Apendik 3
Apendik 3
I. PENGKAJIAN
A. BIODATA
1. Identitas Klien
Nama Klien : Tn. R
Alamat : Sragen
Umur : 61 tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 57 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Alamat : Sragen
Hubungan dengan klien : Istri klien
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Keluhan Utama
Nyeri pada luka operasi bagian perut kanan bawah
Keterangan :
: Pasien (Tn. M)
: laki – laki
: perempuan
: menikah
: mempunyai anak
10. Integumen
Kulit sawo matang, turgor kulit 2 detik, tidak ada ulkus, tidak ada
alergi ataupun gatal – gatal. Terdapat luka post operasi dengan jahitan
dibagian perut kuadran bawah kanan dengan panjang + 12 cm. Luka
tampak bersih, tidak terdapat edema pada luka, tidak ada pus, luka tertutup
kassa steril 15 x 8 cm. Terpasang drain pada ujung sayatan, keluar cairan
50 cc saat dilakukan pengkajian.
2. Pola Nutrisi/Metabolik
a. Pengkajian Nutrisi (ABCD) :
- A : Antropometri
Berat badan (BB) : 60 kg
Tinggi Badan (TB) : 170 cm = 1,7 m
BB 60
IMT : 2
: : 20,76 kg/m2 (normal)
(TB) (1,7) 2
- B : Biochemical
Pemeriksaan Laboratorium :
1) Hemoglobin : 13,40 g/dl (normal: 11,8 – 17,5 g/dl)
2) Leukosit : 9,10 ribu/ul (normal: 4,5 – 11,0
ribu/ul)
- C : Clinical Sign
Pasien tampak lemas, konjungtiva tidakanemis.
- D : Diet
Selama sakit, pasien diberikan Diit rmah sakit lunak
b. Pengkajian Pola Nutrisi
Sebelum Sakit Saat Sakit
Frekuensi 3 kali sehari 3 kali sehari
Nasi, lauk, sayur, Diit rumah sakit
Jenis
air putih
Porsi 1 porsi habis 1 porsi habis
Keluhan Tidak ada Tidak ada
3. Pola Eliminasi
a. BAB
Keterangan Sebelum Sakit Selama Sakit
Frekuensi 1 kali sehari (pagi) 1 kali sehari (pagi)
Konsistensi Lunak berbentuk Lunak berbentuk
Bau Khas Khas
Warna Kuning Kuning
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Penggunaan obat pencahar Tidak ada Tidak ada
b. BAK
Keterangan Sebelum Sakit Selama Sakit
Frekuensi Tidak terkaji
6-7 kali/hari (terpasang
kateter)
Pancaran Kuat Tidak terkaji
(terpasang
kateter)
Jumlah Tidak terkaji
+ 200 cc sekali
(terpasang
BAK
kateter)
Bau Amoniak Amoniak
Warna kuning Kuning
Perasaan setelah BAK Tidak terasa
Lega (terpasang
kateter)
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Total Produksi Urine (per hari) + 1400 cc/hari + 1400 cc/hari
Keterangan :
0 : Mandiri, 1: dengan alat bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 : dibantu orang
lain dan alat, 4 : tergantung total
e. Identitas Diri
Klien mengatakan, “Saya menyadari bahwa saya adalah laki - laki, dan
saya sudah menikah, sudah mempunyai 2 anak”.
9. Pola Seksualitas
Klien mengatakan bahwa ia sudah menikah. Klien mengatakan tidak ada
gangguan pada seksualitas.
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal Pemeriksaan :
Nilai Keterangan
Jenis Pemeriksaan Satuan Hasil
Normal Hasil
Hematologi Rutin
Hemoglobin 12.2 – 18.1 g/dl 13.40 Normal
eritrosit 4.04-6.13 juta/ul 4.53 Normal
hematokrit % 41.9 Normal
4.5 – 11.0
index eritrosit
MCV FL 92.4 Normal
MCH 80 – 97 Pg 29.6
MCHC 27 – 31.2 g/dl 32.0 Normal
60 – 140 Dibawah
Elektrolit mg/dl 70 normal
Natrium darah 31.8 – 35.4 g/dl 2.9
Kalium darah
3.2 – 4.6
Chlorida darah Normal
mmol/ 136 Dibawah
L 4.3 normal
132 – 146 mmol/ 106 Normal
3.7 – 5.4 L
98 – 106 mmol/
L
2. Pemeriksaan diagnostik
Hari/tanggal/jam Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan
USG Abdomen (Hepar) 1. Suspek ileus
Lien Pankreas Ginjal 2. Ascites
3. Hepar/ GB/ lien/ pancreas/
kedua ginjal bladder tak
tampak kelainan
Thorax Thorax : PA, erect, simetris,
inspirasi dan kondisi cukup,
hasil:
1. Corakan
bronchovaskuler normal
2. Kedua sinus
costofrenicus lancip
3. Kedua diagfragma
lancip
4. Cor : CTR < 0,5
5. Tegas tematulang yang
tervisualisasi intact
Kesan :
1. pulmo dan besar cor
normal
F. TERAPI MEDIS
Golongan & Fungsi &
Hari/ Tanggal/ Jam Jenis Terapi Dosis
Kandungan Farmakologi
Kamis/21 Parenteral
november 2019 sd Ringer Laktat 500 ml/12 Cairan isotonik Ringer Lakat
sabtu 23 november jam bekerja sebagai
2019 sumber air dan
elektrolit tubuh
serta untuk
meningkatkan
diuresis
(penambah cairan
kencing). Obat ini
juga memiliki efek
alkalis, dimana ion
laktat
dimetabolisasi
menjadi karbon
dioksida dan air
yang
menggunakan
hidrogen kation
sehingga
Amino Fluid 500 ml/24 Nutrisi parenteral menyebabkan
jam turunnya
keasaman.
Sumber elektrolit,
glukosa, dan asam
amino untuk
pasien yang
kesulitan
Metronidazol 500 Antimikroba mengunyah atau
e mg/8jam menelan, serta
sebelum atau
sesudah operasi.
Mencegah dan
mengobati
berbagai macam
Parenteral 1 gram/12 Antibiotic infeksi yang
Cefotaxim jam Cephalosporin disebabkan oleh
mikroorganisme
protozoa dan
bakteri anaerob
50 mg/12 Antagonis H2
Ranitidin jam Mengobati dan
mencegah infeksi
yang disebabkan
oleh bakteri
Untuk
menurunkan
produksi asam
lambung.
Pengobatan jangka
pendek untuk
duodenum aktif,
tukak lambung
aktif, mengurangi
gejala refleks
esophagus.
Hari/
No Data Fokus Masalah Etiologi Diagnosa
Tgl/jam
1 Kamis /21 Data Subjektif: Nyeri Akut (00132) Agen cedera fisik Nyeri Akut (00132)
november Pasien mengeluh nyeri. (post berhubungan
2019/13.0 Data Objektif: laparotomy) dengan agen cedera
0 WIB Pasien sesekali tampak fisik
memegangi bagian lukanya
yang sakit. Tekanan Darah:
112/81 mmHg, Nadi: 69
kali/menit, RR: 20 kali/menit,
Suhu: 36,2 0C
2 Kamis /21 Data Subjektif: Kerusakan Prosedur bedah Kerusakan
november Pasien mengatakan luka bekas integritas kulit (post integritas kulit
2019/13.0 operasi belum sembuh (00046) laparotomy) (00046)
0 WIB Data Objektif: berhubungan
Terdapat luka post laparotomy dengan prosedur
dengan jahitan dibagian perut bedah
kuadran bawah dengan panjang
+ 12 cm. Luka tampak bersih,
terdapat sedikit kemerahan
disekitar jahitan, tidak terdapat
edema pada luka, tidak ada pus,
luka tertutup kassa steril 15 x 8
cm. Terpasang drain pada ujung
sayatan, keluar cairan 50 cc saat
dilakukan pengkajian. Pasien
dilakukan perawatan luka
dengan NaCl 0,9% setiap hari
sekali di pagi hari. Hasil
pemeriksaan laboratorium
menunjukkan adanya
penurununan albumin (nilai
albumin: 2,9 g/dl, normal: 3,2 –
4,6 g/dl).
Hari/ No
Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Ttd
Tgl/jam Dx
Kamis /21 1 Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri (1400):
november keperawatan selama 1 x 2 jam, a. Lakukan pengkajian nyeri
2019/13.00 nyeri terkontrol dengan kriteria komprehensif PQRST (O)
WIB hasil: b. Observasi adanya respon non
Kontrol nyeri (1605): verbal terhadap nyeri (O)
a. Pasien mengenali kapan c. Ajarkan penggunaan teknik non
nyeri terjadi (5) farmakologi (relaksasi napas
b. Pasien melaporkan bahwa dalam dan terapi musik) untuk
nyeri sudah terkontrol (5) mengatasi nyeri (N)
c. Pasien mengenali kapan d. Berikan informasi mengenai
nyeri terjadi (5) nyeri, seperti penyebab nyeri,
d. Pasien mampu mengatasi berapa lama nyeri akan
nyeri dengan cara non dirasakan, dan antisipasi dari
farmakologi (teknik ketidaknyamanan akibat prosedur
relaksasi napas dalam) (E)
untuk mengatasi nyeri (5) e. Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian analgetik (C)
Tingkat nyeri (2102):
Nyeri yang dilaporkan Monitor tanda – tanda vital (6680):
berkurang menjadi skala 3 dari Monitor tekanan darah, nadi, suhu,
10 (4) dan status pernapasan (O)
V. TINDAKAN KEPERAWATAN/IMPLEMENTASI
Nama : Tn. R No. CM : 5796xx
Umur : 61 tahun Diagnosa Medis : Apendicitis Post
operasi
Hari/ No
Implementasi Respon Ttd
Tgl/jam Dx
Kamis /21 1 a. Melakukan pengkajian S: Pasien mengeluh nyeri. .
november nyeri komprehensif PQRST P: nyeri bertambah saat
2019/15.00 b. Mengobservasi adanya beraktivitas ringan maupun
WIB respon non verbal terhadap berat, Q: nyeri seperti
nyeri (O) tertusuk – tusuk, R: nyeri
c. Mengajarkan penggunaan pada perut kuadran kanan
teknik non farmakologi atas dan bawah, S: skala
(relaksasi napas dalam) nyeri 4 dari 10, T: nyeri
untuk mengatasi nyeri dirasakan 2 detik setiap 30
menit.
O: Telah dilakukan relaksasi
napas dalam untuk
mengatasi nyeri. Pasien
tampak bisa melakukan
teknik relaksasi napas dalam
dengan bimbingan perawat.
Pasien sesekali tampak
memegangi bagian lukanya
yang sakit.
Kamis /21 1, 2, 3 Memberikan injeksi ketorolac S: pasien mengatakan
november 30 mg, dan Cefotaxim 1 gram bersedia untuk diberikan
2019/16.00 secara intravena obat injeksi
WIB O: Metamizole 50 mg,
ranitidine 50 mg
Ceftriaxone 1 gram telah
masuk melalui vena pasien.
Kamis /21 1 a. Melakukan pengkajian S: Pasien mengeluh nyeri. .
november nyeri komprehensif PQRST P: nyeri bertambah saat
2019/15.00 b. Mengobservasi adanya beraktivitas ringan maupun
WIB respon non verbal terhadap berat, Q: nyeri seperti
nyeri (O) tertusuk – tusuk, R: nyeri
c. Mengajarkan pada perut kuadran kanan
penggunaan teknik non atas dan bawah, S: skala
farmakologi (relaksasi nyeri 3 dari 10, T: nyeri
napas dalam) untuk dirasakan 2 detik setiap 2
mengatasi nyeri jam.
O: Telah dilakukan relaksasi
napas dalam untuk
mengatasi nyeri. Pasien
tampak bisa melakukan
teknik relaksasi napas dalam
dengan bimbingan perawat.
Pasien sesekali tampak
memegangi bagian lukanya
yang sakit.
Kamis /21 1,2,3, Memonitor tekanan darah, nadi, S: Pasien mengatakan
november suhu, dan status pernapasan (O) bersedia untuk dilakukan
2018/18.00 pemeriksaan TTV
WIB O: Tekanan Darah: 120/80
mmHg, Nadi: 80 kali/menit,
RR: 17 kali/menit, Suhu:
36,40C
kamis/21 1 Memberikan injeksi Cefotaxim S: pasien mengatakan
november 1000 mg secara intravena bersedia untuk diberikan
2019/20.00 obat injeksi
WIB O: cefotaxim 1000 mg, telah
masuk melalui vena pasien.
Jumat /22 1, 2, Memberikan injeksi ranitidine S: pasien mengatakan
november 50mg dan Cefotaxim 1000mg bersedia untuk diberikan
2019/08.00 secara intravena obat injeksi
WIB O: ranitidine 50 mg
Ceftriaxone 1 gram telah
masuk melalui vena pasien.
Jumat /22 4 a. Memandikan pasien S: pasien mengatakan
november diatas tempat tidur bersedia untuk dimandikan
2019/09.00 b. Mengganti linen yang diatas tempat tidur dan
WIB kotor dengan yang bersih diganti linennya
O: pasien tampak bersih dan
rapi.
Jumat /22 2 Melakukan perawatan luka pada S: pasien mengatakan
november area sayatan: bersedia untuk dilakukan
2019/09.20 a. Memeriksa daerah perawatan luka pada bekas
WIB sayatan terhadap operasi
kemerahan, bengkak, atau O: Telah dilakukan
tanda – tanda dehiscene perawatan luka dengan
atau eviserasi NaCl 0,9%. Terdapat luka
b. Memonitor proses post laparotomy dengan
penyembuhan di daerah jahitan dibagian perut
sayatan kuadran bawah dengan
c. Memonitor sayatan
panjang + 12 cm. Luka
untuk tanda dan gejala
tampak bersih, tidak
infeksi
terdapat kemerahan
d. Membersihkan daerah
disekitar jahitan, tidak
sekitar sayatan dengan
terdapat edema pada luka,
pembersihan yang tepat tidak ada pus, luka tertutup
e. Membersihkan area kassa steril 15 x 8 cm.
sekitar drainase atau pada
area selang drainase
f. Mengarahkan pasien
dan keluarga cara merawat
luka insisi, termasuk tanda
– tanda infeksi
jumat/22 1,2,3, Memonitor tekanan darah, nadi, S: Pasien mengatakan
november suhu, dan status pernapasan bersedia untuk dilakukan
2019/12.00 pemeriksaan TTV
WIB O: Tekanan Darah: 170/72
mmHg, Nadi: 88 kali/menit,
RR: 18 kali/menit, Suhu:
36,90C
Sabtu /23 1, 2, 3 Memberikan injeksi Metamizole S: pasien mengatakan
november 50 mg, ranitidine 50 dan bersedia untuk diberikan
2019/08.00 Ceftriaxone 1 gram secara obat injeksi
WIB intravena O: Metamizole 50 mg,
ranitidine 50 mg
Ceftriaxone 1 gram telah
masuk melalui vena pasien.
sabtu/23 2 Melakukan perawatan luka pada S: pasien mengatakan
november area sayatan: bersedia untuk dilakukan
2019/09.00 a. Memeriksa daerah perawatan luka pada bekas
WIB sayatan terhadap operasi
kemerahan, bengkak, atau O: Telah dilakukan
tanda – tanda dehiscene perawatan luka dengan
atau eviserasi NaCl 0,9%. Terdapat luka
b. Memonitor proses post laparotomy dengan
penyembuhan di daerah jahitan dibagian perut
sayatan kuadran bawah dengan
c. Memonitor sayatan
panjang + 12 cm. Luka
untuk tanda dan gejala
tampak bersih, tidak
infeksi
terdapat kemerahan
d. Membersihkan daerah
disekitar jahitan, tidak
sekitar sayatan dengan
terdapat edema pada luka,
pembersihan yang tepat
e. Membersihkan area tidak ada pus, luka tertutup
sekitar drainase atau pada kassa steril 15 x 8 cm.
area selang drainase
f. Mengarahkan pasien
dan keluarga cara merawat
luka insisi, termasuk tanda
– tanda infeksi
Sabtu /23 1,2,,4 Memonitor tekanan darah, nadi, S: Pasien mengatakan
november suhu, dan status pernapasan bersedia untuk dilakukan
2019/12.00 pemeriksaan TTV
WIB O: Tekanan Darah: 120/82
mmHg, Nadi: 88 kali/menit,
RR: 18 kali/menit, Suhu:
36,90C
VI. EVALUASI
Nama : Tn. R No. CM : 5796xx
Umur : 61 tahun Diagnosa Medis : Apendicitis Post
operasi
Hari/
No Dx Evaluasi Ttd
Tgl/Jam
1 sabtu 23 S: Pasien mengatakan nyeri sudah terkontrol. P: nyeri bertambah
november ketika banyak bergerak, Q: nyeri seperti teriris – iris, R: nyeri
2019/ pada luka post open prostatectomy dan area yang terpasang
13.00 cystostomy, S: skala nyeri 3 dari 10, T: nyeri dirasakan 2 detik
WIB setiap 3 jam sekali.
O: Telah dilakukan teknik relaksasi napas dalam untuk mengatasi
nyeri. Pasien tampak tenang, sudah tidak tampak memegangi
bagian lukanya yang sakit. Tekanan Darah: 120/80 mmHg, Nadi:
80 kali/menit, RR: 17 kali/menit, Suhu: 36,40C
A: Masalah nyeri akut teratasi
P: Hentikan intervensi
2 Sabtu / 23 S: Pasien mengatakan luka bekas operasi belum sembuh
november O: Telah dilakukan perawatan luka dengan NaCl 0,9%. Terdapat
2019/13.1 luka post laparotomy dengan jahitan dibagian perut kuadran
5 WIB bawah dengan panjang + 12 cm. Luka tampak bersih, tidak
terdapat kemerahan disekitar jahitan, tidak terdapat edema pada
luka, tidak ada pus, luka tertutup kassa steril 15 x 8 cm.
A: Masalah kerusakan integritas kulit teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
Perawatan area sayatan (3440):
a. Periksa daerah sayatan terhadap kemerahan, bengkak,
atau tanda – tanda dehiscene atau eviserasi (O)
b. Monitor proses penyembuhan di daerah sayatan (O)
c. Monitor sayatan untuk tanda dan gejala infeksi (N)
d. Bersihkan daerah sekitar sayatan dengan pembersihan
yang tepat (N)
e. Bersihkan area sekitar drainase atau pada area selang
drainase (N)
f. Jaga posisi drainase (N)
g. Lepaskan jahitan, steples, atau klip sesuai indikasi (N)
h. Arahkan pasien bagaimana meminimalkan tekanan pada
daerah insisi (E)
i. Arahkan pasien dn/atau keluarga cara merawat luka
insisi, termasuk tanda – tanda infeksi (E)
j. Berikan salep antiseptic (C)