Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah analitik observatif antara variabel bebas dan

terikatnya dengan pendekatan pengambilan data Cross sectional. Adapun sumber

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diambil dari

kuesioner dalam satu waktu.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

3.2.1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Oktober-Desember tahun 2017.

3.2.2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada SMP di Kotamadya Bandar Lampung

tahun 2017.

3.3 Subjek penelitian

3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek

penelitian yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Dahlan, 2014).

Pada penelitian ini kami mengambil sample siswa SMP perokok yang ada di

lingkungan Kota Madya Bandar Lampung tahun 2017, yang berjumlah 23.803

siswa laki-laki terbagi dalam 91 SMP.

52
53

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sekumpulan subyek maupun obyek yang diambil mewakili

suatu populasi. Pada penelitian ini digunakan sampel siswa SMP kelas 8 dan 9 di

Kota Bandar Lampung .

3.3.3 Cara Pengambilan Sampel

Pada penelitian ini digunakan sampel siswa SMP yang merokok dengan

teknik yang digunakan adalah Cluster Sampling. kemudian diundi agar bisa

mewakili masing-masing kecamatan dengan teknik Random Sampling. Dengan

hasil sebagai berikut:

Tabel 3.1 Nama-nama SMP yang akan diambil sebagai sampel

No SMP Kecamatan
1 SMPN 28 Bandar Lampung Kemiling
2 SMP Bina Mulya Kedaton
3 SMP Taman Siswa Tanjung Karang Pusat
4 SMPN 17 Bandar Lampung Teluk Betung Utara
5 SMP YPPL Panjang Panjang
6 SMPN 20 Bandar Lampung Tanjung Senang
7 SMPN 15 Bandar Lampung Teluk Betung Barat
8 SMPN 31 Bandar Lampung Sukabumi
9 SMPN 29 Bandar Lampung Sukarame
10 SMPN 3 Bandar Lampung Teluk Betung Selatan
Karena total populasi sudah diketahui, maka untuk menghitung besar

sampel menggunakan rumus Issac dan Michael:

S= λ2 . N . P. Q
d2 (N-1) + λ2 . P . Q

Gambar 3.1 rumus Issac dan Michael


54

Keterangan:

S : Jumlah Sampel

N : Jumlah Populasi

λ2 : Chi Kuadrat, dengan dk = 1, taraf kesalahan 1%, 5% dan 10%

d : 0,005

P=Q : 0,5

Pada penelitian ini jumlah populasi yaitu sebanyak 23.803 siswa, maka

sampel yang akan digunakan yaitu:

S= λ2 . N . P. Q

d2 (N-1) + λ2 . P . Q

= 5 . 23.803 . 0,5 . 0,5

(0,05)2.(23.803-1) + 5. (0,25)

= 29.753,75

0,0025. (23.802) + 5. (0,25)

= 29.753,75

59.505 + 1,25

= 29.753,75

60,755

= 489,733 ≈ 490 siswa

Jumlah sampel minimal adalah 490 siswa.

3.4 Kriteria Penelitian

3.4.1 Kriteria Inklusi Sample

a. Siswa SMP se-Kotamadya Bandar Lampung.

b. Siswa Kelas 8 (delapan) dan 9 (sembilan).


55

c. Siswa Perokok Aktif dan Perokok Pasif.

d. Bersedia menjadi responden penelitian dengan menandatangani

informed consent.

3.4.2 Kriteria Eksklusi Sample

a. Siswa yang tidak bersedia menjadi responden

b. Siswa yang tidak mengisi kuisoner secara tidak lengkap

c. Memiliki riwayat insomnia idopatik

d. Memiliki riwayat depresi, stres dan anxietas

3.5 Variabel Penelitian

3.5.1 Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat dari penelitian ini adalah siswa merokok.

3.5.2 Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas dari penelitian ini adalah Insomnia.

3.6 Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah suatu definisi yang dinyatakan dalam kriteria

atau operasi yang dapat diuji secara khusus (Sastroasmono, 2014).


56

Tabel 3.2 Definisi Operasional Penelitian

Cara
Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Ukur
Insomnia Suatu gangguan Kuisoner DSM- Wawanc 0 = Tidak Nomin
tidur yang dialami 5 dengan dinilai ara 1 = Ya al
oleh penderita uji validitas
dengan gejala- 0,606. Dengan
gejala selalu score minimal
merasa letih dan satu dari tiga
lelah sepanjang gejala insomnia
hari, serta secara
terusmenerus
(lebih dari
sepuluh hari)
mengalami
kesulitan tidur
atau senantiasa
terbangun pada
tengah malam dan
tidak bisa kembali
tidur (Diana, dkk,
2016).
Perilaku Perilaku merokok 1.Kuisoner Wawanc Kuisoner Ordinal
Merokok adalah tingkah Ketergantungan ara Ketergantungan
laku seorang yang merokok 0 = Tidak
dimulai dengan (fagerstrom Ketergantungan
membakar test) dengan 1=
sebatang rokok rentang score : Ketegrantungan
yang terdiri dari 1-2 : Ringan
bahan baku Ketergantungan 2=
kertas, tembakau, Ringan Ketergantungan
cengkeh dan saus 3-4 : Ringan sampi
dimana Ketergantungan Sedang
terkandung Ringan sampai 3=
nikotin dan tar sedang Ketergantungan
kemudian 5-7 : Sedang
menghisap asap Ketergantungan 4=
yang berasal dari sedang Ketergantungan
pembakaran >8 : Berat
rokok tersebut Ketergantungan Kuisoner
kemudian masuk berat Skrining Roko
ke dalam paru- 2. Kuisoner 0 = Tidak
paru Skrining Jumlah Merokok
(Tulenan,dkk., Batang Rokok 1 = Perokok
2015). Dimana menurut Bar Ringan
perilaku akan Smeet (1994) : 2 = Perokok
diukur dengan Ringan = 1-4 Sedang
tingkat Batang 3 = Perokok
ketergantungan Sedang = 5-14 Berat
dan tingkat Batang
intensitas Berat = 15-20
merokok,
57

3.7 Alat dan Cara Penelitian

3.7.1 Alat Ukur Penelitian

Alat yang digunakan dalam penilitian ini adalah alat tulis dan lembar

kuisioner. Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisoner

ketergantungan rokok berjumlah 4 butir pertanyaan, kuisoner skrining merokok

berjumlah 17 butir pertanyaan dan kuisoner yang diambil dari Diagnostic and

Statistical Manual of Mental Disorders fifth edition (DSM-5) berjumlah 6 butir

pertayaan yang telah dilakukan uji validitas dengan nilai 0,606. Dengan sistem

skoring sebagai berikut :

Insomnia :

Insomnia didefinisikan sebagai :

- Sulit untuk memulai tidur

- Sulit untuk mempertahankan tidur

- Bangun terlalu Pagi

Sampel minimal mengisi satu jawaban ya dari tiga untuk definisi diatas

dan dapat didiagnosa insomnia.

Kuisoner Ketergantungan :

- Ringan = 1-2

- Ringan sampai Sedang = 3-4

- Sedang = 5-7

- Berat = >8

Kuisoner Jumlah menurut Bar Smeet (1994)

- Ringan = 1-4 Batang per hari


58

- Sedang = 5-14 Batang per hari

- Berat = 15-20 Batang per hari

3.7.2 Cara Penelitian

Pada penelitian ini, seluruh data diambil dengan menggunakan kuisioner

(data primer) yang meliputi:

a. Mengumpulkan responden didalam ruangan.

b. Menjelaskan dan maksud tujuan penelitian.

c. Pencatatan hasil pengukuran pada formulir lembar penelitian.

3.8 Teknik Pengumpulan Data

3.8.1 Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dengan menggunakan

alat ukur kuesioner.

3.8.2 Cara Pengumpulan Data

Dalam proses pengumpulan data peneliti mengambil dari hasil kuisoner

pada siswa SMP di Kota Bandar Lampung tahun 2017.

3.8.3 Instrumen Pengumpulan Data

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data ini adalah dengan

kuesioner.

3.9 Teknik Pengolahan Data

3.9.1 Pengolahan data

Untuk memperoleh pengolahan data dilakukan teknik-teknik pengolahan

data sebagai berikut:


59

1. Editing (Pengeditan data)

Langkah ini dilakukan peneliti untuk memeriksa kembali kelengkapan

data yang diperlukan untuk mecapai tujuan penelitian maka dilakukan

pengelompokan dan penyusunan data.

2. Coding (Pengkodean)

Coding adalah mengalokasikan jawaban-jawaban yang ada menurut

macamnya kedalam bentuk yang lebih ringkas dengan menggunakan kode-

kode agar lebih mudah dan sederhana.

3. Tabulating (Tabulasi data)

Tabulasi yaitu melakukan tabulasi dari data yang diperoleh dengan

menggunakan rumus distribusi frekuensi

4. Entri data

Data yang telah dikelompokkan kemudian dimasukkan kedalam

program statistic computer (SPSS)

5. Cleaning

Data yang sudah benar-benar tidak ada kesalahan dilanjutkan dengan

pengujian data dengan menggunakan uji statistik.

3.10 Pengolahan dan Analisis Data

3.10.1 Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik tiap variabel penelitian. Bentuk analisis univariat tergantung dari

jenis datanya. Untuk data numerik digunakan nilai mean atau rata-rata, median
60

dan standar deviasi. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan

distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).

3.10.2 Analisis Bivariat

Apabila telah dilakukan analisis univariat hasilnya akan diketahui

karakteristik atau distribusi setiap variabel, dan dapat dilanjutkan analisis bivariat

(Notoatmodjo, 2010). Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji

Sperman Rho. Uji signifikan antara data yang diobservasi dengan data yang

diharapkan dilakukan dengan batas kemaknaan (a < 0,05) yang artinya apabila

diperoleh p < a, berarti ada perbandingan yang signifikan antara variabel

independent dengan variabel dependent dan bila nilai p > a, berarti tidak ada

perbandingan yang signifikan antara variabel independent dengan variabel

dependent.
61

3.11 Alur Penelitian

Penyusunan proposal penelitian

Mengurus perizinan

Ethical clearance

Pengisian Lembar Informed Consent


Consent

Pengisian Kuesioner

Inklusi Eksklusi

Pencatatan Hasil

Input data

Analisis data

Hasil Data

Gambar 3.2: Alur penelitan

Anda mungkin juga menyukai