Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH KEBIDANAN DALAM ISLAM

KEAJAIBAN AL-QUR’AN TENTANG TUMBUH KEMBANG JANIN

Dosen Pengampu :
Andri Nur Sholihah, S.ST., M.Kes

Disusun oleh:
Riya Ulin Nuha
1610104105

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2019

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah Kebidanan Dalam Islam dengan Judul “Keajaiban Al-
Qur’an tentang Tumbuh Kembang Janin”.
Makalah Kebidanan Dalam Islam ini telah saya susun dengan maksimal
dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar saya dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata saya berharap
semoga makalah Kebidanan Dalam Islam yang berjudul “Keajaiban Al-Qur’an
tentang Tumbuh Kembang Janin” ini dapat memberikan manfaat bagi
pembacanya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yogyakarta, Januari 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR ......................................................................................... 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
C. Tujuan .......................................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Proses Penciptaan Manusia.......................................................................... 7
B. Pertumbuhan Dan Perkembangan Embrio Pada Manusia ........................... 8
C. Tahapan Perkembangan Embrio Dalam Al-Qur’an .................................... 14
D. Tujuan Penciptaan Manusia ......................................................................... 18
BAB III ANALISIS JURNAL
BAB IV JURNAL
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN JURNAL

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak merupakan amanah bagi orang tua yang harus dididik dan
diarahkan ke jalan yang benar. Pendidikan anak dimulai sejak masih
dalam kandungan sebab masa-masa selanjutnya sangat ditentukan oleh
masa anak dalam kandungan. Beberapa penelitian yang dilakukan oleh
para ilmuwan dalam bidang perkembangan pralahir menunjukkan bahwa
selama berada dalam rahim, anak dapat belajar, merasa dan mengetahui
perbedaan antara gelap dan terang. Kemampuan anak dalam kandungan
berkembang cukup baik pada saat kandungan berusia lima bulan sehingga
proses pendidikan dan belajar dapat dimulai. Pertumbuhan anak sudah
dimulai sewaktu masih dalam kandungan, maka tidaklah mengherankan
kalau Islam mengatakan bahwa pendidikan sudah mulai sejak bayi masih
dalam kandungan.
Salah satu contoh kemukjizatan dari segi isyarat ilmiah yang
dikemukakan dalam al-Qur’an yaitu mengenai proses penciptaan manusia.
Proses penciptaan manusia termasuk salah satu dari i’jaz al-‘ilmi al-
Qur’an karena jauh sebelum hal ini ditemukan dalam dunia pendidikan
(ilmu kedokteran), al-Qur’an sudah menyinggungnya belasan abad yang
lalu.
Al-Qur’an mengungkapkan proses penciptaan manusia dalam Q.S.
al- Mu’minūn/23: 12-14 dimulai dari saripati (berasal) dari tanah.
Kemudian dijadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat
yang kukuh (rahim). Kemudian air mani itu dijadikan segumpal darah, lalu
segumpal darah itu dijadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu
dijadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu dibungkus dengan
daging. Kemudian dijadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain (manusia)
(Tarjih Muhammadiyah, 2012).

4
Al-Qur’an memberikan gambaran mengenai periode yang dilalui
janin seperti yang dijalani setiap manusia sejak diciptakan dari setetes air
mani. Periodisasi janin dari tahap setetes mani hingga menjadi makhluk
yang berbentuk lain (manusia), ini kemudian dijelaskan secara terperinci
dalam dunia medis.
Manusia adalah makhluk Allah SWT yang paling sempurna dan
sebaik-baik ciptaan dibandingkan makhluk-makhluk-Nya yang lain.
Manusia dilengkapi akal untuk berfikir yang membedakannya dengan
binatang. Mengenai proses kejadian manusia, dalam Al-Qur’an (QS. Al-
Hijr (15) : 28-29) diterangkan bahwa manusia diciptakan dari tanah
dengan bentuk yang sebaik-baiknya kemudian ditiupkan ruh kepadanya
hingga menjadi hidup.
Dengan Al-Qur’an mukjizat yang telah Allah jamin kemurniannya
hingga hari kiamat kelak. Ada banyak kemuliaan dan kebaikan yang ada
dalam Al-Qur’an, salah satunya adalah Al-Qur’an dapat merangsang otak
anak dan meningkatkan intelegeensinya. Hal ini disebabkan karena bacaan
Al-Qur’an yang dibaca dengan tartil dan sesuai dengan tajwidnya
memiliki frekuensi dan panjang gelombang yang mampu mempengaruhi
otak secara positif dan mengembalikan keseimbangan dalam tubuh.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses penciptaan manusia menurut Al-Qur’an?
2. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan embrio pada manusia?
3. Bagaimana tahapan perkembangan embrio dalam Al-Qur’an?
4. Apa tujuan dari dicipatakannya manusia?

C. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana proses penciptaan manusia menurut Al-Qur’an
2. Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan embrio pada manusia
3. Mengetahui bagaimana tahapan perkembangan embrio dalam Al-
Qur’an

5
4. Mengetahui tujuan dari diciptakannya manusia

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. Proses Penciptaan Manusia


Di dalam al-Qur’an dijelaskan mengenai perkembangan manusia.
Allah berfirman di dalam al-Qur’an berkenaan dengan tahap-tahap
penciptaan manusia.Q.S al-Mu’minuun:12-14 yang artinya:
Artinya : “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu
saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air
mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air
mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang
belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.
Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha
sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.”

Kata nutfah dalam surat diatas berarti campuran antara setetes


mani laki-laki dan perempuan, sedangkan kata ‘alaqoh memiliki 3 makna,
yaitu lintah, sesuatu yang tergantung, dan segumpal darah. Dengan
mencermati makna ‘alaqoh (sesuatu yang digantung) jika dikaitkan
dengan embriologi manusia, dapat diamati pada penempelan (implantasi)
embrio pada dinding rahim ibu. Arti segumpal darah dapat diamati pada
perkembangan selanjutnya yang melibatkan pembentukan darah pada
pembuluh tertutup sampai siklus metabolism selesai di plasenta. Selama
tahapan ‘alaqohembrio memiliki penampakan seperti gumpalan darah.
Kata mudghah dalam surat al-Mu’minuun ayat ke-14 berarti janin. Pada
tahapan ini janin telah mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang
sangat cepat dan berlangsung serangkaian proses pembentukan organ
untuk menjadi bentuk yang lebih sempurna. Maha benar Allah swt yang
telah menurunkan al- Qur’an dengan ilmunya.
Melalui konsep embriologi yang tersurat di dalam al-Qur’an dapat
dipelajari bahwa Allah swt menciptakan manusia beberapa proses untuk
memperoleh bentuk yang sempurna. Proses penciptaan ini mempunyai
bahan dasar yang berasal dari tanah kemudian mengalami sejumlah proses

7
menjadi bentuk yang sempurna. Penciptaan manusia berikutnya diciptakan
dari air mani yang kemudian dipertemukan dengan benih perempuan.
Melalui proses yang rumit, embrio tersebut bermigrasi dan kemudian
tertanamlah “benih” manusia tersebut pada tempat yang kokoh, yaitu
rahim.

B. Pertumbuhan Dan Perkembangan Embrio Pada Manusia


Manusia terbentuk diawali oleh pertemuan sebuah sel telur (ovum)
dengan sebuah sel sperma (spermatozoa). Pertemuan ini menghasilkan
noktah yang disebut zigot. Di dalam perut ibu, zigot lama-kelamaan akan
tumbuh berkembang menjadi janin. Pada manusia, proses pertumbuhan
janin di dalam perut ibu dibagi menjadi tiga tahap, yaitu pertumbuhan
janin trimester pertama, trimester kedua, dan trimester ketiga. Satu
trimester itu adalah selama 13 minggu atau kurang lebih tiga bulan.
1. Tahapan Perkembangan Janin Trimester Pertama
Trimester pertama merupakan waktu pembentukan dan
perkembangan pesat dari semua sistem dan organ tubuh bayi. Semua
cikal bakal organ penting janin terbentuk di trimester ini. Yang harus
diperhatikan benar, kurun waktu ini amat rawan terhadap
kemungkinan terjadi kecacatan fatal.
a. Bulan pertama
Minggu ke-1 merupakan tahap perkembangan awal janin.
Kurang lebih satu jam setelah proses peleburan sel telur dan sel
sperma, semua aspek pendukung kehidupan, berupa materi genetic
yang disebut gen, saling dipertukarkan. Minggu ini sebenarnya
masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun belum terjadi.
Sebab tanggal perkiraan kelahiran si kecil dihitung berdasarkan
hari pertama haid terakhir. Proses pembentukan antara sperma dan
telur yang memberikan informasi kepada tubuh bahwa telah ada
calon bayi dalam rahim. Selama masa ini, yang dibutuhkan
hanyalah nutrisi (melalui ibu) dan oksigen. Sel-sel telur yang

8
berada didalam rahim, berbentuk seperti lingkaran sinar yg
mengelilingi matahari. Sel ini akan bertemu dengan sel-sel sperma
dan memulai proses pembuahan 5 juta sel sperma sekaligus
berenang menuju tujuan akhir mereka, yaitu menuju sel telur yang
bersembunyi pada saluran sel telur. Walaupun pasukan sel sperma
ini sangat banyak, tetapi pada akhirnya hanya 1 sel saja yang bisa
menembus indung telur. Pada saat ini kepala sel sperma telah
hampir masuk. Kita dapat melihat bagian tengah dan belakang sel
sperma yang tidak henti-hentinya berusaha secara tekun menerobos
dinding indung telur.
Minggu ke-2 pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua.
30 jam setelah dibuahi, sel telur akan membelah menjadi dua.
Sambil terus membelah, sel telur bergerak di dalam lubang falopi
menuju rahim. Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut
morula. Sel-sel mulai berkembang dan terbagi kira-kira dua kali
sehari sehingga pada hari yang ke-12 jumlahnya telah bertambah
dan membantu blastocyst terpaut pada endometrium.
Minggu ke-3 sampai usia kehamilan 3 minggu, Ibu
mungkin belum sadar jika sedang mengandung. Sel telur yang
telah membelah menjadi ratusan akan menempel pada dinding
rahim disebut blastosit. Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-
0,2 mm.
Pada minggu ke-4, Darah mulai mengalir dari plasenta ke
janin. Plasenta adalah organ sistem sirkulasi antara ibu dan embrio.
Melalui plasenta ini, ibu memberi nutriens dan oksigen ke embrio.
Tumbuh jari-jari pada tangan, memiliki kaki, paha, dan organ
dalam mulai tumbuh, seperti: lidah, esofagus, dan lambung. Selain
itu, ginjal, hati, kantung empedu, dan pankreas berkembang untuk
beberapa hari. Paru-paru mulai berkembang, kelenjar tiroid, dan
lainnya terbentuk. Muka, organ indera, dan organ reproduksi mulai
terbentuk, dengan ukuran embrio sekitar 2 hingga 3,5mm, jantung

9
mulai berdenyut dan sistem peredaran darah sudah melaksanakan
fungsinya meski masih dalam taraf yang sangat sederhana. Fungsi
plasenta bagi janin sangat banyak. Dari menyediakan hormon-
hormon yang diperlukan untuk tumbuh kembang dan proses
pembedaan sesuai jenis kelamin janin, sampai mensuplai nutrisi
dan oksigen. Di samping itu, ia juga berfungsi sebagai alat
pernapasan dan pembuangan sisa-sisa metabolism janin.
Tahap ini merupakan fase gastrula yaitu tahap
pertumbuhan embrio berbentuk mangkuk yang terdiri atas dua sel
atau masa embrio dini setelah masa blastula yaitu struktur bulat,
hasil pembelahan zigot. Tahap kedua, yang disebut tahap embrio,
berlangsung lima setengah minggu. Tahap embrio mulai ketika
zigot telah tertanam dengan baik pada dinding rahim. Dalam tahap
ini, sistem dan organ dasar bayi mulai terbentuk dari susunan sel.
Meskipun bentuk luar masih jauh berbeda dibandingkan manusia
dewasa, beberapa bentuk seperti mata dan tangan, bahkan telinga
dan kaki mulai dapat dikenali.
b. Bulan kedua
Pada minggu ke-5, embrio diperkirakan berukuran antara 5-
7 mm. Pembentukan organ-organ tubuh seperti telinga dan alat
pencernaan makin sempurna.
Pada minggu ke-6, persentase perkembangan embrio sudah
lebih besar dibanding dari minggu2 sebelumnya, yaitu 5 mm.
Bentuknya melengkung seperti udang. Pada minggu ini kepala dan
leher sudah mulai muncul, dan mata yang letaknya masih
berjauhan juga sudah ada. Selain itu hidung yang masih berbentuk
tonjolan sudah mulai terlihat walaupun masih kecil. Pada minggu
ini juga peredaran darah dan organ2 penting tubuh seperti ginjal,
hati sistem pencernaan sudah mulai terbentuk.
Pada minggu ke-7, di minggu ini besarnya embrio seukuran
kuku jari kelingking atau 1 cm, tangan sudah mulai ada dan

10
berkembang dengan cepat. Tonjolan-tonjolan yang di minggu
sebelumnya masih tampak pada rangka, pada minggu ini sudah
jelas.
Pada akhir minggu ke-8, ukuran embrio mencapai kisaran
2731 mm. Secara keseluruhan embrio makin menyerupai bayi
dengan taksiran berat sekitar 13-15 gram. Semua organ tubuh juga
mulai bekerja, meski belum sempurna.
Tubuh yang ringkih ini pun mulai bisa bergerak secara tak
teratur, yang jika dijumlahkan rata-rata sebanyak 60 kali gerakan
dalam satu jam. Janin di usia dua bulan. Tubuh embrio semakin
menyerupai bayi. Cikal bakal mata janin tampak berupa dua bintik
hitam.
c. Bulan ketiga
Minggu ke-9, perkembangan janin di minggu ini, si embrio
ganti nama, jadi janin. Panjang si janin ini sekarang adalah 3 cm
dengan berat sekitar 2 gr, dia sudah punya tangan yang besarnya
sekacang kapri dan jari sudah mulai terbentuk. Kaki sudah
membentuk lutut dan jari. Di minggu ini organ genital sudah mulai
terlihat jelas.
Minggu ke-10, Panjang janin 4,5 cm dengan berat 5 gr.
Rahang atas dan bawah sudah terbentuk dan janin sudah mulai
memproduksi air seni. Bentuk janin sudah hampir menyerupai
manusia. Darah dan sel-sel tulang mulai terbentuk.
Minggu ke-11, organ tubuh sudah terbentuk dengan
lengkap dan mulai berfungsi. Panjang sekitar 6 cm, dengan berat
10 gr.Rambut, kuku pada jari tangan dan kaki sudah tumbuh. Janin
sudah mulai bergerak dan bisa meluruskan tubuhnya, bahkan
mengubah posisinya.
Di minggu ke-12, struktur yang telah terbentuk akan terus
bertumbuh dan berkembang kian sempurna. Di usia 3 bulan, sistem

11
saraf dan otot janin mencapai tingkat kematangan. Selain bernapas,
kini janin juga mulai mampu mencerna makanan.
2. Pertumbuhan Janin Trimester Dua
Pertumbuhan janin di trimester kedua ditandai dengan percepatan
pertumbuhan dan pematangan fungsi seluruh jaringan dan organ tubuh.
a. Bulan keempat
Pada minggu ke-13 panjang janin (dari puncak kepala
sampai bokong) ditaksir sekitar 65-78 mm dengan berat kira-kira
20 gram. Pada minggu ini, seluruh tubuh janin ditutupi rambut-
rambut halus yang disebut lanugo.
Pada minggu ke-16, panjang janin mencapai taksiran 12 cm
dengan berat kira-kira 100 gram. Refleks gerak bisa dirasakan ibu,
meski masih amat sederhana, biasanya terasa sebagai kedutan. Di
usia ini, janin juga mulai mampu mengenali dan mendengar suara-
suara dari luar kantong ketuban. Termasuk detak jantung ibu
bahkan suarasuara di luar diri si ibu, seperti suara gaduh atau
teriakan maupun sapaan lembut.
Pada bulan keempat, janin sudah peka terhadap suara-suara
dari luar perut ibunya.
b. Bulan kelima
Pada bulan kelima, berat dan panjang janin semakin
semakin meningkat. Pada minggu ke-18 taksiran panjang janin
adalah 14 cm dengan berat sekitar 150 gram. Pada minggu ke-
21,beratnya sekitar 350 gram dengan panjang kira-kira 18cm. Pada
minggu ke-21 ini, berbagai sistem organ tubuh mengalami
pematangan fungsi dan perkembangan.
c. Bulan keenam
Pada bulan kelima, janin mulai aktif mencari tahu
sekelilingnya. Di usia ini janin mulai aktif mencari tahu apa saja
yang terdapat di sekelilingnya, bahkan bagian dari kehidupannya.
Dia sering meraba-raba kantonq amnion (ketuban) dengan kedua

12
tangan mungilnya. Kalau bosan bermain dengan kantong amnion,
janin akan mencoba menyentuh tubuhnya sendiri.
3. Pertumbuhan Janin Trimester Tiga
Pada trimester ketiga, masing-masing fungsi organ tubuh semakin
matang. Gerakan janin makin kuat dengan intensitas yang makin
sering, sementara denyut jantungnya pun kian mudah didengar.
a. Bulan ketujuh
Pada minggu ke-29, berat janin sekitar 1250 gram dengan
panjang rata-rata 37 cm. Kelahiran bayi prematur mesti diwaspadai
karena umumnya meningkatkan keterlambatan perkembangan fisik
maupun mentalnya. Pada minggu ke-32, berat bayi berkisar 1800-
2000 gram dengan panjang tubuh 42 cm.
b. Bulan kedelapan
Pada minggu ke-33 berat janin lebih dari 2000 gram dan
panjangnya sekitar 43 cm. Pada minggu ke-35, secara fisik bayi
berukuran sekitar 45 cm dengan berat 2450 gram, Namun yang
terpenting, mulai minggu ini bayi umumnya sudah matang fungsi
paru-parunya. Ini sangat penting karena kematangan paru-paru
sangat menentukan kemampuan si bayi untuk bertahan hidup.
c. Bulan kesembilan
Pada minggu ke-36,berat bayi harusnya mencapai 2500
gram dengan panjang 46 cm. Pada minggu ke-37, dengan panjang
47 cm dan berat 2950 gram, di usia ini bayi dikatakan siap lahir
karena seluruh fungsi organ-organ tubuhnya bisa matang untuk
bekerja sendiri. Kepala bayi biasanya masuk ke jalan lahir dengan
posisi siap lahir, kendati sebagian kecil di antaranya dengan posisi
sungsang. Pada minggu ke38, berat bayi sekitar 3100 gram dengan
panjang 48 cm. Meski biasanya akan ditunggu sampai usia
kehamilan 40 minggu, bayi rata-rata akan lahir di usia kehamilan
38 minggu.

13
Di usia kehamilan 38 minggu, bayi mencapai berat sekitar
3250 gram dengan panjang sekitar 49 cm. Pada minggu ke-40,
panjang bayi mencapai kisaran 45-55 cm dan berat sekitar 3300
gram dan siap dilahirkan.

C. Tahapan Perkembangan Embrio Dalam Al-Qur’an


Allah berfirman di dalam al-Qur’an berkenaan tahap-tahap
penciptaan manusia yang artinya:
“Dan sesungguhnya Kami telah menjadikan manusia dari sulaalatin min
thiin (suatu saripati dari tanah), kemudian kami jadikan nuthfah
(saripati/sperma) itu dalam qoroorin makiin (tempat yang kokoh/rahim),
kemudian kami jadikan nuthfah itu ‘alaqoh (segumpal darah), lalu
‘alaqoh itu kami jadikan mudghoh (segumpal daging), lalu mudghoh itu
kami jadikan ‘idhooma (tulang belulang) lalu ‘idhooma itu kami bungkus
dengan lahma (daging/otot), kemudian Kami jadikan dia makhluk yang
lain.” (QS. Al-Mu’minun 23 : 12-14)

Adapun tahapannya adalah sebagai berikut:


1. Nuthfah, yang berarti “setetes” atau “sejumlah kecil air”
Allah swt berfirman yang artinya:
“Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang
bercampuryang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan
larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.”
(QS. Al-Insaan: 2)
Allah swt juga berfirman yang artinya:
“Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apa dia diciptakan?
Dia diciptakan dari air yang terpancar.” (QS. At-Thaariq: 5-6)
Dari segi bahasa nutfah bermakna setetes air. Nutfah ini tersusun
dari campuran beberapa bahan. Ini sesuai dengan penemuan ilmiah
bahwa ovum yang bercampur dengan spermatozoa berbentuk satu tetes
dalam waktu yang sama merupakan campuran kromosom spermatozoa
dan kromosom ovum.

14
Rahim (uterus) merupakan tempat yang aman dan kuat untuk
perkembangan janin dan penjagaannya. Al-Qur’an telah menyebutkan
dalam surat al-Mursalat: 21-23 yang artinya:
“Kemudian Kami letakkan ia di dalam tempat yang kokoh (rahim),
sampai waktu yang ditentukan, lalu Kami tentukan (bentuknya), maka
(Kamilah) sebaik-baik yang menentukan.” (QS. Al-Mursalaat: 21-23)
2. ‘Alaqoh, yang berarti “struktur seperti lintah”
Alaqoh secara bahasa secara bahasa mempunyai beberapa makna
sebagai berikut:
a. Lintah (leech)yang hidup di kolam dan suka mengisap banyak
darah dari makhluk hidup lain.
b. Sesuatu yang menggantung pada benda lain
c. Darah yang menggumpal atau membeku
Makna-makna ini sesuai dengan realita janin manusia yang
menempel di dinding rahim. Pada saat itu dia tampak seperti lintah.
Fase alaqah dimulai pada hari ke-15 dan berakhir pada hari ke-23 atau
ke-24. Dalam fase tersebut alaqah berkembang dimana janin
(embrio)akan tampak seperti lintah yang hidup di air.
Pita pertama (primitive steak) adalah yang pertama dicipytakan
Allah di dalam embrio pada hari ke-14 atau ke-15 kemudian
membentuk semacam tali ikatan (node primitive). Dari pita inilah sel
steam serta mesoderm, endoderm dan ectoderm terbentuk yang
semuanya itu akan membentuk badan dan organ yang berbeda.
Mulailah tampak pertumbuhan syaraf dalam pada ujung tubuh
bagian belakang embrio, terbentuk (sedikit-demi sedikit ) kepingan-
kepingan benih.
Pada akhir minggu ke-3 primitive steak hilang, sedangkan sisanya
tetap dalam wilayah tulang belakang (sacrococcygeal region) di akhir
tulang belakang dan menetapkan steam dalam kawasan ini sehingga
sebagian benjolan daerah tulang ekor yang dinamakan teratroma

15
memungkinnya untuk memuat bermacam-macam susunan tubuh
(seperti otot, kulit, tulang rawan, tulang lainnya dan terkadang gigi).
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw yang artinya:
“Setiap anak adam binasa dan dimakan oleh tanah kecuali ajbudz
dzanab (organ tulang ekor), darinya dia diciptakan dan dimulainya
dia dirangkai.”
3. Mudghah, yang berarti “struktur bekas kunyahan”
Secara bahasa mudgah adalah materi yang dikunyah oleh gigi-gigi.
Kata ini memberikan sifat yang teliti terhadap kenyataan fase embrio
ini dimana bentuknya seperti materi/bahan yang telah dikunyah yang
bentuknya terus berubah dan tampak seperti belahan somites dalam
janin. Pada fase ini janin tampak seperti bekas gigitan gigi-gigi pada
makanan yang disuapkan. Janin juga berputar dan berubah-ubah dalam
rahim.
Fase mudgah ini dimulai dengan tampaknya somites (yang
menyerupai gigitan gigi) pada hari ke 24 atau 25 di lapisan paling atas
embrio. Pada hari ke-28 pada bagian punggung embrio tumbuh
beberapa tonjolan dengan lekukan-lekukan.
Masa tahapan mudgah ditandai dengan mulainya pertumbuhan dan
perbanyakan sel yang luar biasa. Bebrapa organ mulai terbentuk, sperti
mata, lidah dan bibir.
Sebagaimana firman Allah yang artinya:
“Bukankah Kami menjadikan untukmu sepasang mata, lidah dan
sepasang bibir?” (QS. Al-Balad: 8-9)
Pada fase ini tangan dan kaki sudah mulai terbentuk. Pada minggu
ke-5 jantung mulai berdetak. Embrio juga sudah mengembangkan
plasenta.
4. ‘Idhaam, yang berarti “tulang” atau “rangka”
Pada minggu ke-6, beberapa tulang mulai terbentuk diberbagai
bagian, tetapi tulang belum terhubung satu sama lain.

16
Sebagai firman Allah yang artinya:
“…dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu
tulang-belulang itu Kami bungkus dengan daging kemudian Kami
menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah,
Pencipta yang baik.” (QS. Al-Mu’minun: 14)
Pada minggu ke-7, rupa manusia mulai tampak jelas karena
dimulainya penyebaran rangka tulang. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa antara hari ke-40 dan hari ke-45 adalah hari penting
karena pada waktu itu, embrio mengubah bentuknya menjadi manusia.
5. Kisaa al-‘Idham bil laham, yang bermakna membungkus tulang
dengan daging atau otot
Fase pembentukan otot dimulai pada akhir minggu ke-7 sampai
akhir minggu ke-8. Fase ini setelah fase pembentukan tulang. Fase
pembentukan otot dimulai dengan pembentukan otot dan daging yang
mengelilingi dan menghubungkan tulang-tulang. Setelah selesai
pembentukan otot, embrio mulai bergerak.
Allah swt berfirman yang artinya:
“…dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu
tulang-belulang itu Kami bungkus dengan daging kemudian Kami
menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah,
Pencipta yang baik.” (QS. Al-Mu’minun: 14)
6. An-Nasy’a, yang berarti “formasi/pembentukan fetus yang sudah jelas
Setelah perkembangan tulang lunak dan pembungkusannya dengan
otot, kepala, kaki dan tangan janin pun mulai jelas. Dia berubah
menjadi bentuk manusia yang jelas berbeda dari makhluk-makhluk
yang lainnya.
7. Fase Kelahiran
Setelah melalui masa 9 bulan (38 minggu) janin telah sempurna
opertumbuhannya dalam rahim. Tiba waktunya janin keluar dan
mengakhiri masa perkembangannya di dalam rahim.

17
Masa dan waktu kelahiran telah ditentukan oleh Allah.
Sebagaimana firman Allah swt yang artinya:
"...dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai
waktu yang sudah ditentukan.” (QS. Al-Hajj: 5)

D. Tujuan Penciptaan Manusia


1. Untuk beribadah kepada Allah swt

Artinya : “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar


mereka beribadah kepadaKu”. [Adz-Dzariyat: 56]
Ayat ini mengindikasikan tentang tujuan penciptaan manusia
sebagai hamba Allah. Indikasi ini dapat dipahami dari klausa kata “Li
ya’budun” yang berarti agar mereka mengabdi kepada-Ku.
Maksudnya Allah menciptakan manusia dengan tujuan untuk
menyuruh mereka beribadah kepada Allah, bukan karena Allah
membutuhkan manusia. Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu
Abbas:
Atinya: “Melainkan supaya mereka mau tunduk beribadah kepada-Ku,
baik secara sukarela maupun terpaksa”. Dan itu pula yang menjadi
pilihan Ibnu Jarir.
Sedangkan Ibnu Juraij menyebutkan: “Yakni supaya mereka
mengenal-Ku.
Seorang hamba perlu taat dan patuh kepada semua arahan tuannya,
lebih-lebih lagi jika diberi dan dikurniakan dengan segala macam
bantuan, kemudahan dan keamanan oleh tuannya. Oleh itu, kita mesti
melakukan segala arahan dengan penuh pengertian bahwa kita
menyerahkan segala-galanya kepada tuan kita.
Kata kunci ‘penyerahan’ ini yang menjadi intipati kepada Islam
yaitu penyerahan secara keseluruhan terhadap Allah SWT. Mereka
yang dipandang oleh Allah dengan pangkat ‘Hamba’ ini pasti beroleh
keuntungan di dunia dan di akhirat.

18
Tanggungjawab sebagai abdi merupakan suatu tanggungjawab
individu atau fardhu ain. Ia meliputi kepada kemestian untuk
memahami lapangan akidah dan tauhid, syariat dan akhlak
2. Untuk mengemban amanah
Kita memiliki tugas di muka bumi ini. Allah memberikan
kepercayaan-Nya kepada manusia yang telah diberi akal dan pikiran
yang sempurna. Karena makhluk lain yang tidak berakal tidak mampu
mengemban amanah dari Allah SWT. Allah berfirman yang artinya:
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanah kepada langit,
bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul
amanah itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan
dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat
dzalim dan amat bodoh“. (QS. Al-Ahzab: 72)

Amanah Allah yang dimaksud itu seperti ibadah sholat dan bentuk-
bentuk ibadah lainnya yang jika dikerjakan akan mendapatkan pahala
dan jika ditinggalkan maka pelakunya akan mendapatkan siksaan.
3. Sebagai khalifah dimuka bumi
Dari segi bahasa, khalifah bermaksud pengganti. Ia menjelaskan
bahawa Allah mengamanahkan manusia sebagai ‘pengganti’ untuk
mentadbir bumi dengan merujuk kepada manual dan panduan
daripadaNya. Mengingat kejadian yang diabadikan dalam Al-Qur’an,
ketika Allah Swt berdialog dengan malaikat soal rencana menciptakan
khalifah di bumi.

Artinya:“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para


Malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka
berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak
dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-
Mu dan mensucikan nama-mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” [Al-Baqarah: 30]

19
Dan Allah menjadikan kita (manusia) di muka bumi, yang
dibedakan derajat satu dengan yang lain, untuk menguji manusia.

Artinya:“Dan Dialah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di


bumi, dan Dia mengangkat derajat sebagian kamu diatas yang lain,
untuk mengujimu atas (karunia) yang diberikan-Nya kepadamu.
Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat member hukuman, dan sungguh,
Dia Maha pengampun, Maha penyayang .” [Al-An-‘Am: 165]

Amanah ini sangat besar dan berat. Perkara ini merupakan suatu
tanggungjawab sosial atau fardhu kifayah yang perlu dilaksanakan
bagi menjamin kehidupan yang harmoni, aman dan adil. Ia meliputi
segala aspek kehidupan seperti cabang seperti memberi peluang
pendidikan, memastikan bidang pertanian dan penghasilan bahan
makan yang halal lagi baik, menyediakan kemudahan kesehatan serta
tempat kediaman yang baik. “Setiap dari kamu merupakan pemimpin
dan setiap dari kamu akan ditanya mengenai apa yang kamu pimpin.”
(hadis riwayat Bukhari no. 893 dan Muslim no. 1829).

20
BAB III
ANALISIS JURNAL

Al-Qur’an sudah sangat jelas dan rinci berbicara mengenai proses


penciptaan manusia. Oleh sebab itu, kiranya tidak berlebihan jika al-Qur‟an dapat
dijadikan sebagai referensi yang tepat untuk menggali informasi tentang
reproduksi dan proses penciptaan manusia. Berdasarkan keterangan al-Qur‟an
tersebut, di dapat sebuah informasi bahwa dalam proses reproduksi manusia ada
beberapa tahapan yang sederhananya dapat disebut dengan evolusi embrionik.
Merujuk pada keterangan beberapa intelektual yang concern terhadap penelitian
tentang penciptaan manusia dinyatakan bahwa evolusi embrionik memiliki sisi
analogilitas dengan teori evolusi Darwin. Evolusi embrionik merupakan konsep
evolusi Darwin yang berlangsung di dalam rahim, bukan di alam semesta.
Selain itu, poin lain yang lebih penting dari ayat-ayat tentang proses
penciptaan manusia adalah status “Aku” pada manusia atau nafs dalam bahasa al-
Qur‟an. Selama ini “Aku” diartikan sebagai dualitas antara jasmani dan rohani.
Ada hal yang terlupakan dalam deskripsi tentang eksistensi manusia tersebut,
yaitu adanya ide kemanusiaan yang terdiri dari akal atau qalb. Sisi ini untuk
melengkapi dua ide sebelumnya, yaitu ide kealaman (tubuh) dan ide ketuhanan
(roh). Dengan demikian, manusia dapat dikatakan sebagai penyatuan dari trinitas
ide tersebut, dan itulah yang disebut dengan “Aku”.

21
BAB IV
LAMPIRAN JURNAL

22
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Salah satu contoh kemukjizatan dari segi isyarat ilmiah yang
dikemukakan dalam al-Qur’an yaitu mengenai proses penciptaan manusia.
Proses penciptaan manusia termasuk salah satu dari i’jaz al-‘ilmi al-
Qur’an karena jauh sebelum hal ini ditemukan dalam dunia pendidikan
(ilmu kedokteran), al-Qur’an sudah menyinggungnya belasan abad yang
lalu.
Al-Qur’an mengungkapkan proses penciptaan manusia dalam Q.S.
al- Mu’minūn/23: 12-14 dimulai dari saripati (berasal) dari tanah.
Kemudian dijadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat
yang kukuh (rahim). Kemudian air mani itu dijadikan segumpal darah, lalu
segumpal darah itu dijadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu
dijadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu dibungkus dengan
daging. Kemudian dijadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain (manusia)
(Tarjih Muhammadiyah, 2012).

B. Saran
Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menambah
wawasan terkait penciptaan manusia serta perkembangannya menurut Al-
Qur’an.

23
DAFTAR PUSTAKA

Ja’far, S. (2013). Evolusi Embrionik Manusia Dalam Al-Qur’an. Jurnal


Keilmuan Tafsir Hadits Vol. 3 No. 1 Juni 2013 (Online). (http: 34-Article
Text-113-1-10-20150909// .pdf Diakses pada tanggal 04 Januari 2019

Anwar & Syamsul. (2014). Beberapa hal Tentang Manhaj Tarjih dan
Pemikiran Keislaman dalan Muhammadiyah dalam M. Azhar dan
Hamim Ilyas (ed), Pengembangan Pemikiran Keislaman
Muhammadiyah: Verifikasi dan Dinamisasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Dahlar, Franz & Chandra, J. (2010). Asal dan Tujuan Manusia: Teori Evolusi
yang Menggambarkan Dunia. Yogyakarta: Kanisius

Departemen Agama RI. (2015). Al-Qur’an dan Terjemahannya. Bandung:


C.V. Gema Risalah Press

Majelis Tarjih PP Muhammadiyah. 2012. Proses Penciptaan Manusia.


Yogyakarta: Suara Muhammadiyah

Muhammad, A. (2012). Ensiklopedia Kitab-Kitab Rujukan Hadits Lengkap


dengan Biografi Ulama Hadits dan Sejarah Pembukuannyaanduan
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil. Jakarta: Darul Haq

24

Anda mungkin juga menyukai