Anda di halaman 1dari 11

PENGERTIAN KALOR

MATA KULIAH FISIKA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 11

1. GANI PAMUNGKAS NPM. 19222010036

2. WAHYU ANDRIAN NPM. 19222010079

3. ZULIARDI NPM. 19222010115

4. ABDUL RASYID MS NPM. 19222010058

FAKULTAS TEHNIK SIPIL


TAHUN ANGKATAN 2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, 11 September 2019

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul …………………………………………………………………… 1


Kata Pengantar …………………………………………………………………… 2
Daftar Isi …………………………………………………………………… 3

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Ruang Lingkup Pembahasan ……………………………………….. 4
1.2 Tujuan Penulisan Makalah ……………………………………….. 4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kalor ……………………………………….. 5
2.2 Satuan Kalor ……………………………………….. 6
2.3 Pengaruh Kalor Terhadap Benda ……………………………………….. 7
2.4 Perpindahan Kalor ……………………………………….. 9
2.5 Azas Black ……………………………………….. 10

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ……………………………………….. 11
3.2 Saran ……………………………………….. 11

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Ruang Lingkup Pembahasan

Dalam kehidupan manusia yang selalu menjidak kalor sebagai alat untuk menjaga
kestabilan manusia dalam menjalankan kehidupannya di muka bumi ini. Dialam modernisasi
seperti ini aplikasi kalor dibidang teknologi mungkin tidak sulit anda temukan bahkan juga
mungkin terdapat dirumah anda,yaitu lemari es, suatu mesin yang diantaranya mengubah
suatu air menjadi es.aplikasi perpindahan kalor dialam anda jumpai pada sirkuilasi udara di
pantai. Pada siang hari bertiup angin dari laut menuju darat, disebut angin laut. Begitu pula
sebaliknya pada malam hari bertiup angin dari darat menuju laut..Bagaimana air biasa
menjadi es?, mengapa air laut bertiup Siang hari dan angin darat bertiup malam hari?.Hal-hal
tersebut merupakan bagian-bagian daripada Kalor.
Makalah ini dispesifikasikan pada satu tinjauan permasalahan yang dilihat dari
berbagai topik yang muncul dari kalor itu sendiri, dimana pokok pembahasannya meliputi :
a. pengertian kalor
b. komponen yang ada dalam kalor

1.2 Tujuan Penulisan Makalah

Adapun tujuan yang diharapkan oleh penulis dengan penulisan makalah ini adalah
selain memenuhi TUGAS penunjang dalam mata kuliah fisika, juga dengan adanya makalah
ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan mahasiswa dalam bidang fisika pada
umumnya terutama materi tentang kalor pada khususnya.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN KALOR

√ Kalor adalah energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda
yang suhunya lebih rendah ketika kedua benda bersentuhan.
√ Sedangkan Menurut Ishaq, 2007;236 Kalor merupakan salah satu bentuk energi
yang mengalir dari suatu zat ke zat yang lain akibat adanya perbedaan suhu , tentunya dari
benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah. Karena suhu benda sebanding dengan
kandungan kalor yang dimilikinya, yakni energi gerak atom atau molekul yang dapat terdiri
dari translasi , rotasi, maupun vibrasi.
Kalor yang diberikan dalam sebuah benda dapat digunakan untuk 2 cara, yaitu untuk
merubah wujud benda atau untuk menaikkan suhu benda itu.
Besar kalor yang diberikan pada sebuah benda yang digunakan untuk menaikkan suhu
tergantung pada :
1. Massa Benda
2. Kalor Jenis Benda
3. Perbedaan Suhu Kedua Benda

Secara matematis persamaan dapat dirumuskan :


Q = m.c.(t2 – t1)
Dimana :
Q adalah kalor yang dibutuhkan (J)
m adalah massa benda (kg)
C adalah kalor jenis (J/kgC)
(t2- adalah perubahan suhu (C)
t1)

Kalor dapat dibagi menjadi 2 jenis


√ Kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu

5
√ Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud (kalor laten), persamaan yang
digunakan dalam kalor laten ada dua macam Q = m.U dan Q = m.L. Dengan U
adalah kalor uap (J/kg) dan L adalah kalor lebur (J/kg)
Dalam pembahasan kalor ada dua kosep yang hampir sama tetapi berbeda yaitu kapasitas
kalor (H) dan kalor jenis (c)
√ Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu
benda sebesar 1 derajat celcius.
H = Q/(t2-t1)

√ Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg
zat sebesar 1 derajat celcius. Alat yang digunakan untuk menentukan besar kalor
jenis adalah kalorimeter.
c = Q/m.(t2-t1)
Bila kedua persamaan tersebut dihubungkan maka terbentuk persamaan baru
H = m.c

Kapasitas kalor (C) = banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu seluruh
benda sebesar satu derajat. Dengan demikian, benda yang mempunyai massa m dan kalor
jenis c mempunyai kapasitas kalor sebesar:
C= Mc
Keterangan :

C= Kapasitas Kalor
M= Massa Benda (Kg)
c= Kalor Jenis( (J/ Kg.K)

2.2. SATUAN KALOR

Satuan Kalor, satuan untuk menyatakan kalor adalah Joule (J) atau Kalori (kal) . Joule
menyatakan satuan usaha atau energi. Satuan Joule merupakan satuan kalor yang umum
digunakan dalam fisika. Sedangkan Kalori menyatakan satuan kalor. Kalori (kal) merupakan
satuan kalor yang biasa digunakan untuk menyatakan kandungan energi dalam bahan
makanan. Contohnya : sepotong roti memiliki kandungan energi 200 kalori dan sepotong
daging memiliki kandungan 6000 kalori. Nilai 1 kalori (1kal) adalah banyaknya kalor yang

6
diperlukan untuk memanaskan 1 kg air agar suhunya naik 1°C. Hubungan satuan kalori
dengan Joule adalah
1 Kal = 4,2 J atau 1 J = 0,24 Kal.

2.3 PENGARUH KALOR TERHADAP BENDA


2.3.1 Pengaruh Kalor terhadap Suhu Benda

Pengaruh kalor terhadap suhu benda Kalor merupakan energy yang diterima atau
dilepaskan suatu benda. Kalor yang diterima suatu benda bias berasal dari matahari, api, atau
benda lain. Kalor yang diterima oleh benda dapat mengubah suhu benda. Ketika kalor
diberikan kepada air, amaka suhu air bertambah. Makin banyak kalor yang diberikan makin
banyak pula perubahan pada suhu ari. Bila Kalor terus diberikan, lama kelamaan ari akan
mendidih. Ketika air sudah mendidih suhu air tidak akan bertambah melainkan tetap. Dapat
disimpulkan bahwa kalor mengubah suhu benda.
Benda yang melepaskan kalor seperti air panas dalam gelas. Air panas yang kita letakkan
diatas meja akan melepaskan kalor keudara titik karena air panas melepaskan kalor, maka
suhu air panas makin lama makin turun. Air panas berubah menjadi air dingin. Hal ini
menunjukkan bahwa kalor merubah suhu benda.

2.3.2 Pengaruh kalor terhadap wujud benda

Kalor menyebabkan perubahan wujud pada benda-benda, seperti cokelat dan es batu. Cokelat
yang kita genggam dengan tangan dapat meleleh. Hal ini terjadi karena cokelat mendapat
kalor dari tangan kita dan udara. Demikian juga dengan es batu yang diletakkan dalam piring
di atas meja. Lama-kelamaan es batu mencair karena pengaruh kalor dari udara. Ketika es
batu dipanaskan maka lama-kelamaan es batu berubah menjadi air. Berarti es batu berubah
wujud dari padat menjadi cair. Logam seperti besi dan emas juga dapat berubah wujud bila
mendapat panas. Hal ini terjadi misalnya ditempat peleburan logam. Pada fenomena lain bila
pemanasan berlangsung terus maka suatu saat air mendidih. Setelah mendidih cukup lama air
seakan-akan lenyap. Disekitar panci banyak terdapat uap air berarti air telah berubah wujud
dari air menjadi gas. Dapat disimpulkan bahwa kalor dapat merubah wujud gas. Perubahan
wujud gas yang disebabkan oleh kalor diantara:

7
a. Perubahan wujud dari padat menjadi cair dan sebaliknya. Contoh fenomena ini
terjadi pada lilin yang sedang menyala.
b. Perubahan wujud dari cair menjadi gas dan sebaliknya. Fenomena ini terjadi pada
peristiwa memasak air dan terjadinya fenomena hujan
c. Perubahan wujud dari padat menjadi gas dan sebaliknya. Peristiwa ini terjadi pada
kapur barus yang menyublin, yang mengubah kapur barus menjadi gas.
Sedangkan benda gas yang berubah menjadi benda padat dicontohkan pada asap
kenalpot. Asap kenalpot berubah menjadi jelaga (benda padat) ketika menyentuh
permukaan dalam kenalpot.
d. Menguap, Mengembun dan Mendidih
e. Melebur dan Membeku Melebur merupakan peristiwa perubahan wujud zat dari
padat menjadi cair. Sedangkan membeku adalah kebalikannya, yaitu perubahan
bentuk zat dari cair menjadi padat. Peristiwa melebur dan membeku sering kita
jumpai dalam hidup kita, misalnya saja peristiwa meleburnya keju yang dipanaskan
di atas wajan, es krim yang meleleh saat di tangan. Dan peristiwa membeku kita
jumpai pada saat membuat es batu. Untuk melebur, zat memerlukan kalor, dan pada
waktu melebur suhu zat tetap. Sebaliknya untuk membeku, zat melepaskan kalor,
dan pada waktu membeku, suhu zat tetap. Kalor yang diperlukan untuk meleburkan
1 Kg zat padat menjadi 1 Kg zat cair pada titik leburnya dinamakan kalor lebur.
Sebaliknya, kalor yang dilepaskan pada waktu 1 Kg zat cair membeku menjadi 1 Kg
zat padat pada titik bekunya dinamakan kalor beku. Jika banyaknya kalor yang
diperlukan oleh zat yang massanya m Kg untuk melebur adalah Q Joule.
Nilai kalor lebur Berbeda untuk zat yang berbeda, seperti digambarkan pada table berikut :

Zat Titik Lebur Kalor Lebur


°C J/Kg
Air 0 336.000
Alcohol -97 69.000
Raksa -39 120.000
Aluminium 660 403.000
Tembaga 1.083 206.000
Platina 1.769 113.000
Timbale 327 25.000

8
2.4 PERPINDAHAN KALOR
Perpindahan Kalor Perpindahan kalor dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:

1. Konduksi
Konduksi Adalah proses perpindahan kalor yang terjadi tanpa disertai dengan
perpindahan, partikel-partikel dalam zat itu, contoh: zat padat (logam) yang dipanaskan.
Berdasarkan kemampuan kemudahannya menghantarkan kalor, zat dapat dibagi menjadi
: konduktor yang mudah dalam menghantarkan kalor dan isolator yang lebih sulit dalam
menghan tarkan kalor. Contoh konduktor adalah aluminium, logam besi, dsb, sedangkan
contoh isolator adalah plastik, kayu, kain, dan lain-lain. Besar kalor yang mengalir
persatuan waktu pada proses konduksi ini tergantung pada :
a. Berbanding lurus dengan luas penampang batang
b. Berbanding lurus dengan selisih suhu kedua ujung batang, dan
c. Berbanding terbalik dengan panjang batang

2. Konveksi
Konveksi Adalah proses perpindahan kalor yang terjadi yang disertai dengan
perpindahan pergerakan fluida itu sendiri. Ada 2 jenis konveksi, yaitu konveksi alamiah
dan konveksi paksa. Pada konveksi alamiah pergerakan fluida terjadi karena perbedaan
massa jenis, sedangkan pada konveksi paksa terjadinya pergerakan fluida karena ada
paksaan dari luar. Contoh konveksi alamiah : nyala lilin akan menimbulkan konveksi
udara disekitarnya, air yang dipanaskan dalam panci, terjadinya angin laut dan angin
darat, dsb. Contoh konveksi paksa : sistim pendingin mobil, pengering rambut, kipas
angin, dsb.

3. Radiasi
Radiasi Adalah perpindahan kalor dalam bentuk gelombang elektromagnetik, contoh :
cahaya matahari, gelombang radio, gelombang TV, dsb. Berdasarkan hasil eksperimen
besarnya laju kalor radiasi tergantung pada : luas permukaan benda dan suhu mutlak
benda seperti dinyatakan dalam hukum Stefan- Boltzman berikut ini: Energi yang
dipancarkan oleh suatu permukaan benda hitam dalam bentuk radiasi kalor tiap satuan
waktu sebanding dengan luas permukaan benda (A) dan sebanding dengan pangkat empat
suhu mutlak permukaan benda itu.

9
2.5 Azas Black
Azas Black Teori kalorik menyatakan bahwa setiap benda mengandung sejenis zat alir
(kalorik) yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia. Teori ini diperkenalkan oleh Antoine
Lavoiser.

Teori ini juga menyatakan bahwa benda yang suhunya tinggi mengandung lebih banyak kalor
dari pada benda yang suhunya rendah. Ketika kedua benda disentuhkan, benda yang suhunya
tinggi akan kehilangan sebagian kalor yang diberikan kepada benda bersuhu rendah.
Akhirnya para ilmuwan mengetahui bahwa kalor sebenarnya merupakan salah satu bentuk
energi. Karena merupakan energi maka berlaku prinsip kekekalan energi yaitu bahwa semua
bentuk energi adalah ekivalen (setara) dan ketika sejumlah energi hilang, proses selalu
disertai dengan munculnya sejumlah energi yang sama dalam bentuk lainnya. Kekekalan
energi pada pertukaran kalor pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan Inggris Joseph
Black dengan pernyataan: kalor yang dilepaskan oleh air panas (Q lepas) sama dengan kalor
yang diterima air dingin (Q terima). Secara matematis pernyataan tersebut dapat ditulis
dengan : Q lepas = Q terima Kalorimeter Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk
menentukan kalor jenis suatu zat. Kalorimeter yang paling banyak digunakan adalah
kalorimeter aluminium. Alat ini dirancang sehingga pertukaran kalor tidak terjadi diluar
bejana. Untuk mengurangi radiasi kalor dan kehilangan kalor karena penyerapan dinding
bejana, maka kedua dinding bejana bagian dalam dan luar dibuat mengkilap. Cincin serat
fiber yang memisahkan kedua bejana Suhu (ºC) tutup kayu adalah penghantar panas yang
jelek. Ruang antara kedua dinding bejana berisi udara yang berfungsi sebagai isolator kalor
sebab udara adalah penghantar kalor yang jelek. Sebuah bahan contoh panas yang kalor
jenisnya diketahui dicelupkan ke dalam air dingin yang terdapat dalam bejana bagian dalam.
Kalor jenis zat dapat dihitung dengan mengukur massa air dingin, massa bahan contoh, massa
kalorimeter (bejana dalam) dan mengukur suhu air dan bahan contoh sebelum dan sesudah
pencampuran

10
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang mengalir dari suatu zat ke zat yang
lain akibat adanya perbedaan suhu, tentunya dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu
rendah. Karena suhu benda sebanding dengan kandungan kalor yang dimilikinya, yakni
energi gerak atom atau molekul yang dapat terdiri dari translasi, rotasi, maupun vibrasi
(Ishaq, 2007: 236). Satuan untuk menyatakan kalor adalah Joule (J) atau Kalori (kal). Joule
menyatakan satuan usaha atau energi. Satuan Joule merupakan satuan kalor yang umum
digunakan dalam fisika. Sedangkan Kalori menyatakan satuan kalor. Kalori (kal) merupakan
satuan kalor yang biasa digunakan untuk menyatakan kandungan energi dalam bahan
makanan. Perpindahan kalor dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu :
1. Konduksi
Konduksi Adalah proses perpindahan kalor yang terjadi tanpa disertai dengan
perpindahan, partikel-partikel dalam zat itu.
2. Konveksi
Konveksi Adalah proses perpindahan kalor yang terjadi yang disertai dengan
perpindahan pergerakan fluida itu sendiri.
3. Radiasi
Radiasi Adalah perpindahan kalor dalam bentuk gelombang elektromagnetik.

3.2. Saran
Dengan selesainya makalah ini saya sadar bahwasanya makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, karena masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dari segi materi
pembahasan maupun ejaan kata, maka dari itu saya mengharapkan adanya saran dan kritik
yang membangun dari pembaca agar di kemudian hari saya dapat menyusun makalah lebih
baik lagi. Harapan kami semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan anda
mengenai Kalor
.

11

Anda mungkin juga menyukai