No absen : 16
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan
metakognitif berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
2.2.2. Menjalankan
perilaku jujur dalam praktik
perlindungan dan
penegakan hukum ditengah
masyarakat.
3.2 Mengevaluasi praktik 3.2.1. Menjelaskan konsep
perlindungan dan perlindungan dan
penegakan hukum untuk penegakan hukum.
menjamin keadilan dan
kedamaian 3.2.2. Menjelaskan
pentingnya perlindungan
dan penegakan hukum.
3.2.3. Menjelaskan
hubungan perlindungan dan
penegakan hukum dengan
keadilan dan kedamaian
3.2.9. Mengidentifikasi
Berbagai kasus pelanggaran
hukum di Indonesia
3.2.10. Mengevaluasi
berbagai kasus pelanggaran
hukum dimasyarakat.
3.2.11 Mengidentifikasi
macam-macam sanksi atas
pelanggaran hukum.
3.2.12 Mengidentifikasi
bentuk partisipasi
masyarakat dalam
perlindungan dan
penegakan hukum.
3.2.13 Menganalisis
alternatif penyelesaian
kasus pelanggaran hukum
yang terjadi di masyarakat
3.2.14 Merumuskan
kebijakan kasus alternative
kebijakan khusus untuk
mengatasi kasus
pelanggaran hukum
4.2 Mendemonstrasikan
hasil evaluasi praktik 4.2.1. Menyajikan hasil
perlindungan dan analisis tentang
penegakan hukum untuk perlindungan dan
menjamin keadilan dan penegakan hukum untuk
kedamaian menjamin keadilan dan
kedamaian.
4.2.2. Mendemonstrasikan
hasil evaluasi praktik
perlindungan dan
penegakan hukum untuk
menjamin keadilan dan
kedamaian.
6. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 4
1.2.2.1 Melalui kegiatan pembelajaran Problem Based Learning, siswa diharapkan
mampu menunjukkan sikap orang beriman dalam praktik perlindungan dan
penegakan hukum untuk menjamin keadilan dan kedamaian dengan sungguh-
sungguh
1.2.2.2 Melalui kegiatan pembelajaran Problem Based Learning, siswa diharapkan
mampu menjalankan perilaku orang beriman dalam praktik perlindungan dan
penegakan hukum untuk menjamin keadilan dan kedamaian dengan tulus
2.2.1.1 Melalui kegiatan pembelajaran Problem Based Learning siswa diharapkan
memiliki sikap jujur dalam praktik perlindungan dan penegakan hukum di
tengah masyarakat dengan tulus.
2.2.2.1 Melalui kegiatan pembelajaran Problem Based Learning, siswa diharapkan
mampu menjalankan sikap tanggung jawab dalam praktik perlindungan dan
penegakan hukum ditengah masyarakat. dengan bersungguh-sungguh.
3.2.8.1 Melalui kegiatan pembelajaran Problem Based Learning, siswa diharapkan
mampu mengidentifikasi berbagai kasus pelanggaran hukum di Indonesia
dengan tepat
3.2.9.1 Melalui kegiatan pembelajaran Problem Based Learning, siswa diharapkan
mampu mengevaluasi berbagai kasus pelanggaran hukum dimasyarakat
dengan benar.
4.2.6.1 Melalui diskusi kelompok, siswa diharapkan mampu menyaji dalam bentuk
tulisan mengenai evaluasi kasus pelanggaran hukum di Indonesia dengan
penuh kreatifitas.
7. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Regular
Pertemuan IV
8. Metode Pembelajaran
Pertemuan IV
Pembelajaran Scientific dengan model pembelajaran Problem Based Learning dan
metode ceramah, diskusi, presentasi dan Tanya jawab
4. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan I
No Kegiatan Waktu
1 Pendahuluan 10 Menit
1. Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis siswa untuk mengikuti
pembelajaran dengan berdoa, mengecek kehadiran siswa, kebersihan
dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.
2. Guru memberi motivasi dengan membimbing siswa menyanyikan
lagu Maju Tak Gentar
3. Guru melakukan apersepsi dengan menyampaikan makna lagu Maju
Tak Gentar dan mengaitkannya dengan garis besar materi tentang
berbagai kasus pelanggaran hukum dan penegakan hukum di
Indonesia
4. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai tentang mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai
kasus pelanggaran hukum di masyarakat
5. Guru menyampaikan garis besar materi dan kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan oleh siswa
2 Inti 65 Menit
Model Problem Based Learning
Langkah-langkah pembelajaran:
1. Guru membagi kelas menjadi 4 kelompok
2. Guru meminta siswa membaca Buku Teks PPKn Kelas XII Bab 2,
Subbab C tentang dinamika pelanggaran hukum, mencatat hal-hal
penting dan guru menambahkan penjelasan terkait dengan wacana
tersebut dengan berbagai fakta baru yang berhubungan dengan
dinamika pelanggaran hukum.
3. Guru menyajikan 4 contoh kasus pelanggaran hukum di Indonesia dan
masing-masing kelompok mendapat 1 contoh kasus
4. Setiap kelompok diminta untuk mengidentifikasi kasus pelanggaran
hukum di Indonesia tersebut dan menjawab pertanyaan:
- Factor penyebab terjadinya kasus tersebut
- Jenis pelanggaran hukum yang dilakukan
- Ketentuan perundangan-undangan yang dilanggar
- Sangsi yang kemungkinan akan diterima
5. Siswa mencari informasi lanjutan dengan membaca sumber lain yang
relevan baik dari internet; web, maupun media sosial lainnya untuk
menjawab pertanyaan yang telah disusun dan mengumpulkan informasi
untuk menganalisis kasus pelanggaran hukum
6. Kelompok berdiskusi untuk mengevaluasi dan mengembangkan solusi
atau tindakan strategis agar kasus tersebut tidak terulang lagi
7. Selanjutnya guru meminta setiap kelompok mempresentasikan hasil
diskusi mereka. Kelompok lain diminta menanggapi presentasi
8. Guru melakukan klarifikasi terhadap hasil presentasi masing-masing
kelompok
9. Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran terkait
identifikasi dan evaluasi kasus pelanggaran hukum di Indonesia
3 Penutup 15 Menit
1. Guru melakukan refleksi dengan siswa atas manfaat proses
pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan tindakan yang
akan dilakukan terkait dengan identifikasi dan evaluasi kasus
pelanggaran hukum di Indonesia
2. Guru memberikan umpan balik atas proses pembelajaran dan hasil
diskusi kelompok.
3. Guru melakukan tes tertulis sesuai indikator pencapaian kompetensi.
4. Guru menjelaskan garis besar materi pertemuan berikutnya
5. Guru bersama siswa mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan doa
LAMPIRAN 1
Kelas : ……..............…….
Semester : ……..............…….
2. Penilaian Pengetahuan
Pertemuan ke 4
Bentuk No
KD IPK Materi Pokok Indikator Soal Butir Soal Kunci Jawaban Skor
Soal Soal
3.2 3.2.10. 1. Dinamika 1. Menjelaskan arti Uraian 1 1. Banyak peristiwa 1. Pelanggaran hukum 20: menulis jawaban
Mengevalu Mengidentifikasi Pelanggaran pembunuhan dan juga merupakan dengan tepat
asi praktik Berbagai kasus
perlindungan
Hukum perampokan yang terjadi di pengingkaran terhadap 5: jawaban kurang tepat
perlindunga pelanggaran Hukum
n dan hukum di suatu daerah. Juga berita di kewajiban-kewajiban
penegakan Indonesia televisi seorang pejabat yang telah ditetapkan
hukum negara ditangkap karena oleh peraturan atau
untuk 3.2.10. melakukan korupsi. Nah, hukum yang berlaku,
menjamin Mengevaluasi
keadilan
pembunuhan, perampokan, misalnya kasus
berbagai kasus dan korupsi merupakan pembunuhan
dan
pelanggaran
kedamaian sebagian contoh dari merupakan
hukum
pelanggaran hukum. Apa pengingkaran terhadap
dimasyarakat.
sebenarnya pelanggaran kewajiban untuk
hukum itu? menghormati hak
hidup orang lain.
No Aspek Penskoran
Presentasi sistematis.
Skor 3 apabila benar, jelas, namun belum sistematis.
Skor 2 apabila benar, tapi belum jelas, dan belum sistematis.
Skor 1 apabila belum benar, belum jelas, dan belum
sistematis
2. Kemampuan Skor 4 apabila selalu bertanya.
Bertanya Skor 3 apabila sering bertanya.
Skor 2 apabila kadang-kadang bertanya.
Skor 1 apabila tidak pernah bertanya
3. Kemampuan Skor 4 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas.
Menjawab/ Skor 3 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak
Argumentasi jelas.
Skor 2 apabila materi/jawaban benar, tidak rasional, dan
tidak jelas.
Skor 1 apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional,
dan tidak jelas
1.
2.
3.
4.
5.
Pedoman Penskoran
No Aspek Penskoran
b. Pembelajaran Pengayaan
Materi program pengayaan diberikan sesuai dengan indikator yang dipelajari, bisa berupa
penguatan materi yang dipelajari maupun berupa pengembangan materi
Nilai
No. Nama Siswa Bentuk pengayaan
Ulangan
1 Peserta didik diberikan bahan bacaan yang
relevan dengan materi seperti Dinamika
2 pelanggaran hukum dan berbagai kasus
pelanggaran hukum di Indonesia
3
LAMPIRAN 2
Topik
Apa? Di mana?
Mengapa? Bagaimana?
Lampiran 3
MATERI PEMBELAJARAN
Saat ini, kita sering melihat berbagai pelanggaran hukum terjadi di negara ini.
Hampir setiap hari, kita mendapatkan informasi mengenai terjadinya tindakan melawan
hukum baik yang dilakukan oleh masyarakat ataupun oleh aparat penegak hukum sendiri.
Berikut ini contoh perilaku yang bertentangan dengan aturan yang dilakukan di
lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara.
6) bangun kesiangan.
5) berpakaian tidak rapi dan tidak sesuai dengan yang ditentukan sekolah.
KASUS 1
Seorang konsultan diamankan petugas Polsek Parung karena diduga membuat uang
palsu. HT (48) dan istrinya TW (39) diamankan, Rabu (19/10/2013) petang saat akan
membeli rokok menggunakan uang pecahan Rp5.000 palsu di sebuah warung rokok di
daerah Parung, Kabupaten Bogor.
Kepada Polisi, pria mengaku hanya iseng mencetak uang palsu (upal) menggunakan
mesin printer. Dari tangan HT, Polisi menyita upal sebesar Rp2,6 juta terdiri atas
pecahan Rp20 ribu 64 lembar, Rp10 ribu 10 lembar dan Rp5 ribu sebanyak 257
lembar. “Saya cuma mencetak uang palsu pecahan Rp5 ribu, 20 ribu dan Rp10 ribu,”
kata HT kepada wartawan. Kapolsek Parung, Komisaris Maksum Rosidi menjelaskan,
HT dan istrinya diamankan setelah pihaknya mendapatkan laporan dari seorang
pedagang rokok yang mendapatkan uang palsu dari pelaku. “Kemudian, kita langsung
bergerak dan mengamankan keduanya,” ujar Maksum kepada wartawan di Mapolsek
Parung, Kamis (20/10/2013) siang. Maksum menjelaskan, pihaknya kemudian
mengembangkan kasus itu dengan mengeledah rumah pelaku dan ditemukan Rp 2,6
juta upal berbagai pecahan. HT, bapak dua anak menjelaskan, dirinya sedang dalam
kondisi bangkrut pasca tidak lagi menjadi dosen serta serta sepinya order proyek
sebagai konsultan. “Karena saya sedang jatuh, iseng-iseng saya cetak uang asli
menggunakan printer dan hasilnya cukup mirip dengan aslinya,” katanya. Untuk
mencetak uang palsu itu, dia hanya menggunakan kertas jenis HVS ukuran kuarto
atau folio. HT mengaku sengaja hanya mencetak uang pecahan Rp5 ribu, Rp10 ribu
dan Rp20 ribu karena hasil cetakannya mirip dengan aslinya. “Satu kertas bisa
mencetak enam lembar uang. Tinggal dipotong-potong pakai cutter,” katanya.
Menurutnya, aksinya ini baru dilakukan satu bulan terakhir. “Saya tidak punya niat
untuk kaya dari cetak uang palsu. Saya hanya butuh uang untuk bisa makan dan beli
rokok,” ucapnya. Kapolsek Parung, Kompol Maksum Rosidi mengungkapkan, pelaku
ditangkap berdasarkan laporan seorang pedagang rokok di pinggir jalan Parung. “Saat
beli rokok, dia meminta istrinya yang beli. Sementara dia berada di atas motor
sewaan. Polisi yang tengah mengawasi lokasi, langsung menangkap keduanya saat
Uha berteriak karena masih mengingat wajah pelaku pria,” kata Kapolsek. (wid)
Sumber: http://waspada.net/reports/view/659
KASUS 2
Seorang anak buah kapal (ABK) yang berinisial R berniat menjual daun ganja kering
di atas kapal ikan, sebelum berangkat naik kapal untuk menangkap ikan tuna
diringkus anggota Kepolisian Polsek Penjaringan. R diringkus di depan rumahnya di
Jl Muara Angke, RT 01/11, Pluit, Penjaringan Jakarta Utara, Kamis (24/10/2013).
Satuan Polsek Penjaringan, Jakarta Utara mengamankan 500gram daun ganja dari R
(30) di dalam rumahnya. “Kita masih kembangkan kasus ini,” kata Kepala Kepolisian
Sektor Metro Penjaringan, Ajun Komisaris Besar Suyudi Ario Seto saat dikonfi rmasi,
Kamis (24/10/2013). Penangkapan ini dilakukan berdasarkan informasi dari
masyarakat. Kepada petugas R mengatakan ganja 500gram itu dibelinya dari
seseorang di kawasan Muara Baru, Penjaringan. “Tersangka mendapatkan ganja
tersebut dari seorang bandar di Muara Baru,” jelasnya. R membeli ganja dengan nilai
Rp2,5 juta dari bandar. Rencananya ganja akan dijual di atas kapal ikan. Adapun R
mengonsumsi ganja itu karena harus berada di laut mencari ikan selama dua bulan ini.
Penangkapan R berawal dari laporan masyarakat. Kepolisian kemudian melakukan
penyidikan dan menangkap tersangka di rumahnya ketika hendak melaut. Polisi
menemukan enam paket daun ganja kering dibungkus kertas koran di dalam
rumahnya. Tersangka kemudian diamankan ke Polsek Penjaringan. Sudah sekitar dua
tahun lebih tersangka mengedarkan daun ganja dan karena tersangka pulang dua
bulan sekali berlayar mencari ikan di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) jadi susah
ditangkap. Atas kasus yang menimpanya ini, tersangka dijerat pasal 111 dan Pasal
112 UU Narkotika No 35 Tahun 2009 atas kepemilikan dan penyalahgunaan
narkotika dengan ancaman hukuman penjara minimal 5 (lima) tahun dan paling lama
20 tahun atau pasal 114 tentang Pengedaran Narkoba dengan ancaman hukuman mati
Sumber: http://news.detik.com/read/2013/10/24