Anda di halaman 1dari 17

JURNAL MANAJEMEN FE-UB

Pengaruh Current Ratio, Inventory Turnover


Terhadap Harga Pasar Saham Pt. Astra Internasional

Oleh : Ahmad Sanusi Dan Muhammad Halilintar

Abstract
The purpose of this research is to know how the Current Ratio and Inventory Turnover
against stock prices. the company has a number of factors. Factors – factors that affect the level
of stock price movements, namely the internal factors and external factors. Internal factors also
known as the fundamental factor is the factor that comes from within the company and can be
controlled by management of the company. These internal factors related to income will accrue to
the financiers of either dividends or capital gains those factors will influence the supply and
demand of society on shares listed on the stock market. So that also affect the price of the shares
of the company, would be an increase in the stock price or otherwise on the textile companies
were listed on the Indonesia stock exchange.

The results of this research show that simultaneously variable Current Ratio and
Inventory Turnover effect significantly to Price Shares in PT Astra Interenasional Tbk. It is
indicated with the calculation result obtained is the probability of the mean 0.05 0.0000 <
significantly. The value of R 2 of 0.794324 or of 79.43%.

1. PENDAHULUAN berinvestasi, yang merupakan salah satu


alternatif penanaman modal. Bagi perusahaan,
Salah satu ciri perekonomian modern BEI membantu perusahaan untuk
adalah adanya pasar modal sebagai salah satu mendapatkan tambahan modal dengan cara go
elemen sistem ekonomi yang turut memacu public yaitu kegiatan penawaran saham atau
pertumbuhan dan perkembangan ekonomi dan efek lainnya yang dilakukan oleh emiten
bisnis. Hiruk-pikuk perekonomian negara- (perusahaan yang go public) kepada
negara yang telah maju selalu ditandai dengan masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur
pesatnya perkembangan industri pasar modal oleh UU Pasar Modal dan Peraturan
baik pasar saham (equity market), pasar Pelaksanaannya (Basir, 2005: 28). Pasar
obligasi (bond market), maupun pasar untuk modal didefinisikan sebagai pasar untuk
sekuritas turunan atau derivatif (derivative berbagai instrumen keuangan jangka panjang
market). yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk
Bursa Efek Indonesia (BEI) atau hutang ataupun modal sendiri. Instrumen
Indonesian Stock Exchange(IDX) merupakan keuangan yang diperjualbelikan di pasar
pasar modal yang ada di Indonesia. Bursa modal antara lain saham, obligasi, waran,
Efek Indonesia memiliki peranan penting right, obligasi konversi, daberbagai produk
sebagai sarana bagi masyarakat untuk

Vol. 2. No. 2 Oktober 2016


58
JURNAL MANAJEMEN FE-UB

turunan (derivatif) seperti opsi (put atau call), Laporan keuangan perusahaan yang terdaftar
(Basir & Fakhrudin, 2005: 5). di Bursa Efek Indonesia diterbitkan setiap
Saham merupakan tanda bukti tahun dan setiap tiga bulan. Informasi yang
memiliki perusahaan dimana pemiliknya terdapat dalam laporan keuangan dapat
disebut sebagai pemegang saham. Investasi memberikan gambaran tentang kinerja
dalam bentuk saham mempunyai risiko yang perusahaan. Informasi tersebut dapat
sesuai dengan prinsip investasi yaitu high risk digunakan sebagai landasan untuk mengambil
high return, low risk low return. Semakin keputusan investasi.
tinggi potensi keuntungan dari suatu
instrumen investasi, semakin tinggi pula
kemungkinan risiko yang akan diderita 2. LANDASAN TEORI
investor, demikian pula sebaliknya. Potensi Manajemen Keuangan adalah suatu
keuntungan dari investasi dalam bentuk saham kegiatan perencanaan masalah keuangan di
relatif lebih besar dari investasi dalam bentuk dalam penganggaran dan pemeriksaan
finansial aset lainnya seperti instrumen pasar keuangan, pengelolaan, pengendalian,
uang, obligasi, dan reksadana, oleh karena itu pencarian, dan penyimpanan dana yang
risiko investasi dalam bentuk saham lebih dimiliki oleh suatu badan atau organisasi atau
besar dari pada investasi dalam bentuk perusahaan.
finansial aset selain saham.Untuk menentukan Menurut Weston dan Copelan
saham perusahaan mana yang akan dibeli dan Manajemen Keuangan dapat di rumuskan oleh
kapan harus melakukan transaki jual/beli fungsi dan tanggung jawab para manajer
saham, investor perlu melakukan analis keuangan. Fungsi pokok manajemen keuangan
sekuritas. Ada tiga pendekatan untuk antara lain :
menganalisis dan memilih saham, yaitu
 Menyangkut keputusan tentang
analisis fundamental, analisis teknikal, dan penanaman modal
analisis informasional. Analisis fundamental  Pembiayaan kegiatan usaha
mendasarkan pola pikir perilaku harga saham  Dan pembagian dividen pada suatu
ditentukan oleh perubahan-perubahan variasi perusahaan
perilaku variabel dasar kinerja Menurut JF Bradley Manajemen
perusahaanAnalisis informasional Keuangan adalah bidang manajemen bisnis
yang ditujukan untuk pengguna modal secara
mendasarkan analisisnya pada informasi yang
bijaksana dan seleksi yang seksama dari
beredar di pasar. Analisis informasional sumber modal untuk memungkinkan unit
memiliki asumsi bahwa harga saham bergerak pengeluaran bergerak ke arah mencapai
secara acak yang berarti bahwa fluktuasi harga tujuannya.
saham tergantung pada informasi baru (new Sedangkan menurut Bambang Riyanto
information) yang akan diterima.Bagi investor Manajemen Keuangan adalah keseluruhan
yang menganut aliran fundamental dalam aktivitas perusahaan yang berhubungan
dengan usaha mendapatkan dana yang di
menganalisis nilai saham, tinggi rendahnya
perlukan dengan biaya minimal dan syarat –
nilai saham tercermin pada kinerja keuangan syarat yang paling menguntungkan beserta
perusahaan yang dapat diketahui dengan usaha menggunakan dana tersebut se-efisien
menganalisis laporan keuangan perusahaan. mungkin.

Vol. 2. No. 2 Oktober 2016


59
JURNAL MANAJEMEN FE-UB

Menurut Gitman (2012:h.4) memanfaatkan dana dengan berbagai cara


manajemen keuangan dapat didefinisikan untuk memaksimumkan efisiensi (daya guna)
sebagai seni dan ilmu dalam mengola uang. dari operasi-operasi perusahaan”.
Dari definisi tersebut dapat dikembangkan
Kesimpulan penulis Manajemen
bahwa keuangan sebagai seni berarti
Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan
melibatkan keahlian dan pengalaman, keuangan bagaimana memperoleh aset,
sedangkan sebagai ilmu berarti melibatkan mendanai aset dan mengelola aset secara
prinsip prinsip, konsep, teori, proporsi dan bijaksana guna mencapai tujuan perusahaan.
model yang ada dalam ilmu keuangan. Rasio Likuiditas (Current Ratio)
Pada umumnya, untuk menganalisa
Menurut Susan Irawati (2006:h.1), posisi modal kerja dalam suatu perusahaan,
“Manajemen keuangan adalah suatu proses digunakan Current Ratio. Menurut Munawir
dalam pengaturan aktivitas atau kegiatan (2010: 72), Current Ratio adalah perbandingan
keuangan dalam suatu organisasi, dimana antara jumlah aktiva lancar dengan kewajiban
didalamnya termasuk kegiatan planning, lancar. Rasio ini menunjukan bahwa nilai
analisa dan pengendalian terhadap kegiatan kekayaan lancar (yang segera dapat dijadikan
keuangan yang biasanya dilakukan oleh uang) ada sekian kalinya kewajiban dijadikan
manajer. Dan menurut Sutrisno (2007:h.3) kewajiban jangka pendek. Menurut Munawir
“Manajemen Keuangan adalah semua (2005:72) Ratio yang paling umum digunakan
aktivitas perusahaan yang berhubungan untuk menganalisis posisi modal kerja suatu
dengan usaha usaha mendapatkan dana perusahaan adalah current ratio yaitu
perusahaan dengan biaya yang murah serta perbandingan antara jumlah aktiva lancar
usaha untuk menggunakan dan dengan hutang lancar. Ratio ini menunjukkan
mengalokasikan dana tersebut secara efisien”. bahwa nilai kekayaan lancar yang segera
Sedangkan manajemen keuangan dapat dijadikan uang ada sekian kalinya
menurut Horned dan Wachowicz Jr (2012:h.2) hutang jangka pendek. Current ratio 200%
dalam bukunya “Fundamental of Financial kadang-kadang sudah memuaskan bagi suatu
Management” yang telah dialih bahasa perusahaan, tetapi jumlah modal kerja dan
menjadi prinsip prinsip manajemen keuangan besarnya ratio tergantung pada beberapa
adalah “Manajemen keuangan berkaitan faktor, suatu standard atau ratio yang umum
dengan perolehan asset pendanaan dan tidak dapat ditentukan untuk seluruh
manajemen asset dengan didasari beberapa perusahaan. Current ratio 200% hanya
tujuan umum”. Dan menurut Eugene F merupakan kebiasaan (rute of thumb) dan
Brigham dan Joel F Houston (2007:h.4) yang akan digunakan sebagai titik tolak untuk
dialih bahasakan oleh Robinson Tarigan mengadakan penelitiaan atau analisa yang
mengenai definisi dari manajemen keuangan, lebih lanjut.
mereka mengemukakan bahwa “Manajemen Munurut Munawir (2005:72) Current
keuangan dapat diterangkan berdasarkan ratio ini menunjukkan tingkat keamanan
fungsi dan tanggung jawab dari manajer (margin of safety) kreditor jangka pendek,
keuangan. Fungsi utama manajemen keuangan atau kemampuan perusahaan untuk membayar
adalah merencanakan, mencari dan hutang-hutang tersebut. Tetapi suatu
Vol. 2. No. 2 Oktober 2016
60
JURNAL MANAJEMEN FE-UB

perusahaan dengan current ratio yang tinggi kewajiban jangka pendeknya. Apabila rasio
belum tentu menjamin akan dapat dibayarnya lancar 1:1 atau 100% berarti bahwa aktiva
hutang perusahaan yang sudah jatuh tempo lancar dapat menutupi seluruh hutang lancar.
Jadi, dikatakan sehat jika rasionya berada di
karena proporsi atau distribusi dari aktiva
atas 1 atau diatas 100%. Artinya aktiva lancar
lancar yang tidak menguntungkan, misalnya haruslah jauh di atas jumlah hutang lancar
jumlah persediaan yang relatif tinggi (Harahap, 2002:301)
dibandingkan taksiran tingkat penjualan yang
akan datang sehingga tingkat perputaran Current Ratio termasuk dalam ratio
persediaan rendah dan menunjukkan adanya likuiditas yang mengindikasikan kemampuan
over interstment dalam persediaan tersebut perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
atau adanya saldo piutang yang besar yang pendeknya, termasuk juga bagian dari
mungkiin sulit untuk ditagih. Riyanto kewajiban jangka panjang yang telah berubah
(2008:25) menyatakan bahwa likuiditas adalah menjadi kewajiban jangka pendek.
masalah yang berhubungan dengan masalah Tinggi rendahnya Current Ratio suatu
kemampuan suatu perusahaan untuk perusahaan mencerminkan kemampuan suatu
memenuhi kewajiban financialnya yang perusahaan dalam membayar kewajibannya
segera harus dipenuhi. Current ratio yang tersebut. Current Ratio yang terlalu tinggi
rendah biasanya dianggap menunjukkan menunjukkan adanya kelebihan uang kas atau
terjadinya masalah dalam likuidasi, sebaliknya aktiva lancar lainnya dibandingkan dengan
current ratio yang terlalu tinggi juga kurang yang dibutuhkan sekarang. Jadi, current ratio
bagus, karean menunjukkan banyaknya dana dapat menunjukan sejauh mana aktiva lancar
menganggur yang pada akhirnya dapat menjamin pembayaran dari kewajiban
mengurangi kemampulabaan perusahaan lancarnya, sehingga hal tersebut dapat
(Sawir, 2009:10). Menurut Eugene mempengaruhi minat para investor untuk
(2001:106), “rasio likuiditas adalah menanamkan modalnya pada perusahaan.
menunjukkan hubungan antara aktiva lancar Akibatnya, Harga Saham perusahaan tersebut
perusahaan dengan utang lancar, dan dengan juga akan naik. Current ratio dapat dihitung
demikian kemampuannya untuk membayar dengan rumus:
memenuhi utang yang jatuh tempo.”Menurut Aktiva Lancar
Sutrisno (2009:216), “Current Ratio adalah Current Ratio = ----------------------- x 100%
rasio yang membandingkan antara aktiva Hutang Lancar
lancar yang memiliki perusahaan dengan Rasio Aktivitas ( Inventory Turnover)
hutang jangka pendek. Aktiva lancar meliputi
kas, piutang dagang, efek, persediaan dan Inventory turnover merupakan rasio
aktiva lancar lainnya. Sedangkan hutang yang digunakan untuk mengukurkecepatan
jangka pendek meliputi hutang dagang, perputaran persediaan menjadi kas.Semakin
hutang wesel, hutang bank, hutang gaji dan cepat inventory terjual, semakin cepat
hutang lainnya yang segera harus dibayar. investasi perusahaan berubah dan persediaan
menjadi kas (RobertAng, 1997). ITO
Semakin besar perbandingan aktiva lancar mengukur berapa lama rata-rata barang berada
dengan hutang lancar, maka semakin tinggi di gudang (Husnan, 2006). Artinya semakin
pula kemampuan perusahaan dalam menutupi
Vol. 2. No. 2 Oktober 2016
61
JURNAL MANAJEMEN FE-UB

tinggi nilai ITO yang diperoleh, semakin dijual dan diadakan kembali selama satu
efisien perusahaan didalam melaksanakan periode akuntansi”. Perputaran persediaan
operasinya. Dengan kata lain, perusahaan dihitung sebagai berikut :Kenaikan persediaan
yang nilai perputaranpersediaannya makin disebabkan oleh peningkatan aktivitas, atau
tinggi berarti makin efisien dalam kaitannya karena perubahan kebijakan persediaan.
dengan pengendalian biaya, efisiensi dalam Kondisi perusahaan yang baik adalah dimana
pengendalian biaya bagi perusahaan akan kepemilikan persediaan dan perputaran adalah
berdampak pada peningkatan perolehan laba selaluberada dalam kondisi yang seimbang.
(Saniman, 2007). Menurut Lukman Artinya jika perputaran persediaan adalah
Syamsuddin (2000:288), menerangkan kecil, maka akan terjadi penumpukan barang
bahwa: “Persediaan merupakan investasi dalam jumlah yangbanyak di gudang. Namun
yang paling besar dalam aktiva lancar jika perputaran terlalu tinggimaka
sebagian besar perusahaan industri”. Menurut jumlahbarang yang tersimpandi gudang akan
Bambang Riyanto (2001:70), menerangkan kecil,sehingga jika sewaktu-waktuterjadi
bahwa : “Inventory ini merupakan persediaan kehilangan bahan/barang di pasaran dalam
barang yang sesuai dalam perputaran, yang kejadian yang bersifat diluar perhitungan
selalu dibeli dan dijual, yang tidak mengalami seperti gagal panen, bencana alam, kekacauan
proses lebih lanjut di dalam perusahaan stabilitaspolitik dan keamanan serta berbagai
tersebut yang mengakibatkan perubahan kejadian lainnya. Maka ini bisamengakibatkan
bentuk dari barang yang bersangkutan”. perusahaan terganggu aktivitas operasionalnya
Menurut Bambang Riyanto (2010 : 70) dan lebih jauh berpengaruh pada sisi
:“Inventory ini merupakan suatu persediaan penjualan serta perolehan keuntungan
yang selalu dalam perputaran, yang selalu (Irham,2012). ITO dihitung dengan cara
dibeli dan dijual”Menurut S. Munawwir membagi harga pokok penjualan denganrata –
(2007:64) menyatakan bahwa :“Inventory rata persediaan. Rata-rata persediaan diperoleh
Turnover merupakan rasio antara jumlah dengan menjumlahkan persediaan barang
harga pokok barang yang dijual dengan nilain setiap bulan selama satu tahun kemudian
rata-rata yang dimiliki oleh perusahaan dibagi 12 atau apabila informasi persediaan
Menurut Michell Suharli (2006 : 303) barang setiap bulan tidak tersedia, maka rata-
mendefinisikan perputaran persediaan: rata persediaan diperoleh dengan
“Perputaran persediaan (inventory turnover) menjumlahkan persediaan awal dan akhir
menentukan berapa kali persediaan kemudian dibagi dua. Hal ini dikarenakan
(inventory) terjual atau digantikan dengan penjualan terjadi sepanjang tahun, sedangkan
persediaan yang baru selama satu tahun, angka persediaan adalah angka pada satu titik
dan memberikan beberapa pengukuran waktutertentu.
mengenai likuiditas dan kemampuan suatu
perusahaan untuk mengkonversikan barang
Harga Pokok Penjualan
persediaannya menjadi uang secara tepat.” Inventory Turnover = --------------------------------- x 1 kali
Menurut Jumingan (2006:128), menerangkan Persediaan
bahwa :“Perputaran persediaan (inventory
turnover) menunjukan berapa kali barang

Vol. 2. No. 2 Oktober 2016


62
JURNAL MANAJEMEN FE-UB

instrumen keuangan. (Mishkin:2001,4).


Pengertian Saham Menurut Sunariyah ( 2006 : 128 ) “ nilai pasar
saham adalah harga suatu saham pada pasar
Saham adalah tanda penyertaan modal pada yang sedang berlangsung di bursa efek.
perseroan terbatas seperti yang telah diketahui Apabila bursa efek telah tutup maka harga
bahwa tujuan pemodai membeli saham untuk pasar adalah harga penutupannya. Martono
memperoleh penghasilan dari saham tersebut. (2007:13) didefinisikan sebagai berikut
Masyarakat pemodal itu dikategorikan sebagai :“Harga saham merupakan refleksi dari
investor dan speculator. Investor disini adalah keputusan-keputusan investasi, pendanaan
masyarakat yang membeli saham untuk (termasuk kebijakan dividen) dan pengelolaan
memiliki perusahaan dengan harapan aset.”Sawidji Widioatmodjo (2005:102)
mendapatkan deviden dan capitat gain dalam mendefinisikan harga saham adalah“Harga
jangka panjang, sedangkan spekulator adalah pasar saham adalah harga jual dari investor
masyarakat yang membeli saham untuk segera yang satu kepada investor yang lain setelah
dijual kembali bila situasi kurs dianggap saham tersebut di cantumkan di bursa, baik
paling menguntungkan seperti yang telah bursa utama maupun OTC (Over the counter
diketahui bahwa saham memberikan dua market)”.”.Menurut Tjiptono Darmaji dan
macam penghasilan yaitu deviden dan capital Hendy M. Fakhrudin ( 2006 : 178 ) “ Saham
gain. Bambang Riyanto (2001:240) dapat didefinisikan sebagai tanda atau
mengemukakan bahwa:“Saham adalah tanda pemilikan seseorang atau badan dalam suatu
bukti pengembalian bagian atau peserta dalam perusahaan atau perseroan terbatas. Saham
perseroan terbatas, bagi yang bersangkutan, berwujud selembar kertas yang menerangkan
yang diterima dari hasil penjualan sahamnya bahwa pemilik kertas adalah pemilik
akan tetapi tertanam di dalam perusahaan perusahaan yang menerbitkan surat berharga
tersebut selama hidupnya, meskipun bagi tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh
pemegang saham sendiri bukanlah merupakan seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di
peranan permanen, karena setiap waktu perusahaan tersebut.”
pemegang saham dapat menjual
sahamnya.”Menurut Gitman:Saham adalah Harga Saham
bentuk paling murni dan sederhana dari
kepemilikan perusahaan. (Gitman:2000, 7) Saham merupakan tanda penyertaan
Menurut Bernstei Saham adalah selembar atau kepemilikan seseorang atau badan dalam
kertas yang menyatakan kepemilikan dari suatu perusahaan, selembar saham adalah
sebagian perusahaaan. (Bernstein:1995, 197) selembar kertas yang menerangkan bahwa
Menurut Mishkin:Saham adalah suatu pemilik kertas tersebut adalah pemiliknya
sekuritas yang memiliki klaim terhadap (berapapun porsinya/jumlahnya) dari suatu
pendapatan dan asset sebuah perusahaan. perusahaan yang menerbitkan kertas (saham)
Sekuritas sendiri dapat diartikan sebagai klaim tersebut. Selembar saham mempunyai nilai
atas pendapatan masa depan seorang atau harga. Menurut Sawidji Widoatmojo
peminjam yang dijual oleh peminjam kepada (1996;46) harga saham dapat dibedakan
yang meminjamkan, sering juga disebut menjadi 3 (tiga):

Vol. 2. No. 2 Oktober 2016


63
JURNAL MANAJEMEN FE-UB

a. Harga Nominal Jenis - Jenis Saham

Harga yang tercantum dalam sertifikat Dalam transaksi jual-beli di Bursa


saham yang ditetapkan oieh emiten untuk Efek, saham atau sering pula disebut shares
menilai setiap lembar saham yang merupakan instrumen yang paling dominan
dikeluarkan. Besaraya harga nominal diperdagangkan. Saham tersebut dapat
membenkan arti penting saham karena diterbitkan dengan cara atas nama atau atas
deviden minimal biasanya ditetapkan iinjuk. Selanjutnya saham dapat dibedakan
berdasarkan nilai nominal. antara saham biasa (common stoks) dan
saham preferen (preffered stocks).
b. Harga Perdana
a. Saham Biasa (Common Stock)
Harga ini merapakan pada waktu harga
saham tersebut dicatat di bursa efek.Harga Saham biasa adalah efek dari
saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan penyertaan pemilikan (equity security) dari
oleh penjamin emisi (underwriter) dan emiten. badan usaha yang berbentuk Perseroan
Dengan demikian akan diketahui berapa harga Terbatas. Saham biasa memberikan jaminan
saham emiten itu akan dijual kepada untuk turut serta daiam pembagian laba daiam
masyarakat biasanya imtuk menentukan harga bentuk deviden, apabila perusahaan tersebut
perdana. memperoleh laba.
Menurut Dahlan Siamat (1995:385),
a. Harga pasar ciri - ciri dari saham biasa adalah sebagai
berikut:
Kalau harga perdana merapakan harga 1) Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan
jual dari perjanjian emisi kepada investor, memperoleh laba.
maka harga pasar adalah harga jual dari 2) Memiliki hak suara (one share one vote).
irwestor yang satu dengan investor yang lam. 3) Hak memperoleh pembagian kekayaan
Harga ini terjadi setelah saham tersebut perusahaan apabila bangkrut dilakukan
dicatatkan di bursa. Transaksi disini tidak lagi setelah semua kewajiban perusahaan
melibatkan emiten daii penjamin emisi harga dilunasi.
ini yang disebut sebagai harga di pasar
sekunder dan harga inilah yang benar-benar b. Saham Preferen (Preferred Stock)
mewakili harga perusahaan penerbitnya,
karena pada transaksi di pasar sekunder, kecil Merupakan saham yang mempunyai
sekali terjadi negosiasi harga investor dengan sifat gabungan antara obligasi dan saham
perusahaan penerbit. Harga yang setiap hari biasa. Adapun ciri - eiri dari saham preferen
diumumkan di surat kabar atau media lain menurut Dahlan Siamat (1995:385) adalah:
adalah harga pasar. 1) Memiliki hak paling dahulu memperoleh
deviden.
2) Tidak memiliki hak suara,

Vol. 2. No. 2 Oktober 2016


64
JURNAL MANAJEMEN FE-UB

3) Dapat mempengaruhi manajemen perusahaan manapun maupun faktor internal


perusahaan terutama dalam pencalonan perusahaan. Menurut Brigham dan Houston
pengurus. (2006:h.33) harga saham dipengaruhi oleh
4) Memiliki hak pembayaran maksimum beberapa faktor utama yaitu faktor internal
sebesar nilai nominal saham lebih dahulu dan eksternal perusahaan. Faktor internal
setelah kreditur apabila perusahaan perusahaan yang mempengaruhi harga saham
dilikuidasi. yaitu:
a. Seluruh asset keuangan perusahaan,
Faktor yang mempengarahi harga saham termasuk saham dalam menghasilkan
arus kas.
b. Kapan arus kas terjadi, yang berarti
Faktor yang dapat mempengaruhi
penerimaan uang atau laba untuk
pergerakan harga saham menurut Weston dan diinvestasikan kembali untuk
Brigham (1993:26-27) adalah proyeksi laba meningkatkan tambahan laba.
per lembar saham, saat diperoleh laba, tingkat c. Tingkat risiko arus kas yang
resiko dari proyeksi laba, proporsi utang diterima.
perusahaan terhadap ekuitas, serta kebijakan Sedangkan faktor eksternal yang dapat
pembagian deviden. Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi harga saham adalah batasan
mempengarahi pergerakan harga saham hukum, tingkat umum aktivitas ekonomi,
adalah kendala eksternai seperti kegiatan undang undang pajak, tingkat suku bunga dan
perekonomian pada umumnya, pajak dan kondisi bursa saham. Sedangkan menurut
keadaan bursa saham. Investasi haras henar- Marzuki Usman dalam Robin Wiguna dan
benar menyadari bahwa di samping akan Anastasia Sri Mendari (2008:h.133)
memperoleh keuntimgan tidak menutup berpendapat bahwa faktor faktor yang
kemungkinan mereka akan mengalami berpengaruh terhadap harga saham dapat
kerugian. Keuntungan atau kerugian tersebut dibagi menjedi 3 kategori, yaitu:
sangat dipengaruhi oleh kemampuan investor
menganalisis keadaan harga saham rnerapakan a. Faktor yang Bersifat Fundamental
penilaian sesaat yang dipengaruhi oleh banyak Merupakan faktor yang memberikan
faktor termasuk diantaranya kondisi informasi tentang kinerja perusahaan dan
[performance) dari perusahaan, kendala- faktor faktor lain yang dapat
kendala eksteraal, kekuatan penawaran dan mempengaruhinya. Faktor faktor ini meliputi:
permintaan saham di pasar, serta kemampuan 1) Kemampuan manajemen dalam
mengola kegiatan operasional.
investor dalam menganalisis investasi saham.
2) Prospek bisnis perusahaan dimasa
Menurut Sawidji (1996:81) : "Faktor utama yang akan datang.
yang menyebabkan harga saham adalah 3) Prospek pemasaran dari bisnis yang
persepsi yang berbeda dari masing-masing dilakukan.
investor sesuai dengan informasi yang 4) Perkembangan teknologi dalam
didapat". Terdapat beberapa faktor yang dapat kegiatan operasi perusahaan.
mempengaruhi fluktuasi harga saham dipasar 5) Kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan.
modal. Hal ini terjadi karena harga saham
dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal dari

Vol. 2. No. 2 Oktober 2016


65
JURNAL MANAJEMEN FE-UB

b. Faktor yang Bersifat Teknis 3. METODE PENELITIAN


Faktor teknis menyediakan informasi
yang menggambarkan pasaran suatu efek baik Pengumpulan Data
secara individu maupun secara kelompok. Teknik pengumpulan data dalam
Dalam menilai harga saham para analisis penelitian ini adalah metode dokumentasi,
banyak memperhatikan beberapa hal seperti yaitu dengn cara mengumpulkan, mencatat
berikut: dan mengkaji data sekunder yang berupa
1) Keadaan pasar modal. laporan keuangan bulanan PT. Astra
2) Perkembangan Kurs.
Internasional Tbk 2008-2015. Data yang
3) Volume dan frekuensi transaksi suku
bunga. dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data
4) Kekuatan pasar modal dalam sekunder sehingga metode pengumpulan data
mempengaruhi harga saham perusahaan. mengunakan cara non-participant observation.
Data yang berupa variabel Current Rasio,
c. Faktor Sosial dan Politik Inventory Turnover dan Harga Pasar Saham
Faktor social dan politik suatu negara yang diperoleh baik mengutip langsung
juga turut mempengaruhi harga saham dibursa maupun mengolah data laporan keuangan.
sebagai akibat respon dari kondisi eksternal
yang dapat berpengaruh terhadap kondisi Teknik Analisis
perusahaan. Hal hal tersebut antara lain
Uji Regresi Berganda
sebagai berikut:
1. Tingkat inflasi yang terjadi
2. Kebijaksanaan moneter Seberapa besar variabel independen
yang dilakukan oleh mempengaruhi variabel dependen dihitung
pemerintah. dengan persamaan regresi berganda sebagai
3. Kondisi perekonomian. berikut :
4. Kondisi politik suatu Y = a + b1X1 + b2X2 + e
negara. Keterangan :
Berdasarkan pendapat diatas diketahui
Y = Harga saham
bahwa harga saham suatu perusahaan tidak
a = Konstanta
hanya dipengaruhi oleh faktor eksternal
b1 – b2 = koefisien regresi berganda
perusahaan tetapi juga dapat dipengaruhi oleh
X1 = CR
faktor internal perusahaan. Faktor internal
X2 = ITO
yang dapat dipengaruhi harga saham antara
e = error term
lain adalah faktor fundamental perusahaan,
seperti kemampuan perusahaan dalam
Uji Hipotesis
menghasilkan keuntungan dan arus kas dapat
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini,
mempengaruhi harga saham.
digunakan uji signifikansi parameter
individual (uji parsial t), signifikansi simultan
(uji F), uji determinasi, dan analisis regresi
berganda.

Vol. 2. No. 2 Oktober 2016


66
JURNAL MANAJEMEN FE-UB

Uji parsial (uji – t) Koefisien Determinasi


Menurut ghozali (2007) uji statistik t
pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh Koefisien determinasi R2 pada intinya
pengaruh satu variabel independen secara mengukur seberapa jauh kemampuan model
individual apakah mempunyai pengaruh yang dalam menerangkan variasi variabel
signifikan terhadap variabel dependen. dependen. R2 menyatakan koefisien
Pengujian ini menggunakan tingkat determinasi atau seberapa besar pengaruh
signifikansi 5% (α = 0,05). Kriteria pengujian variabel independen secara simultan terhadap
t adalah sebagai berikut : variabel dependen. Tingkat ketepatan regresi
1) Apabila nilai probabilitas signifikansi < dinyatakan dalam koefisien determinasi
0,05 maka Ho ditolak dan HA diterima majemuk (R2) yang nilainya antara 0 sampai
yang artinya variabel independen secara dengan 1. Nilai yang mendekati 1 berarti
parsial berpengaruh terhadap variabel
variabel-variabel independen memberikan
dependen.
2) Apabila nilai probabilitas signifikansi > hampir semua informasi yang dibutuhkan
0,05 maka Ho diterima dan HA ditolak untuk memprediksi variasi variabel
yang artinya variabel independen secara independen. Sedangkan untuk nilai r2
parsial tidak berpengaruh terhadap variabel bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh
dependen. kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel independen. r2 menyatakan
koefisien determinasi atau seberapa besar
Uji Simultan (uji – F)
pengaruh variabel independen secara parsial
Menurut Ghozali (2007) uji statistik F
terhadap variabel dependen (Ghozali, 2007).
bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen secara bersama–sama terhadap
variabel dependen dengan melihat nilai 4. HASIL PENELITIAN DAN
signifikansi F. Tingkat pengujian F adalah INTERPRESTASI
sebagi berikut :
1) Apabila nilai probabilitas signifikansi < Statistik Deskriptif untuk setiap
0,05 maka Ho ditolak dan HA diterima variabel dependen dan independen yang
yang artinya variabel independen secara dianalisis disajikan pada tabel 4.1. variabel
simultan berpengaruh terhadap variabel dependen adalah Harga Pasar Saham (Y),
dependen. varibel independn yang digunakan dalam
2) Apabila nilai probabilitas signifikansi >
analisis ini digunakan sebanyak dua variabel,
0,05 maka Ho diterima dan HA ditolak
yang artinya variabel independen secara Current Rasio (X1), Inventory Turnover (X2).
simultan tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen.

Vol. 2. No. 2 Oktober 2016


67
JURNAL MANAJEMEN FE-UB

Tabel 4.1
Kinerja Keuangan PT Astra Internasional
(Dalam Triliun Rupiah)
No Keterangan Tahun yang berakhir 31 Desember
2015 % 2014 % 2013 % 2012 % 2011
1 Total Asets 245.435 4% 236.029 10% 213.994 17% 182.274 18% 153.521
2 Penjualan 9.117 4% 8.734 7% 8,163 4% 7.886 19% 6.603
3 Ekuitas 126.533 5% 120.324 13% 106.188 18% 89.814 18% 75.838
4 Investasi 23.201 6% 21.967 16% 18.951 19% 15.875 15% 13.820
5 Laba Bruto 36.710 -5% 38.809 10% 35.311 -2% 36.200 13% 32.034
6 Pendapatan 184.196 -9% 201.701 4% 193.880 3% 188.053 16% 162.564
Laba 9% 17.785
19.421
7 Bersih 14.464 25% 19.181 -1% 19.417 0%

Hasil tabel kinerja keuangan selama 8 (Delapan) tahun telah diaudit dan
menunjukan total asets tahun 2015 naik 4% dipublikasikan selama tahun pengamatan Q1-
dari tahun 2014, penjualan tahun 2015 juga 2008 sampai dengan Q4-2015. Dengan
mengalami kenaikan 4% dari tahun 2014, demikian, jumlah sampel yang digunakan
ekuitas tahun 2015 juga naik 5% dari tahun dalam penelitian ini berjumlah 32 (Tiga puluh
2014, investasi tahun 2015 juga mengalami dua) sampel. Data dianalisis dengan
kenaikan 3% dari tahun 2014, Laba Bruto menggunakan Analisis Regresi Linier
tahun 2015 mengalami penurunan -5% dari Berganda.
tahun 2014, pendapatan tahun 2015
mmengal;ami penurunan -9% dari tahun 2014 Analisis Data
laba bersih tahun 2015 mengalami Dalam suatu penelitian jenis data dan
peningkatan 25% dari tahun 2014 hipotesis sangat menentukan dalam ketepatan
pemilihan statistik alat uji. Dengan
Deskripsi Variabel Independen Dan menghitung besarnya Harga Saham Current
Dependen ( X dan Y ) Ratio dan Inventory Turnover perusahaan
Penelitan ini menggunakan data dari manufaktur yang dijadikan sampel. Untuk
laporan keuangan Quartaly PT.Astra menguji hipotesis dalam penelitian ini
Internasional.Tbk Q1-2008 sampai dengan digunakan tahapan analisis dengan melakukan
Q4-2015. Sampel yang digunakan satu sampel uji lolos kendala linier atau yang sering
perusahaan yang dipilih berdasarkan kriteria disebut dengan uji asumsi klasik, untuk
laporan keuangan yang secara berturut-turut melihat apakah model regresi berganda layak
dalam kurun waktu Q1-2008 sampai Q4-2015 atau tidak digunakan dalam penelitian ini.
perusahaan tersebut menyajikan laporan Juga dengan melakukan uji hipotesis yaitu
keuangan kuartal secara lengkap secara rutin

Vol. 2. No. 2 Oktober 2016


68
JURNAL MANAJEMEN FE-UB

analisis regresi linier berganda, yang harus bertujuan untuk menguji apakah dalam model
memenuhi kriteria yaitu: regresi depeden variabel dan indepeden
variabel ataupun keduanya mempunyai
distribusi yang normal atau tidak.Untuk
Uji Klasik menguji dengan akurat, diperlukan alat
analisis dan Eviews 9 menggunakan uji Jarque
Model regresi dinyatakan baik dan Bera.
dapat dilakukan jika memenuhi asumsi klasik.
Prasyarat analisis regresi untuk asumsi klasik  Bila nilai J-B tidak signifikan (lebih
yaitu uji normalitas, multikolinier, kecil dari X2 tabel) maka data tersebut
heteroskedastisitas dan autokorelasi. distribusi normal.
 Bila Probabilitas lebih besar dari 5%
Uji Normalitas (0,05) maka data distribusi normal.
Berikut ini hasil uji normalitas data dengan
Pengujian normalitas adalah pengujian tentang
mengunakan hasil uji Jarque-Bera:
kenormalan distribusi data. Uji normalitas

Gambar Grafik l 4.3


Uji Normalitas Jarque-Bera
10
Series: Residuals
Sample 2008Q1 2015Q4
8 Observations 32

Mean -3.89e-16
6 Median -0.115885
Maximum 2.726873
Minimum -1.615080
Std. Dev. 1.141078
4
Skewness 0.392962
Kurtosis 2.290700
2
Jarque-Bera 1.494380
Probability 0.473696
0
-2.0 -1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0

Berdasarkan Gambar Grafik diatas probabilitas = 0,473896 > 0,05 dengan


diperoleh nilai jarque bera 1,494380 dengan demikian variabel y dan variabel X1,X2 dapat
nilai probability sebesar 0,473896. Nilai dinyatakan bahwa data berdistribusi normal.

Vol. 2. No. 2 Oktober 2016


69
JURNAL MANAJEMEN FE-UB

Uji Multikolinearitas
Tabel 4.1
Matrix korelasi

CR ITO HS
CR - 0.450566
1.000000 0.181446
ITO - 1.000000 0.682890
0.181446
HS 1.000000
0.450566 0.682890

Masalah multikolinearitas dengan uji korelasi menunjukkan bahwa tidak terdapat masalah
parsial antar variable independen dapat dilihat multikolinearitas.
dengan nilai korelasi antar variable .Jika Uji Heterokedastisitas
koefisien korelasi lebih dari 0.80 dapat Uji heterokedastisitas bertujuan untuk
disimpulkan terdapat multikolinearitas pada menguji apakah dalam model regresi terjadi
model. Sebaliknya jika nilai korelasi lebih ketidaksamaan varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Dalam
kecil dari 0,80 maka diduga model tidak
penelitian ini menggunakan uji white untuk
mengandung masalah multikolinearitas. mengidentifikasi masalah heterokedastisitas
Terlihat bahwa nilai korelasi antar variable ini. Hasil uji white dengan bantuan software
independen tidak lebih dari 0,80. Hal ini eviews 9.0 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2

Uji Heterokedastisitas

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 1.550678 Prob. F(5,26) 0.2090


Obs*R-squared 7.350624 Prob. Chi-Square(5) 0.1958
Scaled explained SS 3.895968 Prob. Chi-Square(5) 0.5645

Ketentuannya adalah apabila nilai Prob. heteroskedastisistas. Dari Output diatas


Chi-squred (5)> 0.05 maka tidak terjadi menunjukkan bahwa nilai Pro. Chi-square
heteroskedastisitas, sedangkan apabila Prob. sebesar 0.1958 > 0,05. Maka dapat
Chi-squared (5) < 0.05 telah terjadi disimpulkan bahwa nilai yang diperoleh lebih

Vol. 2. No. 2 Oktober 2016


70
JURNAL MANAJEMEN FE-UB

besar dari 0,05. Dengan demikian hasil Model regresi yang baik mensyaratkan tidak
regresi tidak mengandung masalah adanya masalah auto korelasi. Untuk
heteroskedastisitas. mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah
dengan menggunakan metode uji Durbin-
Uji Autokorelasi Watson (DW test).
Autokorelasi adalah keadaan dimana Berikut hasil pengujian yang telah
terjadinya korelasi dari residual untuk dilakukan penulis untuk mendeteksi ada
pengamatan satu dengan pengamatan yang tidaknya autokorelasi:
lain yang disusun menurut runtun waktu.

Tabel 4.3
Uji Durbin – Watson

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 2.555953 Prob. F(2,27) 0.0963

Obs*R-squared 5.094092 Prob. Chi-Square(2) 0.0783

Berdasarkan tabel 4.4 diatas, bahwa menggunakan analisis regresi linier berganda
Uji Durbin-Watson (DW Test) dengan metode dengan persamaan sebagai berikut:
Uji Correlation LM Test dengan
menggunakan Lag 2 diperoleh nilai Prob.Chi- Y = a + b1X1 + b2X2
square sebesar 0.0783 dan Obs*R-squared Keterangan :
sebesar 5.094092. Dengan demikian dapat Y = Harga Pasar Saham
disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi a = Konstanta
karena Prob.Chi-square lebih besar dari alfa b1 = Koefisien Regresi Pertama
(0.0783> 0,05). b2 = Koefisien Regresi Kedua
X1 = Current Ratio
X2 = Inventory Turnover
Uji Regresi Linier Berganda

Pengaruh Current Ratio (X1) dan


berdasarkan hasil pengolahan analisis regresi
Inventory Turnover (X2) terhadap Harga
berganda dengan menggunakan Software
Pasar Saham (Y) dapat dilihat dengan
Eviews 9 adalah sebagai berikut:

Vol. 2. No. 2 Oktober 2016


71
JURNAL MANAJEMEN FE-UB

Tabel 4.4
Regresi Linier Berganda

Dependent Variable: HS
Method: Least Squares
Date: 02/10/17 Time: 16:16
Sample: 2008Q1 2015Q4
Included observations: 32

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -4.231992 0.861786 -4.910724 0.0000


CR 0.081388 0.011348 7.171798 0.0000
ITO 0.129133 0.013528 9.545897 0.0000

R-squared 0.807593 Mean dependent var 4.725344


Adjusted R-squared 0.794324 S.D. dependent var 2.601387
S.E. of regression 1.179770 Akaike info criterion 3.257575
Sum squared resid 40.36383 Schwarz criterion 3.394988
Log likelihood -49.12121 Hannan-Quinn criter. 3.303124
F-statistic 60.86110 Durbin-Watson stat 1.293697
Prob(F-statistic) 0.000000

Y= -4510.529 + 0.081388 Current Ratio Inventory Turnover berpengaruh positif,


+ 0.129133 Inventory Turnover menunjukan peningkatan, variable Inventory
Dari persamaan regresi linier berganda diatas Turnover sebesar 1 maka hargasaham akan
dapat dijelaskan sebagai berikut: mengalami peningkatan sebesar 0.129133
a. Variabel dependen Harga Saham akan dengan asumsi variable lainnya tidak
mengalami penurunan sebesar - mengalami perubahan atau Konstan.
4510,529, apabila kedua variabel
independen diatas mengalami Koefisien Determinasi (R Square)
perubahan.
b. Current Ratio berpengaruh positif, Koefesien determinasi dipergunakan
menunjukan peningkatan, variable untuk mengetahui besarnya kontribusi
Current Ratio sebesar 1 maka harga antaravariabel X terhadap naik turunnya
saham akan mengalami peningkatan variabel Y
sebesar 0.081388 dengan asumsi Berdasarkan tabel nilai Rsquare adalah
variable lainnya tidak mengalami 0.794324. Besarnya angka koefisiensi
perubahan atau Konstan. determinasi adalah 0.794324 x 100% =
79.43%. Angka tersebut menunjukan bahwa

Vol. 2. No. 2 Oktober 2016


72
JURNAL MANAJEMEN FE-UB

kontribusi pengaruh Current Rasio, Inventory Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap
Turnover terhadap harga saham 79.43% Harga Saham dengan nilai t- statistic
sedangkan sisanya sebesar 20,57% merupakan sebesar 7.171798dan nilai probabilitasnya
pengaruh dari faktor lain diluar penelitiaN.
sebesar 0.0000. Hasil penelitian ini
Uji Hipotesis Simultan (Uji-F) menyatakan secara parsial Current Ratio,
berpengaruh signifikan terhadap Harga
Uji F-statistik digunakan untuk Saham PT. Astra Internasional Tbk.
mengetahui hubungan antara variabel b. .Inventory Turnover (ITO) terhadap
independen secara bersama-sama berpengaruh Harga Saham
terhadap variabel dependen. Inventory Turnover (ITO) berpengaruh
Hasil perhitungan yang didapat terhadap Harga Saham dengan nilai t-
berdasarkan probabilitas 0,0000 < 0,05 yang statistic sebesar 9.545897 dan nilai
berarti positif dan signifikan, menunjukkan probabilitasnya sebesar 0.0000. Hasil
bahwa variabel Current Ratio (CR), dan penelitian ini menyatakan secara parsial
Inventory Turn Over (ITO) selama 8 (tahun) Inventory Turnover, berpengaruh
secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap Harga Saham PT.
terhadap Harga Saham. Astra Internasional Tbk.

Uji Parsial (Uji t) Interprestasi Data

Uji-t bertujuan untuk mengetahui Dalam Regresi dengan mengunakan


pengaruh variabel independen yang terdiri dari Medote Least Square, diperoleh nilai koefisien
Current Ratio dan Inventory Turnover regresi untuk setiap variable dalam penelitian
terhadap Harga Saham secara parsial. Uji-t ini dengan persamaan sebagai berikut:
berpengaruh signifikan apabila t-statisticnya > Y= - 4510.529 + 0.081388 Current
dan probabilitasnya <α 0.05. Ratio + 0.129133 Inventory Turnover
a. Current Ratio (CR) terhadap Harga Konstanta.
Saham

Vol. 2. No. 2 Oktober 2016


73

Anda mungkin juga menyukai