Anda di halaman 1dari 18

LAMPIRAN

A. Skema Kerja

1. Ekstraksi

a. Sokhletasi Simplisia Tahi Ayam (Tagetes erectus)

Disiapkan alat dan bahan

Dirangkai alat sokhletasi

Digerus herba dengan menggunakan lumpang


dan alu hingga tekstur sedikit halus

Ditimbang 40 g simplisia

Dibungkus sampel menggunakan kertas saring

Dimasukkan kedalam klongsong

Dimasukkan pelarut etanol 96 % sebanyak


800 mL kedalam labu alas bulat

Dilakukan sokhletasi selama ± 10 siklus

Disaring menggunakan kertas saring

Ditampung dalam mangkuk

Diuapkan dengan rotary evaporator hingga


diperoleh ekstrak kental
b. Refluks Simplisia Batang Lagege

Disiapkan alat dan bahan

Dirangkai alat refluks

Ditimbang 70 g simplisia yang telah dikeringkan

Dimasukkan kedalam labu alas


bulat

Ditambahkan pelarut etanol 96 % sebanyak 800 mL

Dipanaskan labu alas bulat yang berisi sampel dan


pelarutnya

Dilakukan refluks selama 3 jam

Disaring hasil ekstraksi dengan menggunakan


kertas saring

Ditampung dalam mangkuk

Diuapkan hingga diperoleh ekstrak kental

2. Partisi Ekatraks

a. Ekstraksi Cair-Cair

Disiapkan alat dan bahan

Ditimbang 1 g sampel dan ditambahkan air 5 mL, aduk rata

Dimasukkan campuran tadi kedalam corong pisah


dan ditambahkan 15 mL n-heksan
Digojok selama 15 menit hingga terbentuk 2 fase

Dipisahkan fase air dan n-heksan

Diuapkan larutan n-heksan, sementara air dimasukkan


dalam corong pisah dan ditambahkan 15 mL n-heksan
dan digojok selama 15 menit (lakukan sebanyak 3 kali)

Dilakukan cara yang sama diatas dengan menggunakan


pelarut etil asetat sebanyak 15 mL (lakukan sebanyak 3 kali)

Disimpan pada cawan porselin dan ditutup dengan


aluminium foil

3. Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

a. Penyiapan Lempeng

Disiapkan alat dan bahan

Dibuat lempeng ukuran 7 cm x 4 cm

Diaktifkan diatas hotplate 15 menit

b. Penjenuhan Eluen

Disiapkan chamber

Dibuat eluen perbandingan n-heksan : etil asetat (2 : 1)


dalam 6 mL

Dipotong kertas saring berukuran panjang dan lebih tinggi,


masukkan dalam chamber kemudian ditutup

Dibiarkan eluen naik melewati chamber


c. Penotolan Sampel

Disiapkan lempeng

Ditotol lempeng dengan ekstrak hasil partisi (ECC dan


ECP) yang sudah dilarutkan dengan pelarut yang sesuai

Diangin-anginkan

d. Pengelusi

Dimasukkan lempeng kedalam chamber

Dikeluarkan lempeng apabila mencapai batas atas


lempeng

Diamati di UV 254 nm dan UV 366 nm

Disemprot dengan H2SO4 10 %

Dipanaskan di hotplate

Diamati lagi di UV 254 nm dan UV 366 nm

Ditandai noda

Diukur nodanya dengan menggunakan penggaris

Dihitung nilai Rf
4. Identifikasi senyawa kimia

a. Alkaloid

Masukkan sampel (ekstrak tahi ayam


dan ekstrak batang lagege)
+ HCl 2 N (2 mL) di panaskan
+ NaCl (4 tetes) di saring
+ HCl 2 N (2 mL)

+ Pereaksi + Pereaksi + Pereaksi wagner


Dragendorf mayer (4 tetes)
(2 mL) ( (4 tetes) Coklat (+)
(I) Merah (II) Putih/putih (III)
jingga (+) kekuningan (+)

(I) (II) (III)

b. Saponin

Masukkan sampel (ekstrak tahi ayam dan ekstrak


batang lagege)
+ Air panas 10 mL
Dikocok 1 menit (didiamkan busa tinggi 1-10 cm,
stabil selama 10 menit)
+ HCl (di dinding tabung)
Tetap berbusa (+)

c. Flavonoid

Masukkan sampel (ekstrak tahi ayam


dan ekstrak batang lagege)
+ Air 2 mL
+ n-heksan 2 mL
Di kocok terbentuk 2 fase
Di pisah lapisan n-heksan dan lapisan
air
Lapisan air di bagi menjadi 2 bagian
+ HCl Pekat 0,5 mL + HCl Pekat 0,5 mL
Di panaskan selama 15’ + 3-4 potong Mg
Amati warna merah Amati warna:
terang atau violet (+) - Merah-merah ungu
(Flavonoid)
- Merah pucat-merah
(I) (II) tua (Flavon)
- Orange merah
(Flavon)

d. Tanin

Masukkan sampel (ekstrak tahi ayam dan ekstrak


batang lagege)
+ Air panas 10 mL
Dikocok sampai homogen
+ NaCL 5 tetes
Disaring
Filtrat + FeCl3 3-4 tetes
Amati warna:
- Hijau biru (hijau-hitam) (+) Tanin katekol
- Biru hitam Tanin pirogel
-
e. Steroid

Masukkan sampel (ekstrak tahi ayam dan


ekstrak batang lagege)
+ Eter 5 mL
+ Air panas 5 mL
Dikocok 1 menit

+ HCl 2 N jika berbusa + Pereaksi Lieberman


Amati warna pink/ Bourchard 3 tetes
Merah jambu Amati warna pink/merah
jambu

Air Eter
B. Gambar

1. Ekstraksi

a. Gambar sokhletasi

(a) (b) (c)


Sampel yang sudah Penggerusan herba Penimbangan
Diangin-anginkan herba 40 gram

(d) (e) (f)


Herba dibungkus dengan Proses sokhletasi Penimbangan cawan
kertas saring kosong

(g) (h) (i)


Hasil sokhletasi Ekstrak kental Penimbangan ekstrak
kental tahi ayam
b. Gambar Refluks

(a) (b) (c)


Penimbangan Penimbangan Pelarut etanol
simplisia 30 gram simplisia 20 gram ditambahkan ke labu
yang berisi sampel

(d) (e) (f)


Proses refluks Hasil penyaringan Penimbangan cawan
kosong

(g) (h)
Penimbangan ektrak kental Sampel dikemas dan disimpan
Lagege
2. Ekstraksi Cair-Cair

a. N-heksan

(a) (b) (c)


Pengojokan pertama Didiamkan selama Hasil pengojokan
n-heksan 5 menit pertama n-heksan

(d) (e) (f)


Pengojokan kedua Didiamkan selama Hasil pengojokan
n-heksan 5 menit kedua n-heksan

(g) (h) (i)


Pengojokan ketiga Didiamkan selama Hasil pengojokan
n-heksan 5 menit ketiga n-heksan
b. N-butanol

(a) (b) (c) (d)


Pengojokan Didiamkan selama Fase air Fase n-butanol
pertama n-butanol 5 menit

(e) (f) (g) (h)


pengojokan Didiamkan selama Fase air Fase n-butanol
kedua n-butanol 5 menit

3. Gambar KLT

(a) (b) (c)


Proses penjenuhan Proses elusi Penampakan noda di
chamber UV 254 nm
(d) (e) (f)
Penampakan noda di Sebelum penyeprotan Proses pengeringan
UV 366 nm H2SO4 10 % di hotplate

(g)
Penampakan noda setelah di semprot
H2SO4 10 % + pengeringan

4. Gambar identifikasi senyawa kimia

a. Alkaloid

(a) (b) (c)


Sampel tahi ayam + Pemisahan dalam 3 Hasil setelah
HCl dipanasakan tabung reaksi ditetesi pereaksi
(d) (e) (f)
Sampel lagege + Pemisahan dalam 3 Hasil setelah
HCl dipanaskan tabung reaksi ditetesi pereaksi

b. Saponin

(a) (b)
Sampel tahi ayam dan Hasil setelah
Lagege + air panas penambahan HCl

c. Flavonoid

(a) (b) (c)


Sampel tahi ayam Sampel dengan Pemisahan dua fase
dan sampel lagege penamban air panas antara air dan
dan n-heksan n-heksan
(d) (e)
Sampel tahi ayam dan Sampel tahi ayam dan
lagege setelah penambahan lagege setelah penambahan
HCl dan pemanasan HCl dan Mg

d. Steroid

(a) (b) (c)


Sampel dan Lagege tahi Pemisahan fase eter Hasil setelah
ayam dengan penambahan dan air penambahan pereaksi
eter dan air Lieberman bourchard

e. Tanin

(a) (b)
Sampel tahi ayam dan lagege Filtrat dan residu setelah
setelah penambahan air dan HCl penambahan pereaksi FeCl3
C. Perhitungan

1. Ekstraksi

a. Pengenceran Pelarut Etanol

Diketahui : M1 = 96 %

M2 = 70 %

V2 = 2000 ml

Ditanyakan: V1 …..?

Penyelesaian: V1M1 = V2M2

V1 × 96 % = 2000 mL × 70 %

2000 mL ×70 %
V1 =
96 %

V1 = 1.458 mL

Jadi, 1.458 mL etanol 96 % di adkan dengan aquadest hingga

2000 mL.

Aquadest = 2000 mL – 1.458 mL = 542 mL

542 mL dalam 1.458 mL etanol 96 %.

b. Metode Sokhletasi

Diketahui: Berat capor kosong = 41 gram

Berat capor + ekstrak = 49 gram

Berat sampel awal tahi ayam = 40 gram

Ditanyakan: % Rendamen……?

Penyelesaian:

Berat ekstrak = (Berat capor + ekstrak) – Berat capor kosong

= 49 gram – 41 gram
= 8 gram

𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘
% Rendamen = × 100%
Berat sampel awal

8 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 100%
40 gram

= 20%
c. Metode Refluks
Diketahui: Berat capor kosong = 38 gram

Berat capor + ekstrak = 41 gram

Berat sampel awal lagege = 70 gram

Ditanyakan: % Rendamen……?

Penyelesaian:

Berat ekstrak = (Berat capor + ekstrak) – Berat capor kosong

= 41 gram – 38 gram

= 3 gram

𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘
% Rendamen = × 100%
Berat sampel awal

3 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 100%
70 gram

= 4, 28 %

2. Partisi Ekstraksi

a. Pelarut n-heksan

Diketahui: Berat capor kosong = 55 gram

Berat capor + ekstrak = 55,48 gram

Berat sampel awal ekstrak tahi ayam = 1 gram


Ditanyakan: % Rendamen……?

Penyelesaian:

Berat ekstrak =(Berat capor + ekstrak) – Berat capor kosong

= 55,48 gram – 55 gram

= 0,48 gram

𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘
% Rendamen = × 100%
Berat sampel awal

0,48 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 100%
1 gram

= 48 %
b. Pelarut n-butanol

Diketahui: Berat capor koson = 55 gram

Berat capor + ekstrak = 55,36 gram

Berat sampel awal ekstrak tahi ayam = 1 gram

Ditanyakan: % Rendamen……?

Penyelesaian:

Berat ekstrak = (Berat capor + ekstrak) – Berat capor kosong

= 55,36 gram – 55 gram

= 0,36 gram

𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘
% Rendamen = × 100%
Berat sampel awal

0,36 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 100%
1 gram

= 36 %
3. KLT

a. Perhitungan KD (Koefisien Distribusi)

n-heksan : etil asetat

2 : 1

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑧𝑎𝑡
 KD n-heksan = jumlah total zat × 𝐾𝐷 𝑧𝑎𝑡

2
= ×2
3

= 1,3
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑧𝑎𝑡
 KD etil asetat = jumlah total zat × 𝐾𝐷 𝑧𝑎𝑡

1
= × 6,02
3

=2

 KDeluen = KDn-heksan + KDetil asetat

= 1,3 + 2

= 1,3

b. Perhitungan Eluen

n-heksan : etil asetat dalam 6 mL

2 : 1
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑧𝑎𝑡
 Eluen n-heksan = jumlah total eluen × 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑒𝑙𝑢𝑒𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑎𝑡

2
= × 6 = 4 mL
3

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑧𝑎𝑡
 Eluen etil asetat = jumlah total eluen × 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑒𝑙𝑢𝑒𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑎𝑡

1
= × 6 = 2 mL
3
4 mL + 2 mL = 6 mL

c. Perhitungan Nilai Rf

jarak tempuh noda


𝑅𝑓 = jarak tempuh eluen

 Sampel A
4 cm
A1 =
5,5 cm

= 0,7 cm

4,5 cm
A2 =
5,5 cm

= 0,8 cm

4,6 cm
A3 =
5,5 cm

= 0,8 cm

 Sampel B

4 cm
B1 =
5,5 cm

= 0,7 cm

4,5 cm
B2 =
5,5 cm

= 0,8 cm

4,6 cm
B2 =
5,5 cm

= 0,8 cm

Anda mungkin juga menyukai