Bismillahirrohmanirrohim.
Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya
makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik. Kami menyadari dan merasa
yakin bahwa dalam isi makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan, namun itulah batas kemampuan yang kami berikan. Judul yang
ditulis Asuhan Keperawatan Gerontik pada Ny. S dengan Gangguan Sistem
Endokrin : Diabetes Melitus Tipe II.
Dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, kami tidak lepas dari berbagai
kesulitan dan hambatan baik dari segi penulisan maupun isi materinya. Namun
karena berbagai usaha yang kami tempuh akhirnya terwujud jugalah makalah ini
sesuai waktu yang telah ditentukan, sekalipun dalam penyajian banyak terdapat
kekurangan dan kekhilafan.
Akhir kata kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan ketidak
sempurnaan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu ide, gagasan, kritik
serta saran yang dapat menambah kelengkapan makalah ini sangat kami harapkan.
Atas segala kekurangan, kesalahan, dan kekeliruan yang terkandung dalam isi
makalah ini sebelumnya kami mohon dimaafkan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian
2.3 Etiologi
DM atau kencing manis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh karena
peningkatan kadar gula dalam darah (hiperglikemi) akibat kekurangan hormon
insulin baik absolut maupun relatif. Absolut berarti tidak ada insulin sama sekali
sedangkan relatif berarti jumlahnya cukup/memang sedikit tinggi atau daya
kerjanya kurang. Hormon Insulin dibuat dalam pancreas.
b. Faktor imunologi
Pada diabetes tipe I terdapat bukti adanya suatu respon autoimun. Ini
merupakan respon abnormal dimana antibody terarah pada jaringan normal tubuh
dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah
sebagai jaringan asing.
c. Faktor lingkungan
Faktor eksternal yang dapat memicu destruksi sel β pancreas, sebagai
contoh hasil penyelidikan menyatakan bahwa virus atau toksin tertentu dapat
memicu proses autoimun yang dapat menimbulkan destuksi sel β pancreas.
2.3.3 Patofisiologi
Menurunnya jumlah hormon insulin menyebabkan menurunnya penggunaan
glukosa oleh sel sehingga konsentrasi glukosa dalam darah meningkat,
meningkatnya mobilisasi lemak dalam tubuh dari tempat penyimpanannya, dan
mening katnya katabolisme protein dalam jaringan tubuh. Manifestasi klinis yang
dapat dijumpai adalah:
2) Selain itu dan yang lebih penting adalah asam ini diekskresikan oleh
ginjal karena merupakan asam kuat, dan agar dapat diekskresikan
harus berikatan dengan natrium. Keadaan ini akan menyebabkan
hydrogen ditahan dalam tubuh yang akan memperberat keadaan
asidosis.
3) Sebagai respons kompensasi terhadap peningkatan asam dalam cairan
ekstrasel digunakan HCO3 sebagai buffer dan ikatan asam dengan
HCO3 akan membentuk H2CO3 yang akan berdisosiasi menjadi H20
dan CO2 Bertambahnya CO2 dalam darah akan merangsang pusat
pernapasan di medulla oblongata untuk meningkatkan kecepatn dan
kedalaman per- napasan dan menghasilkan pernapasan yang cepat dan
dalam (kusmaul) dengan napas berbau aseton.
Kehilangan elektrolit
dalam sel Iskemik Jaringan Resiko Infeksi Neuropati sens. perifer
Asam lemak
Keton Ureum
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan
a. Kardiopati diabetik,
b. Gangren dan impotensi,
c. Nefropati diabetik,
d. Retinopati diabetik
2.8 Pencegahan
a. Pencegahan primer
b. Pencegahan sekunder
1) Penapisan
Kadar gula darah harus diperiksa secara rutin sebagai komponen dari
penapisan, tetapi hasil yang negatif dalam gejala ringan yang lain tidak dapat
dianggap sebagai suatu kesimpulan. Tes toleransi glukosa oral pada umumnya
dianggap lebih sensitif dan merupakan indikator yang dapat diandalkan daripada
kadar glukosa darah puasa dan harus dilakukan untuk menentukan diagnosis dan
perawatan awal NIDDM (Stanley, Mickey, 2006).
2) Nutrisi
Perawat yang membantu lansia dalam merencanakan makan dapat
mengambil kesempatan untuk memberikan pendidikan kepada klien tentang
prinsip umum nutrisi yang baik. Perawat dapat mengajarkan klien tentang
membaca label untuk menghindari asupan sehari-hari, memilih sumber-sumber
makanan rendah kolesterol, dan memasukkan serat yang adekuat dalam diet
mereka (Stanley, Mickey, 2006).
3) Olahraga
Untuk lansia dengan NIDDM, olahraga dapat secara langsung
meningkatkan fungsi fisiologis dengan mengurangi kadar glukosa darah,
meningkatkan stamina dan kesejahteraan emosional, dan meningkatkan sirkulasi.
Walaupun berenang dan berjalan cepat telah dinyatakan sebagai pilihan yang
sangat baik untuk lansia dengan NIDDM, tipe aktivitas lainnya juga sama-sama
bermanfaat. Khususnya, aerobik yang menawarkan manfaat paling banyak.
Seseorang dengan NIDDM harus melakukan latihan minimal satu kali setiap 3
hari (Stanley, Mickey, 2006).
4) Pengobatan
Bila intervensi sebelumnya tidak berhasil dalam memodifikasi kadar gula
darah dan gejala-gejala, terapi agens oral dan insulin akan diperlukan untuk
menambah suplai dari tubuh (Stanley, Mickey, 2006).
2.9 Penatalaksanaan
3.1 Pengkajian
a. Identitas Umum
1) Identitas Klien
Nama : Ny. S
Umur : 65 tahun
Jenis kelamin : Peremuan
Status : Single Parent
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : Tidak Sekolah
Alamat : Tanjungsati, Karangpawitan
Pekerjaan/Riwayat pekerjaan : Berdagang
Diagnosa Medis : Diabetes Militus
2) Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn. K
Umur : 49 Tahun
Jenis kelamin : Laki-ki
Alamat : Tanjungsati, Karangpawitan
Hub dengan klien : Anak
b. Keluhan Utama
Ny. S mengeluh sering buang air kecil
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ny S mengatakan sering haus, banyak minum, sering kencing serta banyak
makan tapi merasa lemas. Ny. S juga sering mengeluh kesemutan di bagian kaki,
setelah dilakukan pengecekan gula darah didapatkan hasil 240 mg/dl.
d. Riwayat Kesehatan Dahulu
Ny.S mengatakan sekitar 1 tahun yang lalu, Ny.S dibawa periksa ke
Puskesmas karena Ny S sering mengeluh haus, banyak minum, sering kencing
serta banyak makan tapi merasa lemas. Ny. S juga sering mengeluh kesemutan
di bagian kaki, setelah dilakukan pengecekan gula darah didapatkan hasil 234
mg/dl dan didiagnosa DM. Ny. S tidak bisa kontrol teratur ke puskesmas karena
yang mengantarkan tidak ada dan keterbatasan biaya. Tn K bekerja sebagai guru
honorer sedangkan isterinya bekerja sebagai buruh sawah.
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ny. S mengatakan ibunya menderita penyakit diabetes dan pernah memiliki
luka yang lama sembuh pada punggung telapak kaki bagian kanan.
f. Pola Fungsional Gordon
1) Persepsi Kesehatan Dan Pola Manajemen Kesehatan
Keluarga mengatakan selalu makan teratur dan senang makan makanan
yang manis. Klien tidak ada riwayat merokok maupun minum-minuman
keras. Jika anggota keluarga sakit, keluarga meminum obat yang ada
diwarungnya maupun obat yang telah diresepkan oleh dokter.
2) Nutrisi Metabolik
Nys.S mempunyai kebiasaan makan tidak tentu kadang 2x atau bisa
lebih, suka makan-makanan yang manis dan kadang tidak tentu berapa
kali dalam sehari namun untuk minum klien lebih senang minum teh
yang kental dan manis. Klien mengatakan setelah mengetahui
menderita diabetes, klien mengurangi makan-makanan yang manis.
Klien mengatakan setiap makan hanya menghabiskan ½ porsi karena
takut gula darah semakin naik.
3) Eliminasi
Ny. S biasa BAB 1x/hari, BAK tergantung banyaknya air yang
diminum kalau minumnya banyak BAK juga sering. Ny.S banyak
minum sehingga sering kali kencing terkadang sampai 10 kali dengan
warna kuning khas, sedangkan untuk BAB biasanya 1 kali sehari,
dengan konsistensi lembek, berwarna kuning kecoklatan dan berbau
khas.
4) Aktivitas Pola Latihan Rutinitas
Ny.S mengatakan mandi 2x sehari, gosok gigi 2x sehari, keramas sekali
2 hari, dan ganti pakaian tiap kali selesai mandi.
Kegiatan yang biasa dilakukan Ny.S adalah jalan-jalan disekitar rumah
sambil berbincang-bincang dengan tetangga dekat rumah mereka.
5) Pola istirahat dan tidur
Ny. S mengatakan jarang tidur siang atau hampir tidak pernah tidur
siang, untuk malam biasanya tidur diatas pukul 21.00 WIB sampai
dengan pukul 03.00 WIB dan setelah itu tidak tidur lagi. Ny. S
mengakatan akhir-akhir ini hanya tidur 5 jam dimalam hari dan sering
terbangun karena ingin pipis.
6) Pola kognitif-persepsi
Ny.S mengatakan mata sebelah kiri tidak bisa melihat dengan jelas,
pangangan kabur terutama menjelang malam hari. Klien mengatakan
apabila keluar ruangan atau jalan-jalan di sekitar rumah harus
memegang dinding terlebih dahulu sebagai sokongan. Klien tampak
berjalan sambil memegang dinding atau pakai tongkat. Klien tampak
tidak tahu dan tidak melihat dengan jelas pada saat seseorang datang
kerumah dan menanyakan kepada perawat siapa yang datang.
7) Persepsi diri-pola konsepsi diri
Ny. S beranggapan bahwa ia mampu membantu membiayai kebutuhan
hidup dengan menjaga warung. Ny. S masih tetap semangat meskipun
sudah tua . Ny.S mengatakan tetangga-tetangganya sangat baik kepada
mereka dan mau saling membantu dengan sesama.
8) Pola peran-hubungan
Ny. S berperan sebagai istri untuk suaminya, dan ibu untuk anaknya.
Ny. S hanya bisa membantu untuk menjaga warung dirumah dan
mendapat penghasilan secukupnya.
9) Sexualitas
Ny.S mempunyai 1 orang anak yang sudah dewasa dan belum menikah.
Ny.S sudah tidak pernah melakukan hubungan seksual lagi karena
merasa sudah tua dan sudah menopouse.
10) Koping-pola toleransi stress
Ny. S mengatakan jika ada kesulitan dalam keluarga, masih mampu
untuk mengatasinya dengan cara bermusyawarah dengan anggota
keluarga dirumah.
11) Nilai keyakinan
Ny.S menganut agama Islam dan percaya terhadap agama yang
dianutnya. Ny.S mengatakan selalu berdoa kepada Tuhan jika keluarga
ada masalah.
g. Pemeriksaan fisik head to toe
Keadaan : Baik
Kesadaraan : Compos Mentis
Tanda-Tanda Vital :
a. TD : 110/80 mmHg
b. Nadi : 87x/menit
c. RR : 24x menit
d. Suhu : 36,8˚C
Pemeriksaan Antropometri :
a. BB : 45 kg
b. TB : 150 kg
1) Kepala
Inspeksi
a. Bentuk kepala : simetris
b. Kebersihan : bersih
c. Warna rambut : hitam beruban
d. Kulit kepala : sedikit kotor
e. Benjolan dikepala : tidak ada
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada saat dipalpasi
2) Mata
Inspeksi : bentuk mata simetris, konjungtiva anemis, sklera
putih, kornea jernih, pupil isokor, ketajaman
penglihatan kabur, gerakan bola mata normal.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan pada saat dipalpasi.
3) Telinga
Inspeksi : bentuk telinga simetris, telinga luar tampak bersih,
telinga bagian dalam sedikit kotor, fungsi
pendengaran menurun ketika klien mendengar
suara yang pelan dan jaraknya yang jauh.
Palpasi : daun telinga tidak terdapat benjolan dan tidak ada
nyeri tekan pada daun telinga.
4) Hidung
Inspeksi : bentuk hidung simetris, tidak terdapat peradangan
pada hidung, fungsi penciuman baik.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada saat dipalpasi, tidak
terdapat fraktur dihidung.
5) Mulut
Inspeksi : mukosa bibir kering, bibir pecah pecah, kebersihan
gigi sedikit kotor, jumlah gigi berkurang, terdapat
gigi berlubang, tidak terdapat pendarahan di gusi,
lidah tampak sedikit kotor. Tidak terdapat
pembesaran tonsil, tidak ada kesulitan menelan
makanan, tetapi mempunyai kesulitan dalam
mengunyah makanan karena gigi sudah
tanggal,terdapat palatum.
6) Leher
Palpasi : tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, kaku
kuduk (-).
7) Paru paru
Inspeksi : bentuk paru simetris, tidak terdapat pegembangan
dada simetris,RR 24x/menit, tidak ada retraksi
dada, tidak ada nafas cuping hidung.
Palpasi : taktil fremitus sama
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler
8) Kardiovaskuler
Inspeksi : Ictus cordis terlihat didada kiri ics 5 lateral
mediastinum.
Palpasi : Iktus kordis teraba, nadi teraba 87 x/menit`
Perkusi Batas jantung : Terdengar Redup pada dada kiri
Auskultasi : Normal, suara Lup – Dup terdengar jelas dan
teratur
9) Abdomen
Inspeksi : tidak terdapat luka
Auskultasi : bising usus 15x/menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : timpani
10) Genetalia Dan Anal
Kebersihan : bersih
Haemoroid : tidak ada
Hernia : tidak ada
11) Ektermitas
Inspeksi : ektermitas lengkap, tidak ada edema.
Palpasi
Kekuatan ekstremitas atas :4
Kekuatan ekstremitas bawah : 4
Edema kaki : Tidak ada
Nyeri ekstremitas : Tidak ada.
h. Identifikasi Masalah Emosional
Pertanyaan tahap 1 :
1) Apakah anda sering mengalami kesulitan tidur? (Ya)
2) Apakah anda merasa gelisah? (Tidak)
3) Apakah anda sering murung dan menangis sendiri? (Tidak)
4) Apakah anda sering merasa khawatir? (Ya)
Pertanyaan tahap 2 :
1) Adakah keluhan > 3 bulan atau >1 kali dalam 1 bulan? (Tidak)
2) Adakah keluhan >1 kali dalam 1 bulan terakhir? (Tidak)
3) Adakah masalah atau banyak pikiran? (Ada)
4) Adakah gangguan atau masalah dengan keluarga lain? (Tidak)
5) Apakah anda menggunakan obat tidur atas anjuran dokter? (Tidak)
6) Apakah anda cenderung mengurung diri? (Tidak)
i. Pengkajian Fungsional Klien
1) Indeks KATZ
A Mandiri dalam makan, kontinensia (BAK, BAB), Menggunakan
pakaian, pergi ketoilet, berpindah mandi
B Mandiri semuanya, kecuali salah satu saja dari fungsi di atas
C Mandiri kecuali mandi dan salah satu lagi fungsi yang lain
D Mandiri Kecuali mandi, berpakaian dan salah satu lagi fungsi yang
lain
E Mandiri kecuali mandi, berpakaian, ketoilet dan salah satu lagi fungsi
yang lain
F Mandiri kecuali mandi, berpakaian, ketoilet, berpindah dan salah satu
lagi fungsi yang lain
G Ketergantungan untuk semua fungsi diatas
H Lain – lain
Keterangan :
>23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik
18-22 : Kerusakan aspek kognitif dari fungsi mental ringan
≤ 17 : Terdapat kerusakan aspek kognitif fungsi mental berat
Interpretasi hasil : Didapatkan skor 21, artinya ada kerusakan aspek
kognitif dari fungsi mental ringan.
k. Skala depresi
1) Geriatric Depression Scale (GDS)
Sesuaikan jawaban klien dengan jawaban yang sesuai pada instrument.
No Pertanyaan Jawaban yang
sesuai
Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan
1. - YA
anda
Apakah anda telah meninggalkan banyak kegiatan
2. TIDAK -
dan minat/kesenangan anda?
3. Apakah anda merasa kehidupan anda kosong? TIDAK -
No Pertanyaan Jawaban yang
sesuai
4. Apakah anda merasa sering bosan? - YA
5. Apakah anda penuh pengharapan akan masa depan? TIDAK -
Apakah anda diganggu oleh pikiran-pikiran yang
6. TIDAK -
tidak dapat anda keluarkan/ungkapkan?
Apakah anda mempunyai semangat baik sepanjang
7. - YA
waktu?
Apakah anda takut sesuatu yang buruk akan terjadi
8. - YA
pada anda?
Apakah anda merasa bahagia pada sebagian besar
9. - YA
waktu anda?
10. Apakah anda sering merasa tidak berdaya? - YA
11. Apakah anda sering merasa gelisah dan resah/gugup? TIDAK -
Apakah anda lebih senang tinggal di rumah daripada
12. - YA
pergi keluar dan mengerjakan sesuatu hal yang baru?
13. Apakah anda seringkali kuatir akan masa depan? TIDAK -
Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dg
14. TIDAK -
daya ingat anda dibandingkan kebanyakan orang?
Apakah anda pikir hidup anda sekarang ini
15. - YA
menyenangkan?
16. Apakah anda merasa murung dan sedih? TIDAK -
Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan
17. TIDAK -
anda saat kini?
18. Apakah anda sangat kuatir ttg kejadian masa lalu? TIDAK -
Apakah anda merasakan bahwa kehidupan ini sangat
19. TIDAK -
menyenangkan/menarik?
Apakah anda merasa berat untuk memulai
20. - YA
proyek/pekerjaan baru?
21. Apakah anda merasa penuh semangat? - YA
No Pertanyaan Jawaban yang
sesuai
Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada
22. harapan? TIDAK -
Keterangan:
0-9 : Normal
10- 19 : Mild Depressives
21-30 : Severe Depressives
Interpretasi hasil pengkajian depresi dengan menggunakan GDS:
sebesar 10 artinya Ny.S termasuk Mild Depressive.
l. Analisa Data
No Data Fokus Etiologi Masalah
1 DS : Ketidakseimbangan Ketidakseimbangan
- Ny. S mengatakan produksi insulin nutrisi kurang dari
banyak minum, makan kebutuhan
dan kencing Hiperglikemia
- Ny S mengatakan
lemas padahal banyak Batas melebihi
makan ambang ginjal
DO :
- Kelemahan otot Glukosuria
mengunyah dan
menelan Kehilangan kalori
- Membran mukosa
pucat Sel kekurangan
- Terjadi penurunan BB bahan untuk
dengan asupan makan metabolism
adekuat
- BB : 45 kg Merangsnag
- TB : 150 cm hipotalamus
- TD : 110/80 mmHg
- N : 87 x/menit Pusat lapar dan haus
- Minum ±8 gelas/hari.
- GDS : 240 mg/dl. Polidipsi dan
Polipagia
Ketidak seimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan
No Data Fokus Etiologi Masalah
2 DS : Faktor genetic Kekurangan volume
cairan
- Ny.S mengatakan
Kerusakan sel beta
sering haus dan sering
kencing
Ketidakseimbangan
DO : produks insulin
Glukosuria
Dieresis osmotic
Poliuri
Kehilangan elektrolit
dalam sel
Dehidrasi
Kekurangan volume
cairan
No Data Fokus Etiologi Masalah
3. DS : Resistensi Insulin Gangguan pola tidur
- Ny. S mengatakan sulit
tidur. Penurunan reaksi
- Ny. S mengatakan insulin
lemas
Pengambilan insulin
di jaringan menurun
DO :
- Klien tampak kantung Proes sel beta
mata hitam menigkat
- Klien tampak lemah
- TD : 110/80 mmHg Kadar Glukosa
- Pada pengkajian meningkat
emosional didapatkan :
Sulit tidur dan cemas. Hipergikemia
- Tidur ±4 jam dimalam
hari dan sering Diuresis Osmotik
terbangun, tidur siang
jarang. Poliuria
Dehidrasi
Cemas
Gangguan pola
Tidur
3.2 Diagnosa Keperawatan
1. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d gangguan
keseimbangan insulin yang ditandai dengan :
DS :
- Ny. S mengatakan banyak minum, makan dan kencing
- Ny S mengatakan lemas padahal banyak makan
DO :
- Kelemahan otot mengunyah dan menelan
- Membran mukosa pucat
- Terjadi penurunan BB dengan asupan makan adekuat
- BB : 45 kg
- TB : 150 cm
- TD : 110/80 mmHg
- N : 87 x/menit
- Minum ±8 gelas/hari.
- GDS : 240 mg/dl.
2. Kekurangan volume cairan b.d poliuri, kehilangan elektrolit dalam sel yang
ditandai dengan:
DS
- Ny.S mengatakan sering haus dan sering kencing
DO:
DO :
- Klien tampak kantung mata hitam
- Klien tampak lemah
- TD : 110/80 mmHg
- Pada pengkajian emosional didapatkan : Sulit tidur dan cemas.
- Tidur ±4 jam dimalam hari dan sering terbangun, tidur siang jarang.
3.3 Perencanaan
T : 2 bulan.