Anda di halaman 1dari 9

PANDANGAN ISLAM TERHADAP ILMU PENGETAHUAN

DAN TEKNOLOGI

Disusun Oleh:
1. Aulia Dian Maulida
2. Hassanudin Amrullah

Alamat: Jl. Jend. Sudirman No.441, Ketanggungan, Brebes, Kabupaten


Brebes, Jawa Tengah 52263, Indonesia
Rating: 3.80
Telp: +62 283 4582001
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulilla atas segala limpahan karunia Allah Subhanahu Wa


Ta’ala berkat Ridho-Nya kami mampu merampungkan makalah ini dengan
tepat waktu. Tidak lupa juga kami haturkan shalawat serta salam kepada
junjungan Nabi Muhammad Shallallahu `alaihi Wa Sallam, beserta
keluarganya, para sahabatnya dan semua ummatnya yang selalu istiqomah
sampai akhir zaman.

Penulisan makalah ini memiliki tujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam tentang pandangan Islam terhadap Ilmu
Pengetahuan

Di dalam makalah ini kami menjelaskan mengenai ilmu pengetahuan beserta


mengulas perkembangan-perkembangan ilmu pengetahuan menurut
pandangan islam.

Akhirul kalam, kami sadar bahwa makalah ini penuh dengan kekurangan. Oleh
karena itu, kami sangat berharap kritik dan saran konstruktif demi
penyempurnaan makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini dapat
bermanfaat serta mampu memenuhi harapan berbagai pihah. Aamiin.

Brebes,26 September 2019

Penyusun
Pandangan Islam Terhadap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Manusia merupakan mahluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna,


yang membedakan kesempurnaan manusia dengan mahluk-mahluk
lainnya adalah akal, Allah SWT membekali akal bagi manusia untuk
keberlangsungan hidupnya, agar tercipta suasana yang kondusif,
sehingga sesuai dengan tujuan diciptakannya manusia yaitu sebagai
Khalifah fil-ard ( wakil Tuhan di bumi), yang membawa misi Rahmatan
lil’alamin (kasih sayang bagi seluruh alam).

Dengan akal pikirang yang telah diberikan oleh Allah SWT, manusia
dituntut untuk mengembangkannya, yaitu dengan jalan mencari ilmu
pengetahuan. Sebagaimana yang terdapat dalam sabda-sabda RasulNya,
yaitu Muhammad SAW, yang megumandangkan kewajiban mencari ilmu
bagi umat Muslim. Rasulullah SWA memprioritaskan umatnya untuk
mencari ilmu syar’i, yaitu demi pembentukan sikap dan prilaku yang
mengandung unsur Akhlakul Karimah.
Dewasa ini banyak perkembangan-perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, semisal dalam bidang elektronika ada televisi, radio, komputer.
Bidang otomotif ada mobil, pesawat terbang, kapal. Bidang kedokteran
ada bayi tabung, cangkok ginjal, cloning, dan lain sebagainya. Yang
semakin lama semakin berkembang.

Berkenaan dengan perkembangan ilmu pengetahuan tersebut, maka umat


Islam yang notabennya memprioritaskan pendidikannya dalam lingkup
syar’i akan jauh ketinggalan dibandingkan dengan orang-orang barat yang
mayoritas nonMuslim. Dengan pendalaman ilmu-ilmu syar’i saja, umut
Muslim akan terpuruk, dan selalu di jajah dengan adanya kebutuhan-
kubutuhan yang harus dipenuhi dari hasil ciptaan dan karya orang-orang
barat. Maka dari itu, kita akan mencoba mengkaji pandangan Islam
tentang ilmu pengetahuan dan teknologi demi meningkatkan pemahaman
Islam yang secara totalitas dan tidak parsial, dan juga demi kemajuan
umat Islam dalam segala bidang ilmu.

Pertanyaan yang sering terlontar dari benak orang-orang adalah:


1. Apa pengertian ilmu pengetahuan dan teknologi?
2. Bagaimana pandangan Islam terhadap ilmu pengetahuan dan
teknologi?

Maka setitik jawaban telah kami dapatkan terhadap pertanyaan di atas.


Yakni;

1. Pengertian ilmu pengetahuan


Dalam kehidupan manusia banyak mnedapat pengalaman, dari
pengalaman itu didapatkan sejumlah pengetahuan atau knowledge yang
memiliki sifat keajegan tertentu tanpa kemampuan untuk menjelaskan
sebab-sebabnya secara terinci dan rasional. Pengetahuan demikian
banyak macamnya dalam kehidupan ini. Tiap manusia berbeda jumlah
dan macamnya pengalaman yang dimiliki tersebut, tanpa ada
kemampuan untuk menjelaskannya.
Kalau ingin mampu memberikan penjelasan maka masih diperlukan
kegiatan yang lebih intens untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih
utuh daripada umumnya pengetahuan yang ada. Untuk itu perlu
didukung oleh sejumlah kegiatan berikutnya yang lebih serius guna
mendapatkan intisari pengetahuan tersebut hingga dapat dipedomani
untuk perencanaan, prediksi-prediksi maupun kontrol atas
kebenarannya.

Kombinasi usaha mencari pendekatan rasional dan mengumpulkan fakta-


fakta empiris inilah yang bias disebut dengan pendekatan mendapatkan
pengetahuan dengan metode keilmuan. Melalui metode keilmuan akan
didapatka “ilmu” dari sejumlah “pengetahuan”, yang memiliki cirri-ciri
tertentu, sebagai pembeda dengan pengetahuan-pengetahuan lainnya
yang belum teruji. (pengetahuan = knowledge, sedang ilmu = science atau
sains). Jadi ilmu adalah pengetahuan yang memenuhi cirri-ciri tertentu
dan disinilah dibakukan menjadi “ilmu pengetahuan”, yang kedua
terminology tersebut digabung menjadi satu kata. Dapat juga dirumuskan
bahwa ilmu ialah sebagai “pengetahuan yang ilmiah”.

Sedangkan teknologi adalah penerapan ilmu-ilmu dasar untuk


memecahkan masalah guna mencapai suatu tujuan tertentu. Adapun
tujuan manusia dalam kehidupan ini dapat menjadi banyak sekali, yang
kesemuanya itu ditentukan oleh niatnya, sebagaimana yang disebut
dengan “semua amal itu tergantung pada niatnya”.
Kedudukan ilmu pengetahuan sendiri sebagai ilmu dasar jelas netral.
Setelah digunakan manusia untuk diterapkan guna mencapai suatau
tujuan, barulah dapat dinilai apakah penerapan itu dapat dibenarkan oleh
agama atau tidak.

2. Pandangan Islam terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi


Dengan uraian secara deskriptif di atas, maka judul makalah ini dapat
didekati agak menjadi lebih jelas yang menghubungkan antara ajaran
agama Islam dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Agama Islam
banyak memberikan penegasan mengenai ilmu pengetahuan baik secara
nyata maupun secara tersamar, seperti yang disebut dalam surat Al-
Mujadalah ayat 11 yang artinya sebagai berikut :
"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah
Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Maksudnya sebagai berikut : sama-sama dari kelompok yang beriman,
maka Allah SWT akan masih meninggikan derat bagi mereka, ialah
mereka yang berilmu pengetahuan.

Orang berilmu pengetahuan berarti menguasai ilmu dan memilki


kemampuan untuk mendapatkan dan menjelaskannya. Untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan diperlukan antara lain adanya sarana
tertentu, yakni yang disebut “berpikir”. Jelasnya berpikir pada dasarnya
merupakan suatu proses untuk mendapatkan ilmu pengetahuan.

Oleh karena itu, apabila di dalam Al-Qur’an sering-sering disebut dengan


kata-kata “berpikir” atau “berpikirlah” dan sebagainya. Dalam arti
langsung maupun dalam arti sindiran dapat kita artikan juga sebagai
perintah untuk mencari atau menguasai ilmu pengetahuan.

Dalam Al-qur’an dan Hadist sangat banyak ayat-ayat yang menerangkan


hubungan tentang ajaran Islam dengan ilmu pengetahuan serta
pemanfaatannya yang kita sebut Iptek. Hubungan tersebut dapat
berbentuk semacam perintah yang mewajibkan, menyurum mempelajari,
pernyataan-pernyataan, bahkan ada yang berbentuk sindiran.
Kesemuanya itu tidak lain adalah menggambarkan betapa eratnya
hubungan antara Islam dan Iptek sebagai hal yang tidak dapat dipisahkan
satu dengan yang lainnya. Tegasnya hubungan antara Islam dan Iptek
adalah sangat erat dan menyatu.
Dalam pandangan Islam, Iptek juga di gambarkan sebagai cara
mengubah suatu sumber daya menjadi sumberdaya lain yang lebih tinggi
nilainya, hal ini tercoverr dalam surat Ar-Ra’d syat 11, yaitu :
Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga
mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa, pada dasarnya Al-Qur’an
telah mendorong manusia untuk berteknologi supaya kehidupan mereka
meningkat. Upaya ini harus merupakan rasa syukur atas keberhasilannya
dalam merubah nasibnya. Dengan perkataan lain, rasa syukur atas
keberhasilannya dimanifestasikan dengan mengembangkan terus
keberhasilan itu, sehingga dari waktu kewaktu keberhasilan itu akan
selalu maningkat terus.

Pada masa Nabi sudah ada penemuan-penemuan yang bisa dinamakan


dengan Iptek, sepertihalnya Iptek dalam dunia pertanian. Para sahabat
Nabi pernah melalukan pembuahan buatan (penyilangan atau
perkawinan) pada pohon kurma. Lalu Nabi menyarankan agar tidak usah
melakukannya. Kemudian ternyata buahnya banyak yang rusak dan
setelah itu dilaporkan kepada Nabi, maka Nabi berpesan “ Abirruu
antum a’lamu biumuuri dunyaakum” (lakukanlah pembuahan buatan!
Kalian lebih mengetahui tentang urusan dunia kalian).

Di dalam Al-Qur’an disebutkan juga secara garis besar, tentang teknologi.


Yaitu tentang kejadian alam semesta dan berbagai proses kealaman
lainnya, tentang penciptaan mahluk hidup, termasuk manusia yang
didorong hasrat ingin tahunya, dipacu akalnya untuk menyelidiki segala
apa yang ada di sekelilingnya, meskipun Al-Qur’an bukan buku
kosmologi, atau biologi, atau sains pada umumnya, namun Al-Qur’an
jauh sekali dalam membicarakan teknologi.

Dari beragam uraian di atas bahwasanya kita dapat melihat sendiri


bagaimana pandangan Islam terhadap Iptek. Dalam pedoman utamanya
(Al-Qur’an), banyak disebutkan sesuatu hal yang berkaitan dengan
Iptek, hal ini menunjukkan bahwa Islam sangat erat sekali dengan Iptek.
Jadi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini merupakan
wujud dari implikasi Al-Qur’an yang sebenarnya. Banyak seruan-seruan
di dalamnya yang menganjurkan manusia untuk berfikir dan
mengembangkan potensinya dalam pengetahuan. Namun satu hal yang
sangat disayangkan, umat muslim sangat rendah dalam bidang Iptek,
sehingga ketinggalan perkembangan dengan orang-orang non muslim.
Semoga dengan ini umat Islam sadar dan mau mengembangkan
pengetahuannya dalam berbagia hal, sehingga menjadi umat yang
berkualitas dengan adanya ketakwaan dan pengetahuan yang ditinggi.

Nah, dengan demikian dapatlah kita tarik kesimpulan sebagai berikut:


a. Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) adalah keilmuan yang tinggi
yang dimiliki oleh seseorang dan mampu menjadi alat untuk
menyelesaikan masalah.
b. Pandangan Islam terhadap Iptek adalah Iptek merupakan suatu hal yang
tidak bisa ditinggalkan oleh seseorang, karena sangat pentingnya Iptek,
maka hal tersebut sering disebut dalam Al-Qur’an. dalam arti Islam sangat
menganjurkan pengembangan Iptek.
Alamat: Jl. Jend. Sudirman No.441, Ketanggungan, Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa
Tengah 52263, Indonesia
Rating: 3.80
Telp: +62 283 4582001

Anda mungkin juga menyukai