Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum Wr. Wb.

Segala puji Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah – Nya kepada kita
semua. Sehingga kita dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan benar. Dan tentunya
kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat dan karunia – Nya
sehingga kami mampu menyelesaikan tugas laporan ini yang berjudul “Laporan Praktikum
Osmosis Pada Manisá”.

Dalam menyusun laporan ini, kami mendapat bimbingan dan arahan maupun petunjuk
dari ibu guru. Oleh karena itu kami mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar –
besarnya kepada ibu Munthadiroh, Sp.d. Selaku guru biologi SMAN 1 Banyuwangi. Kami
tentu menyadari bahwa laporan yang kami buat itu belum tentu sempurna dan benar, dan
masih banyak kesalahn serta kekurangan di dalam nya. Maka dari itu kami meminta pembaca
memberikan kritik maupun saran agar laporan kami menjadi lebih baik lagi.

Demikian laporan dari kami jika ada salah kata kami mengucapkan mohon maaf yang
sebesar besarnya dan semoga laporan yang kami buat ini bermanfaat. Terima kasih

Wassalamualaikum wr. Wb.

Banyuwangi, 4 Agustus 2019

RICHARDO INDRA S

1
ISI DAFTAR

KATA PENGANTAR ................................................................................ 1


DAFTAR ISI .............................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................ 3
B. Tujuan..................................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. KajianTeori............................................................................................. 4 - 5

BAB III METODE PENELITIAN


A. Alat dan Bahan....................................................................................... 6
B. Procedur Kerja...................................... ................................................. 6

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Pengamatan.................................................................................... 7
B. Pembahasan............................................................................................ 7

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................ 8
B. Saran ..................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 9

LAMPIRAN.............................................................................................. 10

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Osmosis adalah perpindahan zat dengan atau tanpa melewati membran, dari daerah yang
konsentrasinya rendah (Hipotonis) kedaerah yang konsentrasinya tinggi (Hipertonis).

Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang
lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh
pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran.
Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan
meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian
dengan konsentrasi yang lebih encer.

B. Tujuan

a.Mempelajari bagaimana air dapat masuk ke dalam tubuh tumbuhan.


b.Mengetahui faktor faktor apa yang mempengaruhinya.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori

Osmosis adalah perpindahan molekul pelarut (misalnya air) melalui selaput semipermiabel
dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat atau dari bagian yang konsentrasi
pelarut (misalnya air) tinggi ke konsentrasi pelarut (misalnya air) rendah. Membran
semipermeabel harus dapat dilewati oleh pelarut, tetapi tidak oleh zat terlarut, yang
mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran.

Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tetapi dapat dihambat secara buatan dengan
meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian
dengan konsentrasi yang lebih cair. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah
mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan
konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan
sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan
bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri. Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam
biologi karena fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam
dan ke luar sel

 Osmosis

Proses terjadinya osmosis, melalui simulasi komputer

Efek perbedaan larutan terhadap sel darah

Sel tumbuhan dalam beberapa lingkungan berbeda

Faktor yang mempengaruhi Osmosis:

4
1. Ukuran molekul yang meresap: Molekul yang lebih kecil daripada garis pusat lubang
membran akan meresap dengan lebih mudah.

2. Keterlarutan lipid: Molekul yang mempunyai keterlarutan yang tinggi meresap lebih cepat
daripada molekul yang kelarutan yang rendah seperti lipid.

3. Luas permukaan membran: Kadar resapan menjadi lebih cepat jika luas permukaan
membran yang disediakan untuk resapan adalah lebih besar.

4. Ketebalan membran: Kadar resapan sesuatu molekul berkadar songsang dengan jarak yang
harus dilaluinya. Berbanding dengan satu membran yang tebal, kadar resapan melalui satu
membran yang tipis adalah lebih cepat.

5. Suhu: Pergerakan molekul dipengaruhi oleh suhu. Kadar resapan akan menjadi lebih cepat
pada suhu yang tinggi dibandingkan dengan suhu yang rendah.

Osmosis merupakan difusi air melintasi membran semipermeabel dari daerah dimana air
lebih banyak ke daerah dengan air yang lebih sedikit . Osmosis sangat ditentukan oleh
potensial kimia air atau potensial air, yang menggambarkan kemampuan molekul air untuk
dapat melakukan difusi. Sejumlah besar volume air akan memiliki kelebihan energi bebas
daripada volume yang sedikit, di bawah kondisi yang sama. Energi bebas zuatu zat per unit
jumlah, terutama per berat gram molekul (energi bebas mol-1) disebut potensial kimia.
Potensial kimia zat terlarut kurang lebih sebanding dengan konsentrasi zat terlarutnya. Zat
terlarut yang berdifusi cenderung untuk bergerak dari daerah yang berpotensi kimia lebih
tinggi menuju daerah yang berpotensial kimia lebih kecil (Ismail, 2006). Dalam tubuh
organisme multiseluler, air bergerak dari satu sel ke sel lainnya dengan leluasa karena adanya
peristiwa osmosis. Selain air,molekul-molekul yang berukuran kecil seperti O2 dan CO2 juga
mudah melewati membran sel. Molekul-molekul tersebut akan berdifusi dari daerah dengan
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Proses Osmosis akan berhenti jika konsentrasi zat di
kedua sisi membran tersebut telah mencapai keseimbangan(Anonim, 2009).Struktur dinding
sel dan membran sel berbeda. Membran memungkinkan molekul air melintas lebih cepat
daripada unsur terlarut; dinding sel primer biasanya sangat permeabel terhadap keduanya.
Memang membran sel tumbuhan memungkinkan berlangsungnya osmosis, tetapi dinding sel
yang turgid itulah yang menimbulkan tekanan. Sel hewan tidak mempunyai dinding,
sehingga bila timbul tekanan didalamnya, sel tersebut sering pecah, seperti yang terjadi saat
sel darah merah dimasukkan dalam air. Sel yang turgid banyak berperan dalam menegakkan
tumbuhan yang tidak berkayu (Salisbury, 1995).Jika dijelaskan sebagai konsep
termodinamika, osmosis dapat dianalogikan sebagai proses perubahan entrropi. Komponen
solvent murni memiliki entropi rendah, sedangkan komponen berkandungan solut tinggi
memiliki entropi yg tinggi juga. Mengikuti Hukum TermoII: setiap perubahan yang terjadi
selalu menuju kondisi entropi maksimum, maka solvent akan mengalir menuju tempat yang
mengandung solut lebih banyak, sehingga total entropi akhir yang diperoleh akan maksimum.
Solvent akan kehilangan entropi,dan solut akan menyerap entropi. Saat kesetimbangan
tercapai, entropi akan maksimum, atau gradien (perubahan entropi terhadap waktu) bernilai
nol, pada titik ekstrem, dS/dt = 0 (Wibosono, 2009)

.BAB III

METODE PENELITIAN

5
A. ALAT DAN BAHAN

1. Penggaris
2. Gelas kosong
3. Manisa
4. Air suling
5. Larutan garam 5 gr , 15 gr, 25 gr
6. Pisau
7. Tissue
8. Timbangan (Neraca)
9. Stopwatch

B. POSEDUR KERJA

a). Pertama tama cuci Manisa terlebih dahulu


b). Kupas kulit Manisa hingga bersih
c). buatlah potongan manisa berbentuk balok dalam ukuran perbandingan panjang :lebar :
tinggiadalah 0.1 cm : 0.1 cm : 1 cm.
d). Buatlah potongan manisa tersebut sebanyak 3 buah
e). Sediakan 3buah gelas kimia dan masing-masing diberi label A, B, dan C.
f). Masukkkan air suling ke dalam gelas air A. Masukkan larutan garam 5gr ke dalam
gelas air B. Masukkan larutan gula 15 gr pada gelas air C. Masukkan larutan garam
25 gr lke dalam gelas air
g). Ukurlah tinggi dan berat setiap manisa sebelum di masukkan ke dalam gelas air
tersebut.
h). Kemudian, ukurlah tinggi awal air/larutan pada setiap gelas kimia sebelum Manisa
di masukkan.
i). Setelah itu, masukkan masing-masing 3 buah potongan Manisa pada gelas kimia A,
B, dan C.
j). Kemudian diamkan selama kurang lebih 20 menit

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENGAMATAN

6
TABEL HASIL PRNGAMATAN

Manisa Larutan garam 5 gr Larutan garam 15 gr Larutan garam 25 gr

Awal 1,18 gr 1,18 gr 1,18 gr

Akhir 2,80 gr 3,10 gr 3,28 gr

Dalam larutan garam 5 gram


Berat awal 1,18 dan berat akhir 2,80 memiliki tekstur yang keras dan
berwarna agak keputihan, dan saat di masukkan di dalam gelas kimia
posisi manisa Tenggelam.

Dalam larutan garam 15 gram


Berat awal 1,18 dan berat akhir 3,10 memiliki tekstur yang agak
lembek dan berwarna hijau muda , dan posisinya di tengah tengah atau
agak mengambang.

Daam larutan garam 20 gram


Berat awal 1,18 dan berat akhir 3,28 memiliki tekstur yang lembek
empuk dan berwarna hijau tua, dan posisinya mengambang.

B. PEMBAHASAN

· BERDASARKAN PENGAMATAN
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, manisa mengalami perubahan. Dari hasil
pengamatan dapat kita ketahui bahwa sel – sel Manisa mengalami perubahan ukuran. Ada
yang mengalami pertambahan ukuran maupun pengurangan ukuran sesuai dengan medianya
sendiri. Hal ini terjdi kerena sifat larutan yang hipertonis maupun hipotonis terhadap manisa.
Pada larutan garam manisa menjadi lembek dan terjadi pengurangan ukuran. Ini
disebabkan karena kentang yang hipotonis terhadap larutan g.aram Sehingga air yang ada
pada kentang keluar dari sel – sel Manisa yang menyebabkan kentang menjadi lembek dan
mengalami pengurangan ukuran. Manisa yang telah dimasukkan ke dalam larutan gula
mengalami penyusutan berat dari berat semula karena air bergerak dari larutan yang
konsentrasinya rendah ke larutan yang konsentrasinya tinggi. Dimana hasil dari praktik yang
telah dilakukan bahwa air garam yang terdapat di dalam gelas tersebut memiliki kerapatan
tinggi, sedangkan manisa memiliki kerapatan yang rendah. Setelah manisa dimasukkan ke
dalam air gula selama kurang lebih 60 menit, manisa tersebut menjadi lebih ringan serta
warnanyapun lebih kusam. Semakin hipertonis larutannya, maka semakin lembekmanisanya,
juga semakin banyak pengurangan beratnya.

7
Ini membuktikan bahwa teori osmosis yaitu perpindahan ion atau molekul air dari
kerapatan rendah ke kerapatan tinggi dengan melewati suatu membran semi permeabel,
terjadi pada manisa yang dimasukan ke dalam larutan garam.
Selain itu, kami juga melihat saat manisa kami masukkan ke dalam air gula 5 gr, manisa
berada dalam keadaan tenggelam dan miring, dan kira-kira setelah 20 menit,manisa mulai
tenggelam dan datar. Jika dalam air gula 15 gr, manisa mengapung, setelah 20 menit, manisa
tenggelam. Hal ini menunjukkan bahwa massa jenis air garam 15 gr dan air garam 25 gr lebih
besar daripada masa jenis kentang. Hal itu dikarenakan konsentrasi garam yang tinggi dan
membuat larutan menjadi hipertonis yang akhirnya menambah massa jenis larutan gula. Ini
adalah peristiwa yang sama ketika perahu ataupun kapal laut dapat mengapung di atas air asin
yang tentu memiliki konsentrasi garam tinggi.
Pada pengamatan yang kita lakukan, dapat kita ketahui :
· Pada kentang gelas A, B dan C terjadi peristiwa osmosis karena larutan pada A,B,C
konsentrasinya semakin pekat disebabkan oleh pemberian gula sehingga terjadi pepindahan
molekul pada manisa yang berbeda didalamnya gelas A,B,dan C. Perpindahan molekul
tersebut terjadi karena kerapatan kentang lebih rendah dari larutan garam ataupun kerapatan
molekul larutan garam lebih tinggi daripada kentang. Osmosis sendiri terjadi karena adanya
kerapatan yang lebih rendah.
· Peristiwa osmosis dapat terjadi pada suatu sel melalui membran sel. Membran sel bersifat
permeabel terhadap zat – zat yang mudah melewati membran. Peristiwa osmosis terjadi
karena perpindahan molekul ion dari kerapatan tinggi ke kerapatan rendah melalui suatu
membran. Faktor – faktor yang mempengaruhi osmosis pada sel adalah tekanan tugor sel,
konsentrasi sel terlarut dan zat terlarut, pH larutan,suhu dan ukuran molekul.

BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN

8
Jadi bisa di simpulkan bahwa Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-
molekul pelarut (air) dari konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah
melalui membran diferensial permeabel.
Manisa yang direndam dalam larutan aram akan mengalami osmosis dimana kandungan air
dalam manisa lebih besar sehingga air cenderung keluar yang menyebabkan berat Manisa
berkurang (hipertonis).
Manisa yang direndam dalam air biasa mengalami difusi dimana kandungan air yang ada di
luar manisa lebih besar sehingga air cenderung masuk dan menyebabkan berat manisa
bertambah (hipotonis).

B. SARAN

Didalam melakukan praktikum siswa – siswi sebaiknya sekolah menyediakan alat – alat
praktikum yang lebih lengkap agar praktikum dapat dilakukan dengan lebih baik.

Diharapkan kedepannya tulisan-tulisan yang berkaitan mengenai difusi dan osmosis


diperbanyak, mengingat masih minimnya informasi mengenai proses difusi dan osmosis.

DAFTAR PUSTAKA

Ø Moeluzie.Thursday June 21 2012.LaporanPraktikum Osmosis.Bloger.com

Ø Eksakta, Rizal Suhardi.November(2).Difusi Osmosis danPlasmolisis. Bloger.com

9
Ø Gadget, CutekiWidget.Rabu, 11 April 2012. Praktikum Osmosis. Bloger.com

Ø Falinda, Putri. Senin, 17 September 2012.LaporanPraktikumDifusidan


Osmosis.Bloger.com

Ø Hana.Sabtu, 12 Maret 2011. LaporanPraktikumDifusi. Bloger.com

Ø Made, Anca.Kamis, 18 November 2010. LaporanPercobaan Osmosis. Bloger.com

Ø S.P, Ayu Dkk.2011. PercayaDiriMeraihPrestasi.Nganjuk; PT Temprina Media


Grafika

LAMPIRAN

10
TUGAS BIOLOGI

LAPORAN PRAKTIKUM OSMOSIS PADA MANISA

11
Disusun
oleh:

RICHARDO INDRA SATRIAWAN


XI IPA 4

Jl. Ikan Tongkol, Kertosari, Kec. Banyuwangi. Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur
68418

12

Anda mungkin juga menyukai