Anda di halaman 1dari 55

PERANGKAT PEMBELAJARAN RPP

UKIN
Ik;

MATERI POKOK: PERLINDUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA


SUB MATERI POKOK: C.DINAMIKA PELANGGARAN HUKUM

Penyusun
Leni S.Pd

PPG DALJAB ANGKATAN 4


UNIVERSITAS TADULAKO
2021
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMK Amaliyah Sekadau


Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/Semester : XII / Ganjil
Materi Pokok : Perlindungan dan Penegakan Hukum untuk
Menjamin Keadilan dan Kedamaian
Sub Materi : dinamika pelanggaran hukum
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit (1 x pertemuan )

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotongroyong, kerja sama,
toleran, damai), santun, responsif dan proaktifsebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, serta bertindak
secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
2.2 Berperilaku jujur dalam 2.2.2 Menjalankan perilaku jujur dalam praktik
praktik perlindungan perlindungan dan penegakan hukum di
dan penegakan hukum di tengah masyarakat
tengah masyarakat
3.2 Mengevaluasi praktek 3.2.8 Mengevaluasi berbagai kasus pelanggaran
perlindungan dan hukum di masyarakat.
3.2.9 Mengidentifikasi macam-macam sanksi
penegakan hukum untuk
atas pelanggaran hukum.
menjamin keadilan dan 3.2.10 Mengidentifi kasi bentuk partisipasi
kedamaian. masyarakat dalam perlindungan dan
penegakan hukum.

4.2 Mendemonstrasikanhasil 4.2.2 Mendemonstrasikan hasil evaluasi praktik


evaluasi praktik perlindungan dan penegakan hukum untuk
perlindungan dan penegakan menjamin keadilan dan kedamaian.
hukum untuk menjamin
keadilan dan kedamaian.
C. Tujuan pembelajaran

 Melalui tayangan power point,video dan gambar peserta didik dapat menunjukan
perilaku jujur dalam praktik perlindungan dan penegakan hukum di tengah lingkungan
sekolah dan masyarakat dengan baik.
 Melalui pengamatan teks power point bersama guru, peserta didik dapat Mengevaluasi
berbagai kasus pelanggaran hukum di masyarakat dengan benar
 Melalui pengamatan teks power point dan youtube bersama guru, peserta didik dapat
mengidentifikasikan macam –macam sangsi atas pelangaran hukum dengan tepat.
 Setelah membaca teks power point bersama guru, peserta didik dapat
Mengidentifikasi bentuk partisipasi masyarakat dalam perlindungan dan penegakan
hukum dengan tepat.
 Melalui kegiatan presentasi kelompok, peserta didik dapat menyajikan hasil evaluasi
praktek perlindungan dan penegakan hukum dalam menjamin keadilan dan kedamaian
dengan benar.

D. Materi pembelajaran (Terlampir )


Materi Regular : C. dinamika pelanggaran hukum
 Pendekatan pembelajaran : Saintifik-TPACK
 Model pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)
 Metode Pembelajaran : ceramah,diskusi, tanya jawab,penugasan dan presentasi
E. Media Pembelajaran
Media : LKPD,video yutube,dan Power point
Alat / Bahan : Komputer/Labtop,Infocus

F. Sumber Belajar
 Buku Guru penunjang kurikulum 2013 mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas
XII, Kemendikbud, tahun 2013 revisi 2018
 Buku Siswa penunjang kurikulum 2013 mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas
XII, Kemendikbud, tahun 2013 revisi 2018
 Modul belajar praktis Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
 di Lingkungan masyarakat
 Buku refensi yang relevan
 Internet
Berikut link video materi pembelajaran https://youtu.be/n31RNh_hix4
G. Kegiatan Pembelajaran

Tahap Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran


Tatap Muka
A.Kegiatan Pendahuluan Alokasi
Waktu
Orientasi  Guru bersama siswa saling memberi 10 Menit
dan menjawab salam serta
menyampaikan kabarnya masing-
masing
 Kelas dilanjutkan dengan berdo’a.
Doa dipimpin oleh ketua kelas.
(Menghargai kedisiplinan siswa/PPK)
 Guru mengcek kehadiran siswa
 Siswa menyiapkan diri agar siap untuk
belajar serta memeriksa kerapihan
diri dan bersikap disiplin dalam setiap
kegiatan pembelajaran
(Communication-4C)
 Siswa bersama guru mendengarkan
lagu Indonesia raya tujuan nya untuk
menanamkan penting nya rasa
Nasionalisme.

Apersepsi  Siswa menyimak apersepsi dari guru


tentang pelajaran sebelumnya B,
yaitu Peran Lembaga Penegak
Hukum dalam Menjamin Keadilan
dan Kedamaian
1) Peran Hakim sebagai Pelaksana
Kekuasaan Kehakiman
2) Peran Advokat dalam Penegakan
Hukum
3) Peran Komisi Pemberantasan
Korupsi. (Communication-4C)
 Siswa tanya jawab dengan guru
berkaitan dengan materi sebelumnya
(4C-Collaboration Saintifi
hokum.
Motivasi  Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
 Menyampaikan manfaat mempelajari
materi yang akan disampaikan
B. Kegiatan Inti 70 Menit

Sintak model Kegiatan pembelajaran


pembelajaran
Orientasi peserta Kegiatan Literasi
didik terhadap Peserta didik diberi motivasi atau
masalah rangsangan untuk memusatkan perhatian
pada topik materi tentang : dinamika
pelanggaran hukum dengan cara :
1. Melihat melalui media Microsoft
Power Point dan video yutube
2. Mengamati tayangan yangdisajikan
melalui Microsoft Power Point dan
media yutube
3. Membaca Kegiatan literasi ini
dilakukan di rumah dan di sekolah
dengan membaca materi dari buku
paket, modul, dan atau buku-buku
penunjang lain, materi yang
berhubungan dengan : dinamika
pelanggaran hukum
4. Mendengar dengan memusatkan
perhatian pada apa yang
disampaikan guru terkait :
dinamika pelanggaran hukum
5. Menyimak penjelasan pengantar kegiatan
secara garis besar/global tentang materi
pelajaran : dinamika pelanggaran hukum

Mengorganisasik  Siswa dibagi menjadi 4 kelompok


an peserta didik  Peserta didik di berikan LKPD yang
sudah di sediakan oleh guru.
 Guru Membantu peserta didik
membaca masalah
 Kemudian peserta didik mencoba
untuk membuat hipotesis atau dugaan
yang belum terbukti atas masalah yang
ditemukan tersebut
 Peserta didik berdiskusi dan membagi
tugas untuk mencari data/bahan-
bahan untuk menyelesaikan masalah
Membimbing  Guru mendorong peserta didik untuk
penyelidikan individu dan mengumpulkan informasi sebanyak-
kelompok banyaknya dan membagikan ide
mereka sendiri untuk mendapatkan
penjelasan dan pemecahan masalah
 Peserta didik melakukan penyelidikan
mencari data/referensi/sumber
untuk bahan diskusi kelompok
Mengembangkan dan Presentasi hasil pencarian data kemudian
menyajikan hasil karya peserta didik lain memberi argumen
terhadap jawaban pemecahan masalah.
Satu kelompok mempresentasikan satu
pertanyaan dalam forum diskusi, dan
kelompok lainnya menanggapi, dengan
bertanya/ berkomentar/menguatkan
pendapat.
Menganalisis dan  Guru meminta peserta didik untuk
mengevaluasi proses merekonstruksi pemikiran dan
pemecahan masalah aktivitas yang telah dilakukan selama
proses kegiatan belajarnya
 Guru dan peserta didik menganalisis
dan mengevaluasi terhadap pemecahan
masalah yang dipresentasikan setiap
kelompok.

C. Kegiatan penutup 1. Peserta didik dengan bimbingan guru 10 Menit


menyimpulkan materi pembelajaran.
2. Guru melakukan refleksi atas materi
yang telah dipelajari hari ini.
3. Guru menugaskan peserta didik secara
berkelompok di rumah untuk membuat
video praktik peran kepolisian dengan
batas pengumpulan pada pertemuan
selanjutnya.
4. Guru menyampaikan tugas membaca
untuk persiapan ulangan umum
5. Guru mempersilahkan peserta didik
untuk berdoa bersama mensyukuri
segala nikmat yang diberikan Tuhan
YME dan mengucapkan salam.

Catatan :

Selama proses pembelajaran berlangsung guru mengamati siswa untuk menilai


sejauh mana siswa memahami materi yang sedang di belajarkan
I. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan
1. Teknik Penilaian
a. Sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dilakukan selama proses belajar berlangsung
dengan observasi. Melalui observasi dilihat aktivitas dan tingkat perhatian peserta
didik selama proses pembelajaran berlangsung.

b. Pengetahuan
Peserta didik menyusun laporan hasil telaah/analisisnya. Laporan disusun secara
individu dan menjadi tugas peserta didik dan dikumpulkan pada akhir pertemuan
ini.tugas yang diberikan adalah menguraikan materi peran lembaga penegak hukum
dalam menjamin keadilan dan kedamaian) dengan pokok pembahasan peran hakim
sebagai prlaksana kekuasaan kehakiman dan peran advokat dalam penegakan hukum,
Guru memberikan tugas diskusi kelompok mengenai pada lembar kerja peserta didik
(LKPD). (terlampir)

c. Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan dengan melihat kemampuan peserta didik dalam
kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau mempertahankan
argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan masukan/saran pada saat
menyampaikan hasil telaah/analisis tentang materi peran lembaga penegak hukum
dalam menjamin keadilan dan kedamaian) dengan pokok pembahasan peran hakim
sebagai prlaksana kekuasaan kehakiman dan peran advokat dalam penegakan hukum,

Penilaian Hasil Belajar (terlampir)


N Aspek No IPK Teknik Bantuk
o IPK Penilaian Penilaian
1. Pengetahuan 2.3 3.2.8Mengidentifikasi
macam macam sanksi
atas pelanggaran
hukum.
3.2.9Mengidentifi kasi
bentuk partisipasi Tes tulis uraian
masyarakat dalam
perlindungan dan
penegakan hukum.
3.2.10 Mengevaluasi
berbagai kasus
pelanggaran hukum di
masyarakat.
2. Keterampilan 2.4 4.2.2. Mendemonstrasik an Praktik Rubrik
hasil evaluasi praktik berupa Penilaian
perlindungan dan presentasi
penegakan hukum untuk hasil
menjamin keadilan dan analisis
kedamaian. terhadap
materi
3. Sikap 2.2 2.2.2.Menjalankan perilaku Penilaian Lembar
jujur dalam praktik Observasi
perlindungan dan
penegakan hukum di
tengah
masyarakat

2. Instrumen Penilaian (terlampir)


3. Remedial
Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai kompetensi yang
diharapkan sesuai KKM mata pelajaran PPKn.
Contoh program remidi
Indikator Bentuk Nilai
Nama Peserta Nilai yang Tindakan Setelah
No Remedial Remedial Keterangan
Didik Ulangan Belum
Dikuasai
1
2
3
4
4. Pengayaan
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang sudah mencapai kompetensi yang
diinginkan sesuai KKM mata pelajaran PPKn.
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1. Membaca buku teks sumber lain guna untuk lebih memperluas wawasan nya
terhadap materi Hakikat Perlindungan dan Penegakan Hukum
2. Mencari informasi secara online Membaca surat kabar, majalah, serta berita online
tentang materi Hakikat Perlindungan dan Penegakan Hukum
3. Mengamati yutube tentang Perlindungan dan Penegakan Hukum

Format Program Pembelajaran Pengayaan


Nama Sekolah : SMK Amaliyah Sekadau
Mata Pelajaran :
Kelas :
Tes/Ulangan Ke :
Tanggal Tes/Ulangan :
Materi :
KD/ Indikator :
KKM :

No Nama Siswa Nilai Bentuk Keterangan


Tes/UH Pengayaan
1
2
3
4
5
6

Mengetahui, Sekadau, 6 Desember 2021


Kepla SMK Amaliyah Sekadau Guru Mata Pelajaran

H.Isnaini,Sip.Msi Leni,S.Pd
C. Dinamika Pelanggaran Hukum
1. Berbagai Kasus Pelanggaran Hukum
Anda tentunya pernah mendengar peristiwa pembunuhan dan juga
perampokan yang terjadi di suatu daerah. Anda juga tentunya pernah melihat di
televisi seorang pejabat negara ditangkap karena melakukan korupsi. Nah,
pembunuhan, perampokan, dan korupsi merupakan sebagian contoh dari pelanggaran
hukum.
Apa sebenarnya pelanggaran hukum itu?
Mengapa terjadi pelanggaran hukum?

Pelanggaran hukum disebut juga perbuatan melawan hukum, yaitu


tindakan seseorang yang tidak sesuai atau bertentangan dengan aturan-aturan yang
berlaku. Dengan kata lain, pelanggaran hukum merupakan pengingkaran terhadap
kewajiban-kewajiban yang telah ditetapkan oleh peraturan atau hukum yang
berlaku, misalnya kasus pembunuhan merupakan pengingkaran terhadap kewajiban
untuk menghormati hak hidup orang lain.
Info Kewarganegaraan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 51
Pelanggaran terhadap satu
Pelanggaran hukum merupakan bentuk ketidakpatuhan
ketentuan hukum pada
terhadap hukum. Ketidakpatuhan terhadap hukum dapat hakikatnya merupakan
disebabkan oleh dua pelanggaran terhadap:
a. hukum oleh si pelanggar sudah dianggap 1. aturan agama;
2. dasar negara;
sebagai kebiasaan;
3. konstitusi negara; dan
b. hukum yang berlaku sudah tidak sesuai lagi dengan
4. norma-norma sosial
tuntutan kehidupan.hal, yaitu: pelanggaran lainnya.
Saat ini, kita sering melihat berbagai pelanggaran
hukum terjadi di negara ini. Hampir setiap hari, kita mendapatkan informasi
mengenai terjadinya tindakan melawan hukum baik yang dilakukan oleh masyarakat
ataupun oleh
aparat penegak hukum sendiri.
Berikut ini contoh perilaku yang bertentangan
dengan aturan yang dilakukan di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat,
bangsa dan negara.
a. Dalam lingkungan keluarga, di antaranya:
1) mengabaikan perintah orang tua;
2) mengganggu kakak atau adik yang sedang belajar;
3) ibadah tidak tepat waktu;
4) menonton tayangan yang tidak boleh ditonton oleh anak-anak;
5) nonton tv sampai larut malam; dan
6) bangun kesiangan.
b. Dalam lingkungan sekolah, di antaranya
1) menyontek ketika ulangan;
2) datang ke sekolah terlambat;
3) bolos mengikuti pelajaran;
4) tidak memperhatikan penjelasan guru; dan
5) berpakaian tidak rapi dan tidak sesuai dengan yang ditentukan sekolah.

sumber: www.kulonprogonews.wordpress.com
Gambar 2.8 Para pelajar yang bolos sekolah ditertibkan oleh aparat penegak hukum

c. Dalam lingkungan masyarakat, di antaranya:


1) mangkir dari tugas ronda malam;
2) tidak mengikuti kerja bakti dengan alasan yang tidak jelas;
3) main hakim sendiri;
4) mengonsumsi obat-obat terlarang;
5) melakukan tindakan diskriminasi kepada orang lain;
6) melakukan perjudian; dan
7) membuang sampah sembarangan.
d. Dalam lingkungan bangsa dan negara, di antaranya:
1) tidak memiliki KTP;
2) tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas;
3) melakukan tindak pidana seperti pembunuhan, perampokan,
penggelapan, pengedaran uang palsu, pembajakan karya orang lain
dan sebagainya;
4) melakukan aksi teror terhadap alat-alat kelengkapan negara;
5) tidak berpartisipasi pada kegiatan pemilihan umum; dan
6) merusak fasilitas negara dengan sengaja.
Tugas kelompok 2.3
Analisislah dua contoh kasus pelanggaran hukum di bawah ini. Untuk memudahkan
Anda dalam menganalisis, diskusikanlah bersama teman sebangku, tetapi laporannya
dibuat secara individual.
Kasus 1Konsultan Bangkrut Cetak Uang Palsu Seorang konsultan diamankan petugas
Polsek Parung karena diduga membuat uang palsu. HT (48) dan istrinya TW (39)
diamankan, Rabu (19/10/2013) petang saat akan membeli rokok menggunakan uang
pecahan Rp5.000 palsu di sebuah warung rokok di daerah Parung, Kabupaten Bogor.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 53Kepada Polisi, pria mengaku hanya
iseng mencetak uang palsu (upal) menggunakan mesin printer. Dari tangan HT, Polisi
menyita upal sebesar Rp2,6 juta terdiri atas pecahan Rp20 ribu 64 lembar, Rp10
ribu 10 lembar dan Rp5 ribu sebanyak 257 lembar. “Saya cuma mencetak uang palsu
pecahan Rp5 ribu, 20 ribu dan Rp10 ribu,” kata HT kepada wartawan.Kapolsek
Parung, Komisaris Maksum Rosidi menjelaskan, HT dan istrinya diamankan setelah
pihaknya mendapatkan laporan dari seorang pedagang rokok yang mendapatkan uang
palsu dari pelaku. “Kemudian, kita langsung bergerak dan mengamankan keduanya,”
ujar Maksum kepada wartawan di Mapolsek Parung, Kamis (20/10/2013) siang.
Maksum menjelaskan, pihaknya kemudian mengembangkan kasus itu dengan
mengeledah rumah pelaku dan ditemukan Rp 2,6 juta upal berbagai pecahan. HT,
bapak dua anak menjelaskan, dirinya sedang dalam kondisi bangkrut pasca tidak lagi
menjadi dosen serta serta sepinya order proyek sebagai konsultan.
“Karena saya sedang jatuh, iseng-iseng saya cetak uang asli menggunakan printer
dan hasilnya cukup mirip dengan aslinya,”
katanya.Untuk mencetak uang palsu itu, dia hanya menggunakan kertas jenis HVS
ukuran kuarto atau folio. HT mengaku sengaja hanya mencetak uang pecahan Rp5
ribu, Rp10 ribu dan Rp20 ribu karena hasil cetakannya mirip dengan aslinya. “Satu
kertas bisa mencetak enam lembar uang. Tinggal dipotong-potong pakai
cutter,”katanya. Menurutnya, aksinya ini baru dilakukan satu bulan terakhir. “Saya
tidak punya niat untuk kaya dari cetak uang palsu. Saya hanya butuh uang untuk bisa
makan dan beli rokok,” ucapnya.Kapolsek Parung, Kompol Maksum Rosidi
mengungkapkan, pelaku ditangkap berdasarkan laporan seorang pedagang rokok di
pinggir jalan Parung. “Saat beli rokok, dia meminta istrinya yang beli. Sementara dia
berada di atas motor sewaan. Polisi yang tengah mengawasi lokasi, langsung
menangkap keduanya saat Uha berteriak karena masih mengingat wajah pelaku
pria,” kata Kapolsek. (wid)

Sumber: http://waspada.net/reports/view/659
Kasus 2
Berniat Jual Ganja, ABK Diringkus Polisi di Penjaringan
Seorang anak buah kapal (ABK) yang berinisial R berniat menjual daun ganja kering
di atas kapal ikan, sebelum berangkat naik kapal untuk menangkap ikan tuna
diringkus anggota Kepolisian Polsek Penjaringan. R diringkus di depan rumahnya di Jl
Muara Angke, RT 01/11, Pluit, Penjaringan Jakarta Utara, Kamis (24/10/2013).
Satuan Polsek Penjaringan, Jakarta Utara mengamankan 500gram daun ganja dari R
(30) di dalam rumahnya.“Kita masih kembangkan kasus ini,” kata Kepala Kepolisian
Sektor Metro Penjaringan, Ajun Komisaris Besar Suyudi Ario Seto saat dikonfi
rmasi, Kamis (24/10/2013). Penangkapan ini dilakukan berdasarkan informasi dari
masyarakat. Kepada petugas R mengatakan ganja 500gram itu dibelinya dari
seseorang di kawasan Muara Baru, Penjaringan. “Tersangka mendapatkan ganja
tersebut dari seorang bandar di Muara Baru,” jelasnya.R membeli ganja dengan nilai
Rp2,5 juta dari bandar. Rencananya ganja akan dijual di atas kapal ikan. Adapun R
mengonsumsi ganja itu karena harus berada di laut mencari ikan selama dua bulan
ini. Penangkapan R berawal dari laporan masyarakat. Kepolisian kemudian melakukan
penyidikan dan menangkap tersangka di rumahnya ketika hendak melaut. Polisi
menemukan enam paket daun ganja kering dibungkus kertas koran di dalam
rumahnya. Tersangka kemudian diamankan ke Polsek Penjaringan. Sudah
sekitar dua tahun lebih tersangka mengedarkan daun ganja dan karena tersangka
pulang dua bulan sekali berlayar mencari ikan di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) jadi
susah ditangkap.Atas kasus yang menimpanya ini, tersangka dijerat pasal 111
dan Pasal 112 UU Narkotika No 35 Tahun 2009 atas kepemilikan danpenyalahgunaan
narkotika dengan ancaman hukuman penjara minimal 5 (lima) tahun dan paling lama
20 tahun atau pasal 114 tentang Pengedaran Narkoba dengan ancaman hukuman
mati.Sumber: http://news.detik.com/read/2013/10/24Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan 55Dari dua kasus di atas, lakukan analisis yang berkaitan dengan
hal-hal sebagai berikut.
a. Faktor penyebab terjadinya dua kasus tersebut.
b. Jenis pelanggaran hukum yang dilakukan.
c. Ketentuan perundang-undangan yang dilanggar.
d. Sanksi yang kemungkinan akan diterima pelaku.
e. Solusi untuk mencegah terulangnya kasus tersebut.
2. Macam-Macam Sanksi atas Pelanggaran Hukum
Pernahkah Anda melihat seorang wasit sepak bola ragu untuk memberikan kartu
peringatan kepada pemain yang melakukan pelanggaran. Apakah kartu merah yang
akan diberikan atau kartu kuning? Keragu-raguan wasit itu merupakan satu bukti
penegakan sanksi tidak tegas. Peristiwa serupa sering kali kita saksikan dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya, mengapa sopir angkutan kota tidak sungkan-
sungkan berhenti menunggu penumpang pada tempat yang jelas-jelas dilarang
berhenti? Penyebabnya karena petugas tidak tegas menindaknya. Karena peristiwa
seperti itu dibiarkan, tidak ditindak oleh petugas, lama-kelamaan dianggap
hal yang biasa. Dengan kata lain, jika suatu perbuatan dilakukan berulangulang, tidak
ada sanksi, walaupun melanggar aturan, akhirnya perbuatan itu dianggap sebagai
norma. Seperti kebiasaan sopir angkutan kota tadi, karena perbuatannya itu tidak
ada yang menindak, akhirnya menjadi hal yang biasa saja.
Hal yang sama bisa juga menimpa Anda. Misalnya, jika para siswa yang
melanggar tata tertib sekolah dibiarkan begitu saja, tanpa ada sanksi tegas, esok
lusa, pelanggaran akan menjadi hal yang biasa. Perilaku yang bertentangan
dengan hukum menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan pribadi maupun
kehidupan bermasyarakat. Ketidaknyamanan dan ketidakteraturan tentu saja
akan selalu meliputi kehidupan kita jika hukum sering dilanggar atau ditaati.
Untuk mencegah terjadinya tindakan pelanggaran terhadap norma atau hukum,
dibuatlah sanksi dalam setiap norma atau hukum tersebut.
Sanksi terhadap pelanggaran itu amat banyak ragamnya. Sifat dan jenis
sanksi dari setiap norma atau hukum berbeda satu sama lain. Akan tetapi, dari
segi tujuannya sama, yaitu untuk mewujudkan ketertiban dalam masyarakat.
Berikut ini sanksi dari norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Tabel 2.1
Sanksi dan Norma dalam MasyarakatNo. Norma Pengertian Contoh-Contoh Sanksi
1. Agama Petunjuk hidup yang bersumber dari Tuhan yang disampaikan melalui
utusan-utusan-Nya (Rasul/Nabi) yang berisi perintah, larangan atau anjuran-anjuran
a. beribadah
b. tidak berjudi
c. suka beramal
Tidak langsung, karena akan diperoleh setelah meninggal dunia (pahala atau dosa)
2. Kesusilaan Pedoman pergaulan
hidup yang bersumber dari hati nurani manusia tentang baikburuknya suatu
perbuatan
a. berlaku jujur
b. menghargai orang lainTidak tegas, karena hanya diri sendiri yang
merasakan(merasa bersalah, menyesal, malu, dan sebagainya)
3. Kesopanan Pedoman hidup yang timbul dari hasil pergaulan manusia di dalam
masyarakat
a. menghormati orang yang lebih tua
b. tidak berkata kasar
c. menerima dengan tangan kananTidak tegas, tetapi dapat diberikan oleh
jmasyarakat
dalam bentuk
celaan,
cemoohan atau
pengucilan
dalam pergaulan
4. Hukum Pedoman hidup yang
dibuat oleh badan
yang berwenang
yang bertujuan
untuk mengatur
manusia dalam
kehidupan berbangsa
dan bernegara
(berisi perintah dan
larangan)
a. harus tertib
b. harus sesuai
prosedur
c. dilarang
mencuri
Tegas dan nyata
serta mengikat
dan memaksa
bagi setiap
orang tanpa
kecuali
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 57
Dalam Tabel 2.1, disebutkan bahwa sanksi norma hukum adalah tegas dan
nyata. Hal tersebut mengandung pengertian sebagai berikut.
1) Tegas berarti adanya aturan yang telah dibuat secara material telah diatur
dalam peraturan perundang-undangan. Misalnya, hukum pidana mengenai
sanksi diatur dalam Pasal 10 KUHP. Dalam pasal tersebut, ditegaskan
bahwa sanksi pidana berbentuk hukuman yang mencakup:
(1) Hukuman pokok, yang terdiri atas:
a) hukuman mati; dan
b) hukuman penjara yang terdiri atas hukuman seumur hidup dan
hukuman sementara waktu (setinggi-tingginya 20 tahun dan
sekurang-kurangnya 1 tahun).
(2) Hukuman tambahan, yang terdiri atas:
a) pencabutan hak-hak tertentu;
b) perampasan (penyitaan) barang-barang tertentu; dan
c) pengumuman keputusan hakim.
2) Nyata berarti adanya aturan yang secara material telah ditetapkan kadar
hukuman berdasarkan perbuatan yang dilanggarnya. Contoh: Pasal 338
KUHP, menyebutkan “barang siapa sengaja merampas nyawa orang
lain, diancam, karena pembunuhan, dengan pidana penjara paling lama
lima belas tahun”.
Sanksi hukum diberikan oleh negara, melalui lembaga-lembaga peradilan,
Sanksi sosial diberikan oleh masyarakat, misalnya dengan cemoohan,
dikucilkan dari pergaulan, bahkan yang paling berat diusir dari lingkungan
masyarakat setempat.
Jika sanksi hukum maupun sanksi sosial tidak juga mampu mencegah
orang dari perbuatan melanggar aturan, ada satu jenis sanksi lain, yakni
sanksi psikologis. Sanksi psikologis dirasakan dalam batin kita sendiri. Jika
seseorang melakukan pelanggaran terhadap peraturan, tentu saja di dalam
batinnya ia merasa bersalah. Selama hidupnya, ia akan dibayang-bayangi oleh
kesalahannya itu. Hal ini akan sangat membebani jiwa dan pikiran kita. Sanksi
inilah yang merupakan gerbang terakhir yang dapat mencegah seseorang
melakukan pelanggaran terhadap aturan.

3. Partisipasi dalam Perlindungan dan Penegakan Hukum


Setelah Anda menganalisis berbagai macam kasus pelanggaran hukum dan
memahami sanksi atas pelanggaran hukum yang dilakukan, tentu saja sekarang
keyakinan Anda akan pentingnya perlindungan dan penegakan hukum makin
tinggi. Nah, keyakinan tersebut harus dibuktikan, salah satunya dengan
berpartisipasi dalam proses perlindungan dan penegakan hukum. Wujud dari
partisipasi tersebut adalah dengan menampilkan perilaku yang mencerminkan
ketaatan atau kepatuhan terhadap hukum.
Ketaatan atau kepatuhan terhadap hukum yang berlaku merupakan
konsep nyata dalam diri seseorang yang diwujudkan dalam perilaku yang
sesuai dengan sistem hukum yang berlaku. Tingkat kepatuhan hukum yang
diperlihatkan oleh seorang warga negara, secara langsung menunjukkan
tingkat kesadaran hukum yang dimilikinya. Kepatuhan hukum mengandung
arti bahwa seseorang memiliki kesadaran untuk:
a. memahami dan menggunakan peraturan perundangan yang berlaku;
b. mempertahankan tertib hukum yang ada; dan
c. menegakkan kepastian hukum.
Adapun ciri-ciri seseorang yang berperilaku sesuai dengan hukum yang
berlaku dapat dilihat dari perilaku yang diperbuatnya:
a. disenangi oleh masyarakat pada umumnya;
b. tidak menimbulkan kerugian bagi diri sendiri dan orang lain;
c. tidak menyinggung perasaan orang lain;
d. menciptakan keselarasan;
e. mencerminkan sikap sadar hukum;
f. mencerminkan kepatuhan terhadap hukum.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 59
Perilaku yang mencerminkan sikap patuh terhadap hukum harus kita
tampilkan dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat, bangsa dan negara sebagai bentuk perwujudan partisipasi Anda
dalam proses penegakan dan perlindungan hukum. Berikut ini contoh perilaku
yang mencerminkan kepatuhan terhadap hukum yang berlaku
a. Dalam Kehidupan di Lingkungan Keluarga
1) Mematuhi perintah orang tua.
2) Ibadah tepat waktu.
3) Menghormati anggota keluarga yang lain seperti ayah, ibu, kakak,
adik dan sebagainya.
4) Melaksanakan aturan yang dibuat dan disepakati keluarga.
b. Dalam kehidupan di Lingkungan Sekolah
1) Menghormati kepala sekolah, guru dan karyawan lainnya.
2) Memakai pakaian seragam yang telah ditentukan.
3) Tidak menyontek ketika ulangan.
4) Memperhatikan penjelasan guru.
5) Mengikuti pelajaran sesuai dengan jadwal yang berlaku.
c. Dalam Kehidupan di Lingkungan Masyarakat
1) Melaksanakan setiap norma yang berlaku di masyarakat;
2) Bertugas ronda.
Sumber: hasprabu.blogspot.com
Gambar 2.9 Kegiatan ronda malam merupakan bukti kepatuhan terhadap aturan yang
berlaku
3) Ikut serta dalam kegiatan kerja bakti.
4) Menghormati keberadaan tetangga disekitar rumah.
5) Tidak melakukan perbuatan yang menyebabkan kekacauan di masyarakat
seperti tawuran, judi, mabuk-mabukkan dan sebagainya;
6) Membayar iuran warga.
d. Dalam kehidupan di Lingkungan Bangsa dan Negara.
1) Bersikap tertib ketika berlalu lintas di jalan raya.
2) Memiliki KTP.
3) Memiliki SIM.
4) Ikut serta dalam kegiatan pemilihan umum.
5) Membayar pajak.
6) Membayar retribusi parkir.
PENDIDKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN
SMK KELAS XII
OLEH LENI,S.Pd
NIM: A61121724

PPG DALJAB ANGKATAN IV


UNIVERSITAS TADULAKO
2021
PENDAHULUAN :
Berdoa,absen dan menyanyikan lagu wajib nasional sebagai bentuk wujud rasa
Nasionalisme terhadap bangsa Indonesia,berikut link lagu nya.
https://www.youtube.com/watch?v=5rX1EF_VzeE
APERSEPSI :
MATERI PERTEMUAN
SEBELUM NYA YAITU
tentang peran lembaga
kehakiman,advokat dan kpk ?
Ada yang masih ingat apa itu peran
lembaga kehakiman,advokat
dan kpk ?
MOTIVASI : Tujuan pembelajaran
1. Melalui tayangan power point,video dan gambar peserta didik dapat menunjukan
perilaku jujur dalam praktik perlindungan dan penegakan hukum di tengah lingkungan
sekolah dan masyarakat dengan baik.
2. Melalui pengamatan teks power point dan youtube bersama guru, peserta didik dapat
mengidentifikasikan macam –macam sangsi atas pelangaran hukum dengan tepat.
3. Setelah membaca teks power point bersama guru, peserta didik dapat
Mengidentifikasi bentuk partisipasi masyarakat dalam perlindungan dan penegakan
hukum dengan tepat.
4. Melalui pengamatan teks power point bersama guru, peserta didik dapat
Mengevaluasi berbagai kasus pelanggaran hukum di masyarakat dengan benar
5. Melalui kegiatan presentasi kelompok, peserta didik dapat menyajikan hasil evaluasi
praktek perlindungan dan penegakan hukum dalam menjamin keadilan dan
kedamaian dengan benar.
MOTIVASI :
Manfaat mempelajari materi adalah siswa dapat
mengetahui apa saja sangsi terhadap
pelangaran hukum dengan demikian siswa dapat
memahami bahwa sebagai warga negara harus
mematuhi hukum yang berlaku.
PETA KONSEP :
C. Dinamika pelanggaran Hukum
1. Berbagai kasus
pelanggaran hukum

2. Macam-Macam Sangsi
atas pelanggaran Hukum

3. Partisipasi dalam perlindungan


dan penegakan Hukum.
KEGIATAN INTI :
C. Dinamika Pelanggaran Hukum
1. Berbagai kasus pelanggaran hukum
Anda tentunya pernah mendengar peristiwa
pembunuhan dan juga perampokan yang terjadi di suatu
daerah. Anda juga tentunya pernah melihat di televisi
seorang pejabat negara ditangkap karena melakukan
korupsi. Nah, pembunuhan, perampokan, dan korupsi
merupakan sebagian contoh dari pelanggaran hukum.

Apa sebenarnya pelanggaran hukum itu?


Mengapa terjadi pelanggaran hukum?
Pelanggaran hukum disebut juga
perbuatan melawan hukum, yaitu
tindakan seseorang yang tidak
sesuai atau bertentangan dengan
aturan-aturan yang berlaku. Dengan kata lain, pelanggaran
hukum merupakan pengingkaran
terhadap kewajiban-kewajiban
yang telah ditetapkan oleh
. peraturan atau hukum yang
berlaku, misalnya kasus
pembunuhan merupakan
pengingkaran terhadap kewajiban
untuk menghormati hak hidup
orang lain.
Ketidak patuhan terhadap hukum
dapat disebabkan oleh dua :

a.hukum oleh si pelanggar sudah dianggap sebagai


kebiasaan;

b.hukum yang berlaku tidak sesuai


lagi dengan tuntutan kehidupan.
Berikut ini contoh perilaku yang bertentangan
dengan aturan yang dilakukan di lingkungan
keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan negara.
a. Dalam lingkungan keluarga, di antaranya:
1) mengabaikan perintah orang tua;
2) mengganggu kakak atau adik yang sedang belajar;
3) ibadah tidak tepat waktu;
4) menonton tayangan yang tidak boleh ditonton oleh anak-anak
5) nonton tv sampai larut malam; dan
6) bangun kesiangan.
b. Dalam lingkungan sekolah, di antaranya
1) menyontek ketika ulangan;
2) datang ke sekolah terlambat;
3) bolos mengikuti pelajaran;
4) tidak memperhatikan penjelasan guru; dan
5) berpakaian tidak rapi dan tidak sesuai dengan yang ditentukan sekolah.
c. Dalam lingkungan masyarakat, di antaranya:
1) mangkir dari tugas ronda malam;
2) tidak mengikuti kerja bakti dengan alasan yang tidak jelas;
3) main hakim sendiri;
4) mengonsumsi obat-obat terlarang;
5) melakukan tindakan diskriminasi kepada orang lain;
6) melakukan perjudian; dan
7) membuang sampah sembarangan.

d. Dalam lingkungan bangsa dan negara, di antaranya:


1) tidak memiliki KTP;
2) tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas;
3) melakukan tindak pidana seperti pembunuhan, perampokan,
penggelapan, pengedaran uang palsu, pembajakan karya orang lain
dan sebagainya;
4) melakukan aksi teror terhadap alat-alat kelengkapan negara;
5) tidak berpartisipasi pada kegiatan pemilihan umum; dan
6) merusak fasilitas negara dengan sengaja.
2. Macam-macam sanksi atas pelanggaran hukum Norma
Pengertian Contoh-Contoh Sanksi
1. Agama
Petunjuk hidup yang bersumber dari Tuhan yang disampaikan melalui utusan-utusan-
Nya (Rasul/Nabi) yang berisi perintah, larangan atau anjuran-anjuran
a. beribadah
b. tidak berjudi
c. suka beramal
Tidak langsung, karena akan diperoleh setelah meninggal dunia (pahala atau
dosa)

2. Kesusilaan
Pedoman pergaulan hidup yang bersumber dari hati nurani manusia tentang baik
buruknya suatu perbuatan
a. berlaku jujur
b. menghargai orang lain
sangsi Tidak tegas, karena hanya diri sendiri yang merasakan(merasa bersalah,
menyesal, malu, dan sebagainya)
3. Kesopanan
adalah Pedoman hidup yang timbul dari hasil pergaulan manusia di dalam
masyarakat

a. menghormati orang yang lebih tua


b. tidak berkata kasar
c. menerima dengan tangan kanan
sangsi Tidak tegas, tetapi dapat diberikan oleh masyarakat
dalam bentuk celaan, cemoohan atau pengucilan dalam pergaulan

4. Hukum
Pedoman hidup yang dibuat oleh badan yang berwenang yang bertujuan untuk
mengatur manusia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara (berisi perintah dan
larangan).
a. harus tertib
b. harus sesuai prosedur
c. dilarang mencuri
Tegas dan nyata serta mengikat dan memaksa bagi setiap orang tanpa kecuali
Gambar di samping merupakan
contoh prilaku yang
bertentangan dengan aturan yang
di lakukan di lingkungan apa ?
Apakah keluarga,sekolah,
masyarakat, atau bangsa dan
negara?
3. Partisipasi dalam Perlindungan dan Penegakan Hukum

Wujud dari partisipasi tersebut adalah dengan menampilkan perilaku yang


mencerminkan ketaatan atau kepatuhan terhadap hukum.
Kepatuhan hukum mengandung arti bahwa seseorang memiliki kesadaran
untuk:
a. memahami dan menggunakan peraturan perundangan yang berlaku;
b. mempertahankan tertib hukum yang ada; dan
c. menegakkan kepastian hukum.
Adapun ciri-ciri seseorang yang berperilaku sesuai dengan hukum yang
berlaku dapat dilihat dari perilaku yang diperbuatnya:
a. disenangi oleh masyarakat pada umumnya;
b. tidak menimbulkan kerugian bagi diri sendiri dan orang lain;
c. tidak menyinggung perasaan orang lain;
d. menciptakan keselarasan;
e. mencerminkan sikap sadar hukum;
f. mencerminkan kepatuhan terhadap hukum
Berikut ini contoh perilaku yang mencerminkan kepatuhan terhadap hukum
yang berlaku
a. Dalam Kehidupan di Lingkungan Keluarga
1) Mematuhi perintah orang tua.
2) Ibadah tepat waktu.
3) Menghormati anggota keluarga yang lain seperti ayah, ibu, kakak, adik dan
sebagainya.
4) Melaksanakan aturan yang dibuat dan disepakati keluarga.

b. Dalam kehidupan di Lingkungan Sekolah


1) Menghormati kepala sekolah, guru dan karyawan lainnya.
2) Memakai pakaian seragam yang telah ditentukan.
3) Tidak menyontek ketika ulangan.
4) Memperhatikan penjelasan guru.
5) Mengikuti pelajaran sesuai dengan jadwal yang berlaku.
c. Dalam Kehidupan di Lingkungan Masyarakat
1) Melaksanakan setiap norma yang berlaku di masyarakat;
2) Bertugas ronda.
3) Ikut serta dalam kegiatan kerja bakti.
4) Menghormati keberadaan tetangga disekitar rumah.
5) Tidak melakukan perbuatan yang menyebabkan kekacauan dimasyarakat seperti
tawuran, judi, mabuk-mabukkan dan sebagainya;
6) Membayar iuran warga.

d. Dalam kehidupan di Lingkungan Bangsa dan Negara.


1) Bersikap tertib ketika berlalu lintas di jalan raya.
2) Memiliki KTP.
3) Memiliki SIM.
4) Ikut serta dalam kegiatan pemilihan umum.
5) Membayar pajak.
6) Membayar retribusi parkir.
Saksikan video berikut ini setelah menyaksikan video ini silahkan analisis kan video nya..!
Berikut link video materi pembelajaran https://youtu.be/n31RNh_hix4
Tugas LKPD :

1.Uraikan apa saja contoh kasus pelanggaran hukum,lalu apa


sangsi yang di berikan terhadap kasus pelanggaran hokum
tersebut…?

2.Bagaimana wujud partisipasi masyarakat agar kasus


pelanggaran hukum itu tidak terulang kembali …?

3.Bagaimana mengevaluasi berbagai kasus pelanggaran hukum


di masyarakat …?

Selamat bekerja…!!!
KEGIATAN PENUTUP :
Kesimpulan materi ? Sangsi hukum di berikan oleh negara melalui
lembaga peradilan Sedangkan sangsi sosial diberikan oleh masyarakat
dan sangsi psikologis dari diri sendiri.
Refleksi kegiatan pembelajaran? Apa yang menjadi kekurangan dan
masukan dalam proses pembelajaran hari ini,coba tunagkan guna untuk
perbaikan proses pemebaajaran berikut nya ?
evaluasi :
silahkan kerjakan soal di bawah ini kerjakan selembar kertas dan
setelah selesai kumpulkan…!

1.Uraikan apa saja contoh kasus pelanggaran hokum,lalu apa sangsi


yang di berikan terhadap kasus pelanggaran hokum tersebut…?
2.Bagaimana mengevaluasi berbagai kasus pelanggaran hukum di
masyarakat …?
KEGIATAN PENUTUP :
PENUGASAN

tugas kelompok untuk di kerjakan di rumah yaitu menganalisis


dan membuat laporan dari 2 contoh kasus pelanggaran
hukum,tugas di buku siswa hal 52-55.

Selamat mengerjakan ….!


TERIMA KASIH
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK UKIN
PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN

Materi Pokok: Perlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesia

Sub Materi Pokok: Dinamika Pelanggaran Hukum

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

NAMA-NAMA KELOMPOK : 1. 4.

2. 5.

3.

KELAS/SEMESTER : XII

SEKOLAH : SMK AMALIYAH SEKADAU

Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


2.2 Berperilaku jujur dalam 2.2.3 Melaksanakan perilaku jujur dalam
praktik perlindungan praktik perlindungan dan penegakan
dan penegakan hukum di hukum di tengah masyarakat.

tengah masyarakat
3.2 Mengevaluasi praktek 3.2.8 Mengidentifikasi macam macam sanksi
perlindungan dan atas pelanggaran hukum.
penegakan hukum untuk 3.2.9 Mengidentifi kasi bentuk partisipasi
masyarakat dalam perlindungan dan
menjamin keadilan dan
penegakan hukum.
kedamaian.
3.2.10 Mengevaluasi berbagai kasus
pelanggaran hukum di masyarakat.
4.2 Mendemonstrasikanhasil evaluasi 4.2.2 Mendemonstrasikan hasil evaluasi praktik
praktik perlindungan dan perlindungan dan penegakan hukum untuk
penegakan hukum untuk menjamin menjamin keadilan dan kedamaian.
keadilan dan kedamaian.

 Tujuan pembelajaran

1. Melalui tayangan power point,video dan gambar peserta didik dapat

menunjukan perilaku jujur dalam praktik perlindungan dan penegakan hukum di

tengah lingkungan sekolah dan masyarakat dengan baik.

2. Melalui pengamatan teks power point dan youtube bersama guru, peserta

didik dapat mengidentifikasikan macam –macam sangsi atas pelangaran hukum

dengan tepat.

3. Setelah membaca teks power point bersama guru, peserta didik dapat

Mengidentifikasi bentuk partisipasi masyarakat dalam perlindungan dan

penegakan hukum dengan tepat.

4. Melalui pengamatan teks power point bersama guru, peserta didik dapat

Mengevaluasi berbagai kasus pelanggaran hukum di masyarakat dengan benar

5. Melalui kegiatan presentasi kelompok, peserta didik dapat menyajikan hasil

evaluasi praktek perlindungan dan penegakan hukum dalam menjamin keadilan

dan kedamaian dengan benar.

 Petunjuk Kerja

1. Bacalah materi dinamika pelanggaran hukum , di Buku Siswa penunjang

kurikulum 2013 mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XII,

Kemendikbud, tahun 2013 revisi 2018.!

2. Bacalah informasi pada LKPD dengan cermat sebelum menjawab pertanyaan !

3. Kerjakan soal-soal dengan teman kelompok !

4. Setelai selesai di kerjakan,Presentasikan hasil diskusi dari kelompok anda !


5. Perbaiki hasil kerja kelompok anda jika ada masukan dari kelompok lain.!
6. Akhir kegiatan pembelajaran di kumpulkan…!

 Tugas

1. Uraikan apa saja contoh kasus pelanggaran hukum,lalu apa sangsi yang di
berikan terhadap kasus pelanggaran hokum tersebut…?
…………………………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………………..
2. Bagaimana wujud partisipasi masyarakat agar kasus pelanggaran hukum itu

tidak terulang kembali …?

…………………………………………………………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………………………………………………………..

3. Bagaimana mengevaluasi berbagai kasus pelanggaran hukum di masyarakat …?

…………………………………………………………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………………………………………………………..

4. tugas kelompok untuk di kerjakan di rumah yaitu menganalisis dan membuat


laporan dari 2 contoh kasus pelanggaran hukum ,tugas di buku siswa hal 52-
55…!

Selamat bekerja…!!!
INSTRUMEN PENILAIAN

Nama mahasiswa : Leni


PPG DALJAB UNIVERSITAS TADULAKO 2021

Tujuan pembelajaran
 Melalui tayangan power point,video dan gambar peserta didik dapat
menunjukan perilaku jujur dalam praktik perlindungan dan penegakan hukum di
tengah lingkungan sekolah dan masyarakat dengan baik.
 Melalui pengamatan teks power point bersama guru, peserta didik dapat
Mengevaluasi berbagai kasus pelanggaran hukum di masyarakat dengan benar
 Melalui pengamatan teks power point dan youtube bersama guru, peserta didik
dapat mengidentifikasikan macam –macam sangsi atas pelangaran hukum
dengan tepat.

 Setelah membaca teks power point bersama guru, peserta didik dapat
Mengidentifikasi bentuk partisipasi masyarakat dalam perlindungan dan
penegakan hukum dengan benar.
 Melalui pengamatan teks power point bersama guru, peserta didik dapat
Mengevaluasi berbagai kasus pelanggaran hukum di masyarakat dengan benar
 Melalui kegiatan presentasi kelompok, peserta didik dapat menyajikan hasil
evaluasi praktek perlindungan dan penegakan hukum dalam menjamin keadilan
dan kedamaian dengan benar.

Instrumen Penilaian untuk Mengukur Pengetahuan


1. Rumusan Butir Soal :
1. Uraikan apa saja contoh kasus pelanggaran hukum,lalu apa sangsi yang di berikan
terhadap kasus pelanggaran hokum tersebut…?
2. Bagaimana wujud partisipasi masyarakat agar kasus pelanggaran hukum itu tidak
terulang kembali …?
3. Bagaimana mengevaluasi berbagai kasus pelanggaran hukum di masyarakat …?

Pedoman Penskoran/Rubrik Penilaian Pengetahuan


No Indikator Soal Kategorii Skor
Maksimal
1. 1. siswa dapat Menguraikan Menguraikan Menguraikan, Tidak di 100
menguraikan dengan tepat dengan tepat tetapi jawab
apa saja dan lengkap tetapi tidak kurang tepat
contoh kasus contoh kasus lengkap contoh contoh kasus
pelanggaran pelanggaran kasus pelanggaran
hukum,lalu hukum,lalu pelanggaran hukum,lalu
apa sangsi apa sangsi hukum,lalu apa apa sangsi
yang di yang di sangsi yang di yang di
berikan berikan berikan berikan
terhadap terhadap terhadap terhadap
kasus kasus kasus kasus
pelanggaran pelanggaran pelanggaran pelanggaran
hokum hokum hokum hokum
tersebut
20 10 5 0
2. 2.siswa dapat Menguraikan Menguraikan Menguraikan, Tidak di
menguraikan dengan tepat dengan tepat tetapi jawab
Bagaimana dan lengkap tetapi tidak kurang tepat
wujud wujud lengkap wujud wujud
partisipasi partisipasi partisipasi partisipasi
masyarakat masyarakat masyarakat masyarakat
agar kasus agar kasus agar kasus agar kasus
pelanggaran pelanggaran pelanggaran pelanggaran
hukum itu hukum itu hukum itu hukum itu
tidak tidak tidak terulang tidak
terulang terulang kembali. terulang
kembali …? kembali. kembali.
20 10 5 0
3. 3. Siswa dapat Menguraikan Menguraikan Menguraikan, Tidak di
mengevaluasi dengan tepat dengan tepat tetapi jawab
berbagai dan lengkap tetapi tidak kurang tepat
kasus mengevaluasi lengkap mengevaluasi
pelanggaran berbagai mengevaluasi berbagai
hukum di kasus berbagai kasus kasus
masyarakat.? pelanggaran pelanggaran pelanggaran
hukum di hukum di hukum di
masyarakat. masyarakat. masyarakat.

15 10 5 0

Instrumen Penilaian untuk Mengukur Keterampilan Siswa


Lembar Penilaian Penugasan.
Petunjuk
Lembar ini diisi oleh guru selama proses penyusunan laporan
oleh kelompok. Lembaran ini mencatat perilaku siswa secara perorangan. Pada
kolom Aspek Penilaian yang terdiri dari sikap, pendapat dan bahasa, tuliskan
skor angka 0 – 100 Pada kolom Penilaian, tuliskan Rata-Rata Skor Angka
dan konversi Kode Nilainya.
Kelas :...........................
Kelompok :............................
Topik :...........................
No Nama Siswa Aspek Penilaian
Penilaian
Partisipasi Sikap Kerja Rata-rata Kode nilai
sama skor angka
1.
2.
3.
4.
Keterangan:
1. Partisipasi: persiapan, keaktifan kerja dan tanggung jawab melaksanakan
tugas
2. Sikap: menghargai pendapat orang lain, toleransi, dan antusiasme
dalam mengerjakan tugas bersama anggota tim lainnya
3. Kerja sama: koordinasi dengan teman, kesediaan untuk menolong orang
lain dan tidak hanya terpaku pada tugas yang menjadi tanggung jawabnya
Keterangan pengisian skor
Interval Nilai Kualitatif
81 – 100 A (Sangat Baik)
61 – 80 B (Baik)
50 – 60 C (Cukup)
< 60 K (Kurang)
Kesesuaia
Alur
n alur Kesesuain
cerita
cerita dengan
mudah Jumlah
No Nama Siswa dengan peran Predikat
dipahami Nilai
tema yaitu yang
oleh
peran dilakukan
penonton
kepolisian
1
2
3
4
5

Skor 1, jika tidak tercermin pada aspek yang dinilai


Skor 2, jika kurang tercermin pada aspek yang dinilai
Skor 3, jika cukup baik tercermin pada aspek yang dinilai
Skor 4, jika baik tercermin pada aspek yang dinilai

Penilaian diskusi untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus dan predikat
berikut:

Dengan predikat:
PREDIKAT NILAI
Sangat Baik (SB) 80 ≤ AB ≤ 100
Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79
Cukup (C) 60 ≤ C ≤ 69
Kurang (K) <60

Penilaian keterampilan diskusi


Petunjuk Lembar ini diisi oleh guru pada saat diskusi kelompok.
Lembar ini mencatat keefektifan peserta diskusi dalam 4 (empat) kode nilai akhir, yaitu:
A (Sangat Baik), B (Baik), C (Cukup), dan K (Kurang). Pada kolom Aspek Penilaian yang
terdiri dari sikap, pendapat dan bahasa, tuliskan skor angka 0 - 100 Pada kolom Penilaian,
tuliskan Rata-Rata Skor Angka dan konversi Kode Nilainya.
No Nama Siswa Aspek Penilaian
penilaian
Sikap Pendapat Bahasa Rata-Rata Kode
Skor nilai
Angka

Keterangan:
1. Sikap : kesopanan, kerja sama, semangat, toleransi meluruskan penyimpangan, dan
menunjukkan sikap terpuji.
2. Pendapat : rasional, teliti, jelas, relevan, sistematis dan keaktifan pendapat
3. Bahasa : Jelas,teliti,menarik dan wajar.
Skor 1, jika tidak tercermin pada aspek yang dinilai
Skor 2, jika kurang tercermin pada aspek yang dinilai
Skor 3, jika cukup baik tercermin pada aspek yang dinilai
Skor 4, jika baik tercermin pada aspek yang dinilai

Penilaian diskusi untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus dan predikat
berikut:

Dengan predikat:
PREDIKAT NILAI
Sangat Baik (SB) 80 ≤ AB ≤ 100
Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79
Cukup (C) 60 ≤ C ≤ 69
Kurang (K) <60

Instrumen Penilaian Sikap (Penilaian teman sejawat)


Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Kelas/Semester : XII / Ganjil
Topik/Subtopik : Perlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesia
Indikator : Peserta didik memiliki perilaku jujur dalam praktik perlindungan
dan penegakan hukum di tengah masyarakat

Lembar Penilaian Sikap Pada Kegiatan Diskusi


Nama Observer:
Santun/ Menaruh
mengharga perhatian
Aktif memberikan Jumla Predik
No Nama Siswa i pendapat pada
masukan/ ide h nilai at
teman proses
diskusi
1.
2.
3.
4.
5.

Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan


Skor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan
Skor 3, jika sering berperilaku dalam kegiatan
Skor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatan
Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus dan predikat
berikut:

Dengan predikat:
PREDIKAT NILAI
Sangat Baik (SB) 80 ≤ AB ≤ 100
Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79
Cukup (C) 60 ≤ C ≤ 69
Kurang (K) <60

Anda mungkin juga menyukai