantu visual, yaitu gambar, model,
Pengertian Media Pembelajaran objek, dan alat-alat lainnya yang
Kata media berasal dari dapat memberikan pengalaman
bahasa Latin dan bentuk jamak dari konkrit, motivasi belajar serta
medium batasan mengenai mempertinggi daya serap dan
pengertian media sangat luas, retensi belajar siswa. Namun
namun kita membatasi pada media sayang, karena terlalu memusatkan
pendidikan saja yakni media yang perhatian pada alat bantu visual
digunakan sebagai alat dan bahan yang dipakainya orang kurang
kegiatan pembelajaran (Daryanto, memperhatikan aspek desain,
2013 : 5). pengembangan pembelajaran
Menurut Rusman (2012 : (instruction) produksi dan
140) media pembelajaran adalah evaluasinya. Dengan masuknya
alat atau bentuk stimulus yang pengaruh teknologi audio pada
berfungsi untuk menyampaikan
136 Pengembangan Media Pembelajaran Teknik. Kms. Jeffri Yanda, Imam Syofii, Darlius.

sekitar pertengahan abad ke-20 alat mengemukakan beberapa hasil


visual untuk menkonkritkan ajaran penelitian yang menunjukkan
ini dilengkapi dengan dampak positif dari penggunaan
digunakannya alat audio sehingga media sebagai bagian integral
kita kenal adanya alat audio visual pembelajaran di kelas atau sebagai
atau audio visual aids (AVA). cara utama pembelajaran langsung
Bermacam peralatan yang sebagai berikut :
digunakan guru untuk 1. Penyampaian pelajaran
menyampaikan pesan ajaran kepada menjadi lebih baku.
siswa melalui penglihatan dan 2. Pembelajaran bisa lebih
pendengaran untuk menghindari menarik.
verbalisme yang masih mungkin 3. Pembelajaran menjadi lebih
terjadi kalau hanya digunakan alat interaktif dengan
bantu visual semata. diterapkannya teori belajar dan
Fungsi Media Pembelajaran prinsip-prinsip psikologis yang
Media berfungsi untuk diterima dalam hal partisipasi
tujuan instruksi di mana informasi siswa, umpan balik, dan
yang terdapat dalam media itu harus penguatan.
melibatkan siswa baik dalam benak 4. Lama waktu pembelajaran
atau mental maupun dalam bentuk yang diperlukan dapat
aktivitas yang nyata sehingga dipersingkat karena
pembelajaran dapat terjadi. Materi kebanyakan media hanya
harus dirancang secara lebih memerlukan waktu singkat
sistematis dan psikologis dilihat untuk mengantarkan pesan dan
dari segi prinsip-prinsip belajar isi pelajaran dalam jumlah
agar dapat menyiapkan instruksi yang cukup banyak dan
yang efektif. Di samping kemungkinannya dapat diserap
menyenangkan, media oleh siswa.
pembelajaran harus dapat 5. Kualitas hasil belajar dapat
memberikan pengalaman yang ditingkatkan bilamana
menyenangkan dan memenuhi integrasi kata dan gambar
kebutuhan perorangan siswa. sebagai media pembelajaran
Berbagai manfaat media dapat mengkomunikasikan
pembelajaran telah dibahas oleh elemen-elemen pengetahuan
banyak ahli. Menurut Kemp & dengan cara yang
Dayton dalam Arsyad (2011 : 21) terorganisasikan dengan baik,
meskipun telah lama disadari spesifik, dan jelas.
bahwa banyak keuntungan 6. Pembelajaran dapat diberikan
penggunaan media pembelajaran, kapan dan dimana diinginkan
penerimaannya serta atau diperlukan terutama jika
pengintegrasiannya ke dalam media pembelajaran dirancang
program-program pengajaran untuk penggunaan secara
berjalan amat lambat. Mereka individu.
Pengembangan Media Pembelajaran Teknik. Kms. Jeffri Yanda, Imam Syofii, Darlius. 137

7. Sikap positif siswa terhadap Pendidikan Teknik Mesin FKIP


apa yang mereka pelajari dan UNSRI.
terhadap proses belajar dapat
ditingkatkan. Kondisi Awal Sebelum
Peran guru dapat berubah ke Pengembangan Media
arah yang lebih positif, beban guru Pembelajaran
untuk penjelasan yang berulang- Teknik Sepeda Motor
ulang mengenai isi pelajaran dapat merupakan salah satu mata kuliah
dikurangi bahkan dihilangkan yang ada di Program Studi
sehingga ia dapat memusatkan Pendidikan Teknik Mesin, sesuai
perhatian kepada aspek penting lain dengan latar belakang yang peneliti
dalam proses belajar mengajar, buat bahwa selama ini perkuliahan
misalnya sebagai konsultan atau teknik sepeda motor hanya
penasihat siswa. menggunakan metode ceramah,
presentasi menggunakan power
METODELOGI PENELITIAN point dan tanya jawab, sehingga
Jenis Penelitian mahasiswa tidak termotivasi untuk
Jenis yang digunakan adalah mempelajarinnya. Hal ini
penelitian pengembangan dikarenakan media pembelajaran
(Research and Development). di bengkel pendidikan teknik
Menurut Nana (2010 :164) mesin masih kurang memadai,
Penelitian dan Pengembangan atau tidak terlihat yang namanya alat
Research and Development adalah peraga itu kurang terpenuhi
suatu proses atau langkah-langkah khususnya untuk mata kuliah
untuk mengembangkan suatu teknik sepeda motor. Berdasarkan
produk baru atau hasil observasi peneliti dengan
menyempurnakan produk yang mahasiswa, metode ini kurang
telah ada, yang dapat efektif karena mahasiswa hanya
dipertanggungjawabkan. Metode mempelajari secara teori saja.
penelitian ini bertujuan untuk Meskipun mahasiswa
mengetahui apakah media mendapatkan nilai yang tinggi
pembelajaran yang di desain pada mata kuliah ini tetapi
menggunakan engine stand pada kebanyakan dari mahasiswa tidak
mata kuliah teknik sepeda motor mengetahui bentuk fisik dari
pada mahasiswa Pendidikan komponen-komponen engine
Teknik Mesin valid dan siap untuk sepeda motor khususnya pada
digunakan dalam proses belajar pokok bahasan sistem pengapian.
mengajar. Pada saat dilakukan presentasi
biasanya mahasiswa hanya
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan
pada semester genap tahun ajaran
2013/2014 di Program Studi
138 Pengembangan Media Pembelajaran Teknik. Kms. Jeffri Yanda, Imam Syofii, Darlius.

mempelajari materi yang akan tempat lain, selanjutnya peneliti


mereka presentasikan saja, membuat media pembelajaran
sedangkan materi yang lainnya menggunakan engine stand yang
tidak dipelajari karena mereka lebih bagus dari yang ada di tempat
merasa tugas mereka hanya pada lain, yaitu pada penggerak engine
materi yang akan mereka dengan menggunakan electro
presentasikan saja. motor yang dihubungkan oleh belt
dan pulley, yang sebelumnya
Pengembangan Media hanya menggunakan kick starter.
Pembelajaran Menggunakan Adapun diagram proses
Engine Stand pengembangan sebagai berikut :
Berdasarkan hasil dari Model Pengembangan
kondisi awal sebelum Model pengembangan pada
pengembangan, maka peneliti penelitian ini menggunakan model
memutuskan untuk mencari pengembangan produk Rowntree.
metode pembelajaran yang efektif Modul pengembangan tersebut
untuk proses pembelajaran agar menurut Prawiradilaga (2007)
mahasiswa yang mempelajari terdiri dari tiga tahap kegiatan,
materi tersebut dapat terstimulus antara lain : tahap perencanaan,
dengan baik. Salah satu cara untuk tahap pengembangan, dan tahap
membuat proses pembelajaran penelitian.
sistem pengapian berjalan efektif Adapun diagram model
adalah dengan adanya alat peraga, pengembangan media
alat peraga merupakan salah satu pembelajaran menggunakan
media pembelajaran yang bisa engine stand dengan model produk
membuat pembelajaran menjadi Rowntree adalah sebagai berikut :
lebih menarik. Untuk itulah Berdasarkan diagram diatas,
peneliti membuat desain rancangan maka prosedur pengembangan
alat peraga berupa media dirumuskan dalam tahap-tahap
pembelajaran menggunakan kegiatan sebagai berikut :
engine stand sepeda motor. 1. Perencanaan (Tahap 1)
Peneliti yakin bahwa dengan Tahap ini diperlukan untuk
adanya media pembelajaran menganalisis silabus dan
menggunakan engine stand dapat merumuskan tujuan
membuat proses pembelajaran pembelajaran dan
menjadi lebih efektif. Proses mengidentifikasi kebutuhan-
penyampaian pesan atau makna kebutuhan dalam
dari materi sistem penerangan mengembangkan suatu media
dapat tersalurkan, baik secara teori pembelajaran.
maupun praktek. Sebelum 2. Pengembangan (Tahap 2)
membuat, peneliti juga Tahap ini memindahkan
mengobservasi terlebih dahulu informasi ke dalam rancangan
terhadap engine stand yang ada di yang akan menjadi tujuan
Pengembangan Media Pembelajaran Teknik. Kms. Jeffri Yanda, Imam Syofii, Darlius. 139

pembuatan media yang dikembangkan untuk


pembelajaran dan selanjutnya pembelajaran teknik sepeda
produksi prototipe. motor tentang sistem
3. Penilaian (Tahap 3) pengapian, sedangkan validitas
Pada tahap ini dilaksanakan uji bahasa untuk mendapatkan
coba produk prototipe serta gambaran tentang ketepatan
perbaikannya berdasarkan bahasa yang digunakan. Pada
masukan yang telah diperoleh tahap ini, perbaikan terhadap
sebelumnya. Adapun tahapan produk yang dihasilkan peneliti
yang dipergunakan dalam dilakukan setelah dosen
pelaksanaan uji coba prototipe pendidikan teknik mesin
ini yang sesuai dengan model memberikan tanggapannya
pengembangan Rowntree dalam bentuk catata
adalah dengan evaluasi b) One to one evaluation
formatif seperti yang Pada langkah ini, produk
dikemukakan Tessmer (dalam yang yang telah dibuat,
Annerlie , 2009 : 42), dengan diujicobakan pada satu atau dua
langkah-langkah yaitu expert mahasiswa sehingga diperoleh
review and one to one, tanggapan dan komentarnya
selanjutnya small group dan tentang media pembelajaran
berakhir di field test. tersebut, atau dapat juga dengan
Sementara self evaluation dosen mata kuliah ahli materi.
sudah dilaksanakan pada tahap Pada tahap ini, peneliti meminta
1 dan tahap 2. dosen mata kuliah untuk
Langkah-langkah tersebut memberikan komentarnya pada
dapat terlihat pada gambar lembar komentar yang
berikut ini. disediakan peneliti. Dari tahap
one- to-one diperoleh tanggapan
Langkah-langkah Evaluasi : dosen terhadap materi tersebut,
a) Expert review tanggapan dosen digunakan
Pada langkah expert untuk memperbaiki media
review, dilakukan validasi tersebut. Setelah perbaikan dari
untuk mengetahui ketepatan tahap ini dilanjutkan ke tahap
media pembelajaran yang small group.
dirancang. Validitas yang c) Small group
dilakukan adalah validitas isi, Hasil dari tanggapan
validitas konstruk dan validasi dosen atau para ahli dari
bahasa. Validasi isi untuk langkah sebelumnya diperbaiki
mendapatkan gambaran tentang dan dicobakan pada kelompok
kesesuaian materi dengan
tujuan pembelajaran. Validitas
konstruk untuk mengetahui
tentang ketepatan bahan ajar
140 Pengembangan Media Pembelajaran Teknik. Kms. Jeffri Yanda, Imam Syofii, Darlius.

kecil atau small group. Dari Validasi Produk Media


tahap ini, dihasilkan komentar Uji validitas merupakan satu
tentang media pembelajaran langkah pengujian yang dilakukan
menggunakan engine stand untuk mengukur ketepatan instrumen
tersebut. Selanjutnya hasil yang yang digunakan dalam suatu
diperoleh dari tahap ini penelitian. Dalam pengembangan
selanjutnya akan diperbaiki media pembelajaran ini, maka uji
untuk diujikan pada uji coba validitas dimaksudkan untuk menguji
kelompok besar(field test). sejauh mana media yang
d) Field test dikembangkan dapat digunakan
Field Test merupakan uji sebagai salah satu model media
coba dalam kelompok besar pengajaran, sehingga dapat diketahui
yang situasinya realistik. Pada tingkat kebenaran dan ketepatan
saat ini dilakukan pembelajaran penggunaan media tersebut.
dengan menggunakan engine Prosedur Penyusunan instrumen
stand tersebut pada kelas yang Menurut Suharsimi Arikunto
menjadi objek penelitiannya. (1985 : 118), prosedur yang ditempuh
Pada saat pembelajaran dalam pengadaan instrumen yang baik
berlangsung dilakukan adalah :
pencatatan terhadap situasi yang 1. Perencanaan, meliputi perumusan
terjadi di lapangan untuk tujuan penelitian, menentukan
mengetahui kevalidan media variabel. Untuk langkah ini,
yang digunakan untuk meliputi pembuatan tabel
pembelajaran dan juga spesifikasi.
dilakukan tes untuk 2. Penulisan butir soal, atau item
mendapatkan hasil setelah kuesioner dan penyusunan skala.
belajar dengan menggunakan 3. Penyuntingan, yaitu melengkapi
engine stand. instrumen dengan pedoman
Media pembelajaran mengerjakan, surat pengantar,
menggunakan engine stand kunci jawaban, dan lain-lain yang
yang mengalami perbaikan dari perlu.
proses pengembangan dari 4. Evaluasi Instrumen, yaitu
tahap ke tahap yang mengalami dilakukan oleh dosen pembimbing
perbaikan dari proses penelitian atau dosen ahli evaluasi
pengembangan dari tahap ke instrumen yang ditunjuk oleh
tahap akan menghasilkan media dosen pembimbing.
pembelajaran yang layak 5. Penganalisaan hasil, analisis item,
digunakan oleh mahasiswa. melihat pola jawaban peninjauan
saran-saran dan sebagainya.
Teknik Pengumpulan Data 6. Pengadaan revisi terhadap item-
Teknik pengumpulan item yang dirasa kurang baik,
data yang digunakan dalam dengan mendasarkan diri pada data
penelitian ini adalah : yang diperoleh sewaktu uji coba.
Pengembangan Media Pembelajaran Teknik. Kms. Jeffri Yanda, Imam Syofii, Darlius. 141

Data kuantitatif yang diperoleh pada lembar validasi berdasarkan


melalui kuesioner penilaian dianalisis indikator program yang akan dinilai.
dengan teknik analisis deskriptif Lembar validasi ini digunakan untuk
kuantitatif yang diungkapkan dalam mengetahui data tentang kevalidan
distribusi skor dan persentase terhadap media pembelajaran yang telah
kategori skala penilaian yang telah dikembangkan oleh peneliti.
ditentukan. Setiap pertanyaan diberi Data yang terkumpul diproses
bobot 1, 2, 3, dan 4, yang diuraikan dengan cara dijumlahkan,
sebagai berikut : dibandingkan dengan jumlah yang
diharapkan dan diperoleh persentase
Tabel 1. Skala Penilaian (Arikunto, 1985 : 140) dan dapat ditulis
Valid 4 dengan rumus sebagai berikut :
Cukup Valid 3 PersentaseKevalidan(%
Kurang Valid 2 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒐𝒃𝒔𝒆𝒓𝒗𝒂𝒔𝒊
=𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒉𝒂𝒓𝒂𝒑𝒌𝒂𝒏 x 10
Tidak Valid 1
Data yang terkumpul dianalisis
dengan teknik analisis deskriptif
Penyusunan Instrumen kuantitatif yang diungkapkan dalam
Instrumen yang disusun meliputi distribusi skor dan persentaase terhadap
tiga jenis sesuai dengan peran dan kategori skala penilaian yang telah
posisi responden dalam pengembangan ditentukan. Setelah penyajian dalam
dan pendesainan media ini. Adapun bentuk persentase, langkah selanjutnya
kisi-kisi instrumen validasi yang mendeskriptifkan dan mengambil
dikembangkan antara lain: kesimpulan tentang masing-masing
a. Instrumen untuk ahli materi indikator. Kesesuaian aspek dalam
Digunakan untuk memperoleh data pengembangan bahan ajar dan media
beruap kualitas produk sitinjau dari pmbelajaran dapat menggunakan tabel
kebenaran dan kesesuaian konsep dan berikut :
isi pembelajaran. Tabel 4. Skala
b. Validasi Untuk Ahli Media persentase menurut Arikunto
Digunakan untuk memperoleh (1985 : 140)
data berupa kualitas desain media Persentase Interpretasi
Engine stand, serta komuniasi Pencapaian
visualnya.
76 – 100 % Valid
3.7. Teknik Analisa Data
56 – 75 % Cukup Valid
3.7.1 Validasi Produk Media
40 – 55 % Kurang Valid
Pada tahap validasi produk
0 – 39 % Tidak Valid
media, desain produk yang telah dibuat
divalidasi oleh dosen ahli dan
mahasiswa. Komentar serta saran Pada tabel 4 di atas disebutkan
digunakan sebagai acuan untuk persentase pencapaian, skala nilai, dan
melakukan revisi. Selain itu dosen ahli
dan mahasiswa melakukan penelitian
142 Pengembangan Media Pembelajaran Teknik. Kms. Jeffri Yanda, Imam Syofii, Darlius.

interprestasi. Untuk mengetahuai dihasilkan dari validasi ahli media, ahli


kevalidan digunakan tabel 6 di atas materi dan uji kelompok kecil serta uji
sebagai acuan penilaian data yang coba kelompok besar.
praktik, lembar validasi ahli materi dan
HASIL DAN PEMBAHASAN lembar validasi ahli media, serta lembar
Pada bab IV ini akan diulas penilaian pada mahasiswa. Setelah
hasil dari pengembangan media semua berkas telah siap maka peneliti
pembelajaran Teknik sepeda motor, mulai melakukan penelitian, dengan
mata kuliahTSM pada mahasiswa diawali melakukan validasi materi oleh
pendidikan teknik mesin fkip unsri. ahli materi, lalu validasi ahli media
Ulasan yang dibahas adalah sebagai untuk mengetahui kekurangan dari
berikut: Pertama, deskripsi penelitian media pembelajaran menggunakan
meliputi: persiapan penelitian, engine stand. Selanjutnya mulai untuk
perencanaan (analisis kebutuhan), melakukan tahap evaluasi yang mana
pengembangan media pembelajaran terdiri dari uji One to one,Small Group,
engine stand. Kedua, deskripsi dan dan Field Test.
hasil evaluasi. Ketiga, revisi produk
hasil pengembangan, dan keempat Deskripsi Perencanaan (Analisis
pembahasan. Kebutuhan Bahan Ajar)
Tahap perencanaan merupakan
Deskripsi Penelitian langkah awal peneliti dalam
Deskripsi Persiapan Penelitian mengembangkan media pembelajaran
Setelah usul proposal teknik sepeda motor pada materi sistem
dinyatakan dapat dilanjutkan untuk pengapian. Diawali dari
penelitian, peneliti mempersiapkan mengidentifikasi masalah yang terjadi,
semua kebutuhan untuk pelaksanaan hal ini dilakukan untuk mengetahui
penelitian. Diawali dengan melengkapi kebutuhan belajar mahasiswa yang
persyaratan administrasi untuk berupa sumber belajar bagi dosen
mendapatkan Surat Keputusan maupun mahasiswa yang mendukung
Penetapan Pembimbing, kemudian proses pembelajaran.
melengkapi persyaratan administrasi Seperti yang telah dijelaskan di
izin penelitian di Program Studi bagian latar belakang, bahwasannya
Pendidikan Teknik Mesin FKIP yang peneliti temui yaitu kurangnya
UNSRI. Selanjutnya mencari referensi- media pembelajaran yang memadai
referensi untuk melengkapi isi dari sebagai sarana praktek untuk
skripsi peneliti mengenai kompetensi menunjang mata kuliah tersebut,
dasar yang diambil oleh peneliti, khususnya pada mata kuliah teknik
setelah semuanya terkumpul maka sepeda motor pada pokok bahasan
peneliti mulai untuk membuat seluruh sistem pengapian, akibatnya proses
perlengkapan yang dibutuhkan untuk pembelajaran yang berlangsung tidak
proses penelitian, dimana yang terjadi secara efektif.
dibutuhkan itu antara lain : lembar kerja
Pengembangan Media Pembelajaran Teknik. Kms. Jeffri Yanda, Imam Syofii, Darlius. 143

Setelah melakukan identifikasi Hasil Penilaian Ahli Materi


masalah, peneliti bersama dosen Pembelajaran
pengampuh melakukan analisis rencana Aspek penilaian untuk ahli
pembelajaran untuk mengatasi materi pembelajaran ditinjau dari
masalahtersebut. aspek: (1) Materi (content), (2) Strategi
Pembelajaran. Hasil validasi dan
Hasil Pengujian penilaian ahli materi pembelajaran
Tahap pengujian media dalam hal ini ahli materi pembelajaran
pembelajaran teknik sepeda motor dari dosen pengampu dapat disajikan
submateri sistem pengapian di lakukan pada Tabel dibawah ini.
sesuai dengan rancangan Berdasarkan tabel
pengembangan media pembelajaran diatas, rata-rata total penilaian dari ahli
teknik sepeda motor yang digunakan materi pembelajaran tentang media
seperti yang telah dipaparkan pada Bab pembelajaran teknik sepeda motor ini
III. Pengujian dilakukan dengan sebesar 81,2 %. Sesuai dengan skala
melakukan validasi media yang terdiri persentase pada tabel, hasil tersebut
dari ahli media pembelajaran dan ahli masuk dalam kategori valid digunakan.
materi dari Dosen mata kuliah. Data
dan saran yang ada pada instrumen Hasil Penilaian One to One
digunakan sebagai bahan pertimbangan Evaluation
untuk perbaikan dan merevisi media Aspek penilaian untuk
pembelajaran. Data hasil validasi dari mahasiswa ditinjau dari aspek: (1)
ahli media pembelajaran dan ahli Materi, (2) Desain Teknis, (3)
materi Dosen mata kuliah adalah Komunikasi. Uji one to one evaluation
sebagai berikut. ini dilakukan untuk mendapatkan
masukan dan saran dari calon
Hasil Penilaian Ahli Media pengguna. Responden uji one to one
Pembelajaran evaluation ini dipilih secara acak
Aspek penilaian untuk ahli sebanyak 3 dari mahasiswa pendidikan
media pembelajaran ditinjau dari aspek: teknik mesin FKIP UNSRI.
(1) Media, (2) Desain teknis. Hasil Rata-rata total penilaian dalam
validasi dan penilaian ahli media uji one to one evaluation oleh
pembelajaran dalam hal ini dosen ahli mahasiswa terhadap media
media pembelajaran dapat disajikan pembelajaran teknik sepeda motor ini
pada Tabel di bawah ini. sebesar 93,33 %. Sesuai dengan skala
Berdasarkan tabel diatas, rata- persentase pada tabel, hasil tersebut
rata total penilaian dari ahli media masuk dalam kategori valid digunakan.
pembelajaran tentang media
pembelajaran teknik sepeda motor ini Hasil Penilaian Small Group
sebesar 86,11 %. Sesuai dengan skala Aspek penilaian untuk
presentase pada tabel, hasil tersebut mahasiswa ditinjau dari aspek: (1)
masuk dalam kategori valid digunakan.
144 Pengembangan Media Pembelajaran Teknik. Kms. Jeffri Yanda, Imam Syofii, Darlius.

Materi, (2) Desain Teknis, (3) Media pembelajaran berbentuk


Komunikasi. Uji kelompok kecil ini engine stand model cutting-section
dilakukan untuk mendapatkan masukan yang telah dibuat kemudian dilakukan
dan saran dari calon pengguna. validasi untuk mengetahui kevalidan
Responden uji kelompok kecil ini media tersebut. Setelah media
dipilih secara acak sebanyak 5 dari divalidasi kemudian media diuji
mahasiswa pendidikan teknik mesin cobakan kepada mahasiswa dalam
FKIP UNSRI. Persentase data penilaian bentuk one to one evaluation,small
uji kelompok kecil oleh mahasiswa group dan uji field test. Untuk
disajikan pada tabel dibawah ini. mengetahui keefektifitasan produk
Berdasarkan tabel diatas, rata- media maka dilakukan uji coba
rata total penilaian dalam uji kelompok penerapan media pembelajaran. Berikut
kecil oleh mahasiswa terhadap media ini pembahasan dari masing-masing
pembelajaran teknik sepeda motor ini pengujian kevalidan media :
sebesar 85 %. Sesuai dengan skala a. Ahli Media Pembelajaran
persentase pada tabel, hasil tersebut Hasil penilaian oleh ahli media
masuk dalam kategori valid digunakan. ditinjau dari aspek: (1) Media 87,5%;
Hasil Penilaian Field Test (2) Desain teknis 85%. Secara
Aspek penilaian untuk keseluruhan, penilaian dari ahli media
mahasiswa ditinjau dari aspek: (1) terhadap media pembelajaran teknik
Materi, (2) Desain Teknis, (3) sepeda motor pada mata kuliah
Komunikasi. Kelompok besar ini teknologi sepeda motor submateri
dilakukan untuk memberikan penilaian sistem pengapian sebesar 86,11%.
terhadap media pembelajaran setelah Sehingga tingkat validasi media
media tersebut digunakan dalam proses pembelajaran teknik sepeda motor pada
pembelajaran. Dari hasil uji kelompok mata kuliah teknologi sepeda motor
besar ini diharapkan dapat diinterprestasikan valid digunakan.
menggambarkan penilaian pengguna b. Ahli Materi Pembelajaran
terhadap media pembelajaran. Hasil penilaian oleh ahli media
Responden uji kelompok besar ini ditinjau dari aspek: (1) Materi 83,3%;
dipilih secara acak sebanyak 15 dari (2) Strategi Pembelajaran 75%. Secara
mahasiswa pendidikan teknik mesin keseluruhan, penilaian dari ahli mteri
FKIP UNSRI. Persentase data penilaian terhadap media pembelajaran teknik
uji kelompok besar oleh mahasiswa sepeda motor pada mata kuliah
disajikan pada Tabel dibawah ini. teknologi sepeda motor submateri
Berdasarkan tabel diatas, rata- sistem pengapian sebesar 81,25%.
rata total penilain dalam uji field Sehingga tingkat validasi media
testoleh mahasiswa terhadap media pembelajaran teknik sepeda motor pada
pembelajaran teknik sepeda motor ini mata kuliah teknologi sepeda motor
sebesar 87 %. Sesuai dengan skala diinterprestasikan valid digunakan.
persentase pada tabel, hasil tersebut c. Pengujian One to One Evaluation
masuk dalam kategori valid digunakan. Hasil penilaian one to one
Pembahasan Hasil Penelitian evaluation ditinjau dari aspek: (1)
Pengembangan Media Pembelajaran Teknik. Kms. Jeffri Yanda, Imam Syofii, Darlius. 145

Materi 91,66%; (2) Komunikasi Kesimpulan


95,83%; (3) Desain Teknis 91,66%. Berdasarkan hasil penelitian,
Secara keseluruhan, penilaian uji one to dapat disimpulkan bahwa media
one evaluation terhadap media pembelajaran teknik sepeda motor pada
pembelajaran tekniksepda motor pada mata kuliah teknologi sepeda motor
mata kuliah teknologi sepeda motor submateri sistem pengapian yang
submateri sistem pengapian sebesar didesain valid digunakan untuk
93,33%. Sehingga tingkat validasi mendukung pembelajaran mata kuliah
media pembelajaran teknik sepeda teknologi sepeda motor, karena telah di
motor pada mata kuliah teknologi uji kevalidannya oleh ahli media
sepeda motor diinterprestasikan valid dengan hasil sebesar 86,11%. Ahli
digunakan. materi pembelajaran dengan hasil valid
d. Pengujian Small Group sebesar 81,25%,uji one to one
Hasil penilaian small group evaluation dengan hasil valid sebesar
ditinjau dari aspek: (1) Materi 88,33%; 93,33%, uji small group dengan hasil
(2) Komunikasi 85%; (3) Desain valid sebesar 85% dan uji field test
Teknis 81,66%. Secara keseluruhan, dengan hasil valid sebesar 87%.
penilaian uji small group terhadap Saran
media pembelajaran teknik sepeda Peneliti sadar bahwa dalam
motor pada mata kuliah teknologi penelitian ini masih terdapat banyak
sepeda motor submateri sistem kekurangan, oleh karena itu peneliti
pengapian sebesar 85%. Sehingga, menyarankan bagi calon peneliti dan
media pembelajaran teknik sepeda pengembang media pembelajaran
motor submateri sistem pengapian teknik sepeda motor menggunakan
diinteprestasikan valid digunakan. engine stand model cutting-section
e. Pengujian Field Test yang lebih lanjut nantinya agar dapat
Hasil penilaian field test dinilai menjadikan penelitian ini sebagai
dari aspek: (1) Materi 90%; (2) refrensi agar dapat membuat media
Komunikasi 85,41%; (3) Desain Teknis pembelajaran yang lebih baik lagi.
86,11%. Secara keseluruhan, penilaian Penggunaan warna serta penentuan
field test terhadap media pembelajaran desain yamg lebih menarik sehingga
teknik sepeda motor pada mta kuliah mudah untuk dipahami dan produk
teknologi sepeda motor submateri yang akan dihasilkan menjadi lebih
sistem pengapian sebesar 87%.Pada baik lagi.
pengujian luas terjadi peningkatan Dan untuk pendidik, saran dan
penilaian oleh mahasisw, sehingga harapan dari peneliti agar pendidik
media pembelajaran teknik sepeda dapat memanfaatkan media
motor pada mata kuliah teknologi pembelajaran engine stand ini sebagai
sepeda motor submateri sistem
pengapian diinteprestasikan valid
digunakan.

KESIMPULAN DAN SARAN


146 Pengembangan Media Pembelajaran Teknik. Kms. Jeffri Yanda, Imam Syofii, Darlius.

alat peraga dalam proses pembelajaran Sanaky, Hujair. 2009. Media


pada mata kuliah teknologi sepeda Pembelajaran. Yogyakarta :
motor. Safiria Insania Press
Sudjana, Nana. 2010 Media
DAFTAR PUSTAKA Pengajaran. Bandung : Sinar
Baru Algensindo
Agung, Annerlie Putri. 2011.
Pengembangan Media Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Pembelajaran Menggunakan Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Alat-Alat Sederhana Pada
Pelajaran Fisika Pokok Bahasan Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010.
Gerak Melingkar Beraturan Di Metode Penelitian Pendidikan.
SMA Negeri 4 Ogan Komering Bandung : PT Remaja
Ulu. Tesis. Palembang. Program Rosdakarya Offset
Pascasarjana Universitas
Sriwijaya.
Arikunto, Suharsimi. 1985. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta : PT Rineka
Cipta
Arsyad, Azhar. 2011. Media
Pembelajaran. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran
Peranannya Sangat Penting
Dalam Mencapai Tujuan
Pembelajaran. Yogyakarta :
Gava Media
Rusman. 2012. Belajar dan
Pembelajaran Berbasis
Komputer. Bandung : Alfabeta
Sadiman, Arif, dkk. 2010. Media
Pendidikan Pengertian,
Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta : PT
Raja Grafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai