Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH BAHAN BAKAR PERTALITE DAN PREMIUM

TERHADAP PERFORMA MESIN MOTOR YAMAHA JUPITER Z-


CW TAHUN 2010

Muamar Ilham
S1 Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Pontianak
e-mail: muamarilham1@gmail.com

ABSTRAK

Saat ini kendaraan umum seperti sepeda motor menggunakan beberapa pilihan jenis bahan bakar
pertamina untuk motor bensin antara lain premium dan pertalite. Performa mesin motor dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya adalah jenis bahan bakar yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perbedaan performa motor terhadap penggunaan bahan bakar bakar pertalite dan premium
dengan melakukan pengujian torsi, daya, dan kemudian menganalisa konsumsi bahan bakar spesifik.
Pengujian masing-masing jenis bahan bakar diuji pada mesin motor yamaha jupiter z-cw tahun 2010
dengan menggunakan dynotest, yang terhubung dengan komputer. pada komputer akan mencatat grafik
hasil perubahan daya dan torsi dari masing-masing jenis pengujian bahan bakar. Hasil penelitian
menunjukkan torsi maksimum pada pertalite sebesar 9,11 N.m pada putaran mesin 5128 rpm. Sedangkan
torsi tertinggi yang dihasilkan pada premium sebesar 8,59 N.m pada putaran mesin 4928 rpm. Sedangkan
daya maksimum yang dihasilkan oleh pertalite dan premium sebesar 8,3 HP pada putaran yang bebeda,
pertalite pada putaran 7567 rpm dan premium pada putaran 7642 rpm. Untuk konsumsi bahan bakar
spesifik mengunakan bahan bakar pertalite terendah adalah 0,0170 kg/HP-jam pada putaran 10000 rpm,
tertinggi pada 0,0652 kg/HP-jam pada putaran 4000 rpm, diikuti premium nilai spesifik terendah adalah
0,0171 kg/HP-jam pada putaran 10000 rpm, tertinggi pada 0,1061 kg/HP-jam pada putaran 4000 rpm.

Kata kunci : Torsi, Daya, Konsumsi Bahan Bakar Spesifik, premium, pertalite.

Pendahuluan bahan bakar minyak yang terbatas dan


Motor bakar adalah mesin atau harganya yang semakin melambung.
pesawat tenaga yang merupakan mesin oleh karena itu PT pertamina (persero)
kalor dengan menggunakan energi segera mengeluarkan bensin baru
panas untuk melakukan kerja mekanik bernama pertalite. Ini merupakan BBM
dengan merubah energi kimia dari non subsidi, sehingga harganya
bahan bakar menjadi energi panas ditetapkan oleh pertamina. pertamina
(termal) sehingga menghasilkan energi sudah meminta izin ke BPH migas
mekanik. Cara memperoleh energi untuk mengeluarkan produk bensin
thermal tersebut dari hasil proses jenis baru pengganti premium.
pembakaran bahan bakar didalam Motor bakar adalah mesin atau
mesin itu sendiri. pesawat tenaga yang merupakan mesin
Bahan bakar memegang peranan kalor dengan menggunakan energi
penting dalam motor bakar, nilai kalor panas untuk melakukan kerja mekanik
yang terkandung didalamnya adalah dengan merubah energi kimia dari
nilai yang menyatakan jumlah energi bahan bakar menjadi energi panas
panas maksimum yang dibebaskan (termal) sehingga menghasilkan energi
oleh suatu bahan bakar melalui reaksi mekanik. Cara memperoleh energi
pembakaran sempurna persatuan massa thermal tersebut dari hasil proses
atau volume bahan bakar tersebut. pembakaran bahan bakar didalam
Saat ini banyak sekali masalah mesin itu sendiri.
yang timbul diakibatkan oleh cadangan
Bahan bakar memegang peranan yaitu dengan cara menngubah energi
penting dalam motor bakar, nilai kalor kimia dari bahan bakar menjadi energi
yang terkandung didalamnya adalah panas dan menggunakan energi
nilai yang menyatakan jumlah energi tersebut menjadi energi mekanik
panas maksimum yang dibebaskan (gerak). Dilihat dari proses
oleh suatu bahan bakar melalui reaksi pembakarannya motor bakar dibagi
pembakaran sempurna persatuan massa menjadi 2 yaitu :
atau volume bahan bakar tersebut. 1. Mesin pembakaran luar (External
Saat ini banyak sekali masalah Combustion Engine)
yang timbul diakibatkan oleh cadangan Mesin pembakaran luar dimana
bahan bakar minyak yang terbatas dan proses pembakaran terjadi diluar
harganya yang semakin melambung. mesin itu sendiri, sehingga untuk
oleh karena itu PT pertamina (persero) melaksanakan pembakaran
segera mengeluarkan bensin baru digunakan mesin itu sendiri. Contoh
bernama pertalite. Ini merupakan BBM mesin pembakaran luar yaitu :
non subsidi, sehingga harganya mesin uap, mesin stirling,
ditetapkan oleh pertamina. pertamina fourstroke.
sudah meminta izin ke BPH migas 2. Mesin pembakaran dalam (Internal
untuk mengeluarkan produk bensin Combustion Engine)
jenis baru pengganti premium. Mesin pembakaran dalam
dimana proses pembakaran bahan
Dengan kualitas di bawah bakarnya terjadi didalam mesin itu
Pertamax, kemungkinan memiliki sendiri sehingga panas dari hasil
RON di bawah 92 namun tidak lebih pembakaran langsung bisa diubah
rendah dari 88. BUMN energi ini menjadi tenaga mekanik. Contoh
meluncurkan pertalite untuk memenuhi mesin pembakaran dalam yaitu :
Surat Keputusan Dirjen Migas mesin bensin, mesin diesel, four-
Kementerian Energi dan Sumber Daya stroke cycle, two-stroke cycle, mesin
Mineral Nomor 313 Tahun 2013 wankel.
tentang spesifikasi BBM RON 90. Saat
ini BBM dengan kadar RON 90 belum Bahan bakar
ada. 1) Premium
Unsur-unsur yang terdapat
Tujuan dari dikeluarkannya pada premium, sulfur (S) atau
bensin jenis baru ini pengganti belerang 0,05%, timbal (Pb)
premium adalah agar masyarakat 0,300%, oksigen (O) 2,72%,
mendapatkan pilihan jenis bensin yang pewarna 0,13%. Sifat-sifat
lebih baik, tapi tidak terlalu premium mempunyai titik didih
membebani dari sisi harga dan ramah 215°C, massa jenis pada 15°C
lingkuangan. adalah antara 715-780 kg/ ,
Oleh karena itu saya tertarik mempunyai nilai kalor 42,098 Cal.
untuk meneliti tentang penggunaan 2) Pertalite
bahan bakar premium dengan pertalite Pertalite adalah merupakan
terhadap peformasi mesin sepeda bahan bakar minyak (BBM) jenis
motor YAMAHA JUPITER Z-CW. baru yang diproduksi pertamina.
Berdasarkan Keputusan Direktur
Motor bakar Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Motor bakar adalah mesin atau No. 313.K/10/DJM.T/2013 tentang
pesawat yang menggunakan energi Standar dan Mutu Bahan Bakar
termal untuk melakukan kerja mekanik Bensin 90 yang Dipasarkan di
Dalam Negeri, berikut spesifikasi 1. Daya dan torsi
Pertalite: Pada motor bakar daya yang
berguna adalah daya poros,
- Angka Oktana Riset (RON) 90,0. dikarenakan poros tersebut
- Stabilitas oksidasi minimal 360 menggerakkan beban. Dengan
menit. demikian besar daya poros itu
- Kandungan sulfur maksimal adalah :
0,05% m/m setara dengan 500
ppm. (kW)
- Tidak boleh mengandung timbal.
- Tidak ada kandungan logam Dimana :
(mangan dan besi). W = Daya (kW)
- Kandungan oksiden maksimal n = Putaran Mesin (rpm)
2,7% m/m. T = Torsi (Nm)
- Distilasi 10% penguapan
maksimal 74 derajat celsius, titik Torsi adalah ukuran
didih akhir maksimal 215 derajat kemampuan mesin untuk
celsius. melakukan kerja, jadi torsi adalah
- Residu maksimal 2,0%. suatu energi. Torsi dapat diperoleh
- Sedimen 1 mg/liter. dari hasil kali antara gaya dengan
- Sulfus Mercaptan maksimal jarak :
0,002% massa setara dengan 20
ppm. T = F x s (N.m)
- Unwashed gum maksimal 70
mg/100 ml. Dimana :
- Washed gum maksimal T = torsi (Nm)
maksimal 5 mg/ 100 ml. F = gaya sentrifugal (N)
- Berat jenis pada suhu 15 derajat s = jarak (m)
celsius minimal 715 kg/m3 2. Konsumsi bahan bakar spesifik
maksimal 770 kg/m3. (SFC)
- Penampulan visual jernih dan Perhitungan konsumsi bahan
terang. bakar spesifik ini digunakan untuk
- Berwarna hijau. mengetahui jumlah bahan bakar
- Kandungan pewarna maksimal yang dibutuhkan untuk
0,13 gram/100 liter. menghasilkan daya dalam waktu
tertentu. Jika daya dalam satuan HP
dan berat bahan bakar dalam satu
jam ( kg) maka konsumsi bahan
bakar spesifik dapat dirumuskan :

SFC = (kg/jam.HP)

Dimana :
SFC = Konsumsi bahan akar
spesifik(kg/HP-jam)
F = Berat bahan bakar dalam
satu jam (kg/jam)
P = Daya (HP)
Bahan Bakar Pertalite dan Premium
Waktu Dan Tempat Penelitian nilai SFC bahan bakar pada
Waktu untuk penelitian ini penggunaan bahan bakar premium.
direncanakan selama 1 bulan yang 6. Analisa hasil penelitian.
dimulai pada bulan Desember 2015.
Tempat pelaksanaan pengujian di moto Prosedur penelitian
tech yang berlokasi di Yogjakarta. Prosedur pengujian dan
pengukuran mesin dalam penelitian ini
Peralatan dan Bahan Penelitian dilakukan sebagai berikut :
Peralatan dan bahan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 1. Torsi dan daya
sebagai berikut: a. Letakkan kendaraan motor yang
1. 1 (satu) unit kendaraan roda 2 115 akan diuji diatas dynotest dengan
cc merk jupiter dalam kondisi posisi roda belakang menempel
standar dengan sistem karburator tepat diatas roller.
rakitan tahun 2010. b. Pasang penahan pada roda depan
2. Premium sebagai bahan bakar dengan diperkuat dengan
standar pemakaian harian pengereman agar kendaraan tidak
3. Pertalite sebagai bahan bakar dapat bergerak
pengganti dalam eksperimen c. Nyalakan mesin
4. Dynotest d. Atur putaran mesin hingga
5. Speedometer kondisi stationer, kemudian
6. Stop watch biarkan beberapa saat untuk
7. Burret pemanasan.
e. Untuk memperoleh nilai torsi
Alur Penelitian pada masing-masing variasi
Proses penelitian ditulis dalam putaran mesin, atur putaran
bentuk urutan proses dan flowchart mesin 4000 - 10000 pada
yaitu sebagai berikut: pengujian dikedua jenis bahan
1. Melakukan pengujian daya dan bakar yang digunakan (pertalite
torsi menggunakan dynotest pada dan premium).
kendaraan bermotor dengan RPM f. Untuk memperoleh nilai torsi
yang ditentukan yaitu 4000 > maksimal, atur putaran mesin
10000 RPM pada penggunaan hingga nilai RPM maksimal yang
bahan bakar premium. dapat diperoleh mesin.
2. Melakukan pengujian konsumsi g. Nilai torsi dibaca pada instrumen
bahan bakar dan penghitungan dynotest.
nilai SFC bahan bakar pada
penggunaan bahan bakar premium.
3. Penggantian bahan bakar dari
premium menjadi bahan bakar
pertalite.
4. Melakukan pengujian daya dan
torsi menggunakan dynotest pada
kendaraan bermotor dengan RPM
yang ditentukan yaitu 4000 >
10000 RPM pada penggunaan
bahan bakar pertalite.
5. Melakukan pengujian konsumsi
bahan bakar dan penghitungan
Pengujian menggunakan dynotest
2. Konsumsi bahan bakar
a. Mempersiapkan alat dan bahan Proses penelitian juga ditulis dalam
kemudian letakkan alat dan bentuk flowchart yaitu sebagai berikut:
bahan ditempat yang bersih dan
aman.
b. Buka bodi samping kiri dan top
cover depan mesin.
c. Lepas saluran bahan bakar dari
vacum dan tutup saluran vacum,
kemudian bahan saluran bahan
bakar dihubungkan dengan gelas
ukur.
d. Isi gelas ukur dengan bahan
bakar (premium pada pengujian
pertama dan pertalite pada
pengujian kedua).
e. Nyalakan mesin.
f. Atur RPM mesin pada nilai
4000,6000,8000 dan 10000
g. Hidupkan stopwatch untuk
menghitung banyaknya waktu
yang digunakan untuk
menghabiskan bahan bakar
sebanyak 2 ml.

Gambar 3.1 Flown Chart Penelitian

Pergantian bahan bakar dari


pertalite ke premium
premium pada putaran 7642. Ini
Hasil dan pembahasan berarti penggunaan jenis bahan
bakar pertalite dan premium
terhadap daya mesin motor tidak
memberikan peningkatan.

Tabel 4.4 Data konsumsi Bahan Bakar


Spesifik (sfc)
Putaran Konsumsi bahan bakar
Mesin spesifik (SFC)
(RPM) (kg/HP-jam)
Premium Pertalite
4000 0,1061 0,0652
6000 0,0564 0,0289
8000 0,0201 0,0200
Gambar 4.1. Grafik perbandingan 10000 0,0171 0,0170
torsi antara bahan bakar pertalite
dan premium Selanjutnya data dari Tabel 4.4
ditampilkan dalam bentuk grafik
Torsi maksimum pada mesin perbandingan yang ditunjukan oleh
motor YAMAHA JUPITER Z – gambar 4.3
CW tahun 2010 yang mengacu
pada penggunaan bahan bakar
pertalite yaitu 9,16 N.m pada
putaran mesin 5128 rpm. Sedangkan
torsi maksimum dengan bahan
bakar premium yaitu 8,59 N.m pada
putaran mesin 4928 rpm.

Gambar 4.3 Perbandingan konsumsi


bahan bakar spesifik (SFC) bahan
bakar pertalite dan premium

Grafik yang ditunjukan oleh


gambar 4.3 memberikan penjelasan
Gambar 4.2. grafik perbandingan mengenai konsumsi bahan bakar
daya antara bahan bakar pertalite spesifik untuk bahan bakar pertalite
dan premium dan premium. Dari hasil perhitungan
diperoleh bahwa konsumsi bahan bakar
Dari tabel dan grafik diatas spesifik untuk bahan bakar pertalite
daya tertinggi yang dihasilkan oleh dan premium memiliki variasi
pertalite dan premium besarnya konsumsi bahan bakar yang berbeda-
sama, yaitu : 8,3 HP namun pada beda. Dimana konsumsi bahan bakar
putaran mesin yang berbeda. yang lebih baik terlihat pada bahan
Pertalite pada putaran 7567 dan bakar pertalite.
Dari hasil penelitian konsumsi Pertalite pada putaran 7567 dan
bahan bakar spesifik, menggunakan premium pada putaran 7642. Dilihat
premium dan pertalite menunjukkan dari hasil daya tertinggi sama dan
konsumsi bahan bakar premium lebih tidak berbeda jauh, maka hal ini
tinggi dari pada pemakaian bahan berarti bahwa penggunaan jenis
bakar pertalite pada berbagai variasi bahan bakar pertalite dan premium
putaran mesin, ini berarti pemakaian pada mesin YAMAHA JUPITER Z
bahan bakar premium pada YAMAHA – CW tahun 2010 dengan kondisi
JUPITER Z-CW TAHUN 2010 dengan motor standart tidak memberikan
perbandingan kompresi 9,3 : 1 sedikit daya yang signifikan. Jika dilihat
lebih tinggi dibandingkan pemakaian pada tabel 4.2. hasil pengujian daya
pertalite, ini disebabkan karena untuk bahan bakar pertalite dan premium,
mencapai kecepatan yang sama pada RPM 4000 sampai dengan
pemakaian premium terhadap 7000 pertalite lebih unggul atau
pemakaian pertalite membutuhkan lebih tinggi dari pada daya pada
putaran mesin yang lebih tinggi, premium. Sedangkan pada RPM
sehingga pemasukan campuran bahan 7750 sampai dengan 10000 RPM
bakar dan udara pada kecepatan daya bahan bakar premium lebih
putaran mesin menjadi bertambah, unggul atau lebih tinggi dari pada
karena semakin cepat putaran mesin bahan bakar pertalite.
memerlukan bahan bakar yang lebih 3. Konsumsi bahan bakar spesifik
besar, sedangkan perbandingan udara (SFC) mesin motor dengan bahan
menjadi kecil. bakar pertalite dan premium. Nilai
konsumsi bahan bakar spesifik pada
Kesimpulan mesin motor YAMAHA JUPITER
Dari hasil penelitian pengaruh Z – CW tahun 2010 menggunakan
bahan bakar pertalite dan premium bahan bakar pertalite terendah
terhadap performa mesin motor adalah 0,0170 kg/HP-jam pada
YAMAHA JUPITER Z – CW tahun putaran 10000 rpm, tertinggi pada
2010 dapat diambil kesimpulan sebagai 0,0652 kg/HP-jam pada putaran
berikut : 4000 rpm. Sedangkan Nilai
konsumsi bahan bakar spesifik pada
1. Torsi tertinggi pada penggunaan mesin motor YAMAHA JUPITER
jenis bahan bakar pertalite yaitu Z – CW tahun 2010 menggunakan
9,11 N.m, pada putaran mesin 5128 bahan bakar premium terendah
rpm. Sedangkan torsi tertinggi yang adalah 0,0171 kg/HP-jam pada
dihasilkan pada penggunaan jenis putaran 10000 rpm, tertinggi pada
bahan bakar premium adalah 8,59 0,1061 kg/HP-jam pada putaran
N.m, pada putaran mesin 4928 rpm. 4000 rpm. Terlihat bahwa pada
Hal ini berarti bahwa torsi tertinggi bahan bakar pertalite menghasilkan
yang dihasilkan oleh bahan bakar konsumsi bahan bakar spesifik yang
pertalite lebih besar dari pada yang lebih baik di bandingkan konsumsi
dihasilkan oleh bahan bakar bahan bakar spesifik bahan bakar
premium. Jadi, torsi bahan bakar premium, karena nilai spesifik
pertalite lebih baik atau lebih tinggi bahan bakar pertalite lebih rendah di
dari pada premium. bandingkan premium.
2. Daya tertinggi yang dihasilkan oleh 4. Dari kesimpulan diatas dapat dilihat
pertalite dan premium besarnya bahwa bahan bakar pertalite dan
sama, yaitu : 8,3 namun pada premium mempunyai keunggulan
putaran mesin yang berbeda. dan kekurangan dari segi performa.
Bahan bakar pertalite lebih unggul Mulyono, Sugeng. Dkk. (2013).
dari segi konsumsi bahan bakar “Pengaruh Penggunaan Dan
spesifik dan torsi, sedangkan Perhitungan Efisiensi Bahan
premium lebih unggul dari segi Bakar Premium Dan Pertamax
daya mesin pada putaran daya 7750 Terhadap Unjuk Kerja Motor
RPM sampai 10000 RPM. Bakar Bensin” Jurnal Teknologi
Terpadu No. 1 Vol. 2 Issn 2338 –
Saran 6649.
Rapotan, S. Dan Djoko, S.K. (2013).
Untuk penelitian selanjutnya
“Pengaruh Penggunaan Bahan
diharapkan untuk dapat menggunakan
Bakar Premium, Pertamax,
bahan bakar yang mempunyai
Pertamax Plus Dan Spiritus
spesifikasi RON yang lebih tinggi dari
Terhadap Unjuk Kerja Engine
pertalite dan menggunakan mesin
Genset 4 Langkah” Jurnal
motor yang berbeda merk. Diharapkan
Teknik Pomits Vol. 2, No. 1,
juga mengubah dengan memperbesar
(2013) ISSN: 2337-3539 (2301-
langkah piston atau dengan
9271 Print).
memperbesar volume ruang bakar dan
Susilo, Bambang. Dkk. (2013). “Uji
bagian kelistrikan seperti bagian
Performansi Motor Bakar Bensin
pengapian mesin. Karena apabila
(On Chassis) Menggunakan
perubahan yang dilakukan dengan
Campuran Premium Dan
perbandingan jenis bahan bakarnya
Etanol”. Jurnal Keteknikan
saja tidak mendapatkan perubahan nilai
Pertanian Tropis dan Biosistem
peforma yang besar.
Vol. 1 No. 3, Oktober 2013, 194-
203.
Daftar Pustaka
Winarto, Joko. (2011) “Studi
Barenschot,H. (1980).”Motor Bensin”. Eksperimental Pengaruh
B.P.M. Arends. Penambahan Bioetanol Pada
Furuhama,shoichi. (2002) “Motor Bahan Bakar Pertamax Terhadap
Serba Guna”. Nakoela Soenarta. Unjuk Kerja Motor Bensin”
Kabib, Masruki. (2009). “Pengaruh jurnal teknik Vol. 1 NO.1.
Pemakaian Campuran Premium
Dengan Champhor Terhadap
Performasi Dan Emisi Gas
Buang Mesin Bensin Toyota
Kijang Seri 4k”. Jurnal Sains dan
Teknologi Vol.2 No.2 ISSN :
1979-6870.
Kristanto, P. (2015). “Motor Bakar
Torak Teori dan Aplikasi”. Andi
Offset.
Martinus, 2014, Uji Perpormansi
Mesin Motor Bakar Satu Silinder
Dengan Bahan Bakar Pertamax
Plus Dan Premium, Tugas Akhir,
Program Studi Teknik Mesin,
Universitas Muhammadiyah,
Pontianak.

Anda mungkin juga menyukai