Anda di halaman 1dari 175

PENGARUH STRATEGI PQ4R

TERHADAP HASIL RELAJAR SISWA


(Kuasi Eksperimen di SMA Darul Maarii)

SKRIPSI
Diajukm Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

··-
111

Oleh
AFRINAWAlmerln..
NIM: 105016100*90
Tgt
,'Jn. lnrluk
kJ:isifikasi ......................................

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTASILMUTARBIYAHDANKEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H/2010M
PERPUSTAKAAN UTAMA
UIN SYAHID JAl\.L\RTA .

LEMEAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul:" Pengaruh Strategi PQ4R Terhadap Hasil Belajar Siswa"
diajukan kepada Fakultas llrnu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalarn Ujian Munaqasah pada 19
April 20 I 0 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh
gelar Sarjana SI (S.Pd) dalarn bidang pendidikan IPA Biologi.

Jakaita, April 20 I 0
Panitia Ujian Munaqasah

Tanggal
Ketua Panitia (Ketua .Jurusan)
Baig Hana Susanti. M.Sc
NIP : 19700209 200003 2 00 I

Sekretaris Jurusan
Nengsih Juanengsih M.Pd
NIP : 197905 I 0 200 604 2 00 I

Penguji I
Dr. Sujiyo Miranto. M.Pd
NIP : 19681228 200003 1 004

Penguji II
Yanti Herlanti, M.Pd
NIP: 19710119 200801 2 010

Mengetahui,
Dekan FITK
LEMBAR PENGESAHAN

"PENGARUH STRATEGI PQ4R TERHADAP


HASIL BELAJAR SISWA"

Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas !lmu Tarbiyah Dan Keguruan
UJN SyarifHidayatullah Jakarta Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S-1)

OLeh:
Afrinawati
NIM: 105016100490

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II
r

Bai Hana Susan i M.Sc Nengsih Juanengsih M,Pd


NIP : 19700209 20 00 2 001 NIP: 19790510 200 604 2 001

PROGRAM STUD! PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1431H/2010 M
ABSTRAK

Afrinawati, "Pengarnh Strategi PQ4R Terhadap Hasil Belajar Siswa",


skripsi, (Eksperimen di kelas I SMA Darul Ma'arif Jakarta Selatan),
Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Alam, Falmltas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, Maret 2010. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh strategi PQ4R terhadap hasil belajar siswa. Metode yang
digunakan pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen yang sampelnya 26
siswa untuk kelas eksperimen dan 26 siswa pada kelas kontrol. Instrumen yang
digunakan adalah tes objektif berbentuk piilihan ganda yang terdiri dari 35 butir
soal. Berdasarkan analisa data dengan menggunakan "t" test, diperoleh basil
bahwa terdapat pengaruh terhadap basil belajar siswa melalui strategi PQ4R. Hal
ini dapat dilihat dengan harga thitung > tiabel pada taraf signifikansi 0,05 yaitu
8,02>2,00.

Kata Kunci: Strategi PQ4R, Hasil Belajar


ABSTRACT

Afrinawati, "The Influence Of PQ4R Strategy To Result Of Students'


Achievement Biology", BA Thesis, (eksperiment studi at first grade SMA Darul
Ma'arif South Jakarta), Program Of The Biological Education Study, Major Of
Natural Sciences Education, Faculty Of Tarbiya and Teaching Science, State
Islamic University Syarif Hidayatullah, Jakarta, March 2010. The research aim
to know the influence of PQ4R strategy to result of students' achievement in
biology. method used at this research in quasi ekperiment, sample consisted of 26
student ineksperimen class and 26 student in control class. Instrument used is
objective, test whith 35 items. Base of calculation result use the formula "t" test,
there are influence of PQ4R strategy to result of learning biology. This result
visible from t,0 ,,,,1 >tiable at significant level is 0, 05, that is 8,02> 2, 00

Keys: PQ4R strategy, students' achivement


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala pttji dan syukur hanya bagi Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah mengantarkan manusia kepada jalan yang benar, Amin.
Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
l. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
2. Baiq Hana Susanti, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA dan juga
Dosen Pembimbing I, atas segala bimbingan, pengarahan dan waktu serta
motivasinya bagi penulis.
3. Nengsih .Tuanengsih M.Pd., selaku pembimbing II, atas segala bimbingan,
pengarahan dan saran, motivasi dan waktunya kepada penulis dengan penuh
kebijakan dan kesabaran.
4. Zulfiani MPd, terimakasih atas arahan, waktu dan motivasi yang diberikan
kepada penulis.
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Pendidikan Biologi, yang telah dengan tulus
ikhlas mencurahkan ilmu dan mendidik penulis, semoga ilmu yang telah
penulis peroleh dapat bermanfaat.
6. Kepala dan Staf perpustakaan FITK dan perpustakaan utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah membantu menyediakan buku-buku yang
diperlukan penulis dalam menyusun skripsi.
7. Kepala sekolah SMA Darul Ma'arif Dra. Hj. Syarifah, M.Pd. yang telah
memberikan izin penelitian kepada penulis.
8. Ibu Siti Zulaiha sebagai guru bidang studi Biologi SMA Darul Maarif yang
telah yang telah memberi kesempatan dan waktu kepada penulis untuk
melakukan penelitian di kelas.
LEMBARPERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada pihak-pihak yang telah


memberikan dukungan baik secara moril maupun materil dalam menyelesaikan
penulisan skripsi ini diantaranya:
1. Ayah dan Amak tercinta yang telah mencurahkan segala doa, kasih
sayang, dan segala motivasinya dengan dengan penuh keikhlasan kepada
penulis, semoga Allah SWT selalu mengasihi dan meridhoinya. Ini
hadiah terindah untuk pe1juanganmu .
2. Mama dan pak tuo terimakasih do'a dan dorongannya semoga Allah
SWT selalu Mengasihi dan Meridhoinya.
3. Rizkan abdurahman adik tersayang, yang tel ah ban yak memberikan
motivasi serta doa-doanya bagi penulis.
4. Yanti Damayanti S.Pd dan Sesilia Hari Putri terima kasih semangat,
kesabaran dan dorongannya selama ini
5. Teman-teman Biologi 2005 Siti Aisyah, Ityanu Rahmatin, Rima Ulfah
Dewi dll. Terimakasih atas amanah dan motivasi yang telah diberikan
selama ini.

Jakarta, Maret 2010

Penulis
DAFTARISI
j

Um bar Pengesahan ...................................................................................... i


Abstrak..--·--·······-------------,-·--··· ii
Kata Pengantar ......................................................................................... iv
Lembar Persembahan .......................................................................................... vi
Daftar lsi---····-·-···-·-·---------·-·-·-------··-·· vii
Daftar Tabel ............................................................................................ x
Daftar Garn bar ••.••.•..•.•••••.••.•••.••.•..•.........••..•...••.•.•.•••••.••••.••••.•.••.•.•.••.•.•. xi
Daftar Lampiran ...................·-··--·-----·-·----··-····-··-· xii
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................ 1
B. Identifikasi Masalah. .. .. ...... .. ....... .. .... ...... ... .. ... .. ... .. .... 5
C. Pembatasan Masalah.... ........ .............. ... ....... .......... .. .. 5
D. PermusanMasalah..................................................... 6
E. Manfaat Penelitian .................... ................... .............. 6
BABII LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKJR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori........................................................... 7
1. Hakikat Strategi Belajar........................... .. .. .. 7
2. Hakikat Strategi Belajar PQ4R...................... 11
3. HakikatHasil BelajarBiologi........................ 18
a. Hakikat Belajar .... ......................... ..... .. .... 18
b.HakikatHasil Belajar............................... 22
c.Prinsip-Prinsip Belajar ............................. 27
d.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil
Belajar...................................................... 29
4. Penerapan Strategi PQ4R Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Biologi Siswa.......................... 34
B. Hasil Penelitian YangRelevan.................................. 35
D. Hipotesis Penelitian ................................................. . 38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian .......•.............................................. 39
B. Waktu Dan Tempat Penelitian .................................. 39
C. Metodologi Penelitian ............................................... 39
I. Desain Penelitian........................................... 39
2. Langkah-Langkah Strategi PQ4R ................. 41
D. Variabel Penelitian.................................................... 42
E. Populasi Dan Sampel ................................................ 42
F. ~feknik Pengun1pulan Data........................................ 43
G. Instrumen Penelitian.................................................. 43
H. Kalibrasi lnstrumen ................................................... 44
1. Validitas Instrumen ....................................... 44
2. Reliabilitas Tes.............................................. 45
3. Tingkat Kesukaran ........................................ 46
4. Daya Pembeda............................................... 47
I. Teknik Analisis Data................................................. 48
I. Analisis Data Kuantitatif............................... 48
a. Normal Gain............................................ 48
b. Uj i Normalitas ,........................................ 48
c. Uji Homogenitas ..................................... 49
d. Uji Hipotesis Statistik" uji t" ................. 49
2. Anal is is Kualitatif ......................................... 50
BAB IV IIASIL DAN PEMBAHASAN
A. Basil Penelitian ......................................................... 5I
I. Data Basil Belajar ........................................... 5I
a. Deskripsi Data Pretest kelompok Eksperimen
dan Kontrol ............................................. 5I
b. Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen
dan Kontrol ............................................. 52
2. Data Hasil Observasi .................................... 56
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data............................ 57
1. Uji Normalitas.............................................. 57
2. Uji Homogenitas .......................................... 59
3. Pengujian Hipotesis...................................... 59
C. Pembahasan............................................................. 61
BABV PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................. 65
B. Saran....................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 66
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................. 36


Tabel 4.1. Data Nilai Pretest dan Postles! se1ta N-gain Kelompok
Eksperimen dan Kontrol....................................................... 54
Tabel 4.2. Kategori Nilai N- gain Siswa Berdasarkan Pre test dan
Post test............................................................................... 55
Tabel 4.3. Rekap Skor Basil Belajar Konsep Bakteri Kelompok
Eksperim en .. .. ..... ... ..... ..... .. ..... ...... .. ... ....... .... ... ...... . ......... .... 55
Tabel 4.4. Rekap Skor Basil Belajar Biologi Konsep Bakteri Kelompok
Kontrol ................................................................................ 56
Tabel 4.5. Basil Observasi Dihubungkan Dengan Basil Belajar ........... 57
Tabel 4.6. Uji Normalitas Kelompok Eksperimen ................................. 58
Tabel 4.7. Uji N01malitas Kelompok Kontrol ....................................... 59
Tabel 4.8. Perhitungan Uji Bomogenitas............................................... 59
Tabel 4.9. Pengujian Hipotesis Nilai N-g_ain dengan "t tesf'
Kelompok Eksperimen dan Kontrol ..................................... 61
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Strategi Pembelajaran dan [stilah-lstilah yang Terkait... 10


Gambar 2.2 : Tiga Ranah Hasil Belajar ................................................. 22
Bagan 2.1 : Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar............ ..... ...... 29
Bagan 2.2 : Faktor Lain yang Mempengaruhi Hasil Belajar .............. 33
Gambar 2.3 : Bagan Kerangka Fikir ...................................................... 38
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas


Eksperimen......................................................................... 70
Lampiran 2. Bahan Bacaan Kelas Eksperimen ...................................... 78
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas kontrol. 92
Lampiran 4. Kisi-Kisi lnstrumen Tes..................................................... 98
Lampiran 5. Instrumen Hasil Analisis ................................................... l 06
Lampiran 6. Perhitungan Validitas Item Soal ....................................... 112
Lampiran 7. Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas lnstrumen .................... 114
Lampiran 8. Daya Pembeda Dan Tingkat Kesukaran Instrumen Tes.... 116
Lampiran 9. Skor Hasil Belajar Siswa ................................................. 117
Lampiran 10. Lembar Observasi Guru................................................... 119
Lampiran 11 Lembar Observasi Siswa .................................................. 122
Lampiran 121. Persiapan Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen Dan
Kontrol .............................................................................. 125
Lampiran 13. Uji Normalitas .................................................................. 139
Lampiran 14. Uji Homogenitas............................................................... 148
Lampiran 15. Persiapan Uji Hipotesis .................................................... 152
Lampiran 16. Pengujian Hipotesis.......................................................... 157
BABI
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Peningkatan taraf hidup dalam masyarakat menuntut manusia untuk
memiliki kemampuan dan keterampilan yang memadai, salah satu tumpuan
penting yaitu pendidikan yang dapat menjadi wahana untuk menciptakan
SOM yang berkualitas. Hal ini sejalan dengan visi pendidikan yaitu:

Pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya sistem penclidikan


sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk
memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi
manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab
1
tantangan zaman yang selalu berubah.

Pendidikan merupakan suatu ilmu terapan yang berasal dari pemikiran-


pemikiran filosofis, teoritis, penelitian empiris dalam praktik pendidikan.
Pendiclikan dapat diai1ikan sebagai usaha sadar clan tereneana untuk
mewujudkan suasana belajar clan proses pembelajaran atau pelatihan agar
peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya supaya
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, emosional, pengendalian diri,
kepribaclian, keeerdasan, akhlak mulia, se11a keterampilan yang cliperlukan
dirinya dan masyarakat. 2
Pendiclikan diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi
pribadi-pribacli anggota masyarakat yang mandiri. Pribadi yang mancliri
adalah pribadi yang secara mandiri mampu berpikir, menemukan dan
menciptakan sesuatu yang baru, melihat permasalahan serta menemukan cara
pemecahan baru yang bernalar dan lebih dapat clipertanggungjawabkan.
Pencliclikan dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak cliclik agar
menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri clan sebagai anggota

1
Undang-Undang dan Peraturan Pen1erintah RI, Tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islan1 Departe1nan Agama Rl, 2006), him 48
2
Asianbrain. Pengertian Pendidikan. tersedia dalmn http://\V\V\V.anneahira.con1/artikel-
pend idi kan/ pen ger ti an-pend id ikan, htn1
2

masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada dan
mampu melakukan perubahan dan menciptakan sesuatu yang barn.
Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional pada pasal II ayat 3 yang
menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
3
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangs£ Berbagai cara dilakukan oleh
pemerintah sebagai penyelenggara pendidikan seperti perubahan kurikulum,
waj ib belajar sembilan tahun, penataan organisasi, peningkatan cara belajar
siswa, pelatihan guru dan lainnya.
Menurut Moh. Surya belajar diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan
oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku barn secara keseluruhan,
sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan
lingkungannya. 4 Dari pengertian tersebut terlihat bahwa siswa adalah pelaku
dari proses belajar sesuai dengan standar proses yang tersirat dalam Peraturan
Pemerintah no. 19 tahun 2005 Bab IV yaitu interaktif yang menjadikan pol a
belajar siswa aktif (active learning) sebagai bukti perubahan paradigma
belajar. 5 Sesuai dengan "otonomi guru' yang tersirat dalam KTSP, kualitas
profesionalisme seorang guru tidak hanya tercermin dalam kemampuan guru
dalam menyusun KTSP tetapi juga dalam implementasinya di dalam kelas. 6
pemilihan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran dan tujuan kurikulum serta potensi siswa mernpakan kemampuan
dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru. Ketepatan pemilihan sebuah
metode akan berpengaruh terhadap basil belajar dan keberhasilan siswa
tersebut dalam mengikuti pembelajaran. 7

3
-Undang-Undang . .. , hlin. 8
4
Anonin1. Pengertian Be/ajar Dan Perubahan Perilaku Dala111 Be/ajar_tersedia dalam
http;//ca fest udi 06 I .word press .com/2 00 8/09I I II pen gerti an-be lajar-d an-peru bahan-pr iIaku-dal am-
be 1ajar/
5
Peraturan Pen1crintah Repub!ik Indonesia no. 19 th 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan, (Eko Jaya: 2005), him 23
6
Yusri Panggabean dkk, Strategi, Ai/ode! dan Eva!uasi, (Bandting, Bina Media Infonnasi,
2007), him. 36
7
Tda Sriyanti, Penerapan Model Pe111be/ajara11 Jnteraktif Berbasis Konsep, Jurnal
Pengajaran Fisika Sekolah Menengah, Vol. 1 No. I, Februari 2009, hhn. 23
3

Setiap metode (strategi) memiliki kekhasan tersendiri seperti yang


dikemukakan Killen dalam Wina Sanjaya
"no teaching strategy is better then others in all circumtances, so
you have to able to use variety of teaching stretegies, and make
rational decision about when each of the teaching strategies is
likely most effective"~

Berdasarkan pernyataannya tersebut dijelaskan bahwa guru harus mampu


untuk memilih strategi yang cocok dengan topik dan keadaan siswa. Namun
j ika bahan pelajaran tan pa memperhatikan metode akan mempersulit guru
dalam mencapai tujuan pembelajaran.9
Rendahnya hasil belajar siswa diakibatkan oleh banyak ha!, salah satunya
adalah faktor guru. Menurut Goodlad dalam Asep Saepudin dari 75% proses
pengajaran di kelas didominasi oleh guru dengan informasi verbal. 10 Tidak
bervariasinya metode yang digunakan oleh guru dalam proses belajar
mengajar di kelas menjadikan siswa kurang aktif terlibat dalam proses
pembelajaran, akibatnya proses pembelajaran terpusat pada guru dan siswa
pasif, sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai. Menurut Weinsten Meyer
dalam Trianto pengajaran yang baik meliputi mengajarkan siswa bagaimana
belajar, bagaimana mengingat, bagaimana berfikir dan bagaimana memotivasi
cliri sencliri yang menjadikan siswa menjadi pembelajar mandiri. 11
Biologi sebagai cabang pendidikan sains mengggunakan model empiris
yang sistematis untuk mempelajari fenomena alam, prinsip pembelajaran
Biologi adalah mengeksplorasi fakta yang aktual sehingga siswa dapat
merespons clan memberikan ruang kepada siswa untuk menganalisa,
mengevaluasi dan mencipta, oleh karena itu sangat dibutuhkan pembelajaran

8
Wina Sanjaya, Pe111be/ajaran Dala1n b11ple111entasi Kurikulun1 Berbasis Kon1petensi,
(Jakarta: Kencana, 2005), hlm.103
9
Syaiful Bahri Djan1arah, Strategi Be/ajar Mengajar, (Jakarta: Rhineka Cipta, 2006),
hlm.76
10
Asep Saepudin, Pengajaran Ber.fikir: Suatu Konsep Pengen1bangan Proses Be/ajar
Mengajar, dalam jurnal TEKNODIK, no. I 7, th. ke-9, Desember 2005, him. I 13
11
Trianto, lvlode/-lvfodel Pe111belajaran !novatif Berorientasi Konstrktivisn1e ,(Jakarta:
Prestasi Puslaka,2005), him. 143
4

yang bersifat student centered yang memberikan pengalaman langsung atau


siswa ditekankan untuk aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar.
Menurut Cain dan Evan sains mengandung empat ha! yaitu: konten atau
produk, proses atau metode, sikap dan teknologi. Sains sebagai konten berarti
bahwa dalam sains terdapat fakta, hukum, konsep dan teori yang sudah dapat
diterima kebenarannya. Sains sebagai proses atau metode berarti sains
rnerupakan suatu produk atau metode untuk mendapatkan pengetahuan. Sains
sebagai sikap berarti dalarn sains terkandung sikap jujur, objektif. Sains
sebagai teknologi berarti sains memiliki keterkaitan dengan lingkungan sehari-
hari.12

Atas dasar pernikiran tersebut rnaka model pembelajaran yang perlu


dikembangkan perlu penekanan pada kegiatan belajar siswa aktif. Salah satu
upaya untuk mengatasi masalah peningkatan mutu dalam pendidikan sains
atau Biologi tersebut adalah dengan menerapkan pembelajaran yang
menitikberatkan pada keterarnpilan-keterampilan tertentu seperti keterampilan
dalam menyelesaikan masalah, keterarnpilan dalam rnengamati obyek,
ketera111pilan dala111 rnengarnbil keputusan, keterarnpilan dalam menganalisis
data, berfikir secara logis, sisternatis serta keterampilan dalam rnengajukan
pertanyaan. Sehingga pernbelajaran akan lebih menitikberatkan kepada siswa
dan siswa aktif dalarn rnengikuti kegiatan belajar mengajar. Penggunaan cara
pembelajaran aktif baik sepenuhnya atau sebagai pelengkap cara belajar
tradisional akan meningkatkan kualitas pembelajaran. 13
Pendekatan pembelajaran pada mata pelajaran Sains Biologi banyak
111engacu pada pendekatan pembelajaran keterampilan proses. Namun
pelaksanaannya belum maksimal, yang dapat dilihat dari keterampilan siswa
yang masih kurang dalam menerapkan metode ilmiah untuk mempelajari
konsep-konsep biologi sehingga basil yang diinginkan tidak maksimal.

12
Nuryani y rustan1an dkk., Strategi Be/ajar Mengajar Biologi, (Malang; Universitas
Negeri Malang, 2005), Cet. I, hlm.74
13
Sudannan, Peningkatan Pen1aha111an Dan Daya Ing at Sisu1a lv!elalui Strategi Previe1v,
Question, Read, Reflect, Reciete, Dan Revie1v (PQ4R) tersedia dalain
http://j urna 11 ipi .\.Vordpress. co 1n/j r i-vo 1un1e-4/ no in or-2/ sud annan/
5

Penyebab lain yang sering mengakibatkan rendahnya basil belajar Biologi


yaitu siswa sering tidak hafal dengan konsep, sebagai materi pembelajaran
yang penuh dengan konsep yang bersifat menjelaskan maka Biologi harus
dapat dipahami dan diingat dengan baik oleh siswa.
Salah satu strategi pembelajaran yang menitikberatkan kepada siswa dan
siswa aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar adalah strategi belajar
PQ4R. Strategi PQ4R adalah strategi belajar yang merupakan bagian dari
strategi elaborasi. Strategi ini digunakan untuk membantu siswa memahami
apa yang mereka baca, dan dapat membantu proses belajar mengajar di kelas
14
yang dilaksanakan dengan kegiatan membaca buku.
Strategi elaborasi adalah proses penambahan rincian sehingga informasi
baru akan menjadi lebih bermakna, oleh karena itu membuat pengkodean
lebih mudah dan memberikan kepastian. Strategi ini membantu memindahkan
15
informasi dari memorijangka pendek ke memorijangka panjang.
Dengan demikian diharapkan penggunaan strategi PQ4R dalam
pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu penulis
merasa tertarik untuk · melakukan pengkajian secara teoritis maupun praktis
permasalahan ini dengan judul: "Pengaruh Strategi PQ4R Terhadap Hasil
Belajar Siswa"

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah
sebagai berikut:
I. Model dan metode belajar yang menoton.
2. Siswa pasif dalam menerima materi pembelajaran.
3. Pembelajaran sering bersifat teacher centered
4. Siswa tidak memahami konsep dengan baik.
5. Rendahnya hasil belajar siswa

14
Trianto, Model ... , him. 146
15
Trianto, Model .. .,hlm. 146
G

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka penelitian ini hanya dibatasi
pad a:
I. Subyek penelitiannya adalah siswa kelas X (sepuluh) semester I
(satu) tahun ajaran 2009/2009.
2. Strategi belajar yang digunakan yaitu PQ4R yang terdiri dari 6
tahapan (preview, question, read, reflect, reciete, review).
3. Hasil belajar yang diukur difokuskan pada aspek kognitif.

D. Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian 1111 adalah
"Bagaimanakah pengaruh strategi PQ4R terhadap basil bclajar siswa'!"

E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak, diantaranya;
l. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat menjadi wahana ilmiah dalam
mengaplikasikan kemampuan yang telah diperoleh selama perkuliahan
dan memberikan gambaran yang jelas tentang pembelajaran strategi
PQ4R pada tingkat SMA dalam meningkatkan basil belajar.
2. Memberikan wacana dan bidang kajian bagi berbagai kalangan dalam
mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih baik.
BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN
PENGAJUAN IIlPOTESIS

A. Landasan Teori
1. Hakikat Strategi Belajar
Secara umum strategi berarti suatu garis-garis besar haluan untuk
bertindak dalam berusaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. 1 Strategi
memiliki makna yang sama dengan teknik, kiat atau taktik. Strategi
merupakan pola umum rentetan yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan te11entu. 2 Strategi diartikan sebagai suatu rencana kegiatan yang
dirancang sesama untuk mencapai tujuan yang ditunjang atau didukung oleh
hasil pemulihan pengetahuan atau keterampilan yang sudah dikuasai. 3
Menurut Gibbs strategi adalah rencana untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dengan biaya sekecil mungkin. Menurut Ivor D Davies strategi
berarti rencana pokok mengenai pencapaian, berberapa tujuan yang lebih
umum. 4 Strategi dapat diartikan bagaimana cara isi pelajaran disajikan atau
dipresentasikan dalam lingkungan pembelajaran. 5
Menurut Puspitasari dalam Penelitian Tindakan Kelas, strategi-strategi
belajar merupakan pembelajaran yang mengajarkan siswa bagaimana
belajar, mengingat, berpikir dan bagaimana memotivasi diri sendiri. Hal ini
didasarkan pada anggapan bahwa keberhasilan siswa dalam belajar sebagian
besar tergantung pada kepandaian siswa belajar secara mandiri sekaligus
memonitor hasil belajarnya6

1
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Be/ajar J\1engajar, (Jakarta: Rhineka Cipta, 2006),
hlm.5
2
Wina Sanjaya, Pe111belajaran Dala111 lmple1nentasi Kurikuhon Berbasis Ko1npetensi,
(Jakarta: Kencana, 2005), hlm.99
3
Nuryani rustaman, Strategi Be/ajar Aiengajar Bioiogi, (Malang: UNM,2005), hlm.4
4
Yusri Panggabean dkk, Strategi, lv!odel dan Evaluasi, (Bandung, Bina Media Informasi,
2007), him 45
5
Yusri Panggabean dkk, Strategi, ... , hln1 46
6
Uyad. Pene!itian Tindaka11 Ke/as tersedia da!am
http://uyad.blogspot.com/2008/04/ncnclitian-tindakan-kclas.htn1l

7
8

Strategi belajar mengacu pada prilaku dan proses berfikir yang


digunakan oleh siswa yang mempengaruhi apa yang dipelajari, tennasuk
proses memori dan metakognitif. Menurut Pressley dalam Trianto strategi
belajar adalah operator-operator kognitif dan di atas proses-proses yang
7
secara langsung terlibat dalam menyelesaikan tugas (belajar) dan diukur
8
melalui prilaku dan proses berfikir siswa
Strategi belajar adalah salah satu cara yang dapat digunakan oleh siswa
untuk dapat belajar mengolah pikiran sendiri. Sedangkan posisi guru, lcbih
diharapkan mengembangkan atau mencari alternatif yang digunakan untuk
membimbing siswa.
Menurut Puspitasari dalam Muhamad Ali strategi-strategi belajar juga
dikenal sebagai strategi kognitif, karena strategi tersebut lebih dekat pada
basil belajar kognitif dari pada tujuan belajar perilaku. 9Tujuan kognitif
tradisional yang diharapkan adalah siswa dapat memahami sebuah wacana
dalam buku. 10
Pencapaian suatu tujuan pembelajaran turut ditentukan oleh ketcpatan
penggunaan strategi pembelajaran. 11 Menurut Wienstein dan Meyer Tujuan
utama pengajaran strategi bclajar adalah mengajarkan siswa untuk bclajar
atas kemauan dan kemampuan diri sendiri 12 atau pembelajar mandiri (self
regulated learner). Menurut Arends dalam Trianto ada empat hal yang dapat
dilakukan oleh siswa agar dapat belajar mandiri yaitu:
a. Secara cermat mendiagnosis suatu situasi pembelajaran tertentu.
b. Memilih suatu strategi belajar tertentu untuk menyelesaikan masalah
te11entu yang dihadapi.

7
Trianto, A1odel-Afodel Pen1belajaran fnovatif Berorientasi Konstrktivis111e,(Jakarta:
Prestasi Pustaka,2005) hlin. 85
8
Trianto, Mode/-Model ... ,hlm 86
9
Muhainad ali. J\1ode/ pen1belajaran PQ4R tersedia dalmn
http://Jnuhan1n1adaliton1acoa.blogspot.co1n/2009/04/n1odel-ncn1bclajaran-p~J4r.htn1[
0
' Trianto, Mode/-Model ... ,hlm 152
11
Bambang Sutjipto, Penggunaan Metoda Pen1be/ajaran (Suatu 1\1etaanalisis Kajian
Tesis Program Pasca Smjana UNJ, dalam jurnal TEKNODIK, no. 12, th. Kc-7, oktober 2003,
hlm.81
12
Asianbrain, Strategi Be/ajar dalain b.!!n://\-V\V\V.anncahira.coin/dunia-bclajar/stratcei-
bclajar.htin
9

c. Me1tionitor keefektifan strategi tersebut.


d. Cukup termotivasi untuk terlibat dalam situasi belajar tersebut
sampai masa!ah tersebut terselesaikan. 13
Menurut Djamarah Sain dalam Trianto ada empat strategi dalam belajar
mengajar yaitu:
a. Mengidentifikasi, menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan
tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang
diharapkan.
b. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi
dan pandangan hidup masyarakat.
c. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, taktik dan teknik belajar
mengajar paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan
oleh guru dalam kegiatan pembelajarannya.
d. Menetapkan batas minimal keberhasilan atau kriteria standar
keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam
evaluasi belajar mengajar, dan dapat dijadikan umpan balik untuk
penyempurnaan sistem intruksional secara keseluruhan. 14
Langkah -langkah mengajarkan strategi belajar yaitu:
a. Memberi tahu siswa bahwa mereka diajarkan strategi belajar agar
fokus.
b. Menunjukan hubungan positif penggunaan strategi belajar terhadap
hasil belajar.
c. Memeragakan strategi yang diajarkan.
d. Menjelaskan kapan dan mengapa suatu strategi digunakan.
e. Memberi penguatan kepada siswa yang menggunakan strategi
belajar.
f. Memberikan praktik yang beragam dalam pemakaian strategi belajar.
g. Memberikan umpan balik saat menguji materi dengan strategi belajar
tertentu.

13
Trianto, Model-Mode/ ... ,h!m 155
14
Trianto, Model-Mode/ ... ,h!m. 144-145
JO

h. Mengevaluasi penggunaan strategi belajar dan mendorong s1swa


15
melakukan evaluasi mandiri.
Berdasarkan teori kognitif dan pemprosesan informasi terdapat empat
jenis strategi-strategi belajar yakni:
a. Strategi mengulang; mengulang sederhana dapatt membantu
mempertahankan infonnasi dalam memori jangka pendek.
b. Strategi organisasi; strategi peningkatan keberrnaknaan informasi
baru melalui struktur pengorganisasian yang sesuai dengan informasi
tersebut.
c. Strategi elaborasi; proses penambahan rincian sehingga lcbih
bermakna.
d. Strategi metakognitif; berrhubungan dengan pemikiran s1swa
bagaimana untuk menggunakan strategi tertentu dengan tepat. 16
Untuk menjelaskan proses pembelajaran dapat dimulai dengan istilah
pendekatan, kemudian dijabarkan pada model pembelajaran, strategi
pembelajaran, metode pembelajaran, teknik dan taktik baru. Untuk
17
menjelaskan hierarki tersebut digambarkan sebagai berikut:

r
~Pciluek;t;;pe;J"ibe1njirratt-1
l (Studt~~~~' Tl'ad1ei· ~1tcre~
----......,,____.......---
i~"Strn!egi Pc111l1dajiirM'-~
i (expositio11·di$co\'Cl)' learning_ or
j grottp·iwlivid1rnl lc:irni11g,)
-<
'"·,..
Teb1ik tt;m Ta~tik Pcmt;,·h~jam11
($pC"Si!1k, itdividua!, unik)

Gambar 2.1
Strategi Pembelajaran dan lstilah-lstilah yang Terkait

15
Trianto, Aiode/-1\1odel ... ,h!n1. 88
16
Trianto, Jvfode/-1\1odel ... ,hlm. 156
17
Wina Sanjaya, Pen1belajaran ... , hhn. 100
lI

2. Hakikat Strategi Bela.jar PQ4R


Strategi PQ4R di kembangkan oleh Thomas dan Robinson merupakan
pengembangan dari strategi SQ3R (survey, question, read, reciete, review)
yang beguna untuk meningkatkan pemahaman dalam kegiatan membaca. the
PQ4R strategy is an individualized method for improving reading
comprehension 18
Strategi belajar PQ4R merupakan salah satu bagian dari strategi
elaborasi. Strategi ini digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang
mereka baca, dan dapat membantu siswa mengingat apa yang telah mereka
baca dan membantu kegiatan belajar mengajar di kelas dengan kegiatan
membaca buku. 19 Teori deskriptif menyatakan bila isi I materi pelajaran
(kondisi) diorganisasikan dengan menggunakan model elaborasi (metode),
maka peroleban belajar atau resistansi (basil) akan meningkat. 20
Strategi elaborasi adalah suatu pembelajaran yang membantu siswa
dalam proses pengembangan makna informasi baru dengan penambahan
rincian dan penemuan hubungan-hubungan terdiri dari analogi, catatan
matriks dan PQ4R. 21 PQ4R is a strategy that helps individ11als focus 011
mentally organizing information and making it meaningful. 22 Strategi PQ4R
membantu s1swa untuk mengorganisasi informasi dan membuat
pembelajaran Jebih bennakna. Oleh karena itu strategi ini cocok digunakan
pada konsep yang bersifat deklarati f dan pengetahuan prosedural.
Pengetahuan deklaratifyaitu pengetahuan yang dimiliki olch pembelajar
tentang sesuatu seperti syair, fakta, aturan dan lainnya. Pengetahuan
prosedural yaitu pengetahuan yang dimiliki oleh siswa bagaimana dapat

18 !Vluskingu1n Collage, General-P111pose Learning Strategies Reading Co111prehension


tersedia dalatn http://\V\V\v.buddies.org/articles/refil!.il.1g,.illif, h!1n. 68-69
19
Trianto, Model-Model ... ,hlm. 146
20
Asri Budiningsih, Be/ajar dan Pe111belajara11, (.Jakarta: Rhineka Cipta, 2005), hln1. 13
21
Uyad. Penelitian ...
22 Boise State University~ Reading Text Book tersedia dalan1
http://tutor in 12.. boiscstate.cdu/studyi nr!./pd ti'Readi ngo/o20a%20Textbook. pd thttp://tutoring. boiscst
ate.edu/studvin!"!/pdf/Rcading%20a%20Tcxtbook.pdf
12

111elakukan sesuatu, seperti 111elakukan pe111bagian pecahan,


111endekla111asikan sajak dan lainnya. 23
Dapat dikatakan bahwa PQ4R adalah prosedur analisis 111embaca untuk
me111bimbing siswa dala111 111empelajari teks secara siste111atis melalui
prosedur Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review. Siswa secara
aktif memproses isi teks dengan pendekatan yang 111irip dengan rnetode
tradisional dala111 111empelajari teks secara independen sehari-hari. Dengan
menerapkan pendekatan ini dikelas siswa mendapatkan pengalarnan strategi
yang dapat mereka terapkan saat belajar sendiri. Sebagai prosedur analisis
dalarn rnembaca, PQ4R rnembuat pembelajaran teks oleh siswa rnenjadi
rutinitas sehari-hari.
Strategi PQ4R 111emberi kemungkinan para siswa untuk belajar seeara
siste111atis, efektif dan efisien dalarn menghadapi berbagai rnateri l\if11-.
Menurut Nur, strategi ini lebih efisien dipergunakan untuk belajar, karena
siswa dapat berulang-ulang mempelajari materi ajar dari tahap meninjau
bacaan atau materi ajar sampai tahap meninjau ulang rnateri tcrsebut. 2'1
Penggunaan strategi elaborasi dengan strategi PQ4R (Preview, Question,
Read, Reflect, Recite, dan Review), dapat mernperlihatkan pcrnbelajaran
sebagai proses penambahan rincian pada skernata yang telah ada di otak
untuk 111e111buat infonnasi baru agar 111udah diingat atau dipelajari, sehingga
pe111belajaran akan 111enjadi lebih bermakna. Penggunaan strategi PQ4R
secara sistematis dapat membantu siswa mengetahui, 111emahami,
menerapkan, 111enganalisis, rnensintesis, dan mengevaluasi apa yang rnereka
baca.

23
ivtoharnad Nur, Strategi-Strategi Be/ajar, (Surabaya;Unesa- University Press, 2000),
hlm.16
21
Nyon1an Se!an1at, hnplen1entasi 1\fodel Pe111belajara11 Kooperal[( dengan Afe!ode
• I

PQ4R Berbantu LKiVJ Untuk A1eningkatakan Kualitas pe111belajaran Ki111ia Analitik Kua/itati);
(Laporan Penelitian Jurusan Pend. Kin1ia, Fakultas Pend. MIPA, Universitas Pendidikan Ganesha,
2006), him. 9
13

Karakteristik strategi PQ4R yaitu:


a. Mengacu pada perilaku dan proses berpikir, terrnasuk proses rnernori
dan metakognitif, yang secara langsung terlibat dalarn menyelesaikan
tugas belajar.
b. Mengajarkan siswa untuk belajar atas kemauan sendiri, sehingga
mernbentuk siswa sebagai pembelajar mandiri rnelalui kegiatan
mendiagnosa suatu pembelajaran tertentu, mernilih strategi belajar
untuk menyelesaikan belajar yang dihadapi, memonitor keefektifan
strategi yang digunakan sehingga siswa terrnotivasi untuk tcrlibat
dalam situasi belajar, sampai masalah terselesaikan 25
Langkah-langkah yang harus dilakukan pada strategi PQ4R yaitu
a. Preview
Siswa diberikan tugas membaca cepat dengan memperhatikan
judul-judul dan topik utarna, tujuan umum dan rangkuman, scrta
rumusan isi bacaan. Tahap ini bertujuan agar siswa mcmpcrolch
sedikit gambaran mengenai apa yang akan dipelajari. Siswa dirninta
untuk memperhatikan ide pokok yang akan menjadi inti pembahasan
dalam bahan bacaan siswa. Dengan ide pokok ini akan memudahkan
siswa memberikan keseluruhan ide yang ada.
Pada aktivitas preview ini, guru pcrlu mcmbanlu dan
rnendorong siswa untuk merneriksa atau meneliti secara singkat
seluruh struktur teks, judul bagian (heading) dan judul sub bagian
(sub heading), istilah dan kata kunci, serta rangkuman. Dalam
melakukan preview, siswa dianjurkan untuk menyiapkan pensil,
kertas, dan stabilo untuk menandai bagian-bagian terlentu. 13agian-
bagian tertentu ini akan mernpennudah menyusun bahan pertanyaan
pada langkah selanjutnya.

,.
-' Stefania, ll1akalah lnovatiftersedia dalain
h!.ill://stefaniaportofolio.blogspot.co1n/2008 12 Ol archive.htn1l
14

b. Question
Siswa mendalami topik dan judul utama dengan mengajukan
pertanyaan yang jawabannya dapat ditemukan dalam bacaan
tersebut, kemudian mencoba menjawabnya sendiri. Pada langkah
question ini, guru perlu memberi petunjuk atau contoh kepada siswa
untuk menyusun pertanyaan yang jelas, singkat dan relevan dengan
bagian-bagian teks yang telah ditandai pada langkah pertama.
Pengalaman menunjukan bahwa apabila seseorang membaca untuk
sejumlah menjawab sejumlah pertanyaan, maka akan membuat siswa
membaca lebih hati-hati secara seksama serta akan dapat membantu
26
mengingat apa yang mereka baca.
Dalam sebuah pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya
digunakan untuk menggali informasi, baik adrninistrasi maupun
akademis, mengecek pemahaman siswa, membangkitkan respon
pada sis\va, 1nengetahui sejauh 1nana keingintahuan SIS\Va,

rnengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa lebih banyak Jagi


pertanyaan dari siswa dan untuk rnenyegarkan kembali pengetahuan
siswa. 27
c. Read
Siswa ditugaskan rnembaca bahan bacaan secara cermat dengan
rnengajukan pengecekan pada langkah kedua. Pada langkah ini siswa
mernbaca teks secara aktif untuk mencari jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan yang telah disusun. Siswa konsentrasi rnencari jawaban
dari pertanyaan yang telah dibuatnya sendiri dengan stabilo, pulpen,
maupun ala! penanda lainnya. Guru perlu meminta siswa rnembaca
secara aktif untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang telah
disusun. Dalam ha! ini, membaca aktif berarti juga membaca yang
difokuskan pada paragraf-paragraf yang diperkirakan mengandung
jawaban-jawaban yang relevan dengan pertanyaan tadi. Selain itu

26
Trianto, ... , h. 148
27
NiningWirdaningsih, Pengaruh Metode SQJR Terhadap Hasil Be/ajar pada Ko11.rep
Orga11isa.ri Kehidupan, (Skripsi Prodi Pendidikan Biologi, lurusan IPA, UIN Jakarta, 2008), h. 12
15

juga menggarisbawahi kata-kata kunci dari teks yang dibaca. Selain


itu, pada tahap ini siswa dapat memahami gambar dan diagram yang
ada didalam teks. Pemahaman gambar dalam tahap ini didukung olch
28
Mary Catherine. Swanson.
d. Reflect
Siswa melakukan refleksi sampil membaca dengan cara
menciptakan gambaran visual dari bacaan dan menghubungkan
infonnasi baru di dalam bacaan tentang apa yang telah diketahui.
Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru saja
dipelajari atau berpikir kebelakang tentang apa-apa yang sudah
dilakukan dimasa lalu. Siswa mengendapkan apa yang baru
dipelajarinya sebagai struktur pengetahuan baru, yang merupakan
pengayaan atau revisi dari pengetahuan sebelumnya. Refleksi
merupakan respon terhadap kejadian, aktivitas, atau pengetahuan
yang baru diterima. 29 Pada tahap ini siswa mencoba memecahkan
masalah-masalah yang disimulasikan dan menciptakan gambaran
visual dari bacaan. Mereka mencoba untuk menghubungkan
informasi baru didalam bacaan dengan apa yang telah dikelahui.
Pengetahuan yang bennakna diperolch dari proses.
Pengetahuan yang dimiliki siswa diperluas melalui konteks
pembelajaran, yang kemudian diperluas sedikit demi sedikit. Guru
membantu siswa membuat hubungan-hubungan antara pengetahuan
yang dimiliki sebelumnya dengan pengetahuan-pengetahuan yang
baru. Dengan begitu, siswa memperoleh sesuatu yang berguna bagi
dirinya tentang apa yang baru dipelajarinya
e. Recite
Siswa diminta untuk mengingat kembali informasi yang telah
dipelajari dengan menyatakan butir-butir penting sccara nyaring
dengan menanyakan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan. Dari

28
Nining Wlrdaningsih, Penga11th . ., h. 13
29
Trianto, Model-A1odel ... , h. 113
16

catatan-catatan yang terdahulu dan berlandaskan ide pada s1swa,


siswa diminta untuk membuat intisari materi pelajaran.
Reciting membantu siswa memonitor pemahamannya dan
memberikan informasi kapan. Selain itu, siswa membentuk
kelompok yang sudah ditentukan oleh guru, walaupun ada beberapa
siswa yang merasa keberatan dengan pasangan teman kelompoknya,
sehingga guru maupun observer memberi pengarahan dan pengertian
kepada beberapa siswa tersebut. Pengkordinasian kclompok ini
sesuai dengan pernyataan dari The Electronic Learning Community
dalam "Reading Strategies for All Content Area" yaitu pada tahap
review dapat dilakukan dengan membentuk kelompok diskusi. Siswa
melakukan tanya jawab dengan teman kelompoknya dengan tidak
melihat catatan. Melakukan tanya jawab 1111 sesuai dengan
pernyataan yang diadopsi dari Penn State University yaitu pada tahap
ricite, dapat melakukan tan ya jawab dengan diri sendiri atau teman. 30
f. Review
Siswa diminta untuk mengulang kembali seluruh catalan
singkat yang telah dibuatnya, mengulang kembali scluruh bacaan
bila perlu dan sekali lagi jawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan.
Pada langkah ini siswa meninjau ulang seluruh jawaban alas
pertanyaan pada langkah kedua dan ketiga. Review yang efektif
memasukan lebih banyak informasi yang baru dalam memori jangka
panjang. Membaca ulang merupakan salah satu bentuk review, tetapi
mencoba menjawab pertanyaan kunci tanpa mengacu atau melihat
pada buku adalah cara yang terbaik. Review juga dapal dilakukan
dengan menyimpulkan informasi yang d ipelajari dcngan
menggambar grafik, menulis kesimpulan, berpartisipasi dalam lim
diskusi atau dengan belajar kelompok untuk ujian. Pada tahap ini
diharapkan siswa selain dapat membandingkan pengetahuan juga

30
Nining Wirdaningsih, Pengaruh ... , h. 13
17

mengingatkan kembali tentang apa saja yang mereka pelajari selama


pembelajaran.
Keenam langkah tersebut menurut Anderson dalam Ahmad Sulhan
strategi PQ4R memusatkan siswa pada pengorganisasian informasi
bermakna dan melibatkan potensi siswa dalam menguraikan secara lebih
rinci informasi ke dalam suatu jawaban yang memadai. Hal tersebut dapat
membantu siswa secara efektif menghafal informasi dari bacaan,
mengaktifkan pengetahuan awal, dan mengawali proses pembuatan
hubungan antara informasi barn dan apa yang telah diketahui31 dan
membantu siswa memahami materi pelajaran, terutama terhadap materi-
materi yang lebih sulcar dan menolong siswa untulc berkonsentrasi lebih
lama.
Langkah-langkah dalam strategi PQ4R mendorong siswa untuk lebih
aktif, kreatif, sistematis dan bertujuan dalam membaca sebuah bacaan,
sehingga pembaca lebih Jama mengingat setiap gagasan pokok suatu bacaan
dan hasil pembelajaran siswa dengan menggunakan strategi PQ4R dapat
lebih memuaskan
Strategi PQ4R memiliki keunggulan sebagai berikut:
a. Tepat digunakan pada pengajaran pengetahuan yang bersifat
deklaratif berupa konsep-konsep, definisi, kaidah, dan pengetahuan
penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Dapat membantu siswa yang memiliki daya ingat yang lemah dalam
menghafal konsep pembelajaran.
c. Mudah diterapkan pada semua jenjang pendidikan.
d. Mampu membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan proses
bertanya dan mengkomunikasikan pengetahuannya,
e. Dapat menjangkau materi pelajaran dalam cakupan yang Juas.

31
Ahmad Sulhan, Upaya Me11i11gkatka11 Prestasi Be/ajar Si>wa Dmgan Me11ggtmaka11
Strategi Elahorasi Melalui Metode PQ4R Da/am PembelajmJiii1'endidi/am Agama Islam Di
KP/nr; Vil .flnm lrJpu,m 1-'\ MntnrFn» ~ltrin.::1 ffNM fM~tl'l~n..-nP.mnc:t::llc~::ln TTNM Mi:ati:ari:am
18

Kelemahan strategi PQ4R yaitu:


a. Tidak tepat digunakan dalam penbrajaran pengetahuan yang bersifat
prosedural seperti keterampilan.
b. Sulit dilaksanakan jika sarana seperti buku paket tidak tersedia di
sekolah
c. Tidak efektif digunakan di kelas yang memiliki jumlah siswa yang
besar karena bimbingan guru tidak maksimal terutama dalam
merumuskan pertanyaan. 32

3. Hakikat Basil Belajar Biologi


a. Hakikat Belajar
Belajar merupakan suatu proses untuk mencapai sebuah perubahan
yang disertai dengan pengalaman, perubahan yang dihadapi berupa
perubahan sikap dan mental. Adapun pengertian belajar menurut
Hilgard dan Bower dalam buku Theories Of Learning (1975)
mengemukakan. Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku
seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh
pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana
perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar
kecendrungan respon pembawaan. kematangan atau keadaan-keadaan
sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat, dan
sebagainya). 33
Writig dalam bukunya Psyco/ogy Of Learning seperti di kutip
Muhibin Syah mendefinisikan belajar sebagai any relativity permanent
change in any organism's behavioria/ that accurs as a result of
experience yaitu perubahan relatif menetap yang terjadi dalam segala
macam atau keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai basil
dari penh'lllaman. 34

32
Muhamad Ali. Model ...
33
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidika11, (Bandung; Roi<dakruya.2003 ), hlm.84
34 Mnhih-in ~u~h Pc-flrnlruri Ph'tulirliZ..rn1 TLnlhrrn P02vl.,.Jn•rln-n Rhl-tr fn.,.....,rlnnrr· J>.-...,rl:.,.
19

Menurut Reber defenisi belajar dioatasi dengan dua macam


definisi. Pertama belajar adalah The proses of aquiring knowledge,
yakni proses memperoleh pengetahuan. Kedua, a relativity pennenent
cange in respont potentiality which accurs as a result of reinforced
prectice, yaitu suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif
Ianggeng sebagai basil latihan yang diperkuat.35Jadi menurut Reber
belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan yang dapat
mengubah kemampuan bereaksi seseorang yang bersifut permenen jika
dilaknkan suatu latihan. Belajar merupakan suatu proses yang bersifut
internal.
Gagne menyatakan bahwa belajar terjadi apabila suatu situasi
stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedennlcian
rupa sehingga perl:matannya berubab dari sebelum ia mengalami situasi
itu ke sesudah ia mengalami situasi tadi. 36 Skiner dalam Educational
Physicology: The Teaching-Learning Proses, berpendapat babwa
belajar merupakan sebuah proses adaptasi yang berlangsung secara
progresif, dan Skiner percaya babwa adaptasi akan mendatangkan basil
yang optimal jika diberi penguat (reinforcer)3 1
Belajar mennrut Howard L.Kingsley sebagai beriknt: learning is
the process by wich behavior (in the broarder sense) is orginated or
changed through practice or training. Belajar merupakan suatu proses
dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui
praktik atau latihan.38
Sedangkan belajar mennrut Crow dan Crow dalam buku
educational physicology menyatakan belajar adalah memperoleh
kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap. Dengan adanya proses
adaptasi terliadap sesuatu yang menunjukan adanya perobaban yang

35
Muln"bin Syah, P!iifulogi ... , Wm.91
36
Ngalim Purwanto, Psikologi. .. ,hlm.84
37
Muht"bin Syah, Psikologi ... , him. 90
33
Ahn Ahmadi dan Widodn Sunrivnnn_ p_~fknlnui RPlninr (Jakm-rn· RhinPlc~ rint-i:.7001\
20

progresif dari tingkah laku yang memuaskan minat individu untuk


• • 39
mencapat tuJuan.
Menurut Mtihibin Syah belajar dipahami sebagai tahapan
pernbahan seluruh tingkah Iaku individu yang relatif menetap sebagai
basil pengaJaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan
proses kognitif. Perubahan tingkah laku tersebut timbul alaDat proses
40
kematangan.
Menurut Slameto belajar adaJah suatu proses yang dilakukan
seseorang untuk memperoleb perubahan tingkah laku yang barn secara
keseluruhan, sebagai basil peugalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungan.41 Menurut Harlod Spears learning is to observe, to
read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow
direction, dengan kata lain belajar adaJah mengamati, membaca,
meniru, mencoba sesuatu, mendengarkan dan mengikuti aiah
tertentu.42
Jadi dari berberapa peudapat di atas diperoleh bahwa belajar adalah
proses perubahan tingkah laku terbadap sesuatu yang diaJabatkan oleb
stimulus berulang-ulang yang memiliki tujuan dan menyangkut aspek
kepribadian baik fisik manpun psikis yang diperoleb timbul aJa'bat
proses kematangan. Sesuai dengan yang dinyatakan oleh Abin
Syamsudin bahwa belajar selaJu menunjukan kepada suatu proses
perubahan prilaku atau pn'badi seseorang berdasarkan praktik atau
pengaJaman tertentu.43
Perubahan tingkah laku dalam diri individu memiliki banyak jenis
dan tidak keseluruhan pernbahan dalam arti belajar. Abu Ahmadi

39
Alex Sobur, Psilwlogi Umum, (Bandung, Pustaka Setia, 2003), hlm.220
40
Muhibin Syah, Psilwlogi ... ,him. 92
41
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rhineka Cipta,
2003}, h. 2
42
Agus Suprijono, Cooperative Learning Teari dan Aplikasi Paik.em, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2009}, him. 2
43 Ahin Sv~m~rufin M~lnnnn P~ilrnlnai YononrliAilrnn PornHn"l-nl '{"._.1,,. ..... 1>h-,..,.:,...,,,,.,...
21

mengemukakan perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar


adalah sebagai berikut:
I) Perubahan yang te1jadi secara sadar,individu yang belajar akan
menyadari terj ad inya perubahan atau sekurang-kurangilya
merasakan telah terjadinya perubahan dalam dirinya.
2) Perubahan dalam belajar bersifat fungsional, suatu perubahan
yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan
berguna dalam kehidupan dan proses belajar berikutnya.
3) Perubahan dalam belajar bersifat aktif dan positif, perubahan
tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena usaha
individu itu sendiri dan perubahan yang terjadi senantiasa
bertujuan ke arah yang lebih baik.
4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara.
5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah, perubahan
tingkah laku terjadi karena adanya tujuan yang hendak dicapai
6) Perubahan mencakup segala aspek tingkah laku, jika seseorang
belajar sesuatu, sebagai hasilnya akan memperoleh
44
keterampilan, pengetahuan dan sebagainya.
Dilihat dari tujuan dan basil yang diperoleh dari kegiatan belajar
maka terdapat delapan jenis belajar, yaitu:
I) Belajar abstrak, jenis belajar ini dengan menggunakan cara-
cara berpikir abstrak yang bertujuan untuk memecahkan
masalah dan memperoleh pemahaman yang abstrak.
2) Belajar keterampilan, tujuannya adalah untuk memperoleh dan
menguasai keterampilan-keterampilan tertentu.
3) Belajar sosial, bertujuan kepada penguasaan keterampilan atau
pemecahan masalah-masalah sosial.
4) Belajar pemecahan masalah, bertujuan untuk memperoleh
kemampuan atau keterampilan memecahkan berbagai masalah
secara rasional dan logis.

44
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, ... , h. 121-123
22

5) Belajar rasional, yaitu belajar dengan menggunakan


kemampuan berfikir secara rasional, yang menjadi tujuannya
adalah kemampuan menggunakan konsep dan prinsip.
6) Belajar kebiasaan, yaitu proses pembentukan kebiasaan baru
dari kebiasaan yang sudah ada, yang bertujuan agar kebiasaan
baru lebih tepat dan positif dalam arti selaras dengan kebutuhan
ruang dan waktu atau bersifat kontekstual.
7) Belajar apresiasi, bertujuan agar individu memperoleh dan
mengembangkan kecakapan ranah rasa (effective skill).
8) Belajar pengetahuan atau studi, yaitu jenis belajar yang
bertujuan untuk memperoleh atau menambah sejumlah
pemahaman, pengertian dan informasi tentang pengetahuan-
4-
pengetahuan tertentu. ,

b. Hakikat Hasil Belajar


Hasil belajar memiliki dua kata dasar yaitu hasil dan belajar.
Pengertian hasil (product) menunjuk kepada suatu perolehan akibat
dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan
berubahnya input secara fungsional. Dalam kegiatan belajar mengajar
siswa akan mengalami perubahan prilaku dari prilaku sebelumnya,
hubungan tersebut digambarkan Gronlund sebagai berikut: 46

~--p-u1_n_·1_~H Learning experience 1-1 Learning outcome

Belajar menghasilkan berbagai macam tingkah laku yang


berlainan, seperti pengetahuan, sikap, keterampilan, informasi dan

15
' Alex Sobur, psikologi. .., him 240-242
46
Rini Susanti. Hasil Be/ajar Model Eva/uasi Dan Bentuk Tes dalam jurnal TEKNODIK
no. 17 th. Ke-9 desember 2005, him. 189
23

nilai. Berbagai macam tingkab laku yang berlainan disebut dengan


47
kapabilitas sebagai basil belajar.
Hasil belajar lazim dikenal dengan istilab scolastic achievment atau
academic achievment. Menurut Morison dalam Abin Syamsudin basil
belajar merupakan perubaban sunggub-sunggub dalam prilaku dan
pribadi seseorang yang bersifat permanen. 48 Sedangkan Reigelutb
berpendapat bahwa basil belajar adalah pengaruh yang memberi suatu
ukuran nilai dari metode (strategi) alternatif dalam kondisi yang
49
berbeda.
Hasil belajar menurut Gagne seperti yang dikutip Slameto dapat
dikaitkan dengan terjadinya perubahan kepandaian atau kemampuan
seseorang dimana proses kepandaian itu terjadi tahap demi tahap dan
hasil belajar bertahap itu diwujudkan dalam lima kemampuan, yaitu:
kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal,
50
kemampuan motorik dan sikap.
Lima kemampuan tersebut dijelaskan sebagai berikut:
I) Kemampuan intelektual (intelectual skill)
Yaitu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
berhubungan dengan lingkungan dan mempresentasikannya
dalam bentuk lambang yang digunakan untuk membedakan,
mengabstraksikan suatu objek, menghubungkan konsep dan
dapat dihasilkan suatu pengertian serta memecabkan suatu
persoalan.

47
Nurdin Ibrahiin, Hubungan Antara Keterbacaan Madu/ Dan Motivasi Berprestasi
Dengan !Jasil Pen1be/ajaran Sejarah, dalam jurnal TEKNODIK, no. 17, th. ke-9, Desember
2005, him. 140
48
Abin Syamsudin Makmun, Psikologi Kependidikan ... , him. 168
49
Nurdin Ibrahin1, Hubungan Te111pat Tutorial Tatap Muka Dengan Has[/ Be/ajar Si.nva
SLTP Terbuka dalam jurnal TEKNODIK no.12, th.-7 desember 2003, him. 49
50
Slameto, Be/ajar ... , him 25
24

2) Strategi kognitif (cognitive strategies)


Kemampuan menyalurkan dan mengarahkan aktifitas
kognitif dan mental, yang meliputi penggunaan konsep dan
kaidah dalam memecahkan masalah yang dihadapi.
3) Informasi verbal (verbal information)
Yaitu kemampuan seseorang untuk menuangkan dalam
bentuk bahasa baik lisan maupun tulisan.
4) Kemampuan motorik
Yaitu kemampuan seseorang untuk melakukan serangkaian
gerakan jasmani dan anggota badan secara terpadu dan
terkoordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerakan jasmani.
5) Sikap (attitude)
Yaitu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menerima
atau menolak suatu objek berdasarkan penilaian atas objek
itu. 51
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Howard Kingsley
membagi tiga macarn hasil belajar, yakni: a) keterampilan dan
kebiasaan, b) pengetahuan dan pengertian, c) sikap dan cita-cita. 52
Sementara itu, Moh. Surya mengemukakan bahwa hasil belajar
akan tampak dalam :
I) Kebiasaan; seperti: peserta didik belajar bahasa berkali-kali
menghindari kecenderungan penggunaan kata atau struktur
yang keliru, sehingga akhirnya ia terbiasa dengan penggunaan
bahasa secara baik dan benar.
2) Keterampilan; seperti: menulis dan berolah raga yang
meskipun sifatnya motorik, keterampilan-keterampilan itu

51
Din1yati dan Mudjiono, Be/ajar Dan Pe111be/ajaran, (.Jakarta: Rhineka Cipta, 2006),
him. 11-12
52
Nana Sudjana, Penilaian Hasi/ Proses Be/ajar Mengajar, (Bandung: PT. Re1naja
Rosdakarya, 200 I), him. 23
25

memerlukan koordinasi gerak yang teliti dan kesadaran yang


tinggi.
3) Pengamatan; yakni proses menerima, menafsirkan, dan
memberi arti rangsangan yang masuk melalui indera-indera
secara obyektif sehingga peserta didik mampu mencapai
pengertian yang benar.
4) Berfikir asosiatif yakni berfikir dengan cara mengasosiasikan
sesuatu dengan lainnya dengan menggunakan daya ingat.
5) Berfikir rasional dan kritis yakni menggunakan prinsip-prinsip
dan dasar-dasar pengertian dalam menjawab pertanyaan kritis
seperti "bagaimana" (how) dan "mengapa" (why).
6) Sikap yakni kecenderungan yang relatifmenetap untuk bereaksi
dengan cara baik atau buruk terhadap orang atau barang
tertentu sesuai dengan pengetahuan dan keyakinan.
7) Inhibisi (menghindari ha! yang mubazir).
8) Apresiasi (menghargai karya-karya bermutu).
9) Perilaku afektif yakni perilaku yang bersangkutan dengan
perasaan takut, marah, sedih, gembira, kecewa, senang, benci,
53
was-was dan sebagainya.
Hasil be lajar merupakan tolok ukur berhasil atau tidaknya tindakan
seseorang subyek didik dalam menyelesaikan program belajar yang
dibebankan pada siswa sehingga terlihat perubahan tingkah laku secara
keseluruhan. Penentu berhasil atau tidaknya hasil belajar adalah siswa,
karena siswa bertanggung jawab terhadap komitmen dirinya untuk
menjalankan proses belajar mengajar dari gurunya.
Hasil belajar lebih dikenal dengan taksonomi bloom dengan cara
mengklasifikasikan hal-hal yang kompleks, maksudnya
mengklasifikasikan secara bertingkat dari kemampuan yang paling

53
Anonin1. Pengertian Be/ajar Dan Perubahan Peri/aku Dala111 Behijar_tersedia da!a1n
http;//ca festu di 061 .word press. corn /2008/09I11 /pen gerti an- be laj ar-dan-peru bahan-p ri Iaku-dal am-
bel ajar/
26

sederhana ke tingkat yang kompleks. Dalam ha! ini tujuan belajar


dibagi menjadi berberapa domain yaitu:
I) Cognitive domain (ranah kognitit), yeng berisi prilaku-prilaku
yang menekankan knowledge (pengetahuan, ingatan),
comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh),
application (menerapkan), analysis (menguraikan, menemukan
hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan,
membentuk bangunan baru), evaluation (menilai).
2) Affective domain (ranah afektit) berisi prilaku-prilaku yang
menekankan receiving (sikap menerima), responding (sikap
memberikan respon), valuing (menilai), organization
(organisasi), characterization (karakterisasi).
3) Physicomotor domain (ranah psikomotorik), berisi prilaku-
prilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik. 54

affektif

Gambar 2.2 Tiga Ranah Hasil Belajar

Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses pembelajaran yang


optimal cenderung menunjukan basil yang berciri sebagai berikut:

54
Agus Supriyono, Cooperative ... , him. 6-7
27

I) Kepuasaan dan kebanggaan yang · dapat menumbuhkan


motivasi belajar intrinsik pada diri siswa.
2) Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya.
3) Has ii belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya.
4) Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh
(komprehensif).
5) Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai,
mengendalikan dirinya terutama dalam menilai dan
55
mengendalikan proses dan usaha belajarnya.
Dengan demikian hasil belajar merupakan ·kualitas kemampuan
yang dihasilkan melalui proses aktivitas aktif dalam membangun
pemahaman informasi dalam bentuk kemampuan kognitif, afektif dan
psikomotorik.

c. Prinsip-Prinsip Belajar
Prinsip belajar sebagai dasar pembelajaran yang digunakan sebagai
upaya meningkatkan pembelajaran. Prinsip-prinsip belajar berkaitan
dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan
langsung/berpengalaman. Pengulangan, tantangan, balikan dan
penguatan serta perbedaan individual
I) Perhatian dan motivasi
Dalam teori belajar pengolahan informasi tanpa ada
perhatian tidak bisa atau memungkinkan untuk terjadinya
proses belajar. Perhatian akan belajar akan timbul bila bahan
pelajaran sesuai dengan kebutuhan.
Motivasi yaitu suatu proses untuk menggiatkan motif-motif
menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi
kebutuhan dan mencapai tujuan atau keadaan dan kesiapan
dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk
mencapai tujuan tertentu.

55
Nana Sudjana, Pene/itian .. ., hhn. 56~57
28

2) Keaktifan
13elajar hanya mungkin te1jadijika anak mengalami sendiri.
Jhon Dewey mengemukakan bahwa belajar menyangkut apa
yang harus dikerjakan siswa untuk diri sendiri, maka inisiatif
datang dari siswa dan guru hanya sebagai pembimbing dan
pengarah.
3) Keterlibatan langsung/berpengalaman.
Belajar harus dilakukan oleh siswa secara aktif, baik secara
individual maupun kelompok ,..-OeRgan cara mrm.. ec.. ah..ken....
masalah (problem solving) . PERPUSTA~N U;AMA '
4) Pengulangan UIN SYAHID JAKARTA '
Belajar adalah upaya untuk melatih daya-daya yang terdiri
atas daya mengamat, menanggap, mengingat, mengkhayal,
merasakan, berfikir dan sebagainya. Dengan rnengadakan
pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang.
5) Tantangan
Dalam sebuah situasi belajar s1swa akan menemukan
hambatan dalam belajar yang dikenal dengan tantangan belajar.
Jika siswa tuntas menghadapi tantangan tersebut malca tujuan
pembelajaran siswa akan tercapai, demikian juga sebaliknya.
Agar muncul motif yang kuat untuk rnengatasi hambatan maim
bahan belajar/materi belajar harus dibuat menantang sehingga
menimbulkan gairah dan semangat dalam diri siswa untuk
mempelajarinya.
6) Balikan dan penguatan
Siswa akan merasa bersemangat jika hasil yang diperoleh
dalam proses belajar mengajar menunjukan hasil yang
maksimal. Namun dorongan (semangat) bisa bersifat penguatan
negatif maupun penguatan positif.
29

7) Perbedaan individual
Perbedaan individual sangat berpengaruh pada cara dan
basil belajar seseorang seperti perbedaan karakter dan psikis
seseorang. Pada sistem konvensional, perbedaan ini sering
diabaikan sehingga siswa tidak berkembang sesuai dengan
56
kemampuannya.
Adapun prinsip-prinsip belajar yang terdapat dalam Agus
Suprijono yaitu:
1) Perubahan prilaku sebagai hasil belajar
Adapun ciri-ciri perubahan prilaku sebagai hasil belajar yaitu:
a) Perubahannya disadari.
b) Kontinue atau berkesinambungan dengan prilaku
lainnya.
c) Fungsional atau bermanfaat.
d) Positif.
e) Aktif sebagai usaha yang direncanakan dan
dilaksanakan.
f) Tetap.
g) Bertujuan dan terarah.
h) Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan.
2) Belajar sebagai proses
Belajar adalah proses sistemik yang dinamis, konstruktif dan
organik. Bel ajar merupakan kesatuan fungsional dari ketiganya.
3) Belajar merupakan pengalaman. 57

d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Adapun faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu: 58

56
Dimyati dan Mudjiono, Be/ajar... , him. 42-49
57
Agus Supridjono, Cooperative ... , him. 4-5
58
Ngalim Pt1r\vanto, Psiko/ogi ... ,hln1. l06-107
30

Instrumental input

Raw input I Teaching I Out put


I I
learning proses I I
'

Environmental
input

Bagan 2.1
Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Bagan di atas menunjukan bahwa raw input (kemampuan awal
siswa) merupakan bahan yang perlu diolah melalui proses belajar
mengajar (Teaching learning proses). Dalam proses belajar mengajar
tersebut dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor pendukung
proses belajar mengajar yang dirancang untuk mencapai out put yang
maksimal.
Dalam proses belajar mengajar yang dimaksud raw input adalah
siswa yang memiliki karakteristik tertentu baik secara fisiologi
maupun psikologis. Instrumental input adalah faktor yang sengaja
dirancang atau dimanipulasikan seperti kurikulum atau bahan
pelajaran, guru yang memberikan pelajaran, sarana dan prasarana dan
lainnya. Instrumental input sangat berperan dan menentukan dalam
pencapaian hasil/out put yang dikehendaki.
Menurut Ngalim purwanto, hasil belajar siswa dapat dipengaruhi
oleh dua faktor yaitu faktor dalam dan faktor luar.
I) Faktor dalam, terdiri atas
a) Faktor psikologi yang meliputi kondisi fisik dan kondisi
panca indra. Misalnya, kesehatan sangat mempengaruhi
basil belajar. Siswa yang sehat akan dapat belajar dengan
baik. Sementara siswa yang tidak sehat akan sulit belajar
31

dengan baik. Ketidaknormalan sebuah indra akan


mempersulit siswa dalam proses belajar mengajar. Sebagai
contoh, siswa yang mempunyai kekurangan pendengaran
akan sulit menerima informasi yang diberikan oleh guru
ketika guru berceramah.
b) Faktor psikologis, yang meliputi bakat, minat, kecerdasan,
motivasi, dan kemampuan kognitif.
Menurut Thomas F.Staton seperti dikutip Sardirnan,
faktor psikologis diuraikan sebagai berikut:
(! ). Motivasi, yaitu keinginan atau dorongan untuk
belajar. Motivasi dalam ha! ini meliputi dua ha!,
apa yang akan dipelajari dan mengapa ha! tersebut
patut dipelajari, kedua ha! ini sebagai dasar yang
baik untuk belajar.
(2). Konsentrasi, dalam belajar terkadang s1swa
perhatian namun tidak konsentrasi, akibatnya
rnateri yang masuk kedalarn fikiran rnempunyai
kecendrungan berkesan namun sarnar-samar
dalam kesadaran. Kesadaran tersebut mungkin
jelas bagi seseorang untuk mernahami secara
urnurn apa yang telah dilihat atau didengarnya,
tapi tidak cukup kuat untuk membuat kesan
tersebut bertahan lama. Pada umumnya hal ini
disebabkan oleh kurangnya konsentrasi, sehingga
hasil belajar cepat lupa.
(3). Reaksi, didalam kegiatan belajar mernbutuhkan
reaksi yang melibatkan ketangkasan mental,
kewaspadaan, perhitungan, ketekunan dan
kecerrnatan untuk mengungkap fakta-fakta dan
ide-ide sebagaimana yang telah diungkapkan oleh
guru.
33

b) Faktor instrumen yang meliputi kurikulum atau bahan


pelajaran guru/ pengajar, sarana dan prasarana, administrasi
. 60
I manaJemen.
alam

Luar
lingkungan

< Sosial

l
Kurikulum/ bahan pelajaran
Guru/ pengajar
instrumental \ sarana/ prasarana
Administrasi/ manajemen
Faktor
kondisi fisik

Dal am
Fisiologi

< Kondisi panca indra


Bakat
Mina!
psikologi kecerdasan
Motivasi
kemampuan kognitif
Bagan 2.2
Faktor Lain yang Mempengaruhi Basil Belajar61
Abu Ahmadi dalam bukunya mengungkapkan ada berberapa faktor
yang mempengaruhi hasil belajar secara langsung maupun tidak
langsung. Faktor-faktor tersebut digolongkan menjadi tiga macam,
yaitu:
I) Faktor-faktor stimulus belajur, mencakup panjangnya bahan
pelajaran, kesulitan bahan pelajaran, berat ringannya tugas, dan
suasana lingkungan eksternal.

60
Ngalin1 Pun.vanto, Psikologi... ,hlin.107
61
Ngalim Purwanto, Psiko/ogi... ,hlm.106-107
34

2) Faktor-faktor metode belajar, mencakup kegiatan berlatih, over


learning dan drill, penggunaan modalitet indra, resitasi dalam
belajar, pengenalan tentang hasil-hasil belajar, bimbingan
dalam belajar, dan kondisi-kondisi intensif.
3) Faktor-faktor individual, mencakup kernatangan, usia
kronologis, perbedaan jenis kelarnin, pengalaman sebelumya,
kapasitas mental, kondisi kesehatan jasmani, kondisi kesehatan
rohani dan motivasi. 62

4. Penerapan Strategi PQ4R Dalam Meningkatkan Hasil Belajar


Biologi Siswa
Biologi merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit
untuk dipelajari oleh siswa sekolah, karena memiliki konsep yang
banyak dan susah untuk diingat. Selain itu siswa bosan dengan model
atau strategi pembelajaran yang monoton. Akibatnya siswa cenderung
sulit untuk menghafal konsep.
Oleh karena itu guru biologi di tun tut untuk kreatif mencari model
atau strategi belajar yang rnenarik, menyenangkan dan bervariasi
sehingga dapat menurnbuhkan minat siswa untuk menyenangi
pelajaran biologi dan proses pembelajaran dapat berjalan dengan lebih
efektif dan efisien.
Strategi PQ4R rnerupakan salah satu strategi yang bersifat student
centered sehingga lebih menyenangkan bagi siswa, siswa dapat
rnengajukan pertanyaan ke diri sendiri dan siswa dapat rnenggali
sebanyak mungkin pengetahuan dari kegiatan membaca buku sehingga
siswa lebih mudah rnenge1ti dengan konsep. Sesuai dengan yang
ditemukan oleh Paris dan King dalam Endang Susanti bahwa

62
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, .... him. 130-138
35

penguasaan siswa lebih baik jika mereka diajarkan untuk bertanya


pada diri mereka sendiri. 63
Implementasi pembelajaran strategi PQ4R dimulai dengan tahap
preview siswa diminta untuk membaca sekilas bacaan sehingga siswa
memiliki sedikit gambaran mengenai apa yang akan dipelajari, tahap
question siswa mengajukan pertanyaan untuk mendalami topik dan
mencoba menjawabnya sendiri, tahap read siswa membaca bahan
bacaan dan melakukan pengecekan pada tahap kedua, tahap reflect
siswa mencoba untuk mengvisualisasikan dan mencoba memecahkan
masalah dari informasi yang diberikan dari guru sehingga siswa dapat
melakukan tanya jawab atau diskusi dengan teman dan dapat berbagi
informasi, tahap reciete siswa membuat intisari pelajaran, tahap review
siswa membaca intisari dan mengulangi jika terdapat kekurangan.
Berdasarkan penjelasan tersebut strategi PQ4R diharapkan mampu
meningkatkan hasil belajar Biologi siswa.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan


Berikut ini, beberapa hasil penelitian lain yang relevan mengenai strategi
PQ4R dalam proses pembelajaran di berbagai jenjang yaitu:
Pertama, Uum Sumiyati pada jenjang SMP atau MTs dengan judul
Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Biologi Siswa. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa siswa yang diajarkan
dengan metode PQ4R mempunyai hasil belajar yang lebih tinggi
dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. 64
Kedua, Uyad pada jenjang SMA dengan judul Penggunaan Metode
PQ4R Terhadap Prestasi Belajar Kimia Pada Kompetensi Dasar Struktur
Atom dan Sistem Periodik. Hasil penelitiannya menunjukan pembelajaran

63
Endang Susanti, Strategi Metakognitif Da/am Pembe/ajaraan Kooperatif Untuk
1Vfeningkatka11 Kualitas Proses Pe1nbe/ajaran Genetika di S1VIA, dalam jurnal ilmu pendidikan,
no. I, Februari 2005, him. 63
64
Uum Su1niyati, Pengaruh Metode Pen1be!ajaran PQ4R Dalam Meningkatkan Hasil
Be/ajarSiswa, (skripsi prodi Biologi,jurusan IPA, UIN Jakarta, 2008), h. 61
36

dengan penerapan metode PQ4R pada konsep struktur atom dan sistem
periodik unsur dapat meningkatan hasil belajar siswa kelas X A SMA Titian
Teras Muaro Jambi tahun pelajaran 2006/2007. 65
Ketiga, Muhamad Ali pada jenjang SMP dengan judul Model
Pembelajaran Strategi Belajar Elaborasi Metode PQ4R. Hasil penelitiannya
menunjukan penerapan model pembelajaran strategi belajar elaborasi metode
PQ4R dapat peningkatan prestasi belajar siswa SMP konsep kelangsungan
hid up organisme. 66
Keempat, Eko Supriyato di FKIP UMS dengan judul Peningkatan
Prestasi Belajar Melalui Penerapan Model Pembelajaran Elaborasi (studi
eksperimen pengorganisasian bahan perkuliahan pada jurusan Biologi). Hasil
penelitiannya menunjukan strategi elaborasi memberikan dampak yang
signifikan dalam pengorganisasian materi. 67
Kelima, Gusti Ayu Mahayukti pada jenjang SLTP dengan judul
Pengembangan Model Pembelajaran Generatif Dengan Metode PQ4R Dalam
Upaya Meningkatkan Kulaitas Pembelajaran Matematika Siswa Kelas II B
SLTP Laboratorium IKIP Negeri Singaraja. Hasil penelitiannya menunjukan
bahwa pembelajaran generatif dengan metode PQ4R dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran matematika, menurunkan miskonsepsi, meningkatkan
basil belajar, meningkatkan aktivitas belajar dan kualitas pengajaran guru.68

65
Uyad, Penelitian ...
66
Muhamad Ali. Model ...
67
Eko Suprianto, Peningkatan Prestasi Be/ajar lv!elalui Penerapan Model Pe1nbelajaran
Elaborasi (studi eksperilnen pengorganisasian bahan perku/iahan padajurusan Biologi), dalam
jurnal penilitian ilmu-ilmu pendidikan sosial, vol. 3 No. l Th 2002, h. 62-74
68
Gusti Ayu Mahayukti , Penge1nbangan Model Pembelajaran Generatif Dengan
A1etode PQ4R Dala111 Upaya Meningkatkan Kulaitas Pen1be!ajaran 1Vfaten1atika SiSlva Ke/as II
B SL7'P Laboratoriun1 !KIP Negeri Singaraja, dalam jurnal pendidikan dan ilmu pengajaran,
no.2, th. 36, April th. 2003, h. 10
37

C. Kerangka Pikir
Belajar merupakan proses interaksi antara guru dengan s1swa yang
bertujuan untuk memperoleh kecakapan, keterampilan dan sikap sehingga
dapat mengubah prilaku seseorang secara bertahap. Sains sebagai konten berarti
bahwa dalam sains terdapat fakta, hukum, konsep dan teori yang sudah dapat
diterima. Biologi merupakan salah satu pelajaran sains yang banyak
menggunakan sains sebagai konten, maka Biologi berisikan konsep-konsep yang
telah ada yang menuntut siswa untuk hafal dan paham. Dalam belajar Biologi
siswa lebih dituntut aktif salah satunya dengan membaca dan memahami konsep
yang ada. Oleh karena itu dibutuhkan suasana belajar yang bersifat student
centered.
Namun sistem pembelajaran yang be1jalan pada saat sekarang ini masih
bersifat teacher centered, sehingga belum mcndukung untuk rnenjadikan
siswa aktif dan mengakibatkan hasil belajar yang kurang maksimal. Guru
Biologi masih banyak mengajar dengan asumsi tersembunyi guru scbagai
pengisi dan 111urid sebagai yang diisi. Otak 111urid clipandang scbagai save
deposit box, dimana pengetahuan ditransfer sebanyak mungkin kc dalam otak
murid dan dapat dipanggil sewaktu-waktu. Dalam model pembelajaran
konvensional terkadang guru mengabaikan sudah sejauh mana murid mampu
menghafal konsep atau teori-teori, sehingga kebanyakan siswa hanya
mengingat sesaat yang disimpan di short term memory.
Oleh karena itu, untuk mempelajari Biologi maka digunakan scbuah strategi
yang dapat memudahkan siswa menghafal konsep yang ada sehingga Biologi
lebih mudah untuk dipahami. Oleh sebab itu digunakan strategi PQ4R yang
digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca. Strategi
ini dapat meningkatkan kemampuan konstruktif dan mcngarah kcpada
penguasaan materi serta hasilnya dapat diukur melalui peningkatan hasil
belajar siswa.
38

Teacher centered
Siswa tidak hafal konsep

Hasil belajar
Belum memuaskan

Strategi PQ4R

Student centered
Siswa hafal konsep

Peningkatan hasil
belajar

Gambar 2.3 Bagan Kerangka Fikir

D. Hipotesis Penelitian
Dari kajian teori dan penyusunan kerangka pikir, maka dapat dirumuskan
hipotesis penelitian sebagai berikut: "terdapat pengaruh pembelajaran strategi
PQ4R terhadap hasil belajar Biologi siswa"
Ho = tidak terdapat pengaruh positif hasil belajar antara siswa yang
belajar dengan strategi PQ4R dengan siswa konvensional
Ha = terdapat pengaruh positif hasil belajar antara siswa yang belajar
dengan strategi PQ4R dengan siswa konvensional
BAB ill
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh strategi PQ4R
terhadap hasil belajar siswa.

B. Waktu Dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun ajaran 2009-2010 di
SMA Darul Ma'arif yang beralamat di jalan RS fatmawati no 145 Cipete
Jakarta Selatan.

C. Metodologi Penelitian
1. Des;iin Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan kuasi eksperimen yaitu metode
penelitian yang menguji hipotesis berbentuk hubungan sebab akibat
mdalui adanya perlakuan dan menguji perubahan akibat perlakuan
terse but.
Dalam desain eksperimen ini terdapat kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan
menggunakan strategi belajar PQ4R. Sedangkan kelompok kontrol
diberikan perlakuan biasa (kelas konvensional). Desain penelitian yang
digunakan yaitu nonrandomized control group pretest-postest design 1
Kelompok Pretest Variabel terikat Posttest
A. Eksperimen YI XI Y2
B. Kontrol YI - Y2
Keterangan
XI: pembelajaran dengan strategi PQ4R
X2 : pembelajaran tanpa strategi PQ4R

1
Sukardi, 1Vfetodologi Penelitian Pendidikan Ko1npetensi Dan Prakteknya, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2008). him. 186

39
40

Berdasarkan desain penelitian di atas, kedua kelompok diberikan soal


pretest dan posttest yang sama. Setelah diberikan perlakuan yang berbeda
antara kelas kontrol dan eksperimen maka hasil akhir dibandingkan (diuji
perbedaannya). Perbedaan yang signifikan antara kedua tes akhir dan tes
awal yang te1jadi pada kelompok eksperimen menunjukan pengaruh dari
perlakuan yang dilakukan. Alur penelitian disingkat sebagai berikut:

Kelns ko11trol Kelns


Ekspe-rimen

pretest
pretest

-Aktivi_t_Us 1:{~1_11~el_rijn~fii1
konvensionaf Aktivitns pembelajnrnn
Strategi P.Q4R,

Pastiest

Gambar 3.1 Alur Penelitian


41

2. Langkah-Langkah Strategi PQ4R


Langkah- Tingkah laku guru Aktivitas siswa
Iangkah
Langkah I a. Memberikan bahan bacaan Membaca selintas dengan cepat
Preview kepada siswa untuk dibaca untuk menemukan ide pokok/
b. Menginfonnasikan kepada tujuan pembelajaran yang hendak
sis\va bagaimana dicapai
menemukan ide pokok/
tujuan pembelajaran yang
hendak d icapai -
Langkah 2 a. Menginformasikan kepada a. Memperhatikan penjelasan
question s1swa agar memperhatikan dari guru
makna dari bacaan b. Membuat pe1ianyaa11 yang
b. Memberikan tu gas kepada telah dibuat
siswa untuk membuat
pertanyaan dari icle pokok
Langkah 3 Memberikan tu gas kepacla Membaca secara aktif sambil
read siswa untuk membaca dan memberikan tanggapan terhadap
menanggapi/menjawab apa yang telah dibaca clan
pertanyaan yang telah disusun menjawab pertanyaan yang dibuat
sebelumnya
Langkah 4 Mensimulasi/ Bukan sekeclar n1enghaf'al clan
reflect tnenginfonnasikan 1nateri yang 111engingat materi pelajaran ta pi
ada pada bahan bacaan meneoba 111en1ccahkan 1nasalah
dari inforrnasi yang diberikan oleh
guru dengan pengetahuan yang
telah diketahui melalui bacaan
.--
Langkah 5 Mernin ta siswa membuat inti a. Menanyakan clan 111cnja\vab
reciete sari dari seluruh pembahasan pertanyaan-pertanyaan
pelajaran b. Melihat catatan I intisari yang
telah dibuat sebelumnya
e. Membuat inti sari dari
pembahasan keseluruhan
--
Langkah 5 a. Menugaskan siswa a. Membaea intisari yang telah
rivierv membaea intisari yang dibuatnya
dibuatnya dari rincian ide b. Mernbaea kembali bahan
pokok yang ada dalam baeaan SIS\Va jika masih
benaknya belum yakin dengan jawaban
b. Meminta siswa membaca yang dibuatnya
kembali bahan baeaan, jika
masih belum yakin dengan
baeaannya
42

D. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan 2 variabel yaitu:
I. Variabel independent (variabel bebas) adalab strategi PQ4R yang
disimbolkan dengan X
2. Variabel dependent (variabel terikat) adalab basil belajar siswa,
disimbolkan dengan Y

no Variabel Definisi konseptual Definisi operasional


1. X. strategi PQ4 R Strategi belajar PQ4R strategi belajar dapat
merupakan salab satu dilibat dari
bagian dari strategi bagaimana siswa
elaborasi. Strategi ini belajar, mengingat,
digunakan untuk berpikir dan
membantu siswa bagaimana siswa
mengingat apa yang memotivasi diri
mereka baca, dan dapat sendiri.
membantu siswa
mengingat apa yang
mereka baca

2 Y. basil belajar siswa Hasil belajar Hasil belajar dalam


perubaban kepandaian atau ranab kognitif
kemampuan seseorang mencakup aspek
dimana proses kepandaian ingatan (Cl),
itu terjadi tabap demi tabap pemabaman (C2),
penerapan(C3)

E. Populasi dan Sampel


I. Populasi
Populasi penelitian menurut Babbie adalab elemen penelitian yang
bidup dan tinggal bersama-sama dan secara teoritis menjadi target basil
penelitian. 2
a. Populasi target adalah selurub siswa SMU Darul Maarif semester 1
tahun ajaran 2009/2010.
b. Populasi terjangkau adalah siswa kelas X (sepuluh) tahun ajaran
2009/2010

2
Sukardi, Metodo/ogi ... ,him. 53
43

2. Sampel
Sampel adalah sebagian jumlah populasi yang dipilih untuk sumber
data. 3 Sampel diambil dari populasi terjangkau sebanyak 2 kelas. Kelas
pertama sebagai kontrol dan kelas kedua sebagai kelas eksperimen.
Masing-masing kelas terdiri dari 26 siswa. Teknik pengambilan sampel
yaitu dengan menggunakan pwposive sampling yaitu penentuall kelas
didasarkan pada pertimbangan guru.

F. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yaitu dengan menggunaan tes dan observasi.
Sumber data Jenis data Teknik Instrumen
pengumpulan data penelitian
Siswa Hasil belajar siswa Melaksanakan Butir soal pilihan
sebelum dan pretest dan ganda
sesudah dilakukan posttest
perlakuan dengan
strategi PQ4R

Siswa dan guru Proses observasi Lembar eek

G. Instrumen Penelitian
I. Tes objektif
Test ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan siswa tentang materi
bakteri. Kisi-kisi untuk soal dibuat berdasarkan KTSP yang disesuaikan
dengan standar kompetensi yaitu memahami prinsip-prinsip
pengelompokan makhluk hidup, dengan kompetensi dasar
mendeskripsikan ciri-ciri archaeubacteria dan eubacteria serta peranannya
dalam kehidupan.4 Penjabaran konsep menjadi butir-butir soal
memperhatikan ranah pengetahuan (Cl), pemahaman (C2) dankasi konsep
(C3) Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah test

3
Sukardi, A1etodologi ... , hlm. 54
4
BSNP, Panduan Penyusunan Kuriku/u1n Tingkat Saluan Pendidikan Jenjang
Pendidikan Dasar Dan lvfengengah, (Jakarta, 2006), him 453
44

kognitif berbentuk pilihan ganda sebanyak 40 butir soal dengan 5 pilihan


jawaban.5
2. Daftar eek
Observasi dilakukan untuk mengukur tingkah laku individu maupun
proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi
yang sebenamya maupun buatan.
Observasi digunakan untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar
selama pembelajaran dengan menggunakan strategi PQ4R. Peneliti
mengambil observerlpengamat dari guru mata pelajaan Biologi. Sebelum
menerapkan strategi PQ4R, peneliti bersama obsever mendiskusikan
perencanaan pembelajaran strategi PQ4R diantaranya fase-fase yang harus
dilakukan oleh guru dan siswa, alokasi waktu, konsep yang sesuai dengan
strategi PQ4R, tujuan pembelajaran, dan lain-lain sehingga selama proses
belajar berlangsung, peneliti (guru) dan siswa melaksanakan pembelajaran
dengan baik.
Data hasi I observasi digunakan untuk memperoleh gambaran langsung
tentang aktivitas siswa dan guru pada proses pembelajaran dilaksanakan
dengan menggunakan checklist (lihat lampiran 10-11 ).

H. Kalibrasi instrumen
l. Validitas instrumen
Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat
ukur dalam melakukan fungsi. 6 Rumus-rumus yang digunakan untuk
keperluan pengujian test variabel hasil belajar, dihitung validitas butir
soal atau validitas item dengan cara menghitung korelasi antara skor tiap
butir soal (X) dengan skor total (Y). Dengan rumus korelasi biserial

5
Lampi ran 4, him. 98-105
6
Ahmad Sofyan dkk. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi (Jakarta: UIN
Press, 2006), cet I, him. I 05
45

Rumusnya7

Ypbi- Mp-Mt~
-
St q
keterangan
Yvbi = koefisien korelasi biserial
Mp= rerata skor dari subjek yang menjawab betul
Mt = rerata skor total
St= standar deviasi dari skor total
P = proporsi siswa yang menjawab benar
Q = proporsi siswa yang menjawab salah
Dengan besar koefisien korelasi sebagai berikut:
Antara 0,800 sampai dengan 1,00: sangat tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800: tinggi
Antara 0,400 sampai dengan 0,600: cukup
Antara 0,200 sampai dengan 0,400: rendah
Antara 0,00 sampai dengan 0,200: sangat rendah
Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini didasarkan pada
validitas konstruk. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruk
apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap
aspek berfikir yang terdapat dalam indikator. Berdasarkan validitas
konstruk dan empiris 8 dari 40 butir soal yang diberikan kepada siswa 35
butir soal dianggap valid.

2. Reliabilitas tes
Reliabilitas diartikan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya dan
konsisten. 9 Untuk mengukur reliabilitas soal dapat menggunakan metode

7
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2007), Cet.Vll, him. 79
8
Lampiran 6, him 102-103
9
Ahmad sofyan dkk ... ., h. I 05
46

belah dua atau split-half method dengan menggunakan rumus Spearman


. . 10
Brown. Ad apun perh 1tungannya yaitu:

rll= 2r112112
I+ r112112

Keterangan
rl/2112
= korelasi antara skor-skor setiap belahan tes

= koefisien reabilitas yang sudah disesuaikan


Berdasarkan pengujian reliabilitas instrumen tes melalui Spearman
11
Brown diperoleh reliabilitas tes 0.76
3. Tingkat kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu
12
sukar. Dicari dengan menggunakan rumt1s:

P=!!_
JS
Keterangan
P : Jndeks kesukaran
B : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS : Jum !ah seluruh siswa pese1ia tes
Adapun koefisien tingkat kesukaran dibedakan alas:
antara 0,01 sampai dengan 0,03: sukar
antara 0,30 sampai dengan 0, 70: sedang
antara 0, 70 sampai dengan 1.00: mudah
Dalam penelitian ini, taraf kesukaran tiap butir soal dihitung dengan
menggggunakan anates. Adapun hasilnya yaitu 2,5% ( 1 butir soal) soal
kategori sangat mudah, 7,5% (3 butir soal) soal kategori mudah, 57,5 %
(23 butir soal) soal kategori sedang, 20% (8 butir soal) soal kategori
13
sukar dan 12,5% (5 butir soal) soal kategori sangat sukar.

w Suharsimi Arikunto, Dasar..., h. 93


11
Lampiran7, him 114-115
12
Suharsimi Arikunto, Dasar ... , h. 208-210
13
Lampiran 8, him 116
47

4. Daya pembeda
Daya Pembeda soal adalah kemampuan suatu soal membedakan
antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah. Seluruh peserta tes akan dibagi dalam kelompok
upper group (kelompok atas) dan loiver group (kelompok bawah).
Adapun cara menentukan daya beda dapat menggunakan rumus
14
berikut:

Keterangan
D : indeks daya beda

BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu


dengan benar

Bn : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

J., : banyaknya peserta kelompok atas

JB : banyaknya pese11a kelompok bawah

Klasifikasi claya beda dibedakan atas 15

< 0.00 (negatil): tidak baik (soal di buang)


Antara 0.00 sampai dengan 0.20: jelek
Antara 0.20 sampai de1igan 0.40: cukup
Antara 0.40 sampai dengan 0.70: baik
Antara 0.70 sampai dengan 1.00: baik sekali
Dalam penelitian ini, daya pembeda masing-masing butirsoal
dihitung dengan menggunakan anates. lndeks daya pembeda dinyatakan
dalam bentuk persentase. Adapun hasilnya yaitu soal kategori jelek 33%
(13 butir soal), soal kategori cukup 28% (I I butir soal) soal kategori

14
Suharsin1i Arikunto,dasar. .., him. 213
15
Suharsimi Arikunto,dasar..., him. 218
48

baik 23% (9 butir soal), dan soal kategori baik sekali 17% (7 butir
soal). 16
I. Teknik Analisis Data
1. Analisis Data Kuantitatif
a. Normal gain
Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest, gain
menunjukan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep
siswa setelah pembelajaran yang dilakukan oleh gum. Rumus Uji
. 17
normaI gam
Skar posies - Skar pretes
g=
Skar ideal - Skar pretes

Dengan kategorisasi perolehan: 18


g tinggi: nilai (<g>) >0.70
g sedang: nilai 0.70 > (<g>) > 0.3
g rendah: nilai (<g>):< 0.3

b. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel
yang diteliti berdistribusi nmmal atau tidak. Uji kenormalan yang
digunakan adalah uji Lilliefors 19•
Lo = F(Zi) - S(Zi)
Keterangan:
Lo = Harga mutlak terbesar

F(Zi) = Peluang angka baku


S(Zi) = Proporsi augka baku
Kriteria pengujian:
Lhitung < 1mbe1; data berdistribusi normal
16
Lampiran 8, him 116
17
Meltzer, 11The H.elationship bet\veen Mathematics Preparation and Conceptual Learning
Gains in Physics: A Possible 0 1-lidden Vatiable0 in Diagnostic Pretes Scores. A1nerican Journal
Physics. 70 (12), 1259-1268. 2002.
18
Hake, 11 Analyzing Change/Gain Scores". Dept. of Physics, Indiana University.
19
Suc\jana, Metode Slalislik,(Bandung: Tarsito, 2001), hlrn.466
49

Lh;tung > Ltabei; data berdistribusi tidak normal


Setelah data dinyatakan berdistribusi normal, malrn dilakukan
uji homogenitas melalui Uji Fisher.

c. Uji Homogenitas
Uji homogenitas yang digunakan adalah UJI Fisher, dengan
20
langkah-langkah sebagai berikut :
I) Hipotesis.
2) Bagi data menjadi dua kelompok.
3) Cari masing-masing kelompok nilai simpangan bakunya.
4) Tentukan Fh;tung dengan rurnus :

F = S,2 = var ians terbesar


S 22 var ians terkecil
5) Tentukan kriteria pengujian :
a) Jika Fhitung s; Fiabel 1naka H0 diterin1a, yang bcrarti
varians kedua populasi bomogen.
b) Jika F1;;tcmg > Frnbel maka H 0 ditolak, yang bcrarti
varians kedua populasi ticlak bomogen.

d. Uji Hipotesis Sta!istik "Uji t"


Uji hipotesis test kognitif menggunakan uji T jika basil
normalitas menunjukan data normal clan rncnggunakan UJI

Wilcoxonjika basil normalitas menunjukan tidak normai. 21


Adapun langkah-langkab pengujian hipotesis sebagai berikut:
I) Rumuskan Hipotesis
Ho= µI= µz

Ha=µ1> µz

20
Sucijana, 1\1/etade ... h.249
21
1-IET Ruscffendi, Statistika Dasar Llntuk Pendidikan,(bandung: !!(JP bandung, 1998),
him 271
50

µ 1 : Rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan

strategi PQ4R
~t 2 : Rata-rata hasil belajar siswa tan pa rnenggunakan

strategi PQ4 R
2) Tentukan Uji Statistik 22

t=
Xi- x;
PERPUSTAKAAN UTAMA
UIN SYAHID JAKARTA
I
s"Ii/l+l
ni nz
X1 = Rata-rata hasil belajar Biologi siswa dari kelompok
eksperimen

X2 = Rata-rata hasil belajar Biologi siswa dari kelompok


kontrol
S = Standar Deviasi
n1 = Jumlah sampel kelompok eskperimen
n2 = Jumlah sampel kelompok kontrol
3) Tentukan Kriteria Pengujian
Untuk menentukan kriteria pengujian pada pengolahan data
dilakukan dengan operasi perhitungan, pengujiannya
dengan melihat perbandingan antara t hitung dan t tabel.
4) Lakukan Pengambilan Kesimpulan
Jika operasi perhitungan pada langkah sebelumnya
ternyata:
a) Jika t Hitung '.St Tabel, maka terima Ho
b) Jika t Hitung < t Tabel, maka tolak Ho

2. Analisis Knalitatif
Data yang diperoleh dari hasil observasi akan dianalisis dengan
menggunakan analisis data deskriptif. Analisis data deskriptif yaitu data
yang terkait dengan topik yang dihimpun, kemudian dianalisis dan
dipaparkan dalam bentuk deskripsi.

22
HET Ruseffendi, Stafistika ... , h.315-316
BABIV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Berikut disajikan data dari dua kelompok subjek penelitian, yaitu
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang diambil dari pretest dan
post/est.
1. Data Hasil Belajar
a. Deskripsi Data Pretest kelompok Eksperimen dan Kontrol
Berdasarkan hasil pretest kelompok eksperimen dan kontrol
diperoleh data sebagai berikut:
kelompok
data
eksperimen kontrol
N 26 26
Nilai maksimum 46 49
Nilai minimum 17 20
Rata-rata 32,27 30,27
Standar deviasi 6,3 7,18

Dari hasil tersebut, diketahui bahwa rata-rata nilai pretest pada


kelompok eksperimen adalah 32,27. 1 Rata-rata pretest pada
kelompok eksperimen termasuk kategori kurang. Sedangkan rata-
rata nilai pretest pada kelompok kontrol adalah 30,27. 2 Rata-rata
pretest pada kelompok kontrol termasuk kategori kurang.
Berdasarkan kategori nilai rata-rata pretest kelompok
eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada histrogram
berikut:

1
Lampiran 12, him. 125-138
2
Lampiran 12, him. 125-138

'i I
52

25

20

.i 15
-;; 10
e=
·~ 5

0 ""
<20 20- 40- 50- 60- 70- 80- 90-
39 49 59 69 79 89 100
kategori nilai

Gambar. 4. I. Diagram Garis Perbedaan


nilai rata-rata pretest kedua kelompok
Dari histogram tersebut terlihat bahwa sebagian besar siswa
memperoleh nilai antara 20-39 sebesar 23 siswa atau sebesar 88.5%.

b. Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol


Berdasarkan hasil posttest kelompok eksperimen dan kontrol
diperoleh data sebagai berikut:
kelompok
Data
eksperimen kontrol
N 26 26
Nilai maksimum 77 57
Nilai minimum 46 34
Rata-rata 61,88 46
Standar deviasi 8,2 5,89

Dari hasil tersebut juga, diketahui bahwa rata-rata nilai posttest


pada kelompok eksperimen adalah 61,88. 3 Rata-rata posttest pada
kelompok eksperimen termasuk kategori cukup . Sedangkan rata-rata

3
Lampiran 12, him. 125-138
54

Tabel 4. l. Data Nilai Pretest dan Posttest serta N-gain


Kelornpok Eksperimen dan Kontrol

Kelornpok kontrol Kelornpok eksperimen


no
pretest post/est ngain pretest post/est ngain
I 29 46 0.239 29 46 0.239
2 29 49 0.282 32 69 0.544
3 32 37 0.074 29 71 0.592
4 23 46 0.299 29 71 0.592
5 34 43 0.136 29 63 0.479
6 46 46 0 29 51 .
0.31
7 23 49 0.338 37 57 0.317
8 26 57 0.419 23 49 0.338
9 26 46 0.27 29 74 0.634
10 20 57 0.463 34 66 0.485
11 49 46 -0.06 40 60 0.333
12 37 43 0.095 32 60 0.412
·-
13 23 34 0.143 34 69 0.53
14 23 46 0.299 46 57 0.204
15 37 52 0.238 34 GO 0.394
16 23 43 0.26 17 57 0.482
--
17 32 57 0.368 37 46 0.143 .

18 29 37 0.113 40 57 0.283
19 32 46 0.206 26 66 0.541
20 43 49 0.105 34 66 0.485
21 29 43 0.197 32 60 0.412
22 37 37 0 43 69 0.456
23 29 49 0.282 29 69 0.563
24 29 37 0.113 26 77 0.689
25 34 57 0.348 40 69 0.483
26 32 46 0.206 23 66 0.558
~ 806 1198 5.432 833 1625 11.5
rata2 30.27 46 0.209 32.27 61.88 0.442
SD
f---·
7.18 5.89 0.132 6.3 8.2 -
0.139
.~-···---~----·~-·

Var 51.81 34.7 0.017 39.94 67.32 0.019


55

Sebagian besar nilai N-gain kelompok eksperimen adalah kategori


sedang denganjumlah siswa 23 orang atau sebesar 88,5%. pada kelompok
!control sebagian besar nilai N-gain adalah kategori kurang dengan
jumlah siswa 15 orang atau sebesar 57.7%.

Tabel 4.2. Kategori Nilai N- gain Siswa


Berdasarkan Pretest dan Pastiest
Kelompok Ekspcrimen Kelompok Kontrol
Frckuensi Frelrnensi
Kategori Persentase Pcrscntasc
N-gain N-gain
Tinggi 0 0% 0 0%
Sedang 23 88,5 % 11 42,3 %
Rendah 3 11,5% 15 57.7%

I) Deskripsi Data Nilai N-Gain Kelompok Eksperirnen


Dari tabel di atas, diperoleh nilai rata-rata (mean) N-Gain
sebesar 0.44, standar deviasi 0.14, dan varians 0.019. Hal ini
menunjukkan besarnya peningkatan penguasaan konsep siswa
secara langsung tarnpak dari rata-rata nilai N-Gain sebesar 0.44
yang termasuk kategori sedang. 5
Tabel 4.3. Rekap Skor Hasil Belajar Konsep Bakteri
Kelornpok Eksperimen
Data TesAwal Tes Akhir N-Gain
N 26 26
Rata-rata 0.44
32.27 61.88
SD 0.14
6.3 8.2
Vari ans 0.019
39.94 67.32

5
I-lake, "Analyzing Change/Gain Scores". Dept. of Physics, Indiana University
56

2) Deskripsi Data Nilai N-Gain Kelompok Kontrol


Dari label di atas, diperoleh nilai rata-rata (mean) N-Gain
sebesar 0.21, standar deviasi 0.13, dan varian 0.016 .. Hal ini
menunjukkan besamya peningkatan penguasaan konsep siswa
secara langsung tampak dari rata-rata nilai N-Gain sebesar 0.21
yang termasuk kategori rendah.6
Tabel 4.4. Rekap Skor Hasil Belajar Biologi Konsep Bakteri
Kelompok Kontrol
Data TesAwal Tes Akhir N-Gain
N 26 26
Rata-rata 0.21
30.27 46
SD 0.13
7.18 5.89
Varians 0.017
51.81 34.7

2. Data Hasil Observasi


Berdasarkan basil observasi yang dilakukan oleh guru mata pelajaran
terlihat bahwa proses pembelajaran berjalan dengan baik dan sesuai
dengan tahap-tahap pada strategi PQ4R.
Pada observasi guru, terlihat bahwa pengajar telah melakukan tahap
dengan baik. Persentase pada pertemuan pertama dan kedua sebesar 100%,
sedangkan persentase pada pertemuan ketiga sebesar 89%7 • Pada
pertemuan ketiga guru tidak membimbing siswa secara langsung untuk
membuat pertanyaan seperti pertemuan sebelumnya, guru hanya
mengawasi siswa. Hal ini dilakukan agar siswa mampu belajar mandiri
untuk membentuk pertanyaan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Pada lembar observasi siswa pada pertemuan pertama lebih dari 50%
siswa telah melakukan strategi PQ4R dengan baik ditandai dengan
berjalannya strategi PQ4R sebesar 72% 8 • Sedangkan 28% lainnya
menyatakan bahwa kurang dari 50% siswa yang bisa untuk menyebutkan
6
Hake, "Analyzing Change, ...
7
Lampiran 10, him. 119-121
8
Lampiran II, him 122-124
57

kaitan virus dan bakteri dan memecahkan masalah yang diberikan guru
pada tahapan reflect. Karena kebanyakan siswa tidak memiliki
pengetahuan yang luas mengenai bakteri.
Pada observasi siswa pertemuan kedua lebih dari 50% siswa telah
melaksanakan strategi PQ4R dengan baik ditandai dengan telah
berjalannya strategi sebesar 86 %9 sedangkan 14% lainnya menyatakan
bahwa kurang dari 50% siswa yang bisa menyebutkan kaitan antara
struktur tubuh dengan cara hidup dan reproduksi bakteri.
Pada observasi siswa pertemuan ketiga lebih dari 50% siswa telah
melaksanakan strategi PQ4R dengan baik ditandai dengan telah
be1jalannya strategi sebesar 100%!0. Siswa sudah bisa melaksanakan
strategi dengan baik dan sudah bisa mempelajari materi bakteri dengan
baik.
Berdasarkan hasil observasi yang dihubungkan dengan hasil belajar
siswa maka diperoleh rata-rata hasil belajar siswa pada pertemuan pertama
54, pertemuan kedua 55, pertemuan ketiga 62. Basil ini menunjukan
bahwa hasil belajar siswa meningkat pada setiap pertemuan.
Tabel 4.5. Basil Observasi Dihubungkan Dengan Basil Belajar
Pertemuan I Pertemuan 2 Pertemuan 3

x nilai siswa 54 55 62

B. Pengujian Prasyarat Analisis Data


Sebelum dilaksanakan pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu
dilaksanakan pengujian prasyarat analisis, berupa uji normalitas dan uji
homogenitas.
I. Uji Nonnalitas
Untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari populasi
berdistribusi normal atau tidak, maka dilakukan uji Lilliefors. Kriteria uji

9
Lampiran 11, him 122-124
10
Lampiran 11, him 122-124
58

n01malitas adalah Ho ditolak jika L0 lebih besar dari L.abeb dan jika L0
lebih kecil dari Ltabel maka Ho diterima. Dengan diterimanya Ho berarti
data berasal dari populasi berdistribusi normal, sedangkan j ika Ho ditolak
berarti data penelitian berasal dari populasi berdistribusi tidak normal.
1) Uji Normalitas Kelompok Eksperimen
Pada kelompok eksperimen, uji normalitas dilakukan dengan
menggunakan Lilliefors. Berdasarkan hasil perhitungan uji
normalitas pretest dan posttest pada kelompok eksperimen diperoleh
11
Lo (L111tung) pretest sebesar 0,092 , Lo (L1111ung) posttest sebesar
0.1243 12 dan Lo (L 1111ung) N gain sebesar 0,1591 13 dengan sampel
sebesar 26 siswa dan taraf signifikansi 0,05, maka L label sebesar 0,
161.
Dari data di atas dapat diketahui Lo pretest, posttest dan N gain <
Ltnbeb yaitu 0,092 dan 0,1243 dan 0,1591<0,161, maka hipotesis no!
(Ho) diterima dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data
sampel kelompok eksperimen berdistribusi normal. Hasilnya tampak
pada tabel berikut:
Tabel 4.6. Uji Normalitas Kelompok Eksperimen
Lo (Lhitung)
Ltabcl Kesimpulan
a Kelompok Eksperimen
Pretest Postest N gain
0,05 0,092 0,1243 0,1591 0,161 Ho diterima

2) Uji Normalitas Kelompok Kontrol


Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas pretest dan posttest
pada kelompok kontrol diperoleh Lo (Lhitung) pretest sebesar 0,14 14,
Lo (L111rung) posttest sebesar 0.158 15 , dan Lo (LhitunJ N gain sebesar

11
Lampiran 13, him. 139-147
12
Lampiran 13, him. 139-147
13
Lampiran 13, him. 139-147
14
Lampiran 13, him. 139-147
15
Lampiran 13, him. 139-147
59

0,0761 16 dengan sampel sebesar 26 siswa dan taraf signifikansi 0,05,


maka L tabel sebesar 0, 161.
Dari data di atas dapat diketahui Lo pretest, posttest dan N gain <
L.abcJ, yaitu 0,14 dan 0,158 dan 0,0761 < 0,161, maka hipotesis nol
(Ho) diterima dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data
sampel kelompok kontrol berdistribusi normal. Hasilnya tampak
pada label berikut:
Tabel 4.7. Uji Normalitas Kelompok Kontrol
Lo (Ltutung)
a Kelompok Eksperimen Ltabcl Kesimpulan
Pretest Postest N gain
0,05 0,14 0,158 0,0761 0,161 I-Io diterima

2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan Uji F (Fisher).
Kriteria uji homogenitas adalah I-Io ditolak jika F11it lebih besar dari Ftab
dan j ika F11it lebih kecil dari Fiab maka Ho diterima. Dengan diterimanya
I-Io berarti sampel kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
homogen.
Tabel 4.8 Perhitungan Uji I-Iomogenitas
a Kelompok Fhitung Ftabel Keputusan
Pretest 1.297"
I-lo diterima
0,05 Posttest 1 94'" 1.92
' untuk pretest
N gain 1.12'>
Dan has1l tersebut d1ketahm bahwa mlai Fhitung Fiabel· Dengan
demikian, maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa varian
dua kelompok tersebut sama pada pretest.

16
Lampiran 13, him. 139-147
17
Lampiran 14, him 148-152
18
Lampiran 14, him 148-152
19
Lampiran 14, him 148-152
60

3. Pengujian Hipotesis
Setelah melakukan uji nonnalitas dan uji homogenitas, diketahui
bahwa kedua kelompok berdistribusi nonnal dan bersifat homogen pada
kelompok pretest, namun pada kelompok posttest tidak homogen. Maka
dari itu pengujian hipotesis menggunakan "t" test pada kelompok pretest
dan t' test pada kelompok posttest. T test yang dilakukan bertujuan untuk
mengetahui pengaruh strategi PQ4R terhadap hasil belajar Biologi siswa
pada konsep Bakteri. T' test dilakukan dengan membandingkan pretest
dan posttest pada masing-masing kelompok.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh thitung untuk
membandingkan pretest kelompok kontrol dan eksperimen sebesar 2,2620
dengan db sebesar 25 dan taraf signifikansi 0,05 maka t1abel diperoleh 2,00,
kareta thitung > t1abe1 (2,26>2,00), dan pada taraf signifikansi 0.01 maka !1abel
diperoleh 2,65 maka thitung < ltobel (2,26< 2,65) maka disimpulkan terdapat
tidak terdapat perbedaan nilai siswa antara kelas eksperimen dan kelas
control pada taraf signifikansi 1%.
Sedangkan thitung untuk membandingkan posttest kelompok kontrol
dan eksperimen sebesar 8,0221 dengan db sebesar 25 dan taraf signifikansi
0,05 maka ltabel diperoleh 2,00, kareta thitnng > l1abel (8,02>2,00) maka
disimpulkan bahwa strategi PQ4R dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada konsep bakteri.
Untuk membuktikan adanya pengaruh strategi PQ4R terhadap
peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen maka dilakukan tes
uji N gain.
Dari hasil perhitungan Pengujian hipotesis rerata Ngain kedua
kelompok, diperoleh t11 itung sebesar 6,422 , dengan dk (derajat kebebasan)
sebesar 50 (26 + 26 - 2) tidak ada pada label sehingga menggunakan dk
yang mendekati yaitu 60 maka diperoleh tiabel pada taraf signifikasi 0,05
sebesar 2,00. Karena didapat perhitungan nilai N-gain kelompok
20
Lampiran 15, him. 152-155
21
Lampiran 15, him. 152-155
22
Lampiran 16, him. 157-158
61

eksperimen dan kontrol thitung > t1abcl (6,4 > 2,00). Hal ini menunjukan
bahwa terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar yang sigifikan antara
kelas eksperimen dan kontrol.
Tabel 4.9. Pengujian Hipotesis Nilai N-gain dengan "t test"
Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Ra ta- T T
Kelompok Jumlah Dk Keputusan
rata hitung tabel
Eksperimen NA=26 0.44 Ha
50 6,4 2,00
kontrol Nb=26 0.21 diterima

C. Pembahasan
Dari hasil data pada tabel 4.1 diperoleh rata-rata N gain setelah kegiatan
strategi PQ4R mengalami peningkatan sebesar 0.44 yang tennasuk dalam
kategori sedang. Selain data N gain, dapat dilihat pengaruh basil belajar siswa
dengan strategi PQ4R dalam rata-rata nilai posttest sebesar 61.88, lebih tinggi
dibandingkan dengan rata-rata posttest kelas kontrol sebesar 46. Hal ini
mengindikasikan bahwa tingkat membaca pada kelas kontrol lebih rendah dan
umumnya siswa lebih senang mendengarkan guru menerangkan materi
pelajaran di depan kelas dibandingkan dengan kegiatan membaca buku atau
membaca infonnasi secara mandiri.
Berdasarkan pengujian hipotesis dapat dilihat bahwa thitung > t tabcl (8,02 >
2,00) berarti hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis no! (Ho) ditolak.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa strategi PQ4R berpengaruh dalam
meningkatkan hasil belajar siswa.
Perolehan Ngain rata-rata 0.44 pada kelompok eksperimen termasuk
dalam kategori sedang, ha! ini dipengaruhi oleh berberapa faktor yaitu siswa
masih kurang terampil dalam membuat intisari, mengemukakan pertanyaan
yang penting, dan memecahkan masalah.
Dalam pelaksanaan strategi PQ4R oleh guru, strategi ini telah berjalan
dengan baik dan guru melaksanakan keseluruhan tahapan-tahapannya. Strategi
62

PQ4R dapat membantu guru dalam menyampaikan materi yang cukup banyak
dengan baik. Hal ini terlihat dari lembar observasi guru yang menyatakan
I 00% tahapan terlaksana pada pertemuan pertama dan kedua, sedangkan
ketiga keterlaksanaan tahapan sebanyak 98%. Ketidakterlaksanaan strategi ini
sebanyak 12% digunakan guru untuk membimbing siswa menjadi pembelajar
mandiri sesuai dengan tujuan pembelajaran. Sehingga kulaitas bimbingan guru
kepada siswa juga dapat meningkat.
Pelaksanaan strategi PQ4R terhadap siswa pada tahapan reflect memiliki
persentase sebesar 14% dari jumlah keseluruhan siswa pada pertemuan
pe11ama, hal ini disebabkan karena siswa kurang mengerti dengan bahan
bacaan yang telah dibaca sebelumnya. Pada tahapan ini peranan kelompok
sangat penting karena anggota kelompok dapat saling membagi informasi
dengan melakukan tanya jawab sehingga aktivitas siswa dapat meningkat.
Siswa juga dapat mengemukakan beberapa pandangannya dari masalah yang
diajukan. Untuk mengatasi ha! tersebut maka dibutuhkan tahap berikutnya
yaitu reciete dan review dengan tujuan agar siswa kembali mengulangi
pelajarannya dan mencatat bagian-bagian yang penting sehingga materi dapat
diingat dengan baik.
Sedangkan untuk tahapan read dan review hanya sekitar 50 % siswa yang
melaksanakan dengan baik. Pada tahapan read banyak siswa yang kurang
memahami bacaan dengan baik karena siswa terbiasa dengan materi yang
selalu disaj ikan oleh guru. Hal lain yang menyebabkan kurangnya tahapan ini
yaitu adanya anggapan membaca buku adalah sesuatu ha! yang membosankan
dan materi yang terlalu banyak harus dihafalkan. Guru berperan sebagai
motivator agar siswa tidak mudah menyerah. Sebelum tahapan ini, siswa harus
dibimbing dalam tahapan question agar dalam tahapan read menjadi lebih
terarah dan siswa menjadi lebih hati-hati dalam membaca buku dan menandai
hal-hal pen ting yang terdapat dalam bahan bacaan.
Dalam tahapan review siswa yang laki-laki banyak yang tidak
mengerjakan dengan alasan semua sudah terdapat di buku, dan guru
menekankan kepada siswa untuk tetap mengerjakan menulis intisari pada
64

penggunaan strategi PQ4R akan bermanfaat dalam meningkatkan hasil belajar


siswa
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Uyad dan Uum Sumiati yang
memberikan hasil, pembelajaran dengan menggunakan PQ4R dapat
meningkatkan hasil belajar dan siswa yang diajarkan dengan PQ4R
mempunyai hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang
diajarkan dengan menggunakan metode konvensional.
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian statistik yang dilakukan
memberikan kesimpulan bahwa:
1. Rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen (yang menggunakan
strategi PQ4R) lebih besar (61,88) dari kelompok kontrol (46). Dengan
perbedaan yang signifikan (thitung 8,02 > liabel 2,00).
2. N gain pada kelompok eksperimen (yang menggunakan strategi PQ4R)
lebih besar (0,44) dari kelompok kontrol (0,21). Basil uji T menunjukan
perbedaan yang signifikan (thitung 6,4 > liabel 2,00).

B. Saran
Basil belajar siswa yang menggunakan strategi PQ4R lebih baik dari pada
kelas konvensional, oleh karena itu disarankan:
1. Guru yang menggunakan strategi PQ4R dengan syarat:
a. Guru harus mengembangkan bahan bacaan yang lain
b. Guru harus memastikan semua tahapan terlakasana
c. Mengkoordinasikan siswa untuk aktif
d. Mengkondisikan siswa untuk terus membaca
2. Bagi peneliti lain, diharapkan melakukan penelitian dengan konsep yang
sama namun bahan bacaan yang berbeda.
66

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2001. Psikologi Be/ajar. Rhineka Cipta:
Jakarta

Ali, Muhamad. Model pembelajaran PQ4R tersedia dalam


http://muhammadalitomacoa.blogspot.com/2009/04/model-pembelajaran-
pq4r.html [15 juli 2009]

Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. PT Bumi Aksara:


Jakarta

Asianbrain, Strategi Be/ajar dalam http://www.anneahira.com/dunia-


belajar/strategi-belajar.htm [6 des 2009]

---~ Pengertian Pendidikan tersedia dalam


http://www.anneahira.com/artikel-pendidikan/pengertian-pendidikan.htm
J1Q maret 20 JO]

BSNP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


Jenjang Pendidikan Dasar Dan Mengengah: Jakarta

Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Rhineka Cipta: Jakarta

Collage, Muskingum. General-Purpose Learning Strategies Reading


Comprehension tersedia dalam
http://www.buddies.org/articles/reading.pdf, him. 68-69 [29 des 2009]

Dimyati dan Mudjiono.2006. Belajar Dan Pembelajaran. Rhineka Cipta: Jakarta

Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Be/ajar Mengajar. Rhineka Cipta: Jakarta

Hake, Rhicard R. Analyzing Change/Gain Scores. Dept. of Physics, Indiana


University.

Ibrahim, Nurdin. 2005. Hubungan Antara Keterbatasan Modul Dan Motivasi


Berprestasi Dengan Hasil Pembelajaran Sejarah. Dalam jumal
TEKNODIK, no. 17, th. ke-9

_ _ _ . 2005. Hubungan Tempat Tutorial Tatap Muka Dengan Hasil Be/ajar


Siswa SLTP Terbuka dalamjumal TEKNODIK no.12, th.-7

Mahayukti, Gusti Ayu. 2003. Pengembangan Model Pembelajaran Generatif


Dengan Metode PQ4R Dalam Upaya Meningkatkan Kulaitas
Pembelajaran Matematika Siswa Kelas II B SLTP Laboratorium !KIP
67

Negeri Sisingaraja. Dalam Jurnal Pendidikan dan Pengajaran No. 2 th Ke-


36

Makmun, Abin Syamsudin. 2005. Psikologi Kependidikan Perangkat System


Pengajaran Modul. PT Remaja Rosda Karya: Bandung

Meltzer. 2002. The Relationship between Mathematics Preparation and


Conceptual Learning Gains in Physics: A Possible "Hidden Variable" in
Diagnostic Pretes Scores. Dalam American Journal Physics. 70 (12)

Nur, Mohamad. 2000. Strategi-Strategi Be/ajar. UNESA University Press:


Surabaya

Pangabean, Yusri dkk. 2007. Strategi. Model Dan Evaluasi. Bina Media
Informasi: Bandung

Purwanto, Ngalim. 2000. Psikologi Pendidikan.Rosda Karya: Bandung

Ruselfendi, HET.1998. Statistika Dasar Untuk Pendidikan. !KIP Bandung:


Bandung

Rustaman, Nuryani Y dkk.,2005. Strategi Be/ajar Mengajar Biologi. Universitas


Negeri Malang: Malang

Saepudin, Asep. Pengajaran Berfikir: Suatu Konsep Pengembangan Proses


Be/ajar Mengqjar. Dalamjurnal TEKNODIK, no. 7, th. ke-9

Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis


Kompetensi. Kencana.: Jakarta

Sardiman. 2003. Interaksi Dan Jvlotivasi Be/ajar Mengajar. PT Raja Grafindo


Persada: Jakarta

Selamat, I Nyoman. 2006. Jmplementasi Model Pembelajaran Kooperatif


Denggan Metode PQ4R Berbantu LKM Untuk Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran Kimia Analitik Kualitatif. Laporan penelitian jurusan
Pendidikan Kima MIPA. Universitas Pendidikan Ganesha

Slameto. 2001. Be/ajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Rhineka


Cipta: Jakarta

Sofyan. Ahmad dkk. 2006. Evaluast pembelqjaran IPA berbasis kompetensi. VIN
Press: Jakarta

Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Pustaka Setia: Bandung


68

Sriyanti,Ida. 2009. Penerapan Model Pembe/qjaran InteraktifBerbasis Konsep,


Dalam Jumal Pengajaran Fisika Sekolah Menengah, Vol. I No. I

Sudarman. Peningkatan Pemahaman Dan Daya Ingat Siswa Melalui Strategi


Preview, Question, Read, Reflect, Reciete, Dan Review (PQ4R) tersedia
dalam http://jurnallipi.wordpress.com/jpi-volume-4/nomor-2/sudarman/ [6
des 2009]

Sudjana. 200 I. Metode Statistika. Tarsito: Bandung

Sudjana, Nana. 2001. Penelitian Hasil Proses Be/ajar Mengajar PT. Remaja
Rosda Karya: Bandung

Sudrajat, Akhmad. Strategi Be/ajar tersedia dalam


http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/0 I /12/model-pembelaj aran-2/
[15 juli 2009]

Sukardi. 2008. Me!odologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Prakteknya.


PT Bumi Aksara: Jakarta

Sulhan, Ahmad. 2007. Upaya Meningkatkan Prestasi Be/ajar Siswa Dengan


Menggunakan Strategi Elaborasi Melalui Metode PQ4R Dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Kelas VII Snip Negeri 15
Mataram. Skripsi Universitas Negeri Mataram. Mataram. Tidak
dipublikasikan

Sumiyati, Uum. 2008. Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Dalam


Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa. Skripsi UIN Jakarta: Jakaita

Suprianto Eko. 2002. Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Penerapan Model


Pengajaran Elaborasi, dalam jurnal penelitian ilmu-ilmu sosial, No. 1

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Pustaka
Pelajar: Yogyakarta

Susanti,Endang. 2005. Strategi Metakognitif Dalam Pembelajaraan Kooperatif


Untuk Meningkatkan Kulaitas Proses Pembelajaran Genetika di SMA,
Dalam Jurnal Ilmu Pendidikan-, no. I

Susanti,Rini.2005. Hasil Be/ajar Model Evaluasi Dan Bentuk Tes dalam jurnal
TEKNODIK no. 17th. Ke-9

Sutjipto, Bambang. 2003. Penggunaan Metoda Pembelajaran (Suatu Metaanalisis


Kajian Tesis Program Pasco Smjana UNJ, dalam jurnal TEKNODJK, no.
12, th. Ke-7
69

Stefania, Maka/ah Inovatiftersedia dalam


http://stefaniaportofolio.blogspot.com/2008 12 01 archive.html (15 juli
2009}

Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Remaja


Rosda Karya: Bandung_

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.


Prestasi Pustaka: Surabaya

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departeman Agama RI. 2006. Undang-


Undang dan Peraturan Pemerintah RI, Tentang Sistem Pendidikan
Nasional: Jakarta

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no. 19 th 2005 Tentang Standar


Nasional Pendidikan. 2005 Eko Jaya: Jakarta

University, Boise State. Reading Text Book tersedia dalam


http:/!tutoring. boisestate.edu/studying/pdf/Reading%20a%20Textbook. pdf
[ 29 des 2009}

Uyad. Penelitian Tindakan Ke las tersedia dalam


http://uyad.blogspot.com/2008/04/penelitian-tindakan-kelas.html (15 juli
2009}

Wirdaningsih, Nining. 2008. Pengaruh metode SQ3R Terhadap Hasil Be/ajar


Pada Konsep Organisasi Kehidupan. Skripsi UIN Jakarta: Jakarta

Anonim. Pengertian Be/ajar Dan Perubahan Perilaku Dalam Belajar_tersedia


dalam http;//cafestudi06 J•wordpress.com/2008/09/11/pengertian-belajar-
dan-perubahan-prilaku-dalam-belajar/ [15 juli 2009] ·
71

B. Peta Konsep
72

C. Metode Pembelajaran
1. Strategi: Strategi PQ4R
2. Metode: Ceramah, Tanyajawab

D. Baha n d an Al at P em be Ia1aran
.
Per kelas Per siswa
Papan tulis Buku panduan
Media pembelajaran Buku catatan
spt gambar

E. Langkah-Iangkah pembelajaran

Pertemuan kc 1
tahap kegiatan waktu
guru siswa
pendahuluan Menginformasikan tujuan Menyimak informasi dari 2 menit
pembelajaran dan menuliskan guru
kompetensi yang akan
dicapai
Mengingatkan materi lalu Siswa menyebutkan 2 menit
yang relevan dengan materi berberapa contoh hubungan
sekarang (apakah bakteri bakteri dengan virus
sama dengan virus)
Guru memperlihatkan kepada Siswa memberikan lmenit
siswa gambar bakteri dan pertanyaan apa yang menjadi
archabacteria perbedaan
inti Guru mempresentasikan Siswa menyimak keterangan 10 menit
secara global materi guru
perbedaan eubacteria dan
archabacteria serta ciri-ciri
bakteri
preview 5 menit
a. Memberikan bahan Membaca selintas dengan
bacaan mengenai bakteri cepat untuk menemukan ide
kepada siswa untuk pokok/ iujuan pembelajaran
dibaca yang hendak dicapai. Dan
b. Menginformasikan siswa memberikan tanda
kepada siswa bagimana pada bagian bacaan yang
menemukan ide pokok/ dianggap penting
tt[iuan pembelajaran yang
hendak dicapai
question 4 men it
a. Menginformasikan kepada a. Memperhatikan
siswa agar memperhatikan penjelasan dari guru
73

makna dari bacaan b. !V!embuatpertanyaan


b. Jv!emberikan tugas kepada dari ide pokok
siswa untuk membuat
pertanyaan dari ide pokok
read 5 menit
!V!em berikan tugas kepada !V!embaca lembar bacaan
siswa untuk membaca dan secara aktif sambil
menanggapi/menjawab memberikan tanggapan
pertanyaan yang telah terhadap apa yang telah
disusun sebelumnya dibaca dan menjawab
pertanyaan yang dibuat pada
fase sebelumnya
reflect 5 men it
!V!ensimulasi/ Siswa mendengarkan
mengiformasikan materi yang informasi dan mengingat
ada pada bahan bacaan materi pelajaran dan
mencoba memecahkan
masalah (pada tahap
pendahuluan) dari informasi
yang diberikan oleh guru
dengan pengetahuan yang
telah diketahui melalui
bacaan
reciete 3 menit
!V!eminta siswa membuat inti a. !V!enanyakan dan
sari dari seluruh pembahasan menjawab pertanyaan-
pelajaran pertanyaan
b. !V!elihat catatan I intisari
yang telah dibuat
sebelumnya
c. !V!embuat intisari dari
pembahasan keseluruhan
riview 3 menit
a. !V!enugaskan siswa a. !V!embaca intisari yang
membaca intisari yang telah dibuatnya
dibuatnya dari rincian ide b. !V!embaca kembali
pokok yang ada dalam bahan bacaan siswajika
benaknya masih belum yakin
b. !V!eminta siswa membaca denganjawaban yang
kembali bahan bacaan, jika dibuatnya
masih belum yakin dengan
bacaannya

penutup Guru meminta siswa Siswa membuat dan 5 men it


merangkum pelajaran mengumpulkan rangkuman
Guru mengoreksi rangkuman men it
74

Pertemuan ke 2
tahap kee:iatan Waktu
e:uru siswa
pendahuluan Menginformasikan tujuan Menyimak informasi dari 2 menit
pembelajaran dan menuliskan guru
kompetensi yang akan
dicapai
Mengingatkan materi lalu Siswa menyebutkan 2 menit
yang relevan dengan materi kemungkinan cara hidup dan
sekarang (berdasarkan reproduksi berdasarkan
struktur yang dimiliki oleh struktur yang dimiliki oleh
bakteri bagaimana cara bakteri
hidupnya dan reproduksi
bakteri)
Guru memperlihatkan kepada Siswa memberikan I menit
siswa gambar roti busuk, pertanyaan kenapa hal
tersebut bisa te~jadi
inti Guru mempresentasikan Siswa menyimak keterangan 10 menit
secara global cara hidup dan guru
reproduksi bakteri bakteri
preview 5 menit
a. Memberikan bahan bacaan Membaca selintas lembar
proses cara hidup dan bacaan dengan cepat untuk
reproduksi bakteri kepada menemukan ide pokok/
siswa untuk dibaca tujuan pembelajaran yang
b. Menginformasikan kepada hendak dicapai
siswa bagaimana
menemukan ide pokok/
tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai
question 4 menit
a.Menginformasikan kepada a. Memperhatikan penjelasan
siswa agar memperhatikan dari guru
makna dari bacaan b.Membuat pertanyaan yang
b.Memberikan tugas kepada telah dibuat
siswa untuk membuat
pertanyaan dari ide pokok
read 5 menit
Memberikan tugas kepada Membaca secara aktiflembar
siswa untuk membaca dan bacaan sambil memberikan
rnenanggapi/menjawab tanggapan terhadap apa yang
pertanyaan yang telah telah dibaca dan menjawab
disusun sebelumnya pertanyaan yang di buat
reflect 5 menit
Mensimulasi/ Siswa rnendengarkan
rnengiformasikan materi yang inforrnasi dan mengingat
75

ada pada bahan bacaan materi pelajaran dan


mencoba memecahkan
masalah (pada tahap
pendahuluan) dari informasi
yang diberikan oleh guru
dengan pengetahuan yang
telah diketahui melalui
bacaan
reciete 3 menit
Meminta siswa membuat inti a.Menanyakan dan
sari dari seluruh pembahasan menjawab pertanyaan-
pelajaran pertanyaan
b.Melihat catatan I intisari
yang telah dibuat
sebelumnya
c.Membuat intisari dari
pembahasan keseluruhan
rivie-,,v 3 menit
a.Menugaskan siswa a.Membaca intisari yang
membaca intisari yang telah dibuatnya
dibuatnya dari rincian ide b.Membaca kembali bahan
pokok yang ada dalam bacaan siswa jika masih
benaknya belum yakin dengan
b.Meminta siswa membaca jawaban yang dibuatnya
kembali bahan bacaan, jika
masih belum yakin dengan
bacaannya
penntup Guru meminta siswa Siswa membuat dan 5 menit
merangkmn pelajaran mengumpulkan rangkuman
Guru mengoreksi rangkuman menit
siswa

Pertemuan ke 3
tahap ke!!iatan Waktn
!!Uru siswa
pendahuluan Menginformasikan tujuan Menyimak informasi dari 2 menit
pembelajaran dan menuliskan guru
kompetensi yang akan
dicapai
Mengingatkan materi lalu Siswa menyebutkan 2 menit
yang relevan dengan materi berberapa contoh kegunaan
sekarang (berdasarkan bakteri dan kerugian yang
reproduksinya, apakah ditimbulkan
bakteri dapat menguntungkan
atau merugikan )
76

Guru memperlihatkan kepada Siswa memberikan I menit


siswa gambar roti busuk, pertanyaan kenapa hal
obat-obatan, dan lainnya tersebut bisa terjadi
yang diakibatkan oleh bakteri
inti Guru mempresentasikan Siswa menyimak keterangan 10 menit
secara global materi guru
keuntungan dan kerugian
yang diakibatkan bakteri
preview 4 menit
a. Memberikan bahan bacaan Membaca selintas dengan
peranan bakteri dan be cepat untuk menemukan ide
carefull..bakteri pokok/ tujuan pembelajaran
mematikan dalam makanan yang hendak dicapai
kepada siswa untuk dibaca
b. Menginformasikan kepada
siswa bagimana
menemukan ide pokok/
tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai
question 5 menit
a. Menginformasikan kepada a. Memperhatikan penjelasan
siswa agar memperhatikan dari guru
makna dari bacaan b.Membuat pertanyaan yang
b. Memberikan tugas kepada telah dibuat
siswa untuk membuat
pertanyaan dari ide pokok
read 5 menit
Memberikan tugas kepada Membaca secara aktif sambil
siswa untuk membaca dan memberikan tanggapan
menanggapi/menjawab terhadap apa yang telah
pertanyaan yang telah dibaca dan menjawab
disusun sebelumnya oertanyaan yang di buat
reflect 3 menit
Mensimulasi/ Siswa mendengarkan
mengiformasikan materi yang informasi dan mengingat
ada pada bahan bacaan materi pelajaran dan
mencoba memecahkan
masalah (pada tahap
pendahuluan) dari informasi
yang diberikan oleh guru
dengan pengetahuan yang
telah diketahui melalui
bacaan
reciete 3 menit
Meminta siswa membuat inti a.Menanyakan dan
sari dari seluruh pembahasan menjawab oertanyaan-
77

pelajaran pertanyaan
b.Melihat catatan I intisari
yang telah dibuat
sebelumnya
c.Membuat intisari dari
pembahasan keseluruhan
riview 3 menit
a. Menugaskan siswa a. Membaca intisari yang
membaca intisari yang telah dibuatnya
dibuatnya dari rincian ide b.Membaca kembali bahan
pokok yang ada dalam bacaan siswa jika masih
benaknya belum yakin dengan
b. Meminta siswa membaca jawaban yang dibuatnya
kembali bahan bacaan, jika
masih belum yakin dengan
bacaannya
penutup Guru meminta siswa Siswa membuat dan 5 menit
merangkum pelajaran mengumpulkan rangkuman
Guru mengoreksi rangkuman menit
siswa

F. alat dan sumber belajar


Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A. Buku Biologi I SMA dan MA untuk kelas X, ESIS, 2007
B. LKK Biologi kelas X
C. Buku-buku, internet dan sumber lain yang relevan

G. penilaian
A. Tugas membuat resume (individu)
B. LKK (individu)

Mengetahui, Dilaksanakan,
Kepala Sekolah Guru Biologi

I Afrinawati )
NIP .................................. .
78

Lampiran2
BAHAN BACAAN KELAS EKSPERIMEN*

Pertemnan ke 1
EUBACTERIA
Bakteri adalah organisme mikroskopis bersel satu yang tidak mempuµyai
membran nukleus ataupun membran organel sel. Bakteri merup~kan organisme
yang paling banyak jumlahnya dan lebih terse bar luas dibandingkan mahluk hid up
yang lain. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan
dan pada tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang menguntungkan tetapi
ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan
mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta
umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik (mikroskopis).
Ciri-ciri Bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu:
I. Organisme uniselular (Bersel satu)
2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3. Umumnya tidak memiliki klorofil
4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron
umumnya memiliki ukuran rata-rata I s/d 5 mikron.
5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
6. Hidup bebas atau parasit
7. Yang hid up di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah
atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya
mengandung peptidoglikan

Struktur Bakteri
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)
Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan
granula penyimpanan
79

2. Struktur tambahan (dimiliki olehjenis bakteri tertentu)


Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan
endospora
Struktur Dasar Sel Bakteri
.. -----~
PERPUSTAKAAN UTAMA ·
UIN SYAl·liD JAKARTA _'

Struktur dasar bakteri :


I. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan
polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri
gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila
peptidoglikannya tipis).
2. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma
tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein.
3. Sitoplasma adalah cairan sel.
4. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas
protein dan RNA.
5. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan
yang dibutuhkan.

Struktur tambahan bakteri :


I. Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis
bakteri tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila
lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir
tersusun atas polisakarida dan air.
2. Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau
spiral yang menonjol dari dinding sel.
80

3. Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang
menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih
pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan
hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur
sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus.
4. Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma
dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses
fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan
fotosintesis.
5. V akuola gas terdapat pada bakteri yang hid up di air dan
berfotosintesis.
6. Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri
gram positif dan terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak
menguntungkan bagi kehidupan bakteri. Endospora mengandung
sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding endospora
yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan
terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika
kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi
sel bakteri baru.
Bentuk Bakteri
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral
(spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.
Berbagai macam bentuk bakteri :
1. Bakteri Kokus :
a. Monokokus
yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal
b. Diplokokus
yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan
c. Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi
em pat.
d. Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus
82

BentukwBentuk Bakteri Spirilia

Spiral

A/at Gerak Bakteri


Alat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk adalah struktur
berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagellum
memungkinkan bakteri bergerak menuju kondisi lingkungan yang
menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang merugikan bagi
kehidupannya. Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan
letak yang berbeda-beda pula yaitu
A. Monotrik : bila hanya berjumlah satu -~J"',__,~J"""'
A
contoh : Pseudomonas aeroginosa rx
B. Lofotrik : bila banyak flagellum disatu sisi
B
~
c~~/',.--
Contoh : Pseudomonas fluorescen, Proteus mirabilis
D -~~~~""/"
c. Amfitrik : bila banyak flagellum dikedua ujung \~~x:;z
'-._., .~·,,

Contoh : Chromobacterium, Violaceum


D. Peritrik : bila tersebar diseluruh permukaan sel bakteri
Contoh : Borrellia novyi, Proteus Vulgaris, Salmonella typhosa,
Escherichia coli.
E. Atrik : Tidak mempunyai flagel
contoh : Clostridium tetani.

ARCHAEBACTERIA
Archaebacteria adalah kelompok bakteri yang dinding selnya tidak
mengandung peptidaglikan, namun membran plasmanya mengandung lipid.
Archaebacteria hidup di lingkungan ekstrim
83

Berdasarkan lingkungannya archaebacteria dibedakan menjadi 3 macam


yaitu:
a. Bakteri metanogen
Bakteri yang menghasilkan gas metana dari hydrogen dan C02 • cth
Methanobacterium
b. bakteri halofil
bakteri yang hidupdi lingkunga yang memiliki kadar garam tinggi.
Cth: Halobacterium
c. bakteri thermosiadofil
bakteri yang hidup di lingkungan ekstrim panas dan asam. cth:
Sulfolobus dan Thermoplasma

Pertemuan Ke 2

Cara Hidup Bakteri


Berdasarkan cara memperoleh makanan bakteri dibedakan menjadi bakteri
heterotrof dan autotrof.
a. heterotrof: yaitu bakteri yang makanannya berupa senyawa organik
dari organisme lain. Bakteri ini terbagi 2 yaitu:
• bakteri saproftt: bakteri yang memperoleh makanan dari sisa
organisme. Cth Lactobacillus bulgaricus (bakteri dalam pembuatan
yoghurt), Mycobacterium ( bakteri pengurai sampah)
• bakteri parasit: bakteri yang memperoleh makanan dari inangnya.
Cth Mycobacterium tubercolosis ( penyebab TBC pada manusia),
Bacillus anthracis (penyebab penyakit antraks pada hewan temak),
Clostridium tetani (penyebab tetanus)
b. autotrof, yaitu bakteri yang dapat membuat makanannya sendiri .
bakteri ini dibedakan berdasarkan asal energi untuk mensintesis
makanannya yaitu:
• bakteri fotoautotrof: bakteri yang menggunakan cahaya matahari
untuk menyusun makanannya. Cth Thiocystis sp
84

• bakteri kemoautotrof: bakteri yang menggunakan energi kimia


untuk mensisntesis makanannya. Cth nitrosomonas dan
nitrosococcus ( mengoksidasi amoniak menjadi senyawa nitrit),
nitrosobacter ( mengoksidasi ion nitrit menjadi nitrat)
berdasarkan kebutuhan untuk merombak makanannya agar memeproleh
energi dibedakan menjadi bakteri aerob dan anaerob
a. aerob: yaitu bakteri yang membutuhkan oksigen bebas untuk
memperoleh energinya, cth nitrosomonas, nitrosobacter,
nitrosococcus
b. anaerob, yaitu bakteri yang tidak membetuhkan oksigen bebas untuk
memperoleh energinya , biasanya dikenal dengan istilah fermentasi.
Bakteri an aerob dibedakan menjadi 2 yaitu:
• bakteri anaerob obligat: hanya dapat hidup jika tidak terdapat
oksigen, cth: Clostridium botulinum
• bakteri aerob: dapat hidup dengan atau tanpa oksigen. Cth:
Eschericia coli dan Lactobacillus.

Cara Perkembangbiakan Bakteri:


Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara
aseksual (vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada
bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua.
Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan
bakteri lainnya. Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau
rekombinasi DNA. Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
85

I. Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja
dari satu sel bakteri ke set bakteri yang lainnya.

Sel Rekombinasi

Kromosom

2. Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu set bakteri ke set bakteri
lainnnya dengan perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus
bakteri).

Sel Rekombinan

3. Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung


melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua
sel bakteri yang berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.

5i::I 11-~ld!.!r!
86

Pertemuan Ke 3

Bakteri yang menguntungkan


a. Eubacteria
• Penguraian cth: Eschericia coli
• Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi cth: Acetobacter
(pembuatan asam cuka), Laclobacillus bulgaricus ( pembuatan
yoghurt), Acetobacter xylinum ( pembuatan nata de coco)
Lactobacillus casei ( pembuatan keju dan yoghurt)
• Bereran dalam siklus nitrogen, cth Rhizobium leguminorsum yang
hidup bersimbiosis dengan kacang-kacangan
• Penyubur tanah cth Nitrosomonas, Nitrosococcus
• Penghasil antibiotik, cth Bacillus subtilis
• Penelitian rekayasa genetika
• Pembuatan zat kimia cth C/ostridium acetobuthylinum dalam
pembuatan aseton dan butanol
b. Archaebacteria
• Pembusukan sampah cth Melhanobac/erium

Bakteri yang merugikan


a. Eubacteria
• Pembusukan makanan cth: Closlridium bolulinum
• Penyebab penyakit pada manusia, cth: Mycobac/erium tubercolosis
(penyebab TBC pada manusia), Vibrio cholera ( penyebab penyakit
kolera), Clos/ridium tetani (penyebab tetanus)
• Penyebab penyakit pada hewan cth: Bacillus anthracis (penyebab
penyakit antraks pada sapi)
• Penyebab penyakit pada tanaman budidaya cth: Pseudomonas
solanacearum (penyebab penyakit pada tanaman omat,
lombok,terung dan tembakau), Agrobacteriwn turmafaciens
(penyebab tumor pada tumbuhan)
87

b. Archaebacteria
• Penyebab kerusakan makanan yang diawetkan denga menguunakan
garam.

Penangggulangan terhadap bakteri yang merugikan


a. pengawetan dan pengolahan makanan

• Pemanisan

• Pengeringan

• Pengaspan

• Pengasaman

• Pengasinan

• Pendinginan

• Pasteurisasi, pemanasan dengan suhu 63-72°C selama 15-30


menit.pasteurisasi dilakukan pada suhu untuk mematikan bakteri
pantogen
• Sterilisasi, pemaanasan dengan menggunakan udara panas atau uap
panas bertekanan tinggi dengan menggunakan autoklaf
b. kebersihan dan kesehatan diri dan lingkungan
• Menjaga kebersihan lingkungan
• Menjaga kebersihan badan dengan mandi dan mencuci tangan sebelum
makan
• Melakukan olah raga secara teratur
• Makan makanan yang bergizi
• Cukup istirahat.
88

Be Careful ...... Bakteri Mematikan Dalam Makanan

Kemajuan teknologi pangan yang pesat mendorong pertumbuhan industri


makanan kaleng di Indonesia. Bagaimana kiat memilih makanan dalam kaleng
agar terhindar dari penyakit yang ditularkau lewat makanan ifoodborne disease)?
Ketika sudah letih bekerja dan bingung mau masak apa, makanan kaleng
menjadi pilihan praktis. Bahkan, di hari-hari besar seperti Idul Fitri, Natal dan
Tahun Baru berbagai makanan kaleng yang dikemas dalam keranjang parse! bisa
menjadi penyerta kartu ucapan selamat.
Namun demikian kerap orang bertanya, amankah mengkonsumsi produk
makanan awetan ini dari segi kesehatan?
Makanan kaleng adalah produk olahan pangan yang sudah diawetkan agar
tahan lama. Di dalam bukunya yang sangat terkenal, Thermobacteriology in Food
Processing, Prof. Dr. C.R. Stumbo mengatakan bahwa makanan yang dikalengkan
secara hermitis (penutupannya sangat rapat, sehingga tidak dapat ditembus oleh
udara, air, mikrobia atau bahan asing lain) merupakan produk teknologi
pengawetan yang sudah lama dikenal.
Teknologinya ditemukan Nicholas Appert; sekitar 200 tahun lalu lewat
riset pengalengan buah-buahan, sayuran dan daging dengan pemanasan (sterilisasi
komersial). Atas karyanya yang luar biasa itu -fenomena pemanasan saat itu
menjadi perdebatan ilmuwan tingkat dunia- Appert memperoleh hadiah 12.000
Franc dari pemerintah Prancis.
Proses Sterilisasi
Makanan yang diawetkan dengan proses sterilisasi komersial, masih
mengandung mikroba tetapi tidak dapat tumbuh pada kondisi penyimpanan yang
normal.
Proses sterilisasi ini merupakan upaya penghancuran mikroba patogen
beserta sporanya. Karena ada spora bakteri tertentu yang tahan terhadap suhu
tinggi, sterilisasi harus dilakukan pada suhu 2500F (12 JOC) dengan menggunakan
uap panas (autoklav) selama 15 menit.
Produk selanjutnya ditutup secara hermitis sehingga tidak memberi
kesempatan mikroba masuk kembali. Lamanya pemanasan dan tingginya suhu
89

sangat tergantung pada derajat keasaman (pH) produk. Semakin rendah pH


produk, misalnya sari buah, makin rendah suhu pemanasan yang digunakan.
Dengan pengolahan yang aseptik, makanan kaleng memiliki daya simpan
(shelf life) yang lama, sekalipun tidak menggunakan bahan pengawet. Tetapi,
seperti sifat makanan pada umumnya, makanan kaleng tetap mengalami
penurunan mutu seiring dengan lamanya penyimpanan.
Daya simpan diberi batasan sebagai kisaran waktu sejak selesai
pengolahan di pabrik sampai konsumen menerima produk tersebut dalam kondisi
mutu yang baik.
Tidak satu jenis makanan pun yang memiliki daya simpan tak terbatas
alias memiliki mutu yang baik sepanjang segala abad, meski sudah mengalami
pengolahan dengan teknologi tinggi seperti HTST (high temperature short time)
atau UHT (ultra high temperature) pada susu ultra, serta pembekuan dan bahkan
freeze drying. Ini mtinya, tidak ada jaminan sehat mengkonsumsi makanan
kaleng.
Bakteri Berbahaya
Penurunan mutu makanan kaleng bergantung pada sifat bahan, suhu
sterilisasi dan kondisi udara dalam head space-nya. Semakin lama disimpan,
semakin rendah daya simpannya (shelf life loss).
Kemunduran daya simpan ini disebut kadaluwarsa. Bila menggunakan bahan baku
yang baik, proses pemanasan sempurna dan bahan pengemas yang tidak
berbahaya, maka daya simpan makanan kaleng dapat mencapai tiga tahun.
Makanan kaleng biasanya tidak menuntut kondisi penyimpanan tertentu,
dalmn arti dapat disimpan pada suhu kamar dan di segala tempat. Namun,
penyimpanan pada suhu rendah dan kering dapat memperpanjang masa simpan.
Di sisi lain penyimpanan pada tempat yang lembab dan basah dapat melahirkan
proses pengkaratan yang tidak diinginkan.
Kerusakan yang lain dapat terjadi karena kurang sempurnanya pengolahan.
Misalnya, selama proses sterilisasi, terjadi kebocoran kecil pada sambungan
kaleng yang menggelembung, tetapi kemudian tertutup kembali setelah
pendinginan.
90

Bila dalam proses pendinginannya digunakan air kurang bersih, dapat


dipastikan mikroba pembusuk akan hadir dalam kaleng melalui lobang kecil
tersebut. Pada gilirannya, bila kondisi penyimpanan mendukung maka bakteri
tersebut akan tumbuh dan berkembang biak dan kelak memproduksi racun.
Bisa Menyebabkan Kematian
Ada beberapa hal yang hams diwaspadai supaya kita terhindar dari toksin
(racun) Clostridium botulinum yang kerap hadir dalam makanan kaleng. Bakteri
yang berbahaya ini umumnya menyukai tempat-tempat yang tidak ada udara
(anaerobik) dan mampu melindungi diri dari suhu yang agak tinggi (termofilik)
dengan jalan membentuk spora.
Cara hidup yang demikian memungkinkan bakteri ini dapat hidup pada
makanan kaleng, terutama pada jenis-jenis makanan yang bahan bakunya daging,
ikan, sayur yang pHnya di atas 4,6 alias nilai keasaman relatif rendah.
Bila kondisi pertumbuhannya sesuai, toksin botulinum yang sangat
berbahaya itu bisa dihasilkan. Jika dikonsumsi maka racun tersebut akan
menyerang susunan saraf dan dampaknya bisa melumpuhkan, menyulitkan
pernapasan serta menyebabkan kematian.

Lima Kelompok Kerusakan


makanan kaleng yang sudah mulai mengalami kerusakan atau kebusukan
dapat dilihat dari kondisi kaleng yang sudah mengalami penggembungan. Namun,
ada juga yang tidak terdekteksi dari luar, karena kedua ujung kaleng datar.
Kerusakan produk makanan kaleng yang perlu diwaspadai, dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
• Flat Sour, permukaan kaleng tetap datar tapi produknya sudah bau asam
yang menusuk. Ini disebabkan aktivitas spora bakteri tahan panas yang
tidak terhancurkan selama proses sterilisasi
• Flipper, permukaan kaleng kelihatan datar, namun bila salah satu ujung
kaleng ditekan, ujung lainnya akan cembung.
91

• Springer, salah satu ujung kaleng sudah cembung secara permanen,


sedang ujnng yang lain sudah cembnng. Jika ditekan akan cembnng ke
arah berlawanan.
• Soft Swell, kedua ujung kaleng sudah cembung, namun belum begitu
keras sehingga masih bisa ditekan sedikit ke dalam.
• Hard Swell, kedua ujung permukaan kaleng cembung dan begitu keras
sehingga tidak bisa ditekan ke dalam oleh ibu jari.

Kiat Mengkonsumsi Tanpa Was-was .. !


Kiat sehat mengkonsumsi makanan kaleng, paling tidak harus
mpertimbangkan lima ha! berikut:
• Jangan mengkonsumsi makanan kaleng yang dicurigai sudah
menunjukkan tanda-tanda kerusakan, seperti kaleng kembung, berkarat,
penyok, dan bocor.
• Makanan dalam kaleng sebaiknya dipanaskan sampai mendidih selama
10 menit sampai 15 menit sebelum dikonsumsi.
• Bacalah label secara seksama dan perhatikanlah tanggal kadaluwarsa.
Demi keamanan, pilihlah produk yang belum melampaui tanggal
kadaluwarsa.
Makanan kaleng yang sudah dibuka harus digunakan secepatnya karena
keawetannya sudah tak sama dengan produk awalnya.
Bila dicurigai adanya kebusukan, makanan kaleng tersebut harus
dibuang.

Cata tan
* Selain menggunakan bacaan dari guru, siswa tetap menggunakan buku
cetak (paket) sebagai acuan.
92

Lampiran3
RENCANAPELAKSANAANPEMBELAJARAN
(RPP)
KELASKONTROL

Nama Sekolah : SMA Darul Maarif


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X (sepuluh) I 1 (satu)
Pertemuau Ke- : 1-3
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (3 x pertemuau)
Standar Kompetensi :2.Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan
makhluk hidup
Korn petensi Dasar :2.2 Mendeskripsikau ciri-ciri Archaebacteria dan
Eubacteria dan perauannya bagi kehidupan
Iudikator
Pertemuau I
1. Menjelaskan perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria.
2. Mengidentifikasi ciri-ciri bakteri
Pertemuau II
2. Menjelaskan cara hidup bakteri
3. Menjelaskan reproduksi bakteri
Pertemuau III
4. Menjelaskan perauan bakteri dalam kehidupan manusia
5. Menjelaskan cara penanggulangan bakteri yang merugikan manusia

A. Tujuan Pembelajaran:
Siswamampu
l. Membedakan ciri-ciri Archaebacteria dan Eubacteria.
2. Mengidentifikasi ciri-ciri bakteri
3. Menjelaskan cara hid up bakteri
4. Menjelaskan reproduksi bakteri
93

5. Menjelaskan peranan bakteri dalam kehidupan manusia


6. Menjelaskan cara penanggulangan bakteri yang merugikan manusia

B. Peta Konsep
94

C. Metode Pembelajaran
1. Strategi: Outline sederhana
2. Metode:Ceramah, Tanyajawab

D. Baba n dan Alat p embeI a.1aran


.
Per kelas Per siswa
Papan tulis Buku panduan
Media pembelajaran Buku catatan
spt gambar

E. Langkah-Langkab Pembelajaran
Pertemnan kc 1
tahap kegiatan waktu
guru siswa
pendahuluau Menginformasikan tujuan Menyimak informasi dari 2 menit
pembelajaran dan menuliskan guru
kompetensi yang akan
dicapai
Mengingatkan materi lalu Siswa menyebutkan 2 menit
yang relevan dengan materi berberapa contoh persamaan
sekarang (apakah bakteri dan perbedan yang diketahui
sama deng:an virus)
Guru memperlihatkan kepada Siswa memberikan 1 menit
siswa gambar bakieri pernyataan struktur apa yang
dilihat
inti Guru mempresentasikan Siswa menyimak keterangan 10 men it
secara global materi guru
perbedaan bakteri dan
archabacteria serta ciri-ciri
bakteri
Guru meminta siswa untuk Siswa mebentuk kelompok 5 men it
membuat kelompok diskusi diskusi
Guru meminta siswa untuk Siswa membuat outline 5 menit
membuat outline sederhana sederhana
mengenaiperbedaan
archaebacteria dan eubacteria
serta ciri-ciri bakteri
Guru meminta perwakilan Perwakilan siswa 15 menit
kelompok untuk menjelaskan menjelaskan dan siswa lain
kembali di depan kelas menyimak
penntup Guru meminta siswa untuk Siswa menyimak pernyataan 5 menit
mengulang pelajaran di guru
rumah dan membaca materi
selanjutnya
95

Pertemuan ke 2
tahap kee;iatan waktn
e:urn siswa
pendahuluan Menginformasikan tujuan Menyimak informasi dari 2 menit
pembelajaran dan menuliskan guru
kompetensi yang akan
dicapai
Mengingatkan materi lalu Siswa menyebutkan 2 menit
(berdasarkan struktur yang kemungkinan cara hidup dan
dimiliki oleh bakteri reproduksi berdasarkan
bagaimana cara hidupnya dan struktur yang dimiliki oleh
reproduksinya) bakteri
Guru memperlihatkan kepada Siswa memberikan I menit
siswa gambar roti busuk, pertanyaan kenapa ha!
tersebut bisa terjadi
inti Guru mempresentasikan Siswa menyimak keterangan 10 menit
secara global cara hidup dan guru
reproduksi bakteri bakteri
Guru memperlihatkan Siswa memperhatikan guru 5 menit
gambar yang menjelaskan
tentang reoroduksi bakteri
Guru meminta siswa untuk Siswa membentuk kelompok I menit
membuat kelompok diskusi diskusi
Guru meminta siswa untuk Siswa membuat outline 5 menit
membuat outline sederhana sederhana
mengenai cara hidup dan
reproduksi bakteri
Guru meminta perwakilan Perwakilan siswa 15 menit
kelompok untuk menjelaskan me1tjelaskan dan siswa lain
kembali di deoan kelas menvimak
penutup Guru meminta siswa untuk Siswa menyimak pemyataan 4 men it
mengulang pelajaran di guru
rumah dan membaca materi
selaI\iutnya
96

Pertemuan ke 3
tahap kel(iatan Waktn
guru siswa
pendahuluan. Menginformasikan tujuan Menyimak informasi dari 2 menit
pembelajaran dan menuliskan guru
kompetensi yang akan
dicapai
Mengingatkan materi lalu Siswa menyebutkan 2 menit
(berdasarkan reproduksinya, berberapa contoh kegunaan
apakah bakteri dapat bakteri dan kerugian yang
menguntungkan atau ditimbulkan
merugikan)
Guru memperlihatkan kepada Siswa memberikan I menit
siswa gambar yakult pertanyaan kenapa ha!
tersebut bisa terjadi
inti Guru mempresentasikan Siswa menyimak keterangan 10 menit
secara global peranan bakteri guru
dalam kehidupan dan
penanggulangan bakteri
Guru memperlihatkan Siswa memperhatikan guru 5 menit
gambar berberapa produk
yang menggunakan bakteri
dan menjelaskan peranan
bakteri
Guru meminta siswa untuk Siswa membentuk kelompok I menit
membuat kelompok diskusi diskusi
Guru meminta siswa untuk Siswa membuat outline 5 menit
membuat outline sederhana sederhana
mengenai peranan bakteri
dan penanggulangannya
Guru meminta perwakilan Perwakilan siswa 15 menit
kelompok untuk menjelaskan menjelaskan dan siswa lain
kembali di depan kelas menyimak
penutup Guru meminta siswa untuk Siswa menyimak peruyataan 4 menit
mengulang pelajaran di guru
rum ah

F. alat dan somber belajar


Sumber/bahan pembelajaran berupa:
A. Buku Biologi I SMA dan MA untuk kelas X, ESIS, 2007
B. LKK Biologi kelas X
C. Buku-buku, internet dan sumber lain yang relevan
97

G. penilaian
A. Tugas rnernbuat resume (individu)
B. LKK (individu)

Mengetahui, Dilaksanakan,

Kepala Sekolah Guru Biologi

( Afrinawati )
NIP .................................. .
98

Lampiran 4
KISI-KISI INSTRUMEN TES

Kunci
No Indikator Jenjang Soal
Jawaban
1 Mengidentifikasi Cl Apakah bagian bakteri yang digunakan sebagai B
tempat fotosintesis?
A. nukleus
B. ldorosom
C. fimbria
D. vakoala gas
E. granula
2 Memilih Cl Bahan makanan agar tetap segar dalamjangka c
waktu yang lama harus di awetkan. Manakah
yang bukan termasuk cara pengawetan susu?
A. pateurisasi
B. pemanasan sampai suhu 70°C
C. pengeringan
D. sterilisasi
E. pengasinan
3 Memilih Cl Manakah yang bukan bentuk-bentuk bakteri? E
A. Sarcina
B. Basil
C. Spiral
D. Kokus
E. Pseudo
4 Menyocokkan C2 Berikut ini adalah nama bakteri dan penyakit B
yang ditimbulkan. Manakah pasangan yang
benar dari bakteri dan penyakit yang
ditimbulkan?

Opsi Nama bakteri Penyakit yang


ditimbulkan
A Di12lococcus Asma
12.neumoniae
B My_cobacterium TBC
tuberculosis
c Neiseria Radang paru-paru
meningitis
D Tre12onema Radang otak
12.ertenue
E Clostridium Lukananah
tetani
1'.. ,f ,... ......... : ,.:J ,... .... +: .r: l,~~: T"'\!--L---'- ,. ___ L_L --------~- -- - --- - - -'-. _l - 1 - •1 •1 • ~
99

A. Protista
B. Bakteri
C. Virus
D. Prokariot
E. Protozoa
6 Memperkirakan C3 Bakteri penyebab tetanus hanya dapat dibunuh A
dengan pemanasan yang lama di atas titik
didih. Apakah yang menjadi indikasi pada
peristiwa tersebut?
A. memiliki dinding sel yang
mengandung peptidoglikan
B. melindungi diri sendiri dengan
menyekresikan antibiotic
C. mensekresikan endotoksin
D. autotrof
E. menghasilkan endospora
7 Menerangkan C2 Membentuk apakah jika kondisi bakteri dalam D
keadaan tidak menguntungkan?
A. Eksospora
B. Askospora
C. Zoospora
D. Endospora
E. Kapsul
8 Menjelaskan C2 Bakteri nitrat merupakan bakteri yang bersifat D
autotrof, apakah yang dimaksud?
A. Hidup tanpa menggunakan oksigen
B. Hidup dari senyawa organik
C. Hidup tanpa menggunakan cahaya
D. Hidup dari senyawa anorganik
E. Hidup tanpa cahaya dan oksigen
9 Memberi nama Cl Apakah nama struktur bakteri di samping? A
.
. ---·---~

')(.'''"
\~,.,-' ~J\
(r-··c1
\<.,J"-;__;
i--:_-_ '°':' :I
,)();
',_ r_~.(_~l ~/l
---"·.._~~~~-"~--
A. Diplococcus
B. Diplobacillus
C. Streptococcus
D. Staphylococcus
E. Spirosetes
10 Menerangkan Cl Dimanakah letak materi genetik pada bakteri? A
A. Nukleoid
100

B. Nukleus
C. Sitoplasma
D. Nukleosom
E. Nukleoplasma
11 Menjelaskan C2 Berdasarkan jumlah flagel, disebut apakah c
bakteri yang memiliki struktur berikut?

A. Amfitrik
B. Lofotrik
C. Monotrik
D.Peritrik
E. Atrik
12 Memberi contoh C2 Manakah yang termasuk bakteri anaerob A
fakultatif ?
A. E coli
B. Salmonela
C. Clostridium tetani
D. Shigella
E. Clostridium botulinum
13 Memberi contoh C2 Manakah yang bukan bakteri menguntungkan? A
A Vibrio cholerae
B. Lactobacillus bulgaricus
C. Rhizobium leguminosarum
D. Bacillus subtilis
E. Nitrosomonas
14 Memilih Cl Pengawetan makanan dari bakteri telah B
dilakukan sejak lama dengan cara tradisional.
Manakah yang bukan pengawetan tradisional?
A. pengasapan
B. sterilisasi
C. pengasaman
D. pemanasan secara berulang
E. engasinan
15 Memilih Cl Berikut ini adalah bagian-bagian sel: c
) ribosom
2) mitokondria
3) ranula enyim anan
101

4) dinding sel
5) retikulum endoplasma
6) membran plasma
Manakah bagian-bagian sel yang dimiliki
bakteri adal ah?
A. 1, 2, 3, 4, 5, 6
B. 1, 2, 4, 5, 6
C. 1, 3, 4, 6
D. 2, 3, 4, 6
E. 2, 4, 5, 6
16 Menjelaskan C2 Apakah nama cara reproduksi bakteri yang c
dilakukan dengan perantaraan virus?
A. transformasi
B. konjugasi
C. transduksi
D. transkripsi
E. translasi
17 Memberi contoh C2 Genus bakteri apakah yang digunakan untuk A
memisahkan tembaga dari berbagai campuran
logam?
A. Thiobacillus
B. Pseudomonas
C. Acetobacter
D. Lactobacillus
E. Streptococcus
18 Membedakan C2 Apa Perbedaan utama antara archaebacteria c
dan eubacteria?
A. membentuk metanogen
B. tidak dapat berfotosintesis
C. kandungan peptidoglikan pada
dinding sel
D. membrane inti sel
E. reproduksi sel bakteri
19 Memberi contoh C2 Bakteri apakah yang dimanfaatkan untuk B
pembuatan Nata de coco?
A. Acetobacter
B. Acetobacter xylinum
C. Streptococcus lactis
D. Lactobacillus sp.
E. Lactobacillus cesei
20 Mengidentifikasi Cl Bacillus antracis merupakan bakteri penyebab B
penyakit antrak pada hewan, tentukan bentuk
bakteri terse but?
A. bulat
102

B. batang
C. spiral
D. anggur
E. rantai

21 Mengidentifikasi Cl Apakah kandnngan spesifik dinding sel B


bakteri?
A. kapsul
B. peptidaglikan
C. fosfolipid
D. polisakarida
E. gram positif
22 Memberi nama Cl Apakah nama rambut halus pada struktur A
bakteri?
A. pilus
B. bulu getar
C. granula
D. flagellum
E. buluapi
23 Menjelaskan C2 Melalui apakah reproduksi seksual bakteri ? B
A pembelahan biner
B. rekombinasi
C. transformasi
D. tranduksi
E. konjugasi
24 Menidentifikasi Cl Apa zat penyusun dinding sel cyanobacteria? D
A. protein
B. lipoprotein
c. kitin
D. peptidoglikan
E. karbohidrat
25 Memberi contoh C2 Apa contoh cyanobacteria yang berperan dalam c
pembuatan makanan suplemen atau protein sel
tunggal?
A. Bacillus subtilis
B. Nitrosomonas
C. Spirulina
D. Anabaena
E. Cycas
26 Menjelaskan C2 Dimanakah kondisi lingknngan hidup bakteri A
halofil?
A. kadar garam tinggi
B. kadar garam rendah
C. suhu tinggi
104

E. 3
32 Menghubungkan C3 Eubacteria dan archaebacteria dianggap sebagai D
2 kingdom yang berbeda. Apakah yang
menjadi persamaan keduanya?
A. tidak memiliki klorofil
B. tidak memiliki dinding sel
C. tidak memiliki inti sel
D. tidak memiliki membrane inti sel
E. tidak memiliki struktur yang jelas

33 Memberi nama Cl Apakah bentuk strnktur bakteri di bawah ini ? A


A. basil
B. kokus
C. sarkina
D. koma
E. s iral
34 Menyatakan C2 Kenapa bakteri patogen dapat merngikan A
secara luas organisme lain?
A. Karena dapat menyerap makanan
dari inang yang ditumpanginya
B. Karena menimbulkan penyakit
C. Karena menjadi organisme perantara
dalam penyebaran vims HIV
D. Karena dapat menyerap makanan
dari sisa-sisa organisme
E. Karena dapat menyebabkan
kematian or anisme inan a
35 Mengidentifikasi Cl Diplococus pneumonia adalah penyebab E
penyakit pneumonia (parn-paru) pada manusia.
apakah bentuk bakteri tersebut?
A. Streptococcus
B. Streptobacil
C. staphylococcus
D. Monobacil
E . Di lobacil
36 Mengidentifikasi Cl Manakah dari pemyataan ini yang tidak D
termasuk strnktur dasar bakteri?
DNA
B. ribosom
C. Dinding sel
D. Flagel
E. Sito lasma
37 Mendifinisikan Cl Apa nama bakteri yang hldup dengan cara D
memanfaatkan sisa-sisa produk buan an
105

organisme?
A. heterotrof
B. Autotrof
C. Parasit
D. Saprofit
E. anaerob
38 Memberi contoh C2 Apa Bakteri yang banyak dimanfaatkan untuk A
pembuatan yoghurt?
A.Lactobacillus bulgaris
B. Rhyzobium leguminosorum
C. Pseudomonas solancearum
D. Nitrosomonas sp
E. Bacilus volymixa
39 Mengbubungkan C3 Bakteri yang dipelihara dalam medium B
anorganik dapat hidup dan berkembang. Hal itu
berarti bahwa bakteri tersebut?
A. dapat membentuk asan1 amino sendiri
B. memakai zat anorganik sebagai
sumber energi
C. hidup secara kemoautotrof
D. mengambil zat organik dari
substratnya
E. bisa hidup tanpa apapun
40 Memperkirakan C2 Cara apakah yang digunakan untuk mengatasi B
serangan bakteri yang merugikan pada ikan
basah?
pasteurisasi
B. pengasinan
C. pemanisan
D. sterilisasi
E. pengapuran
106

Lampiran 5
INSTRUMEN HASIL ANALISIS
NAMA
KELAS
Jawablah pertanyaan berilmt ini dengan menyilangi (X) jawaban yang kamu
anggap benar
1. Bahan makanan agar tetap segar dalam jangka waktu yang lama harus di awetkan.
Manakah yang bukan termasnk cara pengawetan susu ?
A. pateurisasi D. sterilisasi
B. pemanasan sampai suhu 70°C E. pengasinan
C. pengeringan

2. Manakah yang bukan bentuk-bentuk bakteri?


A. Sarcina D. Kokus
B. Basil E. Pseudo
C. Spiral

3. Berikut ini adalah nama bakteri dan penyakit yang ditimbulkan. Manakah pasangan
yang b enar dan. b a kten. dan oenyaki tyang d.1tlm
. b ulkan.?
Onsi Nama bakteri Penvakit yang di timbulkan
A Di12.lococcus 12.neumoniae Asma
B My_cobacterium tuberculosis TBC
c Neiseria meningitis Radang paru-paru
D Tre12.onema 12.ertenue Radang otak
E Clostridium tetani Luka nanal1

4. Disebut apakah organisme yang tidak memiliki membran inti?


A. Protista D. Prokariot
B. Bakteri E. Protozoa
C. Virus

5. Membentuk apakahjika kondisi bakteri dalam keadaan tidak menguntungkan?


B. Eksospora D. Endospora
B. Askospora E. Kapsul
C. Zoospora

6. Bakteri nitrat merupakan bakteri yang bersifat autotrof, apakah yang dimaksud?
A. Hidup tanpa menggunakan oksigen
B. Hidup dari senyawa organik
C. Hidup tanpa menggw1akan cahaya
D. Hidup dari senyawa anorganik
E. Hidup tanpa cahaya dan oksigen
107

7. Apakah nama struktur bakteri di


samping?
A. Diplococcus
B. Diplobacillus
C. Streptococcus
D. Staphylococcus
E. Spirosetes

8. Dimanakah letak materi genetik pada bakteri?


A. Nukleoid D. Nukleosom
B. Nukleus E. Nukleoplasma
C. Sitoplasma

9. Berdasarkan jumlah flagel, disebut


apakah bakteri yang memiliki struktur
berikut?

A.Amfitrik D. Peritrik
B. Lofotrik E. Atrik
C. Monotrik

I 0. Manakah yang te1masuk bakteri anaerob fakultatif?


A.E~ n~~&
B. Salmonela E. Clostridium botulinum
C. Clostridium tetani

11. Manakah yang bulmn bakteri menguntungkan?


A. Vibrio cholerae D. Bacillus subtilis
B. Lactobacillus bulgaricus E. Nitrosomonas
C. Rhizobium leguminosarum

12. Pengawetan makanan dari bakteri telah dilakukan sejak lama dengan cara tradisional.
Manakah yang bukan pengawetan tradisional?
A. pengasapan D. pemanasan secara berulang
B. sterilisasi E. pengasinan
C. pengasaman

13. Berikut ini adalah bagian-bagian sel:


I) ribosom 4) dinding sel
2) mitokondria 5) retikulum endoplasma
3) granula penyimpanan 6) membran plasma
108

Manakah bagian-bagian sel yang dimiliki bakteri adalah?


A. 1, 2, 3, 4, 5, 6
B. 1, 2, 4, 5, 6
C.1,3,4,6
D. 2, 3, 4, 6
E. 2, 4, 5, 6

14. Apakah nama cara reproduksi bakteri yang dilakukan dengan perantaraan virus?
A. transformasi D. transkripsi
B. konjugasi E. translasi
C. transduksi

15. Genus bakteri apakah yang digunakan untuk memisahkan tembaga dari berbagai
campuran logam?
A. Thiobacillus D. Lactobacillus
B. Pseudomonas E. Streptococcus
C. Acetobacter

16. Perbedaan utama antara archaebacteria dan eubacteria adalah ....


A. membentuk metanogen D. membrane inti sel
B. tidak dapat berfotosintesis E. reproduksi sel bakteri
C. kandungan peptidoglikan pada
dinding sel

17. Bakteri apakah yang dimanfaatkan untuk pembuatanNata de coco?


A. Acetobacter D. Streptococcus lactis
B. Acetobacter xylinum E. Lactobacillus sp.
C. Lactobacillus cesei

18. Bacillus antracis merupakan bakteri penyebab penyakit antrak pada hewan, tentukan
bentuk bakteri tersebut?
A. bulat D. anggur
B. batang E. rantai
C. spiral

19. Apakan nama rambut halus pada struktur bakteri?


A. pilus D. flagellum
B. bulu getar E. bulu api
C. granula

20. Melalui apakah reproduksi seksual bakteri ?


A. pembelahan biner D. tranduksi
B. rekombinasi genetik E. konjugasi
C. transformasi
110

B. tidak memiliki dinding sel


C. tidak memiliki inti sel
D. tidak memiliki membrane inti sel
E. tidak memiliki struktur yang jelas

29. Apakab bentuk struktur bakteri di bawab ini?

A. basil D. koma
B. kokus E. spiral
C. sarkina

30. Kenapa bakteri patogen dapat merugikan organisme lain?


A. Karena dapat menyerap makanan dari inang yang ditumpanginya
B. Karena menimbulkan penyakit
C. Karena menjadi organisme perantara dalam penyebaran virus HIV
D. Karena dapat menyerap makanan dari sisa-sisa organisme
E. Karena dapat menyebabkan kematian organisme inangnya.

31. Diplococus pneumonia adalab penyebab penyakit pneumonia (paru-paru) pada


manusia. apakab bentuk bakteri tersebut?.
A. Streptococcus D. Monobacil
B. Streptobacil E . Diplobacil
C. staphylococcus

32. Manakab dari pemyataan ini yang tidak termasuk struktur dasar bakteri?
A. DNA D. Flagel
B. ribosom E. Sitoplasma
C. Dinding sel

33. Apa nama bakteri yang hidup dengan cara memanfaatkan sisa-sisa produk buangan
organisme?
A. heterotrof D. Saprofit
B. Autotrof E. anaerob
C. Parasit

34. Apa Bakteri yang banyak dimanfaatkan untuk pembuatan yoghurt?


A. Lactobacillus bulgaris D. Nitrosomonas sp
B. Rhyzobium leguminosorum E. Bacilus polymixa
C. Pseudomonas solancearum
111

35. Balcteri yang dipelihara dalam medium anorganik dapat hidup dan berkembang. Hal itu
berarti bahwa bakteri tersebut ...
A. dapat membentuk asam amino sendiri
B. memakai zat anorganik sebagai sumber energi
C. hidup secara kemoautotrof
D. mengambil zat organik dari substratnya
E. bisa hidup tanpa apapun
112

Lampiran6

Perhitnngan Validitas Item Soal


Langkah J
Menyiapkan tabel perhitungan validitas

Langkah 2
Mencari skor mean dari skor total yaitu Mt dengan rnenggunakan rumus :

Mt= L;Xt
N
Aft= 599
37
Mt= 16.19
Langkah 3
Mencari deviasi standar total yaitu dengan rumus :

SDt=

Diketahui : L;Xt=10509; L;Xt=599; N=37; jadi :


~--~-~2

SDt = 10509 -[599]


37 37
SDt = ..}284.027-(16.19 )'
SDt =.J284.03 - 262.12
SDI = .J21.94
SDt = 4.68

Langkah 4
Mencari perhitungan Mp dari tiap butir I s/d 40

Langkah5
Mencari atau menghitung koefisien korelasi (rbis dari item 1 s/d 40) menggunakan rumus
Koefisien Point Biserial. Adapun perhitungannya yaitu:
Contoh soal No. 12
Mp= 17.79 Mt~ 16.19 SD~ 4.68 p ~ 0.784 q ~ 0.216
ftabel = 0,312

Maka, rb;, = Mp - Mt {i
SDI "fq
r = 17.79-16.19 ~0.784
b" 4.68 0.216
rb,., = 0.34 l 88xl.905 l
rb'·' = 0.651
frnbcl < fhnung maka untuk soal no 3 layak untuk dipakai (valid)
!3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 x
11 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 20
1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 17
1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 21
1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 20
1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 25
1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 22
1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 18
1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 23
1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 22
1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 16
1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 17
1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 24
1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 17
1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 16
1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 15
1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 23
1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 19
1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 10
1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 11
1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 12
0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 10
0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 9
0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 13
1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 12
1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 14
1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 16
0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 15
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 11
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 9
0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 7
1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 18
0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 9
1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 18
1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 16
1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 16
1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 18
1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 20
29 32 13 7 18 11 22 2 8 12 17 29 15 17 13 15 17 22 13 9 4 4 11 14 13 13 11 8 4 10 19 25 14 5 12 30 19 23 599
29 32 13 7 18 11 22 2 8 12 17 29 15 17 13 15 17 22 13 9 4 4 11 14 13 13 11 8 4 10 19 25 14 5 12 30 19 23 st
8 5 24 30 19 26 15 35 29 25 20 8 22 20 24 22 20 15 24 28 33 33 26 23 24 24 26 29 33 27 18 12 23 32 25 7 18 14 4.7

516 533 251 108 321 212 410 34 139 196 290 506 251 331 213 277 322 376 205 147 74 71 220 255 224 208 181 137 74 196 360 430 278 92 213 520 319 368
18 17 19.3 15 18 19 19 17 17 16.3 17 17 17 19 16 18 19 17 16 16 19 18 20 18 17 16 16 17 19 20 19 17 20 18.4 18 17.3 16.8 16
0.6 0.2 0.48 ·0.1 0.3 0.4 0.6 0 0.1 0.02 0.2 0.5 0.1 0.6 0 0.4 0.5 0.2 ..Q 0 0.2 0.1 0.5 0.3 0.2 -0 0 0.1 0.2 0.4 0.6 0.3 0.6 0.18 0.2 0.5 0.13 ·0.1
vali inval valid inval val! valid van inval inval invali inval vall invali valid inval val/ valid lnvali inva Inval inval lnva valid valid inva inva inva inval inva valid valid inva vall invali in val valid inva!i invalid
114

Lampiran 7
Hasil Perbitnngan Uji Reliabilitas Instrumen

nama x v x2 v2 xv
A 10 10 100 100 100
B 9 8 81 64 72
c 12 9 144 81 108
D 11 9 121 81 99
E 12 13 144 169 156
F 13 9 169 81 117
G 11 7 121 49 77
H 11 12 121 144 132
I 10 12 100 144 120
J 7 9 49 81 63
K 9 8 81 64 72
L 11 13 121 169 143
M 9 8 81 64 72
N 9 7 81 49 63
0 8 7 64 49 56
p 13 10 169 100 130
Q 9 10 81 100 90
R 5 5 25 25 25
s 6 5 36 25 30
T 6 6 36 36 36
u 5 5 25 25 25
v 3 6 9 36 18
w 6 7 36 49 42
x 6 6 36 36 36
y 8 6 64 36 48
z 6 10 36 100 60
AA 6 9 36 81 54
AB 4 7 16 49 28
AC 3 6 9 36 18
AD 4 3 16 9 12
AE 7 11 49 121 77
AF 3 6 9 36 18
AG 9 9 81 81 81
AH 5 11 25 121 55
Al 9 7 81 49 63
AJ 9 9 81 81 81
AK 11 9 121 81 99
l: 295 304 2655 2702 2576
rxv 0.61187
115

Uji reliabilitas instrument dilakukan dengan menggunakan metode belah


dua atau split-half method dengan menggunakan rumus Spearman Brown.
Adapun perhitungannya yaitu
2
rl 1 = r112112
I+ rl/2112
Keterangan
r 1/2!12 = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes
R 11 = koefisien reabilitas yang sudah disesuaikan

Diketahui r,12l 12 = 0.61, jadi:

2
rl I= rll2ll 2
I+ rllwz

2x0.61
I+ 0.61

=0.76
116

Lampiran 8
Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran lnstrumen Tes

No Butir No Butir Indeks Daya Pembeda (%) Tingkat Kesukaran


Baru Asli
I 1 0.00 Sedang
2 2 40.00 Sedang
3 3 60.00 Mudah
4 4 20.00 Sangat mudah
5 5 50.00 Sedang
6 6 -10.00 sukar
7 7 40.00 Sedang
8 8 50.00 Sangat sukar
9 9 90.00 Sedang
10 10 0.00 Sangat sukar
11 11 10.00 Sukar
12 12 0.00 Sedang
13 13 20.00 Sedang
14 14 60.00 Mudah
15 15 20.00 Sedang
16 16 80.00 Sedang
17 J7 0.00 Sedang
18 18 50.00 Sedang
19 19 70.00 Sedang
20 20 30.00 Sedang
21 21 -10.00 Sedang
22 22 10.00 Sukar
23 23 20.00 Sangat sukar
24 24 10.00 Sangat sukar
25 25 70.00 Sukar
26 26 40.00 Sedang
27 27 20.00 Sedang
28 28 -10.00 Sedang
29 29 20.00 Sukar
30 30 10.00 Sukar
31 31 10.00 Sangat sukar
32 32 60.00 Sukar
33 33 80.00 Sedang
34 34 20.00 Sedang
35 35 80.00 Sedang
36 36 20.00 Sangat sukar
37 37 20.00 Sedang
38 38 50.00 Mud ah
39 39 20.00 Sedang
40 40 -20.00 Sedang
posttest kelompok kontrol
I ll '\'
I 16
II 17
li 13
16
15
•II
I 16
17
I 20
' 16
20
16
I 15
I 12
I Ii 16
m 19

Ii -
~ 15
20
I 13
I 16
m 17

I
15
I3
I 17
I 13
-
- ..
m 20
- -~ -i iii
. LL • -
~
-L - -L - - -L - '-
LL
-'- '-'-
L LL "" m ~ Ititl _JQ_
c...!!2..

ngan
1111 Pertemuan ke I 11111 Pertemuan ke II 11111 Pe1temuan ke III

118
119

Lampiran 10
LEMBAR OBSRVASI GURU

Hari/ tanggal : Selasa 27 oktober 2009


Observer : ibu eha

no kegiatan Penilaian
Ya tidak
I Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
"
2 Pada fase preview guru memberikan
'1
bahan bacaan dan membimbing siswa
menemukan ide pokok
3 Pada fase question guru membimbing '1
siswa untuk membuat pe1tanyaan
4 Pada fase read guru membimbing siswa '1
membaca dan menjawab pertannyaan
5 Pada fase reflect guru mernberikan '1
informasi yang berhubungan dengan
materi dan mengkaitkannya dengan
bahan bacaan
6 Pada fase reciete guru meminta siswa '1
membuat intisari, menanyakan dan
menjawab pertanyaan yang telah dibuat
oleh siswa
7 Pada fase review guru membimbing '1
siswa dalam membuat intisari
8 Guru melakukan pemantapan materi '1
9 Guru mengumpulkan rangkuman
'1
pembelajaran siswa
skor 100%
120

LEMBAR OBSRVASI GURU

Hari/ tanggal : Senin 2 november 2009


Observer : ibu eha

no kegiatan Penilaian
Ya tidak
I Guru menyampaikan tujuan -I
pembelajaran
2 Pada fase preview guru memberikan .y
bahan bacaan dan membimbing siswa
rnenemukan ide pokok
3 Pada fase question guru membimbing .y
siswa untuk mernbuat pertanyaan
4 Pada fase read guru membirnbing siswa .y
membaca dan rnenjawab pertannyaan
5 Pada fase reflect guru mernberikan .y
informasi yang berhubungan dengan
materi dan rnengkaitkannya dengan
bahan bacaan
6 Pada fase reciete guru rnerninta siswa .y
mernbuat intisari, menanyakan dan
rnenjawab pertanyaan yang telah dibuat
oleh siswa
7 Pada fase review guru rnernbirnbing .y
siswa dalam rnernbuat intisari
8 Guru rnelakukan pernantapan rnateri .y
9 Guru rnengurnpulkan rangkuman .y
pembelajaran siswa
skor 100%
121

LEMBAR OBSRVASI GURU

Hari/ tanggal : Selasa 3 november 2009


Observer : ibu eha

no kegiatan Penilaian
Ya tidak
I Guru menyampaikan tujuan '1
pembelajaran
2 Pada fase preview guru memberikan
./
bahan bacaan dan membimbing siswa
menemukan ide pokok
3 Pada fase question guru membimbing
'>/
siswa untuk membuat pe1ianyaan
4 Pada fase read guru membimbing siswa '>/
membaca dan menjawab pertannyaan
5 Pada fase reflect guru memberikan '>/
infonnasi yang berhubungan dengan
materi dan mengkaitkannya dengan
bahan bacaan
6 Pada fase reciete guru meminta siswa '>/
membuat intisari, menanyakan dan
menjawab pertanyaan yang telah dibuat
oleh siswa
7 Pada fase review guru membimbing '>/
siswa dalam membuat intisari
8 Guru melakukan pemantapan materi '>/
9 Guru mengumpulkan rangkuman
'>/
pembelajaran siswa
skor 89%
122

Lampiran 11
LEMBAR OBSERVASI SISWA

Hari/ tanggal : Selasa 27 oktober 2009


Observer : ibu cha

no kegiatan Penilaian
<50% Lebih >50%
kurang 50%
I Siswa menyebutkan ...J

berberapa persamaan antara


bakteri dengan virus
...J
2 Pada fase preview siswa
membaca selintas untuk
menemukan ide pokok
bacaan
...J
3 Pada fase question siswa
membuat pertanyaan
...J
4 Pada fase read siswa
menjawab pertanyaan yang
telah dibuat pada fase
question
5 Pada fase reflect siswa
...J
memecahkan masalah yang
diberikan oleh guru
6 Pada fase reciete siswa ...J

membuat inisari
7 Pada fase rivew siswa ...J

membaca dan melengkapi


intisari bacaan
skor 29% 43% 29%
123

LEMBAR OBSERVASI SISWA

Hari/ tanggal : Senin, 2 november 2009


Observer : ibu eha

no kegiatan Penilaian
<50% Lebih >50%
kurang 50%
I Siswa menyebutkan '1
berberapa cara hidup dan
reproduksi bakteri
2 Pada fase preview siswa
'1
membaca selintas untuk
menemukan ide pokok
bacaan
3 Pada fase question siswa '1
membuat pertanyaan
4 Pada fase read siswa
'1
menjawab pertanyaan yang
telah dibuat pada fase
question
5 Pada fase reflect siswa
'1
memecahkan masalah yang
diberikan oleh guru
6 Pada fase reciete siswa '1
membuat inisari
7 Pada fase rivew siswa '1
membaca dan melengkapi
intisari bacaan
skor 14% 14% 72%
124

LEMBAR OBSERVASI SISWA

Hari/ tanggal : Selasa 3 november 2009


Observer : ibu cha

no kegiatan Penilaian
<50% Lebih >50%
kurang 50%
I Siswa menyebutkan -.J
berberapa peranan bakteri
2 Pada fase preview siswa '1
membaca selintas untuk
menemukan ide pokok
bacaan
3 Pada fase question siswa '1
membuat pertanyaan
4 Pada fase read siswa '1
menjawab pe11anyaan yang
telah dibuat pada fase
question
5 Pada fase reflect siswa '1
memecahkan masalah yang
diberikan oleh guru
6 Pada fase reciete siswa
'1
membuat inisari
7 Pada fase rivew siswa
'1
membaca dan melengkapi
intisari bacaan
skor 43% 57%
125

Lampiran 12
Persiapan Distribnsi Frekuensi Kelas Eksperimen Dan Kontrol
Perhitungan Data Berdasarkan Nilai pre test
Tabel Data Kemampuan Akhir (pretest) Kelompok Eksperimen
No
Subjek
XA Frek %

l 17 1 3,8
2 23 2 7,7
3 26 2 7,7
4 29 7 26.9
5 32 3 11.5
6 34 4 15.4
7 37 2 7,7
8 40 3 11.5
9 43 I 3,8
10 46 I 3,8
NA=26

Perhitungan Kelas dan Interval Kelas hasil Pretest Kelompok Eksperimen


a. Rentang Skor, yaitu diperoleh dari selisih nilai terbesar dengan nilai terkecil
R=46-17
=29
b. Banyaknya Kelas Interval
K = I + 3.3 log N
Keterangan :
K = Banyaknya kelas interval
N = Jumlah siswa
Maka,
K = 1 + 3.3 log 26
= 5.67
= 6 (dibulatkan)
c. Panjang Kelas Interval
. R
l=-
K
Keterangan :
I= Panjang interval kelas
R=Range
K = Banyaknya kelas interval
Maka,
. 29
1=-
6
i = 4,8 di bulatkan = 5
126

Data Distribusi Frekuensi, Perbitungan Mean, Median, Modus, Sim pangan


Baku (Standar Deviasi) dan Varians Basil Tes Kemampuan Awai (Pre test)
Kelompok Eksperimen
a. Data Distribusi Frekuensi
Tabel. Data Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelompok Eksperimen
Titik Frekuensi
Interval 2 Batas 2
No Tengah XA FXA FXA
Ke las Nyata
(XA) Absolut Komulatif

I 17-21 19 361 1 1 16,5 -21,5 19 361


2 22-26 24 576 4 5 21,5 - 26,5 96 2304
3 27-31 29 841 7 12 26,5-31,5 203 5887
4 32-36 34 1156 7 19 31,5- 36,5 238 8092
5 37-41 39 1521 5 24 36,5-41,5 195 7605
6 42-46 44 1936 2 26 41,5 -46,5 88 3872
NA=26 839 28121

b. Perhitungan Nilai Mean

x-LFX
N
Keterangan :
X = Nilai Mean
L FX = Jumlah Hasil Belajar Data Distribusi Frekuensi
N = Jumlah Siswa
Maka,
- 839
X=-
26
= 32.27
c. Median (Me)

h·2 N- Fkb]
Me=!+
[ Fi xi
Keterangan:
Me =Median
I = Batas Bawah Kelas median
N = Jumlah siswa dalam kelompok
Fkb = Frekuensi komulatif dibawah kelas median
i = Panjang kelas interval
127

Maka,
2
Me=31.5+[h· :-ll lx5
=34
d. Modus (Mo)

Mo =I+[ Fa ]xi
Fa+Fb
Keterangan :
Mo =Modus
I = Batas bawah kelas modus
Fa = Selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas
sebelumnya
Fb = Selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudahnya
i = Panjang kelas interval
Maka,
2
Mo =31,s+[--]xs
2+3
= 32.5
e. Simpangan Baku (Standar Deviasi)

SD= L,~x' -(L,:x)'


Keterangan :
SD = Simpangan baku (Standar Deviasi)
I, FX = Jumlah dari hasil perkalian antara Midpoint yang telah
2

dikuadratkan dengan frekuensinya masing-masing


= Jumlah dari hasil perkalian antara Midpoint dengan frekuensinya
masing-masing
Maka,
~-----

SD= 28436 -(844)'


26 26
= -.}!093,69-1053,75
=-J39,94
= 6,3

f. Varians (S 2)
S2 = SD2
128

Maka,
82 = (6,3)2
= 39,94

Tabel. Data Kcmampuan Akhir (Pretest) Kelompok Kontrol

No
Xs Frek %
Subjek
l 20 l 3,8
2 23 5 19.2
3 26 2 7.7
4 29 6 23
5 32 4 15.4
6 34 2 7.7
7 37 3 11.5
8 43 1 3,8
9 46 I 3,8
JO 49 1 3,8
NA=26

Perhitungan Kelas dan Interval Kelas basil pretest Kelompok Kontrol


a. Rentang Skor, yaitu diperoleh dari selisih nilai terbesar dengan nilai terkecil
R =49-20
=29

b. Banyak:nya Kelas Interval


K = 1 + 3.3 log N
Keterangan :
K = Banyaknya kelas interval
N = Jumlah siswa
Maka,
K = I + 3.3 log 26
=5.67
= 6 (dibulatkan)

c. Panjang Kelas Interval


. R
l=-
K
Keterangan :
I= Panjang interval kelas
129

R=Range
K = Banyaknya kelas interval
Maka,
. 29
/=-
6
l = 4,8 = 5 (dibulatkan)

Data Distribusi Frekuensi, Perhitungan Mean, Median, Modus, Simpangan


Baku (Standar Deviasi) dan Varians Hasil Tes Kemampuan Awai (Pre tes)
Kelompok Koutrol

a. Data Distribusi Frekuensi


Tabel. Data Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelompok Kontrol
Titik Frekuensi
Interval 2 Batas 2
No Tengah Xs FXs FXs
Ke las Absolut Komulatif Nyata
(Xs)
I 20 -24 22 484 6 6 19.5-24.5 132 2904
2 25 - 29 27 729 8 14 24.3 -29.5 216 5832
3 30 - 34 32 1024 6 20 29.5 - 34.5 192 6144
4 35 - 39 37 1369 3 23 34.5-39.5 111 4107
5 40-44 42 1764 I 24 39.5 -44.5 42 1764
6 45 -49 47 2209 2 26 44.5 -49.5 94 4418
787 25169

b. Perhitungan Nilai Mean

x-LFX
N
Keterangan :
X = Nilai Mean
L FX = Jumlah Hasil Belajar Data Distribusi Frekuensi
N = Jumlah Siswa
Maka,

x = 787
26
= 30,27

c. Median (Me)

Me=l+
J;;_.2 N- Fkbl xi
[ Fi
130

Keterangan:
Me =Median
I = Batas Bawah Kelas median
N = Jumlah siswa dalam kelompok
Fkb = Frekuensi komulatif dibawah kelas median
= Panjang kelas interval
Maka,

Me=24,5+ Yi2 26- 61


[ " 9 x4
=28,4

d. Modus (Mo)

Mo =I+[ Fa+Fb
Fa ]xi

Keterangan :
Mo =modus
I = batas bawah kelas modus
Fa = selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas
sebelumnya
Fb = selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas
sesudahnya
i = panjang kelas interval
Maka, .

Mo =24,5 +[--]xs
2
2+2
=27

e. Simpangan Baku (Standar Deviasi)

SD= 2.~x' -(I:xJ


Keterangan :
SD = Simpangan baku (Standar Deviasi)
2.FX' = Jumlah dari hasil perkalian antara Midpoint yang telah
dikuadratkan dengan frekuensinya masing-masing
= Jumlah dari hasil perkalian antara Midpoint dengan frekuensinya
masing-masing
Maka,
131

SD= 25169
26
-(787)
26
2

= ,J968.04-916.23
=.J51.81
= 7,18

2
f. V arians (8 )
2
S = SD 2
Maka,
s2 = (7,18)2
=51,81
132

Perhitungan Data Berdasarkan Nilai Posttest

Tabel Data Kemampuan Akhir (Posttest) Kelompok Eksperimen


No
Subjek
XA Frek %

I 46 2 7.6
2 49 1 3.8
3 51 I 3.8
4 57 4 15.4
5 60 4 15.4
6 63 I 3.8
7 66 4 15.4
8 69 5 19.2
9 71 2 7.6
10 74 I 3.8
11 77 1 3.8
NA=26

Perhitungan Kelas dan Interval Kelas hasil Postes Kelompok Eksperimen


d. Rentang Skor, yaitu diperoleh dari selisih nilai terbesar dengan nilai terkecil
R = 77-46
= 31
e. Banyaknya Kelas Interval
K = 1 + 3.3 log N
Keterangan :
K = Banyaknya kelas interval
N = Jumlah siswa
Maka,
K = 1 + 3.3 log 26
=5.67
= 6 (dibulatkan)
f. Partjang Kelas Interval
. R
l=-
K
Keterangan :
I= Panjang interval kelas
R=Range
K = Banyaknya kelas interval
Maka,
. 31
l=-
6
i= 5
134

Maka,

Me=63.5+[~· 2:-l3 ]x5


=63.5+0
= 63.5
d. Modus (Mo)

Mo =I+[ Fa ]xi
Fa+Fb
Keterangan :
Mo =Modus
I = Batas bawah kelas modus
Fa = Sel isih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas
sebelumnya
Fb = Selisib antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudahnya
i = Panjang kelas interval
Maka,
4
Mo =63,5+[--]x5
4+ 6
= 63,5 + 2
= 65,5
e. Simpangan Baku (Standar Deviasi)

SD= L,~x' -[I_:x)'


Keterangan :
SD = Simpangan baku (Standar Devias1)
L FX
2
= Jumlab dari basil perkalian antara Midpoint yang tel ab
dikuadratkan dengan frekuensinya masing-masing
= Jumlab dari basil perkalian antara Midpoint dengan frekuensinya
masing-masing
Maka,
2
SD= 101322.5 (1609)
26 26
=~3897.02-3829.70
=~67.32
=8,2
135

f. Varians (S 2)
S2 = SD2
Maka,
s2 = (8,2) 2
= 67.32

Tabel. Data Kemampuan Akhir (Posttest) Kelompok Kontrol

No
Xn Frek %
Subjek
I 34 1 3.8
2 37 4 15.4
3 43 4 15.4
4 46 8 30.8
5 49 4 15.4
6 52 I 3.8
7 57 4 15.4
NA=26

Perhitungan Kelas dan Interval Kelas basil Postes Kelompok Kontrol


a. Rentang Skor, yaitu diperoleh dari selisih nilai terbesar dengan nilai terkecil
R=57-34
=23
b. Banyaknya Kelas Interval
K = 1 + 3.3 log N
Keterangan :
K = Banyaknya kelas interval
N = Jumlah siswa
Maka,
K = 1 + 3.3 log 26
= 5.67
= 6 (dibulatkan)

c. Panjang Kelas Interval


R
i=-
K
Keteran gan :
I= Panjang interval kelas
R =Range
K = Banyaknya kelas interval
136

Maka,
. 23
l=-
6
i = 3.8 = 4 (dibulatkan)

Data Distribusi Frckuensi, Perhitungan Mean, Median, Modus, Simpangan


Baku (Standar Deviasi) dan Varia11s Hasil Tes Kemampnan Akhir (Postes)
Kelompok Kontrol

a. Data Distribusi Frekuensi


Tabel. Data Distribusi Frekuensi Hasil Pastes Kelompok Kontrol
Titik Frekuensi
Interval 2 Batas 2
No Tengah Xs FXB FXs
Ke las Absolut Komulatif Nyata
(Xn)
I 34-37 35.5 1260.25 5 5 33.5 - 37.5 177.5 6301.25
2 38-41 39.5 1560.25 0 5 37.3 -41.5 0 0
3 42-45 43.5 1892.25 4 9 41.5 -45.5 175 7569
4 46-49 47.5 2256.25 12 21 45.5-49.5 570 27075
5 50-53 51.5 2652.25 I 22 49.5 - 53.5 51.5 2652.25
6 54-57 55.5 3080.25 4 26 53.5 -57.5 222 12321
1196 55918.5

b. Perhitungan Nilai Mean

X=LFX
N
Keterangan :
X = Nilai Mean
L FX = Jumlah Hasil Belajar Data Distribusi Frekuensi
N = Jumlah Siswa
Maka,

x = 1196 PER~TAl<'l\AN--~
l/TAMA
26 UIN SYAi 1iu J/\lv\RTA ·-
=46
c. Median (Me)

Me=!+
f;_.2 N-
Fi
Fkbl xi
[
Keterangan:
Me =Median
137

I = Batas Bawah Kelas median


N = Jumlah siswa dalam kelompok
Fkb = Frekuensi komulatif dibawah kelas median
i = Panjang kelas interval
Maka,

Me=45,5+
}2'2 "126- 9] x4
[ 2

= 45,5 + 2.8
= 48.3

d. Modus (Mo)

Mo=l+[ Fa
Fa+Fb
]xi
Keterangan :
Mo =modus
I = batas bawah kelas modus
Fa = selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas
sebelumnya
Fb = selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas
sesudahnya
i = panjang kelas interval
Maka,

Mo =45,5 +[- 8
-]x4
8+ 11
= 45.5 + 1.68
=47,18

e. Simpangan Baku (Standar Deviasi)

SD= L.~x' -(I:xJ


Keterangan :
SD = Simpangan baku (Standar Deviasi)
'L.FX' = Jumlah dari basil perkalian antara Midpoint yang telah
dikuadratkan dengan frekuensinya masing-masing
= Jumlah dari hasil perkalian antara Midpoint dengan frekuensinya
masing-masing
Maka,
138

2
SD= 55918,5 (1196)
26 26
=.J2150.7 -2116
=.J34.7
=5.89

f. Varians (S 2)
S2 = SD2
Maka,
S2 = (5,89)2
= 34,7
139

Lampiran 13

Uji Normalitas

Ho : populasi berdistribusi normal


Hi : Populasi berdistribusi tidak normal

Kriteria Hipotesis : Jika L0 > Ltab, maka Ho ditolak


Jika Lo < Liab, maka Ho diterima
langkah Perhitungan Normalitas dengan Uji Liliifeors
1. Kolom Xi
Data diurutkan dari nilai terkecil sampai nilai terbesar
2. Kolom Zi

. Xi-X
Zl = - - -
s
3. Kolom F(Zi)
Jika Zi bernilai positif, maka F(Zi) = 0.5 + Zi
Jika Zi bernilai negatif, maka F(Zi) = 0.5 - Zi
4. Kolom S(Zi)

S(Zi) = nomor responden


jumlah responden

5. Kolom F(Zi) - S(Zi)


Menentukan harga mutlak dan selisih F(Zi) dan S(Zi)
6. Menentukan harga terbesar dari harga-harga mutlak selisih tersebut untuk
mendapatkan Lo
142

C. N gain

no xi ZI f(zi) s(zi) f(zi)-s(zi)


I -0.06 -2.04 0.0207 0.0385 -0.0178
2 0 -1.58 0.0571 0.0769 -0.0198
3 0 -1.58 0.0571 0.1154 -0.0583
4 0.074 -1.02 0.1539 0.1538 5.4E-05
5 0.095 -0.86 0.1949 0.1923 0.00259
6 0.105 -0.79 0.2148 0.2308 -0.016
7 0.113 -0.73 0.2327 0.2692 -0.0365
8 0.113 -0.73 0.2327 0.3077 -0.075
9 0.136 -0.55 0.2912 0.3462 -0.055
10 0.143 -0.5 0.3085 0.3846 -0.0761
11 0.197 -0.09 0.4641 0.4231 0.04!02
12 0.206 -0.02 0.492 0.4615 0.03046
13 0.206 -0.02 0.492 0.5 -0.008
14 0.238 0.22 0.5871 0.5385 0.04864
15 0.239 0.23 0.591 0.5769 0.01408
16 0.26 0.39 0.6517 0.6154 0.03632
17 0.27 0.46 0.6772 0.6538 0.02335
18 0.282 0.55 0.7088 0.6923 0.01649
19 0.282 0.55 0.7088 0.7308 -0.022
20 0.299 0.68 0.7518 0.7692 -0.0174
21 0.299 0.68 0.7518 0.8077 -0.0559
22 0.338 0.98 0.8365 0.8462 -0.0097
23 0.348 1.05 0.8531 0.8846 -0.0315
24 0.368 1.2 0.8849 0.9231 -0.0382
25 0.419 1.59 0.9441 0.9615 -0.0174
26 0.463 1.92 0.9726 I -0.0274
') 5.432
rata2 0.209
SD 0.132
Var 0.017
143

Dari tabel diatas diperoleh L0 pre test= 0.14 dan post test= 0, 158 dan n
gain= 0,076
Dengan n= 26 didapat Lwb 0.161
Interpretasi data: karena L0 < Ltab (0.14 dan 0,158 dan 0,076< 0.161), maka
Ho diterima yakni populasi kelompok kontrol berdistribusi normal
145

b.post test
no Xi Zi F(Zi) S(zi) F(zi) S(zi)
1 46 -1.97 0.0244 0.0385 0.014
2 46 -1.97 0.0244 0.0769 0.053
3 49 -l.61 0.0537 0.1154 0.062
4 51 -1.37 0.0853 0.1538 0.069
5 57 -0.66 0.2546 0.1923 0.0623
6 57 -0.66 0.2546 0.2308 0.0238
7 57 -0.66 0.2546 0.2692 0.015
8 57 -0.66 0.2546 0.3077 0.053
9 60 -0.3 0.3821 0.3462 0.0359
lO 60 -0.3 0.3821 0.3846 0.003
11 60 -0.3 0.3821 0.4231 0.041
12 60 -0.3 0.3821 0.4615 0.079
13 63 0.06 0.5239 0.5 0.0239
14 66 0.42 0.6628 0.5385 0.1243
15 66 0.42 0.6628 0.5769 0.0859
16 66 0.42 0.6628 0.6154 0.0474
17 66 0.42 0.6628 0.6538 0.009
18 69 0.78 0.7823 0.6923 0.09
19 69 0.78 0.7823 0.7308 0.0515
20 69 0.78 0.7823 0.7692 0.0131
21 69 0.78 0.7823 0.8077 0.025
22 69 0.78 0.7823 0.8462 0.064
23 71 1.02 0.8461 0.8846 0.039
24 71 1.02 0.8461 0.9231 0.077
25 74 1.37 0.9162 0.9615 0.045
26 77 1.73 0.9582 I 0.042
Ix 1625
rata2 62.5
SD 8.37257
varian 70.1
147

Dari tabel diatas diperoleh L0 pre test= 0.092 danpost test= 0, 1243 dan n
gain= 0,159
Dengan n= 26 didapat Ltab 0.161
lnterpretasi data: karena L 0 < Ltab (0.092 dan 0,1243 dan 0, 159< 0.161),
maka Ho diterima yakni populasi kelompok eksperimen berdistribusi
normal
148

Lampiran 14

Uji Homogenitas

A. Perhitungan Uji Homogenitas Pre test Kedua kelompok


Perhitungan homogenitas yang dilakukan adalah uji homogenitas dua
varians atau Uji Fisher. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Varians TBTbesar
s 2
= Varians Terkocil
Fhitung = S 2

Dengan langkah sebagai berikut:


I . Hipotesis
Ho =Data yang memiliki varians homogen
Ha = Data yang tidak memiliki varians homogen
2. Kriteria pengujian
a. Jika Fhitung < Fc1 bel maka Ho diterima, yang berarti kedua vanans
homogen
b. Jika Fhitung > Fc,bel maim Ha diterima, yang berarti kedua varians tidak
homogen
3. Menentukan db pembilang (varians terbesar) dan db penyebut (varian
terkccil).
db 1 = n - I = 26 - I = 25
db2 = n - I = 26 - I = 25
4. Menentukan nilai Fmtung :
2 Varians Tf1Tbesar
- sS
Fhitung -
1
= Varians Te'l"kscil
2

Diketahui : S Terbesar = 51,81


: S Terkecil = 39,94

F hitung = 51,81 = 1297


39,94 ,

5. Menentukan Nilai F1abel


149

Unn1k db penyebut 25 dan db pembilang 25 (0,05:25,25) tidak terdapat


pada F tabel, maka digunakan db penyebut dan db pembilang yang
terdekat, yaitu db penyebut 25 dan db pembilang 30 (0,05:25,30).Adapun
F tabel dengan db penyebut 25 dan db pembilang 30 pada taraf
signifikansi 5 % adalahl,92.
Karena Fhitung < F1nbel (1,297 < 1,92), ini berarti Ho diterima, maka dapat
dimbil kesimpulan bahwa kedua data memiliki varians homogen.

B. Perhitungan Uji Homogenitas Post Test Kedua kelompok


1. Hipotesis
Ho = Data yang memiliki varians homogen
Ha =Data yang tidak memiliki varians homogen
2. Kriteria pengujian
c. Jika Fhitung < F1nbeJ maka Ho diterima, yang berarti kedua varians
homogen
d. Jika F11ilung > F1abel maka Ha diterima, yang berarti kedua varians tidak
homogen
3. Menentukan db pembilang (varians terbesar) dan db penyebut (varian
terkecil).
db1 = n - l = 26 - I = 25
db2 = n - I = 26 - I = 25
4. Menentukan nilai Frniung:
2 Varian.s Te-rbesar
- sS
Fhitung -
l
= Varians Te'"kscil
2

Diketahui : S Terbesar =67,32


: S Terkecil = 34, 7

= 67,32 =I 94
Fhitung
34,7 ,

5. Menentukan Nilai Fiabel


Unn1k db penyebut 25 dan db pembilang 25 (0,05:25,25) tidak terdapat
pada F ta be I, maka digunakan db penyebut dan db pem bilang yang
150

terdekat, yaitu db penyebut 25 dan db pembilang 30 (0,05:26,30).Adapun


F tabel dengan db penyebut 25 dan db pembilang 30 pada taraf
signifikansi 5 % adalah 1,92.
Karena Fhitung < Ftaboi (1,94 < 1,92), ini berarti Ho ditolak, maka dapat
dimbil kesimpulan bahwa kedua data tidak memiliki varians homogen.

C. Perhitungan Uji Homogenitas N gain Kedua kelompok


1. Hipotesis
Ho =Data yang memiliki varians homogen
Ha = Data yang tidak memiliki varians homogen
2. Kriteria pengujian
a. Jika Fhitung < F1abe1 maka Ho diterima, yang berarti kedua varians
homogen
b. Jika Fhitung > Ftabel maka Ha diterima, yang berarti kedua varians
tidak homogen
3. Menentukan db pembilang (varians terbesar) dan db penyebut (varian
terkecil).
db1 = n - 1 = 26 - I = 25
db2 = n - I = 26 - 1 = 25
4. Menentukan nilai Fm1ung :
2 Varians Terbssar
- sS
Fhitung -
I
= Varians Tsrkecil
2

Diketahui : S Terbesar =0.019


: S Terkecil = 0.017

Fhitung
= 0.019=1.12
0.017
5. Menentukan Nilai F1abel
Untuk db penyebut 25 dan db pembilang 25 (0,05:25,25) tidak terdapat
pada F tabel, maka digunakan db penyebut dan db pembilang yang
terdekat, yaitu db penyebut 25 dan db pembilang 30 (0,05:26,30).Adapun
151

F tabel dengan db penyebut 25 dan db pembilang 30 pada taraf


signifikansi 5 % adalahl,92.
Karena Fh;tung < Ftabel (1, 12 < 1,92), ini berarti Ho diterima, maka dapat
dimbil kesimpulan bahwa kedua data memiliki varians homogen
152

Lampiran 15
PERSIAPAN UJI HIPOTESIS (UJI T)

Tabel
Perhitnngan "t" test pada Pre Test Kelompok Ekperimen dan Kelompok
Kontrol

subjek Kelompok Kelompok gain (d) xd=(d-md) xd2


eksperimen kontrol
1 17 20 -3 -4.04 16.3216
2 23 23 0 -1.04 1.0816
3 23 23 0 -1.04 1.0816
4 26 23 3 1.96 3.8416
5 26 23 3 1.96 3.8416
6 29 23 6 4.96 24.6016
7 29 26 3 1.96 3.8416
8 29 26 3 1.96 3.8416
9 29 29 0 -1.04 1.0816
10 29 29 0 -1.04 1.0816
11 29 29 0 -1.04 1.0816
12 29 29 0 -1.04 1.0816
13 32 29 3 1.96 3.8416
14 32 29 3 1.96 3.8416
15 32 32 0 -1.04 1.0816
16 34 32 2 0.96 0.9216
17 34 32 2 0.96 0.9216
18 34 32 2 0.96 0.9216
19 34 34 0 -1.04 1.0816
20 37 34 3 1.96 3.8416
21 37 37 0 -1.04 1.0816
22 40 37 3 1.96 3.8416
23 40 37 3 1.96 3.8416
24 40 43 -3 -4.04 16.3216
25 43 46 -3 -4.04 16.3216
26 46 49 -3 -4.04 16.3216
) 833 806 27 -0.04 136.962
mean 32.27 30.27
153

Uji Kesamaan Rata-Rata


1. mencari mean dari perbedaan pretest kelas eksperimen dan kontrol

27
Md= "L,d = =104
n 26 '
2. mencari nilai t
Md -;==l=.0=4= = 1,04 = 2 26
t=-.====
136,962 0.46 ,
L,Xd'
N(N-1) 26(26-1)

db= 26 -1 = 25
ttabel (a.= 0,05) = 2,00

Karena thitung > ttabcl (2,26 > 2,00), maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan pretest siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
yang signifikan.
154

Perhitungan "t" test pada Postest Kelompok Ekperimen dan Kelompok


Kontrol

SD dan mean kelompok eksperimen = 8,2 dan 61,88


2 2
Sehingga varians, S = 8,2 = 67,24
SD dan mean kelompok kontrol = 5,89 dan 46
2 2
Sehingga varians, S = 5,89 = 34, 7

t=H
, x-y

t'= 61,88 - 46 = 15,88 = 8.02


67,24 34,7 ~3.92
--+-·-
26 26
Setelah lhitung diperoleh, kemudian menentukan ltabcl dengan berkonsultasi
pada tabel "t". Dengan df sebesar 50 taraf signifikansi 0,05 tidak ada dalam
tabel maka digunakan dfyang mendekati yaitu 60 scbesr.; 2,00.
Karena t111tung > 11abcl (8.02 > 2,00), maka dapat disimpulkan bah\¥a terdapat
perbedaan postest siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yang
signifikan
155

Tabet
Perhitungan "t" test Nilai N-gain Kelompok Ekperimen dan Kelompok
Kontrol

Kelompok Kelompok gain


subjek XD=(d-md) xd2
eksoerimen kontrol (d)
1 0.143 -0.06 0.203 -0.03 0.0009
2 0.204 0 0.204 -0.029 0.00084
3 0.239 0 0.239 0.006 3.6E-05
4 0.283 0.074 0.209 -0.024 0.00058
5 0.31 0.095 0.215 -0.018 0.00032
6 0.317 O.l05 0.212 -0.021 0.00044
7 0.333 0.113 0.22 -0.013 0.00017
8 0.338 0.113 0.225 -0.008 6.4E-05
9 0.394 0.136 0.258 0.025 0.00063
10 0.412 0.143 0.269 0.036 0.0013
11 0.412 0.197 0.215 -0.018 0.00032
12 0.456 0.206 0.25 0.017 0.00029
13 0.479 0.206 0.273 0.04 0.0016
14 0.482 0.238 0.244 0.011 0.00012
15 0.483 0.239 0.244 0.011 0.00012
16 0.485 0.26 0.225 -0.008 6.4E-05
17 0.485 0.27 0.215 -0.018 0.00032
18 0.53 0.282 0.248 0.015 0.00023
19 0.541 0.282 0.259 0.026 0.00068
20 0.544 0.299 0.245 0.012 0.00014
21 0.558 0.299 0.259 0.026 0.00068
22 0.563 0.338 0.225 -0.008 6.4E-05
23 0.592 0.348 0.244 0.011 0.00012
24 0.592 0.368 0.224 -0.009 8.IE-05
25 0.634 0.419 0.215 -0.018 0.00032
26 0.689 0.463 0.226 -0.007 4.9E-05
I 11.498 5.432 6.065 0.007 0.01048
rata2 0.442 0.209
156

Uji Kesamaan Rata-Rata


I. mencari mean dari perbedaan pretest kelas eksperimen dan kontrol

Md= Id= 6.065 = 0.233


n 26
2. mencari nilai t

t = -r==M.=d== = -;==0.=23=3= = 0.233 = 58 02


2 0.01048 0.004 ,
IXd ---
N(N-1) 26(26-1)

db= 26 -I = 25
t1ubel (a= 0,05) = 2,00

Karena th;iuug > tL,bel (2,26 > 2,00), maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan pretest siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
yang signifikan.
157

Lampiran 16
PENGUJIAN HIPOTESIS
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan "t" test, berikut
langkah-langkah perhitungannnya:
a. Merumuskan Hipotesis
Ho= µi=µ2
Ha= µi > ft2
b. Menentukan kriteria pengujian
Jika thitung < t,abeh maka Ho diterima
Jika lbitung > ttabeh maka Ho ditolak
Dengan taraf signfikan 0,05 dan derajat kebebasan (dk) 26 + 26 - 2 =
50
c. Menentukan uji statistik
Nilai N-gain Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
kelas mean N SD
eksperimen 0,442 26 0, 139
kontrol 0,209 26 0,132

Sehingga varians kelompok eksperimen (S2 )=O,139 2 = 0,0 l 9


Sehingga varians kelompok kontrol, (S2) = 0, 1322 = 0,017

S2= (n, -1)s,2 + (n2 - l)s2 2


n 1 +n 2 -2
(26 -1 )o,019 + (26 -1 )o,017
26 + 26-2
0,475 + 0,425
50
= 0,018

S= ~0.018 =0,13
158

0 ,442 - 0 ,209
0 ,13 /_l_ +
"26 26
0 ,233
0,13 * 0,28

= 0, 233
0, 0364

=6,4

Setelah t11 ;1ung diperoleh, kemudian menentukan liabcl dengan berkonsultasi pada
label "!". Dengan df sebesar 50 taraf signifikansi 0,05 tidak ada dalam tabel
maka digunakan dfyang mendekati yaitu 60 sebesar 2,00.
d. Melakukan pengambilan kesimpulan
Karena didapat perhitungan N-gain kelompok eksperimen dan kontrol th;iung >
liabeI (6.4 > 2,00), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh
strategi PQ4R terhadap hasil belajar biologi siswa.
LEMBAR PENGESAHAN UJI REFRENSI

Nama : AFRINAWATI
NIM : I 05016100490
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Kegururan
Jurusan : Ilmu Pengetahuan Alam
Prodi : Biologi
Ju du I : Pengaruh Strategi PQ4R Terhadap Basil Belajar Siswa
Pembimbing : I. Baig Hana Susanti, M. Sc
II. Nengsih Juanengsih, M.Pd

Paraf Paraf
NO Footnote pembimbing pembimbing
I II
BABI

Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI,


Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departeman
Agama RI, 2006), him 48

2 Asianbrain. Pengertian Pendidikan. tersedia dalam


http://www. an neah i ra. com/arti kel-
pen di cl ika n/pen gertia n-pend id ikan. htm

3 Undang-Undang .. ., him. 8

4 Anonim. Pengertian Belajar Dan Perubahan Perilaku


Dalam Belajar tersedia dalam
http;//cafestudi06 I. wordpress.com/2008/09/11 /peng
ert ian-bel ajar-dan-peru bahan-pri laku-dalam-bel ajar/

5 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no. 19 th


2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, (Eko
Jaya: 2005), him 23

6 Y usri panggabean dkk, Strategi .. ., him. 36

7 Ida Sriyanti, Penerapan Model Pembel<ijaran


InteraktifBerbasis Konsep, Jurnal Pengajaran
Fisika Sekolah Menengah, Vol. 1 No. 1, Februari
2009, him. 23

8 Wina sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi


Kurikulum Bcrbasis Kompetensi, (Jakarta: Kencana,
2005), him. I 03
9 Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar lv!engajar,
(Jakarta: Rhineka Cipta, 2006), him. 76
y VV'j
IO Asep Saepudin, Pengajaran Berfikir: Suatu Konsep
Pengembangan Proses Belajar lvlengajar, dalam y ~
jurnal TEKNODIK, no. 17, th. ke-9, Desember
2005, him. 113

11 Trianto, lvlodel-lvlodel Pembelajaran lnovatif


Berorientasi Konstrktivisme ,(Jakarta: prestasi
Sf. VO
pustaka,2005) him. 143

12 Nuryani y rustaman dkk., Strategi Belajar lv!engajar


Biologi, (lvlalang; Universitas Negeri lvlalang,
y· J
2005), Cet I, hlm.74

13 Sudarman, peningkatan pemahaman dan daya ingat


siswa melalui strategi preview, question, read, ~· 'I\)
reflect, reciete, dan review (PQ4R) tersedia dalam
http://ju rn a11ipi.word12ress. com/j pi-vol u 111 e-4/nomor-
2/sudarman/
.
14 Trianto, lvlodel-lvlodel ... , him. 146 qt vvy
'
15 Trianto, lvlodel-lvlodel .. .,him. 146
~ "1
BAB II

1 Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar lvlengajar,


(Jakarta: Rhineka Cipta, 2006), hlm.5
y ~
2 Wina sanjaya, Pembelajaran Dalam lmplementasi
Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakaita: Kencana,
2005), hlm.99
v '1
3 Nuryani rustaman, Strategi Belajar lvlengajar
B iologi, (lvlalang: UNM,2005), hlm.4 v vi
4 Yusri panggabean dkk, Strategi, .. ., him 45 <Y ~
5 Yusri panggabean dkk, Strategi, .. ., him 46 ~·
~
6 Uyad. Penelitian Tindakan Kelas tersedia dalam
httQ ://uxad. bIOt!SQot. com/2 00 8/04/pe ne I iti an-
ti nclakan-kelas.htm I
~ Y"O
7 Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif
Berorientasi Konstrktivisme,(Jakaita: prestasi $' '
"rO
pustaka,2005) him. 85
'

8 Trianto, Model-Model .. .,him 86 <!/ ~


9 Muhamad ali. Model pembelajaran PQ4R tersedia
dalam <!/ lVQ
httg ://mu ham mada Ii tomacoa. b Iogsllot.com/2009/04/
111 odel-gem be la jaran-gg4r. htm I
-
IO Trianto, Model-Model .. .,him 152 y' '<O
II Bambang sutjipto, Penggunaan Metoda
Pembelajaran (Suatu Metaanalisis Kajian Tesis
Program Pasca Sarjana UNJ, dalam jurnal
y· ~
-

TEKNODIK, no. 12, th, Ke-7, oktober 2003, hlm.81

12 Asianbrain, strategi belajar dalam


httg://www .an nea hi ra. com/dun ia-be la jar/strategi-
belajar.htm
v ~
\

13 Trianto, Model-Model .. .,him 155


y '1-
14 Trianto, Model-Model .. .,him. 144-145 ~ 1
'
15 Trianto, Model-Model .. .,him. 88
~ ~
16 Trianto, Model-Model .. .,him. 156 q-- 11
17 Wina Sanjaya, Pembelajaran .. ., him. 100
c/ Y1
18 Muskingum Collage, General-Purpose Learning
Strategies Reading Comprehension tersedia dalam
http://www.buddies.org/articles/reading.Qdf, him.
~· vvo
68-69

19 Trianto, Model-Model .. .,hlm. 146 v 4


20 Asri budiningsih, Belajar dan Pembelajaran,
(Jakarta: Rhinek.a Cipta, 2005), him. 13 <;·

21 Uyad. Penelitian ...
Y'Q
-
22 Boise State University, Reading Text Book tersedia
dalam f ~
htt12://tutorin g. boi sestate.ed u/studyin g/gdf/Read ing
%20a%20Textbook.gdfhttg://tutoring.boisestate.edu
/studying/gdf/Reading%20a%20Textbook.gdf

23 Mohamad Nur, Strategi-Strategi Be/ajar, ·~·


(Surabaya: Unesa- University Press, 2000), hlm.16 ~
24 I Nyoman Selamat, Implementasi Model

~
Pembelajaran Kooperatif dengan Metode PQ4R
Berbantu LKM Untuk Meningkatakan Kualitas
pembelajaran Kimia Analitik Kualitatif, (Laporan
Penelitian Jurusan Pend. Kimia, Fakultas Pend.

MIPA, Universitas Pendidikan Ganesha, 2006), him.
9

25 Stefania, Makalah lnovatiftersedia dalam


httg ://stefa n iaporto fo Ii o. b logsgot. com/2008 12 01
.y· Y1
archive.html

9"
26 Trianto, Model-Model. .. , him. 148
1
27 Nining Wirdaningsih, Pengaruh Metode SQ3R
Terhadap Has ii Be/ajar pada Konsep Organisasi
Kehidupan, (Skripsi Prodi Pendidikan Biologi,
'I 'f'Q
Jurusan IPA, UIN Jakarta, 2008), him. 12

28
y ~
Nining Wirdaningsih, Pengaruh ... , him. 13

29 Trianto, Model-Model ... , him. 113 <5 V"Q


30 Nining Wirdaningsih, Pengaruh ... , h. 13 l/ Y'1J
31 Ahmad sulhan, Upaya Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa Dengan Menggunakan Strategi
Elaborasi Melalui Metode PQ4R Dalam
y 1"Q
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Kelas
VII Smp Negeri 15 Mataram, Skripsi UNM
(Mataram;perpustakaan UNM Mataram, 2007).
Tidak dipublikasikan

32 Muhamad ali. Model ... v -

vvt
33 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, '
(Bandung:Rosdakarya,2000), hlm.84 )' f1)
48 Abin Syamsudin Makmun, Psikologi Kependidikan %'.
... ,him. 168 '1
49 Nurdin ibrahim, Hubungan Tempat Tutorial Tatap ~-
Muka Dengan Hasil Belajar Siswa SLTP Terbuka
dalam jurnal TEKNODIK no.12, th.-7 desember
'<1i
2003, him. 49
'
50 Slameto, Be/ajar .. ., him 25 V' "lb
51 Dimyati dan Mudjiono, Belajar Dan Pembelajaran, <Y'. 'l'Q
(Jakarta: Rhineka Cipta, 2006), him. 11-12

52 Nana Sudjana, Penilaian 1-Iasil Proses Belajar


Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
y' ry
2001), him. 23

53 Anonim. Pengertian Belajar Dan Perubahan Perilaku


Dalam Belajar tersedia dalam y' "')
http;//cafestudi061. wordpress.com/2008/09/11/peng
ertian-belajar-dan-perubahan-prilaku-dalam-belajar/

54 Agus supriyono, Cooperative .. ., him. 6 y re


55 Nana sudjana, Penelitian ... , him. 56-57 y Yb
56 Dimyati dan Mudjiono, Belajar... , him. 42-49 ~ ~
57 Agus supridjono, Cooperative .. ., him. 4-5 y VV'l)
y -
58 Ngalim Purwanto, Psikologi ...,hlm.106-107 Vi
59 Sardiman, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, y·
(Jakarta: PT Raja Grafindo persada,2003), hlm.20-
21
rt-

60 Ngalim Purwanto, Psikologi ... ,hlm.107


y tj
y
61 Ngalim Purwanto, Psikologi ...,hlm. l 06-107
~.

62 Abu Ahmadi dan widodo supriyono, ... , h. 130-138 ~
63 Endang susanti, Strategi MetakognitifDalam
Pembelajaraan KooperatifUntuk Meningkatkan
Kulitas Proses Pembelajaran Genetika di SMA,
c;, . 0)
dalamjurnal ilmu pendidikan, no. 1, Februari 2005,
hlm. 63
BAB III

I Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan


Kompetensi Dan Prakteknya, (Jakarta: Bumi y· 'l"'o
Aksara, 2008). him. 186
.
2 Sukardi, Metodologi .. ., him. 53 {}" ~
0
0 Sukardi, Metodologi. . ., him. 54 v ~
4 BSNP, Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat <;-· .
~
Saluan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar Dan
Mengengah, (Jakarta, 2006), him 453

5 Ahmad sofyan dkk. Evaluasi pembelajaran IPA


berbasis kompetensi (Jakarta: UIN Press, 2006), cet C;/ vvo
I, him. I 05
.
6 Suharsimi Arikunto, Oasar-dasar Evaluasi
Pendidikan Edisi Revisi, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2007), Cet.Vll, him. 79
v VO
(- -
7 Ahmad sofyan dkk ... ., him. I 05
y ~
8 Suharsimi Arikunto, Dasar. .. , him. 93
i
9 Suharsimi Arikunto, Dasar. .. , him. 219-220 v '1
'

10 Suharsimi Arikunto, Dasar .. ., him. 213


t;,- WO
'

11 Suharsimi Arikunto, Dasar. .. , hlm.218 q '"1


12 Meltzer,"The Relationship between Mathematics
Preparation and Conceptual Learning Gains in
Physics: A Possible "Hidden Variable" in
Diagnostic Pretes Scores. American Journal
v ~
Physics. 70 (12), 1259-1268. 2002.
.
13 Hake, "Analyzing Change/Gain Scores". Dept. of €; 'M
Physics, Indiana University.

14 Sudjana, Metode Statistik,(Bandung: tarsito, 2001), c.;· Vo


him. 466

15 Sudjana, Metode ... hlm.249 CJ \"'j


/"\

~
16 HET Ruseffendi, Statistika Dasar Untuk \

Pendidikan,(bandung: IKIP bandung, 1998), him


271 ~
17 HET Ruseffendi, Statistika ... , hlm.315-316 C: vr
\

BAB IV
'
I Hake, "Analyzing Change/Gain Scores". Dept. of
Physics, Indiana University
k Ir(

Pembimbing I Pembim bing II

Bai Hana Susa ti M.Sc Nengsih Juanengsih M.Pd


NIP : I 9700209 00 03 2 00 I NIP: 19790510 200 604 2 001
NILAI KRITIS L UNTUK UJI LllllEFOHS

·raraf Nyata (al
Ukuran .
. Sampel · .. .

0,01 0,05 .0' 1 0 0'15 0,20


.

'
n = 4 0,417 0 .381 0,352 0,319 0,300
5 0,405 0,337 0,315 0,299 0,285 .
6 0,364 0,319 0,294 0,277 0,265
7 0,348 0,300 0,276 0,258 0,247 .
8 0,331 0,285 0,261 0,244 0,_2 33
9 0,311 0,271 0,249 0,233 0,223
10 . 0 2?J4. 0,258 0,239 0,224 0 215 ..
' '
11 0,284 0,249 0,230 0,217 0,206
12 . 0,275 0,242 0,223 . 0,212 0, 198
13 0,2 68 • 0,234 0,214 0,202 0,190.
14 0,261 . 0,227 0,207 0, 194 0, 133
15 0,257 0,220 0)01 .. 0' 187 0, 177
16 0,250 0 ,2.13 0, 185 0, 132 Q, 173
17 0,245 ' 0,206 .. 0,289 0' 177 0, 169
18 0,239 0,200 0, 184 0, 173 0, f66
19 0,235 0, 195 0, U9 0, 169 0, 163 .
20 0,231 0, 190 0, 174 0, 166 0, 160
25 · 0,2QO . 0,173 . 0, 158 0, 147 0, 142
' JO· 0;187 O>il\rf'l1 .
!•. · ' " .,.
0, 144 D, 136 0, 131
1,031 D,886v" 0,805 0,763 0,736
n > 30
vn vn vn vn vn.
rnr: ConCNer, W.J., Prac.tical Nonparametric .Statistics, John Wiley & Sons, In
1973.
,LJAS [)JllAWAll LENCI< UNG AN NOl!,,\JAL Ci'J',\ND,\ll /Jari 0 kc ,,..
BHangan dnlam b;idan da(Lar mcnyaC1k;"1n dr.:dn1aJ).
-- 0 z
0 l 2 3 '1 5 6 7 8 9

0,0 0000 0040 0080 M,20


'</fw>•~
ID<rSTull 0199 0239 iji;27!(l(if 0319 035Q
.8.w
•'\'\"<'I<~·':".',:~

0,1 'tl'ii!f'
>,;.; 0'138 ?:H s . . !.Q,llil r15s7 Q~~·& 0635 O{fjg'' 0714 0'154
0,2 ·0793 0832 ~,ji:,t~ 0 910 0.948 ~-,
p~~? 1026 1064 1103 1141
0,3 1179 1217 ~-·255 1293. 1331 1368 J1.Qf>lj) 1~'l)::t~0,;I
};A•;'.'
"•<fl·.
1480 1517
0,4 155{ 1591 4':6.ZH~
·-~'.
166'1 '1700 ···~"M~
,, -.,· ..
__ ~11i'7~ 1808 1841 1879
~~;"'<'•1:>1:-"'
J 950 1985 2054 !J'P,'ll)!i' . 2123 2157 2190 !~-2~2~·
0,5 1915 ~2)},~
0,$ 2258 ??~l ·~ 232·1 lf'!)'i'
=il,.•.. . g;m!\f 2422 2454 24D6 2518'
. :"1&49.:'
·..
0,7 2580 2,6:12 ~~1Nli~ 2h'i"3 2704 2734 2761 2704 2823. 2852
0,8 'izlrill ·~ 2910 2939 29f)7 2il~6 3023 ~ 3051 3078 3106 3133
0,9 J!59 31·$fi'i1 3212 ,12:rn 32n4· )i~iili ~-~ &~$'~is~ 3340 . ;f;Js:; 3389

1,0 J-11.) 3·1:1!! j4Gl 3·1!<5 3508 3531 •355·~ !} ~,577~ .•35~sff 3621
l, J .1G'13 .16fl5 368G .3·108 3729 3749 3Ti0 3190 3810 38i!O
1,2 :IH 4 ~J :ikn9 ~:;1:..~ !l...©
iiA' 3~07 3925 3944 ·J96Zf 3980 3997 40).5
1.3 iii3 z<f,' 4049 ., 4066 -10H2 4099~ 41L5 4131 4147 41_62 41~17
!.1 '
~11 ~2 :1207 .fv:t -1222 -12.16 ·125 l ~Z$5f 4279 ·1292 4306 4319

1,5' J.1 ;i ~ .13.15 4357 .. '1370 431\2 4394 1'!06 4418 4429 44'11
1.0 ,1.1,=, :2 .1.;5;3 -14 7 ·I .14 84 ·1495 ·1505 1)31S ·1545 4535 4545;•
1. 7 .1.=is.1 .1:)G•t 4 573 458'2 4591 4599 ·1608 46lq 4625 463:5
l ,B 10-11 46·19 4656~; 4664 4671 4678 ·168Ji -1693 '4699 4706
l)l ·11 L1 .\ / 19 '1.726 4732 4738 4 74-0' 4750 •1756 ·1761 4767

2,0 .\ /?'2 l i 7 R. 4783 •1788 H93 nga 4803 ·1808 4812 4817
2.. I ·IK2l -I H:!(i 4H30. -1834 4838 4842 4846 4850 4854 4857
2.2 -1,-;i; I ·I XG-l 4868 4871 4875,f 4878 4881 4884 4887' 4899
2.3 -IH~:J :11196 ·1398 4901 4904 4906 •1909 491 l 4913 4916
~-4 -1\11 R ·1920 1922 4925 ·1927 492!! 4931 '1932 4934 ·1936

1.s 4 \t38 !,fl.JO 4941 4943, 49~5 4 946 4948 1949 495] 4952
2,6 1953 -i0ss · 4'956 4957 4959 ·1960 4901 ·1962 4963 4964
2.,7 ·rn6 ;;· ·1966 4967 4968 4969 4~7Q 4971 4972 4973 4974
,t,9 4D/4 4H7S 4976 4977 4977 <1978 4979 497S 4980 4981
1.9 4 98 J 1982 4982 4983 4084 498,4 4985 4985 4986 4986

,),0 rnRi 4987 4987 4988 4988 4989 4S89 ·1989 4990 4990
'Ji.I ' ·I HOO 4991 4991 .J9Sl -1992 4~92 ·1992 1992 4993 49°93
:..2 4993 4993 4994 499·1 4994 4994 . 4994. 4995 4995 4995
3,3 ·1995 4995 4995 49,96 -1996 4~6 4996 ·1996 4996 4997
.
) 1 4997 4997 4 997 4997 4997 49, 1 4997 49n? 4997 4998

J,5 4998 ·1998 4~9R 4998 4998 4998 4998 " ,;993 4998 4998
3,fi .Jg!JH 4998 ~999 -..rn<iq .tQQO 1000 ~,..""'
Nukilan Tabel Nilai "I" Untuk Berbagai dt:
.

Harga Krifik 'r' Pada Taraf Signifikansi:


df atau db
5% 1%

1 12,71 63,66
2 4,30 9 92 .
'
3 3,18 5,84
4 2,78 4,60
5 2,57 4,03 :~.
6 2,45 . 3,71
·7 2,36 ' 3,50
8 2,31 3,36
9 2,26. 3,25
10 2,23 3 I 17
11 2,20 3, 11
12 2,18 • 3 J 06

13 2,.16 3,'01
14 2,14 ·. 2,98
15 2, 13 2,95
16 2,12 2,92
17 2, 11 2 •90
18 ' 2,10 2,88
19 2,09 2,86
20 2;09 2,84
21 2,08 2,83
22 2,07 2,82
23 2,07 2,81
24 .. ' 2,06 2,80
25 ? 011 "~"
.

Harga Kritik "I" Pada Tara! Signifikansi:


df aiau db
I 5% . ·1%

26 2,0C 2,78
2i 2,05 2,77
28 2,05 2,1'6
.

~
29 2,76
30 4 2,75
I' 35 2,03 2,72
40 2,02 2,71
45 2,02 2,69
50 2,01 2,68 ',

60 2,00 ~
2,65 ~;~

70 2,00 2,65
80 1,99 2,64
90 1,99 2,63
100 1,98 2,63
125 1,98 2,62
150 1,98 2,61
200 1 97 2,60
'
300 1,97 2,59
400 1,97 2,59 .
500 1,96 2,59
;
1000 1,96 2,58
1lil
ih<lu F
~>~l~nt li..:bn J}i,ft~r
an Fp..;-~~is .\-1.u l!nlult
1..n Hari.<!t.~Ah linluk µ"" 0,01 ) 0
FP
-.--·--- ------·-·--···--- --· - -.--·----
vi .. 1!'1. pc"'...blJ..111ni

z . :I 4 5 i; 7 9 10 Il 12 ..... l1 IG 20 2~ 40 00 1f; . l 00. 200 St'O =


" JO

WO llG ·221> 230 ZJ~ 237 2JO 241 242 2,J 24-4 Z-15 246 2-<8: !49 250 251 25~ 253 21S:I !l5"' Z.H 25-4
~ 51:03 Zit,;25 !)764 5RS, :S!l:ZR 59.!1 l ll022 60S.6 608-Z fiJD-0' Gl·l2 5JflS' 6.Z-08 !5"2.J4 15~~ 62.a..& 6302· ~23 633-t 6352 UJ.i>l 63&!

"°"
1,01
rn.u 19,25 )9,oO
09,17 Sll,ZS W,30
19,J3
~.:t:J
19,36 l~.n
!l!l,3-1 99,J6
l9,J8 19,39
!nl,.1H !i9,10
19,40
U9.,ll
IU,<I 19,12 19,0 19,H 19,4& lS,46 19,•7- l~ ..n l9,<ll 19,{9 19,<9 f9,:'>0
9-9. l2 !>!J,·IJ 99,H S'.1,46 W,<6 V9,17 99,48 PS,!R 99,H !.>9,<9 99.<9 99.00
IV,&¢
99,&0

,SS '9,'lit 9,12 9.01 8,9< B,HR H,R1 ll.ll l 8, 7,8 8. 7 G B,7< a.11 a,G> a,,,,; B,6-4 a.oz 8,60 a.ss a.&7 8,~ a.&-1 B.• ~ B.3-3
,81 W,46 2H;7J 2R,2l 27,91 Zi,67 27.·J!} ~7,.i-1 27,2J 27,JJ 27.05 2\.,92 26,8J 26,69 25,IXI 21i,50 ·u,-1) ZS,:W 26,27 26.23 :l1;,l8 2tl,14 26,12

,s-1 ·s,ss &,39 6,26 6,16 li,09 h,0·1 6,00 ~.% 6.9J 5,91 5.R7 S,M 5,ll(l 5,77 5,7-1 -5,71 5,70 .S.53 5.6<1 S,5S S,5-1 5,53
.00 16,69 ,IS,91! -.1.s •.s2 !S,21 14;~8 11.~U H.~ H,54 1-1..-15 l·l,:n .1.1.2.1 H,15 11,0'l · 13,93 lJ,l\J 13,7-1 l3,69 JJ,6l J:l,57 13,52 13,48 n.~6
.'
:9 b,-11 5,19 &,05 1,95 .J,SR 4,82 <,78 1,71 1,70 -',6-3 J:,6.{ -{,6-0 -t,U .f,b-J {)&0 {,4~ 4,<-l <.<2 -1 •.(0 -1,33· <,37 <.~
i7 12,()1: 11,39 lC:.97 10,'67 l0,15 l0,27 10,15 l.0,0(, 9.% ·9,89 ~.77 9,68 9,~i 9,47 S,311 9,29 9,2< 9,17 9,1:1 '9,07 9,0• 9,02

11 "· 71: . {,5:! .f,39 4,Za -1.Zl -1, I 5 {,JO. 4,06 4,03 4. (){) J,% J,92 J,ll7 J.~·~ J,~l .J,77 J,75 J,7Z J,71. J,69 :l.113 3,f.7
)2 !),7Jf ~.IS S,75 H,fl H,2fi R,I 0 7/JH 7,37 7 ,1 'J i ,71 7 ;60 7,52 7 .31! . 7 ,JI /7 ;J-1 7 ,1-1 1.0'4 7,02 6,9{} fl.9-{ 6,90 ~.s.s

..j .1,r;o
·1,35 ·l,12 3,97 J,H7 J,7~ J,7J J,68 J,6J J,57 ,1,fi'.2 J,,9 J,~< J,4 l J,J.'\ J.J~ J:,3::? J.13 J,2H 3,25 .:.:-< 3~2J
5 B,4S 1 ,H5 7, j6 7 ,1 !J 7 ,00 fi,.4 I F.,71 6,62 6.~1 I G,·17 6,.15 fi.27 C,15 fi,D7 .S.~>H ~.:1--0 1)-1,.1)5 fi, 7ll 5, 1:-1 5. 70 S,61 5,65

fi . . 1,07 .1-,H·J . J,11!l .1,:;x .1,.':itl J; 11 J ,:n1 J,J·1 · J,.1 I .1,28 ··.J.2.1 :t,:!0 J,lri :1.12/ :J,(18 :J.05 ~,OJ J,Q{) 2.98 2;9ii 2.91 2,93
5 7,59 .7,01 6,o;I 1\.07 Ii, I 0 fi,O:J 5,\11 5,82 G. 7-1 5Ji7 . :::..rl-fi ·6, ltl · s,:Hi 5.!!H' ."i,20 &,11 s.rHJ !'i,00 ·l.Uti l,91 ·1,l!ll ·1.~R

! ;i.~ J,6:1 3,JH ;1.:n a,29 :1,2:1 ;1,1x J,IJ 3,IU :J,07 J.U:l . 2.VK 2.v:i i.w 2.M. 2.ll~ :l.Hn · :l, 1-; 2.7G 2,7.1 1.72 :i.71
a. 11
::.·
? ti.~v~ fi,(}{~ 5)U} :,,fi:J• ;1, 17 :l,:J;) .~.2(i 5,JH -ri.r1 · ~5,t)(J' ·l,!l2 1,fi·u 1.1:i 1,1;1 J,:"rli r.r. 1 1, t.'l 1,11. Llli 1.:L1 . l.~1

---···---·---·---..·--·------. ------·----- ...... _~:~,"~·· .. ----,-~


.
2 3 !I IU 1:.:.
~~~~~~~~~~~~-~·~~- ' 5

:l,:l~\
Ii i h 11

:!,Xii :?,tt:? :.!,11 2,7·\ ::?,10 2',61 2.G~ 2,61 ~.!)~ 2,55 2.55 2,54
l,10 3,71" :lt·1H :1.~!2 :1.1.1 :~.ni :l_O!? 2,\l? ..z.~11 ·- 2.~11
r.ss •.ss· .s.99 s..:4 s.:1!1 s.:.n ">,llli ·I .~1 !!- l,K:\ ·1.iX ·l,11 ·l,liO ·l,5::! .t,i 1 .. 1.:13 ·l,:15 4,17 4,12 . 4,05 -!,Ol 3,96 3,93 3,91

~.!Jti J.!>~I :1,.10 :$,2(1 J,l}~ :t.O I :!,~IS ~.~.'Li :!.Hti :!.11:! 2.1~1 :z:14 Z,70 :!,65 2,lil 2,51 2,5.J 2,50 2,11 2.<-.\ :!,4:? 2,11 2,40
1,W c..22 f>,61 5,J:! 5,01 ·l,8K t,7 l .1.t::r 4,!l-< ·I,-\(', .t,-10 1,2.9 -1;21 4,JO A,Q2 ·~.n :J,85 3,80 3,14' 3,JO 3,66 3,62 3,60

::!.,Ha • :1, I~) :i.:!6 :1.1 I J.OH :~.!!1 ~.t):\ ~.till :!, 1 (! '.!,11 '.!,!•~ Z.t> I 1,6U 2,5-1 2,S.O. 2, lU 2,-1.2:' ·2,.Hl, 2.,35 :?,.'.15 2,31 2,31 2.30
:.~13· 5,95 5,4. l 5,0<i ·I.»~ ·1,HS -1,5.0 -t.:l.9 1.:10 -1,:!:.! -1.lL\ ·1.05 J,88 J,85 :1.7~ 3,:70 3,61 ·a.s5· 3;4~ 3, lli 3,41 3,33 3,33

:l:Ko J.·11 J,lH J,n:~ 2,9:! 2,H I :~. 71 :.!.,1? :!,li1 '.!,t;:1 !!,tiO ·1,S~ ~.51 :!,-Hi i,42 2,3!:1 '> 3~ 2,32 2,28 2.:.!f~' 2.2~ 2,22 2.21
6.70 5,1·1 5,20 ·!,KO .t,02 4,..i 1 :1,jO <t,:0 l,lll •1.n:f 3.!>c: 3,65' .:!.1.µ·. :1,1q. .J,5,9 3,51 5:42 . 3,31 3,30 3,,27 3,21 3,18 3,16

:.r,·1-1. :1,:14 3, fl. :!,H6 :!.X~~ :!, 1'7 ·> j{I ' 1 .1)') :!,lillt ~.51i . :!,!>.'J Z,·l tr !.!,-t.\ ;1,:IV 2,35 2,.:.!l i.21· 2,:?.4 .·· 2,2! 2,19 2,16. 2,l-t 2,13
fi.5t 5,50. ~.0.1 ·1.<t9 -1.,46 ~.2« 1'. 14 ,. ~:0~1 :1.ll·I :l,tl!/ :l,8-0 ·~.70 JJi:.! 3,5l' 3.43 . .J,J~· ..:t,26 3,2( ~.14 3, IJ 3,06 3,02 3,00

3.li~ J.~ .:J,OG :!,';;10 ··:t,1~ -:.:,10 :!,t,;.j :?,59 :l,."1 :.i :f)I ;!,-18 :t,·13 '.l,:1!> :!,J3 •] ·>~ ') 25 ·2,21 2,lli. · 2.JS 2,1 :I :!.10 2.08 2,07
6,3,6· 5,·)2. ·l,SU ~.Sff -i,:12 ·1,1·1 ·l,tl\l :J..H~ :1,HO Cl.7 3 3,!i1 3,50 3,IB J,36 ;:;z9· :3:2Q ·3,12 3,07. 3,0-0 2,97 2,92 2,89 2,81

:\,6:.t :l,2.·i :J,Ol 2,86 2,14 2,tHi :!,:':>!) :t.,51 :!,I~ :!,·IS 2:12 :2,."J"l •• '):! ., ?t)
2,2< :a,20· :I, 16 2,13 2,09 2,01 2,0·l 2,02 2,01
6,23 5,29 4,11 4,.\4 4,20 ·1,03 :I.KU 3,1~ 3,ti!) J,til 3,55 J,1& ;:·J1 _;:2s 3,18. 3,10 3,01 2,9-6 <2,.89 2,80 2,86 2,11 2,75

3.,5-;. .1,2.0 2.96 .:!.1:\1 :!,10 Z,liL :!,!:.5 :l 5U :!ti fl. :!,·ll ·:t.,J.:{ '1,J'.I :!.:.!~ ':i,23 2,19 2, l fl 2,11 2,,08 2,04 ~.02 i,99 1,97 l,%
•~. i :. :5, 1.~.~ 4,6,;... 1;1.3;;. . ~.I U.! •3 ..93" ~. 7,fJ .!!~68 ~J._."l9 .3,$2 ·J,45 '3,.15 3,27 3,16 3,08 3,00 2,9i 2;86 2,19 2,16 2,70 2,61 2,65

2,1 r
3,SS
6,Q\
J.,
§~O.~
tu
"·"3
·l.5~
2,17
4..~?.
2,tili
4,01
Z,5h
3.8.5
!!,&I
3,7 l
:!, 1f)
.J,OQ
:?, ll
·:JJ, I
:z.:.i1
J,-1-1
z.:i.1
.3,J';'
'.l,'.l!l
;J.21
2,:l5
.J,1,9
2,19
;J,0.1
2, 15
3,00 .2,9-f
2,07
·2,83
~.O.\
2,/8
2,00
2,11
l.9tl
2,68
! ,9!'>
i,62
l ,93
2,59
1,92
'1,51

J,52
s.~:r
3,ll
5,0.1
.2. iJ-0
-i ..~Q
...214
4i\ 1
~.6:!­
:3,9~
!!,55
ll,11
2,1 »
3,6;J.
·:t.,-1:J
a,5:!
;!,:.iH
:l,•l3
:!,:1.1
J,:ltl
2.:11
-:1,:.10
!!.'Zli
'3, 19
'.!.,:ll
3, J 2
:I, 1 5
3,00
:l, l l
2,92
2,07
2,84
2,UZ
2,76
2,00
2,10
l,%
2,63
l,9-t
2,60
\ ,9\
2,54
1,90
2,51
1,t\S
2,49

3,49 3,10 :t.,8i 2,11 2,00 2,52 ~.-15 :.!,-10 ~.35 :!,JI :!, '..!h ~~J 1,lH 2,12 ~O~ 2,0{. J .~9. l ,!7Q. ~.9:?.. 1,90 l,87 l,8S l,S-1
s.~5 4,94 4.4~ 4,10 •3,81 3,7! 3,56 ·31·l~ 3,31 3,30 .,,-
.....
-.) 3,13 . .3,05 · 2,9~· ·2,8S ·z.17 ·2.6~ '2,63 2,56 2,53 2,.(7 2,H 2,.(2

3,41 J,07 :.!,ll·I 2,t.H~ 2,51 2,.,,, 2,·1.'.! 2.:~7 '..!,:11 ~.:.!tl _.i,:!:-+ a..20 .. ;?:is 2,0!> I :!,OS :!,00 l,96

l,93 1,89 1$1. 1.8< J ,v-
""
l .Sl
5,18 4,81 4,31 4,04 3,81 3,6S ~.SI 3,.10- 3,3 r 3.~.i ·S,1.7 3,01 2,99 2.8~ ·2.ao 2,'l2 2,W 2,58 2,51 ~.47 Z,42 2,38 2,:-.?

~,;!() :!,2ti 2,:lJ 'i, 18 2,IJ 2,07 zoo l,~ ·~3 l ,91 1,81 l ,ti-1 1,81 1,8-0 J. 78
3,·l·I
5, 12
3,05
·1.82
'..!.l:i:!
·!,31
2,tifi
3,99
J,~,'.--
3,7~
:l,.11
3,59 ..
2,.10
3 ·15
2,35
~.JS· !\,jG 3...1g :J,\2 J,0·2 7,94 2,83 ~15 2.~ ~u '2.53 2,-1€ 2,-12 2,3"; 2,23 '.? .31

3,·12 3.(..i~\
. 2,80 2,64 :!,53 2,-\S .:?,:\)'\ :!,:ri ~.:!~ :l,:!·I '.l,:10 :!, 14 ~.10 ·2.0-1 1,00 J,91> l,9,1 l,&8 ·1,84 1 82· l 79 l,';7 1,76
5,66 4.76 4,26 3,tl4 3, 71 3,54 ;l,4 l 3,:io ~l,21 .1, J.l 3,07 :.?,97 2,89 12,78 2,70 2,fi2 2,53 2,48 ~.4! 2:31 . £32 2,2$ 2,26

.,::.~i·-,.

,. ,;._._. ---i-. ·;. J;;,;.l'bkt>;,.··,:q-(


.-\ .. ox pcmbil111oc
·-
2 J <. 5
• 7 ij 0 JO 11 12 !{ 16 l:O u :)0 @ i.n . 7& 100 "°" .Wl ""'
,4-0 3,01 '2,7H 2,52 2,51 ·2,40 1,36 2,JO 2,2G '.1,::22 1,1 s 2,ll l,09 2,0Z l,9a .1,M 1~ 1,ll-5 l,.ll2 l .so 1.7' 1.1.c. 1.7~
,SJ 4,12 -4,:!2 J,9-0 J,67 J,S.O J,3G J,25 J, 17 J.Q-IJ J,OJ 2,9J 2,8!) 2,1' 2,tl<l 2,&11 · 2,<9 2,H ?,3' l,Jl 1,11 . 2,l3 1,ll

.~a 1.9'9 l,75 :z.s.o 2,-4S 2,"41 2,J.-t 2,1B 2,1../. 2,:N 2,16 1,11 2,06 2,00 l,W l,92 l,87 l.M l.M 1,77 i.1~ 1,n 1.11
,57 3,f.H ~.lR. J,U J,CJ 3,-tG J,J1 J.21 J,)J J,05 2.99 2,8~ 2,St '.Z,10 2,~2 2,&-4 2,-to 2.~o 2,32 1,29 2.2..l l:,17 :!,.11

,J7 2.89 2,7< 2,59 2,"'7 2,J!) 2..:J2 2,27 2,22 2,ll\ 2,1 $ l,10 2,0& 1,11"9 1,05 1.w l.Jll> l,tz 1,75 l,76 1,72 l .7<> 1,59
,&J -t.6 t 4.,1.t J,S2 J,59 U,12 J,2.S J,17 J,09 J,02 2,% l.~ 2,11 2,&S 2.&B 2.5-0 2.<l l~ l.2~ 2,2& l,19 2,H 2,1::

,J5 2.% 2,13 Z,57 2. rn 2,J1 2,30 2.25 1,20 2.ld 2.lJ l,O:S 1 .D3 1,97 1,9l 1,U 1µ t,!'O l.76 1.1~ 1,71 l,!Sl! .•' l.'7
.<g •,6-0 i,l l . J,79 J,es J,39 J,2G J, IJ. J,06 2,98 2,9J 2,RJ 2,)4 '2,\5..J 2,55 7,(7 ·1,:t.il ?,.lJ :r,15 Z,Zl i,lS :r:,l :Z ::Z,JO

,J...( .1.95. :Z,7 l 2,5$ 2,H 2,:J<; 1,29 J,2< 2,19 2,15 l,12 2.o-< 2.oz 1,1'6 J,91 1.a1 l;a1 1,78 1,75 l,7l l,t'i9 1,67 .1,6!>
.<5-~ <.57 -1,07 J, 7 5 J,6J J,36 J,23 J,l l 3,0J 2,95 2.!i-0 1,i.-0 2,11 2,G.0 Z,52 2,-'-i 2.J5 2,30 . 2.22 2,18 2,13 Z,09 2,05

,JJ . 2;9.J . 2~~, 0 Z,b.i 2,<J 2,35 2.2R :t.,22 2,!8 2,1. .( :Z, 10 2,05 l,00 . 1.~ l,W. l,B& l;M 1.77 1,73 1,71 l.M 1,6& l ,"-<
52 <,5< •.o< 3,73 J,50 J,33 J,20 J,08 J, (){) 2,92 2,31 2,71 2,6-8 1,51 2,.(9' 2,.(i 2,32 2,27 2,10 . 2,15 2,10 2.06 2,tu.

.Jl l.92 1,59 2,53 2, n 1.0< 1.:11 2.:1 2,16 2,11 2.09 2,0-l l,9'.l l YJ l,89 ).':i!5) 1,79 l,'6 1,72 1,69 l.U !,&< 1,61
lll -1,61 <.n2 J.10 J,17 J,J-0 J, lT J,06 . 2,98 2,90 2.~• l,7< 2,66 2:i;5 2,17 ~ 2.2~ 2,14 l,15 l,SJ 2.07 2,03" l:.OI

,lO 1.90 2,61 'l,51 2,.(0 2.32 2,2.S 2,19 2,1·1 1,\ 0 2,01 1,01 l,91 l,91 I,SS 1,82 i;i:a 1.7'!' 1,5<,;l l,67 l,&-t l,61 l.~
.3-l -!,-16 3,97 3,55 3,<2 3,25 0.12 J,01 2,9·1 1.U 2,80. 2,70 2,62 2,51 2,n 2:3' 2.2s 2,20 2,1.l :.a.a l.,0,1 1.9.3 1,%

,2" ::,za l.65 :i ..i 9 2,3R 2,30 :Z,23 2.17 2, l :z 1,o.B 1,06 2, (){) l.~6 l,89 l,IH 1,8-0 1,7.C 1,71 .}1.67 1.6< l,&1 l,S.t 1,S7
,19 ~.<2 :i,9J 3,61 J,:ui 3,11 J,OB 2,97 2,ll9 2,82. 2,16 1,U l,5'! 2,{1 2,JS 2,J-0 2,2:1 2,15 2.~ 2,0-i l,U 1,:H 1,91

u l.ll<l • 2,&J Z,< a 2,36 2,28 2.21 2,15 .2.10 2,06 ·-:!.OJ l,R? l,OJ ·. 1,B7 1,B2 1,18 t;h l,6J 1,0.S. l,62 1,51 l.~ 1>5.
25 ~.JS J,SO J.58 3,35 l.l ~ J.O< 2,9-l '.?,U 2~78 2,i2 :Z,61 2,5.( 2, 1:l 2,J5 2,26 2,17 2,ll 2,o.; 2,00 1,9-< I ,><l ! $!

25 2,85 l,62 2,{6 2,35 2,26 2,)9 :!, 1 ~ Z,09. 2.0~. 2.02 1,% l ,92 !,X5 1,l:iO. l,iO . l. 71 1,57 1,,3 l,O<l .l.1>1 1,5-t 1,.1-i
21 <t,.J..£ J,U. J,!>-4 3,JZ J,15 J,0'.l 2,91 2,8:? 2.75 2,69 2,69 2,51 2.~o l,J2 2,22 l,1.( l,05 1,00 l,n I, \'O l,M 1.1-l

23 1..84 2,61 1," Z,J-l l,15 l,18 2.12 2,01 2,04 2,00 l ,!}S l,00 1,0< 1,79 1,H ~ l,U 1,6 l l,59 l,Sft 1,5.J 1,5 l
in i.Jl 3,8: 3,51 J,:29 3,12 2,99 2,B8 ;?,KO 2,7J 1,66 2,S-G 2,49 2,Ji 2,19 2,ZQ Y;rr 2,05 l,97 l,9~ l,U 1,14 l ,t l

n 1,,gJ 2,59 2,H 2,32 z.~z.: 2,11 2, 11 2,0<1 2,0:Z 1,!W 1,9 t 1,~9 l,S1 1;1a 1.n 1,M 1,6' l,l\C 1,57 l.&<. l ,'51 l,H
15 ~.l9 3,KO 3,49 3,:Hi 3,10 2,96 2,M 2,17 :Z:,10 2.CT·I :i,5-l :Z,·\6 2,35 2,28 l,17 2:,00 l,Ol 1,9~ 1,91 I ,RS l ,1'-0 1,7 :5

21 2.82 2.~8 2,43 2.Jl 2.23 .2,15 2,10 2,06 2,01 1.n 1,91 l,ta 1.s1 1.n 1,12 1,6& I.~ 1_.S! l.&& l.52 I.~ !,<!
l.% i.26 3,n 3,{R 3,24 J,Oi . 2,91 2,a:i 2,15 2,M 2,61-··1;s2 i.ff· z:n· '.i)~ 2~ir. l,06 :.oo l ,9l I .I<& !,Al 1,15 l,H

20 Ul 2.57 2,.,2 2,JO 2.22 2,1-4 l,W 2.~ 2,00 l,91 1,91 1,87 l.~o 1,75 l,71 l,~5 1,62 1,57 l ,.s.I 1,51 ' t,,a· l,H
JO -UI 3,16 3,·U 3.22 J,OS 2,VZ 2.~2 2,7J 2,65 1, ll-0 2,>0 2,U 2,JO 2,22 2,13 t ,98 J.9¢ l ,85 t.M 1,7& l,7l
2.0<
19 't,f/J l.~ 1,11 2,_30 7,21 2,H' l,03 1,99 1,% 1,\l\l l,1\-0 l,19 ·1,n~
2,0J 1.1< 1,10 1,61 ·1.~ I ,5J l,S-0 . l,l7 I ,<5
03 s.n :t, 1.S ;,1i J,20 J,04 2,90 2,80 l,71 2,6{ 2,58 2,1~ ~1;-.to· 2.2r. 2,20 2.11 2.02 1.%' 1.M 1,Ri l,H 1.74 \.70
---··---·---------... - ,- __- ·-··-- - ~
- -·---··-·---"-----
DEPARTEMEN AGAMA No. Dokumen FITK-FR-AKD-081
UIN JAKARTA FORM (FR) Tgl. Terbit 5 Januari 2009
FITK No. Revisi: 00
JI. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal 1/1
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI

Nomor : Un.Ol/F.l/PP.00.9/ ............ ./2009 Jakarta, I September 2009


Lamp.
Hal : Bimbingan Skripsi

Kepada Yth
1. Baiq Hana Susanti, M.Sc
2. Nengsih Juanengsih M.Pd
Pembimbing Skripsi
Fakultas !lmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.

Assalamu 'alaikum wr. wb.


Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing I/II
(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:

Nama Afrinawati
NIM 105016100490
Semester VIII
Jurusan Pendidikan IPA - Biologi
Judul Skipsi : "Pengaruh Strategi Belajar PQ4R Terhadap Hasil Belajar Siswa".

Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 6 Juli 2009,
abstraksi/outline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul
tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi
Jurusan terlebih dahulu.

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat
diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu 'a/aikum wr. wb.

Tembusan:
I. Dekan FITK
2. Mahasiswa ybs.
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)
DARUL MA'ARIF
STATUS TERAKREDITASI : A
Jal an R.S. Fatmawati No. 45 Cipete Jalrnrta Sela tan 1241 o
Telp. (021) 7694 127, 7666 786
Fax. (021) 7668 744

SURAT KETERANGAN
No : 095/SMA DM/XII/2009

Yang bertanda tangan di bawah ini


Nama : Dra. Hj. Syarifah, M.Pd.
Jabatan : Kepala SMA Darul Ma'arif
Alamat : JI. R.S.Fatmawati No. 45 Cipete Selatan
Cilandak Jakarta Selatan
Menerangkan
Nama : Afrinawati
NIM : 105016100490
Tempat, Tanggal Lahir : Koto Baru,28 September 1987
Jurnsan :IPA- Biologi
Fakultas :Ilmu Tarbiyah dan Kegurnan (FITK)
Alamat : Jln KH Mas Mansyur Rt 06 Rw. 11 No. 43
Kunciran Ciledug Tanggerang

Nama tersebut di atas benar-benar telah melaksanakan penelitian di SMA Darul Ma' arif
dengan judul skripsi " Pengaruh Strategi Belajar PQ4R Terhadap Hasil Belajar Siswa"
terhitung dari tanggal 26 Oktober 2009 s.d. 11 November 2009

Demikian surat keterangan ini kami buat, semoga dapat dipergunakan sebagairnana
mestinya.

Jakarta, 19 Desember 2009

Anda mungkin juga menyukai