Askep Seminar
Askep Seminar
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
(Pengorganisasian Berdasarkan Pola Fungsi Kesehatan dari Gordon)
A. IDENTIFIKASI
I. KLIEN
Nama (Inisial) : PK
Tempat / Tgl Lahir : Manado, 15 Januari 1948
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Sudah kawin
Jumlah Anak : 3
Agama/Suku : Kristen Protestan / Minahasa
Warga Negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Bahasa Daerah (Manado)
Pendidikan : SPG
Pekerjaan : Tukang jahit
Alamat Rumah : Malalayang II Ling. II
II. PENANGGUNG JAWAB
Nama : CM
Alamat : Malalayang II Ling. II
Hubungan dengan Klien : Istri
B. DATA MEDIK
I. Dikirim oleh : IGD
II. Diagnosa Medik
- Saat Masuk : CHF ec HPT grade I
- Saat Pengkajian : CHF, pneumonia, post aritmia mayor
C. KEADAAN UMUM
I. KEADAAN SAKIT
Alasan/Keluhan Utama : Sesak Napas
Penggunaan Alat Medik : O2 2L/menit (nasal kanule), IVFD NS 100ml + furosemide
60mg 7gtt/menit, kateter
1
Pasien mengalami sesak sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit. Sesak bertambah saat
pasien beraktivitas dan pasien mudah merasa lelah. Sesak semakin menghebat 1 hari sebelum
masuk rumah sakit.
III. PENGUKURAN
a. Tinggi Badan : 165cm
b. Berat Badan : 65 kg
c. IMT : 23,8 kg/m2
Genogram (3 Generasi)
Keterangan:
= Perempuan = Pasien
3
Edema : Negatif
Icterik : Negatif
Tanda-tanda radang : Tidak ada
Lesi : Tidak ada
o Pemeriksaan diagnostik
- Laboratorium :
Ureum darah 169 mg/dL
Creatinin darah 4.2 mg/dL
Gula darah sewaktu 108 mg/dL
Magnesium 1.95 mg/dL
Calsium 8.23 mg/dL
o Terapi :
Ranitidin 2 x 2,5 mg
Sucralfate 2 x CII
Curcuma 1 x 1 tab
Asam folat 1 x 1 tab
KSR 1 x 1 tab
4
a. Data Subjektif
o Keadaan Sebelum Sakit :
Pasien mengatakan aktif bekerja, tidak bias duduk diam, harus melakukan sesuatu.
o Keadaan Saat Sakit :
Pasien mengatakan cepat merasa lelah saat melakukan aktivitas.
b. Data Objektif
o Observasi :
Pasien terbaring di tempat tidur. Keadaan umum = lemah, ADL dibantu oleh keluarga
atau perawat.
Aktivitas harian :
1. Makan : 2 0 : Mandiri
2. Mandi : 2 1 : Bantuan dengan alat
3. Berpakaian : 2 2 : Bantuan orang
4. Kerapian : 2 3 : Bantuan orang dan alat
5. Buang air besar : 3 4 : Bantuan penuh
6. Buang air kecil : 1
7. Mobilisasi tempat tidur : 3
8. Ambulasi
Postur tubuh : Tidak dikaji
Gaya jalan : Tidak dikaji
Anggota gerak yang cacat : Tidak ada
Fiksasi : Tidak ada
Trakeostomi : Tidak ada
o Pemeriksaan fisik :
JVP : 5 + 3 cm H2O
Kesimpulan : Distensi vena jugularis
Perfusi darah perifer kuku : > 2 detik
Thorax dan pernapasan :
1. Inspeksi
Bentuk thorax : Simetris
Stridor : Negatif
Dyspnea d’Efford : Positif
Sianosis : Negatif
2. Palpasi
Vokal fremitus : Tidak dikaji
3. Perkusi
Batas paru-hepar : Tidak dikaji
Kesimpulan : Tidak dikaji
4. Auskultasi : Suara tambahan : Ronchi
Jantung
1. Inspeksi
Ictus cordis : Tidak terlihat
Alat pacu jantung : Negatif
2. Palpasi
Ictus cordis : Teraba
Thrill : Negatif
3. Perkusi
Batas atas jantung : Tidak dikaji
Batas kanan jantung : Tidak dikaji
Batas kiri jantung : Tidak dikaji
4. Auskultasi :
5
Bunyi jantung I T : Positif
Bunyi jantung I M : Positif
Bunyi jantung II A : Positif
Bunyi jantung II P : Positif
Bunyi jantung III : Positif
Irama Gallop : Positif (S3 / protodiastolik gallop)
Murmur : Negatif
HR : 52 x/menit
Bruit : Aorta : Negatif
A. Renalis : Negatif
A. Femoralis : Negatif
Lengan dan Tungkai
Atrofi otot : Negatif
Rentang gerak : Mati sendi : Tidak ada
Kaku sendi : Tidak ada
Uji kekuatan otot : Kiri : 1 2 3 4 5
Kanan : 1 2 3 4 5
Reflex Fisiologik : Positif
Reflex Patologik : Negatif
Babinski kiri : Negatif
kanan : Negatif
Clubing jari-jari : Negatif
Varices tungkai : Negatif
Columna Vertebralis :
Inspeksi : Kelainan bentuk : Negatif
Palpasi : Nyeri tekan : Negatif
o Pemeriksaan diagnostik
- Laboratorium
CK Total 436 U/L
CKMB 31 U/L
- EKG
Irama Teratur
HR 52 x / menit
Gelombang P P mitral di lead I, aVL, V5 dan V6
PR Interval 0,16 detik
QRS Kompleks 0,20
ST Segment ST elevasi di lead V2, V3 dan V4
Interpretasi EKG Sinus bradikardi + LVH + LAH + Infark anterior
o Terapi :
Nitrokaf 2 x 2,5 mg Ambroxol 3 x 1 tab
Digoxin 1 x ½ tab Spirola 2 x 25 mg
Carvedilol 2 x ½ tab Furosemide 2 x 60 mg (aplos dengan
Tyarit 1 x 1 tab cairan NS 100ml)
6
o Keadaan Sebelum Sakit :
Pasien mengatakan pasien tidur 8-9 jam per hari, pasien tidak biasa tidur siang.
o Keadaan Saat Sakit :
Pasien mengatakan tidur seperti biasa namun kadang terbangun karena sesak.
b. Data Objektif
o Observasi :
Expresi wajah mengantuk : Negatif
Banyak menguap : Negatif
Palpebrae inferior berwarna gelap : Negatif
TIDAK DIKAJI
8
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS: - Penimbunan lemak Penurunan curah jantung
DO: dalam pembuluh darah
- TTV ↓
TD = 90/60 mmHg Aterosklerosis
N = 52 x/m ↓
R = 30 x/m Disfungsi miokard
SB = 35,7 oC ↓
- Perubahan pola EKG Kontraktilitas menurun
Sinus bradikardi + LVH + ↓
LAH + Infark anterior Penurunan curah jantung
- Bunyi jantung S3 gallop
- CKMB = 31 U/L
- Akral dingin
- Perfusi darah perifer >2s
- Balance cairan
Intake 1500
Output 800
DS: Gagal jantung Gangguan pertukaran gas
Pasien mengatakan merasa ventrikel kiri
sesak, sesak dirasakan ↓
bertambah saat melakukan Backward failure
aktivitas. ↓
DO: Tekanan vena pulmonal
- Perubahan frekuensi napas meningkat
(R = 30 x/m) ↓
- Warna kulit pucat Tekanan kapier paru naik
- JVP meningkat (5+3) ↓
- SaO2 70% Edema paru
- Suara napas ronchi ↓
- DOE (Dispnea on Effort) Gangguan
- Terpasang O2 pertukaran gas
9
DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PERENCANAAN KEPERAWATAN
Perencanaan Keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
1. Penurunan curah jantung berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1) Pantau tanda-tanda vital pasien 1) Penurunan curah jantung
dengan gangguan kontraktilitas jantung, keperawatan selama 3 x 24 jam, menyebabkan penurunan
ditandai dengan: diharapkan penurunan curah tekanan nadi (nadi melemah)
DS: - jantung dapat teratasi dengan 2) Ubah posisi pasien ke posisi 2) Membantu melancarkan
DO: kriteria hasil: trendelenberg ketika tekanan sirkulasi darah ke otak
- TTV 1. TTV dalam batas normal darah pasien berada pada
TD = 90/60 mmHg TD = 120/80 mmHg rentang yang lebih rendah dari
N = 52 x/m N = 60-100 x/menit batas normal
R = 30 x/m R = 16-20 x/menit 3) Monitor intake – output 3) Mengidentifikasi
SB = 35,7 oC SB = 36,5-37,5 oC keseimbangan cairan
- Perubahan pola EKG 2. Bunyi jantung normal 4) Anjurkan pada pasien agar 4) Aktivitas yang berebihan
Sinus bradikardi + LVH + 3.Intake = output tidak melakukan aktivitas memicu kerja jantung yang
LAH + Infark anterior berlebihan berlebihan
- Bunyi jantung S3 gallop 5) Kolaborasi dengan tim medis 5) Dapat membantu proses
- CKMB = 31 U/L dalam pemberian obat penyembuhan
- Akral dingin 6) Kolaborasi dengan ahli gizi 6) Dapat menentukan diet yang
- Perfusi darah perifer >2s dalam pemberian diet jantung tepat
- Balance cairan
Intake 1500
Output 800
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1) Kaji suara napas, frekuensi 1) Dapat mengidentifikasi
dengan - perubahan membrane kapiler- keperawatan selama 1 x 24 jam, napas, kedalaman dan usaha adanya suara napas tambahan
alveolar, ditandai dengan: diharapkan gangguan pertukaran napas dan perubahan frekuensi
DS: gas pasien dapat teratasi dengan napas
Pasien mengatakan merasa sesak, sesak kriteria hasil: 2) Pantau adanya edema perifer, 2) Dapat mengidentifikasi
dirasakan bertambah saat melakukan 1. TTV dalam batas normal distensi vena jugularis, bunyi penyebab sesak, sehingga
10
aktivitas. TD = 120/80 mmHg jantung S3 dan S4 dapat menentukan intervensi
DO: N = 60-100 x/menit selanjutnya
- Perubahan frekuensi napas R = 16-20 x/menit 3) Atur posisi semi fowler 3) Memperbesar ekspansi paru
(R = 30 x/m) SB = 36,5-37,5 oC 4) Kolaborasi dalam pemberian 4) Dapat memenuhi kebutuhan
- Warna kulit pucat 2. SaO2 meningkat 80-100% O2 O2 pasien
- JVP meningkat (5+3) 3. Suara napas normal 5) Kolaborasi dalam pemberian 5) Dapat mengurangi
- SaO2 70% diuretik penumpukan cairan di paru
- Suara napas ronchi
- DOE (Dispnea on Effort)
- Terpasang O2
3. Intolerasi aktivitas berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan 1) Observasi tanda-tanda vital 1) Dapat mengetahui keadaan
kelemahan umum, ditandai dengan: keperawatan selama 2 x 24 jam, pasien sebelum dan sesudah umum pasien sehingga dapat
DS: diharapkan intoleransi aktivitas melakukan aktivitas menentukan intervensi
Pasien mengatakan cepat merasa lelah. pasien dapat teratasi dengan 2) Bantu ADL pasien selanjutnya
DO: kriteria hasil: 2) Membantu pasien dalam
- TTV 1. TTV dalam batas normal beraktivitas dan
TD = 90/60 mmHg TD = 120/80 mmHg meningkatkan pemenuhan
N = 52 x/m N = 60-100 x/menit ADL pasien secara bertahap
R = 30 x/m R = 16-20 x/menit 3) Anjurkan pada pasien untuk 3) Untuk mengurangi kelemahan
SB = 35,7 oC SB = 36,5-37,5 oC menyeimbangkan antara pasien
- KU = tampak lemah, tirah 2. Pasien mampu melakukan aktivitas pasien dengan
baring pemenuhan ADL secara bertahap istirahat
- ADL dibantu (skala aktivitas 3. Pasien mampu berpartisipasi 4) Pertahankan tirah baring 4) Mengurangi pengeluaran
= 2) dalam perawatan diri energi
11
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
12
12:00 Memberi makan siang
R/
Menu makan: bubur, sayur, pisang
13:00 Memberikan injeksi Ranitidin 2,5mg
R/
Baik
14