Anda di halaman 1dari 260

BAB.I.

Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP)


Puskesmas Denpasar Utara III
Kab./Kota Kota Denpasar
Tanggal 20 s/d 24 September 2016
Surveior Apris L. Isu, SKM. M.Kes

Kriteria.1.1.1. Elemen Penilaian


1. Ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan
berdasarkan prioritas

EP 1.
2. Tersedia informasi tentang jenis pelayanan dan jadwal
pelayanan.

EP 2
3. Ada upaya untuk menjalin komunikasi dengan
masyarakat.

EP 3
4. Ada Informasi tentang kebutuhan dan harapan
masyarakat yang dikumpulkan melalui survei atau
EP 4 kegiatan lainnya.
5. Ada perencanaan Puskesmas yang disusun
berdasarkan analisis kebutuhan masyarakat dengan
melibatkan masyarakat dan sektor terkait yang bersifat
komprehensif, meliputi promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif.
EP 5
6. Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab, dan
Pelaksana Kegiatan menyelaraskan antara kebutuhan
dan harapan masyarakat dengan visi, misi, fungsi dan
tugas pokok Puskesmas

Ep 6
Jumlah

Kriteria 1.1.2.
1. Pengguna pelayanan diikutsertakan secara aktif untuk
memberikan umpan balik tentang mutu, kinerja pelayanan
dan kepuasan terhadap pelayanan Puskesmas

EP 1.
2. Ada proses identifikasi terhadap tanggapan masyarakat
tentang mutu pelayanan
EP 2
3. Ada upaya menanggapi harapan masyarakat terhadap
mutu pelayanan dalam rangka memberikan kepuasan bagi
pengguna pelayanan.

EP 3

Jumlah

Kriteria 1.1.3.
1. Peluang pengembangan dalam penyelenggaraan
upaya Puskesmas dan pelayanan diidentifikasi dan
ditanggapi untuk perbaikan
EP 1
2. Didorong adanya inovasi dalam pengembangan
pelayanan, dan diupayakan pemenuhan kebutuhan
EP 2 sumber daya
3. Mekanisme kerja dan teknologi diterapkan dalam
pelayanan untuk memperbaiki mutu pelayanan dalam
rangka memberikan kepuasan kepada pengguna
pelayanan.
EP 3
Jumlah

Kriteria 1.1.4.
1. Ada Rencana Usulan Kegiatan (RUK) disusun
berdasarkan Rencana Lima Tahunan Puskesmas, melalui
analisis kebutuhan masyarakat.

EP 1
2. Ada Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
Puskesmas sesuai dengan anggaran yang ditetapkan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk tahun berjalan.
EP 2
3. Penyusunan RUK dan RPK dilakukan secara lintas
program dan lintas sektoral.
EP 3
4. RUK dan RPK merupakan rencana terintegrasi dari
berbagai Upaya Puskesmas.
EP 4
5. Ada kesesuaian antara Rencana Pelaksanaan Kegiatan
(RPK) dengan Rencana Usulan kegiatan (RUK) dan
EP 5 Rencana Lima Tahunan Puskesmas.
Jumlah
Kriteria 1.1.5.
1. Ada mekanisme monitoring yang dilakukan oleh
Pimpinan Puskesmas dan Penanggung jawab Upaya
Puskesmas untuk menjamin bahwa pelaksana
melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan
operasional.
EP 1
2. Ada indikator yang digunakan untuk monitoring dan
menilai proses pelaksanaan dan pencapaian hasil
pelayanan.
EP 2
3. Ada mekanisme untuk melaksanakan monitoring
penyelenggaraan pelayanan dan tindaklanjutnya baik oleh
Pimpinan Puskesmas maupun Penanggung jawab Upaya
Puskesmas.
EP 3
4. Ada mekanisme untuk melakukan revisi terhadap
perencanaan operasional jika diperlukan berdasarkan
hasil monitoring pencapaian kegiatan dan bila ada
perubahan kebijakan pemerintah.
EP 4
Jumlah

Kriteria 1.2.1
1. Ditetapkan jenis-jenis pelayanan sesuai dengan
Peraturan Perundangan dan Pedoman dari Kementerian
Kesehatan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan
masyarakat
EP 1
2. Pengguna pelayanan mengetahui jenis-jenis pelayanan
yang disediakan oleh Puskesmas dan memanfaatkan
jenis-jenis pelayanan yang disediakan tersebut.
EP 2
Jumlah
Kriteria 1.2.2.

1. Masyarakat dan pihak terkait baik lintas program


maupun lintas sektoral mendapat informasi yang memadai
tentang tujuan, sasaran, tugas pokok, fungsi dan kegiatan
EP 1 Puskesmas
2. Ada penyampaian informasi dan sosialisasi yang jelas
dan tepat berkaitan dengan program kesehatan dan
pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas kepada
masyarakat dan pihak terkait.
EP 2
Jumlah

1.2.3.
1. Puskesmas mudah dijangkau oleh pengguna
EP 1 pelayanan
2. Proses penyelenggaraan pelayanan memberi
kemudahan bagi pelanggan untuk memperoleh pelayanan

EP 2
3. Tersedia pelayanan sesuai jadwal yang ditentukan.

EP 3
4. Teknologi dan mekanisme kerja dalam
penyelenggaraan pelayanan memudahkan akses
terhadap masyarakat.

EP 4
5. Ada strategi komunikasi untuk memfasilitasi kemudahan
akses masyarakat terhadap pelayanan.

Ep 5
6. Tersedia akses komunikasi dengan pengelola dan
pelaksana untuk membantu pengguna pelayanan dalam
memperoleh pelayanan sesuai kebutuhan spesifik
pengguna pelayanan.
Ep 6
Jumlah

Kriteria 1.2.4.

1. Ada kejelasan jadwal pelaksanaan kegiatan


EP 1 Puskesmas.
2. Jadwal pelaksanaan kegiatan disepakati bersama.

EP 2
3. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal dan
rencana yang disusun

EP 3
Jumlah

Kriteria 1.2.5.
1. Ada koordinasi dan integrasi dalam penyelenggaraan
pelayanan dan Upaya Puskesmas dengan pihak terkait,
sehingga terjadi efisiensi dan menjamin keberlangsungan
pelayanan.
EP 1
2. Mekanisme kerja, prosedur dan pelaksanaan kegiatan
didokumentasikan.

EP 2
3. Dilakukan kajian terhadap masalah-masalah spesifik
yang ada dalam proses penyelenggaraan pelayanan dan
Upaya Puskesmas, untuk kemudian dilakukan koreksi dan
pencegahan agar tidak terulang kembali
EP 3
4. Dilakukan kajian terhadap masalah-masalah yang
potensial terjadi dalam proses penyelenggaraan
pelayanan dan dilakukan upaya pencegahan.

EP 4
5. Penyelenggara pelayanan secara konsisten
mengupayakan agar pelaksanaan kegiatan dilakukan
dengan tertib dan akurat agar memenuhi harapan dan
EP 5 kebutuhan pelanggan.
6. Informasi yang akurat dan konsisten diberikan kepada
pengguna pelayanan dan pihak terkait.

EP 6
7. Dilakukan perbaikan proses alur kerja untuk
meningkatkan efesiensi agar dapat memenuhi kebutuhan
dan harapan pengguna pelayanan
EP 7
8. Ada kemudahan bagi pelaksana pelayanan untuk
memperoleh bantuan konsultatif jika membutuhkan
EP 8
9. Ada mekanisme yang mendukung koordinasi dalam
pelaksanaan kegiatan pelayanan
EP 9
10. Ada kejelasan prosedur, kejelasan tertib administrasi,
dan dukungan tehnologi sehingga pelaksanaan pelayanan
minimal dari kesalahan, tidak terjadi penyimpangan
maupun keterlambatan.

EP 10
11. Pelaksana kegiatan mendapat dukungan dari
pimpinan Puskesmas
EP 11
Jumlah

Kriteria 1.2.6.
1. Ada mekanisme yang jelas untuk menerima keluhan
dan umpan balik dari pengguna pelayanan, maupun
pihak terkait tentang pelayanan dan penyelenggaraan
EP 1 Upaya Puskesmas.
2. Keluhan dan umpan balik direspons, diidentifikasi,
dianalisa, dan ditindaklanjuti

EP 2
3. Ada tindak lanjut sebagai tanggapan terhadap keluhan
EP 3 dan umpan balik.
4. Ada evaluasi terhadap tindak lanjut keluhan/umpan
EP 4 balik.
Jumlah

Kriteria 1.3.1.

EP 1 1. Ada mekanisme untuk melakukan penilaian kinerja yang


dilakukan oleh Pimpinan Puskesmas dan Penanggung
jawab Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan
puskesmas
EP 2 2. Penilaian kinerja difokuskan untuk meningkatkan kinerja
pelaksanaan Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan
Puskesmas

EP 3 3. Ada indikator yang jelas untuk melakukan penilaian


kinerja

EP 4 4. Pimpinan Puskesmas menetapkan tahapan cakupan


Upaya Puskesmas untuk mencapai indikator dalam
mengukur kinerja Puskesmas sesuai dengan target yang
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

EP 5 5. Monitoring dan Penilaian Kinerja dilakukan secara


periodik untuk mengetahui kemajuan dan hasil
pelaksanaan penyelenggaraan Upaya Puskesmas dan
kegiatan pelayanan Puskesmas
Jumlah

Kriteria 1.3.2.

1. Hasil penilaian kinerja Puskesmas dianalisis dan


diumpan balikkan pada pihak terkait

EP 1
2. Hasil analisis data kinerja dibandingkan dengan acuan
standar atau jika dimungkinkan dilakukan juga kajibanding
(benchmarking)dengan Puskesmas lain
EP 2
3. Hasil penilaian kinerja digunakan untuk memperbaiki
kinerja pelaksanaan kegiatan Puskesmas

EP 3
4. Hasil penilaian kinerja digunakan untuk perencanaan
periode berikutnya
EP 4
5. Hasil penilaian kinerja dan tindak lanjutnya dilaporkan
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
EP 5
BAB.I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP)

FAKTA/ANALISIS
ANALISIS KEBUTUHAN PELAYANAN MASYARAKAT
(1) Ada bukti analisa proses Pelaksanaan identifikasi kebutuhan masyarakat dan
harapan masyarakat untuk program dalam bentuk SMD, MMD namun perlu
disempurnakan lagi; (2) Jenis-jenis pelayanan yang disediakan di puskesmas
ditetapkan dalam bentuk SK Kepala Puskesmas Denpasar Utara III No.
440/436/Pusk III. DU ; Penyusunan dokumen sesuai tata naskah walikota denpasar
No. 23 tahun 2011

(1) Jenis pelayanan disediakan dalam bentuk brosur, leaflet, Brosue,flyer; (2) belum
ada penyampaian informasi jenis pelayanan berupa barner berukuran 1,5 x 80 cm

(1) Menjalin komunikasi dg masyarakat dituangkan dg SK Kepala Puskesmas tentang


ada Tim Penjaringan komunikasi dg masyarakat untuk pelayanan Puskesmas Nomor
440/804/Pusk.III DU, ; (2) ada bukti Rekam kegiatan menjalin komunikasi ,(3) belum
dilakukan evaluasi terhadap penyampaian informasi kepada masyarakat dan
bagaimana tindak lanjutnya.

ada bukti hasil identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakaat yang dikumpulkan
melalui survey dan kotak saran; jawaban atas sms atau keluhan dari kapus (hp call
center : 081805622240)
(1) Perencanaan puskesmas belum sepenuhnya mempertimbangkan informasi dan
analisis kebutuhan masyarakat, yang bersifat komprehensif, meliputi promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif.dan disusun mulai dari hasil MMD, Musrembangdes
dan disampaikan pada saat Musrembangcam 2). tidak semua kegiatan bersumber
dari kebutuhan masyarakat. 3) Peralatan posyandu yang dibantu melalui dana Desa
(timbangan, PMT, pengadaan KMS dari dana desa.

(1) ada dokumen rencana yang memuat visi, misi, tata nilai dan fungsi serta tugas
pokok puskesmas yang menjadi dasar dalam penyusunan rencana. Pada rapat
penyusunan rencana, kepala puskesmas menjelaskan kembali tentang visi,misi,
tujuan dan tata nilai kepada seluruh peserta rapat, (2) ada notulen rapat penyusunan
perencanaan puskesmas; daftar hadir, jadwal acara (3) ada bukti kaji ulang tentang
keselaran perumusan visi, misi , tujuan dan tupoksi puskesmas di Lokmin pada saat
pembahasan visi misi puskesmas.

(1) Tidak ada bukti rekaman dokumen dan dokumentasi foto diikutsertakannya
secara aktif masyarakat untuk memberikan umpan balik tentang mutu, kinerja
pelayanan dan kepuasan terhadap pelayanan Puskesmas (2) Hasil analisi
meggunakan SPSS

1) ada SPO identifikasi tentang cara mendapatkan umpan balik mutu, kinerja
pelayanan dan kepuasan pelayanan, 2) Tidak ada proses pelaksanaan identifikasi
terhadap tanggapan masyarakat tentang pelayanan.
(1) Ada bukti upaya menanggapi harapan masyarakat terhadap mutu pelayanan
dalam rangka memberikan kepuasan bagi pengguna pelayanan. dalam bentuk bukti
respons berupa SMD dan MMD, (2) belum pernah melakukan evaluasi rencana
tindak lanjut terhadap umpan balik masyarakat tentang mutu dan kepuasan
pelangganpada masing-masing Program
1) ada bukti hasil identifikasidan tanggapan dalam rangka upaya perbaikan
pelayanan puskesmas berupa jumantik sekolah dan rumahnya, PTM, Posbindu, 2)
Ada keterlibatan sektor swasta dalam membiayai kegiatan posyandu.

Jibitan (setiap banjar memiliki tabungan, untuk membiayai kegiatan posyandu),


Kerjasama dengan PT ASTRA (4 jt per tahun) untuk kegiatan posyandu,

1) Menggunakan aplikasi Sistem Informasi Kesehatan (SIK) dimana pasien yang


mendaftar menggunakan Nomor Indeks Keluarga, setelah diinput NIKK maka nama
pasien akan secara otomatis akan tersambung dengan poli yang dituju. 2) Untuk
proses antian daftar masih menggunakan nomor antrian manual.

(1) Menyusun Tim PTP No. 800/004/pusk.DU, 4 JAnuari 2016 tentag Penetapan Tim
Perencanaan. (2) ada RUK Puskesmas berdasrkan analisa kebutuhan diselarasakan
dg visi, misi, tujuan dan tata nilai puskesmas yang diselaraskan dengan indikator SPM
yang menjadi dasar penyusunan perencanaan tingkat puskesmas (PTP).

ada RPK Puskesmas, DPA puskesmas bersumber APBD dan sumber dana dari
DAK. JKN diatur oleh Walikota, 60% utk jasa pelayanan, 40% utk sarana.

(1) ada Bukti notulen dan daftar hadir penyusunan RUK , RPK, visi, misi, tujuan dan
tata nilai Puskesmas dengan lintas program dan lintas sektor terkait,

(1) ada RPK sudah terintegrasi , (2) ada format pengelolaan keuangan sesuai
dengan petunjuk teknis penggunaan DAK, JKN , dan APBD II.

RUK dan RPK Puskesmas merupakan rencana terintegrasi dengan rencana lima
tahunan sesuai pencapaian target dan indikator SPM;
(1)ada SOP monitoring program dan pelaksanaan monitoring oleh Pimpinan
Puskesmas (2). Ada pelaporan monitoring oleh pimpinan puskesmas.(3). Tidak ada
analisa hasil monitoring dengan menggunakan indikator Input - Proses - Output.
Kapus -- Penanggung Jawab -- Pelaksana Program

(1) ada SK Kepala Puskesmas tentang penetapan indikator prioritas untuk monitoring
dan menilai kinerja.(2) ada bukti monitoring dan menilai kinerja namun tidak
menggunakan indikator input-proses-output tetapi hanya menggunakan target dan
capaian program
(1) ada SPO monitoring, analisis terhadap hasil monitoring, (2) belum ada tindak
lanjut monitoring hasil analisa

(1) Tidak ada bukti Revisi perencanaan, program, kegiatan, pelaksanaan program
berdasar hasil monitoring untuk ditindak lanjuti dituangkan di POA, RPK, RUK dalam
pelaksanaan kegiatan tahun bejalan.

AKSES DAN PELAKSANAAN KEGIATAN


ada Ketetapan Kepala Puskesmas tentang jenis pelayanan yang disediakan oleh
Puskesmas mengacu pada Permenkes No 75 thn 2014; Perwali No. 36 Tahun 2008

(1) tidak semua pengguna pelayanan mengetahui jenis-jenis pelayanan yang


disediakan oleh Puskesmas dan memanfaatkan jenis-jenis pelayanan yang
disediakan tersebut. (2) Papan informasi tentang jadwaldapat terbaca dengan jelas
tetapi jika penggunan sudah berada di pintu masuk puskesmas.
(1) ada Rekam bukti pemberian informasi lintas program dan lintas sektor tentang
tujuan, sasaran, tugas pokok, fungsi, dan kegiatan puskesmas dalam bentuk notulen
Lokmin LP dan LS

(1) ada bukti pelaksanaan penyampaian informasi disampaikan : brefing, lokmin,


komunikasi internal dan sosialisasi kepada masyarakat baik melalui penyuluhan
maupun pertemuan-petemuan formal ; (2) Belum dilakukan evaluasi dan tindak lanjut
terhadap penyampaian informasi kepada masyarakat, sasaran program, lintas
program, lintas sektor

Puskesmas mudah dijangkau karena berada di Kota Denpasar

(1) ada bukti masyarakat ( wawancara mendalam dg pasien ) tentang kemudahan


untuk memperoleh pelayanan yang di butuhkan. ( 2) tidak ada Hasil evaluasi tentang
kemudahan untuk memperoleh pelayanan yang di butuhkan.

(1) ada jadwal pelaksanaan pelayanan; (2) ada penanggung jawab dan pelaksana
kegiatan jadwal pelayanan oleh koordinator pelaksanaan unit.

ada Teknologi dan mekanisme kerja dalam penyelenggaraan pelayanan memudahkan


akses terhadap masyarakat dalam bentuk sms, line group puskesmas, email
puskesmas yang dimanfaatkan oleh pengguna layanan untuk mengirim keluhan dan
informasi lainnya, nomor telpon kepala puskesmas ang disebar ke masyarakat untuk
berkomunikasi langsung.

ada Bukti pelaksanaan komunikasi dengan masyarakat untuk memfasilitasi


kemudahan akses dalam bentuk SMS, telepon, email puskesmas, line group
puskesmas.
ada Media komunikasi yang disediakan dan rekam bukti adanya komunikasi
masyarakat/pengguna pelayanan dengan pengelola dan/atau pelaksana melalui sms,
telepon, email dan line group staf puskesmas.

ada jadwal pelaksanaan kegiatan puskesmas dan penangung jawab kegiatan program
UKP, UKM di rapat lokmin bulanan
ada kesepakatan jadwal pelaksanaan kegiatan dari puskesmas selama 1 tahun yang
telah disusun pada saat lokmin bulan januari/lokmin bulan januari tahun berjalan.

jadwal pelaksanaan kegiatan disesuaikan dengan rencana, jika ada penundaan


pelaksanaan kegiatan karena bertepatan dengan libur/hari raya keagamaan maka
akan segera disampaikan ke lintas program/lintas sektor melalui banjar-banjar.

(1)ada SOP koordinasi dan integrasi penyelenggaraan program dan penyelenggaraan


pelayanan kesehatan (2) ada bukti Koordinasi dan integrasi dalam
penyelenggaraan program dan pelayanan di Puskesmas ; Posyandu dilaksanakan
Terintergasi antara Program promkes dengan Gizi, KIA-KB, Usila, Pusling ,

(1) ada bukti pendekomentasikan mekanisme prosedur dan pencatatan kegiatan, (2)
tidak ada bukti monev sehingga tidak terpantaunya kegiatan terintegrasi program;
(1)ada SOP tentang kajian dan tindak lanjut thd masalah-masalah spesifik dalam
penyelenggaraan program dan pelayanan di Puskesmas. (2) tidak Ada tindakan
koreksi/korektif dan preventif sehingga setiap masalah-masalah yang timbul dalam
pelayanan di Puskesmas tidak terulang kembali. 3) dibuat petunjuk/arah disetiap
ruang, dibuat Ring di kamar mandi utk pasien disabilitas,

ada Hasil kajian terhadap masalah-masalah spesifik dalam penyelenggaraan program


dan pelayanan di Puskesmas (khusus program UKM saja) namun perlu dlakukan
perbaikan.

(1) adaBukti pelaksanaan kegiatan monitoring pelaksanaan kegiatan dan pelayanan


Puskesmas, serta tindak lanjutnya (2) tidak ada laporan tindak lanjut masalah
potensial dalam penyelenggaran pelayanan,

(1) ada bukti pemberian informasi kepada masyarakat tentang kegiatan program dan
pelayanan Puskesmas. (2) Belum dilakukan evaluasi pemberian informasi sehingga
tidak dapat mengetahui apakah kebutuhan pelanggan sudah terpenuhi dan konsisten;

(1) ada Bukti alur kerja dalam pelaksanan pelayanan Puskesmas dan program
pelayanan puskesmas ; Contoh perbaikan alur pelayanan sehingga tidak terjadi
penumpukan pasien di loket pendaftaran (Antrian Elektronik)

(1) ada SPO tentang konsultasi antara prlaksana dengan penanggungjawab dan
dengan Kepala Puskesmas. (2) disediakan ruangan khusus untuk melakukan
konsultasi KIA-KB; Gizi, HIV/AIDS, Ruang Laktasi.
(1) ada SPO koordinasi pelaksanaan program. ; (2) Tidak ada bukti pelaksanaan
koordinasi antara pelaksana dengan penanggung jawab dan kepala puskesmas

(1) ada SK Kepala Puskesmas tentang penerapan manajemen risiko baik dalam
pelaksanaan program maupun pelayanan di Puskesmas, (2) SOP tentang
pelaksanaan program, 3) SOP penyelenggaraan pelayanan, SOP tentang tertib
administratif,(4) tidak ada SOP Pengembangan teknologi untuk mempercepat proses
pelayanan.
(1)ada Dukungan kepala Puskemas dalam pelaksanaan kegiatan program dan
pelayanan di Puskesmas dalam bentuk motivasi, penghargaaan, reward (diklat),

(1) ada SPO keluhan dan SOP umpan balik dari masyarakat, (2) ada media
komunikasi yang disediakan untuk Keluhan (kotak saran, SMS, email,line group
puskesmas, telepon), umpan balik disampaikan pada saat pertemuan Lokmin Lintas
Sektor, dan papan pengumuman.

(1) ada hasil analisis umpan balik mekanisme umpan balik dari penanganan keluhan
pengguna pelayanan ,(2) ada SK tim penerima keluhan dan umpan balik (3) Keluhan
sudah direspon dengan segera (dianalisa secara sederhana dan segera ditindaklanjuti
bila perlu). (4) belum dilakukan analisa menurut jenis keluhan secara periodik
(bulanan-triwulan-semester)

ada Bukti tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik,

(1) ) Tidak ada bukti evaluasi terhadap tindak lanjut keluhan/umpan balik; (2) tidak ada
batasan waktu selesainya tindaklanjutnya ,

EVALUASI

(1) ada SK Kepala Puskesmas tentang penilaian kinerja Puskesmas.(2) ada SPO
penilaian kinerja dan Kebijakan tentang indikator kinerja , analisa penilaian kinerja
yang tidak tercapai ; (3) Belum ditemukan ada bukti rencana tindak lanjut kegiatan yg
tidak mencapai target kinerja; ( 4) Tidak ada instrumen penilian kinerja. (sesuai target
dan capaian program pelayanan sesuai dengan tahapan yang dimulai dari input-
proses dan output).
(1) ada bukti penilaian kinerja dalam upaya peningkatan kinerja ( hanya sebatas
laporan bulanan pencapaian program berupa Target dan capaian yang disesuaikan
dengan SPM, yang sudah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Denpasar); (2) tidak
ada bukti proses penilaian kinerja untuk meninjau dan mengevaluasi kinerja
individu/staf atau tim dalam menjalankan tugasnya.

(1) ada Hasil analisis penialian kerja namun tidak dibuat indiktor-indikator yg
ditetapkan untuk penilaian kinerja, (2) Ada Evaluasi Penilaian Kinerja Puskesmas
sebatas Membandingkan angka cakupan dengan target yg ditetapkan, (3) Perlu
disusun evaluasi penilaian kinerja yang dimulai dengan indikator input-proses-output-
outcome

(1) Tidak ada SK penetapan tahapan untuk mencapai target ditetapkan dinkes Kota
karena target dan cakupan yang dilaksanakan mengikuti petunjuk yang dibuat oleh
Dinkes kota denpasar, (2) Tindak lanjut penilaian kinerja belum digunakan untuk
perbaikan kinerja dalam bentuk rencana kegiatan disesuaikan masing-masing
puskesmas

(1) Tidak ada rencana monitoring dan penilaian kinerja program setiap bulan, (2)
RUK disusun belum berdasarkan kinerja karena beranggapan bahwa capaian
cakupan sudah sama atau melebihi target didalam SPM.

(1) Tidak ada bukti analisis hasil penilaian kinerja staf/individu dan program (2) belum
dilakukan umpan balik ke pihak terkait.

(1) ada Hasil Perbandingan data kinerja terhadap standart dan kaji banding dg
puskesmas lain oleh dinkes kota . (2) Ada Pedoman/kerangka acuan penilaian
kinerja dengan menggunakan indikator dan standar kaji banding. (3) Kaji banding
yang dilakukan berupa kaji banding akreditasi.
(1) ada rekaman tindak lanjut penilaian kinerja dalam bentuk upaya perbaikan
kinerja .( UKM) 2) Ada Perubahan Target KB Aktif di Kota Denpasar mulai tahun 2016
disesuaikan dengan target provinsi Bali yaitu 70% dan target yang menggunakan
metode kontrasepsi jangka panjang sebesar 55%,
(1) didalam RUK tidak memuat data dan analisis penilaian kinerja, (2) ada SPO
penilaian kinerja. (3) ada SPO kajibanding, ada Rencana kajibanding.,ada Laporan
kajibanding.
(1) tidak ada Laporan tindak lanjut perbaikan kinerja berdasarkan hasil evaluasi
kinerja kajibanding. (2) tidak ada Bukti pelaksanaan perbaikan kinerja pasca analisis
kinerja dan pasca kajibanding.
REKOMENDASI
Agar setiap program pengembangan berdasarkan jenis pelayanan dibuat kajian
dengan urutan sebagai berikut : Bab I Pendahuluan; Landasan Hukum, Latar
Belakang, Tujuan, Ruang Lingkup, Defenisi Operasional; Bab II Standart
ketenagaan (Kompetensi dan Kualifikasi SDM, Distribusi Ketenagaan, Jadwal
Kegiatan, Bab III Standart Fasilitas, Bab IV Tata laksana pelayanan , Bab V
Logistik , Bab VI Keselamatan pasien dan Nakes, BAb VII Pengendalian mutu,
(analisa Fish Bone Diagram): Lingkungan , SDM, Fasilitas , Pelanggan. Peluang
untuk pengembangan dan peningkatan pelayanan diidentifikasi dan dituangkan
dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan.
1) Setiap penyusunan perencanaan tingkat puskesmas perlu mempertimbangkan
informasi dari masyarakat dan analisis kebutuhan masyarakat dari sisi promotif,
prefentif, kuratif dan rehabilitatif yang diperoleh dari hasil SMD dan MMD; 2)
Perhatikan kebutuhan masyarakat dalam penyusunan perencanaan--tidak semata
mata mengikuti program yang turunkan dari Dinkes Kota Denpasar.

1) Perlu membuat bukti dokumentasi keterlibatan masyarakat dalam memberikan


umpan balik terhadap mutu, kinerja dan kepuasan tentang pelayanan yang
diberikan puskesmas. 2) Lakukan evaluasi rencana tindak lanjut terhadap umpan
balik tentang mutu dan kinerja pelayanan serta kepuasan pelanggan terhadap
pelayanan di puskesmas.

Buat kajian dan analisis terhadap tanggapan masyarakat tentang mutu


pelayanan.

Lakukan evaluasi rencana tindak lanjut umpan balik masyarakat terhadap mutu
dan kinerja pelayanan kesehatan.
Ada Perwali No 14 tahun 2009 tentang tata kearsipan Pemkot Denpasar
(1) Lakukan evaluasi monitoring pelaksanaan program dengan menggunakan
indikator Input - Proses - Output untuk dapat mengetahui pencapaian target
pelaksanaan program di puskesmas. (2) Hasil monioring dievaluasi lagi per
triwulan/semester dengan menggunakan indikator Input - Proses - Output.

Lakukan monitoring penilaian kinerja menggunakan indikator input-proses-output


sehingga dapat mengetahui capaian kinerja mulai dari awal (input) - pelaksanaan
kegiatan (proses) dan hasil yang dicapai.

Lakukan tindak lanjut monitoring hasil analisa. (2) Lakukan evaluasi secara
berkala terhadap pelaksanaan kegiatan monitoring pelaksanaan pelayanan di
puskesmas.

Kegiatan yang direvisi harus disokumentasikan/diarsipkan.

Catatan : buat papan reklame/papan penguuman yang lebih besar (spt papan
reklame) sehingga jenis-jenis pelayanan dan jadwal pelayanan dapat terbaca
dengan jelas.
Lakukan evaluasi dan tindak lanjut penyampaian informasi kepada masyarakat,
sasaran program, lintas program dan lintas sektor.

lakukan evaluasi tentang kemudahan untuk memperoleh pelayanan yang di


butuhkan.
catatan : Perlu dikembangkan SOP koordinasi dan integrasi penyelenggaraan
program dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan pada kegiatan diluar gedung
seperti Posbindu, PTM,

dibuat bukti monev kegiatan ; Terpantaunya kegiatan Puskesmas,


Teridentifikasi masalah dan hambatan, Teridentifikasi penyebab masalah,
Tersesusunnya rencana kerja untuk periode selanjutnya; Terlaksananya RTL
dan Evaluasi RTL.
1) Perbaiki SOP kajian terhadap masalah-masalah spesifik, 2) Buat SOP tindakan
korektif, 3) Buat SOP tindakan preventif sebagai upaya pencegahan agar tidak
terulang kembali kejadian serupa. 4) Lakukan tindakan kkorektif dan preventif jika
terjadi masalah yang spesifik.

Lakukan kajian tentang masalah-maslaah yang ditimbulkan mulai dari tahapan


timbulnya masalah, lakukan kunjungan lapangan, kumpul data, lakukan kajian
dan analisis terhadap masalah, temukan solusi pemecahan masalah, lakukan
tindak lanjut serta evaluasi rencana tndak lanjut yang sudah dibuat.

Dibuat laporan tindk lanjut dan evaluasi rencana tindak lanjut terhadap masalah
potensial dalam penyelenggaraan pelayanan.

dibuat : bukti pelakasanaan kegiatan monitoring terhadap informasi yang


diberikan secara akurat dan konsisten; dibahas dalam pertemuan Lokmin LP dan
Linsek.

Dokumentasikan kegiatan koordinasi antara pelaksana dan penanggung jawab


serta kepala puskesmas dengan minimal menggunakan buku catatan harian
tentang konsultasi dan koordinasi progam.
dibuat : 1) SOP Pengembangan Teknologi untuk mempercepat proses
pelayanan. 2) Perbaiki SK kepala puskesmas tentang penerapan manajemen
resiko (Judul tidak sinkron dengan isi dari SK), semua SOP perlu diperbaiki
terutama keterkaitan antara judul SOP dengan pengertian, tujuan serta langkah-
langkah pelaksanaannya.
dibuat bukti analisa setiap Jenis-jenis keluhan, per periode tertentu yg ditindak
lanjuti (bulanan-triwulan-semester).

Dibuat evaluasi terhadap tindaklanjut keluhan/umpan balik dan batasan waktu


selesainya tindak lanjut keluhan dan umpan balik.

(1) Penilaian kinerja harus menggunakan indikator yang dimulai dari ; Input
pelayanan berdasar standar pelayanan, Proses pelayanan (tingkat kepatuhan
terhadap standar pelayanan), Output pelayanan menurut upaya kesehatan yang
diselenggarakan, Outcome pelayanan, antara lain tingkat kepuasan pengguna
layanan puskesmas.(2). Lakukan analisa rencana tindak lanjut sesuai pentahapan
mulain dari input-proses-output-outcome.
dibuat penilaian kinerja dan evaluasi kinerja individu/staf dalam menjalankan
tugasnya dengan menggunakan indkator input-proses-output dan outcome
sehingga bisa mengukur tingkat pencapaian kinerja sesuai pentahapan penilaian
kinerja.

(1) Penilaian kinerja harus dimulai dari ; Input pelayanan berdasar standar
pelayanan, Proses pelayanan (tingkat kepatuhan terhadap standar pelayanan),
Output pelayanan menurut upaya kesehatan yang diselenggarakan, Outcome
pelayanan, antara lain tingkat kepuasan pengguna layanan puskesmas.

Gunakan (1) hasil penilaian kinerja program untuk penyusunan PTP/RUK


puskesmas, (2) Buat SK penetapan indikator kinerja

susun RUK berdasarkan indikator kinerja;

dibuat (1) SK Kepala Puskesmas tentang Tim pengumpulan data kinerja dan
hasil penilaian oleh koordinator UKM, Klinis, Administrasi (2) Hasil penilaian
perlu distribusi ke Dinas kesehatan ( sebagai laporan kinerja program),

dibuat kaji banding indikator dan standar kinerja dengan Puskesmas lain,
Dibuat rekaman tindaklanjut penilaian kinerja untuk semua program UKP dan
UKM.

Dibuat RUK yang memuat data dan analisis penilaian kinerja dengan puskesmas
lain,

Dibuat Laporan tindak lanjut perbaikan kinerja berdasarkan hasil evaluasi kinerja
kajibanding; Dibuat Bukti pelaksanaan perbaikan kinerja pasca analisis kinerja
dan pasca kajibanding.
BAB.II. Kepem
Puskesmas Denpasar Utara III
Kab./Kota Kota Denpasar
Tanggal 20 s/d 24 September 2016
Surveior Apris L. Isu, SKM. M.Kes

KRITERIA 2.1.1.

EP 1 1. Dilakukan analisis terhadap pendirian


Puskesmas yang mempertimbangkan tata
ruang daerah dan rasio jumlah penduduk dan
ketersediaan pelayanan kesehatan

EP 2 2. Pendirian Puskesmas mempertimbangkan


tata ruang daerah
EP 3 3. Pendirian Puskesmas mempertimbangkan
rasio jumlah penduduk dan ketersediaan
pelayanan kesehatan
EP 4 4. Puskesmas memiliki perizinan yang berlaku

Jumlah

KRITERIA 2.1.2.

1. Puskesmas diselenggarakan di atas


EP 1 bangunan yang permanen.
2. Puskesmas tidak bergabung dengan tempat
EP 2
tinggal atau unit kerja yang lain.
3. Bangunan Puskesmas memenuhi
persyaratan lingkungan yang sehat.

EP 3
Jumlah

KRITERIA 2.1.3.
1. Ketersediaan memenuhi persyaratan
EP 1 minimal dan kebutuhan pelayanan
2. Tata ruang memperhatikan akses,
EP 2 keamanan, dan kenyamanan.
3. Pengaturan ruang mengakomodasi
kepentingan orang dengan disabilitas, anak-
anak, dan orang usia lanjut

EP 3
Jumlah

KRITERIA 2.1.4.
1. Tersedia prasarana Puskesmas sesuai
kebutuhan
EP 1
2. Dilakukan pemeliharaan yang terjadwal
terhadap prasarana Puskesmas

EP 2
3. Dilakukan monitoring terhadap
pemeliharaan prasarana Puskesmas

EP 3
4. Dilakukan monitoring terhadap fungsi
prasarana Puskesmas yang ada

EP 4
5. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil
monitoring
EP 5

Jumlah

KRITERIA 2.1.5.
1. Tersedia peralatan medis dan non medis
sesuai jenis pelayanan yang disediakan

EP 1
2. Dilakukan pemeliharaan yang terjadwal
terhadap peralatan medis dan non medis

EP 2
3. Dilakukan monitoring terhadap
pemeliharaan peralatan medis dan non medis
EP 3
4. Dilakukan monitoring terhadap fungsi
peralatan medis dan non medis

EP 4
5. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil
EP 5 monitoring
6. Dilakukan kalibrasi untuk peralatan medis
dan non medis yang perlu dikalibrasi

EP 6
7. Peralatan medis dan non medis yang
EP 7 memerlukan izin memiliki izin yang berlaku
Jumlah

KRITERIA 2.2.1.

1. Kepala Puskesmas adalah tenaga


kesehatan
EP 1
2. Ada kejelasan persyaratan Kepala
Puskesmas

EP 2
3. Ada kejelasan uraian tugas Kepala
Puskesmas

EP 3
4. Terdapat bukti pemenuhan persyaratan
penanggung jawab sesuai dengan yang
ditetapkan.

EP 4
Jumlah
KRITERIA 2.2.2.

1. Dilakukan analisis kebutuhan tenaga sesuai


dengan kebutuhan dan pelayanan yang
disediakan
EP 1
2. Ditetapkan persyaratan kompetensi untuk
EP 2 tiap-tiap jenis tenaga yang dibutuhkan
3. Dilakukan upaya untuk pemenuhan
kebutuhan tenaga sesuai dengan yang
dipersyaratkan
EP 3
4. Ada kejelasan uraian tugas untuk setiap
tenaga yang bekerja di Puskesmas

EP 4
5. Persyaratan perizinan untuk tenaga medis,
keperawatan, dan tenaga kesehatan yang lain
dipenuhi
EP 5
Jumlah

KRITERIA 2.3.1.
1. Ada struktur organisasi Puskesmas yang
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan
EP 1 Kabupaten/Kota
2. Pimpinan Puskesmas menetapkan
Penanggung jawab Program/Upaya
EP 2 Puskesmas
3. Ditetapkan alur komunikasi dan koordinasi
pada posisi-posisi yang ada pada struktur

EP 3
Jumlah

KRITERIA 2.3.2.
1. Ada uraian tugas, tanggung jawab dan
kewenangan yang berkait dengan struktur
organisasi Puskesmas
EP 1
2. Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab
Upaya Puskesmas, dan karyawan memahami
tugas, tanggung jawab dan peran dalam
penyelenggaraan Program/Upaya
Puskesmas.
EP 2
3. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
uraian tugas

EP 3
Jumlah

KRITERIA 2.3.3.
1. Dilakukan kajian terhadap struktur
organisasi Puskesmas secara periodik
EP 1
2. Hasil kajian ditindaklanjuti dengan
perubahan/ penyempurnaan struktur

EP 2
Jumlah

KRITERIA 2.3.4.
1. Ada kejelasan persyaratan/standar
kompetensi sebagai Pimpinan Puskesmas,
Penanggung jawab Upaya Puskesmas, dan
Pelaksana Kegiatan.
EP 1
2. Ada rencana pengembangan pengelola
Puskesmas dan karyawan sesuai dengan
standar kompetensi.
EP 2
3. Ada pola ketenagaan Puskesmas yang
disusun berdasarkan kebutuhan
EP 3
4. Ada pemeliharaan catatan/ dokumen
sesuai dengan kompetensi, pendidikan,
pelatihan, keterampilan dan pengalaman
EP 4
5. Ada dokumen bukti kompetensi dan hasil
pengembangan pengelola dan pelaksana
pelayanan
EP 5
6. Ada evaluasi penerapan hasil pelatihan
terhadap pengelola dan pelaksana pelayanan
EP 6
Jumlah
KRITERIA 2.3.5.
1. Ada ketetapan persyaratan bagi Pimpinan
Puskesmas, Penanggung jawab Upaya
Puskesmas dan Pelaksana kegiatan yang
baru untuk mengikuti orientasi dan pelatihan.

EP 1
2. Ada kegiatan pelatihan orientasi bagi
karyawan baru baik Pimpinan Puskesmas,
Penanggung jawab Upaya Puskesmas,
maupun Pelaksana kegiatan dan tersedia
kurikulum pelatihan orientasi.
EP 2
3. Ada kesempatan bagi Pimpinan
Puskesmas, Penanggung jawab Upaya
Puskesmas, maupun Pelaksana kegiatan
untuk mengikuti seminar atau kesempatan
untuk meninjau pelaksanaan di tempat lain.
EP 3
Jumlah

KRITERIA 2.3.6.
1. Ada kejelasan visi, misi, tujuan, dan tata
nilai Puskesmas yang menjadi acuan dalam
penyelenggaraan pelayanan, Upaya/Kegiatan
Puskesmas
EP 1
2. Ada mekanisme untuk mengkomunikasikan
tata nilai dan tujuan Puskesmas kepada
pelaksana pelayanan, dan masyarakat

EP 2
3. Ada mekanisme untuk meninjau ulang tata
nilai dan tujuan, serta menjamin bahwa tata
nilai dan tujuan relevan dengan kebutuhan
dan harapan pengguna pelayanan

EP 3
4. Ada mekanisme untuk menilai apakah
kinerja Puskesmas sejalan dengan visi, misi,
tujuan dan tata nilai Puskesmas.
EP 4
Jumlah

KRITERIA 2.3.7.
1. Ada mekanisme yang jelas bahwa Pimpinan
Puskesmas mengarahkan dan mendukung
Penanggung jawab Upaya Puskesmas dan
pelaksana dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawab mereka.

EP 1
2. Ada mekanisme penelusuran kinerja
pelayanan untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan.
EP 2
3. Ada struktur organisasi Penanggung jawab
Upaya Puskesmas yang efektif.
EP 3
4. Ada mekanisme pencatatan dan pelaporan
yang dibakukan.
EP 4
Jumlah

KRITERIA 2..3.8
1. Ada kejelasan tanggung jawab Pimpinan
Puskesmas, Penanggung jawab Upaya
Puskesmas dan pelaksana kegiatan untuk
memfasilitasi kegiatan pembangunan
berwawasan kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi.

EP 1
2. Ada mekanisme yang jelas untuk
memfasilitasi peran serta masyarakat dalam
pembangunan berwawasan kesehatan dan
Upaya Puskesmas.
EP 2
3. Ada komunikasi yang efektif dengan
masyarakat dalam penyelenggaraan Upaya
Puskesmas.

EP 3
Jumlah

KRITERIA 2.3.9.
1. Dilakukan kajian secara periodik terhadap
akuntabilitas Penanggungjawab Upaya
Puskesmas oleh Pimpinan Puskesmas untuk
mengetahui apakah tujuan pelayanan tercapai
dan tidak menyimpang dari visi, misi, tujuan,
kebijakan Puskesmas, maupun strategi
pelayanan.
EP 1
2. Ada kriteria yang jelas dalam pendelagasian
wewenang dari Pimpinan dan/atau
Penanggung jawab Upaya Puskesmas
kepada Pelaksana Kegiatan apabila
meninggalkan tugas.

EP 2
3. Ada mekanisme untuk memperoleh umpan
balik dari pelaksana kegiatan kepada
Penanggung jawab Upaya Puskesmas dan
Pimpinan Puskesmas untuk perbaikan kinerja
dan tindak lanjut.

EP 3
Jumlah

KRITERIA 2.3.10.

1. Pihak-pihak yang terkait dalam


penyelenggaraan Upaya Puskesmas dan
kegiatan pelayanan Puskesmas diidentifikasi.

EP 1
2. Peran dari masing-masing pihak ditetapkan.

EP 2
3. Dilakukan pembinaan, komunikasi dan
koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
EP 3
4. Dilakukan evaluasi terhadap peran serta
pihak terkait dalam penyelenggaraan Upaya
Puskesmas.
EP 4
Jumlah

KRITERIA 2.3.11.

1. Ada panduan pedoman (manual) mutu


dan/atau panduan mutu/kinerja Puskesmas.
EP 1
2. Ada pedoman atau panduan kerja
penyelenggaraan untuk tiap Upaya
Puskesmas dan kegiatan pelayanan
Puskesmas.
EP 2
3. Ada prosedur pelaksanaan Upaya
Puskesmas dan kegiatan pelayanan
Puskesmas sesuai kebutuhan.
EP 3
4. Ada kebijakan, pedoman, dan prosedur
yang jelas untuk pengendalian dokumen dan
pengendalian rekaman pelaksanaan kegiatan.
EP 4
5. Ada mekanisme yang jelas untuk menyusun
pedoman dan prosedur.

EP 5
Jumlah

KRITERIA 2.3.12.

1. Ada ketetapan tentang pelaksanaan


komunikasi internal di semua tingkat
EP 1 manajemen.
EP 2 2. Ada prosedur komunikasi internal.
3. Komunikasi internal dilakukan untuk
koordinasi dan membahas pelaksanaan dan
permasalahan dalam pelaksanaan
Upaya/Kegiatan Puskesmas.
EP 3
4. Komunikasi internal dilaksanakan dan
didokumentasikan.
EP 4
5. Ada tindak lanjut yang nyata terhadap
rekomendasi hasil komunikasi internal.

EP 5
Jumlah

KRITERIA 2.3.13.
1. Ada kajian dampak kegiatan Puskesmas
terhadap gangguan/dampak negatif terhadap
lingkungan.

EP 1
2. Ada ketentuan tertulis tentang pengelolaan
risiko akibat penyelenggaraan Upaya
Puskesmas dan kegiatan pelayanan
Puskesmas.
EP 2
3. Ada evaluasi dan tindak lanjut terhadap
gangguan/dampak negatif terhadap
lingkungan, untuk mencegah terjadinya
dampak tersebut.
EP 3
Jumlah

KRITERIA 2.3.14.

1. Dilakukan identifikasi jaringan dan jejaring


faslitas pelayanan kesehatan yang ada di
wilayah kerja Puskesmas

EP 1
2. Disusun program pembinaan terhadap
jaringan dan jejaring fasilitas pelayanan
kesehatan dengan jadual dan penanggung
jawab yang jelas
EP 2
3. Program pembinaan terhadap jaringan dan
jejaring fasilitas pelayan kesehatan
dilaksanakan sesuai rencana.

EP 3
EP 4 4. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil
pembinaan

5. Dilakukan pendokumentasian dan


pelaporan terhadap pelaksanaan kegiatan
pembinaan jaringan dan jejaring fasilitas
pelayanan kesehatan
EP 5
Jumlah
KRITERIA 2.3.15.

1. Pimpinan Puskesmas mengikutsertakan


Penanggung jawab Upaya Puskesmas dan
pelaksana dalam pengelolaan anggaran
Puskesmas mulai dari perencanaan anggaran,
penggunaan anggaran maupun monitoring
penggunaan anggaran.
EP 1
2. Ada kejelasan tanggung jawab pengelola
keuangan Puskesmas.

EP 2
3. Ada kejelasan mekanisme penggunaan
anggaran dalam pelaksanaan Upaya
Puskesmas dan kegiatan pelayanan
Puskesmas.
EP 3
4. Ada kejelasan pembukuan.
EP 4
5. Ada mekanisme untuk melakukan audit
penilaian kinerja pengelola keuangan
Puskesmas.

EP 5
6. Ada hasil audit/penilaian kinerja keuangan.

EP 6
Jumlah

KRITERIA 2.3.16.

1. Ditetapkan Petugas Pengelola Keuangan


EP 1
2. Ada uraian tugas dan tanggung jawab
pengelola keuangan.
EP 2
3. Pengelolaan keuangan sesuai dengan
standar, peraturan yang berlaku dan rencana
anggaran yang disusun sesuai dengan
rencana operasional.
EP 3
4. Laporan dan Pertanggungjawaban
keuangan dilaksanakan sesuai ketentuan
yang berlaku.
EP 4
5. Dilakukan audit terhadap pengelolaan
keuangan dan hasilnya ditindaklanjuti.
EP 5
Jumlah
KRITERIA
2.3.17.
1. Dilakukan identifikasi data dan informasi
yang harus tersedia di Puskesmas.

EP 1
2. Tersedia prosedur pengumpulan,
penyimpanan, dan retrieving (pencarian
kembali) data.
EP 2
3. Tersedia prosedur analisis data untuk
diproses menjadi informasi.
EP 3
4. Tersedia prosedur pelaporan dan distribusi
informasi kepada pihak-pihak yang
membutuhkan dan berhak memperoleh
informasi.
EP 4
5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut
terhadap pengelolaan data dan informasi.
EP 5
Jumlah

KRITERIA 2.4.1.

1. Ada kejelasan hak dan kewajiban pengguna


Puskesmas.
EP 1
2. Ada sosialisasi kepada masyarakat dan
pihak-pihak yang terkait tentang hak dan
kewajiban mereka.
EP 2
3. Ada kebijakan dan prosedur
pemyelenggaraan Puskesmas mencerminkan
pemenuhan terhadap hak dan kewajiban
pengguna.
EP 3
Jumlah

KRITERIA 2.4.2.

1. Ada peraturan internal yang disepakati


bersama oleh pimpinan Puskesmas,
Penanggung jawab Upaya Puskesmas dan
Pelaksana dalam melaksanakan Upaya
Puskesmas dan kegiatan Pelayanan
Puskesmas.
EP 1
2. Peraturan internal tersebut sesuai dengan
visi, misi, tata nilai, dan tujuan Puskesmas.

EP 2
Jumlah

KRITERIA 2.5.1.
1. Ada penunjukkan secara jelas petugas
pengelola Kontrak / Perjanjian Kerja Sama
EP 1
2. Ada dokumen Kontrak/Perjanjian Kerja
Sama yang jelas dan sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
EP 2
3. Dalam dokumen Kontrak/Perjanjian Kerja
Sama ada kejelasan, kegiatan yang harus
dilakukan, peran dan tanggung jawab masing-
masing pihak, personil yang melaksanakan
kegiatan, kualifikasi, indikator dan standar
kinerja, masa berlakunya Kontrak/Perjanjian
Kerja Sama, proses kalau terjadi perbedaan
pendapat, termasuk bila terjadi pemutusan
hubungan kerja.

EP 3
Jumlah

KRITERIA 2.5.2.
1. Ada kejelasan indikator dan standar kinerja
pada pihak ketiga dalam melaksanakan
kegiatan.
EP 1
2. Dilakukan monitoring dan evaluasi oleh
pengelola pelayanan terhadap pihak ketiga
berdasarkan indikator dan standar kinerja.
EP 2
3. Ada tindak lanjut terhadap hasil monitoring
dan evaluasi
EP 3
Jumlah

KRITERIA 2.6.1.

1. Ditetapkan Penanggung jawab barang


inventaris Puskesmas.

EP 1
2. Ada daftar inventaris sarana dan peralatan
Puskesmas yang digunakan untuk pelayanan
maupun untuk penyelenggaraan Upaya
Puskesmas.

EP 2
3. Ada program kerja pemeliharaan sarana
dan peralatan Puskesmas.

EP 3
4. Pelaksanaan pemeliharaan sarana dan
peralatan sesuai program kerja.
EP 4
5. Ada tempat penyimpanan/ gudang sarana
dan peralatan yang memenuhi persyaratan.

EP 5
6. Ada program kerja kebersihan lingkungan
Puskesmas.
EP 6
7. Pelaksanaan kebersihan lingkungan
Puskesmas sesuai dengan program kerja.
EP 7
8. Ada program kerja perawatan kendaraan,
baik roda empat maupun roda dua.

EP 8
9. Pelaksanaan pemeliharaan kendaraan
sesuai program kerja

EP 9
10. Pencatatan dan pelaporan barang
EP 10 inventaris.
BAB.II. Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP)

FAKTA/ANALISIS

PERSYARATAN FASILITAS PELAYANAN PUSKESMAS

(1) Puskesmas III Denpasar Utara, dibangun pada tahun 1985-1986 ;(2) IMB
dikeluarkan sesuai Perda Kota Denpasar Nomor 6 Tahun 2001, NomorIMB 1710
tahun 2014, 3) Ijin Operasional sesuai SK KAdinkes Kota Denpasar No.
445/5249/Dinkes Tanggal 5 September 2016; Sertifikat tanah no. P. 15 tanggal 21
September 1988 (3); Ada dokumen analisis pendirian puskesmas tertanggal 02
Mei 2016 sesuai Permenkes No, 28 tahun 2014 tentang pendirian puskesmas di
satu kecamatan minimal ada satu aau dua puskesmas sesuai jumlah penduduk
minimal 30.000 jiwa.

Rekomendasi tata ruang tidak ada karena puskesmas dibangun pada tahun 1985

Pertimbangan rasio jumlah penduduk tidak dilakukan karena pembangunan


puskemas sudah sejak tahun 1985.

Ijin Operasional sesuai SK KAdinkes Kota Denpasar No. 445/5249/Dinkes Tanggal


5 September 2016; dan berlaku selama lima tahun (sampai 2021).

Ada bangunan puskesmas permanen

Bangunan puskesmas tidak bergabung dengan gedung lain atau tempat


tinggal petugas.

(1) Bangunan puskesmas sudah mengikuti persyaratan puskesmas;


persyaratan lingkungan yang sehat, (2) Limbah cair dibuang ke bak
penampung/septiktank; sedangkan limbah padat dibuat MoU antara
Dinkes Kota Denpasar dengan RSUD Wangaya untuk pembakaran
dengan incenerator.

Ada fasilitas untuk anak-anak bermain, disabilitas , ruangan memenuhi


syarat,
(1) Ada denah lokasi puskesmas. dalam dokumen pengelolaan lingkunga
hidup masuk katagori lingkungan perkantoran
(1) Ada denah dalam ruangan puskesmas, (2)Untuk ana-anak ada
kerjasama dengan CSR untuk pengadaan alat permainan anak2; 3).
USILA Selalu didahulukan dalam pelayanan; 4) Disabilitas disiapkan
tempat khusus spt reeling dan tempat parkir khusus dan ruang tunggu
khusus

(1) ada data prasarana sesuai dengan kebutuhan sarana yang dimiliki
puskesmas memenuhi standar; - Alat medis dan non medis dipisah (2)
ada daftar induk inventaris ruangan ( KIR)
(1) Ada Jadwal pemeliharaan prasaranaa puskesmas , (2) ada Form
monitoring pemeliharaan prasarana puskesmas, (3) ada Bukti hasil jenis
prasarana yg membutuhkan pemeliharaan prasarana puskesmas

(1) ada Jadwal monitoring prasarana puskesmas, (2) ada Form


monitoring prasarana puskesmas, (3) ada Hasil monitoring prasarana
puskesmas, (4) ada Bukti sebagian tindak lanjut hasil monitoring
prasarana puskesmas ( non medis)
(1) ada Jadwal monitoring fungsi prasarana puskesmas, (2) ada Form
monitoring fungsi prasarana puskesmas, (3) ada bukti Hasil monitoring
fungsi prasarana puskesmas

Ada hasil tindak lanjut monitoring peralatan/prasarana puskesmas. Jika


yang rusak tidak bisa digunakan maka dalam jangka waktu beberpa tahun
akan diusulkan untuk penghapusan.

(1) Ada daftar inventaris alat medis sesuai standart (tepat jumlah, tepat
jenis, tepat tempat) ,( 2) ada SOP perencanaan penyimpanan digudang
logistik, (3) ada SOP peneimaan barang inventaris, (4) ada SOP
penerimaan barang habis pakai, (5) SOP penyimpanan barang habis
pakai, (6) ada SOP distribusi barang habis pakai. (7) SOP pemeliharaan
alat medis dan non medis (8) SOP penghapusan barang inventaris, 9)
SOP Kalibrasi alat dan bukti kalibrasi (tgl 26 agustus tahun 2016) ada MoU
dengan BPFK Surabaya.

Program pemeliharaan alat medis : (1) bukti perencanaan


penyelenggaraan pelayanan pemliharaan, (2) menyusun SPO/intruksi
kerja/lembar kerja alat (3) bukti memeriksa fisik, fungsi dan kelengkapan
alat , (4) dibuat jadwal pemeliharaan alat sarana pendukung medis ,
verifikasi peralatan setelah instalasi dan sebelum digunakan, pelabelan, uji
kelayakan demo (pengujian penerimaan peralatan); pengoperasian oleh
personil terlatih dan berwenang (sertifkasi ).
Ada bukti Hasil pemeliharaan alat medis ( foto kalibrasi alat medis)

(1) ada bukti Jadwal monitoring fungsi alat medis (2. ada lembar kerja
pengoperasian alat, (3) ada lembar kerja pemantauan fungsi alat, (4) tidak
ada laporan kegiatan pemantauan fungsi alat, (5) ada panduan
penggunaan alat.
ada bukti Hasil tindak lanjut monitoring fungsi alat medis dan pendukung
medis (kalibrasi alat)
(1) ada Daftar inventaris alat yang perlu dikalibrasi, (3) Jadwal kalibrasi
alat yang perlu dikalibrasi,( 4) Bukti kalibrasi alat yang perlu dikalibrasi, (5)
Hasil tindak lanjut kalibrasi

IPAL; ada surat pernyataan kesanggupanpengelolaan dan pemantauan


lingkungan hidup (SPPL) ; Pengadaan IPAL tahun 2014;

PERSYARATAN KETENAGAAN PUSKESMAS

Ada profil khusus kepala puskesmas ; Kepala puskesmas adalah Sarjana


Kesehatan MAsyarakat

Ada deskripsi persyaratan kepala puskesmas , Syarat standart formal


/kompetensi kepala puskesmas permenkes 75 th 2014, al: (1) memiliki
kepemimpinan yang efektif ; (2) berfungsi secara efektif dengan
pemerintah, komunitas pelayanan kesehatan dan pasien , menjamin
jumlah staf sesuai dengan pelatihan, pendidikan dan kompetensi yang
dipersyaratkan, menjamin penerapan kebijakan mutu pelayanan
puskesmas , (3) menyediakan program pengembangan profesional
menetapkan, menerapkan dan memantau standar kinerja dan peningkatan
kualitas pelayanan puskesmas , memperhatikan keluhan, permintaan atau
saran (4) merancang dan menerapkan rencana darurat ketika layanan
laboratorium terbatas atau tidak tersedia merencanakan dan mengarahkan
penelitian dan pengembangan

Ada uraian tugas kepala puskesmas sesuai SK Kadinkes ditambah


uraian tugas penerapan manajemen pelayanan dan uraian tugas
penerapan sistem manajemen mutu; al. pengelolaan Dokumentasi
harus mencakup: (1) pernyataan kebijakan mutu dan sasaran mutu,
panduan mutu yang mencakup deskripsi elemen integral dari sistem
manajemen mutu,

Ada analisis gap profil kepala puskesmas dengan standar persyaratan


belum memenuhi ketentuan/dokter telah melebihi standar jika dilihat dari
dana kapirasi maka kelebihan dokter, tetapi jika dilihat dari jumlah
penduduk maka masih kurang jumah dokter
Ada Analisis Kebutuhan seluruh Tenaga Puskesmas ( fungsional umum
dan fungsional tertentu) sesuai Permenkes No. 33 Tahun 2015 tentang
Pedmona Pedoman Penyusunan Perencanaan Kebutuhan SDM
Kesehatan.

Ada Syarat/kompetensi untuk masing-masing jenis tenaga di puskesmas


sesuai permenkes no. 75 tahun 2014.
Tenaga medis dan non medis di Puskesmas III Denpasar Utara sebanyak
36 orang PNS, 12 Kontrak dan PTT

(1) - ada Uraian tugas semua tenaga puskesmas; khusus untuk petugas
Apoteker dan rekam medis tidak ada. Untuk memenuhi tugas tersebut,
dibuat uraian tugas bagi asistem apoteker sbg PJ ruangan obat; (2). tugas
tambahan dimuat dalam SK Kepala UPT Kesmas Blahbatuh II. (3) Petugas
tersebut sebelum melaksanakan tugas tambahan, terlebih dahulu diikutkan
dalam pelatihan yang berkaitan dengan tugas tambahan. 4) Petugas
Rekam Medis tamatan SMA sehingga masih ada beberapa rekam medis
yang belum lengkap

Surat ijin semua tenaga puskesmas (STR, SIP, SIK, dll). Kompetensi
tenaga kesehtan dikelompokkan sesuai STR, SIP , SIK dll. Yang sudah
habis masa berlakunya, ada surat permohonan perpanjangan ijin.

KEGIATAN PENGELOLAAN PUSKESMAS


ada Struktur Organisasi Puskesmas yg ditandatangani PMK no. 75 tahun
2014, dan Perwali Nomor 36 Tahun 2008 tentang Bagan Susunan
Organisasi Puskesmas.
ada SK Kepala Puskesmas tentang penetapan penanggungjawab program
UKP dan UKM Puskesmas

(1) Ada SPO komunikasi dan koordinasi Internal tata hubungan kerja dan
jejaring program di organisasi ; (2) ada bukti kuminikasi dan koordinasi
internal dalam bentuk Refleksi dan diskusi.

(1) ada Uraian tugas Kepala Puskesmas, (2) ada uraian Penanggung
jawab program, (3) ada uraian pelaksana kegiatan sesuai struktur
ada ceklist ; Penanggung jawab Upaya Puskesmas, dan karyawan
memahami tugas, tanggung jawab dan peran dalam penyelenggaraan
Program/Upaya Puskesmas.

(1) ada bukti evaluasi pelaksanaan uraian tugas (SKP seluruh karyawan);
(2) tidak ada evaluasi SKP Sasaran kinerja pegawai yaitu 81( Baik);
Perilaku : 78 Baik) , nilai rata-rata : 77 (baik) ,

(1) Tdak ada Bukti evaluasi terhadap struktur organisasi puskesmas ( oleh
Dinkes dan Puskesmas );

(1) Tidak ada hasil kajian perubahan/penyempurnaan struktur karena


beranggapan bahwa tenaga kesehatan di UPT Kesmas Blahbatuh II sudah
melebihi standar yang ditetapkan dalam Permenkes No. 75 tahun 2014.
(Jumlah staf/tenaga kesehatan sebanyak 62 orang; standar tenaga
kesehatan pada Puskesmas Non Rawat Inap didaerah perkotaan sesuai
Permenkes 75 tahun 2014 sebanyak 22 orang).

(1) Ada Uraian tentang persyaratan kompetensi Kepala Puskesmas, (2)


ada Uraian tugas penanggungjawab program, (3) ada Uraian tugas
pelaksana kegiatan

(1) ada dokumen pemetaan dan pengembangan kompetensi , Pola


ketenagaan puskesmas (2) ada analisis kebutuhan dan pengusulan diklat

(1) ada Pemetaan kompetensi tenaga puskesmas, (2) ada Rencana


pengembangan kompetensi kesehtan tenaga (kepala puskesmas, dokter,
pewawat , bidan dll),
Ada file kepegawaian, file kepegawaian dilengkapi sesuai e-PNS di level 1

(1) ada bukti pelaksanaan dan sertifikat pengembangan kompetensi


semua pegawai (STTL, sertifikat, pelatihan, dll)

(1) ada SOP penerapan pelatihan petugas selesai mengikuti pelatihan, (2)
Belum pernah lakukan evaluasi penerapan pelatihan (evaluasi pasca
pelatihan) dalam bentuk laporan
(1)Ada SK Kepala Puskesmas III Denpasar Utara tentang kewajiban
mengikuti orientasi bagi Kepala Puskesmas, Penanggung Jawab Program
dan Pelaksana Kegiatan yang barucdi Pusk. III Denpasar Utara Nomor
800/450/Pusk.III DU (2) ada bukti kewajiban mengikuti orientasi dan
pelatihan bagi karyawan baru berupa daftar hadir, (3) Ada SOP wajib
orientasi bagi karyawan baru.

(1) ada Kerangka acuan program tentang kewajiban mengikuti orientasi


penanggungjawab program dan pelaksana kegiatan yang baru,
penanggungjawab program dan pelaksana kegiatan yang baru,

ada SPO untuk mengikuti seminar, pelatihan dan pendidikan bagi seluruh
karyawan puskesmas atau meninjau pelaksanaan kegiatan di
puskesmas/tempat lain

(1) SK Kepala Puskesmas tentang visi, misi dan tujuan dan tata nilai
puskesmas, Standar Pelayanan Publik,(2) ada sosialisasi Visi, misi ,
tujuan dan tata nilai puskemas ke Lintas sektor dan instansi terkait
standart pelayanan publik melalui lokmin, PTP, Laflet ,barner

(1) Ada SPO tentang komunikasi visi, misi, tujuan dan tata nilai puskesmas
(internal, ekternal ), (2) SK tentang komunikasi visi, misi, tujuan dan tata
nilai puskesmas (internal, ekternal)

(1) Ada SPO tentang peninjauan kembali visi, misi, tujuan dan tata nilai
puskesmas mulai th 2015 bulan juli ,(2) tidak ada Bukti/hasil tentang
peninjauan perubahan visi, misi, tujuan dan tata nilai puskesmas apabila
ada perubahan kebutuhan masyarakat

(1) Ada Kebijakan tentang penilaian kinerja berupa SK kepala upt


blahbatuh II (sesuai dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai puskesmas),
(2) ada SPO tentang penilaian kinerja ( sesuai dengan visi, misi, tujuan
dan tata nilai puskesmas) ;
(1) Ada SPO tentang pengarahan oleh Kepala Puskesmas maupun
penanggungjawab program dalam pelaksanaan tugas dan tanggungjawab,
(2) ada Bukti-bukti pengarahan oleh Kepala Puskesmas maupun
penanggungjawab program dalam pelaksanaan tugas dilaksanakan sesuia
SPO (brefing pada apel pagi, rapat persiapan pelasanaan program,
pengarahan langsung)

Ada SPO tentang penilaian kinerja , belum ada bukti-bukti tentang


penilaian kinerja

(1) ada Struktur organisasi tiap program serta rincian tugas dan fungsi,

(1) ada SPO Pencatatan dan pelaporan (program, pelayanan, keuangan,


barang), (2) ada Dokumen Pencatatan dan pelaporan (program:
pelayanan, keuangan)

(1) ada SK penanggung jawab program lengkap dengan Uraian tugas yang
dimulai dari Kepala Puskesmas dan Penanggungjawab program,

(1) ada SPO Pemberdayaan Masyarakat dalam perencanaan maupun


pelaksanaan program puskesmas ( 2) ada bukti pemberdayaan
perencanaan pelaksanaan program dalam kesepakatan

(1) ada SPO Komunikasi pemberdayaan masyarakat dengan sasaran


program dan penyelenggaraan program dan kegiatan puskesmas; (2)
tidak ada bukti catatan/notulen/dokumentasi pemberdayaan masyarakat
dalam penyelenggaraan upaa puskesmas.

(1) tidak ada kerangka acuan tentang penilaian akuntabilitas Penanggung


jawab program dan penanggungjawab pelayanan, (2) Belum dilakukan
kajian penilaian akuntabilitas program dan pelayanan pelayanan;
(1) ada SK Kepala Puskesmas No. 800/467/Pusk.III DU tentang
pendelegasian wewenang dari pimpinan pusk dan PJ program kepada
pelaksana kegiatan apabila meninggalkan tugas ,(2) tidak ada SPO
Kepala Puskesmas tentang pendelegasian wewenang dari pimpinan pusk
dan PJ program kepada pelaksana kegiatan apabila meninggalkan tugas

tidak ada mekanisme untuk memperoleh umpan balik dari pelaksana


keada penanggung jawab upaya puskesmas dan pimpinan puskesmas
untuk perbaikan kinerja. PJ program yang tidak mencapai target disepakati
bersama Dinkes Kota Denpasar sehingga menurukna target demi
tercapainya target yang diharapkan. (Contoh, Untuk pencapaian Target
NKJB yang sebelumnya target 70% ditunkan menjadi 50% sehungga bisa
tercapai. Ini merupakan kebijakan DInkes Kota Denpasar.

(1) Hasil Lokakarya Mini LP/LS tentang identifikasi pihak-pihak terkait dlm
penyelenggaraan program dan keg Puskesmas (2) tidak ada bukti tidak
lanjut lokmin LP/LS kepada pihak terkait sesuai masalah kesehatan

1- ada SK peran pihak-pihak terkait dalam penyelenggaraan upaya


puskesmas; 2-- ada Urain tugas / peran masing-masing pihak terkait
dalam bentuk pembagian peran .
ada SPO komunikasi pihak terkait, 2. belum ditemukan bukti pembinaan
kepada pihak terkait namun hanya sekedar koordinasi saja.

belum pernah melakukan evaluasi terhadap peran serta pihak terkait


dalam penyelenggaraan upaya puskesmas.

(1) ada pedoman (manual ) mutu Puskesmas,(2) ada Kerangka Acuan


Penyelenggaraan Program 3) Koordinator Tim Mutu tidak mengetahui
Tugas dan Perannya
setiap program di puskesmas memiliki Pedoman / panduan kerja
penyelenggaraan program Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya
Kesehatan Perorangan, sesuai ketentuan (kejelasan langkah, pelaksana,
cara pelaksanaan kegiatan, tujuan, sasaran dan waktu pelaksanaan
kegiatan )
(1) ada SPO pelaksanaan kegiatan klinis , (2) SPO penyelenggaraan
program UKM puskesmas

1) ada panduan manual mutu; 2) tidak ada Kebijakan internal tentang


pengendalian mutu seperti dokumen terkendali (SK, SOP, KAK).

(1) Tidak ada Mekanisme /Panduan penyusunan pedoman organisasi unit


kerja, (2) ada Mekanisme /panduan, KAK (3) ada Mekanisme/ panduan
SPO

Pelaksanaan komunikasi internal ditetapan mellaui SK Kepala Puskesmas


tentang komunikasi internal.

ada SPO komunikasi internal


Ada Proses kegiatan komunikasi internal berupa beberapa catatan
pembahasan program saat rapat/minilokakarya; sedangkan
bukti/catatan/laporan harian petugas tidak ada karena semuanya dalam
bentuk lisan.

ada bukti/dokumentasi pelaksanaan komunikasi internal yang disampaikan


oleh kepala puskesmas kepada staf sedangkan catatan harian staf tidak
ada.

Ada Bukti tindak lanjut rekomendasi hasil komunikasi internal dari kepala
puskesmas namun tidak ada saran upaya perbaikan pelaksanaan
kegiatan untuk meningkatkan kinerja dan mutu pelayanan di puskesmas.
(1) tidak ada kajian dampak kegiatan puskesmas terhadap gangguan
negatif terhadap lingkungan, laporan tentang kajian dampak negatif
kegiatan puskesmas terhadap lingkungan, (2) ada Tindak lanjut dampak
negatif terhadap lingkungan yg tidak bisa diselesaikan puskesmas berupa
usulan tindak lanjut; Sampah medis ada penandatanganan MoU dg pihak
ketiga RSUD Ganaya, sedangkan limbah cair ada kerjasama dengan
Labkesmas panureksa utama di Denpasar.

(1) Ada SK Kepala Puskesmas tentang penerapan manajemen risiko, (2)


ada Panduan tentang penerapan manajemen risiko, (3) tidak ada hasil
analisa penerapan manajemen risiko : mencakup identifikasi risiko, analisis
risiko,

(1) tidak ada hasil kajian gangguan/dampak negatif thd lingkungan dan
pencegahannya serta Tindak lanjut gangguan/dampak negatif thd
lingkungan dan pencegahannya

(1)ada Identifikasi jaringan ( pustu 3) dan jejaring (bidan swasta 15;


praktek dokter 6 fisioterapi 1, apotok 9) fasilitas pelayanan kesehatan yang
ada di wilayah kerja

(1) tidak ada Program pembinaan jaringan dengan melakukan bimtek,


jejaring -

(1) ada bukti pelaksanaan program pembinaan berupa bimtek dan


monitoring, (2) tidak ada intruksi pembinaan jaringan dan jejaring fasilitas
pelayanan kesehatan oleh kepala puskesmas melalui penetapan surat
keputusan kepala puskesmas.

(1) ada Hasil monitoring jaringan dan jejaring (2) tidak ada Tindak lanjut
monitoring kinerja petugas pembina wilyah untuk menertibkan admnistrasi.

(1) ada laporan pelaksanaan pembinaan jaringan dan jejaring berupa


laporan bimtek dan monev.
(1) ada SK walikota denpasar nomor 188.45/10/hk/2016; tanggal 20 januari
2016 tentang penunjukan bendahara dana kapitasi jkN pada faskes
pertama; (2) ada SK kepala puskesmas no. 800/469/pusk. Iii du; untuk
pengelola/penanggungjawab/ bendahara BOK

Ada Uraiaan tugas dan tanggung jawab pengelola keuangan sesuai sk


kapuskesmas

ada panduan pengelolaan keuangan puskesmas iii Denpasar Utara;

ada sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah kota denpasar no.
57 tahun 2014, tanggal 2 Desember 2014

(1)Audit penilaiaan kinerja pengelola keuangan dari Tim Audit Internal


Puskesmas, dengan sk kepala puskesmas Nomor : 800/590/pusk.III.DU,
2). Tidak ada instrumen yang digunakan untuk melakukan audir kinerja
pengelola keuangan.

Tidak ada hasil audit kinerja pengelola keuangan karena tidak dilakukan
audit kinerja.

Ada SK uraian tugas pengelola keuangan

ada uraian tugas pengelola keuangan

ada panduan penggunaan anggaran APBD, BOK, JKN,

(1) ada dokumen pertanggungan jawaban keuangan (BKU, Perincian


objek, pengeluaran yg sah, PPn) , (2) SPO pelaporan dan distribusi
informasi anggaran

ada hasil audit yang dilakukan oleh BPK dan inspektorat (laporan dikrim ke
dinkes) ,
1-- ada SK Kepala Puskesmas tentang ketersediaan data dan
informasi di Puskesmas. 2--, ada SK pengelola informasi dengan
uraian tugas dan tanggung jawab serta laporan identifikasi data dan
informasi yang tersedia di puskesmas.

Ada Prosedur Pengumpulan, penyimpanan, retrieving data.


DIBUKTIKAN DENGAN SOP pengumpulan, penyimpanan, dan
retrieving (pencarian kembali) data, namun perlu dipahami oleh
seluruh petugas.

Ada prosedur Analisis data dan informasi. DIBUKTIKAN DENGAN


SOP analisis data.

Ada prosedur Pelaksanaan pelaporan dan distribusi informasi.


DIBUKTIKAN DENGAN SOP pelaporan dan distribusi informasi,
namun distribusi pelaporan dan informasi hanya dilaporkan ke
dinkes kota denpasar.

ada laporan yang dievaluasi namun tidak ditindak lanjuti


pengelolaan data dan informasinya sehingga capaian program yang
masih rendah tidak segera ditingkatkan.

HAK DAN KEWAJIBAN PENGGUNA PUSKESMAS

Ada SK Kepala Puskesmas tentang hak dan kewajiban sasaran program


dan pasien pengguna pelayanan Puskesmas.

ada Brosur, leaflet, poster tentang hak dan kewajiban sasaran program
dan pasien/pengguna jasa Puskesmas.

(1) ada SK Kepala Puskesmas ttg pemenuhan hak dan kewajiban


pengguna. (2) Ada SPO tentang pemenuhan hak dan kewajiban
pengguna,

(1) ada SK Kepala Puskesmas dan kesepakatan tentang peraturan


internal yang berisi peraturan bagi karyawan dalam pelaksanaan Upaya
Puskesmas dan kegiatan dan pelaksanaan program (UKM) dan
pelayanan (UKP) di Puskesmas. (2) ada bukti disepakti dengan
tandatangan komitment .
(1) ada peraturan internal sesuai dengan visi, misi, tata nilai dan tujuan
Puskesmas, dan diikuti oleh seluruh karyawan.

KONTRAK PIHAK KETIGA


ada SK Kepala Puskesmas tentang penyelenggaraan kontrak pihak ketiga
( Limbah Medis berupa jarum suntik dan lainnya dibua MoU antara Dinkes
Kota Denpasar dengan RSUD.

ada SK Penetapan Pengelola Kontrak Kerja

(1) ada Dokumen kontrak (MOU) dengan pihak ketiga (2) Ada Dokumen
kontrak/perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga memuat tentang :
Kegiatan yang dilakukan, peran dan tanggung jawab masing2, personil yg
melakukan kontrak, kualifikasi pekerjaan, indikator dan standart kinerja,
masa berlakunya kontrak, proses bila terjadi perbedaan pendapat,
pemutusan hubungan. Pekerjaan yang dikontrakkan dengan pihak ketiga
adalah kontrak kerjasama dengan RSUD untuk pemusnahan sampah
medis.

ada Kejelasan indikator dan standar kinerja pada dokumen kontrak dg PT.
PRIA untuk pengelolaan limbah medis,dll . Ada specifikasi indikator
kinerja pihak ketiga.

(1) tidak ada Kebijakan dan SPO monitoring kinerja pihak ketiga. (2) tidak
ada Instrumen monitoring dan evaluasi monitoring kinerja pihak ketiga. (3)
tidak ada Hasil monitoring kinerja pihak ketiga ;

(1) tidak ada Bukti tindak lanjut hasil monitoring pihak ketiga di akhir
tahun, (2) tidak ada Bukti tindak lanjut dan monitoring pihak ketiga sesuai
kontrak

PEMELIHRAAN SARANA DAN PRASARANA

(1) ada SK penanggung jawab peralatan medis. (2) Ada SK petugas


pengelola barang. (3) Ada Uraian tugas dan tanggung jawab pengelola
barang medis dan non medis (4) tidak ada program kerja medis dan non
medis, rencana , pelaksanaan dan laporan alat yang membutuhkan
kalibrasi
(1) ada Daftar inventaris sarana dan peralatan puskesmas belum
memenuhi ketentuan ; (2) Ada SPO inventarisasi barang (3) ada
pelaporan inventrisasi barang (4) ada format permintaan dan pengeluaran
sarana puskesmas

(1) tidak ada Jadwal pemeliharaan sarana dan peralatan puskesmas, (2)
tidak ada Bukti pelaksanaan program pemeliharaan sarana dan peralatan
puskes non medis

tidak ada program kerja dan jadwal pemeliharaan semua sarana


prasarana

(1) ada gudang terpisah . (2) TIDAK ada SPO tentang penyimpanan
barang termasuk bahan berbahaya

(1) ada SK Penanggungjawab kebersihan Puskesmas, dan uraian tugas


(2) tidak ada evaluasi kinerja kebersihan puskesmas

tidak ada Program kerja kebersihan lingkungan

(1) Tidak ada SK Penanggungjawab kendaraan Program kerja perawatan


kendaraan, rencana dan jadwal pemeliharaan (2) tidak ada hasil evaluasi
perawatan kendaraan baik roda dua maupun roda empat

(1) tidak ada program, rencana, serta tindak lanjut, (3) ada pelaksanaan
pemeliharaan kendaraan puskesmas ambulans, (4) tidak ada evalausi
pelaksanaan pemelihraan kendaraan

(1) Ada daftar inventaris. (2) Ada Dokumentasi pencatatan dan pelaporan
barang inventaris medis dan non medis
uskesmas (KMP)

REKOMENDASI

Buat analisis kebutuhan pendirian puskesmas sesuai dengan kondisi sekarang atau apabila ada
rencana pembangunan puskesmas yag baru.
Proses pembuatan ijin penggunaan IPAL tahun 2017
Dibuat kualifikasi pegawai yang diberi tanggung jawab dan peran dalam penyelenggaraan
Program/Upaya Puskesmas harus mendapatkan pendampingan ( bukti ) dan pelatihan
(Sertifikat) .

catatan : 1) perlu identifikasi tupoksi puskesmas sesuai dg PMK 75, th 2014, (2) analisa
kualifikasi dan kompetensi yg dibutuhkan struktur.

Kajian dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Denpasar;


penilaian kinerja perlu didokumentasikan berdasarkan bukti-bukti penilaian kinerja sehingga
tujuan tercapai.

dibuat bukti catatan/notulen/dokumentasi pemberdayaan masyarakat dalam


penyelenggaraan upaa puskesmas.

dibuat Kerangka acuan sesuai dengan Format KAK al: Pandahuluan, Latar belakang,
Tujuan umum dan tujuan khusus, Kegiatan Pokok dan Rindian kegiatan, Cara melaksanakan
kegiatan, Sasaran, Peran LS/LP, Jadwal pelaksanaan Keg, Evaluasi pelaksaaan keg dan
pelaporan, pencatatan, pelaporan, dan evaluasi kegiatan, (2) Lakukan kajian penilaian
akuntabilitas program dan pelayanan pelayanan
dibuat SK kepala puskesmas III Kota Denpasar Utara tentang pendelegasian wewenang
dari pimpinan dan atau penanggung jawab upaya puskesmas kepada pelaksana kegiatan
apabila meninggalkan tugas. Dibuat SPO Kepala
Puskesmas tentang pendelegasian wewenang dari pimpinan pusk dan PJ program kepada
pelaksana kegiatan apabila meninggalkan tugas Syarat pendelegasian : Pekerjaan yang
benar-benar dikuasai, Pekerjaan yang sesuai (keterampilannya, jabatannya), Tentukan
mekanisme pengontrolan atas hasil pendelegasian, Instruksikan mengenai cara
menjalankan tugas itu kepada individu yang dipilih, Mintalah umpan balik untuk meyakinkan
kesiapan yang bersangkutan.

dibuat mekanisme umpan balik yang jelas baik dari Dinkes Kota Denpasar kepada
puskesmas sehingga dapat ditindaklanjuit. 2. PJ program yang tidak mencapai target
disepakati bersama Dinkes Kota Denpasar sehingga menurukan target demi tercapainya
target yang diharapkan. (Contoh, Untuk pencapaian Target NKJB yang sebelumnya target
70% ditunkan menjadi 50% sehingga bisa tercapai.

Dibuat distribusi tidak lanjut lokmin LP/LS kepada pihak terkait sesuai masalah kesehatan

perlu dilakukan pembinaan terhadap pihak-pihak terkait

Dibuat evaluasi peran pihak-pihak terkait dalam penyelenggaraan upaya puskesmas dan
ditindaklanjuti apabila peran pihak terkait masih rendah menggunakan format penilaian
peran pihak terkait.

koordinator mutu perlu membaca dan berusaha memahami panduan/pedoman sesuai


dengan peran dan tugasnya sehingga dapat bekerja secara baik sesuai panduan yang
sudah disusun.
dibuat SK tentang pengedalian dokumen, seperti penomoran surat masuk dan keluar,
penomoran SK dan SOP,

Catatan Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja : BAB I; Pendahuluan, BAB II:
Gambaran Umum Puskesmas, BAB III: Visi, Mis, Nilai dan Tujuan Puskesmas, BAB: IV
Struktur Organisasi Puskesmas, BAB V: Struktur Organisasi Unit Kerja, BAB: VI Uraian
Jabatan, BAB VII: Tata Hubungan Kerja, BAB VIII: Pola Ketenagaan dan Kualifikasi
Personil, BAB IX: Kegiatan Orientasi, BAB X: Pertemuan/ Rapat, BAB XI Pelaporan :
Laporan Harian , Laporan Bulanan, Laporan Tahunan
Catatan format panduan KAK ; LATAR BELAKANG, MAKSUD
DAN TUJUAN, SASARAN: Waktu dan tempat , HASIL, Penutup.
Catatan format Panduan SPO ; KEBIJAKAN, TUJUAN, REFERENSI, RUANG LINGKUP,
DEFINISI , LANGKAH KERJA, DOKUMEN TERKAIT

setiap staf wajib memiliki buku catatan harian yang berisi tentang cattaan-catatan penting
yang dilaksanakan oleh setiap petugas baik yang berhubungan dengan pekerjaan maupun
hal-hal terkait diluar tugas utamanya.

tindaklanjuti saran perbaikan peningkatan kinerja menurut rekomendasi hasil komunikasi


internal.
lakukan analisa penerapan manajemen resiko; ( resiko pengambilan /pemberian obat, resiko
pelayanan gigi, resiko tindakan , resiko lab ) , pencegahan risiko perbaikan SOP lab, SOP
obat dll

lakukan kajian gangguan/dampak negatif thd lingkungan dan pencegahannya serta tindak
lanjut gangguan/dampak negatif thd lingkungan dan pencegahannya (3) tetapkan
penangungjawab

laksanakan program pembinaan kemitraan praktek swasta

lakukan pembinaan jaringan dan jejaring fasilitas yankes seperti rumah makan - restoran -
salon dsb.

lakukan tindak lanjut monitoring kinerja petugas dilapangan sebagai pembina wilayah untuk
menerbitkan administrasi seperti ijin membuka rumah makan, salon, dsb.
Dibuat instrumen audit kinerja pengelola keuangan

lakukan audit/penilaian kinerja keuangan minimal dilakukan setiap enam bulan oleh kepala
puskesmas III Denpasar Utara. Degan menggunakan instrumen yang dibuat.
semua petugas perlu memaham prosedur pengumpulan, penyimpanan dan
pencarian kembali data melalui penjelasan dari pimpinan puskesmas.

laporan harus di feedback kembali ke pengelola program di puskesmas sehingga


bisa ditindaklanjuti apabila tidak mencapai target.

lakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap seluruh data dan informasi yang telah
dilakukan di puskesmas.

Maksimalkan sosialisasi agar pasien tahu dan faham hak dan kewajibannya

Dibuat laporan pemenuhan hak dan kewajiban pengguna; dan perlu ada bukti pemenuhan
hak dan kewajiban pengguna dalam bentuk penyampaian informasi berupa tanda tangan
dibuat kebijakan dan SPO monitoring kinerja pihak ketiga; susun instrumen monitoring dan
evaluasi serta buat laporan hasil monitoring kinerja pihak ketiga sesuai dengan kinerja
dikontrak ,

dibuat tindaklanjut hasil konitoring dan evaluasi kinerja pihsk ketiga dan susun laporan hasil
monitoring kinerjanya.

Dibuat program kerja medis dan non medis, rencana , pelaksanaan dan laporan alat yang
membutuhkan kalibrasi mengacu pada :MANAJEMEN PENGELOLAAN BMD.
Catatan : tahapan inventarisasi barang ; (1) Tahap Persiapan, meliputi menyusun rencana
kerja pelaksanaan inventarisasi, mengumpulkan dokumen sumber.
(2) Tahap pelaksanaan; a.) Tahap pendataan, meliputi menghitung jumlah barang dan
mencatat hasil inventarisasi tersebut pada Kertas Kerja Inventarisasi. b) . Tahap
identifikasi (Nilai/SAP, Kodefikasi, Kondisi Barang, Brng Hilang, Tidak ditemukan)
Dibuat laporan mutasi sarana, prasarana tiap semesteran dan tahunan.
catatan Tahap pelaporan inventaris ;
1) Menyusun Daftar Barang Hasil Inventarisasi (DBHI)
2) Membuat surat pernyataan kebenaran hasil pelaksanaan inventarisasi.
3) Menyusun laporan hasil inventarisasi BMD
4) Meminta pengesahan atas laporan hasil inventarisasi BMN beserta DBHI
5) Menyampaikan laporan hasil inventarisasi beserta kelengkapannya secara berjenjang

dibuat jadwal pemeliharaansarpras dan laporan pelaksanaan progrm pemliharaan peralatan


non medis

susun program kerja dan jadwal pemeliharaan sarpras tingkat UPT kesmas Blahbatuh II

di buat Kebijakan tentang penyimpanan barang termasuk bahan berbahaya.

dibuat evaluasi kinerja kebersihan puskesmas

dibuat program kerja kebersihan lingkungan

di buat SK penanggungjawab kendaraan dan laporan hasil evaluasi program kerja


perawaan kendaraan baik roda dua maupun roda empat.

lakukan evaluasi pelaksanaan pemeliharaan kendaraan

Dibuat gudang terpisah antara barang inventaris medis dan nonmedis dan yang rusak dan
tidak rusak.
BAB.III. Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP)
Puskesmas Denpasar Utara III
Kab./Kota Kota Denpasar
Tanggal 20 s/d 24 September 2016
Surveior Apris L. Isu, SKM. M.Kes

KRITERIA FAKTA/ANALISIS
3.1.1. Elemen Penilaian PERBAIKAN MUTU DAN KINERJA
1. Pimpinan Puskesmas menetapkan Penanggung jawab (1) ada SK penanggung jawab mutu (wakil manajemen .(2) tidak ada SK tim
manajemen mutu. Auditor internal,(3) ada SK Tim akareditasi,
EP 1
2. Ada kejelasan tugas, wewenang dan tanggung jawab (1) ada Uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab manajemen mutu ,(2)
Penanggung jawab manajemen mutu. ada bukti komunikasi yang efektif baik di dalam pelayanan puskesmas
maupun dengan pemangku kepentingan puskesmas. (3) ada bukti
penetapan tujuan, dan sasaran sistem manajemen mutu dalam suatu
kebijakan mutu,

EP 2
3. Ada Pedoman Peningkatan Mutu dan Kinerja disusun (1) ada Pedoman /manual peningkatan mutu dan kinerja puskesmas. (2)
bersama oleh Penanggung jawab manajemen mutu Ada Proses penyusunan pedoman dan kinerja yang melibatkan semua
dengan Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab Upaya penanggung jawab mutu UKP dan UKM untuk menyepakati pedoman target
Puskesmas. kinerja mtutu yang ingin dicapai. (3). Pedoman/manual mutu perlu
dilengkapi dengan beberapa item seperti 'fokus pada pelanggan',
pengukuran, analisis dan upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien,
metode, pencatatan dan pelaporan; monitoring dan evaluasi sampai pada
tahap evaluasi rencana tindak lanjut.

EP 3
4. Kebijakan mutu dan tata nilai disusun bersama dan kebijakan mutu dan tatanilai disusun bersama yang dituangkan dalam
dituangkan dalam pedoman (manual) mutu/Pedoman pedoman mannual mutu. Panduan tersebut disusun oleh koordinator mutu
Peningkatan Mutu dan Kinerja sesuai dengan visi, misi dan puskesmas dibantu koodinator pokja admen, ukm dan ukp.
tujuan Puskesmas.

EP 4
5. Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Upaya ada Bukti yang menunjukkan adanya Komitmen bersama seluruh jajaran
Puskesmas, dan Pelaksana Kegiatan Puskesmas puskesmas untuk meningkatkan mutu dan kinerja (pernyataan tertulis
berkomitmen untuk meningkatkan mutu dan kinerja secara deklarasi, foto)
konsisten dan berkesinambungan.

EP 5
Jumlah

KRITERIA
3.1.2.
1. Ada rencana kegiatan perbaikan mutu dan kinerja (1) tidak ada Rencana perbaikan mutu dan kinerja puskesmas, sebaiknya
Puskesmas. dituangkan dalam rencana kinerja dan mutu lima tahunan agar sejalan dg
visi, misi dan tujuan rencana strategisnya

EP 1
2. Kegiatan perbaikan mutu dan kinerja Puskesmas (1) tidak ada Bukti-bukti pelaksanaan perbaikan mutu dan kinerja, (2) tidak
dilakukan sesuai dengan rencana kegiatan yang tersusun ada laporan notulen tinjauan manajemen untuk perbaikan mutu.
dan dilakukan pertemuan tinjauan manajemen yang
membahas kinerja pelayanan dan upaya perbaikan yang
perlu dilaksanakan.

EP 2
3. Pertemuan tinjauan manajemen membahas umpan balik (1) ada SOP pertemuan tinjauan manajemen ; (2) belum ada bukti hasil
pelanggan, keluhan pelanggan, hasil audit internal, hasil tinjauan mamanjemen
penilaian kinerja, perubahan proses penyelenggaraan
Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan Puskesmas,
maupun perubahan kebijakan mutu jika diperlukan, serta
membahas hasil pertemuan tinjauan manajemen
sebelumnya, dan rekomendasi untuk perbaikan

EP 3
4. Rekomendasi hasil pertemuan tinjauan manajemen (1) tidak ada rencana tindak lanjut temuan tinajuan manajemen . (2) tidak
ditindaklanjuti dan dievaluasi. ada bukti Hasil-hasil pelaksanaan tindak lanjut

EP 4
Jumlah

KRITERIA
3.1.3.
1. Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Upaya (1) ada Uraian tugas,wewenang dan tanggung jawab manajemen mutu (2)
Puskesmas dan Pelaksana Kegiatan memahami tugas tidak semua pelaksana kegiatan memahmi tugas dan kwajiban dalam
dan kewajiban mereka untuk meningkatkan mutu dan meningkatkan mutu dan kinerja puskesmas.
kinerja Puskesmas.

EP 1
2. Pihak-pihak terkait terlibat dan berperan aktif dalam (1) ada identifikasi pihak terkait dan peran masing-masing dalam
peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas. peningkatan mutu dan kinerja , (2) ada bukti keterlibatan pihak terkait
peningkatan mutu dan kinerja puskesmas dalam bentuk kesimpulan hasil
pertemuan identifikasi dan daftar hadir yang ditandatangani.

EP 2
3. Ide-ide yang disampaikan oleh pihak-pihak terkait untuk (1) ada Hasil identifikasi penjaringan aspirasi atau inovatif UKP,UKM pihak
meningkatkan mutu dan kinerja Puskesmas ditindaklanjuti. terkait .(3) tidak ada ide-ide dari pihak terkait untuk perbaikan. Rencana
program perbaikan mutu, dan bukti pelaksanaan.

EP 3
Jumlah

KRITERIA
3.1.4.
1. Data kinerja dikumpulkan, dianalisis dan digunakan (1) laporan penilaian kinerja dibuat dalam bentuk SKP saja, tidak dilakukan
untuk meningkatkan kinerja Puskesmas. analisis berdasarkan SPM, (2) -- tidak ada laporan kinerja yang dibuat
menurut indikator input - proses - output dan outcome untuk meningkatkan
kinerja puskesmas

EP 1
2. Dilakukan audit internal secara periodik terhadap upaya (1) Ada SPO Audit internal , (2) tidak ada ada perencanaan audit internal,
perbaikan mutu dan kinerja dalam upaya mencapai (3) tidak ada program kerja audit internal (3) tidak ada evalusi audit internal
sasaran-sasaran/indikator-indikator mutu dan kinerja yang untuk perbaikan mutu dan kinerja dalam upaya mencapai sasaran/indikator
ditetapkan. mutu.

EP 2
3. Ada laporan dan umpan balik hasil audit internal kepada (1) tidak ada laporan audit internal
Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Manajemen
mutu dan Penanggung jawab Upaya Puskesmas untuk
mengambil keputusan dalam strategi perbaikan program
dan kegiatan Puskesmas.
EP 3
4. Tindak lanjut dilakukan terhadap temuan dan (1) tidak dibuat karena tidak ada kegiatan audit internal
rekomendasi dari hasil audit internal.
EP 4
5. Terlaksananya rujukan untuk menyelesaikan masalah
dari hasil rekomendasi jika tidak dapat diselesaikan sendiri (1) ada SPO rujukan jika tidak dapat menyelesaikan masalah hasil
rekomendasi audit internal. (2) tidak ada bukti/dokumentasi melakukan
oleh Puskesmas. rujukan ke Dinas Kesehatan atau pihak lain yang berkompeten jika
Puskesmas tidak dapat menyelesaikan masalah hasil rekomendasi audit
EP 5 internal.
Jumlah
KRITERIA
3.1.5.

1. Ada mekanisme untuk mendapatkan asupan dari ada SOP/SPO untuk mendapatkan asupan pengguna tentang kinerja
pengguna tentang kinerja Puskesmas. puskesmas
EP 1
2. Dilakukan survei atau masukan melalui forum-forum
pemberdayaan masyarakat untuk mengetahui bahwa
(1) ada bukti asupan pemberdayaan masyarakat (2) ada Bukti sebagian
kebutuhan dan harapan pengguna terpenuhi.
EP 2 pelaksanaan survei atau kegiatan forum-forum pemberdayaan masyarakat
3. Asupan dan hasil survei maupun forum-forum
pemberdayaan masyarakat dianalisis dan ditindaklanjuti.
EP 3 ada Analisis dan tindak lanjut terhadap asupan pemberdayaan
Jumlah

KRITERIA
3.1.6.
1. Ditetapkan indikator mutu dan kinerja yang dikumpulkan Ada SK Kepala Puskesmas tentang penetapan indikator mutu dan
secara periodik untuk menilai peningkatan kinerja kinerja Puskesmas, namun tidak ada laporan oleh karena belum
pelayanan. pernah melakukan penilaian kinerja secara periodik.

EP 1
2. Peningkatan kinerja pelayanan tersebut sebagai akibat Tidak ada pelaksanaan monitoring peningkatan kinerja secara
adanya upaya perbaikan mutu dan kinerja berkala dan kontinue sehingga tidak dapat mengetahui upaya
penyelenggaraan pelayanan perbaikan mutu dan kinerja penyelenggaraan pelayanan.
EP 2
3. Ada prosedur tindakan korektif. Ada SOP tindakan korektif, namun tidak konsisten dengan isi dan
maksud tindakan korektif.

EP 3
4. Ada prosedur tindakan preventif. Ada SOP tindakan preventif tetapi antara isi dengan judul tidak
konsisten

EP 4
5. Hasil pelayanan/program dan kegiatan yang tidak sesuai ada upaya tindak lanjut terhadap hasil yang tidak sesuai dengan
ditindaklanjuti dalam bentuk koreksi, tindakan korektif, dan hasil peayanan/program kerja, namun perlu perbaikan-perbaikan
tindakan preventif. mulai dari penetapan indikator mutu dan kinerja sehingga dapat
teridentifikasi hal-hal yang memerlukan tindakan koreksi, korektif
dan preventif.

EP 5
Jumlah

KRITERIA
3.1.7.

1. Kepala Puskesmas bersama dengan Penanggung (1) ada rencana kaji banding ( kerangka acuan ) , (2) ada Kaji banding
jawab Upaya Puskesmas menyusun rencana kaji banding. dilaksanakan ke puskesmas I denpasar utara difasilitasi oleh Dinas
Kesehatan Kota Denpasar. untuk mendapatkan kaji banding kinerja dan
akrditasi puskesmas;

EP 1
2. Kepala Puskesmas bersama dengan Penanggung Tidak ada instrumen yang digunakan untuk kaji banding tetapi langusng melihat
jawab Upaya Puskesmas dan pelaksana menyusun dokumen-dokumen pendukung yang akan digunakan dalam rangka persiapan
instrumen kaji banding. akreditasi
EP 2
3. Kegiatan kaji banding dilakukan sesuai dengan rencana Pelaksanaan kegiatan kaji banding sesuai dengan rencana dan jadwal yang telah
kaji banding. ditetapkan

EP 3
4. Hasil kaji banding dianalisis untuk mengidentifikasi Hasil kaji banding dianalisis untuk perbaiki mutu dan kinerja Puskesmas III
peluang perbaikan. Denpasar Utara
EP 4
5. Disusun rencana tindak lanjut kaji banding. ada rencana tindak lanjut hasil kaji banding
EP 5
6. Dilakukan pelaksanaan tindak lanjut kaji banding dalam Tidak ada perbaikan pelayanan maupun pelaksanaan program dan kegiatan
bentuk perbaikan baik dalam pelayanan maupun dalam setelah ada kaji banding
pelaksanaan program dan kegiatan.

EP 6
7. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kaji banding, Tidak ada kegiatan Pelaksanaan evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan kaji
tindak lanjut dan manfaatnya. banding.
EP 7
as (PMP)

REKOMENDASI

dibuat 1- SK tim Auditor internal, (2) ada bukti dinformasikan kepada seluruh karyawan
puskesmas dalam bentuk rapat lokmin bulanan dan apel pagi,

catatan Tanggung jawab manajemen: Komitmen manajemen, Fokus pada pelanggan, Kebijakan
mutu, Perencanaan Sistem Manajemen Mutu, , wewenang dan komunikasi, Komunikasi internal
antar manajemen mutu.

Dibuat bukti Proses penyusunan pedoman dan kinerja yang melibatkan semua penanggung
jawab mutu untuk program UKM untuk menyepakati pedoman target kinerja mutu yang ingin
dicapai dg sistematika sbb : B A B I PENDAHULUAN ( A. Latar Belakang, B. Tujuan, C.
Pengertian, D. Kebijakan ), BAB II sistem manajemen mutu dan keselamatan pasien, BAB III-
kebijakan mutu dan keselamatan pasien, BAB IV--komitmrn dan tanggungjawab manajemen,
BAB V. pengorganisasian, BAB VI, pengelolaan sumber daya dan peralatan, BAB VII.
penyelenggaraan pelayanan, BAB VIII. Kegiatan pengukuran, analisis dan upaya perbaikan mutu
dan keselamatan pasien, BAB IX. metode, BAB X. pencatatan dan pelaporan, BAB XI. monitoring
dan evaluasi.
Catatan Sistimatika Kebijakan Mutu : BAB IPendahuluan, BAB II Gambaran Umum
Puskesmas, BAB III Visi, Mis, Falsafah, Nilai dan Tujuan Puskesmas, BAB IV Struktur
Organisasi Unit progam Kerja, BAB V Uraian Jabatan, BAB VI Tata Hubungan Kerja, BAB VIi
Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil, BAB VIII Kegiatan Orientasi, BAB X Pertemuan/
Rapat, BAB XI Pelaporan : Laporan Harian , Laporan Bulanan, Laporan Tahunan

catatan rencana perbaikan Mutu pelayanan kesehatan : kinerja yang menunjuk pada tingkat
kesempurnaan pelayanan kesehatan, yang dapat menimbulkan kepuasan pada pasien sesuai
dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan
standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan.

dibuat perbaikan mutu : (1) Mutu pelayanan ditinjau dari perspekstif penerima pelayanan
kesehatan, profesi tenaga pelaksana pelayanan kesehatan, pengelola program/sarana
kesehatan, penyandang dana , pembuat dan pelaksana kebijakan pelayanan kesehatan; (2)
dibuat dalam bentuk form input, proses dan out put.
Dibuat Hasil tinjauan manajemen ; Hasil audit internal, Umpan balik pelanggan, Kinerja proses,
Pencapaian sasaran-sasaran mutu/indikator-indikator kinerja,

dibuat Rekomendasi temuan manajemen mencakup; input - proses - output - outcome; dibuat
tindak lanjut tinjauan manajemen : Keputusan dan tindakan yang berhubungan dengan: (1)
peningkatan efektivitas system manajemen mutu dan system pelayanan, (2)peningkatan
pelayanan terkait dengan persyaratan pelanggan,(3) identifikasi perubahan-perubahan yang
diperlukan pada system manajemen mutu maupun system pelayanan, (4) penyediaan sumber
daya yang perlu dilakukan agar SMM dan system pelayanan efektif

dibuat kegiatan sosialisasi pemahaman tugas dan kewajiban dalam rangka meningkatkan mutu
dan kinerja puskesmas. perlu ada tanggung jawab manajemen: Komitmen manajemen, Fokus
pada pelanggan, Kebijakan mutu, Perencanaan Sistem Manajemen Mutu, Tanggung jawab,
wewenang dan komunikasi, Komunikasi internal,
dibuat bukti hasil identifikasi Ide-ide yang disampaikan oleh pihak-pihak terkait dibuat tindak
lanjut ide -ide perbaikan mutu yang dituangkan dalam bentuk RUK/RPK anggaran tahun n+1

lakukan penilaian kinerja, hasil penilaian dikumpulkan, dianalsiis dan digunakan untuk
meningkatkan kinerja. Ruang lingkup penilaian kinerja puskesmas meliputi; penilaian pencapaian
hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan yang dimulai dari indikator input - proses - output -
outcome

dibuat (1) perencanaan program dan evaluasi audit :


Catatan (2) menetapkan indikator mutu untuk memantau dan mengevaluasi kinerja seluruh
aspek penting proses , (3) mengevaluasi secara periodik (monitoring dan evaluasi kinerja) apakah
waktu penyelesaian pelayanan puskesmas (taat) sesuai dengan yang ditetapkan,

Dibuat program audit interal, yang dimuali dari perencanaan kegiatan dalam RUK, lakukan
pengumpulan data, analisis, buat laporan serta berikan umpan balik kepada pihak-pihak yang
diaudit sehingga dapat mendorong staf untuk perbaikan setiap aspek pelayanan puskesmas,

susun perencanaan, buat program kerja, kumpul data, lakukan audit, hasil audit dibuat dalam
bentuk laporan dan ditindaklanjuti.

susun perencanaan program audit internal, lakukan analisis, buat laporan dan susun rencana
tindak lanjut. Jika ada masalah yang tidak dapat diatasi/diselesaikan, maka segera dilakukan
rujukan untuk menyelesaikan masalah dari hasil rekomendasi
lakukan penilaian kinerja puskesmas meliputi; (1) penilaian pencapaian hasil
pelaksanaan pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan. (2)
penilaian terhadap kegiatan upaya kesehatan wajib dan pengembangan dalam rangka
penerapan tiga fungsi puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan
masyarakat, dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi,
contoh ; indikator terkait area klinis : Pendaftaran pasien , pelayanan laboratorium,
penggunaan antibiotik , KNC, KTD, ketersediaan isi dan penggunaan rekam medis
pasien, pencegahan dan pengendalian infeksi, surveilan

lakukan penilaian kinerja untuk perbaikan mutu dan kinerja penyelenggaraan kesehatan
secara berkala dan continue, minimal per triwulan.
Dibuat tindakan korektif ; (1) mengkaji ketidaksesuaian,(2) menentukan akar penyebab
ketidaksesuaian, (3) mengevaluasi kebutuhan akan tindakan perbaikan untuk
memastikan bahwa ketidaksesuaian tidak terulang ,(4) menentukan dan melaksanakan
tindakan perbaikan yang diperlukan, rekaman hasil tindakan perbaikan, meninjau
efektivitas tindakan perbaikan.

dibuat Bukti tindakan pencegahan :


(1) mengkaji data Pelayanan Puskesmas dan informasi untuk menentukan adanya
potensi ketidaksesuaian,(2) menentukan akar penyebab potensi ketidaksesuaian;
(3) mengevaluasi kebutuhan tindakan pencegahan untuk mencegah terjadinya
ketidaksesuaian; (4) menentukan dan melaksanakan tindakan pencegahan yang
diperlukan;(5) rekaman hasil tindakan pencegahan , meninjau efektivitas tindakan
pencegahan

Dibuat bukti tindak lajut tidak sesuai : Identifikasi ; (1) efektivitas peningkatan sistem
manajemen mutu; (2) proses pra pasien datang, selama layanan , hasil layanan, setelah
layanan , kegiatan harus diarahkan pada bagian dengan prioritas tertinggi berdasarkan
penilaian risiko; (3) rencana tindakan peningkatan harus dikembangkan,
didokumentasikan dan diterapkan sebagaimana mestinya, kegiatan mencakup bidang
yang relevan dan dampak terhadap perawatan pasien, (4) manajemen harus
mengkomunikasikan rencana peningkatan dan tujuan yang terkait kepada staf melalui
kaji ulang manajemen.

Catatan Kaji banding : Menggali sebangayak mungkin informasi yg bisa didapat secara teori dan
empiris dijadikan barometer dan pembanding , dianalisis menemukan peubahan aplikatif untuk
perencanaan ke depan
susun instrumen kaji banding bagi setiap program sehingga dijadikan sebagai tools dalam
pelaksanaan kaji banding.

catatan Filosofis Dasar pelaksanaan kaji banding : Memahami operasi Anda (self evaluation),
Memahami keinginan masyarakat atau kompetitor/swasta /puskemas lain, Menggabung yang
terbaik, Memperoleh superioritas

didokumentasikan dalam bentuk laporan perbandingan kinerja,. Apa yang


diperoleh dari kaji banding ; Mengetahui keunggulan mitra kaji banding, Mengetahui dan
memahami, kelemahan pihak kita, Mengenal peluang untuk perbaikan dan alternatif kegiatan-
kegiatan inovatif yang dapat dilakukan untuk perbaikan

di buat Evaluasi hasil analisa kaji banding dalam bentuk perbandjngan kinerja SPM, PKP dll
BAB.IV. U
Puskesmas : III Denpasar Utara
Kab./Kota : Kota Denpasar, Bali
Tanggal : 20-24 September 2016
Surveior : Any Adelina Hutauruk, SKM, MSc.PH

KRITERIA 4.1.1.
Elemen Penilaian
1. Dilakukan identifikasi kebutuhan dan harapan
masyarakat, kelompok masyarakat, dan individu
yang merupakan sasaran kegiatan.
EP 1
2. Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat,
kelompok masyarakat, dan individu yang
merupakan sasaran kegiatan dilengkapi dengan
kerangka acuan, metode dan instrumen, cara
analisis yang disusun oleh Penanggung jawab
UKM Puskesmas.
EP 2
3. Hasil identifikasi dicatat dan dianalisis sebagai
EP 3 masukan untuk penyusunan kegiatan.
4. Kegiatan-kegiatan tersebut ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas bersama dengan Penanggung
jawab UKM Puskesmas dengan mengacu pada
pedoman dan hasil analisis kebutuhan dan
harapan masyarakat, kelompok masyarakat, dan
individu sebagai sasaran kegiatan UKM.
EP 4
5. Kegiatan-kegiatan tersebut dikomunikasikan
kepada masyarakat, kelompok masyarakat,
maupun individu yang menjadi sasaran.
EP 5
6. Kegiatan-kegiatan tersebut dikomunikasikan dan
dikoordinasikan kepada lintas program dan lintas
sektor terkait sesuai dengan pedoman
pelaksanaan kegiatan UKM
EP 6
7. Kegiatan-kegiatan tersebut disusun dalam
EP 7 rencana kegiatan untuk tiap UKM Puskesmas.
Jumlah

KRITERIA 4.1.2.
1. Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab
UKM Puskesmas menyusun kerangka acuan untuk
memperoleh umpan balik dari masyarakat dan
sasaran program tentang pelaksanaan kegiatan
UKM Puskesmas.
EP 1
2. Hasil identifikasi umpan balik didokumentasikan
EP 2 dan dianalisis.
3. Dilakukan pembahasan terhadap umpan balik
dari masyarakat maupun sasaran oleh Kepala
Puskesmas, Penanggung jawab UKM Puskesmas,
pelaksana, lintas program, dan jika diperlukan
dengan lintas sektor terkait.
EP 3
4. Hasil identifikasi digunakan untuk perbaikan
EP 4 rencana dan/atau pelaksanaan kegiatan.
5. Dilakukan tindak lanjut dan evaluasi terhadap
perbaikan rencana maupun pelaksanaan kegiatan.
EP 5
Jumlah

KRITERIA 4.1.3.
1. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan Pelaksana mengidentifikasi
permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan
penyelenggaraan UKM Puskesmas, perubahan
regulasi, pengembangan teknologi, perubahan
pedoman/acuan.
EP 1
2. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan Pelaksana melakukan identifikasi
peluang-peluang inovatif untuk perbaikan
pelaksanaan kegiatan untuk mengatasi
permasalahan tersebut maupun untuk
menyesuaikan dengan perkembangan teknologi,
regulasi, maupun pedoman/acuan.
EP 2
3. Peluang inovatif untuk perbaikan dibahas
melalui forum-forum komunikasi atau pertemuan
pembahasan dengan masyarakat, sasaran
kegiatan, lintas program dan lintas sektor terkait.
EP 3
4. Inovasi dalam pelaksanaan kegiatan UKM
Puskesmas direncanakan, dilaksanakan, dan
EP 4 dievaluasi.
5. Hasil pelaksanaan dan evaluasi terhadap
inovasi kegiatan dikomunikasikan kepada lintas
program, lintas sektor terkait, dan Dinas Kesehatan
EP 5 Kabupaten/Kota.
Jumlah

KRITERIA 4.2.1.
1. Jadwal pelaksanaan kegiatan ditetapkan sesuai
EP 1 dengan rencana.
2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh pelaksana
yang kompeten.
EP 2
3. Jadwal dan pelaksanaan kegiatan
EP 3 diinformasikan kepada sasaran.
4. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal
EP 4 yang ditetapkan.
5. Dilakukan evaluasi, dan tindak lanjut terhadap
EP 5 pelaksanaan kegiatan.
Jumlah

KRITERIA 4.2.2.
1. Informasi tentang kegiatan disampaikan kepada
masyarakat, kelompok masyarakat, individu yang
EP 1 menjadi sasaran.
2. Informasi tentang kegiatan disampaikan kepada
EP 2 lintas program terkait.
3. Informasi tentang kegiatan disampiakan kepada
EP 3 lintas sektor terkait.
4. Dilakukan evaluasi terhadap kejelasan informasi
yang disampaikan kepada sasaran, lintas program,
EP 4 dan lintas sektor terkait.
5. Dilakukan tindak lanjut terhadap evaluasi
EP 5 penyampaian informasi.
Jumlah

KRITERIA 4.2.3.
1. Penanggung jawab dan pelaksana kegiatan
UKM Puskesmas memastikan waktu dan tempat
pelaksanaan kegiatan yang mudah diakses oleh
EP 1 masyarakat.
2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan metode
dan teknologi yang dikenal oleh masyarakat atau
EP 2 sasaran.
3. Alur atau tahapan kegiatan dikomunikasi dengan
jelas kepada masyarakat.
EP 3
4. Dilakukan evaluasi terhadap akses masyarakat
dan/atau sasaran terhadap kegiatan dalam
EP 4 pelaksanaan UKM Puskesmas.
5. Dilakukan tindak lanjut terhadap evaluai akses
masyarakat dan/atau sasaran terhadap kegiatan
EP 5 dalam pelaksanaan UKM Puskesmas.
6. Informasi tentang waktu dan tempat
pelaksanaan kegiatan UKM termasuk jika terjadi
perubahan diberikan dengan jelas dan mmudah
diakses oleh masyarakat dan sasaran kegiatan
UKM
EP 6
Jumlah
KRITERIA 4.2.4.
1. Kepala Puskesmas menetapkan cara untuk
menyepakati waktu dan tempat pelaksanaan
EP 1 kegiatan dengan masyarakat dan/atau sasaran.
2. Kepala Puskesmas menetapkan cara untuk
menyepakati waktu dan tempat pelaksanaan
kegiatan dengan lintas program dan lintas sektor
EP 2 terkait.
3. Penanggung jawab UKM Puskesmas memonitor
pelaksanaan kegiatan tepat waktu, tepat sasaran
dan sesuai dengan tempat yang direncanakan.
EP 3
4. Penanggung jawab UKM Puskesmas melakukan
evaluasi terhadap ketepatan waktu, ketepatan
EP 4 sasaran dan tempat pelaksanaan.
5. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
EP 5 Pelaksana menindaklanjuti hasil evaluasi.
Jumlah

KRITERIA 4.2.5.
1. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan pelaksana mengidentifikasi
permasalahan dan hambatan dalam pelaksanaan
EP 1 kegiatan.
2. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan Pelaksana melakukan analisis
terhadap permasalahan dan hambatan dalam
EP 2 pelaksanaan.
3. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana merencanakan tindak lanjut untuk
mengatasi masalah dan hambatan dalam
EP 3 pelaksanaan kegiatan.
4. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana melaksanakan tindak lanjut.
EP 4
5. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana mengevaluasi keberhasilan tindak lanjut
EP 5 yang dilakukan.
Jumlah

KRITERIA 4.2.6
1. Kepala Puskesmas menetapkan media
komunikasi untuk menangkap keluhan
EP 1 masyarakat/sasaran.
2. Kepala Puskesmas menetapkan media
komunikasi untuk memberikan umpan balik
terhadap keluhan yang disampaikan.
EP 2
3. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas dan Pelaksana melakukan analisis
EP 3 terhadap keluhan.
4. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan Pelaksana melakukan tindak
EP 4 lanjut terhadap keluhan.
5. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan pelaksana memberikan informasi
umpan balik kepada masyarakat atau sasaran
tentang tindak lanjut yang telah dilakukan untuk
menanggapi keluhan.
EP 5
Jumlah

KRITERIA 4.3.1.
1. Kepala Puskesmas menetapkan indikator dan
target pencapaian berdasarkan pedoman/acuan.
EP 1
2. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana mengumpulkan data berdasarkan
indikator yang ditetapkan.

EP 2
3. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan Pelaksana melakukan analisis
terhadap capaian indikator-indikator yang telah
EP 3 ditetapkan.
4. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan Pelaksana menindaklanjuti hasil
analisis dalam bentuk upaya-upaya perbaikan.
EP 4
5. Hasil analisis dan tindak lanjut
EP 5 didokumentasikan.
BAB.IV. UKM Puskesmas yang Berorientasi Sasaran (UKMBS)

FAKTA/ANALISIS

Ada hasil kotak saran, ada hasil survey kepuasan masyarakat, ada hasil survey
kegiatan UKM, ada rekapan identifikasi kebutuhan masyarakat (kebutuhan dan
harapan dapat di indentifkasi melalui survei, kotak saran, media sosial, email,
SMD, survei kepuasan masyarakat, Minilog dan 10 besar penyakit )
Ada Kerangka acuan, metode, instrumen analisis kebutuhan masyarakat/sasaran
kegiatan UKM.

Ada rekapan kebutuhan kebutuhan kegiatan UKM dan rencana kegiatan UKM

Ada SK Rencana kegiatan UKM dan Dokumen ekternal Pedoman


penyelenggaraan UKM Puskesmas dari Kemenkes ( ada 20 masalah identifkasi
kebutuhan KIA, PTM, Kesling, Promkes)

Ada bukti pelaksanaan sosialisasi kegiatan kepada masyarakat sasaran (ada daftar
hadir, ada notulensi, ada rekapan identifikasi kebutuhan dan ada foto kegiatan)

Ada bukti pelaksanaan koordinasi dan komunikasi Lintas UKM dan lintas sektor
(ada notulensi minilokakarya bulan Juni, Juli, Agustus dan September 2016). Ada
Dokumen ekternal Pedoman penyelenggaraan UKM dari Kemenkes (Permenkes,
Juknis, Pedoman dll)
Ada Rencana pelaksanaan kegiatan identifikasi kebutuhan masyarakat.

Ada Kerangka acuan untuk memperoleh umpan balik pelaksanaan kegiatan


UKM( umpan balik melalui tatap muka, survey masyarakat, minilog per tiga
bulanan, rapat koordinasi LS)

Ada Dokumen hasil identifikasi umpan balik, analisis dan tindak lanjut terhadap
hasil identifikasi umpan balik.
Ada SOP pembahasan umpan balik, tapi tidak ada dokumentasi pelaksanaan
pembahasan, tidak ada hasil pembahasan,tidak ada tindak lanjut pembahasan

Belum ada perbaikan rencana pelaksanaan program kegiatan UKM.

Belum ada tindak lanjut dan evaluasi terhadap perbaikan yang dilakukan.

Ada identifikasi masalah terkait perubahan regulasi dll yaitu program Gizi-
pemberian TTD pada remaja putri, Jiwa-CTI ODGJ, TBC-kolaborasi program
TBC-HIV, KIA- Program PPIA, Imunisasi- perubahan t OPV menjadi b OPV).

Ada identifikasi peluang-peluang perbaikan inovatif terkait (pembentukan kader


OGJ, CTI ibu hami yang reaktif HIV/AID, pemberian imunisasi IPV pada bayi
mulai usia 4 bulan sampai 9 bulan)

Ada bukti pembahasan melalui forum-forum komunikasi dengan masyarakat


(Notulensi, daftar hadir, dokumen foto dan materinya)

Ada Rencana perbaikan inovatif, evaluasi, dan tindak lanjut terhadap hasil
evaluasi

Ada bukti pelaksanaan sosialisasi (notulensi, dokumentasi, daftar hadir, materinya)

Ada Jadual kegiatan, rencana program kegiatan.

Ada Data kepegawaian pelaksana UKM Puskesmas (per pelaksana Promkes,


UKS, Kesling, Kesehatan ibu, KB, Gizi, Perkesmas, P2 Imunisasi, P2 HIV dll,
sebanyak 21 pelaksana UKM)
Ada bukti pelaksanaan sosialisasi.(Notulensi, daftar hadir, lokasi kantor desa)

ADA bukti pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas

Ada Bukti evaluasi dan tindak lanjut.

Ada materi UKM yang di informasikan kepada masyarakat (Imunisasi, Promkes,


Gizi, KIA, Kesling , Sekolah)

Ada materi UKM yang di informasikan kepada LP (Imunisasi, Promkes, Gizi,


KIA, Kesling , Sekolah)
Ada materi UKM yang di informasikan kepada LS (Imunisasi, Promkes, Gizi,
KIA, Kesling , Sekolah)
Belum dilakukan evaluasi tentang pemberian informasi kepada sasaran, lintas
UKM, dan lintas sektor terkait

Belum ada Rencana tindak lanjut, dan Tindak lanjut hasil evaluasi.

Ada Jadwal pelaksanaan UKM Puskesmas

Rencana kegiatan UKM, tapi belum hasil evaluasi tentang metode dan teknologi
dalam pelaksanaan UKM, dan tindak lanjutnya.

Ada Jadwal sosialisasi, daftar hadir, notulen dalam mengkomunikasikan program


kegiatan dan tahapan pelaksanaan UKM dengan masyarakat (ada tablet tambah
darah, imunisasi kanker serviks, sosialisasi pelaksanaan PIN, PSN)
Belum ada evaluasi terhadap akses.

Tidak ada tindak lanjut.

Ada informasi waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan UKM ( Sosialisasi


PIN,PSN, Imunisasi kanker serviks, jadwal tamblet tambah darah)
Ada SOP tentang penyusunan jadual dan tempat pelaksanaan dengan
sasaran/masyarakat (pada bulan desember??)

Ada SOP tentang penyusunan jadual dan tempat pelaksanaan dengan LP dan LS

Ada hasil monitoring (Diare, HIV, TBC, ISPA, DBD, KIA, Anak, Perkesmas,
Promkes, Gizi)

Ada pencatatan monev terhadap ketepatan waktu, sasaran, dan tempat pelaksanaan
kegiatan UKM

Ada pencatatan tindak lanjut hasil evaluasi

Ada hasil identifikasi masalah dan hambatan pelaksanaan kegiatan UKM (Diare,
Kesling, ISPA, Promkes, Diare, Gizi, DBD, HIV, KB, Perkesmas, Imunisasi, TB,
Survelens, Kesehatan Jiwa)

Ada pelaksanaan analisis masalah(akar masalah) dan hambatan, rencana tindak


lanjut ((Diare, Kesling, ISPA, Promkes, Diare, Gizi, DBD, HIV, KB, Perkesmas,
Imunisasi, TB, Survelens, Kesehatan Jiwa)

Ada rencana tindak lanjut per UKM

Ada pelaksanaan tindak lanjut per UKM (Hanya Diare, ISPA yang lengkap
( Notulen, jadwal acara, daftar hadir)

Belum ada evaluasi terhadap tindak lanjut masalah dan hambatan per UKM

Belum ada SK media komunikasi yang digunakan untuk menangkap keluhan


masyarakat atau sasaran kegiatan UKM

Ada SK tentang media komunikasi yang digunakan untuk umpan balik terhadap
keluhan masyarakat atau sasaran kegiatan UKM (telepon, sms, kotak saran dan
web pro Denpasar)
Belum bukti analisis keluhan.

Ada bukti pelaksanaan tindak lanjut (dalam rapat telah diinformasikan kepada
seluruh jajaran Puskesmas, dan disepakati untuk meningkatkan pelayana)

Ada SMS untuk membalas keluhan via telepon gemgam.

Ada SK tentang indikator dan target pencapaian kinerja UKM. Ada SPM kota,
Ada Peraturan Menpan ttg partisipasi masyarakat

Ada hasil pengumpulan data berdasarkan indikator yang ditetapkan (Promkes,


Kesling, Kesehatan Ibu, KB, Kesehatan Balita dan anak prasekolah, Ausrem, TB
Paru, PMS dan HIV/AIDS, Perkesmas, IMS, Diare, ISPA, Flu Burung, Rabies,
Imunisasi, DBD, Vektor, Malaria, Kusta, Lansia, Keswa, Gigi, Kesehatan mata)

Ada hasil analisis pencapaian indikator pencapaian kegiatan UKM


(membandingkan antara indikator Vs capaian)

Belum ada pelaksanaan tindak lanjut

Belum ada dokumentasi hasil analisis dan tindak lanjut.


aran (UKMBS)

REKOMENDASI

Dokumentasikan umpan balik, analisis dan tindak lanjut sesuai dengan kerangka acuan
diatas (tatap muka, survey masyarakat, minilig per tigabulan dll)
Lakukan pembahasan umpan balik dan dokumentasikan hasil pembahasan dan tindak lanjut

Lakukan perbaikan sesuai rencana pelaksanaan program kegiatan UKM

Lakukan tindak lanjut dan evaluasi terhadap perbaikan yang dilakukan


Lengkapi penyampaian informasi tentang kegiatan untuk seluruh program UKM (Lengkapi
materi P2 ISPA, HIV, TB, Diare, Lansia, Gilut, Survelens, Anak remaja )
Lengkapi penyampaian informasi tentang kegiatan untuk seluruh program UKM (Lengkapi
materi P2 ISPA, HIV, TB, Diare, Lansia, Gilut, Survelens, Anak remaja )
Lakukan evaluasi tentang pemberian informasi kepada sasaran/lintas UKM dan lintas sektor
terkait.

Lakukan perencanaan tindak lanjut dan tindak lanjuti hasil evaluasi

Lakukan evaluasi terhadap akses masyarakat/sasaran

Lakukan tindak lanjut terhadap evaluasi akses masyarakat


Lakukan tindak lanjut untuk seluruh program UKM (lengkapi program Kesling, Promkes,
KIA, Gizi, Imunisasi, Survelens, P2 TB, P2 HIV, Lansia, Gilut), berupa notulen, daftar hadir
dll
Lakukan evaluasi terhadap tindak lanjut masalah dan hambatan per UKM

Lengkapi dengan Sk Komunikasi untuk menangkap keluhan. Kegiatan ini sudah dilakukan
oleh Puskesmas
Lakukan analisis terhadap keluhan (Keluhan sudah dijawab ke masyarakat, walaupun
keluhan tersebut belum dianalisis, apakah jawaban keluhan tersebut tepat/bukan)

Hasi TL tersebut belum di informasikan kepada masyarakat, walaupun sudah ada sms untuk
langsung menjawab keluhan orang/per orang ( sesuaikan dgn media yang ditetapkan untuk
menyampaikan informasi

Lakukan tindak lanjut hasil analisis dalam upaya-upaya perbaikan

Dokumentasikan hasil analisis dan tindak lanjut


BAB.V. Kepemimpin

Puskesmas : III Denpasar Utara


Kab./Kota : Kota Denpasar, Bali
Tanggal : 20-24 September 2016
Surveior : Any Adelina Hutauruk, SKM, MSc.PH

KRITERIA 5.1.1.
1. Kepala Puskesmas menetapkan persyaratan
kompetensi Penanggung jawab UKM Puskesmas
sesuai dengan pedoman penyelenggaraan UKM
EP 1 Puskesmas.
2. Kepala Puskesmas menetapkan Penanggung
jawab UKM Puskesmas sesuai dengan persyaratan
EP 2 kompetensi.
3. Kepala Puskesmas melakukan analisis
kompetensi terhadap Penanggung jawab UKM
EP 3 Puskesmas.
4. Kepala Puskesmas menindaklanjuti hasil analisis
kompetensi tersebut untuk peningkatan kompetensi
EP 4 Penanggung jawab UKM Puskesmas.
Jumlah

KRITERIA 5.1.2.
1. Kepala Puskesmas mewajibkan Penanggung
jawab UKM Puskesmas maupun Pelaksana yang
baru ditugaskan untuk mengikuti kegiatan orientasi.
EP 1
2. Kepala Puskesmas menetapkan kerangka acuan
kegiatan orientasi untuk Penanggung jawab maupun
EP 2 Pelaksana yang baru ditugaskan.
3. Kegiatan orientasi untuk Penanggung jawab dan
Pelaksana yang baru ditugaskan dilaksanakan
EP 3 sesuai dengan kerangka acuan.
4. Kepala Puskesmas melakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan kegiatan orientasi Penanggung jawab
UKM Puskesmas dan Pelaksana yang baru
EP 4 ditugaskan.
Jumlah

KRITERIA 5.1.3.
1. Ada kejelasan tujuan, sasaran, dan tata nilai dari
tiap-tiap UKM Puskesmas yang ditetapkan oleh
EP 1 Kepala Puskesmas.
2. Tujuan, sasaran, dan tata nilai tersebut
dikomunikasikan kepada pelaksana, sasaran, lintas
program dan lintas sektor terkait.
EP 2
3. Dilakukan evaluasi terhadap penyampaian
informasi yang diberikan kepada sasaran, pelaksana,
lintas program dan lintas sektor terkait untuk
memastikan informasi tersebut dipahami dengan
baik.

EP 3
Jumlah

KRITERIA 5.1.4
1. Penanggungjawab UKM Puskesmas melakukan
pembinaan kepada pelaksana dalam melaksanakan
kegiatan.
EP 1
2. Pembinaan meliputi penjelasan tentang tujuan,
tahapan pelaksanaan kegiatan, dan teknis
pelaksanaan kegiatan berdasarkan pedoman yang
EP 2 berlaku.
3. Pembinaan dilakukan secara periodik sesuai
dengan jadwal yang disepakati dan pada waktu-
waktu tertentu sesuai kebutuhan.
EP 3
4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
mengkomunikasikan tujuan, tahapan pelaksanaan
kegiatan, penjadwalan kepada lintas program dan
EP 4 lintas sektor terkait.
5. Penanggung jawab UKM Puskesmas melakukan
koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan kepada
lintas program dan lintas sektor terkait.
EP 5
6. Ada kejelasan peran lintas program dan lintas
sektor terkait yang disepakati bersama dan sesuai
pedoman penyelenggaraan UKM Puskesmas.
EP 6
7. Penanggung jawab UKM Puskesmas melakukan
evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan
komunikasi dan koordinasi lintas program dan lintas
EP 7 sektor.
Jumlah
KRITERIA 5.1.5
1. Penanggung jawab UKM Puskesmas melakukan
identifikasi kemungkinan terjadinya risiko terhadap
lingkungan dan masyarakat dalam pelaksanaan
EP 1 kegiatan.
2. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
EP 2 pelaksana melakukan analisis risiko.
3. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
pelaksana merencanakan upaya pencegahan dan
EP 3 minimalisasi risiko.
4. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
pelaksana melakukan upaya pencegahan dan
EP 4 minimalisasi risiko.
5. Penanggung jawab UKM Puskesmas melakukan
evaluasi terhadap upaya pencegahan dan
EP 5 minimalisasi risiko.
6. Jika terjadi kejadian yang tidak diharapkan akibat
risiko dalam pelaksanaan kegiatan, dilakukan
minimalisasi akibat risiko, dan kejadian tersebut
dilaporkan oleh Kepala Puskesmas kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.
EP 6
Jumlah

KRITERIA 5.1.6.
1. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan yang
mewajibkan Penanggung jawab dan Pelaksana UKM
Puskesmas untuk memfasilitasi peran serta
masyarakat dan sasaran dalam survei mawas diri,
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
pelaksanaan UKM Puskesmas.
EP 1
2. Penanggung jawab UKM Puskesmas menyusun
rencana, kerangka acuan, dan prosedur
EP 2 pemberdayaan masyarakat.
3. Ada keterlibatan masyarakat dalam survey mawas
diri, perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan
evaluasi pelaksanaan UKM Puskesmas.
EP 3
4. Penanggung jawab UKM Puskesmas melakukan
komunikasi dengan masyarakat dan sasaran, melalui
media komunikasi yang ditetapkan.
EP 4
5. Adanya kegiatan dalam pelaksanaan UKM
Puskesmas yang bersumber dari swadaya
masyarakat serta kontribusi swasta.

EP 5
Jumlah

KRITERIA 5.2.1.
1. Rencana untuk tahun mendatang terintegrasi
EP 1 dalam RUK Puskesmas.
2. Rencana untuk tahun berjalan terintegrasi dalam
EP 2 RPK Puskesmas.
3. Ada kejelasan sumber pembiayaan baik pada RUK
maupun RPK yang bersumber dari APBN, APBD,
EP 3 swasta, dan swadaya masyarakat.
4. Kerangka Acuan tiap UKM Puskesmas disusun
EP 4 oleh Penanggung jawab UKM Puskesmas.
5. Jadwal kegiatan disusun oleh Penanggung jawab
EP 5 UKM Puskesmas dan Pelaksana.
Jumlah

KRITERIA 5.2.2.
1. Kajian kebutuhan masyarakat (community health
analysis) dilakukan.
EP 1
2. Kajian kebutuhan dan harapan sasaran dilakukan
EP 2
3. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab
membahas hasil kajian kebutuhan masyarakat, dan
hasil kajian kebutuhan dan harapan sasaran dalam
EP 3 penyusunan RUK.
4. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas membahas hasil kajian kebutuhan
masyarakat, dan hasil kajian kebutuhan dan harapan
EP 4 sasaran dalam penyusunan RPK.
5. Jadwal pelaksanaan kegiatan dilaksanakan
dengan memperhatikan usulan masyarakat atau
EP 5 sasaran.
Jumlah

KRITERIA 5.2.3.
1. Penanggung jawab UKM Puskesmas melakukan
EP 1 monitoring pelaksanaan kegiatan.
2. Pelaksanaan monitoring dilakukan dengan
EP 2 prosedur yang jelas.
3. Dilakukan pembahasan terhadap hasil monitoring
oleh Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas dan Pelaksana.
EP 3
4. Dilakukan penyesuaian rencana kegiatan oleh
Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, lintas program dan lintas sektor terkait
berdasarkan hasil monitoring, dan jika ada
perubahan yang perlu dilakukan untuk menyesuaikan
dengan kebutuhan dan harapan masyarakat atau
sasaran.
EP 4
5. Pembahasan untuk perubahan rencana kegiatan
dilakukan berdasarkan prosedur yang jelas.
EP 5
6. Keseluruhan proses dan hasil monitoring
EP 6 didokumentasikan.
7. Keseluruhan proses dan hasil pembahasan
EP 7 perubahan rencana kegiatan didokumentasikan.
Jumlah

KRITERIA 5.3.1.
1. Ada uraian tugas Penanggung jawab UKM
Puskesmas yang ditetapkan oleh Kepala
EP 1 Puskesmas.
2. Ada uraian tugas Pelaksana yang ditetapkan oleh
EP 2 Kepala Puskesmas.
3. Uraian tugas berisi tugas, tanggung jawab, dan
kewenangan.
EP 3
4. Uraian tugas meliputi tugas pokok dan tugas
EP 4 integrasi.
5. Uraian tugas disosialisasikan kepada pengemban
EP 5 tugas
6. Dokumen uraian tugas didistribusikan kepada
EP 6 pengemban tugas.
7. Uraian tugas disosialisasikan kepada lintas
EP 7 program terkait.
Jumlah
KRITERIA 5.3.2.
1. Kepala Puskesmas melakukan monitoring
terhadap Penanggung jawab UKM Puskesmas
dalam melaksanakan tugas berdasarkan uraian
EP 1 tugas.
2. Penanggung jawab UKM Puskesmas melakukan
monitoring terhadap pelaksana dalam melaksanakan
EP 2 tugas berdasarkan uraian tugas.
3. Jika terjadi penyimpangan terhadap pelaksanaan
uraian tugas oleh Penanggung jawab UKM
Puskesmas, Kepala Puskesmas melakukan tindak
EP 3 lanjut terhadap hasil monitoring.
4. Jika terjadi penyimpangan terhadap pelaksanaan
uraian tugas oleh pelaksana, Penanggung jawab
UKM Puskesmas melakukan tindak lanjut terhadap
EP 4 hasil monitoring.
Jumlah

KRITERIA 5.3.3.
1. Periode untuk melakukan kajian ulang terhadap
EP 1 uraian tugas ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.
2. Dilaksanakan kajian ulang terhadap uraian sesuai
dengan waktu yang ditetapkan oleh penangung
jawab dan pelaksana.
EP 2
3. Jika berdasarkan hasil kajian perlu dilakukan
perubahan terhadap uraian tugas, maka dilakukan
EP 3 revisi terhadap uraian tugas.
4. Perubahan uraian tugas ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas berdasarkan usulan dari Penanggung
EP 4 jawab UKM Puskesmas sesuai hasil kajian.
Jumlah

KRITERIA 5.4.1.
1. Kepala Puskesmas bersama dengan Penanggung
jawab UKM Puskesmas mengidentifikasi pihak-pihak
terkait baik lintas program maupun lintas sektor untuk
berperan serta aktif dalam pengelolaan dan
pelaksanaan UKM Puskesmas.
EP 1
2. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
dengan lintas program mengidentifikasi peran
EP 2 masing-masing lintas program terkait.
3. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
dengan lintas sektor mengidentifikasi peran masing-
EP 3 masing lintas sektor terkait.
4. Peran lintas program dan lintas sektor
EP 4 didokumentasikan dalam kerangka acuan.
5. Komunikasi lintas program dan lintas sektor
dilakukan melalui pertemuan lintas program dan
EP 5 pertemuan lintas sektor.
Jumlah

KRITERIA 5.4.2.
1. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan dan
prosedur komunikasi dan koordinasi program.

EP 1
2. Penanggung jawab UKM Puskesmas melakukan
komunikasi kepada pelaksana, lintas program terkait,
EP 2 dan lintas sektor terkait.
3. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
pelaksana melakukan koordinasi untuk tiap kegiatan
dalam pelaksanaan UKM Puskesmas kepada lintas
program terkait, lintas sektor terkait, dan sasaran.
EP 3
4. Penanggung jawab UKM Puskesmas melakukan
evaluasi terhadap pelaksanaan koordinasi dalam
pelaksanaan kegiatan.
EP 4
Jumlah

KRITERIA 5.5.1.
1. Kepala Puskesmas menetapkan peraturan,
kebijakan, dan prosedur yang menjadi acuan
pengelolaan dan pelaksanaan UKM Puskesmas.
EP 1
2. Peraturan, kebijakan, prosedur, dan format-format
EP 2 dokumen yang digunakan dikendalikan.
3. Peraturan perundangan dan pedoman-pedoman
yang menjadi acuan dikendalikan sebagai dokumen
eksternal.
EP 3
4. Catatan atau rekaman yang merupakan hasil
pelaksanaan kegiatan disimpan dan dikendalikan.
EP 4
Jumlah
KRITERIA 5.5.2.
1. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan
monitoring kesesuaian pengelolaan dan pelaksanaan
UKM Puskesmas terhadap peraturan, pedoman,
kerangka acuan, rencana kegiatan, dan prosedur
pelaksanaan kegiatan.
EP 1
2. Kepala Puskesmas menetapkan prosedur
EP 2 monitoring.
3. Penanggung jawab UKM Puskesmas memahami
EP 3 kebijakan dan prosedur monitoring.
4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melaksanakan monitoring sesuai dengan ketentuan
EP 4 yang berlaku.
5. Kebijakan dan prosedur monitoring dievaluasi
EP 5 setiap tahun.
Jumlah

KRITERIA 5.5.3.
1. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan
EP 1 evaluasi kinerja tiap UKM Puskesmas.
2. Kepala Puskesmas menetapkan prosedur evaluasi
EP 2 kinerja.
3. Penanggung jawab UKM Puskesmas memahami
kebijakan dan prosedur evaluasi kinerja.
EP 3
4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melaksanakan evaluasi kinerja secara periodik
EP 4 sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5. Kebijakan dan prosedur evaluasi terhadap UKM
EP 5 Puskesmas tersebut dievaluasi setiap tahun.
Jumlah

KRITERIA 5.6.1.
1. Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab UKM
Puskesmas melakukan monitoring sesuai dengan
EP 1
prosedur yang ditetapkan.
2. Hasil monitoring ditindaklanjuti untuk perbaikan
EP 2 dalam pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan.
3. Hasil monitoring dan tindak lanjut perbaikan
EP 3 didokumentasikan.
Jumlah
KRITERIA 5.6.2.
1. Penanggung jawab UKM Puskesmas memberikan
arahan kepada pelaksana untuk pelaksanaan
EP 1 kegiatan.
2. Penanggung jawab UKM Puskesmas melakukan
kajian secara periodik terhadap pencapaian kinerja.
EP 2
3. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
pelaksana melakukan tindak lanjut terhadap hasil
EP 3 penilaian kinerja.
4. Hasil kajian dan tindak lanjut didokumentasikan
EP 4 dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.
5. Dilakukan pertemuan untuk membahas hasil
penilaian kinerja bersama dengan Kepala
EP 5 Puskesmas.
Jumlah

KRITERIA 5.6.3.
1. Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab UKM
Puskesmas melakukan penilaian kinerja sesuai
dengan kebijakan dan prosedur penilaian kinerja.
EP 1
2. Dilaksanakan pertemuan penilaian kinerja paling
EP 2 sedikit dua kali setahun.
3. Hasil penilaian kinerja ditindaklanjuti,
EP 3 didokumentasikan, dan dilaporkan.
Jumlah

KRITERIA 5.7.1.
1. Kepala Puskesmas menetapkan hak dan
kewajiban sasaran sesuai dengan kerangka acuan.
EP 1
2. Hak dan kewajiban sasaran dikomunikasikan
kepada sasaran, pelaksana, lintas program dan lintas
EP 2 sektor terkait.
Jumlah

KRITERIA 5.7.2.
1. Kepala Puskesmas menentukan aturan, tata nilai
dan budaya dalam pelaksanaan UKM Puskesmas
yang disepakati bersama dengan Penanggung jawab
UKM Puskesmas dan Pelaksana.
EP 1
2. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
EP 2 Pelaksana memahami aturan tersebut.
3. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana melaksanakan aturan tersebut.
EP 3
4. Penanggung jawab UKM Puskesmas melakukan
tindak lanjut jika pelaksana melakukan tindakan yang
tidak sesuai dengan aturan tersebut.
EP 4
BAB.V. Kepemimpinan dan Manajemen Upaya Kesehatan Masyarakat (KMUKM).

FAKTA/ANALISIS
Ada SK persyaratan kompetensi PJ UKM Puskesmas

Ada SK penetapan PJ UKM (tapi belum di cocokan


dengan perysratan kompetensi)

Ada hasil analisis kompetensi untuk PJ UKM

Ada Rencana peningkatan kompetensi bagi PJ UKM

Ada SK tentang kewajiban mengikuti program


orientasi

Ada KAK program orientasi yang ditetapkan oleh


Kepala Puskesmas.

SOP dan bukti pelaksanaan orientasi (laporan


pelaksanaan orientasi).

ada evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan


orientasi
Ada tujuan, sasaran, tata nilai per UKM, TAPI
BELUM DIBUAT PER KAK PER UKM

Ada bukti pelaksanaan komunikasi tujuan, sasaran dan


tata nilai kepada pelaksana dan lintas program SAJA
( BENTUKNYA HANYA DAFTAR HADIR) BGM
YANG, dan lintas sektor.
Ada hasil evaluasi dan tindak lanjut terhadap sosialisasi
tujuan, sasaran, dan tata nilai (TAPI BELUM
SPESIFIK EVALUASI SECARA UMUM SAJA,
KARENA ADA 3 SASARAN BESAR -
PELAKSANA/LP- SASARAN/MASYARAKAT- Ls

Ada SOP, bukti-bukti pelaksanaan pembinaan oleh


penanggung jawab kepada pelaksana (buku konsultasi).
Masih berupa akreditasi
Notulen pembinaan yang antara lain berisi: tujuan,
tahapan pelaksanaan, dan tehnis pelaksanaan kegiatan
(bentuknya presentasi KAK per Program UKM)

Ada pertemuan pelaksanaan pembinaan dan jadwal


pelaksanaan pembinaa (ada jadwal pelaksanaan, ada
daftar hadir)
Belum ada Bukti komunikasi dengan lintas program
dan lintas sektor tentang tujuan, thapan, jadual
pelaksanaan kegiatan (dilampirkan LS)

Telah dilakukan pelaksanaan koordinasi lintas program


dan lintas sektor

Adanya kesepakatan peran masing-masing yang


diidentifikasi dan disepakati melalui lokakarya mini

Telah dilakukan evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan


komunikasi dan koordinasi lintas program dan lintas
sektor
Ada identifikasi risiko terhadap lingkungan dan
masyarakat akibat pelaksanaan kegiatan UKM

Ada analisis risiko.

Ada rencana pencegahan dan minimalisasi risiko.

Ada rencana upaya pencegahan risiko dan


minimalisasis risiko dengan bukti pelaksanaan.

Belum dilakukan evaluasi terhadap upaya pencegahan


dan minimalisasi risiko.

Belum ada pelaporan dan tindak lanjut

Ada SK tentang kewajiban PJ UKM Puskesmas dan


pelaksana untuk memfasilitasi peran serta masyarakat.

Ada Rencana, ada kerangka acuan, Ada SOP


pemberdayaan masyarakat.

Ada SOP pelaksanaan SMD, Dokumentasi pelaksanaan


SMD, dan ada hasil SMD

Ada SOP komunikasi dengan masyarakat dan sasaran


UKM Puskesmas (melalui musrembangcam)
Ada perencanaan dan pelaksanaan UKM Puskesmas
yang bersumber dari swadaya masyarakat/swasta
(berupa Jimpitan untuk PMT, Penyuluhan PMT, Kader
Jumantik, Penyelenggaraan refresing kader; Swasta dari
PT. Astra Bali Group, Posbindu BR HITABUANA)

Ada RUK Puskesmas tahun 2017 dengan kejelasan


kegiatan tiap-tiap UKM.
Ada RPK Puskesmas tahun 2016 dengan kejelasan
kegiatan tiap- tiap UKM.
Ada kejelasan sumbe pembiayaan RUK 2017 dan RPK
2016 ( tapi disini hanya sebagian saja)

Kerangka acuan kegiatan tiap- tiap UKM ( Kesling,


Promkes, P2 , KB, Kesehatan Anak )
Ada jadwal kegiatan tiap-tiap UKM.

Ada hasil kajian kebutuhan masyarakat ( SMD dan


MMD), tapi belum mengacu pada profil kesehatan
untuk instrumen kajiannnya
Ada hasil kajian kebutuhan dan harapan sasaran (TAPI
DOKUMENNYA DI TEMPAT LAIN)
Hasil analisis kajian kebutuhan dan harapan
masayarakat dan sasaran (BELUM ADA)

Ada RPK Puskesmas, tapi apakah sudah merupakan


hasil dari kajian kebutuhan dan harapan dan

Jadwal pelaksanaan kegiatan apakah sesuai dengan


usulan masyarakat/sasaran. Ada di RPK
Sudah dilakukan monitoring.

Ada SOP monitoring.

Ada SOP pembahasan hasil monitoring, ada


pembahasan, ada rekomendasi hasil pembahasan. (Perlu
dilengkapi untuk semua program UKM, belum ada
Kesga, KIA, Ausrem, Survelens, Imunisasi ??)
Ada Hasil penyesuaian rencana (Bagaimana dgn Gizi,
survelens, KIA, promkes mana/jika ada)

Ada SOP perubahan rencana kegiatan.

Ada dokumentasi hasil monitoring

Dokumentasi proses dan hasil pembahasan.MANA

Ada SK uraian tugas PJ UKM

Ada SK uraian tugas pelaksana

Ada dokumen uraian tugas

Uraian tugas meliputi tugas pokok dan terintergrasi


semua pelaksana dan PJ UKM
Ada pelaksanaan sosialisasi uraian tugas.

Sudah dilakukan pendistribusian uraian tugas

Ada sosialisasi urairan tugas pada lintas program


( Notulensi, daftar hadir)
Belum dilakukan monitoring pelaksanaan uraian tugas.

Ada hasil monitoring pelaksanaan uraian tugas per


program UKM

Belum ada rencana tindak lanjut pelaksanaan uraian


tugas.

Belum dilakukan tindak lanjut pelaksanaan uraian


tugas.

Ada SK tentang kajian ulang uraian tugas, Ada SOP


kajian ulang uraian tugas
Bukti pelaksanaan kajian ulang dan Hasil tinjauan
ulang ( memang belum dilakukan, karena periode kaji
ulang setahun sekali, per 20 Mei 2016)
Belum ada Uraian tugas yang direvisi (karena
periodenya setahun sekali)

Belum ada Ketetapan hasil revisi uraian tugas ( karena


periode setahun sekali)

Ada identifikasi pihak terkait dan peran masing-masing


LP dan LS)

Ada uraian peran lintas program untuk tiap program


Puskesmas (LP dan LS)
Ada uraian peran lintas sektor untuk tiap program
Puskesmas.

Ada Kerangka acuan program memuat peran lintas


program dan lintas sektor.
Dilaksanakan pertemuan lintas program dan lintas
sektor

Ada SK tentang komunikasi dan koordinasi dan SOP


tentang mekanisme komunikasi dan koordinasi program
( apakah hanya loknul dan lokmin,musrembangdes,
Rapat LP dan LS, Penyegaran Kader)

Ada pelaksanaan komunikasi lintas program dan lintas


sektor.

Dilaksanakan koordinasi.

Belum dilakukan evaluasi, rencana tindak lanjut, dan


tindak lanjut terhadap pelaksanaan koordinasi lintas
program dan lintas sektor.

Ada SK tentang peraturan, kebijakan, dan prosedur-


prosedur yang digunakan sebagai acuan dalam
pengelolaan dan pelaksanaan UKM (semua program
UKM).
Panduan Pengendalian dokumen Kebijakan dan SOP.

Ada SOP Pengendalian dokumen eksternal dan lebih


dari 85% dokumen sudah dikendalikan sesuai SOP
tersebut.
Ada SOP dan belum tahu bukti Penyimpanan dan
pengendalian arsip perencanaan dan penyelenggaraan
UKM Puskesmas.
Ada SK tentang monitoring pengelolaan dan
pelaksanaan UKM Puskesmas. Hasil evaluasi
kepatuhan prosdur pengelolaan dan pelaksanaan UKM
Puskesmas dan ceklist

Ada SOP monitoring, ada jadwal dan ada pelaksanaan


monitoring.
Sudah paham terhadap kebijakan dan prosedur
monitoring.
Belum dilakukan monitoring sesuai SOP

Belum dilakukan evaluasi terhadap kebijakan dan


prosedur monitoring.

Ada SK evaluasi kinerja UKM

Ada SOP evaluasi kinerja.

PJ UKM memahami kebijakan dan prosedur evaluasi kinerja

Ada hasil evaluasi kinerja masing- masing UKM.

Ada hasil evaluasi terhadap kebijakan dan prosedur


evaluasi UKM Puskesmas.

Belum ada SOP monitoring kesesuaian proses


pelaksanaan program kegiatan UKM. Belum dilakukan
pelaksanaan monitoring
Belum dilakukan monitoring, rencana tindak lanjut dan
tindak lanjut hasil monitoring.
Belum ada dokumentasi hasil monitoring dan tindak
lanjut.
Ada pelaksanaan pengarahan kepada pelaksana
(Notulensi, daftar hadir, materi)

Bukti pelaksanaan kajian.

Dilakukan pelaksanaan tindak lanjut.

Dilakukan kajian dan pelaksanaan tindak lanjut

Ada hasil penilaian kinerja.

Hasil penilaian kinerja

Ada pertemuan penilaian kinerja paling sedikit dua kali


setahun
Ada tindak lanjut, laporan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

Ada SK hak dan kewajiban sasaran.

Ada SOP untuk mengkomunikasikan hak dan


kewajiban sasaran

Ada SK aturan, tata nilai, budaya dalam pelaksanaan


UKM Puskesmas
Paham terhadap aturan, tata nilai, dan budaya dalam
penyelenggaraan UKM Puskesmas
Sudah dilakukan pelaksanaan aturan, tata nilai, dan
budaya dalam penyelenggaraan UKM Puskesmas.
(observasi)
Belum dilakukan tindak lanjut.
Upaya Kesehatan Masyarakat (KMUKM).

REKOMENDASI
Pembinaan oleh PJ UKM kepada pelaksana hendaknya dilakukan dalam konteks seluruh program UKM (misalnya
DO, SOP, KA).

Dokumentasikan koordinasi LP dan LS

Dokumentasikan evaluasi dan tindak lanjut koordinasi LP dan LS


Lakukan identifikasi risiko terhadap lingkungan sesuai DO nya (ini beda dengan tidak akibat tidak mematuhi
SOP)

Lakukan analisis risiko lingkungan dengan benar ( bedakan risiko lingkungan dengan prosedur yang salah/SOP
yang salah)
Rencanakan pencegahan dan minimalisasi risiko lingkungan dengan benar, sesuai DO risiko lingkungan

Rencanakan upaya pencegahan risiko dan minimalisasi risiko dengan benar sesuai Donya

Lakukan evaluasi terhadap upaya pencegahan dan minimalisasi risiko

Lakukan pelaporan dan lakukan tindak lanjutnya.

Lakukan SDM sesuai tata laksana Community Health Analysi/ Kajian Kesehatan Masyarakat dengan menggunkan
profil kesehatan sebagai acuan
Dokumentasikan hasil monitoring untuk seluruh program UKM

Lengkapi hasil monitoring, pembahasan dan rekomendasi hasil pembahasan untuk seluruh program UKM
(lengkapi untuk program Gizi, KIA, Ausrem, Survelens, Imunisasi

Dokumentasikan proses dan hasil pembahasan.

Lengkapi dokumen uraian tugas dengan benar. Uraian tugas terdiri dari (1) Tugas: tugas pokok dan tugas integrasi;
(2) Tanggung jawab; (3) Wewenang. Uraian tugas harus sejalan antara tugas, tanggung jawab dan wewenang

Dokumentasikan distribusi uraian tugas untuk seluruh program UKM


Lakukan monitoring pelaksanaan uraian tugas (uraian tugas yang sudah benar) oleh Kapus terhadap PJ UKM

Lakukan monitoring pelaksanaan uraian tugas (uraian tugas yang sudah benar) oleh PJ UKM terhadap pelaksana
UKM

Rencanakan tindak lanjut pelaksanaan uraian tugas

Lakukan tindak lanjut pelaksanaan uraian tugas.


Laksanakan dan dokumentasikan komunikasi LP (untuk seluruh program UKM dan UKP) dan seluruh LS

Laksanakan dan dokumentasikan koordinasi LP (untuk seluruh program UKM dan UKP) dan seluruh LS
Lakukan evaluasi, rencana tindak lanjut, dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan koordinasi LP dan LS.

Dokumentasikan bukti penyimpanan dan pengendalian arsip perencanaan dan penyelenggaraan Ukm Puskesmas
Dokumentasikan bahwa PJ UKM memahami kebijakan dan prosedur

Lakukan monitoring sesuai SOP

Lakukan evaluasi terhadap kebijakan dan prosedur monitoring.

Dokumentasikan bahwa PJ UKM memahami kebijakan dan prosedur kinerja

Lakukakan pembuatan SOP monitoring kesesuain proses dan pelaksanaan program kegiatan UKM dan lakukan
juga monitoringnya

Lakukan monitoring, rencanakan tindak lanjut dan tindak lanjuti hasil monitoring

Dokumentasikan hasil monitoring dan tindak lanjut.


Dokumentasikan pelaksanaan tindak lanjut terhadap hasil penilaian kinerja.

Dokumentasikan kajian dan pelaksanaan tindak lanjut terhadap hasil penilaian kinerja.

Lakukan pertemuan untuk membahas hasil penilaian kinerja


Dokumentasikan pemahaman terhadap aturan tata nilai, budaya dalam penyelenggaraan UKM Puskesmas

Dokumentasikan pelaksanan terhadap aturan tata nilai, budaya dalam penyelenggaraan UKM Puskesmas

Lakukan tindak lanjut


BAB. VI. Sasaran Kinerja Upaya Keseh

Puskesmas : III Denpasar Utara


Kab./Kota : Kota Denpasar, Bali
Tanggal : 20-24 September 2016
Surveior : Any Adelina Hutauruk, SKM, MSc.PH

KRITERIA 6.1.1.

1. Ada komitmen Kepala Puskesmas,


Penanggung jawab UKM Puskesmas
dan Pelaksana untuk meningkatkan
kinerja pengelolaan dan pelaksanaan
kegiatan UKM Puskesmas secara
berkesinambungan.
EP 1
2. Kepala Puskesmas menetapkan
kebijakan peningkatan kinerja dalam
pengelolaan dan pelaksanaan UKM
EP 2 Puskesmas.
3. Kepala Puskesmas menetapkan
tata nilai dalam pengelolaan dan
pelaksanaan kegiatan.

EP 3
4. Penanggung jawab UKM
Puskesmas dan Pelaksana
memahami upaya perbaikan kinerja
dan tata nilai yang berlaku dalam
pelaksanaan kegiatan UKM
Puskesmas.
EP 4
5. Penanggung jawab UKM
Puskesmas menyusun rencana
perbaikan kinerja yang merupakan
bagian terintegrasi dari perencanaan
mutu Puskesmas.
EP 5
6. Penanggung jawab UKM
Puskesmas memberikan peluang
inovasi kepada pelaksana, lintas
program, dan lintas sektor terkait
untuk perbaikan kinerja pengelolaan
dan pelaksanaan UKM Puskesmas.
EP 6
Jumlah
KRITERIA 6.1.2.
1. Penanggung jawab UKM
Puskesmas bersama pelaksana
melakukan pertemuan membahas
kinerja dan upaya perbaikan yang
perlu dilakukan.
EP 1
2. Penilaian kinerja dilakukan
berdasarkan indikator-indikator kinerja
yang ditetapkan untuk masing-masing
UKM Puskesmas mengacu kepada
Standar Pelayanan Minimal
Kabupaten/Kota, dan Kebijakan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.

EP 2
3. Penanggung jawab UKM
Puskesmas dan Pelaksana
menunjukkan komitmen untuk
meningkatkan kinerja secara
berkesinambungan.
EP 3
4. Penanggung jawab UKM
Puskesmas bersama dengan
Pelaksana menyusun rencana
perbaikan kinerja berdasarkan hasil
monitoring dan penilaian kinerja.
EP 4
5. Penanggung jawab UKM
Puskesmas bersama dengan
pelaksana melakukan perbaikan
EP 5 kinerja secara berkesinambungan.
Jumlah

KRITERIA 6.1.3.
1. Keterlibatan lintas program dan
lintas sektor terkait dalam pertemuan
monitoring dan evaluasi kinerja.
EP 1
2. Lintas program dan lintas sektor
terkait memberikan saran-saran
EP 2 inovatif untuk perbaikan kinerja.
3. Lintas program dan lintas sektor
terkait berperan aktif dalam
penyusunan rencana perbaikan
kinerja.
EP 3
4. Lintas program dan lintas sektor
terkait berperan aktif dalam
pelaksanaan perbaikan kinerja.
EP 4
Jumlah

KRITERIA 6.1.4.
1. Dilakukan survei untuk memperoleh
masukan dari tokoh masyarakat,
lembaga swadaya masyarakat
dan/atau sasaran dalam upaya untuk
perbaikan kinerja.
EP 1
2. Dilakukan pertemuan bersama
dengan tokoh masyarakat, lembaga
swadaya masyarakat dan/atau
sasaran untuk memberikan masukan
perbaikan kinerja.
EP 2
3. Ada keterlibatan tokoh masyarakat,
lembaga swadaya masyarakat
dan/atau sasaran dalam perencanaan
perbaikan kinerja.
EP 3
4. Ada keterlibatan tokoh masyarakat,
lembaga swadaya masyarakat
dan/atau sasaran dalam pelaksanaan
kegiatan perbaikan kinerja.
EP 4
Jumlah

KRITERIA 6.1.5.
1. Kepala Puskesmas menetapkan
kebijakan dan prosedur
pendokumentasian kegiatan
EP 1 perbaikan kinerja.
2. Kegiatan perbaikan kinerja
didokumentasikan sesuai prosedur
yang ditetapkan.

EP 2
3. Kegiatan perbaikan kinerja
disosialisasikan kepada pelaksana,
lintas program dan lintas sektor
EP 3 terkait.
Jumlah
KRITERIA 6.1.6.
1. Kepala Puskesmas bersama
dengan Penanggung jawab UKM
Puskesmas menyusun rencana kaji
banding.

EP 1
2. Kepala Puskesmas bersama
dengan Penanggung jawab UKM
Puskesmas dan Pelaksana menyusun
EP 2 instrumen kaji banding.
3. Penanggung jawab UKM
Puskesmas bersama dengan
Pelaksana melakukan kegiatan kaji
EP 3 banding.
4. Penanggung jawab UKM
Puskesmas bersama dengan
Pelaksana mengidentifikasi peluang
perbaikan berdasarkan hasil kaji
banding yang dituangkan dalam
rencana perbaikan kinerja.
EP 4
5. Penanggung jawab UKM
Puskesmas bersama dengan
Pelaksana melakukan perbaikan
EP 5 kinerja.
6. Penanggung jawab UKM
Puskesmas melakukan evaluasi
EP 6 kegiatan kaji banding.
7. Penanggung jawab UKM
Puskesmas melakukan evaluasi
terhadap perbaikan kinerja setelah
EP 7 dilakukan kaji banding.
. VI. Sasaran Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat (SKM).

FAKTA/ANALISIS

Adanya Komitmen bersama (penandatanganan untuk


meningkatkan kinerja; Rencana perbaikan kinerja)

Ada SK tentang peningkatan kinerja.

Ada SK tentang tata nilai dalam pengelolaan dan


pelaksanaan kegiatan (moto pelayanan: Kepuasan adalah
tujuan kami; Tata nilai: berorientasi pada kepuasan
pelanggan; janji pelayanan CERIA; cepat, empati, ramah,
iklas, adil)

Belum difahaminya cara dokumentasi implementasi terhadap


kebijakan dan tata nilai oleh PJ UKM dan Pelaksana, tapi
sudah dilakukan tata nilai tersebut

Belum Rencana perbaikan kinerja, dan tindak lanjut

Ada inovasi program kegiatan UKM (Kesling-Kaporisasi;


Keswa-peningkatan kasus ODGJ; TPM-membentuk
Posbindu; UKS-membentuk siswa sebagai jumantik sekolah,
pemberdayaan masyarakat-pengadaan PMT)
Ada pertemuan pembahasan kinerja dan upaya
perbaikan(Notulensi, daftar hadir, foto, materi capaian Vs
target)

Ada Indikator penilaian kinerja dan hasil-hasilnya (target


dan cakupan)

Ada komitmen untuk meningkatkan kinerja secara


berkesinambungan per pelaksana ( Komitmen
ditandatangani oleh PJ UKM, Pelaksana dan Kapus)

Ada rencana perbaikan kinerja berdasarkan hasil monitoring


( data capaian Vs target yang dihararapkan)

Ada keterlibatan LP dan LS dalam pelaksanaan perbaikan


kinerja

Ada pertemuan pembahasan kinerja dan upaya perbaikan.

Ada saran inovatif dari lintas program

Ada keterlibatan dalam penyusunan rencana perbaikan


kinerja.
Ada keterlibatan dalam pelaksanaan perbaikan kinerja.

Ada panduan dan instrumen survei, survei dilaksanakan


untuk memperoleh masukan dari tokoh masyarakat, LSM,
dan/atau sasaran.

Dilaksanakan pertemuan dengan tokoh masyarakat, sasaran


kegiatan UKM untuk memperoleh masukan.

Dilibatkannya Toma, LSM /sasaran dalam penyusunan


rencana perbaikan kinerja, rencana (plan of action)
perbaikan program kegiatan UKM.

Ada keterlibatannya dalam pelaksanaan perbaikan kinerja.

Tidak SK dan tidak ada SOP pendokumentasian kegiatan


perbaikan kinerja.

Ada dokumentasi kegiatan perbaikan kinerja.

Belum ada sosialisasi kegiatan perbaikan kinerja ke lintas


program dan lintas sektor.
Ada rencana kaji banding pelaksanaan UKM Puskesmas.

Ada Instrumen kaji banding.

Ada laporan pelaksanaan kaji banding.

Ada rencana perbaikan pelaksanaan program kegiatan UKM


berdasar hasil kaji banding.

Belum ada laporan pelaksanaan perbaikan.

Belum dilakukan evaluasi kegiatan kaji banding.

Belum dilakukan evaluasi perbaikan kinerja sesudah


kegiatan kaji banding.
arakat (SKM).

REKOMENDASI

Dokumentasikan cara implementasi terhadap


kebijakan dan tata nilai oleh PJ UKM dan Pelaksana.

Lakukan perencanaan perbaikan kinerja dan tidak


lanjutnya
Lakukan pertemuan pembahasan kinerja minimal 2
kali dalam setahun, spesifik pembahasan kinerja dan
upaya perbaikannya

Digali saran inovatif dari Lintas Sektor (tidak hanya


dari lintas program saja)

Lakukan pelibatan LP termasuk jaringan dan LS


untuk berperan aktif dalam pelaksanaan perbaikan
kinerja dan lebih sinambung (bukan hanya dalam
kerangka akreditasi)
Libatkan LP dan LS secara berkesinambungan (terus
menerus, data yang disampaikan sebaiknya dari awal
tahuan/dari tahun berikutnya)

Lakukan pertemuan dengan melibatkan seluruh


elemen masyarakat termasuk LSM, perwakilan
desa/kelurahan, ibu PKK dll

Lakukan pelibattan seluruh elemen masyarakat


termasuk LSM, perwakilan desa/kelurahan, ibu PKK
dll

Dokumentasikan seluruh pelibatan dalam pelaksanaan


perbaikan kinerja

Buat SK dan SOP pendokumentasian kegiatan


perbaiakan kinerja

Dokumentasikan kegiatan perbaiakan kinerja secara


menyeluruh ( untuk semua program UKM: Gizi,
KIA, Kesling, Promkes, P2 ISPA, Diare, HIV, TB
Paru, Survelens, Imunisasi, Kesehatan Remaja, Gilut,
Lansia dll)

Lakukan sosialisasi perbaikan kinerja ke Lintas sektor


Buat perencanaan kaji banding di lingkup kota
Denpasar (karena karatesritik wilayah yang hampir
mirip, Puskesmas perkotaan dengan Puskesmas
Perkotaan) dengan menyasar pada program/kegiatan
yang prioritas untuk diperbaiki

Perbaiki instrumen kaji banding sesuai dengan


program/ kegiatan prioritas yang akan diperbaiki,
bukan instrumen secara umum

Perbaiki laporan kaji banding sesuai dengan program/


kegiatan prioritas yang akan diperbaiki, bukan laporan
untuk semua program /secara umum

Buat perencanaan perbaikan pelaksanaan program


UKM dengan menyasar pada program/kegiatan yang
prioritas untuk diperbaiki

Dokumentasikan laporan pelaksanaan perbaikan

Lakukan dan dokumentasikan hasil evaluasi kegiatan


kaji banding

Lakukan dan dokumentasikan hasil evaluasi


perbaikan kinerja sesudah kegiatan kaji banding
BAB.VII. La
Puskesmas III denpasar Utara
Kab./Kota denpasar
Tanggal 21-23 september 2016
Surveior dr. Rahayu Zulaikah

KRITERIA 7.1.1. Elemen Penilaian


EP 1 1. Tersedia prosedur pendaftaran.
EP 2 2. Tersedia bagan alur pendaftaran.
3. Petugas mengetahui dan mengikuti
EP 3 prosedur tersebut.
4. Pelanggan mengetahui dan mengikuti
EP 4 alur yang ditetapkan.
5. Terdapat cara mengetahui bahwa
pelanggan puas terhadap proses
EP 5 pendaftaran.
6. Terdapat tindak lanjut jika pelanggan
EP 6 tidak puas
7. Keselamatan pelanggan terjamin di
EP 7 tempat pendaftaran.
Jumlah

KRITERIA 7.1.2.
1. Tersedia media informasi tentang
EP 1 pendaftaran di tempat pendaftaran
2. Semua pihak yang membutuhkan
informasi pendaftaran memperoleh informasi
EP 2 sesuai dengan yang dibutuhkan
3. Pelanggan dapat memperoleh informasi
lain tentang sarana pelayanan, antara lain
tarif, jenis pelayanan, rujukan, ketersediaan
tempat tidur untuk Puskesmas
perawatan/rawat inap dan informasi lain
yang dibutuhkan
EP 3
4. Pelanggan mendapat tanggapan sesuai
yang dibutuhkan ketika meminta informasi
EP 4 kepada petugas
5. Tersedia informasi tentang kerjasama
EP 5 dengan fasilitas rujukan lain
6. Tersedia informasi tentang bentuk
EP 6 kerjasama dengan fasilitas rujukan lain
Jumlah

KRITERIA 7.1.3.
1. Hak dan kewajiban pasien/keluarga
diinformasikan selama proses pendaftaran
dengan cara dan bahasa yang dipahami oleh
EP 1 pasien dan/keluarga
2. Hak dan kewajiban pasien/keluarga
diperhatikan oleh petugas selama proses
EP 2 pendaftaran
3. Terdapat upaya agar pasien/keluarga dan
petugas memahami hak dan kewajiban
EP 3 masing-masing
4. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang
terlatih dengan memperhatikan hak-hak
EP 4 pasien/ keluarga pasien
5. Terdapat kriteria petugas yang bertugas di
EP 5 ruang pendaftaran
6. Petugas tersebut bekerja dengan efisien,
ramah, dan responsif terhadap kebutuhan
EP 6 pelanggan
7. Terdapat mekanisme koordinasi petugas
di ruang pendaftaran dengan unit lain/ unit
terkait agar pasien/ keluarga pasien
EP 7 memperoleh pelayanan
8. Terdapat upaya Puskemas memenuhi hak
dan kewajiban pasien/keluarga, dan petugas
dalam proses pemberian pelayanan di
EP 8 Puskesmas
Jumlah

KRITERIA 7.1.4.
1. Tersedia tahapan dan prosedur pelayanan
klinis yang dipahami oleh petugas
EP 1
2. Sejak awal pasien/keluarga memperoleh
informasi dan paham terhadap tahapan dan
prosedur pelayanan klinis
EP 2
3. Tersedia daftar jenis pelayanan di
EP 3 Puskesmas berserta jadwal pelayanan
4. Terdapat kerjasama dengan sarana
kesehatan lain untuk menjamin
kelangsungan pelayanan klinis (rujukan
klinis, rujukan diagnostik, dan rujuakn
konsultatif)
EP 4
Jumlah

KRITERIA 7.1.5.
1. Pimpinan dan staf Puskesmas
mengidentifikasi hambatan bahasa, budaya,
kebiasaan, dan penghalang yang paling
sering terjadi pada masyarakat yang dilayani
EP 1
2. Ada upaya tindak lanjut untuk mengatasi
atau membatasi hambatan pada waktu
pasien membutuhkan pelayanan di
EP 2 Puskesmas.
EP 3 3. Upaya tersebut telah dilaksanakan.
Jumlah

KRITERIA 7.2.1.
1. Terdapat prosedur pengkajian awal yang
paripurna (meliputi anamesis/alloanamnesis,
pemeriksan fisik dan pemeriksaan
penunjang serta kajian sosial) untuk
mengidentifikasi berbagai kebutuhan dan
harapan pasien dan keluarga pasien
mencakup pelayanan medis, penunjang
medis dan keperawatan
EP 1
2. Proses kajian dilakukan oleh tenaga yang
EP 2 kompeten untuk melakukan kajian
3. Pemeriksaan dan diagnosis mengacu
EP 3 pada standar profesi dan standar asuhan
4. Prosedur pengkajian yang ada menjamin
tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu
EP 4
Jumlah

KRITERIA 7.2.2.
1. Dilakukan identifikasi informasi apa saja
yang dibutuhkan dalam pengkajian dan
harus dicatat dalam rekam medis
EP 1
2. Informasi tersebut meliputi informasi yang
dibutuhkan untuk kajian medis, kajian
keperawatan, dan kajian lain yang diperlukan
EP 2
3. Dilakukan koordinasi dengan petugas
kesehatan yang lain untuk menjamin
perolehan dan pemanfaatan informasi
EP 3 tersebut secara tepat waktu
Jumlah

KRITERIA 7.2.3.
1. Petugas Gawat Darurat Puskesmas
melaksanakan proses triase untuk
memprioritaskan pasien dengan kebutuhan
EP 1 emergensi.
2. Petugas tersebut dilatih menggunakan
EP 2 kriteria ini.
3. Pasien diprioritaskan atas dasar urgensi
EP 3 kebutuhan.
4. Pasien emergensi diperiksa dan dibuat
stabil terlebih dahulu sesuai kemampuan
Puskesmas sebelum dirujuk ke pelayanan
EP 4 yang mempunyai kemampuan lebih tinggi
Jumlah

KRITERIA 7.3.1.
1. Kajian dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang profesional dan kompeten
EP 1
2. Tersedia tim kesehatan antar profesi yang
profesional untuk melakukan kajian jika
EP 2 diperlukan penanganan secara tim
3. Terdapat kejelasan proses pendelegasian
wewenang secara tertulis (apabila petugas
tidak sesuai kewenangannya)
EP 3
4. Petugas yang diberi kewenangan telah
mengikuti pelatihan yang memadai, apabila
tidak tersedia tenaga kesehatan profesional
EP 4 yang memenuhi persyaratan
Jumlah

KRITERIA 7.3.2.
1. Tersedia peralatan dan tempat
pemeriksaan yang memadai untuk
melakukan pengkajian awal pasien secara
EP 1 paripurna
2. Ada jaminan kualitas terhadap peralatan di
EP 2 tempat pelayanan
3. Peralatan dan sarana pelayanan yang
digunakan menjamin keamanan pasien dan
EP 3 petugas
Jumlah

KRITERIA 7.4.1.
1. Terdapat kebijakan dan prosedur yang
jelas untuk menyusun rencana layanan
medis dan rencana layanan terpadu jika
EP 1 diperlukan penanganan secara tim.
2. Setiap petugas yang terkait dalam
pelayanan klinis mengetahui kebijakan dan
prosedur tersebut serta menerapkan dalam
penyusunan rencana terapi dan/atau
rencana layanan terpadu
EP 2
3. Dilakukan evaluasi kesesuaian
pelaksanaan rencana terapi dan/atau
rencana asuhan dengan kebijakan dan
EP 3 prosedur
4. Dilakukan tindak lanjut jika terjadi
ketidaksesuaian antara rencana layanan
EP 4 dengan kebijakan dan prosedur
5. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
EP 5 dan hasil tindak lanjut.
Jumlah

KRITERIA 7.4.2.
1. Petugas kesehatan dan/atau tim
kesehatan melibatkan pasien dalam
EP 1 menyusun rencana layanan
2. Rencana layanan disusun untuk setiap
pasien dengan kejelasan tujuan yang ingin
EP 2 dicapai
3. Penyusunan rencana layanan tersebut
mempertimbangkan kebutuhan biologis,
psikologis, sosial, spiritual dan tata nilai
EP 3 budaya pasien
4. Bila memungkinkan dan tersedia,
pasien/keluarga pasien diperbolehkan untuk
EP 4 memilih tenaga/ profesi kesehatan
Jumlah

KRITERIA 7.4.3.
1. Layanan dilakukan secara paripurna untuk
mencapai hasil yang diinginkan oleh tenaga
kesehatan dan pasien/keluarga pasien
EP 1
2. Rencana layanan tersebut disusun
EP 2 dengan tahapan waktu yang jelas
3. Rencana layanan tersebut dilaksanakan
dengan mempertimbangkan efisiensi
EP 3 pemanfaatan sumber daya manusia
4. Risiko yang mungkin terjadi pada pasien
dipertimbangkan sejak awal dalam
EP 4 menyusun rencana layanan
5. Efek samping dan risiko pengobatan
EP 5 diinformasikan
6. Rencana layanan tersebut
EP 6 didokumentasikan dalam rekam medis
7. Rencana layanan yang disusun juga
EP 7 memuat pendidikan/penyuluhan pasien.
Jumlah

KRITERIA 7.4.4.
1. Pasien/keluarga pasien memperoleh
informasi mengenai tindakan
medis/pengobatan tertentu yang berisiko
EP 1 yang akan dilakukan
2. Tersedia formulir persetujuan tindakan
EP 2 medis/pengobatan tertentu yang berisiko
3. Tersedia prosedur untuk memperoleh
EP 3 persetujuan tersebut
4. Pelaksanaan informed consent
EP 4 didokumentasikan.
5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut
EP 5 terhadap pelaksanaan informed consent.
Jumlah

KRITERIA 7.5.1.
1. Tersedia prosedur rujukan yang jelas serta
EP 1 jejaring fasilitas rujukan
2. Proses rujukan dilakukan berdasarkan
kebutuhan pasien untuk menjamin
kelangsungan layanan
EP 2
3. Tersedia prosedur mempersiapkan pasien/
EP 3 keluarga pasien untuk dirujuk
4. Dilakukan komunikasi dengan fasilitas
kesehatan yang menjadi tujuan rujukan
untuk memastikan kesiapan fasilitas tersebut
EP 4 untuk menerima rujukan.
Jumlah

KRITERIA 7.5.2.
1. Informasi tentang rujukan disampaikan
dengan cara yang mudah dipahami oleh
EP 1 pasien/keluarga pasien
2. Informasi tersebut mencakup alasan
rujukan, sarana tujuan rujukan, dan kapan
EP 2 rujukan harus dilakukan
3. Dilakukan kerjasama dengan fasilitas
kesehatan lain untuk menjamin
EP 3 kelangsungan asuhan
Jumlah
KRITERIA 7.5.3.
1. Informasi klinis pasien atau resume klinis
pasien dikirim ke fasilitas kesehatan
EP 1 penerima rujukan bersama pasien.
2. Resume klinis memuat kondisi pasien.
EP 2
3. Resume klinis memuat prosedur dan
tindakan-tindakan lain yang telah dilakukan
EP 3
4. Resume klinis memuat kebutuhan pasien
EP 4 akan pelayanan lebih lanjut
Jumlah

KRITERIA 7.5.4.
1. Selama proses rujukan secara langsung
semua pasien selalu dimonitor oleh staf yang
EP 1 kompeten.
2. Kompetensi staf yang melakukan monitor
sesuai dengan kondisi pasien.
EP 2
Jumlah

KRITERIA 7.6.1.
1. Tersedia pedoman dan prosedur
EP 1 pelayanan klinis
2. Penyusunan dan penerapan rencana
layanan mengacu pada pedoman dan
EP 2 prosedur yang berlaku
3. Layanan dilaksanakan sesuai dengan
EP 3 pedoman dan prosedur yang berlaku
4. Layanan diberikan sesuai dengan rencana
EP 4 layanan
5. Layanan yang diberikan kepada pasien
EP 5 didokumentasikan
6. Perubahan rencana layanan dilakukan
EP 6 berdasarkan perkembangan pasien.
7. Perubahan tersebut dicatat dalam rekam
EP 7 medis
8. Jika diperlukan tindakan medis,
pasien/keluarga pasien memperoleh
informasi sebelum memberikan persetujuan
mengenai tindakan yang akan dilakukan
yang dituangkan dalam informed consent.
EP 8
Jumlah

KRITERIA 7.6.2.
1. Kasus-kasus gawat darurat dan/atau
berisiko tinggi yang biasa terjadi diidentifikasi
EP 1
2. Tersedia kebijakan dan prosedur
penanganan pasien gawat darurat
EP 2 (emergensi)
3. Tersedia kebijakan dan prosedur
EP 3 penanganan pasien berisiko tinggi
4. Terdapat kerjasama dengan sarana
kesehatan yang lain, apabila tidak tersedia
EP 4 pelayanan gawat darurat 24 jam
5. Tersedia prosedur pencegahan
(kewaspadaan universal) terhadap terjadinya
infeksi yang mungkin diperoleh akibat
pelayanan yang diberikan baik bagi petugas
maupun pasien dalam penanganan pasien
berisiko tinggi.
EP 5
Jumlah

KRITERIA 7.6.3.
1. Penanganan, penggunaan dan pemberian
obat/cairan intravena diarahkan oleh
kebijakan dan prosedur yang baku
EP 1
2. Obat/cairan intravena diberikan sesuai
EP 2 kebijakan dan prosedur
Jumlah

KRITERIA 7.6.4.
1. Ditetapkan indikator untuk memantau dan
EP 1 menilai pelaksanaan layanan klinis.
2. Pemantauan dan penilaian terhadap
layanan klinis dilakukan secara kuantitatif
EP 2 maupun kualitatif
3. Tersedia data yang dibutuhkan untuk
mengetahui pencapaian tujuan dan hasil
EP 3 pelaksanaan layanan klinis
4. Dilakukan analisis terhadap indikator yang
EP 4 dikumpulkan
5. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil
analisis tersebut untuk perbaikan layanan
EP 5 klinis
Jumlah

KRITERIA 7.6.5.
1. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
mengidentifikasi keluhan pasien/keluarga
pasien sesuai dengan kebutuhan dan hak
EP 1 pasien selama pelaksanaan asuhan
2. Tersedia prosedur untuk menangani dan
EP 2 menindaklanjuti keluhan tersebut
3. Keluhan pasien/keluarga pasien
EP 3 ditindaklanjuti
4. Dilakukan dokumentasi tentang keluhan
dan tindak lanjut keluhan pasien/keluarga
EP 4 pasien.
Jumlah

KRITERIA 7.6.6.
1. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
menghindari pengulangan yang tidak perlu
dalam pelaksanaan layanan

EP 1
2. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
EP 2 menjamin kesinambungan pelayanan
3. Layanan klinis dan pelayanan penunjang
yang dibutuhkan dipadukan dengan baik,
sehingga tidak terjadi pengulangan yang
EP 3 tidak perlu.
Jumlah

KRITERIA 7.6.7.
1. Petugas pemberi pelayanan
memberitahukan pasien dan keluarganya
tentang hak mereka untuk menolak atau
EP 1 tidak melanjutkan pengobatan.
2. Petugas pemberi pelayanan
memberitahukan pasien dan keluarganya
tentang konsekuensi dari keputusan mereka.
EP 2
3. Petugas pemberi pelayanan
memberitahukan pasien dan keluarganya
tentang tanggung jawab mereka berkaitan
EP 3 dengan keputusan tersebut.
4. Petugas pemberi pelayanan
memberitahukan pasien dan keluarganya
tentang tersedianya alternatif pelayanan dan
EP 4 pengobatan.
Jumlah
KRITERIA 7.7.1.
1. Tersedia pelayanan anestesi lokal dan
sedasi sesuai kebutuhan di Puskesmas
EP 1
2. Pelayanan anestesi lokal dan sedasi
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
EP 2 kompeten
3. Pelaksanaan anestesi lokal dan sedasi
dipandu dengan kebijakan dan prosedur
EP 3 yang jelas
4. Selama pemberian anestesi lokal dan
sedasi petugas melakukan monitoring status
EP 4 fisiologi pasien
5. Anestesi lokal dan sedasi, teknik anestesi
lokal dan sedasi ditulis dalam rekam medis
EP 5 pasien
Jumlah

KRITERIA 7.7.2.
1. Dokter atau dokter gigi yang akan
melakukan pembedahan minor melakukan
kajian sebelum melaksanakan pembedahan
EP 1
2. Dokter atau dokter gigi yang akan
melakukan pembedahan minor
merencanakan asuhan pembedahan
EP 2 berdasarkan hasil kajian.
3. Dokter atau dokter gigi yang akan
melakukan pembedahan minor menjelaskan
risiko, manfaat, komplikasi potensial, dan
alternatif kepada pasien/keluarga pasien
EP 3
4. Sebelum melakukan tindakan harus
mendapatkan persetujuan dari
EP 4 pasien/keluarga pasien
5. Pembedahan dilakukan berdasarkan
EP 5 prosedur yang ditetapkan
6. Laporan/catatan operasi dituliskan dalam
EP 6 rekam medis
7. Status fisiologi pasien dimonitor terus
menerus selama dan segera setelah
pembedahan dan dituliskan dalam rekam
EP 7 medis
Jumlah

KRITERIA 7.8.1.
1. Penyusunan dan pelaksanaan layanan
mencakup aspek penyuluhan kesehatan
EP 1 pasien/keluarga pasien
2. Pedoman/materi penyuluhan kesehatan
mencakup informasi mengenai penyakit,
penggunaan obat, peralatan medik, aspek
EP 2 etika di Puskesmas dan PHBS.
3. Tersedia metode dan media
penyuluhan/pendidikan kesehatan bagi
pasien dan keluarga dengan memperhatikan
kondisi sasaran/penerima informasi (misal
bagi yang tidak bisa membaca
EP 3
4. Dilakukan penilaian terhadap efektivitas
penyampaian informasi kepada
pasien/keluarga pasien agar mereka dapat
berperan aktif dalam proses layanan dan
memahami konsekuensi layanan yang
diberikan
EP 4
Jumlah

KRITERIA 7.9.1.
1. Makanan atau nutrisi yang sesuai untuk
EP 1 pasien tersedia secara reguler
2. Sebelum makanan diberikan pada pasien,
makanan telah dipesan dan dicatat untuk
EP 2 semua pasien rawat inap.
3. Pemesanan makanan didasarkan atas
EP 3 status gizi dan kebutuhan pasien
4. Bila disediakan variasi pilihan makanan,
maka makanan yang diberikan konsisten
dengan kondisi dan kebutuhan pasien
EP 4
5. Diberikan edukasi pada keluarga tentang
pembatasan diit pasien, bila keluarga ikut
menyediakan makanan bagi pasien.
EP 5
Jumlah

KRITERIA 7.9.2
1. Makanan disiapkan dengan cara yang
baku mengurangi risiko kontaminasi dan
EP 1 pembusukan
2. Makanan disimpan dengan cara yang
baku mengurangi risiko kontaminasi dan
EP 2 pembusukan
3. Distribusi makanan secara tepat waktu,
dan memenuhi permintaan dan/atau
EP 3 kebutuhan khusus
Jumlah

KRITERIA 7.9.3.
1. Pasien yang pada kajian awal berada
EP 1 pada risiko nutrisi, mendapat terapi gizi.
2. Suatu proses kerjasama dipakai untuk
merencanakan, memberikan dan memonitor
EP 2 pemberian asuhan gizi
3. Respons pasien terhadap asuhan gizi
EP 3 dimonitor
4. Respons pasien terhadap asuhan gizi
EP 4 dicatat dalam rekam medis
Jumlah

KRITERIA 7.10.1.
1. Tersedia prosedur pemulangan dan/tindak
EP 1 lanjut pasien
2. Ada penanggung jawab dalam
pelaksanaan proses pemulangan dan/tindak
EP 2 lanjut tersebut
3. Tersedia kriteria yang digunakan untuk
menetapkan saat pemulangan dan/tindak
EP 3 lanjut pasien
4. Dilakukan tindak lanjut terhadap umpan
balik pada pasien yang dirujuk kembali
sesuai dengan prosedur yang berlaku, dan
rekomendasi dari sarana kesehatan rujukan
yang merujuk balik.
EP 4
5. Tersedia prosedur dan alternatif
penanganan bagi pasien yang memerlukan
tindak lanjut rujukan akan tetapi tidak
EP 5 mungkin dilakukan
Jumlah

KRITERIA 7.10.2.
1. Informasi yang dibutuhkan mengenai
tindak lanjut layanan diberikan oleh petugas
kepada pasien/keluarga pasien pada saat
pemulangan atau jika dilakukan rujukan ke
sarana kesehatan yang lain
EP 1
2. Petugas mengetahui bahwa informasi
yang disampaikan dipahami oleh
EP 2 pasien/keluarga pasien
3. Dilakukan evaluasi periodik terhadap
prosedur pelaksanaan penyampaian
EP 3 informasi tersebut
Jumlah

KRITERIA 7.10.3.
1. Dilakukan identifikasi kebutuhan dan
pilihan pasien (misalnya kebutuhan
transportasi, petugas kompeten yang
mendampingi, sarana medis dan keluarga
yang menemani) selama proses rujukan.
EP 1
2. Apabila tersedia lebih dari satu sarana
yang dapat menyediakan pelayanan rujukan
tersebut, pasien/keluarga pasien diberi
informasi yang memadai dan diberi
kesempatan untuk memilih sarana
pelayanan yang diinginkan
EP 2
3. Kriteria rujukan dilakukan sesuai dengan
EP 3 SOP rujukan
4. Dilakukan persetujuan rujukan dari
EP 4 pasien/keluarga pasien
BAB.VII. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKPP).

FAKTA/ANALISIS
SOP pendaftaran ada
Bagan alur pendaftaran ada
petugas mengetahui dan melaksanakan sop pendaftaran

SOP untuk menilai kepuasan pelanggan ada, survei kepuasan ada, kuesionaer
utk mengukur IKM ada

Hasil survei dan tindak lanjut survei ada

SOP identifikasi pasien ada, upaya untuk menjaga keselamatan pasien di


pendaftaran sdh dilakukan

Media informasi di tempat pendaftaran ada

Hasil evaluasi terhadap penyampaian informasi di tempat pendaftaran blm


dilakukan, tp dari hasil survei kepuasan cukup baik

SOP penyampaian informasi, ketersediaan informasi lain di tempat


pendaftaran ttg tarif ada, jenis pelayanan, jadwal pelayanan

bukti dokumentasi pemberian informasi tidak ada

Ketersediaan informasi tentang fasilitas rujukan, MOU dengan tempat rujukan

MOU dengan tempat rujukan


Informasi tentang hak dan kewajiban pasien/keluarga melalui banner dan
sarana audio visual

petugas blm memahami isi hak dan kewajiban pasien

Bukti penyampaian informasi tetang hak dan kewajiban pasien kepada pasien
ada dan bukti penyampaian H&K kapada petugas blm dilaksanakan

Persyaratan kompetensi petugas, pola ketenagaan, belum sesuai blm pernah


ikut pelatihan pengelolaan rekam medis

Persyaratan kompetensi petugas pendaftaran ada

SOP pendaftaran ada, pemahaman petugas tentang hak dan kewajiban pasien
masih kurang

SOP koordinasi dan komunikasi antara pendaftaran dengan unit-unit


penunjang terkait (misal SOP rapat antar unit kerja, SOP transfer pasien)SOP
ada, bukti pelaksanaan kegiatan rapat blm ada

Bukti sosialisasi hak dan kewajiban pasien baik kepada pasien (misal brosur,
leaflet, poster) maupun karyawan (misal melalui rapat)

SOP alur pelayanan pasien ada

SOP alur pelayanan pasien ada, namun posisi peletakan alur pelayanan blm
strategis

Brosur, papan pengumuman tentang jenis dan jadwal pelayanan ada

Perjanjian kerja sama dengan sarana kesehatan untuk rujukan klinis, rujukan
diganostik, dan rujukan konsultatif, bukti pelaksanaan rujukan.akan tetapi
untuk rujukan pelayanan gawat darurat blm ada
sudah ada upaya perbaikan namun langkah identifikasi dan pembahasan blm
terdokumentasikan

dokumen RTL tidak ada

upaya perbaikan sdh dilaksanakan

SOP pengkajian awal klinis ada, berisi anamnesa, pemeriksaan fisik dan
penunjang

ada Persyaratan kompetensi, pola ketenagaan, kondisi ketenagaan yang


memberikan pelayanan klinis ada yg belum sesuai
SOP pelayanan medis, SOP asuhan keperawatan, ada pedoman pelayana
klinis, blm lengkap
SOP pelayanan medis mencakup upaya untuk mencegah pengulangan yg tidak
perlu

SOP kajian awal yang memuat informasi apa saja yang harus diperoleh selama
proses pengkajian (tim pelayanan klinis perlu menetapkan informasi apa saja
yang perlu dicantumkan dalam rekam medis pasien)

SOP kajian awal yang memuat informasi apa saja yang harus diperoleh selama
proses pengkajian (tim pelayanan klinis perlu menetapkan informasi apa saja
yang perlu dicantumkan dalam rekam medis pasien)

ada upaya koordinasi antar petugas


SOP Triase ada, dan dilaksanakan

masih ada petugas yg blm ikut pelatihan,

pasien diprioritaskan berdasar kebutuhan

ada SOP rujukan pasien emergensi (yang memuat proses stabilisasi, dan
memastikan kesiapan tempat rujukan untuk menerima rujukan)

Persyaratan kompetensi, pola ketenagaan, dan kondisi ketenagaan yang


memberikan pelayanan klinis, masih dijumpai kesenjangan kompetensi
petugas yg melaksanakan kajian

ada tim interprofesi

SOP pendelegasian wewenang ada, namun jenis kegiatan dan profesi yg


didelegasikan dari dan kepada siapa blm jelas

belum dilakukan analisa pakah petugas yg diberi kewenangan telah mengikuti


pelatihan tertentu

Persyaratan peralatan klinis di Puskesmas, Daftar inventaris peralatan klinis di


Puskesmas tersedia

ada upaya pemeliharaan, sterilisasi peralatan, namun blm dilakukan kalibrasi


(msh dlm perencanaan)
ada prosedur pemeliharaan dan sterilisasi, sdh dilaksanakan, yg blm
dilaksanakan adalah kalibrasi

ada Kebijakan penyusunan rencana layanan medis. SOP penyusunan rencana


layanan medis. SOP penyusunan rencana layanan terpadu jika diperlukan
penanganan secara tim.
masih ada petugas yg terkait dlm rencana layanan terpadu yg belum
memahami apa itu layanan terpadu

Bukti evaluasi kesesuaian layanan klinis dengan rencana terapi/rencana


asuhan tidak ada

Hasil evaluasi. Bukti tindak lanjut terhadap hasil evaluasi blm ada

Bukti evaluasi terhadap pelaksanaan tindak lanjut blm ada

pasien kurang dilibatkan dalam penyusunan rencana layanan

setiap rencana layanan pasti memiliki tujuanilan,

penyusunan rencana layanan memperhatikan biopsikososiokultural,


namunmasih dijumpai data yang belum lengkap ttg pekerjaan, agama,
penghasilan,suku dll

SK Kepala Puskesmas tentang hak dan kewajiban pasien yang di dalamnya


memuat hak untuk memilih tenaga kesehatan jika dimungkinkan (informed
choice)

Bukti Kajian (SOAP) oleh masing-masing anggota tim terhadap kondisi pasien,
masih dijumpai yg blm lengkap dan runtut

blm ada alur/ pentahapan khusus dari layanan terpadu

Bukti pelaksanaan rencana layanan belum mengoptimalkan sumber daya yg


ada

bukti identifikasi resiko dlm SOAP blm terdokumentasikan

Bukti pemberian informasi tentang efek samping dan risiko pengobatan tdk
terdokumentasi
Bukti pendokumentasian rencana layanan dalam rekam medis, masih
dijumpai penulisan kurang lengkap tentang rencana layanan
Bukti dilakukan pendidikan/penyuluhan pasien kadang masih blm
terdokumentasikan dalam rekam medis

Bukti pelaksanaan informed consent

Form informed consent ada

SOP informed consent ada

Dokumen bukti pelaksanaan informed consent pada rekam medis

SOP evaluasi informed consent, blm dilaksanakan, belum ditindak lanjuti

SOP rujukan

Bukti pelaksanaan rujukan sesuai dengan kebutuhan pasien, lihat juga


kelengkapan resume klinis pasien pada saat rujukan (buktikan pada waktu
melakukan telusur rekam medis tertutup maupun terbuka)

SOP persiapan pasien rujukan

Bukti komunikasi dengan fasilitas kesehatan yang menjadi tujuan rujukan

Bukti penyampaian informasi tentang rujukan pada pasien/keluarga

Dalam catatan pada rekam medis mencakup informasi tentang alasan rujukan,
tujuan rujukan, dan kapan rujukan harus dilakukan

Perjanjian Kerja Sama dengan fasilitas kesehatan rujukan


Bukti adanya Resume klinis pasien yang dirujuk ada

Resume klinis pasien yang dirujuk: lihat isi resume memuat kondisi pasien

Resume klinis pasien yang dirujuk memuat prosedur atau tindakan klinis yang
dilakukan termasuk pengobatan yang diberikan

Resume klinis pasien yang dirujuk memuat kebutuhan tindak lanjut

Belum dilakukan monitoring kondisi pasien selama rujukan

Persyaratan kompetensi petugas yang melakukan monitoring belum sesuai


dan bukti pelaksanaan monitoring selama rujukan blm dilakukan

Pedoman pelayanan klinis dan/atau SOP pelayanan klinis, belum lengkap

penyusunanan penerapan rencana layanan belum sepenuhnya mengacu pada


SOP atau pedoman

masih dijumpai pelaksanaan layanan yg bbbelum sesuai dengan sop

pelaksanaan layanan sesuai rencana layanan

belum semua layanan yg diberikan didokumentasikan secara lengkap dlm


rekam medis
bukti perubahan rencana layanan dlm rekam medis ada

perubahan layanan tercatat dalam rekam medis

Bukti pelaksanaan informed consent belum lengkap, jenis tindakan, tanda


tangan diagnosa masih byk yg blm terisi
ada Daftar kasus-kasus gawat darurat/berisiko tinggi yang biasa ditangani

Kebijakan dan SOP penanganan pasien gawat darurat

Kebijakan dan SOP penanganan pasien berisiko tinggi ada

MOU kerjasama untuk pelayanan gawat darurat belum tercantum dlm MoU

Panduan belum ada SOP Kewaspadaan Universal ada

SK Kepala Puskesmas dan SOP penggunaan dan pemberian obat dan/atau


cairan intravena ada

Rekam medis pasien: pencatatan pemberian obat/cairan intravena sesuai

indikator blm ditetapkan dengan SK

penilaiaan layanan klinis secara klualitatif dan kuantitatif

Data hasil monitoring dan evaluasi ada

Data analisis hasil monitoring ada, belum dilakukan analisa

Data tindak lanjut blm ada


SK dan SOP tentang identifikasi dan penanganan keluhan, isi SK dan SOP tidak
konsisten,

SOP tindak lanjut/ penanganan keluhan

Hasil identifikasi keluhan, analisis dan tindak lanjut

Dokumentasi hasil identifikasi, analisis, dan tindak lanjut keluhan

SK Kepala Puskesmas yang mewajibkan penulisan lengkap dalam rekam


medis: semua pemeriksaan penunjang diagnostik tindakan dan pengobatan
yang diberikan pada pasien dan kewajban perawat dan petugas kesehatan lain
untuk mengingatkan pada dokter jika terjadi pengulangan yang tidak perlu.
Dalam SOP layanan klinis memuat jika terjadi pengulangan pemeriksaan
penunjang diagnostik, tindakan, atau pemberian obat, petugas kesehatan
wajib memberitahu kepada dokter yang bersangkutan.

SK Kepala Puskesmas dan SOP tentang layanan klinis yang menjamin


kesinambungan layanan
layanan klinis dan penunjang dipadukan untuk mencegah pengulangan yg
tidak perlu

SK Kepala Puskesmas dan SOP tentang hak dan kewajiban pasien yang
didalamnya memuat hak untuk menolak atau tidak melanjutkan pengobatan.

dilakukan pemberian informasi konsekuensi keputusan

petugas menjelaskan tanggung jawab keluarga/ pasien

petugas menjelaskan alternatif pelayanan dan pengobatan


SK Kepala Puskesmas dan SOP tentang hak dan kewajiban pasien yang
didalamnya memuat hak untuk menolak atau tidak melanjutkan pengobatan.

dilakukan pemberian informasi konsekuensi keputusan

petugas menjelaskan tanggung jawab keluarga/ pasien

petugas menjelaskan alternatif pelayanan dan pengobatan

penulisan teknik anestesi dlm rekam medis tdk tercatat

Catatan pada rekam medis ttg kajian sebelum dilakukan pembedahan masih
ada yg blm jelas dan blm lengkap datanya

Bukti SOAP pembedahan minor dan rencana asuhan pembedahaan, kurang


lengkap

pemberian informasi sdh dilaksanakan, namun Bukti penyampaian


informasi/edukasi pada pasien/keluarga sebelum pembedahan blm tercatat

SOP informed consent ada, namun masih dijumpai tindakan minor yg tanpa
informed consent, misal tindik

SOP tindakan pembedahan ada, dan prosesnya blm dicatat scr lengkap dlm
rekammedis
Bukti pencatatan laporan operasi dalam rekam medis belum lengkap

Bukti pelaksanaan monitoring status fisiologi pasien selama pembedahan dan


setelah pembedahan tidak terdokumentasikan
Bukti pelaksanaan pendidikan/penyuluhan pada pasien ada

Panduan penyuluhan pada pasien ada, namun belum lengkaptentang


penggunaan obat dan aspek etika blm ada

Panduan penyuluhan pada pasien. Media penyuluhan tersedia

belum dilakukan evaluasi efektifitas penyampaian informasi

puskesmas tidak melayani rawat inap

puskesmas tidak melayani rawat inap

puskesmas tidak melayani rawat inap

puskesmas tidak melayani rawat inap

puskesmas tidak melayani rawat inap

puskesmas tidak melayani rawat inap

puskesmas tidak melayani rawat inap


puskesmas tidak melayani rawat inap

Bukti pelaksanaan kajian awal pada pasien dengan risiko nutrisi dan
pelaksanaannya
Catatan pada rekam medis yang menunjukkan kerjasama antar profesi yang
menangani dalam perencanaan, pemberian, monitoring pemberian asuhan
gizi, misal pada kasus DM atau hipertensi)

Bukti catatan dalam rekam medis yang menunjukkan dilakukannya monitorin


pelaksanaan asuhan gizi
Pencatatan respons pasien terhadap asuhan gizi dalam rekam medis

puskesmas tidak melayani rawat inap

puskesmas tidak melayani rawat inap

puskesmas tidak melayani rawat inap

puskesmas tidak melayani rawat inap

puskesmas tidak melayani rawat inap

puskesmas tidak melayani rawat inap

puskesmas tidak melayani rawat inap


puskesmas tidak melayani rawat inap

puskesmas tidak melayani rawat inap

puskesmas tidak melayani rawat inap

puskesmas tidak melayani rawat inap

puskesmas tidak melayani rawat inap


si Pasien (LKPP).

REKOMENDASI

buat bukti penyampaian informasi dan evaluasi pemberian informasi kepada pelanggan

dokumentasikan upaya pemberian informasi dan lakukan evaluasi pemahaman pelanggan,


lakukan sosialisasi Hak dan kewajiban pasien kepada petugas

lakukan sosialisasi Hak dan kewajiban pasien kepada petugas dan dokumentasikan

rencanakan untuk mengikuti pelatihan pengelolaan rekam medis

lakukan sosialisasi Hak dan kewajiban pasien kepada petugas

dokumentasikan proses koordinasi dan komunikasi antar unit

lakukan sosialisai Hak dan kewajiban, sehingga petugas memahami bagaimana cara memenuhi
Hak dan kewajiban tersebut

letakkan alur pelayanan di tempat yg mudah terlihat semua pelanggan

lengkapi MOU untuk pelayanan gawat darurat, karena puskesmas tidak melayani gawat darurat
24 jam
dokumentasikan upaya identifikasi masalah dan pembahasan tindak lanjut untuk mengatasi
hambatan tersebut dicatat dg baik

dokumentasikan RTL

buat rencana peningkatan kompetensi petugas berupa pendidikan/pelatihan

Buat rencana peningkatan kompetensi petugas berupa pendidikan/pelatihan


laksanakan workshop ppgd dg KAK yg jelas atau perencanaan pelatihan petugas yg blm ikut
pelatihan PPGD

susun rencana peningkatan kompetensi petugas yg melaksankana kajian

perjelas pendelegasian wewenang dari siapa dan kepada sipa serta perjelas jenis kewenangan yg
bisa didelegasikan

laksanakan proses kredensialing sblm pendelegasian wewenang

laksanakan kalibrasi alat untuk menjamin kualitas peralatan

laksanakan kalibrasi alat untuk menjamin kualitas peralatan


lakukan sosialisai ttg layanan terpadu terutama petugas yg terlibat dan pahami tugas dan
kewenangan masing2

laksanakan evaluasi kesesuaian layanan klinis dg rencana

lakukan tindak lanjut terhadap hasil evaluasi bila terjadi ketidaksesuaian

laksanakan evaluasi dari tindak lanjut

libatkan pasien sebagai penentu rencana layanan, dengan menawarkan, bukan instruksi/perintah

lengkapi data yg mencakup aspek budaya, pekerjaan, suku dll yang dibutuhkan saat melakukan
kajian

lengkapi kajian SOAP secara lengkap dan runtut

susun alur/ pentahapan waktu untuk pemberian layanan terpadu

libatkan sumberdaya manusia yg ada dg lbh efisien untuk meberikan layanan paripurna

dokumentasikan identifikasi resiko yg mungkin munsul pd pasien

laksanakan pemberian informasi dan dokumentasikan


dokumentasikan rencana layanan seluruhnya dlm rekam medis secara lengkap

dokumentasikan bukti pendidikan dan penyuluhan dlm rekam medis

laksanakan evaluasi pelaksanaan dan kelengkapan isi informed consent, tindak lanjuti
laksanakan monitoring selama rujukan dan dokumentasikan

rencanakan upaya peningkatan kompetensi petugas

lengkapi PPK atau SOP layanan klinis minimal dengan 10 kasus terbanyak yg dimasing masing unit

sesuaikan pelaksanaan rencana layanan sesuai dg sop atau pedoman, dan lakukan evaluasi dg
audit klinis

laksanakan layanan sesuai pedoman atau SOP, lakukan evaluasi melalui audit klinis

lakukan evaluasi kelengkapan penulisan dlm rekam medis

laksanakan informed consent dengan lengkap, laksanakan evaluasi


Cantumkan pelayanan gawat darurat dalm unusur/jenis layanan yg dikerjasamakan

susun panduan kewaspadaan universal

tetapkan indikator mutu layanan klinis

lakukan analisa terhadap hasil monitoring dan evaluasi

lakukan analisa, buat RTL dan laksanakan


sesuaikan isi SK dan SOP tentang waktu pelaksanaan survei, pembahasan pengaduan/saran dll
dokumentasikan bukti monitoring selama anestesi

tuliskan teknik anestesi dlm rekam medis

lakukan kajian pra pembedahan meliputi informasi yg dibutuhkan utk pembedahan dan tulis
secara lengkap dlm RM

lengkapi SOAP pembedahan dan rencana asuhan pembedahan

dokumentasikan proses pemberian informasi pra pembedahan

laksanakan informed consent scr konsisten utk semua tindakan invasif

dokumentasikan semua tindakan pembedahan dlm rekam medis

dokumentasikan semua tindakan pembedahan dlm rekam medis scr lengkap

dokumentasikan bukti monitoring status fisiologi selama pembedahan


lengkapi panduan penyuluhan tentang penggunaan obat dan aspek etika

laksanakana evaluasi efektifitas penyampaian informasi dan dokumentasikan


BAB.VIII. Man

Puskesmas III denpasar Utara


Kab./Kota denpasar
Tanggal 21-23 september 2016
Surveior dr. Rahayu Zulaikah

KRITERIA 8.1.1.
Elemen Penilaian
1. Ditetapkan jenis-jenis
pemeriksaan laboratorium yang
dapat dilakukan di Puskesmas
EP 1
2. Tersedia jenis dan jumlah
petugas kesehatan yang
kompeten sesuai kebutuhan dan
EP 2 jam buka pelayanan
3. Pemeriksaan laboratorium
dilakukan oleh analis/petugas
yang terlatih dan berpengalaman
EP 3
4. Interpretasi hasil pemeriksaan
laboratorium dilakukan oleh
petugas yang terlatih dan
EP 4 berpengalaman
Jumlah

KRITERIA 8.1.2.

1. Tersedia kebijakan dan


prosedur untuk permintaan
pemeriksaan, penerimaan
spesimen, pengambilan dan
penyimpan spesimen
EP 1
2. Tersedia prosedur pemeriksaan
EP 2 laboratorium
3. Dilakukan pemantauan secara
berkala terhadap pelaksanaan
EP 3 prosedur tersebut
4. Dilakukan evaluasi terhadap
ketepatan waktu penyerahan hasil
EP 4 pemeriksaan laboratorium
5. Tersedia kebijakan dan
prosedur pemeriksaan di luar jam
kerja (pada Puskesmas rawat
inap atau pada Puskesmas yang
menyediakan pelayanan di luar
jam kerja)
EP 5
6. Ada kebijakan dan prosedur
untuk pemeriksaan yang berisiko
tinggi (misalnya spesimen
sputum, darah dan lainnya)
EP 6
7. Tersedia prosedur kesehatan
dan keselamatan kerja, dan alat
pelindung diri bagi petugas
EP 7 laboratorium
8. Dilakukan pemantauan
terhadap penggunaan alat
pelindung diri dan pelaksanaan
prosedur kesehatan dan
keselamatan kerja
EP 8
9. Tersedia prosedur pengelolaan
bahan berbahaya dan beracun,
dan limbah medis hasil
EP 9 pemeriksaan laboratorium
10. Tersedia prosedur
pengelolaan reagen di
EP 10 laboratorium
11. Dilakukan pemantauan dan
tindak lanjut terhadap
pengelolaan limbah medis apakah
sesuai dengan prosedur
EP 11
Jumlah

KRITERIA 8.1.3.

1. Pimpinan Puskesmas
menetapkan waktu yang
diharapkan untuk laporan hasil
EP 1 pemeriksaan.
2. Ketepatan waktu melaporkan
hasil pemeriksaan yang
EP 2 urgen/gawat darurat diukur.
3. Hasil laboratorium dilaporkan
dalam kerangka waktu guna
EP 3 memenuhi kebutuhan pasien
Jumlah

KRITERIA 8.1.4.

1. Metode kolaboratif digunakan


untuk mengembangkan prosedur
untuk pelaporan hasil yang kritis
dan pemeriksaan diagnostik
EP 1
2. Prosedur tersebut menetapkan
nilai ambang kritis untuk setiap tes
EP 2
3. Prosedur tersebut menetapkan
oleh siapa dan kepada siapa hasil
yang kritis dari pemeriksaan
diagnostik harus dilaporkan
EP 3
4. Prosedur tersebut menetapkan
apa yang dicatat di dalam rekam
EP 4 medis pasien
5. Proses dimonitor untuk
memenuhi ketentuan dan
dimodifikasi berdasarkan hasil
EP 5 monitoring
Jumlah

KRITERIA 8.1.5.

1. Ditetapkan reagensia esensial


dan bahan lain yang harus
EP 1 tersedia
2. Reagensia esensial dan bahan
lain tersedia, dan ada proses
untuk menyatakan jika reagen
EP 2 tidak tersedia
3. Semua reagensia disimpan dan
didistribusi sesuai pedoman dari
produsen atau instruksi
penyimpanan dan distribusi yang
ada pada kemasan
EP 3
4. Tersedia pedoman tertulis yang
dilaksanakan untuk mengevaluasi
semua reagensia agar
memberikan hasil yang akurat dan
presisi
EP 4
5. Semua reagensia dan larutan
diberi label secara lengkap dan
EP 5 akurat
Jumlah

KRITERIA 8.1.6.

1. Kepala Puskesmas
menetapkan nilai/rentang nilai
rujukan untuk setiap pemeriksaan
yang dilaksanakan
EP 1
2. Rentang nilai rujukan ini harus
disertakan dalam catatan klinis
pada waktu hasil pemeriksaan
EP 2 dilaporkan
3. Pemeriksaan yang dilakukan
oleh laboratorium luar harus
EP 3 mencantumkan rentang nilai
4. Rentang nilai dievaluasi dan
EP 4 direvisi berkala seperlunya
Jumlah

KRITERIA 8.1.7.

1. Tersedia kebijakan dan


prosedur pengendalian mutu
EP 1 pelayanan laboratorium
2. Dilakukan kalibrasi atau validasi
instrumen/alat ukur tepat waktu
dan oleh pihak yang kompeten
EP 2 sesuai prosedur
3. Terdapat bukti dokumentasi
dilakukannya kalibrasi atau
EP 3 validasi, dan masih berlaku
4. Apabila ditemukan
penyimpangan dilakukan tindakan
EP 4 perbaikan
5. Dilakukan pemantapan mutu
eksternal terhadap pelayanan
laboratorium oleh pihak yang
EP 5 kompeten
6. Terdapat mekanisme rujukan
spesimen dan pasien bila
pemeriksaan laboratorium tidak
dilakukan di Puskesmas, dan
Puskesmas memastikan bahwa
pelayanan tersebut diberikan
sesuai dengan kebutuhan pasien

EP 6
7. Terdapat bukti dokumentasi
dilakukannya pemantapan mutu
EP 7 internal dan eksternal
Jumlah

KRITERIA 8.1.8.

1. Terdapat program
keselamatan/keamanan
laboratorium yang mengatur risiko
keselamatan yang potensial di
laboratorium dan di area lain yang
mendapat pelayanan
laboratorium.
EP 1
2. Program ini adalah bagian dari
program keselamatan di
EP 2 Puskesmas
3. Petugas laboratorium
melaporkan kegiatan pelaksanaan
program keselamatan kepada
pengelola program keselamatan
di Puskesmas sekurang-
kurangnya setahun sekali dan bila
terjadi insiden keselamatan

EP 3
4. Terdapat kebijakan dan
prosedur tertulis tentang
penanganan dan pembuangan
EP 4 bahan berbahaya
5. Dilakukan identifikasi, analisis
dan tindak lanjut risiko
EP 5 keselamatan di laboratorium
6. Staf laboratorium diberikan
orientasi untuk prosedur dan
praktik keselamatan/keamanan
EP 6 kerja
7. Staf laboratorium mendapat
pelatihan/pendidikan untuk
prosedur baru dan penggunaan
bahan berbahaya yang baru,
maupun peralatan yang baru.
EP 7
Jumlah

KRITERIA
8.2.1.
1. Terdapat metode yang
digunakan untuk menilai dan
mengendalikan penyediaan dan
EP 1 penggunaan obat
2. Terdapat kejelasan prosedur
penyediaan dan penggunaan obat
EP 2
3. Ada kejelasan siapa yang
EP 3 bertanggung jawab
4. Ada kebijakan dan prosedur
yang menjamin ketersediaan
EP 4 obat-obat yang seharusnya ada
5. Tersedia pelayanan obat-
obatan selama tujuh hari dalam
seminggu dan 24 jam pada
Puskesmas yang memberikan
pelayanan gawat darurat
EP 5
6. Tersedia daftar formularium
EP 6 obat Puskesmas
7. Dilakukan evaluasi dan tindak
lanjut ketersediaan obat
dibandingkan dengan formularium
EP 7
8. Dilakukan evaluasi dan tindak
lanjut kesesuaian peresepan
EP 8 dengan formularium.
Jumlah

KRITERIA 8.2.2.

1. Terdapat ketentuan petugas


EP 1 yang berhak memberikan resep
2. Terdapat ketentuan petugas
yang menyediakan obat dengan
EP 2 persyaratan yang jelas
3. Apabila persyaratan petugas
yang diberi kewenangan dalam
penyediaan obat tidak dapat
dipenuhi, petugas tersebut
mendapat pelatihan khusus
EP 3
4. Tersedia kebijakan dan proses
peresepan, pemesanan, dan
EP 4 pengelolaan obat
5. Terdapat prosedur untuk
menjaga tidak terjadinya
pemberian obat yang kedaluwarsa
EP 5 kepada pasien
6. Dilakukan pengawasan
terhadap penggunaan dan
pengelolaan obat oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota
secara teratur
EP 6
7. Terdapat ketentuan siapa yang
berhak menuliskan resep untuk
obat-obat tertentu (misal
EP 7 psikotropika dan narkotika)
8. Ada kebijakan dan prosedur
penggunaan obat-obatan pasien
rawat inap, yang dibawa sendiri
oleh pasien/ keluarga pasien
EP 8
9. Penggunaan obat-obatan
psikotropika/narkotika dan obat-
obatan lain yang berbahaya
diawasi dan dikendalikan secara
ketat
EP 9
Jumlah

KRITERIA 8.2.3.

1. Terdapat persyaratan
EP 1 penyimpanan obat
2. Penyimpanan dilakukan sesuai
EP 2 dengan persyaratan
3. Pemberian obat kepada pasien
disertai dengan label obat yang
jelas (mencakup nama, dosis,
cara pemakaian obat dan
frekuensi penggunaannya)
EP 3
4. Pemberian obat disertai dengan
informasi penggunaan obat yang
memadai dengan bahasa yang
dapat dimengerti oleh
pasien/keluarga pasien
EP 4
5. Petugas memberikan
penjelasan tentang kemungkinan
terjadi efek samping obat atau
efek yang tidak diharapkan
EP 5
6. Petugas menjelaskan petunjuk
tentang penyimpanan obat di
EP 6 rumah
7. Tersedia kebijakan dan
prosedur penanganan obat yang
EP 7 kedaluwarsa/rusak
8. Obat kedaluwarsa/rusak
dikelola sesuai kebijakan dan
EP 8 prosedur.
Jumlah

KRITERIA 8.2.4.

1. Tersedia prosedur pelaporan


EP 1 efek samping obat
2. Efek samping obat
didokumentasikan dalam rekam
EP 2 medis
3. Tersedia kebijakan dan
prosedur untuk mencatat,
memantau, dan melaporkan bila
terjadi efek samping penggunaan
obat dan KTD, termasuk
kesalahan pemberian obat
EP 3
4. Kejadian efek samping obat
dan KTD ditindaklanjuti dan
EP 4 didokumentasikan
Jumlah
KRITERIA 8.2.5.

1. Terdapat prosedur untuk


mengidentifikasi dan melaporkan
kesalahan pemberian obat dan
EP 1 KNC
2. Kesalahan pemberian obat dan
KNC dilaporkan tepat waktu
menggunakan prosedur baku
EP 2
3. Ditetapkan petugas kesehatan
yang bertanggung jawab
mengambil tindakan untuk
EP 3 pelaporan diidentifikasi
4. Informasi pelaporan kesalahan
pemberian obat dan KNC
digunakan untuk memperbaiki
proses pengelolaan dan
pelayanan obat.
EP 4
Jumlah

KRITERIA 8.2.6.

1. Obat emergensi tersedia pada


unit-unit dimana akan diperlukan
atau dapat terakses segera untuk
memenuhi kebutuhan yang
bersifat emergensi
EP 1
2. Ada kebijakan yang
menetapkan bagaimana obat
emergensi disimpan, dijaga dan
dilindungi dari kehilangan atau
pencurian
EP 2
3. Obat emergensi dimonitor dan
diganti secara tepat waktu sesuai
kebijakan Puskesmas setelah
digunakan atau bila kedaluwarsa
atau rusak
EP 3
Jumlah

KRITERIA 8.3.1.
1. Pelayanan radiodiagnostik
memenuhi standar nasional,
undang-undang dan peraturan
EP 1 yang berlaku.
2. Pelayanan radiodiagnostik
dilakukan secara adekuat, teratur,
dan nyaman untuk memenuhi
EP 2 kebutuhan pasien.
Jumlah

KRITERIA 8.3.2.

1. Terdapat program keamanan


radiasi yang mengatur risiko
keamanan dan antisipasi bahaya
yang bisa terjadi di dalam atau di
luar unit kerja
EP 1
2. Program keamanan merupakan
bagian dari program keselamatan
di Puskesmas, dan wajib
dilaporkan sekurang-kurangnya
sekali setahun atau bila ada
kejadian
EP 2
3. Kebijakan dan prosedur tertulis
yang mengatur dan memenuhi
standar terkait, undang-undang
dan peraturan yang berlaku.
EP 3
4. Kebijakan dan prosedur tertulis
yang mengatur penanganan dan
pembuangan bahan infeksius dan
EP 4 berbahaya.
5. Risiko keamanan radiasi yang
diidentifikasi diimbangi dengan
prosedur atau peralatan khusus
untuk mengurangi risiko (seperti
apron timah, badge radiasi dan
yang sejenis)
EP 5
6. Petugas pemberi pelayanan
radiodiagnostik diberi orientasi
tentang prosedur dan praktik
EP 6 keselamatan
7. Petugas pemberi pelayanan
radiodiagnostik mendapat
pendidikan untuk prosedur baru
EP 7 dan bahan berbahaya
Jumlah

KRITERIA 8.3.3.

1. Ditetapkan petugas yang


melakukan pemeriksaan
EP 1 diagnostik
2. Tersedia petugas yang
kompeten dan pengalaman yang
memadai melaksanakan
EP 2 pemeriksaan radiodiagnostik
3. Petugas yang kompeten dan
pengalaman yang memadai
menginterpretasi hasil
EP 3 pemeriksaan.
4. Petugas yang kompeten yang
memadai, memverifikasi dan
membuat laporan hasil
EP 4 pemeriksaan
5. Tersedia staf dalam jumlah
yang adekuat untuk memenuhi
EP 5 kebutuhan pasien
Jumlah

KRITERIA 8.3.4.

1. Kepala Puskesmas
menetapkan tentang harapan
waktu pelaporan hasil
EP 1 pemeriksaan.
2. Ketepatan waktu pelaporan
hasil pemeriksaan diukur,
EP 2 dimonitor, dan ditindak lanjuti
3. Hasil pemeriksaan radiologi
dilaporkan dalam kerangka waktu
untuk memenuhi kebutuhan
EP 3 pasien
Jumlah

KRITERIA 8.3.5.
1. Ada program pemeliharaan
peralatan radiologi dan
EP 1 dilaksanakan
2. Program termasuk inventarisasi
EP 2 peralatan
3. Program termasuk inspeksi dan
EP 3 testing peralatan
4. Program termasuk kalibrasi dan
EP 4 perawatan peralatan
5. Program termasuk monitoring
EP 5 dan tindak lanjut
6. Ada dokumentasi yang adekuat
untuk semua testing, perawatan
dan kalibrasi peralatan
EP 6
Jumlah

KRITERIA 8.3.6.

1. X-ray film, reagensia dan


semua perbekalan penting
EP 1 ditetapkan
2. X-ray film, reagensia dan
EP 2 perbekalan penting lain tersedia
3. Semua perbekalan di simpan
dan didistribusi sesuai dengan
EP 3 pedoman
4. Semua perbekalan dievaluasi
secara periodik untuk akurasi dan
EP 4 hasilnya.
5. Semua perbekalan diberi label
EP 5 secara lengkap dan akurat
Jumlah

KRITERIA 8.3.7.

1. Pelayanan radiologi dibawah


pimpinan seseorang yang
EP 1 kompeten
2. Pelayanan radiologi
dilaksanakan oleh petugas yang
EP 2 kompeten.
3. Penanggung jawab pelayanan
radiologi mengembangkan,
melaksanakan, mempertahankan
kebijakan dan prosedur,
ditetapkan dan dilaksanakan.

EP 3
4. Penanggung jawab pelayanan
radiologi melakukan pengawasan
administrasi ditetapkan dan
EP 4 dilaksanakan.
5. Penanggung jawab pelayanan
radiologi mempertahankan
program kontrol mutu ditetapkan
dan dilaksanakan.
EP 5
6. Penanggung jawab pelayanan
memantau dan me-review
pelayanan radiologi yang
EP 6 disediakan
Jumlah

KRITERIA 8.3.8.

1. Ada program kontrol mutu


untuk pelayanan radiodiagnostik,
dan dilaksanakan.
EP 1
2. Program kontrol mutu termasuk
EP 2 validasi metode tes.
3. Program kontrol mutu termasuk
pengawasan harian hasil
EP 3 pemeriksaan.
4. Program kontrol mutu termasuk
perbaikan cepat bila ditemukan
EP 4 kekurangan.
5. Program kontrol mutu termasuk
pendokumentasian hasil dan
langkah-langkah perbaikan.
EP 5
Jumlah

KRITERIA 8.4.1.

EP 1 1. Terdapat standarisasi kode


klasifikasi diagnosis dan
terminologi lain yang konsisten
dan sistematis
2. Terdapat standarisasi kode
klasifikasi diagnosis dan
terminologi yang disusun oleh
Puskesmas (minimal 10 besar
penyakit)
EP 2
3. Dilakukan pembakuan
singkatan-singkatan yang
digunakan dalam pelayanan
sesuai dengan standar nasional
atau lokal
EP 3
Jumlah

KRITERIA 8.4.2.

EP 1 1. Ditetapkan kebijakan dan


prosedur
2. akses petugas
Akses petugas terhadap
terhadap
informasi medis
yang dibutuhkan
dilaksanakan sesuai dengan
EP 2 tugas dan tanggung jawab
3. Akses petugas terhadap
informasi dilaksanakan sesuai
EP 3 dengan kebijakan dan prosedur
4. Hak untuk mengakses
informasi tersebut
mempertimbangkan tingkat
kerahasiaan dan keamanan
informasi
EP 4
Jumlah

KRITERIA 8.4.3.

EP 1 1. Puskesmas mempunyai rekam


medis
2. bagipengkodean,
Sistem setiap pasien dengan
metoda identifikasi
penyimpanan, yang baku
dan dokumentasi
memudahkan petugas untuk
menemukan rekam pasien tepat
waktu maupun untuk mencatat
pelayanan yang diberikan kepada
pasien
EP 2
3. Ada kebijakan dan prosedur
penyimpanan berkas rekam medis
dengan kejelasan masa retensi
sesuai peraturan perundangan
yang berlaku.
EP 3
Jumlah
KRITERIA 8.4.4.

1. Isi rekam medis mencakup


diagnosis, pengobatan, hasil
pengobatan, dan kontinuitas
EP 1 asuhan yang diberikan
2. Dilakukan penilaian dan tindak
lanjut kelengkapan dan ketepatan
EP 2 isi rekam medis
3. Tersedia prosedur menjaga
EP 3 kerahasiaan rekam medis
Jumlah

KRITERIA 8.5.1.

1. Kondisi fisik lingkungan


Puskesmas dipantau secara rutin.
EP 1
2. Instalasi listrik, kualitas air,
ventilasi, gas dan sistem lain yang
digunakan dipantau secara
periodik oleh petugas yang diberi
tanggung jawab
EP 2
3. Tersedia sarana untuk
menangani masalah listrik/api
EP 3 apabila terjadi kebakaran
EP 4 4. Tersedia kebijakan dan
prosedur
5. inspeksi,
Inspeksi, pemantauan,
pemantauan,
pemeliharaan dan
pemeliharaan, danperbaikan
perbaikan alat
dilakukan sesuai dengan prosedur
dan jadwal yang ditetapkan
EP 5
6. Dilakukan dokumentasi
pelaksanaan, hasil dan tindak
lanjut inspeksi, pemantauan,
pemeliharaan dan perbaikan yang
telah dilakukan.
EP 6
Jumlah

KRITERIA 8.5.2.

1. Ditetapkan kebijakan dan


prosedur inventarisasi,
EP 1
pengelolaan, penyimpanan dan
penggunaan bahan berbahaya
2. Ditetapkan kebijakan dan
prosedur pengendalian dan
EP 2 pembuangan limbah berbahaya
3. Dilakukan pemantauan,
evaluasi dan tindak lanjut
terhadap pelaksanaan kebijakan
dan prosedur penanganan bahan
berbahaya
EP 3
4. Dilakukan pemantauan,
evaluasi dan tindak lanjut
terhadap pelaksanaan kebijakan
dan prosedur penanganan limbah
berbahaya
EP 4
Jumlah

KRITERIA 8.5.3.

EP 1 1. Ada rencana program untuk


menjamin
2. lingkungan
Ditetapkan petugasfisik
yangyang
aman
bertanggung jawab dalam
perencanaan dan pelaksanaan
program untuk menjamin
lingkungan fisik yang aman
EP 2
3. Program tersebut mencakup
perencanaan, pelaksanaan,
pendidikan dan pelatihan petugas,
pemantauan, dan evaluasi
EP 3
4. Dilakukan monitoring, evaluasi
dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan program tersebut.
EP 4
Jumlah

KRITERIA 8.6.1.
1. Ditetapkan kebijakan dan
prosedur untuk memisahkan alat
yang bersih dan alat yang kotor,
alat yang memerlukan sterilisasi,
alat yang membutuhkan
perawatan lebih lanjut (tidak siap
pakai), serta alat-alat yang
membutuhkan persyaratan
khusus untuk peletakannya

EP 1
2. Tersedia prosedur sterilisasi
EP 2 alat-alat yang perlu disterilkan
3. Dilakukan pemantauan
terhadap pelaksanaan prosedur
EP 3 secara berkala
4. Apabila memperoleh bantuan
peralatan, persyaratan-
persyaratan fisik, tehnis, maupun
petugas yang berkaitan dengan
operasionalisasi alat tersebut
dapat dipenuhi
EP 4
Jumlah

KRITERIA 8.6.2.

1. Dilakukan inventarisasi
peralatan yang ada di Puskesmas
EP 1
2. Ditetapkan Penanggung jawab
pengelola alat ukur dan dilakukan
kalibrasi atau yang sejenis secara
teratur, dan ada buktinya
EP 2
EP 3 3. Ada sistem untuk kontrol
peralatan,
4. testing, dantersebut
Hasil pemantauan perawatan
EP 4 secara rutin
didokumentasikan
5. Ditetapkan kebijakan dan
prosedur penggantian dan
perbaikan alat yang rusak agar
EP 5 tidak mengganggu pelayanan
Jumlah

KRITERIA 8.7.1.
1. Ada penghitungan kebutuhan
tenaga klinis di Puskesmas
dengan persyaratan kompetensi
EP 1 dan kualifikasi.
2. Ada cara menilai kualifikasi
tenaga untuk memberikan
pelayanan yang sesuai dengan
EP 2 kewenangan
3. Dilakukan proses kredensial
yang mencakup sertifikasi dan
EP 3 lisensi
4. Ada upaya untuk meningkatkan
kompetensi tenaga klinis agar
sesuai persyaratan dan kualifikasi
EP 4
Jumlah

KRITERIA 8.7.2.

EP 1 1. Dilakukan evaluasi kinerja


tenaga
2. kesehatan
Dilakukan yang
analisis dan tindak
EP 2 memberikan
lanjut pelayanan
terhadap klinis
hasil evaluasi
secara berkala
3. Tenaga kesehatan yang
memberikan pelayanan klinis
berperan aktif dalam
meningkatkan mutu pelayanan
klinis
EP 3
Jumlah

KRITERIA 8.7.3.

EP 1 1. Tersedia informasi mengenai


peluang
2. pendidikan
Ada dukungan daridan pelatihan
manajemen
bagi tenaga bagi
Puskesmas kesehatan
tenagayang
memberikan pelayanan
kesehatan untuk klinis
memanfaatkan
EP 2 peluang tersebut
3. Jika ada tenaga kesehatan
yang mengikuti pendidikan atau
pelatihan, dilakukan evaluasi
penerapan hasil pelatihan di
tempat kerja.
EP 3
4. Dilakukan pendokumentasian
pelaksanaan kegiatan pendidikan
dan pelatihan yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan.
EP 4
Jumlah

KRITERIA 8.7.4.

1. Setiap tenaga kesehatan yang


memberikan pelayanan klinis
mempunyai uraian tugas dan
wewenang yang
didokumentasikan dengan jelas
EP 1
2. Jika tidak tersedia tenaga
kesehatan yang memenuhi
persyaratan untuk menjalankan
kewenangan dalam pelayanan
klinis, ditetapkan petugas
kesehatan dengan persyaratan
tertentu untuk diberi kewenangan
khusus
EP 2
3. Apabila tenaga kesehatan
tersebut diberi kewenangan
khusus, dilakukan penilaian
terhadap pengetahuan dan
keterampilan yang terkait dengan
kewenangan khusus yang
diberikan
EP 3
4. Dilakukan evaluasi dan tindak
lanjut terhadap pelaksanaan
uraian tugas dan wewenang bagi
EP 4 setiap tenaga kesehatan
BAB.VIII. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK).

FAKTA/ANALISIS

ada SK dan Brosur tentang jenis-jenis pemeriksaan laboratorium yang tersedia. SOP pemeriksaan laboratorium.

Pola ketenagaan, persyaratan kompetensi, ketentuan jam buka


pelayanan ada

ada Persyaratan kompetensi analis/petugas laboratorium, namun b

Persyaratan kompetensi petugas yang melakukan interpretasi hasil


pemeriksaan laboratorium

Kebijakan dan SOP tentang permintaan pemeriksaan, penerimaan


spesimen, pengambilan dan penyimpanan spesimen ada

SOP pemeriksaan laboratorium ada

SOP pemantauan pelaksanaan prosedur pemeriksaan laboratorium,

SOP penilaian ketepatan waktu penyerahan hasil, hasil evaluasi dan


tindak lanjut hasil evaluasi
tidak ada SK dan SOP pelayanan di luar jam kerja karena bukan
pusk rawat inap

SOP pemeriksaan laboratorium yang berisiko tinggi ada

SOP kesehatan dan keselamatan kerja bagi petugas ada

SOP pemantauan terhadap penggunaan alat pelindung diri ada, buk

SOP pengelolaan bahan berbahaya dan beracun, SOP pengelolaan limbah hasil pemeriksaan laboratorium ada

SOP pengelolaan reagen ada

SOP pengelolaan limbah, MOU ada, SPPL ada

SK tentang waktu penyampaian laporan hasil pemeriksaan laboratoriu

SOP pemantauan waktu penyampaian hasil pemeriksaan


laboratorium untuk pasien urgen/gawat darurat blm ada
belum dilakukan monitoring terhadap ketepatan pelaporan hasil pe

Bukti proses kolaboratif dalam menyusun prosedur pelaporan hasil


krtis dan pemeriksaan diagnostik

adanya penetapan nilai ambang kritis untuk tiap tes pada prosedur
pelaporan hasil pemeriksaan

dalam SOP pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium yang kritis,


disebutkan oleh siapa dan kepada siapa hasil harus dilaporkan

dalam SOP terseut ditetapkan apa yang dicatat dalam rekam medis
pasien

belum ada Bukti hasil montiroing, tindak lanjut monitoring,


terhadap penyampaian hasil kritis,

SK tentang jenis reagensia esensial dan bahan lain yang harus


tersedia ada

SK tentang menyatakan kapan reagensia tidak tersedia namun belum

SOP penyimpanan dan distribusi reagensia ada


Panduan tertulis untuk evaluasi reagensia, bukti evaluasi ada

Bukti dilakukan pelabelan yang lengkap pada reagensia

SK rentang nilai yang menjadi rujukan hasil pemeriksaan


laboratorium ada

Form laporan hasil pemeriksaan laboratorium memuat rentang


nilai normal

Form laporan hasil pemeriksaan laboratorium luar memuat


rentang nilai normal

belum ada Bukti pelaksanaan evaluasi terhadap rentang nilai

SK dan SOP tentang pengendalian mutu laboratorium ada

SOP Kalibrasi, dan Bukti pelaksanaan kalibrasi dan validasi


instrumen ada

Bukti-bukti pelaksanaan kalibrasi atau validasi ada

Bukti pelaksanaan perbaikan ada


Bukti pelaksanaan PME, Hasil PME blm ada

SOP rujukan laboratorium ada

Bukti pelaksanaan PMI dan PME blm ada

Kerangka acuan program keselamatan/keamanan laboratorium ada.

Kerangka acuan program keselamatan/keamanan


laboratorium.merupakan bagian program k3 puskesmas

SOP pelaporan program keselamatan dan pelaporan insiden ada,


bukti laporan blm ada

SK dan SOP tentang penanganan dan pembuangan bahan


berbahaya

Bukti pelaksanaan manajemen risiko: identifikasi risiko, analisis,


dan tindak lanjut risiko tidak ada
SOP orientasi prosedur dan praktik keselamatan/keamanan kerja,
bukti pelaksanaan program orientasi belum ada

Bukti pelaksanaan pelatihan dan pendidikan untuk prosedur baru


dan peralatan baru belum pernah. Yg pernah diikuti hanya
pelatihan ttg hepatitis

Pedoman/SOP penilaian, pengendalian, penyediaan dan


penggunaan obat ada

SOP penyediaan dan penggunaan obat ada

SK Penanggung jawab pelayanan obat ada

SK dan SOP tentang penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat ada

tidak ada pelayanan 24 jam, hanya rawat jalan

Formularium obat ada

Bukti pelaksanaan evaluasi ketersediaan obat terhadap formularium, hasil evaluasi dan tindak lanjut ada

Bukti pelaksanaan evaluasi kesesuaian peresepan dengan formularium, hasil evaluasi dan tindak lanjut ada

SK tentang persyaratan petugas yang berhak memberi resep


SK tentang persyaratan petugas yang berhak menyediakan obat

Bukti pelaksanaan pelatihan bagi petugas yang diberi kewenangan


menyediakan obat jika belum sesuai persyaratan

SK dan SOP tentang peresepan, pemesanan, dan pengelolaan obat

SOP menjaga tidak terjadinya pemberian obat kedaluwarsa,


pelaksanaan FIFO dan FEFO, Kartu stok/kendali

Bukti pelaksanaan pengawasan

SK dan SOP peresepan psikotropika dan narkotika

SK dan SOP tentang penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh


pasien/keluarga (rekonsiliasi obat)

Bukti pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penggunaan


psikotropika dan narkotika, antara lain: lemari narkotika terkunci
dengan dua kunci, pembatasan siapa yang boleh meresepkan, dan
memberikan)

SOP penyimpanan obat ada

beberapa penyimpanan obat blm sesuai SOP,obat LASA dan High


alert belum ditandai
SOP pemberian obat kepada pasien dan pelabelan

SOP pemberian informasi penggunaan obat ada, namun


pelaksanaan informasi pemberian obat blm lengkap dilaksanakan

Bukti pemberian informasi tentang efek samping obat atau efek


yang tidak diharapkan

Bukti penjelasan tentang petunjuk penyimpanan obat di rumah


blm ada

SK dan SOP penanganan obat kedaluwarsa/rusak ada

Bukti pelaksanaan penanganan obat kedaluwarsa/rusak ada, sesuai


dg SOP

SOP pelaporan efek samping obat ada, namun belum dilaksanakan

belum semua efek samping obat terdidentifikasi dan terlaporkan

SOP pelaporan KTD ada, pencatatan, pemantauan, pelaporan efek


samping obat, KTD,

belum ada Bukti pelaksanaan tindak lanjut efek samping obat dan
KTD, karena blm teridentifikasi dan blm terkoordinasi
SOP pelaporan kesalahan pemberian obat dan KNC ada

Laporan kesalahan pemberian obat dan KNC ada

SK Penanggung jawab tindak lanjut pelaporan belum ada

Laporan dan bukti perbaikan ada

SK dan SOP penyediaan obat-obat emergensi di unit kerja. Daftar


obat emergensi di unit pelayanan

SK dan SOP penyimpanan obat emergensi di unit pelayanan

SOP monitoring penyediaan obat emergensi di unit kerja ada,


namun jadwal monitoring dilakukan terlalu lama
tidak ada pelayanan radiologi

tidak ada pelayanan radiologi

tidak ada pelayanan radiologi

tidak ada pelayanan radiologi

tidak ada pelayanan radiologi

tidak ada pelayanan radiologi

tidak ada pelayanan radiologi

tidak ada pelayanan radiologi


tidak ada pelayanan radiologi

tidak ada pelayanan radiologi

tidak ada pelayanan radiologi

tidak ada pelayanan radiologi

tidak ada pelayanan radiologi

tidak ada pelayanan radiologi

tidak ada pelayanan radiologi

tidak ada pelayanan radiologi

tidak ada pelayanan radiologi


tidak ada pelayanan radiologi

tidak ada pelayanan radiologi

tidak ada pelayanan radiologi

tidak ada pelayanan radiologi

tidak ada pelayanan radiologi

tidak ada pelayanan radiologi

tidak ada pelayanan radiologi

tidak ada pelayanan radiologi

tidak ada pelayanan radiologi

tidak ada pelayanan radiologi

tidak ada pelayanan radiologi

tidak ada pelayanan radiologi

tidak ada pelayanan radiologi


tidak ada pelayanan radiologi

tidak ada pelayanan radiologi

tidak ada pelayanan radiologi

tidak ada pelayanan radiologi

tidak ada pelayanan radiologi

tidak ada pelayanan radiologi

tidak ada pelayanan radiologi

tidak ada pelayanan radiologi

tidak ada pelayanan radiologi

SK tentang standarisasi kode klasifikasi diagnosis ada tetapi


pembakuan terminologi yang digunakan blm ditetapkan
Standarisasi kode klasifikasi diagnosis dan terminologi di
Puskesmas

Pembakuan singkatan yang digunakan blm dibuat

SK dan SOP tentang akses terhadap rekam medis, namun didalam


SK belum
bukti tertuang akses
pelaksanaan secarapetugas
jelas ttgterhadap
siapa sj yg berhak
rekam mengakses
medis tidak ada
rekam medis

Bukti sosialisasi kebijakan dan prosedur akses terhadap rekam


medis tidak ada dan blm dilaksanakan

SK pelayanan rekam medis dan metode identifikasi


SK pelayanan rekam medis memuat tentang sistem pengkodean,
penyimpanan, dokumentasi rekam medis

SK dn SOP pelayanan rekam medis memuat kebijakan


penyimpanan dan masa retensi rekam medis.
SK tentang isi rekam medis ada

Bukti pelaksanaan penilaian kelengkapan isi ada tetapi ketepatan is

SOP kerahasiaan rekam medis

Bukti pelaksanaan pemantauan lingkungan fisik Puskesmas:untuk


listrik, air dan ventilasi ada, tetapi untuk sistem gas blm dipantau

Bukti pelaksanaan pemeliharaan dan pemantauan instalasi listrik,


air, ventilasi,ada, sistem gas blm dipantau, petugas penanggung
jawab blm ditunjuk

ada SOP jika terjadi kebakaran, ketersediaan APAR, pelatihan


penggunaan APAR, pelatihan jika terjadi kebakaran

SK dan SOP tentang pemantauan, pemeliharaan, perbaikan sarana


dan
Buktiperalatan, masih
pelaksanaan tumpang tindih
pemantauan, antara pemantauan,
pemeliharaan, perbaikan alat
pemeliharaan dan
masih tumpang tindihperbaikan,

Dokumentasi pelaksanaan inspeksi, pemantauan, pemeliharaan,


dan perbaikan belum terperinci

belum ada SK dan SOP tentang inventarisasi, pengelolaan,


penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya
SK dan SOP tentang pengendalian dan pembuangan limbah
berbahaya

belum dilakukan pemantauan pelaksanaan kebijakan dan prosedur

Bukti pemantauan pelaksanaan kebijakan dan prosedur


penanganan limbah berbahaya, dan tindak lanjut

Rencana program keamanan lingkungan fisik Puskesmas blm dibuat


SK penanggung jawab pengelolaan keamanan lingkungan fisik
Puskesmas

belum ada Rencana program keamanan lingkungan fisik Puskesmas


memuat: perencanaan, pelaksanaan, pendidikan dan pelatihan
petugas, pemantauan, dan evaluasi

Bukti pelaksanaan program, evaluasi, dan tindak lanjut blm ada


ada SK dan SOP tentang memisahkan alat yang bersih dan alat
yang kotor, alat yang memerlukan sterilisasi, alat yang
membutuhkan perawatan lebih lanjut (tidak siap pakai), serta alat-
alat yang membutuhkan persyaratan khusus untuk peletakannya

SOP sterilisasi ada

SK petugas pemantau sterilisasi blm ditunjuk, hasil pemantauan ster

SOP tentang penanganan bantuan peralatan

Daftar inventaris peralatan klinis di Puskesmas ada

SK penanggung jawab pengelolaan peralatan dan kalibrasi ada

SOP kontrol peralatan, testing, dan perawatan secara rutin untuk pe


Dokumentasi hasil pemantauan uji fungsi/ kontrol blm terdokument

SOP penggantian dan perbaikan alat yang rusak ada


Pola ketenagaan dan persyaratan kompetensi tenaga yang memberi

SOP penilaian kualifikasi tenaga dan penetapan kewenangan belum

SOP kredensial, tim kredensial belum ada

Pemetaan kompetensi, rencana peningkatan kompetensi ada

SOP penilaian kinerja petugas pemberi pelayanan klinis ada, hanya


hasil penilaian blm dianalisa, Bukti analisis tdk ada, bukti tindak lanj

ada SK tentang keterlibatan petugas pemberi pelayanan klinis dal

Bukti penyediaan informasi tentang peluang pendidikan dan pelatihan ada


Bentuk-bentuk dukungan manajemen untuk pendidikan dan pelatihan, berupa ijin pelatihan, untuk pembiayaan dari DKK

belum dilakukan evaluasi nakes yg mengikuti diklat


Dokumentasi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan blm lengkap

ada Uraian tugas petugas pemberi pelayanan klinis namun blm beris

SK pendelegasian kewenangan blm jelas sejauh mana kewenangan kli

blm ada Penilaian oleh tim kredensial ttg kompetensi petugas yang

Belum dilakukan evaluasi terhadap uraian tugas dan pemberian kewe


Penunjang Layanan Klinis (MPLK).

REKOMENDASI

atorium yang tersedia. SOP pemeriksaan laboratorium.

buat rencana pelatihan terkait kompetensi tambahan petugas, seperti plebotomi, PMI PME, orientasi K3

laksanakan pemantauan pelaksanaan prosedur pemeriksaan lab dan dokumentasikan


laksanakan pemantauan penggunaan APD dan dokumentasikan
ngelolaan limbah hasil pemeriksaan laboratorium ada

tetapkan waktu pemeriksaan lab cito dg SK


lakukan monitoring ketepatan waktu pelaporan hasil lab

lakukan monitoring pelaporan hasil kritis dan tindak lanjuti

lengkapi SK dengan cara menghitung buffer stock reagen


laksanakan evaluasi rentang nilai secara berkala
rencanakan PME dan dokumentasikan

dokumentasikan pelaksanaan PMI, dan PME bila sdh dilaksanakan

dokumentasikan bukti pelaksanaan program keselamatan di lab

buat laporan program keselamatan dan bila terjadi insiden

lakukan identifikasi resiko, analisa resiko dan tindak lanjut resiko di lab
laksanakan orientasi keselamatan kerja bagi petugas lab, dokumentasikan

rencanakan, dan ikuti program pelatihan ttg prosedur baru yg berkaitan dg pelayanan lab, termasuk PMI, phlebotomi dll

tersediaan obat ada

ormularium, hasil evaluasi dan tindak lanjut ada

n formularium, hasil evaluasi dan tindak lanjut ada


berikan tanda khusus untuk obat obat LASA dan high alert untuk menghindari kesalahan
laksanakan pemberian informasi secara lengkap mengenai penggunaan obat

dokumentasikan proses pemberian informasi kepada pasien

dokumentasikan pemberian informasi petunjuk penyimpanan obat di rumah

laksanakan pelaporan efek samping obat sesuai prosedur dg koordinasi unit pelayanan dg instalasi farmasi

buat list efek samping obat yg ada, lakukan identifikasi dan dokumentasikan apabila menjumpai kasus ESO

lengkapi SOP dengan pencatatan, pelaporan dantindak lanjut ESO dan KTD

laksanakan koordinasi antara unit pelayanan dg instalasi farmasi untuk mengidentifikasi, melaporkan, memonitor dan
menindaklanjuti ESO dan KTD
tetapkan petugas yg bertanggung jawab utk tindak lanjut KNC

buat jadwal monitoring penyediaan obat emergensi yg memastikan obat emergensi tersedia setiap saat
buat pembakuan terminologi yg digunakan di puskesmas
buat pembakuan terminologi yg digunakan di puskesmas

buat pembakuan singkatan yg digunakan dan di SK kan

jelaskan dalam SK dan SOP tentang akses terhadap RM

dokumentasikan akses petugas thd rekam medis

laksanakan sosialisasi kebijakan tentang akses rekam medis


laksanakan penilaian ketepatan isi rekam medis

lakukan pemantauan terhadap sistem gas

tetapkan petugas pemantau sistem gas, dan lakukan pemantauan

perjelas batasan pemantauan, pemeliharaan daan perbaikan

perjelas batasan pemantauan, pemeliharaan daan perbaikan, dan buat dokumentasi secara jelas per kegiatan masing masing

perbaiki dokumentasi masing masing proses ispeksi, pemantauan, pemeliharaan, secara jelas

lakukan inventarisasi bahan berbahaya dan tetapkan dg SK


laksanakan pemantauan pengelolaan bahan berbahaya dan dokumentasikan

buat rencana program keamanan lingkungan fisik puskesmas, tuangkan dlm bentuk KAK

buat program rencana lingkungan fisik meliputi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pendidikan pelatihan petugas

laksanakan monitoring dan evaluasi, serta lakukan tindak lanjut terhadap program keamanan
tentukan petugas pemantau sterilisasi, dokumentasikan hasil pemantauan dan tindak lanjuti hasil pemantauan

perjelas batasan kontrol, testing dan perawatan berkala

dokumentasikan bukti pelaksanaan pemeliharaan, kontrol dan testing/ uji fungsi


buat penghitungan kebutuhan ketenagaan dengan analisis jabatan

laksanakan SOP penilaian kualifikasi tenaga dan penetapan kewenangan klinis

susun tim kredensial, laksanakan proses kredensialing

buat SOP penilaian kinerja pegawai non PNS dg instrumen sedrhana yg bisa menilai kinerja karyawan

lakukan analisa hasil penilaian kinerja dan tindak lanjuti

laksanakan sosialisasi PMKP sehingga diperoleh pemahaman dan peran aktif dari semua petugas klinis

dan pelatihan ada


dan pelatihan, berupa ijin pelatihan, untuk pembiayaan dari DKK

laksanakan evaluasi petugas / nakes yg melaksanakan diklat


lengkapi bukti pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi setiap nakes

buat uraian tugas perorangan dengan kejelasan kewenangannya jg

perjelas SK pendelegasian wewenang tentang jenis pendelegasian kewenangan yg diberikan, dari siapa dan kepada siapa
dituliskan dg jelas

laksanakan kredensialing sblm menetapkan kewenangan petugas yg mendapat pendelegasian kewenangan

laksanakan evaluasi uraian tugas dan kewenangan klinis


sing masing
BAB.IX.Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamantan Pasien (PMPK).

Puskesmas III denpasar Utara


Kab./Kota denpasar
Tanggal 21-23 september 2016
Surveior dr. Rahayu Zulaikah

KRITERIA 9.1.1. Elemen Penilaian


1. Adanya peran aktif tenaga klinis
dalam merencanakan dan mengevaluasi
9.1.1 EP 1 mutu layanan klinis dan upaya
peningkatan keselamatan pasien.

2. Ditetapkan indikator dan standar mutu


klinis untuk monitoring dan penilaian
mutu klinis.

EP 2
3. Dilakukan pengumpulan data,
analisis, dan pelaporan mutu klinis
EP 3 dilakukan secara berkala.
4. Pimpinan Puskesmas bersama
tenaga klinis melakukan evaluasi dan
tindak lanjut terhadap hasil monitoring
EP 4 dan penilaian mutu klinis.
5. Dilakukan identifikasi dan
dokumentasi terhadap Kejadian Tidak
Diharapkan (KTD), Kejadian Tidak
Cedera (KTC), Kondisi Potensial Cedera
(KPC), maupun Kejadian Nyaris Cedera
(KNC).
EP 5
6. Ditetapkan kebijakan dan prosedur
penanganan KTD, KTC, KPC, KNC, dan
risiko dalam pelayanan klinis.
EP 6
7. Jika terjadi KTD, KTC, dan KNC
EP 7 dilakukan analisis dan tindak lanjut.
8. Risiko-risiko yang mungkin terjadi
dalam pelayanan klinis diidentifikasi,
EP 8 dianalisis dan ditindaklanjuti.
9. Dilakukan analisis risiko dan upaya-
upaya untuk meminimalkan risiko
EP 9 pelayanan klinis
10. Berdasarkan hasil analisis risiko,
adanya kejadian KTD, KTC, KPC, dan
KNC, upaya peningkatan keselamatan
pasien direncanakan, dilaksanakan,
dievaluasi, dan ditindaklanjuti
EP 10
Jumlah

KRITERIA 9.1.2.
1. Dilakukan evaluasi dan perbaikan
perilaku dalam pelayanan klinis oleh
tenaga klinis dalam pelayanan klinis
yang mencerminkan budaya
keselamatan dan budaya perbaikan
yang berkelanjutan.
9.1.2
2. Budaya mutu dan keselamatan pasien
diterapkan dalam pelayanan klinis
EP 2
3. Ada keterlibatan tenaga klinis dalam
kegiatan peningkatan mutu yang
ditunjukkan dalam penyusunan indikator
untuk menilai perilaku dalam pemberian
pelayanan klinis dan ide-ide perbaikan
EP 3
Jumlah

KRITERIA 9.1.3.
1. Dialokasikan sumber daya yang
cukup untuk kegiatan perbaikan mutu
9.1.3 EP 1 layanan klinis dan upaya keselamatan
pasien.
2. Ada program/kegiatan peningkatan
mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien yang disusun dan direncanakan
EP 2 oleh tenaga klinis.
3. Program/kegiatan tersebut
dilaksanakan sesuai rencana,
EP 3 dievaluasi, dan ditindak lanjuti
Jumlah

KRITERIA 9.2.1.

1. Dilakukan identifikasi fungsi dan


proses pelayanan yang prioritas untuk
diperbaiki dengan kriteria yang
EP 1 ditetapkan
2. Terdapat dokumentasi tentang
komitmen dan pemahaman terhadap
peningkatan mutu dan keselamatan
secara berkesinambungan ditingkatkan
dalam organisasi
EP 2
3. Setiap tenaga klinis dan manajemen
memahami pentingnya peningkatan
mutu dan keselamatan dalam layanan
EP 3 klinis
4. Kepala Puskesmas bersama dengan
tenaga klinis menetapkan pelayanan
prioritas yang akan diperbaiki
EP 4
5. Kepala Puskesmas bersama dengan
tenaga klinis menyusun rencana
perbaikan pelayanan prioritas yang
ditetapkan dengan sasaran yang jelas
EP 5
6. Kepala Puskesmas bersama dengan
tenaga klinis melaksanakan kegiatan
perbaikan pelayanan klinis sesuai
EP 6 dengan rencana
7. Dilakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan kegiatan perbaikan
EP 7 pelayanan klinis
Jumlah

KRITERIA 9.2.2.

9.2.2 EP 1
2. Standar tersebut disusun berdasarkan
EP 2 acuan yang jelas
3. Tersedia dokumen yang menjadi
EP 3 acuan dalam penyusunan standar
4. Ditetapkan prosedur penyusunan
EP 4 standar/prosedur layanan klinis
5. Penyusunan standar/prosedur
layanan klinis sesuai dengan prosedur
EP 5
Jumlah

KRITERIA 9.3.1.
1. Disusun dan ditetapkan indikator mutu
layanan klinis yang telah disepakati
bersama
9.3.1 EP 1
2. Ditetapkan sasaran-sasaran
keselamatan pasien sebagaimana
tertulis dalam Pokok Pikiran.
EP 2
3. Dilakukan pengukuran mutu layanan
klinis mencakup aspek penilaian pasien,
pelayanan penunjang diagnosis,
penggunaan obat antibiotika, dan
pengendalian infeksi nosokomial
EP 3
4. Dilakukan pengukuran terhadap
indikator-indikator keselamatan pasien
sebagaimana tertulis dalam Pokok
EP 4 Pikiran
Jumlah

KRITERIA 9.3.2.
9.3.2 EP 1 1. Ada penetapan target mutu layanan
klinis dantersebut
2. Target keselamatan pasiendengan
ditetapkan yang
akan dicapai
mempertimbangkan pencapaian mutu
klinis sebelumnya, pencapaian optimal
pada sarana kesehatan yang serupa,
dan sumber daya yang dimiliki
EP 2
3. Proses penetapan target tersebut
melibatkan tenaga profesi kesehatan
yang terkait
EP 3
Jumlah

KRITERIA 9.3.3.
9.3.3 EP 1 1. Data mutu layanan klinis dan
keselamatan
2. Data mutu pasien
layanandikumpulkan
klinis dan secara
periodik
keselamatan pasien didokumentasikan
EP 2
3. Data mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien dianalisis untuk
menentukan rencana dan langkah-
langkah perbaikan mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien
EP 3
Jumlah

KRITERIA 9.4.1.
1. Ada kejelasan siapa yang
bertanggung jawab untuk peningkatan
mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien

9.4.1 EP 1
EP 2 2. Terdapat tim peningkatan mutu
layanan klinis danuraian
3. Ada kejelasan keselamatan pasien
tugas dan
EP 3 yang berfungsi
tanggung jawabdengan
tim baik
4. Ada rencana dan program
peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien yang dilaksanakan
sesuai dengan rencana yang disusun
EP 4
Jumlah

KRITERIA 9.4.2.
9.4.2 EP 1 1. Data monitoring mutu layanan klinis
dan
2. keselamatan
Dilakukan dikumpulkan
analisis secara
dan diambil
teratur
kesimpulan untuk menetapkan masalah
mutu layanan klinis dan masalah
EP 2 keselamatan pasien
3. Dilakukan analisis penyebab masalah
EP 3
4. Ditetapkan program-program
perbaikan mutu yang dituangkan dalam
EP 4 rencana perbaikan mutu
5. Rencana perbaikan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien disusun
dengan mempertimbangkan peluang
keberhasilan, dan ketersediaan sumber
daya
EP 5
6. Ada kejelasan Penanggung jawab
untuk melaksanakan kegiatan perbaikan
EP 6 yang direncanakan
7. Ada kejelasan Penanggung jawab
untuk memantau pelaksanaan kegiatan
EP 7 perbaikan
8. Ada tindak lanjut terhadap hasil
pemantauan upaya peningkatan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien
EP 8
Jumlah

KRITERIA 9.4.3.
1. Petugas mencatat peningkatan
setelah pelaksanaan kegiatan
peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien
9.4.3 EP 1
2. Dilakukan evaluasi terhadap hasil
penilaian dengan menggunakan
indikator-indikator mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien untuk menilai
adanya perbaikan
EP 2
3. Hasil perbaikan ditindak lanjuti untuk
perubahan standar/prosedur pelayanan.
EP 3
4. Dilakukan pendokumentasian
terhadap keseluruhan upaya
peningkatan mutu layanan klinis dan
EP 4 keselamatan pasien
Jumlah

KRITERIA 9.4.4.
1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur
distribusi informasi dan komunikasi
hasil-hasil peningkatan mutu layanan
9.4.4 EP 1 klinis dan keselamatan pasien
EP 2 2. Proses dan hasil kegiatan
peningkatan
3. Dilakukan mutu layanan
evaluasi klinis dan
terhadap
keselamatan pasien
pelaksanaan disosialisasikan
sosialisasi dan
dan komunikasi
EP 3 dikomunikasikan
tersebut kepada semua petugas
kesehatan yang memberikan pelayanan
4. Dilakukan pelaporan hasil
klinis
peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien ke Dinas Kesehatan
EP 4 Kabupaten/Kota
eselamantan Pasien (PMPK).

FAKTA/ANALISIS

SK tentang kewajiban tenaga klinis dalam peningkatan


mutu klinis dan keselamatan pasien ada, namun peran
serta aktif petugas dlm pmkp blm nampak karena
pemahaman yg kurang

ada pengumpulan data dan pelaporan berkala


indikator mutu klinis, tapi blm dianalisis

belum ada evaluasi dan tindak lanjut hasil monitoring


penilaian mutu klinis

pelaporan kasus KTDdan KNC, namun identifikasi KNC


blm terdokumentasi

ada SK dan SOP tentang penanganan KTD, KTC, KPC,


KNC.
ada analisa dan tindak lanjut pelaporan KNC, yg lain
belum teridentifikasi dan blm ditindaklanjuti

ada identifikasi resiko dari beberapa unit, sudah


dianalisa, ada rencana tindak lanjut. Belum membuat
FMEA

ada Bukti analisis dan upaya meminimalkan risiko untuk


beberapa unit pelayanan
proses penyusunan program keselamatan pasien blm
mengacu pada laporan insiden keselamatan pasien,
bukti analisa resiko blm lengkap

belum ditetapkan indikator perilaku pemberi layanan


klinis

pemahaman konsep mutu dan budaya mutu masih


kurang sehingga penerapan budaya mutu blm maksimal

belum semua tenaga klinis dari masing2 unit terlibat

Rencana peningkatan mutu dan keselamatan pasien,


tidak ada kejelasan alokasi dan kepastian ketersediaan
sumber daya

Kerangka acuan Program peningkatan mutu klinis dan


keselamatan pasien blm disusun

sudah melaksanakan beberapa upaya terkait PMKP tapi


belum tersusun dlm program yg jelas

dikatakan ada layanan prioritas untuk lab, farmasi dan


pendaftaran, tetapi tidak ada SK, dan blm didasari atas
analisa resiko dan 3H 1 P
Dokumentasi penggalangan komitmen ada,
Dokumentasi pelaksanaan sosialisasi tentang mutu
klinis dan keselamatan pasien belum
terdokumentasikan

belum semua tenaga klinis memahami ttg PMKP

blm ada SK layanan prioritas

sudah dilakukan upaya perbaikan namun blm melalui


proses perencanaan dan penyusunan KAK program
PMKP disusun rencana perbaikan dari layanan prioritas

ada upaya upaya perbaikan tp tdk didasari penetapan


prioritas dan tdk terdokumentasikan

blm ada evaluasi pelaksanaan perbaikan

Adanya Panduan Praktik Klinis dan SOP layanan klinis


SOP-SOP pelayanan klinis da beberapa yg belum
merujuk pd acuan referensi yang jelas
beberapa dokumen eksternal yg menjadi rujukan tidak
tersedia dan belum di SK kan
belum dibuat SOP tentang prosedur penyusunan
layanan klinis
Dokumentasi proses penyusunan Pedoman Praktik
Klini/SOP layanan klinis di Puskesmas blm didasari pd
SOP penyusunan SOP

sudah disusun indikator mutu klinis namun blm di SK


kan
SK tentang sasaran-sasaran keselamatan pasien blm
ada

Ada Bukti pengukuran mutu layanan klinis yang


mencakup aspek penilaian pasien, pelayanan
penunjang diagnosis, penggunaan obat antibiotika, dan
pengendalian infeksi nosokomial, bukti monitoring dan
tindak lanjut pengukuran mutu layanan klinis

Bukti pengukuran sasaran keselamatan pasien, bukti


monitoring dan tindak lanjut pengukuran mutu layanan
klinis

ada target yang akan dicapai dari tiap indikator mutu


klinis dan keselamatan pasien, blm ditetapkan dg SK

target pencapaian mutu klinis belum didasari


pertimbangan pencapaian sebelumnya dan ketrsediaan
sumber daya

Bukti keterlibatan tenaga-tenaga pemberi layanan klinis


dalam usulan masing masing unit ada, namun bukti
daftar hadir dan notulen yg membahas target tidak ada,
blm dibahas bersama

Bukti pengumpulan data mutu layanan klinis ada


namun data indikator/sasaran keselamatan pasien blm
ada

Bukti dokumentasi pengumpulan data layanan klinis


ada, data keselamatan pasien blm ada

data blm dianalisa


SK peningatan mutu puskesmas dan keselamatan
pasien, memuat kewajiban semua pihak yang terlibat
dalam upaya peningkatan mutu pelayanan klinis dan
keselamatan pasien, dengan uraian tugas berdasarkan
peran dan fungsi masing-masing dalam tim, namun
pemahaman petugas
SK pembentukan dan Tim mutu
tim peningkatan tentang
mutu tugas
layanan dan
klinis
kewenangannya masih kurang
dan keselamatan pasien. Uraian tugas ada, namun
belum semua anggota tim memahami tugasnya
Uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing
anggota tim ada, namun blm dipahami

ada rencana program peningkatan mutu namun blm


tersusun dlm KAK program peningkatan mutu

Laporan hasil monitoring mutu layanan klinis ada, data


monitoring keselamatan pasien blm ada

sudah dilakukan identifikasi resiko dan permasalahan


dari unit pelayanan, namun blm lengkap. Lab dan obat
blm ada

data blm lengkap sehingga blm bisa dianalisa

ada Rencana perbaikan mutu layanan klinis namun blm


disusun dlm KAK program perbaikan

Rencana program perbaikan mutu layanan klinis dan


keselamatan pasien blm disusun dlm KAK,blm
mempertimbangkan peluang keberhasilan dan
ketersediaan sumber daya

penanggungjawab pelaksanaan perbaikan blm ditunjuk,


karena blm melalui KAK yg jelas, analisa dan RTL

blm ditunjuk penanggungjawab pemantauan upaya


perbaikan

blm ada bukti hasil evaluasi dan RTL untuk program


PMKP
blm dievaluasi peningkatan sebelum dan sesuadah
upaya perbaikan melalui indikator

Bukti evaluasi penilaian dengan menggunakan


indikator mutu layanan klinis danindikator keselamatan
pasien blm diperhitungkan dan dilaporkan

blm ada bukti perubahan prosedur jika diperlukan


untuk perbaikan layanan klinis

pendokumentasian proses upaya PMKP blm secara


keseluruhan, ada yg blm di SK kan, tp sdh dilaksanakan,
ada yg blm dimonitor, ada yg blm dievaluasi

belum dibuat SK dan SOP penyampaian informasi hasil


peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien
belum dilakukan sosialisasi keseluruhann hsl PMKP

blm dilakukan evaluasi penyampaian informasi

blm dilakukan pelaporan ke DKK


REKOMENDASI
laksanakan sosialisasi pmkp secara berulang shg didapatkan pemahaman yg baik

tetapkan indikator mutu klinis berdasarkan permasalahan prioritas yg dihadapi masing2 unit

laksanakan analisis hasil pelaporan indikator

lakukan evaluasi dan analisa hasil dari pelaporan indikator mutu, lalu tindak lanjuti

lakukan identifikasi Kasus KTD, KNC, KTC dan KPC kemudian dokumentasikan

lakukan identifikasi KTD,KPC, KTC, dan lakukan analisa, setelah itu ditindaklanjuti

lakukan identifikasi resiko untuk semua unit dan buat analisa resiko dg FMEA minimal utk satu kasus
susun rencana / program keselamatan pasien atas dasar laporan keselamatan pasien dan analisa resiko
semua unit pelayanan

tetapkan indikator perilaku pemberi layanan klinis, lakukan evaluasi dan tindak lanjut

lakukan sosialisasi budaya mutu dan laksanakan oleh seluruh tenaga klinis

libatkan tenaga klinis dalam kegiatan PMKP

buat perencanaan program PMKP dg kejelasan alokasi sumber daya yg dibutuhkan

buat perencanaan program PMKP dg melibatkan tenaga klinis

tuangkan upaya yg sdh dilaksanakan dlm bentuk dokumen KAK, shg jelas cara monitoring, evaluasi dan
parameter pengukurannnya

tetapkan unit prioritas dg SK, lengkapi bukti analisa resiko dan pertimbangan penetapan unit prioritas
dg 3H 1 P
lakukan sosialisasi secara berulang sehingga didapat pemahaman serta komitmen kuat untuk PMKP dan
dokumentasikan

lakukan sosialisasi secara periodik sehingga didapat pemahaman serta komitmen kuat untuk PMKP

tetapkan layanan prioritas dg SK

tetapkan layanan prioritas dg SK, lalu susun KAK program perbaikan

tuangkan upaya perbaikan yg dilaksanakan dlm KAK program perbaikan dari layanan yg prioritas ingin
diperbaiki

evaluasi pelaksanaan perbaikan dg pembandingan indikator mutu sblm dan sesudah upaya perbaikan

cari referensi yg jelas dan sesuikan SOP klinis dg referensi yg ada

siapkan sumber referensi penyusunan SOP klinis lalu tetapkan dg SK

susun SOP penyusunan standar atau prosedur layanan klinis

laksanakan proses penyusunan SOP pengacu pada prosedur

susun SK tentang indikator mutu klinis


buat SK tentang sasaran keselamatan pasien

buat SK tentang target indikator mutu klinis

pertimbangkan pencapaian klinis sebelumnya dan ketersediaan SDM dlm penetapan target indikator
mutu yg ingin dicapai

libatkan semua unit dalam pembahasan bersama shg ada masukan dan pertimbangan dari unit lain
juga

tetepkan indikator/sasaran keselamatan pasien dan laporkan

dokumentasikan pengukuran keselamatan pasien

lakukan analisa terhadap capaian data mutu layanan klinis dan keselamatan pasien, kemudian
rencanakan upaya perbaikan mutu klinis dan keselamatan pasien
lakukan sosialisasi tentang PMKP kpd seluruh nakes termasuk ke tim mutu tentang uraian tugasnya
lakukan sosialisasi dan pemahaman tugas dari tim mutu

lakukan sosialisasi dan pemahaman tugas dari tim mutu

susun program peningkatan mutu dalam bentuk dokumen tertulis berupa KAK program PMKP

lakukan monitoring keselamatan pasien dan laporkan

laksanakan identifikasi resiko dan permasalahan dari semua unit untuk penetapan permasalahan mutu
dan keselamatan pasien

lengkapi data identifikasi resiko dan permasalahan dari semua unit pelayanan

susun rencana perbaikan dalam sebuah program/ KAK yg jelas dan tetapkan dg SK

susun rencana program perbaikan mutu dalam KAK yg jelas dengan mempertimbangkan ketersediaan
sumber daya yg ada

susun KAK perbaikan, tetapkan siapa yg bertanggung jawab melaksanakan perbaikan

susun KAK perbaikan, tetapkan penanggungjawab pemantauan perbaikan

laksanakan evaluasi sesuai KAK dan tindak lanjuti


lakukan evaluasi peningkatan sblm dan sesudah upaya perbaikan melalui indikator yg dibuat

lakukan pengukuran indikator keselamatan pasien dan lakukan evaluasi

tindak lanjutihasil perbaikan dengan perubahan SOP

lakukan pendokumentasian secara lengkap mulai dari perencanaan, analisa masalah, penetapan
indikator dan target, KAK program, pendokumentasian pelaporan kegiatan dari masing masing unit,
pendokumentasian proses monev, analisa dan tindak lanjut monev

buat SK dan SOP penyampaian informasi hasil peningkatan mutu layanank klinis dan keselamatan
pasien
buat laporan hasil keseluruhan upaya pmkp dan sosialisasikan kepada semua petugas

lakukan evaluasi atas upaya sosialisasi hasil PMKP

laksanakan pelaporan ke DKK untuk keseluruhan hasil PMKP

Anda mungkin juga menyukai