SKRIPSI
Oleh:
Nama : Aries Toto Lestaya
NIM : 7111411071
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia terdiri dari dua jenis yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga
keuangan non bank. Kedua lembaga ini selain memiliki fungsi sebagai lembaga
dalam bentuk kredit. Lembaga keuangan bank maupun non bank selalu berusaha
Lembaga keuangan bank maupun non bank bisa berupa Bank, BPR
Dilihat dari dimensi jangka waktu pinjaman, pegadaian lebih fleksibel dan cepat
dibandingkan dengan bank dan BPR. Dilihat dari dimensi barang jaminan,
pegadaian lebih fleksibel dan luwes dibandingkan dengan barang jaminan di bank
dan BPR. Dilihat dari dimensi waktu pencairan, pegadaian lebih cepat
menjadi salah satu sasaran masyarakat ketika membutuhkan dana dalam waktu
mendesak.
1
2
masyarakat atas dasar hukum gadai seperti yang dimaksud dalam Kitab Undang-
Hal ini disebabkan karena bank sebagai lembaga keuangan belum dapat
yang dapat menikmati jasa perbankan ini. Selain harus memiliki agunan atau
pinjaman yang relatif lama dan sulit untuk dipenuhi bagi masyarakat yang
masyarakat dapat memperoleh dana yang dibutuhkan dengan waktu yang singkat
dan tingkat suku bunga yang dikenakan juga masih terjangkau. Mereka yang
segera terpenuhi dengan cara menjual barang berharga tersebut, sehingga dengan
cepat mendapatkan uang yang diingikannya. Namun resikonya barang yang telah
dijual tersebut akan hilang untuk selamanya dan kemungkinan kembali sangat
masyarakat menyetujui harga yang ditawarkan pembeli yang lebih rendah dari
Pada perusahaan umum pegadaian dikenal KCA (Kredit Gadai Cepat dan
Aman), adalah kredit dari perum pegadaian dengan sistem gadai yang diberikan
kepada semua golongan nasabah, baik untuk kebutuhan konsumtif maupun untuk
kebutuhan produktif.
memiliki kaitan yang cukup erat dengan perkreditan. Ditinjau dari sudut lembaga
mendorong pertumbuhan ekonomi dan dunia usaha sehingga dalam kondisi yang
yang pada mulanya adalah satu-satunya lembaga yang khusus bergerak di bidang
lemah, merasa prosedur kredit yang diberikan oleh bank terlalu berbelit-belit.
khusus yaitu penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai yang ditujukan
4
untuk mencegah praktek ijon, pegadaian gelap, serta pinjaman tidak wajar
ekonomi lemah yang kurang mendapat pelayanan dari lembaga keuangan atau
mendapatkan kredit, baik skala kecil maupun skala besar, dengan pelayanan yang
pelayanan yang mudah, cepat dan aman memang sangat dibutuhkan oleh
mendekati pangsa pasar pegadaian. Hal ini terbukti dengan meningkatnya kredit
pinjaman. Besarnya jumlah pinjaman oleh nasabah ini dipengaruhi oleh berbagai
tanggungan keluarga, suku bunga, dan jangka waktu pinjaman. Salah satu dimensi
jumlah pinjaman adalah tingkat suku bunga. Semakin rendah tingkat suku bunga
maka nasabah akan semakin tertarik sebaliknya tingkat suku bunga meningkat
maka nasabah akan menunda pengambilan pinjaman. Firdaus, dkk (2003: 115)
mengartikan suku bunga sebagai bentuk jasa pinjaman nasabah pada pemberi
5
nasabah lebih tertarik dengan nilai suku bunga yang tetap atau bahkan menurun
daripada suku bunga yang tidak tetap atau bahkan naik. Kejelasan jumlah
pada nasabah dalam pengambilan pinjaman. Hal ini didukung oleh penelitian
yang dilakukan oleh Situngkir dan Aryaningsih (2008) bahwa faktor tingkat suku
pengembalian lebih lama dengan suku bunga yang rendah. Hal ini akan
sebagai modal yang berkembang. Semakin lama jangka waktu yang diberikan,
adalah suatu jarak kesempatan yang dimiliki nasabah dalam memanfaatkan dana
waktu pinjaman yang lama lebih diharapkan oleh nasabah karena memiliki
kesempatan pengembalian modal lebih luas. Menurut Suyatno (2003: 101) jangka
waktu yang dimaksud adalah rentang waktu yang dibutuhkan oleh debitur untuk
Hal ini senada dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Anindika
Penelitian yang dilakukan oleh Farida (2009), bahwa jangka waktu pengembalian
Tabel 1.1
Jumlah Nasabah (Aktif) pada Pegadaian Cabang Abdul Rahman Saleh
Bulan Januari-Agustus tahun 2016
Abdul Rahman Saleh kota Semarang, telah terjadi peningkatan besarnya jumlah
pinjaman pada kurun waktu tahun 2013 hingga 2015. Meskipun pada periode
sebelumnya juga mengalami naik turun pada jumlah nasabahnya. Hal ini
Tabel 1.2
Perkembangan besarnya jumlah pinjaman pada pegadaian
cabang Abdul Rahman Saleh Semarang tahun 2013-2015
No Tahun Besarnya Jumlah Pinjaman
(Omset)
1 2013 53.900.240.000
2 2014 56.250.100.000
3 2015 57.550.250.000
4 2016
Januari 4.800.300.000
Pebruari 4.851.760.000
Maret 4.600.000.000
April 4.790.010.000
Mei 5.050.250.000
Juni 5.417.020.000
Sumber: dok data pegadaian 2013-2016, diolah.
tertentu). Hal ini tentu dipengaruhi oleh berbagai faktor yang melatarbelakangi
peningkatan tersebut.
satu lembaga keuangan non bank yang menyediakan jasa pinjaman pada
Abdul Rahman Saleh Kota Semarang karena didukung oleh berbagai faktor baik
Rahman Saleh Kota Semarang terlihat karena suku bunga, jumlah pendapatan,
Semarang?
9
Semarang?
dicapai adalah:
Semarang.
Kota Semarang.
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini antara
lain adalah:
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
a. Bagi Perusahaan
b. Bagi peneliti
sebagai berikut:
Semarang.
Kota Semarang.
Semarang.
BAB II
LANDASAN TEORI
(loanable funds). Tingkat suku bunga merupakan salah satu indikator dalam
untuk menabung. Penawaran akan loanable funds dibentuk atau diperoleh dari
jumlah seluruh tabungan masyarakat pada periode tertentu. Di lain pihak dalam
periode yang sama anggota masyarakat yang membutuhkan dana untuk operasi
Pengertian lain tentang suku bunga adalah sebagai harga dari penggunaan
uang untuk jangka waktu tertentu. Pengertian tingkat bunga sebagai ”harga”
sehingga modal seluruhnya di pasar itu menurut tingkat bunga sama dengan
13
persediaannya yang tampil pada tingkat itu”. Tingkat bunga ditetapkan pada
titik dimana tabungan yang mewakili penawaran modal baru adalah sama
dengan permintaannya.
Pengertian dasar dari teori tingkat suku bunga (secara makro) yaitu harga
dari penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu. Bunga merupakan imbalan
harga kredit. Tingkat suku bunga berkaitan dengan peranan waktu didalam
Teori klasik menyatakan bahwa bunga adalah harga dari loanable funds
(dana investasi) dengan demikian bunga adalah harga yang terjadi di pasar dan
pasar. Suku bunga tidak hanya dipengaruhi perubahan preferensi para pelaku
perubahan daya beli uang, suku bunga pasar atau suku bunga yang berlaku
berubah dari waktu ke waktu. Tidak jarang bank-bank menetapkan suku bunga
terselubung, yaitu suku bunga simpanan yang diberikan lebih tinggi dari yang
diinformasikan secara resmi melalui media massa dengan harapan tingkat suku
bunga yang dinaikkan akan menyebabkan jumlah uang yang beredar akan
14
Sebaliknya, jika tingkat suku bunga terlalu rendah, jumlah uang yang
memiliki tingkat risiko lebih besar. Sehingga dengan demikian, tingkat inflasi
berupa gaji atau upah, pendapatan dari usaha, maupun pendapatan dari yang
penerimaan jumlah kredit yang diminta, karena dari pendapatan tersebut akan
hal tersebut akan menjadi pertimbangan pihak kreditur untuk penentuan besar
pendapatan, maka makin besar keinginan akan uang kas. Hal ini dapat dilihat
atau lebih yang masih menjadi tanggungan hidup bagi pekerja yang
memenuhi kebutuhan mereka (Aris Ananta dan Sri Harijati Hatmadji, 1985 :
188).
tangga, yaitu orang yang dianggap paling bertanggung jawab atas kebutuhan
16
sehari-hari dalam suatu rumah tangga, atau orang yang dituakan sebagai
kepala rumah tangga. Selain kepala rumah tangga terdapat pula anggota
rumah tangga seperti isteri, anak, menantu, cucu, orang tua, mertua, famili
dan lain-lain.
jumlah anggota keluarga maka semakin berat pula beban yang akan
anggota keluarga.
101).
kecil angsuran yang harus dibayar, hal ini akan menyebabkan beban utang
pinjaman yang berjangka waktu pendek. Semakin lama jangka waktu kredit
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
determinasi.
sama di pegadaian.
cabang Abdul Rahman Saleh dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal
Tingkat Pendapatan
Jumlah pinjaman
(kredit)
Tanggungan keluarga
Jangka Waktu
Pengembalian
perubahan daya beli uang, suku bunga pasar atau suku bunga yang berlaku
bunga terselubung, yaitu suku bunga simpanan yang diberikan lebih tinggi
uang yang beredar akan berkurang karena orang lebih senang menabung
suku bunga.
sebagai berikut :
penerimaan jumlah kredit yang diminta, karena dari pendapatan tersebut akan
hal tersebut akan menjadi pertimbangan pihak kreditur untuk penentuan besar
berikut:
jumlah anggota keluarga maka semakin berat pula beban yang akan
anggota keluarga.
berikut:
Semarang
kecil angsuran yang harus dibayar, hal ini akan menyebabkan beban utang
pinjaman yang berjangka waktu pendek. Semakin lama jangka waktu kredit
sebagai berikut:
BAB III
METODE PENELITIAN
dari hasilnya.
sebagai berikut:
1. Nasabah pegadaian cabang Abdul Rahman Saleh yang aktif secara berturut-
2.500.000.
(Arikunto, 2006: 131). Jika populasi diatas 100 maka diambil 10%-25%, dan
23
24
jika populasi dibawah 100 maka diambil semua untuk diteliti. Metode
(Djarwanto, 2005):
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒2
N = ukuran populasi
N = 130
e = 90%
maka:
𝑁
𝑛= 1+𝑁𝑒2
130
𝑛= = 98,11
1+130(0,05%)2
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
25
a. Variabel terikat
tahun 2015.
b. Variabel bebas
dependen. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah suku bunga (X1),
pengembalian (X4).
penelitian:
primer mengenai variabel bebas dan variabel terikat pada penelitian ini.
Bentuk angket yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah check
list dengan skala likert, dimana responden hanya membutuhkan tanda check
27
(√) pada kolom jawaban yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi atau
dialami oleh responden. Angket digunakan dalam penelitian ini adalah untuk
1. Validitas
berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu
valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
SPSS for windows release 19. Uji validitas dilakukan melalui korelasi
Butir dinyatakan valid apabila rhitung> rtabel dengan taraf signifikansi 5%, dan
2. Reliabilitas
adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek
merupakan indikator dari variabel atau konstruk” (Ghozali, 2011: 47). Suatu
menjawab tidak konsisten dan harus melihat satu persatu jawaban responden
yang tidak konsisten harus dibuang dari analisis dan Alpha akan meningkat.
a. Teknik dokumentasi
data yang berupa daftar nama nasabah dan besaran pinjaman (kredit)
yang diajukan.
b. Teknik kusesioner
tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa
berikut :
n
DP (%) = x100%
N
Keterangan :
1) Uji Normalitas
2) Uji Heteroskedastisitas
3) Uji Multikolinearitas
yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya satu atau lebih variabel
cara yaitu dengan melihat VIF (Varience Inflation Factors) dan nilai
toleransi. Jika VIF > 10 dan nilai toleransi < 0,10 maka tidak terjadi
gejala multikolinearitas.
Y = α +𝛽1 𝑋1 + 𝛽2 𝑋2 + 𝛽3 𝑋3 + 𝛽4 𝑋4 + 𝑒
Keterangan
α = Konstanta
e = Variabel Gangguan
d. Uji F
bantuan program SPSS release 19. Cara yang digunakan untuk uji F
hipotesis apabila:
ditolak.
diterima.
e. Uji t
dinyatakan oleh Purwanto dan Dyah (2007: 193) bahwa, “nilai statistik t
35
sebagai berikut:
ditolak.
diterima.
36
BAB IV
pinjaman.
sebagai berikut.
a. Visi :
b. Misi:
36
37
c. Motto:
nasabah yang masih aktif pada bulan Agustus dan Oktober 2016 yang
Tabel 4.1
1 Laki-laki 74 75,51%
2 Perempuan 24 24,49%
Total 98 100%
sebesar 24,49%. Sehingga responden dalam penelitian ini mayoritas adalah laki-
Tabel 4.2
Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
1 SD 9 9.18%
2 SMP 17 17,34%
3 SMA 52 53,06%
Total 98 100%
sebesar 53,06%, dan tingkat sarjana berjumlah 20 responden atau sebesar 20,4%.
Sehingga responden dalam penelitian ini mayoritas adalah dari tingkat SMA
sebesar 53.06%.
ini, variabel suku bunga (X1) diukur melalui 5 pernyataan untuk mewakili
Statistics
butir angket X1.2 dengan rata-rata sebesar 3.41. Sedangkan rata-rata (mean)
40
tertinggi terdapat pada butir angket X1.1 dan X1.3 dengan rata-rata sebesar
3.53.
Statistics
Jumlah
x2.1 x2.2 x2.3 x2.4 x2.5 Pendapatan
N Valid 98 98 98 98 98 98
Missing 2 2 2 2 2 2
Mean 3.56 3.64 3.60 3.56 3.56 17.79
Median 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 16.50
Mode 3 5 4 4 3 24
Std. Deviation 1.006 1.286 .928 1.149 1.066 4.489
Minimum 1 1 1 1 1 10
Maximum 5 5 5 5 5 24
Sumber: Data diolah SPSS, 2016
terdapat pada butir angket X2.1, X2.4, X2.5 dengan rata-rata sebesar 3.56.
Sedangkan rata-rata (mean) tertinggi terdapat pada butir angket X2.2 dengan
berikut:
Statistics
Jumlah
Tanggungan
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 Keluarga
N Valid 98 98 98 98 98 98
Missing 2 2 2 2 2 2
Mean 3.65 3.30 3.43 3.58 3.30 17.06
Median 4.00 3.00 4.00 4.00 3.00 16.00
Mode 4 5 4 4 4 13
Std. Deviation 1.066 1.445 .995 1.201 1.195 4.615
Minimum 1 1 1 1 1 10
Maximum 5 5 5 5 5 25
terendah terdapat pada butir angket X3.3 dan X3.5 dengan rata-rata sebesar
3.30. Sedangkan rata-rata (mean) tertinggi terdapat pada butir angket X3.1
berikut:
Statistics
Jangka Waktu
X4.1 X4.2 X4.3 Pengembalian
N Valid 98 98 98 98
Missing 2 2 2 2
Mean 3.45 3.50 3.54 10.35
Median 3.00 4.00 4.00 10.00
Mode 3 4 4 9
Std. Deviation 1.132 .911 1.047 2.011
Minimum 1 1 1 5
Maximum 5 5 5 15
terdapat pada butir angket X4.1 dengan rata-rata sebesar 3.45. Sedangkan
rata-rata (mean) tertinggi terdapat pada butir angket X4.3 dengan rata-rata
sebesar 3.54.
43
Statistics
Jumlah
Pinjaman
Y.01 Y.02 Y.03 (Plafond)
N Valid 98 98 98 98
Missing 2 2 2 2
Mode 3 4 3 9
Minimum 1 1 1 5
Maximum 5 5 5 15
Sumber: Data diolah SPSS, 2016
itu valid apabila r hitung > r tabel. Dalam penentuan layak atau tidaknya
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item-
Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
uji coba instrumen pada item pertanyaan X1.1 hingga X1.5 diperoleh nilai
Correlation sebesar 0,684 (terendah) pada pada butir X1.3 hingga 0,806
(tertinggi) pada butir X1.4. Hal ini menunjukkan bahwa nilai koefisien
korelasi butir angket variabel tingkat suku bunga lebih besar dari 0,3.
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
X2.1 hingga X2.5 diperoleh nilai koefisien korelasi sebagaimana terlihat pada
X2.5 hingga 0,843 (tertinggi) pada butir X2.4. Hal ini menunjukkan bahwa
nilai koefisien korelasi butir angket variabel Jumlah Pendapatan lebih besar
dari 0,3. Sehingga bisa disimpulkan bahwa pertanyaan X2.1 hingga X2.5
Tabel 4.12.
Hasil Uji Validitas Variabel Jumlah Tanggungan Keluarga (X3)
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
X3.1 hingga X3.5 diperoleh nilai koefisien korelasi sebagaimana terlihat pada
hingga 0,860 (tertinggi) pada X1.1. Hal ini menunjukkan bahwa nilai
besar dari 0,3. Sehingga bisa disimpulkan bahwa pertanyaan X3.1 hingga X5
Tabel 4.13
Hasil Uji Validitas Variabel jangka waktu pengembalian (X3)
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
X4.1 hingga X4.3 diperoleh nilai koefisien korelasi sebagaimana terlihat pada
hingga 0,817 (tertinggi) pada X4.2. Hal ini menunjukkan bahwa nilai
besar dari 0,3. Sehingga bisa disimpulkan bahwa pertanyaan X4.1 hingga
Tabel 4.14.
Hasil Uji Validitas Variabel Jumlah Pinjaman (Plafond) (Y)
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Y.01 hingga Y.03 diperoleh nilai koefisien korelasi sebagaimana terlihat pada
0,871 (tertinggi). Hal ini menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi butir
angket variabel jumlah pinjaman (plafond) lebih besar dari 0,3. Sehingga bisa
disimpulkan bahwa pertanyaan Y.01 hingga Y.03 dinyatakan valid dan layak
instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai alpha lebih besar dari r kritis
nilai cronbach alpha 0,6. Menurut Sekaran (1992), reliabilitas < 0,6 adalah
kurang baik, sedangkan o,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik
Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas variabel X1, X2, X3, X4 dan
Y dalam penelitian.
Variabel Ket
Cronbach's Alpha N of Items
reliabilitas tersebut yaitu variabel Tingkat Suku Bunga (X1) diketahui uji
item, hasil uji reliabilitas variabel Jumlah Tanggungan Keluarga (X3) sebesar
0.849 dengan jumlah 5 item, hasil uji reliabilitas variabel jumlah tanggungan
keluarga (X4) sebesar 0.756 dengan jumlah 3 item, dan hasil uji reliabilitas
variabel jumlah pinjaman (plafon) (Y) sebesar 0.892 dengan jumlah 3 item.
Sehingga bisa dikatakan bahwa kelima variabel tersebut lebih besar dari 0,6
Pada penelitian ini dilakukan uji normalitas pada variabel bebas dan
diperoleh nilai p-value sebesar 0,394 (>0,05), maka bisa disimpulkan bahwa
Menurut Ghozali (2011), pada umumnya jika VIF > 10, maka variabel
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -1.583 .770 -2.057 .043
Tingkat Suku
.120 .031 .191 3.827 .000 .791 1.264
Bunga
Jumlah
.021 .023 .042 .934 .353 .978 1.022
Pendapatan
Jumlah
Tanggungan .138 .027 .279 5.043 .000 .648 1.543
Keluarga
Jangka Waktu
.693 .067 .609 10.347 .000 .572 1.748
Pengembalian
a. Dependent Variable: Jumlah Pinjaman (Plafond)
Dari tabel 4.15 di atas dapat diketahui bahwa nilai VIF keempat
tanggungan keluarga dan jangka waktu pengembalian tersebut lebih kecil dari
10. Jadi, dapat disimpulkan bahwa antar variabel bebas tidak terjadi persoalan
regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak
ini dengan melihat grafik plot. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik
menyebar secara acak, tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta
hoskedastisitas.
53
persyaratan asumsi klasik, antara lain semua data model harus bebas dari
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -1.583 .770 -2.057 .043
Tingkat Suku
.120 .031 .191 3.827 .000 .791 1.264
Bunga
Jumlah
.021 .023 .042 .934 .353 .978 1.022
Pendapatan
Jumlah
Tanggungan .138 .027 .279 5.043 .000 .648 1.543
Keluarga
Jangka Waktu
.693 .067 .609 10.347 .000 .572 1.748
Pengembalian
a. Dependent Variable: Jumlah Pinjaman (Plafond)
Sumber: Lampiran output SPSS, 2016
untuk populasi (digeneralisasi). Kriteria uji F ini adalah jika nilai signifikansi
value F test < 0,05 maka secara bersama-sama variabel bebas berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat. Hasil output uji F dapat diketahui seperti
tabel berikut:
ANOVAb
Total 507.847 97
0,000 yang artinya lebih kecil dari 0,05 (P<0.05). Maka dapat disimpulkan
P-value < 0,05 maka hipotesis diterima, dan jika P-value > 0,05 maka
hipotesis ditolak.
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -1.583 .770 -2.057 .043
Tingkat Suku
.120 .031 .191 3.827 .000 .791 1.264
Bunga
Jumlah
.021 .023 .042 .934 .353 .978 1.022
Pendapatan
Jumlah
Tanggungan .138 .027 .279 5.043 .000 .648 1.543
Keluarga
Jangka Waktu
.693 .067 .609 10.347 .000 .572 1.748
Pengembalian
a. Dependent Variable: Jumlah Pinjaman (Plafond)
bahwa p-value pada variabel tingkat suku bunga (X1) sebesar 0.000. Artinya,
p-value tingkat suku bunga lebih kecil dari 0,05 (P<0,05) sehingga hipotesis
yang diajukan diterima, yaitu variabel tingkat suku bunga berpengaruh positif
artinya p-value Jumlah Pendapatan lebih besar dari 0,05 (P>0,05) sehingga
56
0.000. Artinya, p-value jumlah tanggungan keluarga lebih kecil dari 0,05
0.000. artinya, p-value jangka waktu pengembalian lebih kecil dari 0,05
2011: 88). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2
Model Summaryb
Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang cukup kuat antara
(0,903) lebih mendekati angka 1. Dari tabel tersebut juga diperoleh data
bahwa angka R square (R2) sebesar 0,816 atau 81%. Hal ini menunjukkan
X3, dan X4) terhadap variabel Y adalah sebesar 81%. Sedangkan sisanya
19% dipengaruhi variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian
ini.
4.7 Pembahasan
parsial.
Ditinjau dari hasil uji variabel tingkat suku bunga terhadap jumlah
bunga diasumsikan sesuai oleh responden dalam penelitian ini. Hal ini senada
pegadaian cabang Abdul Rahman Saleh Semarang ini bisa disebabkan oleh
59
penelitian ini, bisa juga karena para nasabah yang berpendapatan kecil namun
memiliki komunikasi dan kedekatan yang baik dengan pihak pegadaian, dan
atau karena adanya rekomendasi dari pihak lain yang menjamin nasabah pada
pinjaman pada pegadaian cabang Abdul Rahman Saleh Semarang ini karena
Hal ini senada dengan penelitian Yustina Ratna Nuraini (2008) yang
60
pinjaman pada pegadaian cabang Abdul Rahman Saleh Semarang ini karena
Hal ini senada dengan penelitian Eska Nugrahini (2007) yang menyimpulkan
sebesar 81%, sedangkan sisanya sebesar 19% dipengaruhi variabel lain yang
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
sebagai berikut.
pinjaman.
64
DAFTAR PUSTAKA
Ananta, Aris dan Sri Harijati Hatmadji. 1985. Mutu Modal Manusia : Suatu
Analisis Pendahuluan. Jakarta : LDE Universitas Indonesia.
Boediono. 1994. Ekonomi Moneter. Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No. 2.
BPFE : Yogyakarta.
Hasibuan, Malayu S.P. 2006. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, edisi
Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
Nopirin, 2009, Ekonomi Moneter, Buku II, Edisi ke-1, Cetakan Ketujuh,
Yogyakarta: BPFE.
Sadono, Sukirno, 1995, Pengantar Teori Ekonomi Mikro, Edisi kedua, Jakarta,
Penerbit : PT. Karya Grafindo Persada.
65