Anda di halaman 1dari 6

1.

Pengertian Otonomi Daerah


Otonomi berasal dari bahasa yunani autos
yang berarti sendiri dan nomos yang berarti aturan.
Berdasarkan arti tersebut, para ahli memberikan
pengertian otonomi sebagai pengundangan sendiri,
mengatur, atau memerintahkan sendiri. Dengan
demikian, kata otonomi dapat diartikan sebagai
kemerdekaan dan kebebasan menyelenggarakan
pemerintahan.
Berdasarkan pasal 1 undang – undang 32
tahun 2004 tentang pemerintahan daerah
dijelaskan bahwa otonomi daerah adalah hak,
wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat sesuai dengan peraturan perundang –
undangan.
Sedangkan daerah otonom, yang selanjutnya
disebut daerah adalah kesatuan masyarakat hukum
yang mempunyai batas – batas wilayah yang
berwenang mengatur dan mengurus pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat menurut
prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat
dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Latar belakang
Otoda (Otonomi Daerah) menjadi sangat
mendesak ketika tuntutan dan masalah makin sulit
dicari solusinya oleh pemerintahan pusat sehingga
muncul gagasan untuk menjawab tantangan di atas
dengan pelimpahan sebagian pemerintahan pusat
kepada pemerintah propinsi dan kabupaten/kota.
Alasan mengapa perlu ditetapkan Otonomi
Daerah adalah:
Wilayah indonesia yang sangat luas
Luasnya wilayah tersebut masih dihadapkan kepada
wilayah yang berbentuk kepulauan yang mencapai
17000 pulau
Jumlah penduduk
Penduduk indonesia saat ini mencapai 210
juta,yang menempatkan indonesia menjadi
peringkat 4 penduduk terpadat di dunia,yang
keberadaannya tersebar di pulau-pulau dari sabang
sampai merauke.
Pluralistik (kemajemukan) kebudayaan
Beragamnya kebudayaan di Indonesia akan sangat
mempengaruhi perilaku dan karekteristik
masyarakatnya sebab daerah tertentu pengaruh
adat sangat kuat.
Memecahkan penumpulan permasalahan
Bangsa dan Negara
Dalam hidup berbangsa dan bernegara
permasalahan kehidupan yang menyangkut politik,
ekonomi, budaya dan pertahanan keamanan begitu
dinamis dan kompleks yang menuntut tidak saja
ketepatan mengambil kebijakan tetapi juga
kecepatan. Dengan otonomi daerah masalah –
masalah yang dapat diselesaikan di daerah, maka
daerah tersebut mempunyai wewenang penuh
untuk mencari solusinya.

2. Tujuan Otoda
Demokrasi dan demokratisasi yaitu lebih
menekankan pada peran serta masyarakat.
Mendekatkan pemerintah dengan rakyat
Sistem otonomi luas dan nyata serta
bertanggung jawab kepada daerah serta
proposional
Tidak menggunakan otonomi bertingkat
Pemuatan rakyat melalui DPRD
Peningkatan pelayanan dan kesejahteraan
masyarakat yang semakin baik
Pengembangan kehidupan Demokrasi
Keadilan
Pemerataan
Pemeliharaan hubungan yang serasi antara
Pusat dan Daerah serta antar daerah dalam
rangka keutuhan NKRI
Mendorong untuk memberdayakan masyarakat
Menumbuhkan prakarsa dan kreatifitas,
meningkatkan peranserta masyarakat,
mengembangkan perab dab fungsi Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah.

3. Dasar Hukum Otonomi Daerah


Pelaksanaan otonomi daerah berpedoman
pada konstitusi negara (dasar hukum) yang tertulis,
yaitu UUD 1945, dan peraturan perundang –
undanganyang berlaku.
UUD 1945 pasal 18 menyatakan

Pasal 18
- Negara Kesatuan Republik Indonesia di bagi atas
daerah – daerah provinsi dan daerah provinsi itu di
bagi atas kabupaten, dan kota, yang tiap – tiap
provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai
pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang –
undang.
- Pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan
kota mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan.
- Pemerintah daerah provinsi, daerah kabupaten,
dan kota memeiliki Dewan Perwakilan Rakyat
Daerahyang anggota – anggotanya dipilih melalui
pemilihan umum.
- Gubernur, Bupati, dan Walikota masing – masing
sebagai kepala pemerintah daerah provinsi,
kabupaten, dan kota dipilih secara Demokratis.
- Pemerintahan daerah menjalankan otonomi
seluas – luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang
oleh undang – undang ditentukan oleh pemerintah
pusat.
- Pemerintah Daerah berhak menetapkan
peraturan dan peraturan – peraturan lain untuk
melaksanakan otonomi daerah dan tugas
pembantuan.
- Susunan dan tata cara penyelenggarakan
pemerintahan daerah diatur dengan pemerintahan
daerah diatur dengan undang – undang

Pasal 18 A
- Hubungan wewenang dan pemerintah Daerah
provinsi, dan kabupaten, dan kota atau antara
provinsi, dan kabupaten, dan kota, diatur dengan
undang – undang dengan memperhatikan
kekhususan dan keragaman daerah.
- Hubungan keuangan, pelayanan umum
pemenfaatan sumber daya alam dan sumber
daya lainnya antara pemerintahan pusat dan
pemerintahan daerah diatur dan di laksanakan
secara adil dan selaras berdasarkan undang –
undang.

Pasal 18 B
- Negara meliputi dan menghormati kesatuan –
kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak –
hak tradisisonalnya dan prinsip- prinsip Negara
Kesatuan Republik Indonesia, yang di atur dengan
undang – undang.

Ketetapan MPR RI/No.IV/MPR/2000, tentang


Rekomendasi Kebijakan dalam
Penyelenggarakan Otonomi Daerah.

Undang – Undang
1) UU NO.32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah.
2) UU NO.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
3) Peraturan Pemerintahan NO.72 tentang Desa.
4) Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo NO.09
Tahun 2006 tentang pedoman Organisasi dan
tata kerja Pemerintahan Desa.

Anda mungkin juga menyukai