Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas
Disusun oleh:
Kelompok III
FireraPutriEkaSintha 2017.A.08.0691
Keti Lestari 2017.A.08.0697
Kristin Aderista 2017.A.08.0699
SitiHadijah 2017.A.08.0729
Tri Astuti 2017.A.08.0731
ViviAmbarwati 2017.A.08.0735
Yolanda Audina 2017.A.08.0741
Yuwari Natalia Putri 2017.A.08.0745
Rasa syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul ”ASUHAN PADA BALITA
DI KOMUNITAS”. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan
Komunitas upaya serta usaha telah kami berikan untuk makalah ini, namun kami sadar bahwa
makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat diharapkan untuk kesempurnaan makalah ini. Atas bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, maka dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembacanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
2.3 Pemantauan Tumbuh Kebang Bayi Dan Balita Atau Deteksi Dini .......................... 5
2.4 Imunisasi................................................................................................................... 5
3.1 Kesimpulan................................................................................................................8
3.2 Saran..........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak merupakan harapan masa depan. oleh karena itu mereka perlu dipersiapkan agar
kelak menjadi sumber daya manusia yang berkualitas,sehat dan cerdas. Program kesehatan anak
merupakan salah satu kegiatan dari penyelenggaraan perlindungan anak di bidang kesehatan,
yang dimulai sejak bayi berada di dalam kandungan, masa bayi, balita, usia sekolah dan remaja.
Program tersebut bertujuan untuk menjamin kelangsungan hidup bayi baru lahir , memelihara
dan meningkatkan kesehatan anak sesuai tumbuh kembangnya, dalam rangka meningkatkan
kualitas hidup anak yang akan menjadi sumber daya pembangunan bangsa di masa mendatang.
B. Rumusan Masalah
3. Mengetahui Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi Dan Balita Atau Deteksi Dini.
3. Mahasiswa Dapat Mengetahui Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi Dan Balita Atau
Deteksi Dini.
PEMBAHASAN
1. Definisi Bayi
Menurut Dep. Kes. RI, (2005) Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur
kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram.
Menurut M. Sholeh Kosim, (2007) Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 –
4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan congenital (cacat
bawaan) yang berat. Ciri – Cirinya ialah:
b. Umur kehamilan 37 – 40 mg
Pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan oleh petugas kesehatan yang kompeten
kepada neonates/bayi baru lahir sedikit 3 kali, selama periode 0 sampai dengan 28 hari setelah
lahir ,baik di fasilitas kesehatan maupun melalui kunjungan rumah.
a. Kunjungan Neonatal ke-1(KN 1) dilakukan pada kurun waktu 6-48 jam setelah lahir.
b. Kunjungan Neonatal ke-2(KN 2) dilakukan pada kurun waktu hari ke 3 sampai dengan
hari ke 7 setelah lahir
c. Kunjungan neonatal ke-3(KN 3) dilakukan pada kurun waktu hari ke 8 sampai dengan
hari ke 28 setelah lahir.
B. Pelayanan Kesehatan Pada Balita
Anak yang berusia 1 - 5 tahun memiliki pertumbuhan mental, intelektual yang berkembang
pesat.
Pelayanan kesehatan anak balita sakit dan sehat yang diberikan oleh tenaga kesehatan sesuai
standar.
a. Pemantauan pertumbuhan balita dengan KMS minimal 8 kali KMS (Kartu Menuju Sehat)
untuk balita adalah alat yang sederhana dan murah, yang dapat digunakan untuk memantau
kesehatan dan pertumbuhan anak. Oleh karenanya KMS harus disimpan oleh ibu balita di
rumah, dan harus selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu atau fasilitas pelayanan
kesehatan, termasuk bidan dan dokter. Manfaat KMS adalah :
1) Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara lengkap,
meliputi : pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan imunisasi, penanggulangan diare,
pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan pemberian ASI eksklusif, dan Makanan
Pendamping ASI.
2) Sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak.
3) Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk menentukan
penyuluhan dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi.
b. Pemberian Kapsul Vitamin A. Vitamin A adalah salah satu zat gizi dari golongan vitamin
yang sangat diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk kesehatan mata (agar dapat melihat
dengan baik) dan untuk kesehatan tubuh yaitu meningkatkan daya tahan tubuh, jaringan
epitel, untuk melawan penyakit misalnya campak, diare dan infeksi lain.
4) Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan pemeriksaan kesehatan, imunisasi dan
deteksi dini tumbuh kembang, apabila ditemukan kelainan, segera ditunjuk ke
Puskesmas.
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Dalam perkembangan
anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan rangsangan/stimulasi yang berguna agar potensi
berkembang, sehingga perlu mendapat perhatian.Frankenburg dkk.(1981) melalui Denver
Development Stress Test (DDST) mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai
dalam menilai perkembangan anak balita yaitu :
3. Langauge ( Bahasa )
Ada juga yang membagi perkembangan balita ini menjadi 7 aspek perkembangan, seperti pada
buku petunjuk program BKB (Bina Keluarga dan Balita) yaitu perkembangan :
3. Intelektual
5. Komunikasi pasif
6. Komunikasi aktif
7. Gerakan motorik kasar
D. Imunisasi
Imunisasi adalah suatu prosese untuk membuat sistem pertahanan tubuhkebal terhadap
infasi mikroorganisme (bakteri dan virus).Yang dapatmenyebabkan infeksi sebelum
mikroorganisme tersebut memiliki kesempatanuntuk menyerang tubuh kita. Dengan imunisasi
tubuh kita akan terlindungi dariinfeksi begitu pula orang lain. Karena tidak tertular dari kita.
1. Tujuan Imunisasi
Tujuan dari imunisasi adalah untuk menguranggi angka penderitaan suatupenyakit yang
sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya.
Beberapa penyakit yang dapat di hindari dengan imunisasi yaitu: Hepatitis, Campak, Polio,
Difteri,Tetanus, Batuk Rejan, Gondongan, Cacar air, TBC
a. Imunisasi Aktif.
Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seorang karena tubuh yang secara aktif
membentuk zat antibodi, contohnya: imunisasi polio ataucampak . Imunisasi aktif juga dapat di
bagi 2 macam:
1) Imunisasi aktif alamiah Adalah kekebalan tubuh yang secara ototmatis di peroleh
sembuh dari suatu penyakit.
2) Imunisasi aktif buatan Adalah kekebalan tubuh yang di dapat dari vaksinasi yang
diberikan untuk mendapatkan perlindungan dari sutu penyakit.
b. Imunisasi Pasif
Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seseorang yang zat kekebalan tubuhnya di dapat
dari luar. Contohnya Penyuntikan ATC (Anti tetanus Serum). Pada orang yang mengalami luka
kecelakaan. Contah lain adalah: Terdapat pada bayi yang baru lahir dimana bayi tersebut
menerima berbagai jenis antibodi dari ibunya melalui darah placenta selama masa kandungan.
misalnya antibodi terhadap campak. Imunisasi pasif ini dibagi yaitu:
1) Imunisai pasif alamiah adalah antibodi yang di dapat seorang karena di turunkan oleh ibu
yang merupakan orang tua kandung langsung ketika berada dalam kandungan.
2) Imunisasi pasif buatan Adalah kekebalan tubuh yang di peroleh karena suntikan
serumuntuk mencegah penyakit tertentu.
3. Jenis – Jenis Imunisasi
Dosis pemberian 1 kali pada usia 0-2 bulan pada bahu kanan. Setelah penyuntikan
imunisasi ini, akan timbul benjolan putih pada lengan bekas suntikan yang akan membentuk
luka serta reaksi panas. Jangan dipecahkan.
b. DPT + Hb (Kombo)
Dosis pemberian 3 kali pada usia 2-11 bulan pada paha. Anak akan mengalami panas dan
nyeri pada tempat yang diimunisasi. Beri obat penurun panas ¼ tablet dan jangan
membungkus bayi dengan selimut tebal.
c. Polio
Dosis pemberian 4 kali melalui tetes mulut (2 tetes) pada usia 0-11 bulan Setelah
imunisasi, tidak ada efek samping. Jika anak menderita kelumpuhan setelah imunisasi polio,
kemungkinan sebelum di vaksin sudah terkena virus polio.
d. Campak
Dosis pemberian 1 kali usia 9 bulan pada bahu kiri.Setelah 1 minggu imunisasi, terkadang
bayi akan panas dan muncul kemerahan. Cukup beri ¼ tablet penurun panas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perawatan Kesehatan Bayi adalah sebuah subjek mendasar yang harus diketahui oleh
orang tua.Baik itu Orang tua baru atau yang sudah mempunyai anak lebih dari 2 kali.Banyak
yang tergantung kepada dokter anak untuk mengevaluasi dan mendiagnosa buah hati mereka.
Konsultasi dengan Dokter Anak terpercaya secara rutin, adalah langkah terbaik untuk Menjaga
Kesehatan Bayi.Selain itu, orang tua harus mengetahui tanda bayi sehat dan tanda bahaya pada
bayi.
Perawatan Kesehatan Anak Balita tentu saja harus diperhatikan dengan sangat baik oleh
para orang tua. Untuk mengetahui hal apa saja yang sangat penting dalam perawatan kesehatan
tersebut, diperlukan pengetahuan yang jelas terhadap pilar-pilar penting yang erat kaitannya
dengan kebutuhan balita Adapun pilar tersebut yaitu : nutrisi dan makanan anak, kecerdasan
anak, psikologi anak.
Dalam melakukan penilaian terhadap pertumbuhan anak, terdapat beberapa cara yang
dapat digunakan untuk mendeteksi tumbuh kembang anak, diantaranya dengan pengukuran
antopometri, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan radiologi.
a. BCG (Bacillus Calmatte Guerin), Dosis pemberian 1 kali pada usia 0-2 bulan pada bahu
kanan.
b. DPT + Hb (Kombo), Dosis pemberian 3 kali pada usia 2-11 bulan pada paha.
c. Polio, Dosis pemberian 4 kali melalui tetes mulut (2 tetes) pada usia 0-11 bulan
Dengan di buatnya makalah ini diharapkn mahasiswa khususnya D III kebidanan dapat
mengerti dan lebih memahami tentang arti kebidanan komunitas serta tugas-tugasnya diwilayah
kerja mengenai,perawatan kesehatanak balita, pemantauan tumbuh kembang dan deteksi dini
bayi dan balita, imunisasi. Dan lebih diharapkan makalah ini dapat memotivasi bidan dimasa
depan untuk lebih aktif, kreatif dan inovatif dalam memajukan pelayanan bidan komunitas
sehingga tercipta pelayanan yang berkualitas untuk menuju indonesia sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Syahlan, J.H, 1996. Kebidanan Komunitas. Jakarta: Yayasan Bina Sumber Daya Kesehatan.