Anda di halaman 1dari 9

BAB I

Isi Jurnal

Intraoral Lipoma

1.1 Abstrak

Lipoma jarang terjadi di daerah oral dan maksilofasial meskipun mereka

adalah tumor yang paling umum dari asal mesenkim dalam tubuh manusia.

Etiologinya masih belum jelas. Berbagai teori yang berbeda menjelaskan

patogenesis tumor jaringan adiposa ini dan juga histologis lipoma oral yang

berbeda telah diberikan dalam literatur. Kasus lipoma intraoral yang terjadi di

daerah mental pada pria 77 tahun telah dilaporkan.. Eksisi bedah dilakukan dan

diikuti selama dua tahun menunjukkan penyembuhan yang sangat baik tanpa

kekambuhan. Lipoma adalah neoplasma jaringan lunak jinak dari jaringan adiposa

yang umum di daerah kepala dan leher. Lipoma intraoral adalah sesuatu yang

langka yang hanya dapat diperhatikan selama pemeriksaan gigi rutin. Sebagian

besar dari mereka jarang menyebabkan rasa sakit, sehingga menunda untuk

mencari pengobatan. Merupakan hal wajib bagi seorang dokter untuk

mendiagnosis lipoma intraoral menggunakan metode diagnostik terbaru dan

secara konservatif mengobatinya tanpa menimbulkan banyak ketidaknyamanan.

1.1 Introduksi

Lipoma adalah neoplasma jaringan lunak yang paling umum, 0,1 sampai

5% tumor jinak di mulut. Sekitar 15 sampai 20% kasus di daerah kepala dan leher,

sementara 1-4% di rongga mulut, yang dimana tempat yang tidak umum untuk

terjadinya lipoma. Biasanya terlihat sebagai pembengkakan asimptomatik nodular

1
lunak yang ditutupi oleh mukosa normal. Terutama terjadi di area penumpukan

lemak seperti pipi, lidah, dasar mulut, sulkus bukal, bibir, langit-langit, dan

gingiva. Secara histologis, lipoma dapat diklasifikasikan sebagai simple lipoma,

fibrolipoma, spindle cell lipoma, intramuscular or infiltrating lipoma,

angiolipoma, pleomorphic lipoma, myxoid lipoma, and atypical lipoma.

Intramuscular atau infiltrating lipoma biasanya muncul di ekstremitas tetapi

jarang terjadi di rongga mulut. Infiltrating lipoma oral lebih besar dari lipoma oral

biasa, secara klinis tumbuhnya lambat, massa yang dalam dan tidak nyeri.

1.2. Presentasi Kasus

Seorang pasien pria berusia 77 tahun dirujuk ke Departemen Bedah Mulut

dan Maksilofasial dengan keluhan pembengkakan pada daerah mental kiri bawah

selama setahun terakhir. Pasien juga mengeluhkan ketidaknyamanan, perasaan

berat adanya pembengkakan di daerah tersebut. Dari pemeriksaan ekstraoral

didapatkan adanya pembengkakan difus di daerah mental kiri bawah, berukuran 2

× 1 cm. Pada palpasi, sifat pembengkakannya bersifat mobile, tegas, dan tidak

nyeri. Dari pemeriksaan intraoral didapatkan pembengkakan oval kekuningan di

sulkus bukal kiri sehubungan (Gambar 1). Mukosa yang menutup merupakan

tekstur normal tanpa adanya ulserasi atau peradangan. Dilakukan biopsi eksisi

dengan anestesi lokal, mucous membran dibuka tampak gambaran irreguler dan

massa kuning pucat yang berlobus (Gambar 2). Spesimen yang dipotong

berukuran 2 × 1 cm (Gambar 3) dan dikirim untuk pemeriksaan histopatologis.

Setelah 7 hari menunjukkan penyembuhan dan jahitannya diangkat setelah dua

tahun tidak terjadi pengulangan. Histopatologi pada bagian jaringan lunak

menunjukkan encapsulated lesion yang terdiri dari banyak adiposit yang tersusun

2
dalam lobulus. Lobulus dipisahkan oleh septa jaringan ikat fibrosa. Adiposit

tampak berbentuk poligon dengan sitoplasma bening dan nukleus. Dilatasi kapiler

darah, ekstravasasi sel darah merah, serat otot, dan sel-sel inflamasi terlihat di

bagian yang lebih dalam dari bagian tersebut. Lobulus acini saliva juga terlihat

terkait dengan jaringan lesi (Gambar 4).

1.3 Definisi dan Etiologi Lipoma

Fregnani dan Pires Falzoni (2003), lipoma adalah neoplasma jinak yang

terdiri dari mesenkim jaringan lemak dewasa yang dikelilingi oleh kapsul fibrosa

yang tipis. Hal ini dilaporkan sebagai neoplasma yang umum pada jaringan lunak,

dimana sekitar 20% terjadi di kepala dan leher, hanya 0,5% sampai 5% dari semua

neoplasma mulut yang ada.12 Adeyi A Adoga (2008) dan Amit Gothwal (2010),

lipoma adalah suatu neoplasma jinak yang terdiri dari mesenkim jaringan lemak

matur, biasanya dikelilingi oleh kapsul yang tipis dan merupakan neoplasma yang

3
paling umum pada jaringan lunak dan sekitar 20% kasusnya terjadi di daerah

kepala dan leher, tetapi hanya 1 % - 4 % kasusnya terjadi pada rongga mulut.

Lipoma pada dasar mulut mewakili sekitar 5% dari semua neoplasma rongga

mulut yang dianggap sebagai lesi langka yang dapat ditemukan di rongga mulut,

yang banyak dibahas etiologinya antara lain faktor hereditar, gangguan endokrin

atau bahkan trauma lokal dan infeksi sebagai kemungkinan etiologinya

1.4 Patofisiologi

Jaringan lemak berasal dari jaringan ikat yang berfungsi sebagai depot

lemak. Jaringan lemak ini adalah jaringan yang spesial terdiri dari sel spesifik

yang mempunyai vaskularisasi tinggi, berlobus dan berfungsi sebagai depot lemak

untuk keperluan metabolisme. Sel-sel lemak primitif biasanya berupa butir-butir

halus di dalam sitoplasma. Sel ini akan membesar seperti mulberry sehingga

akhirnya derajat deposisi lemak menggeser inti ke arah perifer. Jaringan lemak

berasal dari sel-sel mesenkim yang tidak berdifferensiasi yang dapat ditemukan di

dalam tubuh. Beberapa sel-sel ini menjadi jaringan sel lemak yang matang

membentuk lemak dewasa. Terjadinya suatu lipoma dapat juga disebabkan oleh

karena adanya gangguan metabolisme lemak. Pada lipoma terjadi proliferasi baik

histologi dan kimiawi, termasuk komposisi asam lemak dari jaringan lemak

normal. Metabolisme lemak pada lipoma berbeda dengan metabolisme lemak

normal, walaupun secara histologi gambaran sel lemaknya sama. Pada lipoma

dijumpai aktivitas lipoprotein lipase menurun. Lipoprotein lipase penting untuk

transformasi lemak di dalam darah. Oleh karena itu asam lemak pada lipoma lebih

banyak dibandingkan dengan lemak normal. Hal ini dapat terjadi bila seseorang

melakukan diet, maka secara normal depot lemak menjadi berkurang, tetapi lemak

4
pada lipoma tidak akan berkurang bahkan bertambah besar. Ini menunjukkan

bahwa lemak pada lipoma bukan merupakan lemak yang dibutuhkan oleh tubuh.

1.5. Diskusi

Lipoma adalah neoplasma jaringan lunak jinak dari jaringan adiposa yang

dilihat umumnya di daerah kepala dan leher. Furlong et al. hanya menemukan 125

kasus lipoma oral selaa 20 tahun, yang sekali lagi menunjukkan kelangkaan tumor

mulut ini. Deskripsi pertama dari lesi oral diberikan oleh Roux pada tahun 1848,

dalam sebuah ulasan tentang massa alveolar yang ia sebut sebagai "epulis

kuning". Etiologi lipoma intraoral masih belum jelas, tetapi mekanisme

patogen"teori hipertrofi" yang menyatakan bahwa pertumbuhan jaringan adiposa

yang tidak disengaja dapat berkontribusi pada pembentukan lesi oral ini. Teori lain

yang dikenal sebagai "teori metaplasia" menunjukkan bahwa perkembangan

lipomatosa terjadi karena diferensiasi menyimpang dari sel-sel mesenchymal in

situ menjadi lipoblas, karena jaringan lemak dapat berasal dari sel-sel jaringan

ikat yang dapat berubah hampir di mana saja di dalam tubuh. Namun, dalam

beberapa kasus, trauma dan iritasi kronis dapat memicu proliferasi jaringan lunak

dan berperan dalam perkembangan lipoma. Ulasan 26 kasus yang dilakukan oleh

de Freitas et al pada populasi Brasil menunjukkan bahwa usia rata-rata kejadian

adalah 54,6 tahun. Fornage dan Tassin melaporkan bahwa puncak insiden terjadi

pada dekade kelima atau keenam kehidupan sedangkan kasus lipoma kongenital

yang jarang, telah dilaporkan pada bayi berumur 20 hari dan 47 hari. Tumor jinak

ini terjadi terutama pada wanita, sementara literatur menunjukkan distribusi yang

sama dengan rasio pria-wanita 1: 1.2. Lipoma telah dilaporkan di semua bagian

tubuh termasuk daerah punggung, bahu, leher, dan ekstremitas. Daerah intraoral

5
jarang terjadi, lipoma oral yang paling umum adalah mukosa mulut, daerah yang

kaya akan jaringan lemak, diikuti oleh lidah, bibir, dasar mulut, langit-langit, dan

gingiva. Gambaran klinis dapat bervariasi sesuai dengan lokasi lesi. Biasanya

bermanifestasi dengan tumbuhnya yang lambat serta sessile bulat menghindari

nodul submukosa. W arna kuning tumor muncul melalui mukosa tipis di atasnya,

diagnosis tumor ini secara klinis tidak selalu mudah. Ukurannya mungkin

bervariasi dari 0,2 hingga 1,5 cm, meskipun tumor sebesar 50 mm telah

dilaporkan terjadi di pipi. Tanda dan gejala biasanya adanya rasa tidak nyaman.

Jarang adanya masalah fungsional seperti disfagia, kesulitan berbicara dan

pengunyahan ditemukan pada lipoma besar sublingual. Beberapa lipoma telah

dikaitkan dengan sindrom tertentu seperti neurofibromatosis, sindrom Gardner,

beberapa lipoma subkutan yang menyakitkan dan sindrom obesitas yang disebut

penyakit Decrum, lipomatosis encephalocraniocutaneous lipomatosis, multiple

familial lipomatosis, Proteus syndrome, and Pai syndrome. Diagnosis banding

dari lipoma intraoral termasuk kista dermoid dan epidermoid oral, kista

limfoepitel oral, benign salivary gland tumour, mucocele, benign mesenchymal

neoplasm, ranula, ectopic thyroid tissue, and lymphoma. Lesi yang muncul

sebagai pembengkakan pada dorsum lidah biasanya menyerupai hemangioma,

lymphangioma, rhabdomyoma, neuroma, atau neurofibroma. Diagnosis lipoma

intraoral biasanya klinis. Teknik seperti xeroradiografi dan echografi sering

digunakan untuk menggambarkan anatomi lesi intraoral tetapi memiliki kapasitas

terbatas secara tepat untuk menentukan tingkat lesi. Histopatologi tetap menjadi

gold standar dalam diagnosis lipoma. Secara histologis, tumor tersusun atas sel-sel

lemak dewasa yang dibagi lagi menjadi lobulus oleh septa jaringan ikat fibrosa.

6
Berdasarkan mikroskopis diklasifikasikan menjadi classic lipoma, fibro lipoma,

angiolipoma, spindle cell lipoma, and pleomorphic, myxoid, sialolipoma, and

intramuscular lipomas. Di antara ini, lipoma myxoid dan angiolipoma jarang

ditemukan di rongga mulut. Secara histologis septa jaringan ikat fibrosa yang

padat, komponen sel gelendong, sel atipikal yang aktif secara mitosis, pembuluh

darah matur, stroma myxoid, bahkan struktur asinar saliva terlihat bersama

dengan jaringan adiposa. Lipoa intamuskular atau infiltrasi adalah versi klinis

yang tidak biasa dari neoplasma jaringan adiposa ini, yang berasal dari ikatan otot

rangka dan infiltrasi melalui septa intramuskular Pada lipoma infiltrasi, terdapat

infiltrasi yang konsisten dan difus, beberapa di antaranya menunjukkan perubahan

degeneratif. Jaringan otot digantikan oleh lemak, yang dapat melampaui fasia otot

ke dalam ruang jaringan ikat intermuskuler. Fasia, kapsul sendi, tulang, dan saraf

juga dapat diinfiltrasi. Lipoma infiltratif dapat sebagai false diagnosis dari

liposarkoma, tetapi tidak adanya pleomorfisme seluler, hiperkromatisme nuklir,

dan aktivitas mitosis yang rendah mendukung diagnosis pada lipoma

intramuskuler. Terapi untuk lipoma intraoral adalah complete surgical excision.

Tidak ada kekambuhan setelah eksisi lokal, tetapi lipoma infiltratif cenderung

kambuh setelah eksisi yang tidak memadai karena fakta bahwa mereka tidak

encapsulated seperti lipoma sederhana. Manajemen medis lipoma, yang sekarang

umum dilakukan suntikan steroid yang mengakibatkan atrofi lemak lokal, dengan

demikian mengecilkan ukuran tumor. Paling baik dilakukan pada lipoma yang

berdiameter kurang dari 1 inci. Injeksi berulang 1: 1 campuran lidocaine dan

triamcinolone acetonide ke daerah pusat tumor dapat bermanfaat dalam regresi

lesi. Volume rata-rata steroid yang digunakan dapat berkisar dari 1 hingga 3 mL

7
tergantung pada ukuran tumor. Sedot lemak menggunakan jarum 16-gauge dan

jarum suntik besar berguna dalam pertumbuhan lipomatosa kecil atau besar di

mana jaringan parut harus dihindari.

8
BAB II

PENUTUP

2.1 Kesimpulan

Lipoma intraoral adalah sesuatu yang langka yang hanya dapat

diperhatikan selaa pemeriksaan gigi rutin. Sebagian besar dari mereka jarang

menyebabkan rasa sakit, sehingga menunda untuk mencari pengobatan.

Kekhawatiran pasien mungkin mengenai estetika atau ketidaknyamanan.

Keharusan bagi dokter untuk mendiagnosis lipoma intraoral menggunakan metode

diagnostik terbaru dan secara konservatif mengobatinya tanpa menimbulkan

banyak ketidaknyamanan. Modalitas pengobatan non-bedah yang lebih baru

masih dalam uji coba yang mungkin akan dipraktikkan di masa depan.

2.2 Saran

Pada jurnal ini masih ada beberapa yang belum dibahas seperti

patofisiologi lipoma, etiologi dari lipoma, sehingga masih perlu untuk mencari

dari sumber yang lain.

Anda mungkin juga menyukai