Anda di halaman 1dari 6

Variabel Sumber Definisi konsep

Pembelajaran Pembelajaran fisika yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah sebaiknya
fisika berdasarkan teori konstruktivistik. Menurut teori kostruktivistik, pengetahuan tidak disampaikan begitu saja dari
guru ke siswa namun perlu dikonstruksi oleh siswa. Siswa mengkonstruksi pengetahuan dengan bantuan guru dan
siswa sudah memiliki pengetahuan awal saat sedang belajar. Siswa kebanyakan menggunakan level konsep dasar
yang telah diperoleh sebelumnya (McBride dkk, 2010).

Fisika sebagai salah satu disiplin ilmu merupakan bagian dari Natural Science disusun berdasarkan fakta, fenomena-
fenomena dalam hasil pemikiran dan hasil eksperimen yang telah dilakukan para ahli Fisika. Fisika tidak hanya
ditandai oleh adanya kumpulan fakta atau produk saja melainkan juga ditandai munculnya metode dan sikap ilmiah.
Fisika menerangkan gejala-gejala alam sesederhana mungkin dan berusaha menemukan hubungan antara
kenyataan-kenyataan. Persyaratan dasar untuk pemecahan persoalannya ialah mengamati gejala-gejala tersebut.
Pendidikan fisika menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar
siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan fisika diarahkan untuk “mencari
tahu” dan “berbuat” sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam
tentang alam sekitar. Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 2 No 2, Desember
2012PERANAN KREATIVITAS SISWATERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH
FISIKA DALAM PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL. Dwi Sambada

Disamping itu, guru fisika belum efektif melatihkan kemampuan pemecahan masalah, sehingga siswa kurang
bahkan tidak memiliki kemampuan memecahkan masalah (Brok dkk., 2010). Brok, P.D.,Taconis, R. dan Fisher, D..
2010. How well Do Science Teacher Do? Differences in Teacher-Student Interpersonal Behavior Between Science Teachers and
Teachers of Other (School) Subjects. The Open Education Journal, 3:44-53

Fisika merupakan ilmu yang mempelajari fenomena atau gejala yang terjadi di alam dan membahas bagaimana gejala tersebut
terjadi. Menurut Mariati (2013:68), “fisika merupakan salah satu cabang sains yang mempelajari hukum-hukum alam dalam
bentuk materi dan energi dan interaksi di antaranya.” Fisika memiliki materi yang berragam sesuai dengan tingkatan
pendidikan
Unnes Physic Education Journal 3 (1) (2014) PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA BERBASIS ANDROID SEBAGAI SUPLEMEN POKOK
BAHASAN RADIOAKTIVITAS UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS. W. S. Hadi,P. Dwijananti

Kemampuan Jonassen (2011) berpendapat bahwa problem solving merupakan suatu pendekatan untuk
pemecahan menyelesaikan berbagai jenis problem.
masalah Jonassen, D.H. 2011. Learning to Solve Problems: A Handbook for Designing Problem-Solving Learning
Environments. New York: Routledge.
Docktor, J.L., Strand, N.E., Mestre, J.P. & Ross, B.H. (2015). Conceptual problem solving in high school physics, Physical Review
Special Topics- Physics Education Research. 11, 020106.
Rufaida, S., & Sujiono, E. H. (2013). Pengaruh model pembelajaran dan pengetahuan awalterhadap kemampuan memecahkan
masalah fisika peserta didik kelas XI IPA MAN 2 Model Makassar. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 2(2), 161-168.

Kemampuan pemecahan masalah adalah kemampuan seseorang untuk menemukan solusi melalui suatu proses
yang melibatkan pemerolehan dan pengorganisasian informasi. Pemecahan masalah melibatkan pencarian cara
yang layak untuk mencapai tujuan (Santrock, 2011). Santrock, J.W. 2011. Educational Psychology. New York: McGraw-
Hill.
Menurut Chi dan Glaser (1985), kemampuan pemecahan masalah merupakan aktivitas kognitif kompleks yang di
dalamnya termasuk mendapatkan informasi dan mengorganisasikan dalam bentuk struktur pengetahuan. Pada
bidang fisika, pemecahan masalah fisika berkenaan dengan konsep fisika. Faktor yang mempengaruhi pemecahan
masalah fisika adalah struktur pengetahuan yang dimiliki siswa yang memecahkan masalah dan karakter
permasalahan. KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA PADA MODELING INSTRUCTION PADA SISWA SMA
KELAS XI, E. Sujarwanto*, A. Hidayat, Wartono, JPII 3 (1) (2014) 65-78

Pemecahkan masalah merupakan kemampuan yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran. Strategi utama
dalam pemecahan masalah adalah penalaran logis. Oleh karena itu, kemampuan penalaran logis perlu
dikembangkan dalam pembelajaran (Fah, 2009; Mannamaa, et.al, 2012).
Fah, L.Y. 2009. LogicalThinking Abilities among Form 4 Students in the Interior Division of Sabah, Malaysia. Journal of Science
and Mathematics, Education in Southeast Asia, 32(2): 161-187
Mairi Männamaa, Eve Kikas, Kätlin Peets & Anu Palu (2012) Cognitive correlates of math skills in third-grade students,
Educational Psychology, 32:1, 21-44, DOI: 10.1080/01443410.2011.621713

Pemecahan masalah merupakan aktivitas mental tingkat tinggi, sehingga pengembangan keterampilan
pemecahan masalah dalam pembelajaran tidak mudah (Nurdin, 2010).
Nurdin. 2010. Profil Alur Berpikir Mahasiswa dalam Memecahkan Masalah Limit Berdasarkan Langkah-langkah Polya.
(Disertasi). Surabaya: Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya.

pembelajaran fisika tidak lepas dari penguasaan konsep, menerapkannya dalam penyelesaian
masalah fisika, dan bekerja secara ilmiah. Namun, pembelajaran fisika dalam kelas saat ini
cenderung menekankan pada penguasaan konsep dan mengesampingkan kemampuan pemecahan
masalah fisika siswa (Hoellwarth dkk, 2005; Aji dkk, 2016) sehingga kemampuan siswa dalam
memecahkan permasalahan masih tergolong rendah (Hudha dkk, 2017).
Hudha, M.N., Aji, S.D., Permatasari, A., Purnama, R.D. (2017). aPBL (authenthic Problem Based
Learning) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Siswa. Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA,
8(1). 64-70
Aji, S. D., & Hudha, M. N. (2016). Kerja Ilmiah Siswa SMP dan SMA melalui Authentic Problem
Based Learning (APBL). Jurnal Inspirasi Pendidikan, 6(1), 835-841.
Hoellwarth, C., Moelter, M. J., & Knight, R. D. A (2005). Direct Comparison of Conceptual Learning
and Problem Solving Ability in Traditional and Studio Style Classrooms. American Journal of Physics,
(73) 459.
Izaak H. W. (2010). Pengembangan Model Modul IPA Berbasis Problem Solving Method
Berdasarkan Karakteristik Siswa dalam Pembelajaran Di Smp/Mts. Cakrawala Pendidikan, Juni
2010, Th. XXIX, no. 2. Ambon: FKIP Pattimura.

Kemampuan pemecahan masalah sangat dibutuhkan siswa dalam pembelajaran fisika. Hal ini
dikarenakan aktivitas pemecahan masalah dapat membantu siswa untuk mengkonstruksi
pengetahuan baru dan memfasilitasi pembelajaran fisika (Mukhopadhyay, 2013). Dalam
menghadapi tantangan abad ke-21, guru lebih baik mempersiapkan siswa untuk menjadi seorang
penyelidik, pemecah masalah, berpikiran kritis dan kreatif
Mukhopadhyay, R. (2013). Problem Solving In Science Learning-Some Important Considerations of
a Teacher. (Online), (http://www.iosrjournals.org/iosrjhss/papers/Vol8-issue6/C0862125.pdf),
diakses 4 September 2016.
Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan
Masalah Fisika Sudi Dul Aji, Muhammad Nur Hudha, Astri Yuni Rismawati Science Education Journal, 1 (1), Mei 2017, 36-51 E.
ISSN. 2540 – 9859
Media Teknologi digunakan sebagai media pem-belajaran inovatif yang diyakini mampu meng-ikuti
android perkembangan zaman. Sakat (2012, p. 880) menyatakan bahwa pembelajaran yang menggu-nakan
media teknologi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pembelajaran. Perang-kat android
sangat dekat dengan kehidupan peserta didik saat ini. Selain sebagai fungsi ko-munikasi, perangkat
android juga sangat berpo-tensi dikembangkan menjadi media pembelajar-an interaktif yang
bermanfaat bagi peserta didik. Teknologi yang terintegrasi pada pembelajaran merupakan salah satu
strategi pencapaian tujuan pembelajaran, karena teknologi bukan lagi di-anggap sebagai sesuatu yang
baru. Informasi ini sesuai kenyataan bahwa penggunaan perangkat mobile (smartphone, PDA atau
tablet) sudah tidak asing lagi di kalangan peserta didik. Kebanyakan peserta didik SMA memiliki hand-
phone yang memiliki fitur yang lebih up to date. Smartphone yang menjadi tren masa kini yang
berkembang sangat pesat adalah android, sehingga pengembangan media pembelajaran menggunakan
android ini cukup menjanjikan. Penggunaan android sebagai sistem operasi pen-dukung yang
digunakan di Indonesia berkem-bang mencapai 50,61% dan menguasai pasar smartphone.

Hasil penelitian senada juga disam-paikan oleh Sakat et al. (2012) bahwa dengan menggunakan media
pembelajaran berbasis teknologi dapat meningkatkan motivasi, karena pembelajaran lebih atraktif,
sehingga pembel-ajaran menjadi lebih menarik dan menyenang-kan.

Sakat, A. A., Mohd Zin, M. Z., Muhamad, R., Ahmad, A., Ahmad, N. A., & Kamo, M. A. (2012).
Educational technology media method in teaching and learning progress. American Journal of Applied
Sciences , 874-888.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS ANDROID UNTUK MENINGKATKAN
MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI KOGNITIF PESERTA DIDIK SMA. Isma Ramadhani Lubis 1), Jaslin
Ikhsan 2). JURNAL INOVASI PENDIDIKAN IPA
Volume 1 – Nomor 2, Oktober 2015, (191 - 201)
Kelebihan yang menonjol dari media pembelajaran berbasis android ini adalah keluwesannya untuk
dapat digunakan di mana saja dan kapan saja tanpa terikat ruang dan waktu. Kelebihan ini didukung
oleh perangkat android yang ukurannya kecil, ringan, dan mu-dah dibawa kemana saja. Selain itu,
dengan adanya media pembelajaran berbasis android ini dapat meningkatkan pemanfatan perangkat
mobile atau tablet sebagai media belajar untuk peserta didik (Calimag et al., 2014, pp. 119-128). Hasil
penelitian ini sesuai dengan peneli-tian yang dilakukan oleh Jeng et al. (2010, p. 5) yang menunjukkan
bahwa teknologi mobile memiliki kelebihan, yaitu memberi kemudahan dalam pembelajaran yang
bersifat kontekstual, serta sesuai dengan kehidupan sehari-hari peser-ta didik
Jeng, Y.-L., Wu, T.-T., Huang, Y.-M., Tan, Q., & Yang, S. J. (2010). The add-on impact of mobile
applications in learning strategies: A review study. Educational Technology & Society , 13 (3), 3-11.
Calimag, J. N., Mugel, P. A., Conde, R. S., & Aquino, L. B. (2014). Ubquitous learning environment using
android mobile application. International Journal of Research in Engineering & Technology , 2 (2), 119-
128.

Penggunaan media pembelajaran berbasis Android merupakan salah satu penerapan gaya belajar abad
ke 21 (Calimag et al., 2014, p. 90). Penggunaan media pembelajaran sejenis ini ber-potensi untuk
membantu meningkatkan perfor-ma akademik peserta didik berupa hasil belajar pada ranah kognitif
(Chuang & Chen, 2007, p. 27; Jabbour, 2014, p. 2) dan motivasi belajar peserta didik (Hess, 2014, p. 35;
Calimag et al., 2014, p. 90). Li et al. (2010, p.171) menyebut-kan implementasi pembelajaran
menggunakan smartphone dan tablet dapat memberikan dam-pak positif terhadap dimensi kognitif,
metakog-nitif, afektif, dan sosial budaya. Smartphone dan tablet memiliki kekuatan untuk
mentransformasi pengalaman belajar. Media pembelajaran jenis ini memungkinkan peserta didik
belajar tidak terbatas oleh waktu dan tempat dengan aplikasi yang menarik (Squire, 2009, p.70;
Meister, 2011, p. 28).
Chuang, T. Y., & Chen, W. F. (2007). Effect of digital games on children's cognitive achievement. Journal
of Multimedia, 2 (5), 27-30.
Hess, S. (2014). Digital media and student learning: impact of electronic books on motivation and
achievement. New England Reading Associatiion Journal, 49 (2), 35-39.
Jabbour, K. K. (2014). An Analysis of the effect of mobile learning on lebanse higher education.
Informatics in Education, 13 (1), 1-15.
Meister, J. (2011). 2011: The Year of the media tablet as a learning tool. Proquest, 65 (4), 28-31.
Squire, K. (2009). Mobile media learning: multiplicities of place. On the Horizon, 17 (1), 70-80.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada
tahun 2016, dari total 256,2 juta orang penduduk Indonesia terdapat 132,7 juta penduduk Indonesia
menggunakan internet, hal ini menunjukkan peningkatan penggunaan internet jika dibandingkan tahun
2014 yang hanya sebesar 88,1 juta penduduk
[1]. Ansari, C., Hadil, S., etc. (2016). Penetrasi dan Perilaku Pengguna Internet Indonesia, Survey 2016.
AsosiasiPenyelenggara Jasa Internet Indonesia

Android merupakan salah satu sistem operasi mobile yang tumbuh di tengah sistem operasi lain yang
berkembang saat ini. Menurut Gargenta (2011:1), Android adalah platform komprehensif bersifat open
source yang dirancang untuk perangkat mobile. Komik dikembangkan dalam bentuk aplikasi Android,
karena sistem operasi Android merupakan sistem operasi yang sedang berkembang pesat di pasaran.
Joseph (2013:13) melakukan survei pada bulan Maret tahun 2013 yakni, Android menguasai pasar
dengan jumlah penjualan mencapai 37,19% selanjutnya iOS 27,18%, Blackberry 3,27%, Symbian 7,98%.
Unnes Physic Education Journal 3 (1) (2014) PENGEMBANGAN KOMIK FISIKA BERBASIS ANDROID SEBAGAI SUPLEMEN POKOK
BAHASAN RADIOAKTIVITAS UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS. W. S. Hadi,P. Dwijananti

Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang dirancang untuk perangkat seluler layar sentuh seperti telepon
pintar dan komputer tablet. Android awalnya dikembangkan oleh Android, Inc., dengan dukungan finansial dari
Google, yang kemudian membelinya pada tahun 2005. Sistem operasi ini dirilis secara resmi pada tahun 2007,
bersamaan dengan didirikannya Open Handset Alliance, konsorsium dari perusahaan-perusahaan perangkat keras,
perangkat lunak, dan telekomunikasi yang bertujuan untuk memajukan standar terbuka perangkat seluler. Ponsel
android pertama mulai dijual pada bulan Oktober 2008 [3]. 3] http://www.id.wikipedia.org/wiki/Android (sistem operasi).
Aplikasi Sensor Accelerometer pada Handphone Android sebagai Pencatat Getaran Gempabumi secara Online. Rio
Riantana, Hanief Beta, Waskita Cahya, dan Darsono. JURNAL FISIKA DAN APLIKASINYA
VOLUME 11, NOMOR 3 OKTOBER 2015

untuk perangkat mobile berbasis Linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi
merupakan platform open source yang memungkinkan para pengembang untuk membuat aplikasi secara
mudah serta dapat digunakan oleh bermacam perangkat bergerak (mobile device). Menurut data yang
dikeluarkan oleh StatCounter Global Stats, Android merupakan sistem operasi yang mengalami
perkembangan pengguna tertinggi di antara delapan sistem operasi teratas lainnya di Indonesia pada
kurun waktu Desember 2012 sampai dengan Desember 2013 (StatCounter Global Stats, 2014).
Pengembangan Augmented Reality Versi Android sebagai Media Pembelajaran Sistem Ekskresi Manusia.
Cakrawala Pendidikan, Februari 2017, Th. XXXVI, No. 1. Qumillaila, Baiq Hana Susanti, dan Zulfian

Android provides an open platform for developers to create new applications. Android is a new generation of mobile
platform that gives developers to develop based on their needs. The underlying operating system Android is
licensed under the GNU General Public License Version 2 (GPLv2), that is often known as “copyleft” license where
any third party repairs must continue to fall under the terms. Android is distributed under the Apache Software
License (ASL / Apache2), that allows to distribute both derivations of open source and closed source code. The
developers (especially handset manufacturers) can choose to raise the platform without having to provide their
improvements to the open source community. Instead, developers can benefit from enhancements such as repair
and redistribute their work under any license they want (Putra, 2012)
Putra, P.F., Sari, J.N., dan Suhatman, R. (2012). Aplikasi Pembelajaran Metamorfosis Berbasis Android Augmented Reality. Jurnal
Teknik Informatika, 1 (1), 1-8
Kesiapsiagaan
Gempa bumi
Materi
gelombang
berjalam

Anda mungkin juga menyukai