Anda di halaman 1dari 35

SPEAKERS’

PROFILE

N
S H O

A
RK
WO

D U
.R
n O

NU
i
N rvic e
A
A
Se
A of

PPEN
y
pr o ve
G
Q
N
ualit
Im
G
A NT
PL
IMS NA RS
Sugeng Suryant
–1K
A R S
ST, SKM, SKep

PERIOPERATIVE EDUCATOR
AND CONSULTANT
Indonesian Operating Room Nurses
Association
ASEAN Society Perioperative
IMPLANT
SNARS – 1 KARS
Yg harus diperhatikan !!!
Perawat OK
bekerja pada
operasi dengan
implant harus :
Teliti & Berhati-hati
Scrub Nurse &
Circulating Nurse harus
memahami prosedur
penggunaan implant
SNARS – 1 KARS
PANDUAN
PENGGUNAAN
IMPLANT
SNARS – 1 KARS
ISI
PANDUAN
SNARS – 1 KARS
SPO pada saat
melakukan
PROSEDUR
OPERASI
DENGAN
IMPLANT
KEBIJAKAN
Panduan Penggunaan Implant NO:
044C/SK/DIR/MED/VIII/2019

HALAMAN 5
RUMAH SAKIT menetapkan regulasi
yang mengatur asuhan pasien operasi
yang menggunakan implant dan harus
memperhatikan pertimbangan khusus
tentang tindakan yang di MODIFIKASI
PENARIKAN kembali
IMPLANT yang sudah
terpasang
TINDAKAN OPERASI SEPERTI INI
mengharuskan tindakan operasi rutin
yang dimodifikasi dengan
mempertimbangkan FACTOR-FAKTOR
khusus seperti dibawah ini :
Kriteria Penelusuran
(RECALL)
Penarikan Kembali

IMPLANT Yang Sudah


Terpasang.
Pemilihan IMPLAN ,
berdasar atas peraturan
perundangan.
Modifikasi SURGICAL SAFETY CHECKLIST
untuk memastikan ketersediaan

IMPLAN di kamar operasi dan


pertimbangan khusus untuk
penandaan LOKASI OPERASI.
KUALIFIKASI DAN PELATIHAN
Setiap staf dari luar yang dibutuh
kan untuk pemasangan IMPLAN
(staf dari pabrik atau perusahaan
implan mengkalibrasi)
PROSES PELAPORAN jika
ada kejadian yang tidak
diharapkan terkait IMPLANT.
Proses pelaporan
MALFUNGSI IMPLAN
sesuai dengan
standar/aturan pabrik.
PERTIMBANGAN
pengendalian infeksi
yang khusus.
INSTRUKSI KHUSUS
kepada pasien
setelah operasi.
Kemampuan penelusuran (traceability)
alat jika terjadi penarikan kembali (recall)
alat dengan melakukan antara lain
menempelkan barcode alat di REKAM
MEDIS.
RUANG
LINGKUP

PANDUAN
PENGGUNAAN IMPLANT
RUANG LINGKUP
Setiap tindakan operasi yang

menggunakan IMPLAN harus


tercatat dalam buku khusus
meliputi: IDENTITAS PASIEN,
JENIS dan UKURAN IMPLAN,
NOMOR SERI IMPLAN yang
digunakan.
RUANG LINGKUP
Setiap pemasangan implan harus
dapat dilakukan PENELUSURAN
terhadap implan dengan kategori
IMPLAN yang perlu penelusuran
setelah didistribusikan ke unit layanan
atau TELAH DITANAM/ dipasang
kepada pasien.
RUANG LINGKUP
Instalasi Kamar Operasi memerlukan
DOKUMENTASI peralatan pada
kelompok “implan yang perlu
penelusuran”, yang digunakan
mencangkup data sebagai berikut:
RUANG LINGKUP

NOMER BATCH MODEL atau SERIAL


dari alat tersebut atau indentifikasi
yang lain yang dirasa perlu untuk
penelusuran.
RUANG LINGKUP

Nama, alamat dan nomer telpon


PASIEN yang penerima alat
kesehatan/ implan. Tanggal
pemasangan alat/ implan pada
PASIEN.
RUANG LINGKUP

Nama dan alamat dari dokter yang


meresepkan atau MEMASANG alat
kesehatan/ IMPLANT.
RUANG LINGKUP

Nama dan alamat dokter yang


memantau pasien jika berbeda dengan
dokter yang meresepkan atau
MEMASANG IMPLANT.
RUANG LINGKUP

Jika memungkinkan tanggal alat


kesehatan implant dilepas, nama dan
alamat dokter yang MELEPAS.
PENUTUP
Standar panduan penggunaan

IMPLANT di kamar Bedah


dengan tujuan menjadi dasar
pelayanan kamar operasi yang

diberikan kepada PASIEN.


KESIMPULAN

Dengan adanya standar ini diharapkan pelaksanaan

pelayanan operasi dalam penggunaan IMPLANT di

kamar bedah LEBIH AMAN, efektif,


berperikemanusiaan, berdasarkan ilmu kedokteran
mutakhir dan teknologi tepat guna dengan menggunakan
peralatan yang sesuai dengan STANDAR, PEDOMAN DAN
REKOMENDASI yang baik sesuai baku mutu.
References 1. Republik Indonesia, 2009, Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 44 tentang Rumah Sakit
2. Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2011, Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691 Tentang
Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
3. Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan & Komisi Akreditasi
Rumah Sakit (KARS), 2011, Standar Akreditasi Rumah
Sakit Versi 2012
4. Joint Commission International, 2011, Joint Commission
International Accreditation Standard for Hospital, 4th ed.,
5. Joint Commission International, 2013, Joint Commission
International Accreditation Standard for Hospital, 5thed.,
6. The International Society for Quality in Healthcare, 2015,
Guidelines and Principles for the Development of Health
and Social Care Standards, 4th ed.,
7. Republik Indonesia, 2009, Undang-undang nomor 44 Tahun
2009 Tentang Rumah Sakit

Anda mungkin juga menyukai