PENDAHULUAN
Anak adalah individu unik, yang tidak dapat disamakan dengan orang
dewasa, baik dari segi fisik, emosi, pola pikir, maupun perlakuan terhadap anak
membutuhkan spesialisasi perlakuan khusus dan emosi yang stabil. Pada anak
tertumpu tanggungjawab yang besar. Anak harapan masa depan bangsa dan
agama disandarkan. Anak adalah bapak masa depan, penerus cita-cita dan pewaris
keturunan. Bahwa anak adalah tunas bangsa, dan generasi muda penerus cita-cita
perjuangan bangsa, memiliki peran strategis dan mempunyai ciri dan sifat khusus
yang menjamin kelangsungan eksistensial bangsa dan negara pada masa depan.
Banyak cara yang diterapkan oleh orang tua dalam mendidik anak. Ada yang
mengutamakan kasih sayang, komunikasi yang baik dan pendekatan yang lebih
bersifat afektif.
Ada pula yang menggunakan kekerasan sebagai salah satu metode dalam
menerapkan kepatuhan dan pendisiplinan anak. Kekerasan pada anak, baik fisik
maupun psikis dipilih sebagai cara untuk mengubah perilaku anak dan
membentuk perilaku yang diharapkan. Sering pula kekerasan pada anak hadir
tawuran antar pelajar. Jika kekerasan di sekolah ini tidak ditangani maka budaya
bullying dapat subur dan membudaya yang menyebabkan anak akan membentuk
diarahkan kesuatu jurang yang menganga dan melintas diatas titian yang rapuh.
Lingkungan rumah, dan sekolah adalah lahan subur dan sumber utama terjadinya
ataupun guru.
Kasus anak jalanan adalah kasus yang unik, dimana mereka hidup dijalan,
mencari nafkah sendiri ataupun untuk “agen” dari penyedia jasa anak. Banyak
kekerasan anak dapat berupa kekerasan fisik, tertekan secara mental, kekerasan
seksual, pedofilia, anak bayi dibuang, aborsi, pernikahan anak dibawah umur,
sebagai PSK, dan kasus perceraian. Semua kasus ini berobjek pada anak yang
tentu saja akan berdampak buruk pada perkembangan dan kepribadian anak, baik
Kekerasan pada anak juga dipengaruhi oleh tayangan televisi yang marak akhir-
akhir ini, namun semua itu harus disikapi bijaksana oleh para orangtua, seperti
mengingatkan agar anak tidak banyak nonton sinetron televisi yang menayangkan
ditayangkan televisi, namun semua itu adalah nafas dari siaran televisi. Jadi, kita
tidak bisa berkutik. Karena itu, orang tua harus mengalah jangan menonton
televisi sepanjang hari. Jika tidak begitu, maka anak akan ikut-ikutan menonton
televisi sampai larut dan mengabaikan tugas utamanya, yaitu belajar," kata Seto.
sekaligus bersedia mendongeng untuk si anak. Sebaliknya, orang tua jangan hanya
Kasus kekerasan pada anak adalah kasus yang sangat pelik. Dimana jenis
digunakan sebagai hak otonominya, dan bersifat pribadi, dan orang lain tidak
boleh mengetahuinya karena terhasuk aib yang harus ditutupi. Dengan alasan ini,
sehingga banyak kasus-kasus kekerasan tidak bisa diungkap. Anak adalah buah
hati yang sangat berharga bagi setiap keluarga, sebagai pewaris dan penerus kedua
orang tuanya. Sedangkan seorang ibu adalah sosok yang penuh kasih sayang,
apapun dikorbankan demi anak buah hati. Tetapi sekarang ini berita-berita tentang
ditemukannya bayi baru lahir dalam keadaan meninggal yang dimasukan dalam
tas platik sering dimuat di media masa. Masalah pembunuhan bayi merupakan
sebutan yang bersifat umum bagi setiap perbuatan merampas nyawa bayi di luar
merupakan sebutan yang bersifat khusus bagi tindakan merampas nyawa bayi
ISI
A. INFANTISID
kandungnya sendiri, segera atau beberapa saat setelah dilahirkan, karena takut
sendiri (PAS) adalah merupakan suatu bentuk kejahatan terhadap nyawa yang
unik sifatnya. Unik dalam arti si pelaku pembunuhan haruslah ibu kandungnya
sendiri, dan alasan atau motivasi untuk melakukan kejahatan tersebut adalah
karena si ibu takut ketahuan bahwa ia telah melahirkan anak; oleh karena anak
tersebut umumnya adalah hasil hubungan gelap. Cara yang paling sering
digunakan dalam kasus PAS adalah membuat keadaan asfiksia mekanik yaitu
bahwa 90-95% dari sekitar 30-40 kasus PAS per tahun dilakukan dengan cara
adalah pembunuhan yang dilakukan oleh seorang ibu atas anaknya pada ketika
Pada tindak pidana pembunuhan anak, faktor psikologik ibu yang baru melahirkan
si ibu melakukan pembunuhan tidak dalam keadaan sadar yang penuh, dan belum
lahir hidup, terdapat tanda kekerasan dan sebab kematian akibat kekerasan
(termasuk peracunan)
(2) pengertian “baru lahir” mengharuskan penilaian atas: cukup bulan atau belum,
usia gestasi, usia pasca lahir serta memberikan pula asupan laik hidup (viable)
(3) pengertian “takut diketahui” diasosiasikan dengan belum timbulnya rasa kasih
dapat diartikan bahwa rasa takut diketahui telah melahirkan tersebut telah
hilang
(4) pengertian “si ibu membunuh anaknya sendiri” mengharuskan kepada kita
untuk berupaya membuktikan apakah mayat bayi yang diperiksa adalah anak
dari tersangka ibu yang diajukan. Tanda lahir hidup adalah adanya udara dalam
paru-paru, lambung dan usus, dan liang telinga tengah. Adanya udara dalam
paru-paru ditandai gambaran paru-paru memenuhi rongga dada, paru – paru
berwarna merah ungu, dan gambaran mozaik, tepi paru tumpul, terdapat
krepitasi dan bila dibenamkan dalam air akan tampak gelembung udara, berat
1/35 berat badan, tes apung positif, pada pemeriksaan mikroskopik tampak
pengembangan alveoli yang tidak merata dengan dinding alveoli licin tanpa
Untuk membuktikan PAS harus dapat ditentukan apakah bayi lahir hidup atau
lahir mati. Dari hasil pemeriksaan dalam secara makroskopik terlihat gambaran
mozaik pada kedua paru dan uji apung paru positif sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa pada kasus ini bayi lahir hidup. Seyogyanya juga harus
menyebutkan bahwa paru dengan gambaran mozaik selalu memberikan hasil uji
apung paru yang positif yang bisa diasumsikan bahwa bayi sudah pernah bernafas.
disimpulkan dari hasil pemeriksaan luar maupun pemeriksaan dalam. Memar pada
lidah kiri memberikan petunjuk akibat pembengkapan. Sedangkan luka lecet pada
leher memberikan ciri-ciri yang khas sesuai dengan kasus pencekikan. Lebam
mayat yang luas (wajah, leher, belakang tubuh dan tungkai), bintik perdarahan
pada mata, pangkal batang tenggorok serta pada piala ginjal juga merupakan
digunakan dalam kasus PAS oleh pelaku, hal ini dilakukan untuk mencegah bayi
menangis agar tidak diketahui oleh orang lain bahwa ia melahirkan bayi. Bentuk
kekerasan lain yang ditemukan pada mayat bayi ini adalah kekerasan tajam pada
daerah kepala dan dada, serta kekerasan tumpul pada daerah kepala, lidah, dagu
dan leher. Luka terbuka pada daerah kepala merupakan kekerasan tajam yang
dan perdarahan pada kulit kepala. Tidak ditemukannya darah pada rongga dada
kanan maupun kiri sebagai akibat kekerasan tajam pada dada kanan menunjukkan
bahwa luka merupakan luka pasca mati. Tulang tengkorak yang patah dan
merupakan metode yang paling sering digunakan, kekerasan tumpul jarang dan
antara lain:
1. Metode visual
dekatnya.
2. Pemeriksaan pakaian
3. Pemeriksaan dokumen
Seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Izin Mengemudi (SIM), kartu
4. Pemeriksaan perhiasan
5. Identifikasi medis
Meliputi pemeriksaan dan pencarian data bentuk tubuh, tinggi dan berat badan,
ras, jenis kelmin, warna rambut, warna tirai mata, cacat tubuh / kelainan
6. Pemeriksaan serologis
Untuk menentukan golongan darah korban. Sampel dapat dari darah, rambut,
Dengan membuat sidik jari langsung dari jari korban atau pada keadaan
keriput, sidik jari dibuat dengan mencopot kulit ujung jari yang mengelupas
dan mengenakan pada jari pemeriksa yang sesuai lalu dilakukan pengambilan
sidik jari.
8. Pemeriksaan gigi
radiologis, dan
pencetakan gigi dan rahang.
9. Metode eksklusi
Dilakukan jika terdapat korban yang banyak dengan daftar tersangka korban
pasti seperti pada kecelakaan masal penumpang pesawat udara, kapal laut,
(melalui daftar penumpang). Bila semua korban kecuali satu yang terakhir
tersebut.
dengan tujuan :
Sedangkan kematian tidak wajar adalah, akibat kecelakaan, bunuh diri, atau
pembunuhan.
Repertum.
g. Melindungi orang yang tidak bersalah dan membantu penuntutan terhadap yang
bersalah
a. Identifikasi DNA
Setiap orang memiliki DNA yang unik. DNA adalah materi genetik yang
membawa informasi yang dapat diturunkan. Di dalam sel manusia DNA dapat
ditemukan di dalam inti sel dan di dalam mitokondria. Di dalam inti sel, DNA
membentuk satu kesatuan untaian yang disebut kromosom. Setiap sel manusia
somatik dan 1 pasang kromosom sex (XX atau XY). Kedua pola penurunan
mengidentifikasi dan membedakan individu yang satu dengan individu yang lain.
Tes DNA dilakukan dengan berbagai alasan seperti persoalan pribadi dan hukum
antara lain: tunjangan anak, perwalian anak, adopsi, imigrasi, warisan dan
biologis dapat dipakai untuk tes DNA, seperti buccal swab (usapan mulut pada
pipi sebelah dalam), darah, rambut beserta akarnya, walaupun lebih dipilih
Hasil tes ini hanya dapat digunakan sebagai referensi pribadi, kecuali jika
sampel yang diperiksa diambil melalui prosedur hukum (surat dan polisi atau
jaksa), maka sampel tersebut memiliki kekuatan hukum. Hingga saat ini
pengaturan mengenai penggunaan alat bukti tes DNA hanya diatur dalam
bukti tes DNA dari peraturan hukum tersebut berdasarkan ketentuan dalam
KUHAP (UU No. 8 Tahun 1981). Sebagai produk hukum yang mengatur
mengenai pidana formil, di dalam KUHAP tidak banyak kita temui pengaturan
mengenai penggunaan alat bukti tes DNA sebagai alat bukti. Dalam hal ini hanya
Pasal 184 KUHAP yang menyebutkan “Alat bukti yang sah ialah”;
(3) Surat
(4) Petunjuk
pemikiran dan ulasan serta kerangka pikir yang terbangun nampaknya sudah
mulai mengerucut bahwa alat bukti tes DNA paling dekat korelasinya dengan alat
bukti petunjuk.
Salah satu definisi yang paling sederhana adalah segala tindakan yang cenderung
menyakiti orang lain, berbentuk agresi fisik, agresi verbal, kemarahan atau
penganiayaan anak atau kekerasan pada anak atau perlakuan salah terhadap anak
orang yang seharusnya menjadi pelindung (guard) pada seorang anak (individu
berusia kurang dari 18 tahun) secara fisik, seksual, dan emosional. Pengertian
(1) Anak mengalami cacat tubuh, retardasi mental, gangguan tingkah laku,
(3) Keluarga pecah (broken home) akibat perceraian, ketiadaan ibu dalam
mendidik anak, harapan orang tua yang tidak realistis, anak yang tidak
terhadap anak terbagi atas: kekerasan fisik, penelantaran, kekerasan seksual, dan
kekerasan emosional. Namun antara kekerasan yang satu dengan lainnya saling
berhubungan. Anak yang menderita kekerasan fisik, pada saat yang bersamaan
- Tidak memperoleh bantuan untuk masalah fisik dan masalah kesehatan yang
- Selalu curiga dan siaga, seolah-olah bersiap-siap untuk terjadinya hal yang
buruk.
- Datang ke sekolah atau tempat aktivitas selalu lebih awal dan pulang terakhir,
TERHADAP ANAK
ketika dilahirkan atau tidak beberapa lama sesudah dilahirkan, karena takut
ketahuan bahwa ia sudah melahirkan anak, dihukum, karena makar mati terhadap
diambilnya sebabtakut ketahuan bahwa ia tak lama lagi akan melahirkan anak,
menghilangkan jiwa anaknya itu pada ketika dilahirkan atau tidak lama kemudian
pasal diatas (pasal 341 dan 342) berlaku jika dan hanya jika pembunuh adalah ibu
kandung sendiri. Apabila pembunuh bukan ibu kandung, berarti orang tersebut
tahun) atau pembunuhan berencana (pasal 339 dan 340 ancaman pidana 20 tahun,
Bagi orang lain yang turut campur dalam kejahatan yang diterangkan
dalam pasal 341 dan342 dianggap kejahatan itu sebagai makar mati atau
pembunuhan.
menghilangkan mayat
pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak
Bila seorang ibu, karena takut akan diketahui orang bahwa ia telah
maksimum pidana tersebut dalam pasal 305 dan 306 dikurangi separuh.
untuk ditemukan atau meninggalkan anak itu dengan maksud untuk melepaskan
diri daripadanya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam
bulan.
(1) Bila salah satu perbuatan tersebut dalam pasal 304 dan 305 mengakibatkan
luka-luka berat, maka yang bersalah dianeam dengan pidana penjara paling
(2) Bila mengakibatkan kematian, maka yang bersalah diancam dengan pidana
penjara paling lama sembilan tahun Apabila bayi yang lahir mati itu sebelumnya
pasal :
1. Pasal 346
kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana
3. Pasal 348 :
4. Pasal 349
melakukan salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan
348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah
undang ini juga mengatur tanggung jawab sosial anak dan tanggung jawab
nomor 23 tahun 2002 ini, Tindakan yang bisa melukai secara fisik maupun psikis
yang berakibat lama, dimana akan menyebabkan trauma pada anak atau kecacatan
fisik akibat dari perlakuan itu. Dengan mengacu pada defenisi, segala tindakan
apapun seakan-akan harus dibatasi, dan anak harus dibiarkan berkembang sesuai
dengan hak-hak yang dimilikinya (Hak Asasi Anak). Hak anak untuk menentukan
PENUTUP
(2) Berapa umur bayi, berkenan dengan penetapan berat ringannya sanksi dalam
kasus abortus kriminalis, seperti yang diatur dalam KUHP pasal-pasal 306, 308,
342 dan 349. Umur bayi dalam bulan dapat diperkirakan berdasarkan ukuran
(puncak kepala-tulang ekor). Untuk mengetahui apakah bayi lahir hidup atau mati
dapat diektahui melalui tes apung paru-paru atau dapat juga melalui pemeriksaan
pada gigi berlangsung kontinyu dan ritmis, fase aktif dan istirahat silih berganti
dalam keseimbangan yang halus dan peka. Ritme perkembangan ini berpola,
lines) “Retzius” dalam email dan “Owen” dalam dentin. Pada gigi geligi yang
proses kalsifikasinya mulai prenatal, yaitu gigi-gigi susu dan geraham tetap
pertumbuhan yang menyimpang polanya dan bentuknya lain. Hal ini disebabkan
karena goncangan dan perubahan dalam metabolisme mineral pada saat lahir,
neonatal.
modern ternyata belum sadar bahwa anak memiliki hak penuh untuk diperlakukan
Sehingga anak bisa tumbuh dan berkembang dengan baik serta jauh dari berbagai
3. Elfia Desi & Vivik Shofiah. Hubungan Tindakan Kekerasan Terhadap Anak
(Child Abuse) dengan Konsep Diri. Fakultas Psikologi UIN Suska Riau: Jurnal
4. Putrika P.R. Gharini. ( 2004) . ‘Kekerasan Pada Anak: Efek Psikis, Fisik, dan