Anda di halaman 1dari 64

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

Kasus ini diambil di Bidan Praktek Mandiri Amanah, kelurahan nunu

yang dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2018. Pendekatan yang

digunakan adalah Asuhan Kebidanan continuity of care, Peneliti melakukan

kunjungan sebanyak 4 kali, dilakukan asuhan antenatal care dengan tahap

pengkajian awal sebagai berikut :

1. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil

a. Pengkajian data

Kunjungan : pertama

Hari / tanggal pengkajian : Minggu, 18 Maret 2018

Pukul :10.00 wita

Tempat : Rumah Ny. S

1) Data Subjektif (S)

a) Identitas (biodata)

Ibu (klien)

Nama Ny. S umur 30 tahun Agama Hindu Suku/Bangsa

Jawa/Indonesia Pendidikan Terakhir SMA Pekerjaan IRT

Alamat jalan Jati No.Hp 0852xxxxxxxx.

Suami

Nama suami Tn. A Umur 29 tahun Agama Hindu

Suku/Bangsa Bali/Indonesia Pendidikan Terakhir SMA

Pekerjaan Wiraswasta Alamat jalan Jati No.Hp

0852xxxxxxxx.

110
b) Anamnese

1) Keluhan

Ibu mengatakan sering buang air kecil dan pusing, saat

berkunjung usia kehamilan 8 bulan, hamil anak ketiga.

2) Riwayat keluhan

Sering buang air kecil dirasakan sejak 11 Maret 2018 dan

pusing sejak 16 Maret 2018.

3) Riwayat menstruasi

Mengalami menarche 12 tahun, banyaknya 2x ganti

pembalut, siklus 28 hari, sifat darah encer, haid teratur,

baunya khas, lama 6-7 hari, nyeri saat haid tidak ada.

4) Riwayat perkawinan

Ibu mengatakan ini perkawinan yang pertama, pertama kali

menikah usia 23 tahun, dan usia perkawinan selama + 7

tahun.

5) Riwayat kehamilan

(a) Riwayat kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu

Ibu mengatakan hamil ketiga, anak pertama lahir pada

tahun 2012 di Bidan Praktek Mandiri di tolong oleh

bidan, kehamilan aterm, dengan persalinan spontan

letak belakang kepala berat badan lahir 3000 gram dan

anak kedua lahir pada tahun 2015 di Bidan Praktek

Mandiri di tolong oleh bidan, kehamilan aterm, dengan

persalinan spontan letak belakang kepala berat badan

lahir 3500 gram.

111
(b) Riwayat kehamilan sekarang

(1) Riwayat ANC

Ibu mengatakan HPHT tanggal 19 Juli 2017 dan TP

pada tgl 26 April 2018, ibu sudah melakukan ANC

sebanyak 4 kali pada bidan, di Bidan Praktek

Mandiri AMANAH ANC ke-1 tanggal 27 september

2017, ANC ke-2 tanggal 29 januari 2018, ANC ke-3

tanggal 17 Februari 2018 dan ANC ke-4 tanggal 10

maret 2018.

(2) Gerakan janin

Pergerakkan janin yang pertama kali dirasakan

pada umur kehamilan kurang lebih 4 bulan,

pergerakkan janin dalam 24 jam terakhir ± 10 kali.

(3) Keluhan yang dirasakan

Ibu mengatakan tidak mempunyai keluhan lain,

kecuali sering buang air kecil dan sempat pusing

dua hari yang lalu. Pola kegiatan sehari-hari :

(a) Pola nutrisi

Ibu makan 3 kali/hari, sebanyak 1 piring, jenis

makanan yang dikonsumsi nasi, sayur-sayuran,

ikan, telur, tahu, tempe. Makanan pantangan

tidak ada, dan Ibu minum air putih 7-8 gelas/hari.

(b) Pola eliminasi

Ibu mengatakan buang air kecil 4-5 kali/hari

berwarna kuning dan baunya amoniak.

112
Sedangkan, untuk BAB 1-2 kali/hari warnanya

kuning dan baunya khas.

(c) Personal hygine

Ibu mengatakan mandi 2x/hari dan selalu

mengganti pakaian dalam setelah mandi, setelah

BAB, dan setelah BAK, Jenis pakaian dalam

yang digunakan yaitu katun.

(d) Pola aktivitas

Kegiatan ibu sehari-hari yaitu mengurus urusan

rumah tangga, dan ibu istirahat selama 6-8

jam/hari pada malam hari, dan + 2 jam pada

siang hari

6) Imunisasi

Ibu melakukan imunisasi TT 5 tanggal 17 februari 2018.

7) Riwayat kontrasepsi

Ibu mengatakan pernah berKB dengan jenis kontrasepsi

suntik 1 bulan dan berencana untuk menggunakan KB

kembali setelah melahirkan.

8) Riwayat kesehatan

Ibu tidak mempunyai Riwayat penyakit yang pernah

diderita atau sedang diderita, dan tidak mempunyai riwayat

keturunan kembar, tidak mempunyai kebiasaan minum

jamu-jamuan, ibu tidak merasakan perubahan pada pola

makananya, dan kehamilan ini diinginkan oleh ibu dan

keluarga.

113
2) Data Objektif (O)

a) Keadaan umum ibu baik dan kesadaran komposmentis.

Tanda-tanda vital : Tekanan Darah 110/80 mmHg, Nadi 80

x/menit, Suhu 36,5˚C, Pernafasan 20 x/menit. Tinggi badan

162 cm, Berat badan sebelum hamil 57 kxg dan saat hamil 69

kg, Lila 29 cm.

b) Pemeriksaan Fisik

Kepala tidak ada benjolan, kulit kepala bersih dan rambut

hitam bersih. Muka/ wajah tidak ada oedema pada wajah dan

tidak ada cloasma gravidarum. Mata bentuk simetris kanan

kiri, sklera tidak ikterus dan konjungtiva tidak anemis.

Mulut/Gigi tidak ada stomatitis, ada caries, gigi berlubang dan

tidak ada gigi palsu. Telinga bentuk simetris kanan kiri dan

tidak ada serumen. Leher tidak ada pembesaran kelenjar

tyroid, tidak ada pembesaran vena jogularis. Payudara bentuk

simetris kanan kiri, areola kehitaman, putting susu menonjol,

kolostrum belum ada. Abdomen bentuk lonjong, tidak ada

bekas luka operasi. Ekstremitas atas dan bawah Oedema

tidak ada, varices pada kaki tidak ada dan reflex patella

positif.

c) Palpasi Leopold

Palpasi pada leopold I TFU 30 cm teraba bokong dibagian

fundus, Leopold II punggung kanan, leopold III presentasi

kepala, Leopold IV kepala belum masuk pintu atas panggul,

nyeri tekan tidak ada, gerakan janin aktif, frekuensi lebih

114
sering pada saat pagi hari, kurang lebih 10 kali, dan Tafsiran

Berat Janin (TBJ) 2790 gram. Auskultasi Bunyi Jantung Fetus

(BJF) positif, frekunsi sebanyak 140 kali/menit, dan teratur.

d) Pemeriksaan penunjang

Hemoglobin 11,2 gr/dl, Terapi tablet Fe 1 x 1 sehari pada

malam hari, kalac 1 x 1 sehari pada siang hari.

b. Perumusan Diagnosa/Masalah Kebidanan

1) Interpretasi data dasar

Diagnosa: Ny. S umur 30 tahun GIIIPIIA0 34 minggu 4 hari janin

tunggal hidup intra uteri.

Masalah: sering buang air kecil dan pusing

DS: Ibu mengatakan sering buang air kecil dan pusing

DO: Keadaan umum ibu baik dan kesadaran komposmentis.

Tanda-tanda vital : Tekanan Darah 110/80 mmHg, Nadi 80

x/menit, Suhu 36,5˚C, Pernafasan 20 x/menit. Tinggi badan

162 cm, Berat badan sebelum hamil 57 kxg dan saat hamil

69 kg, Lila 29 cm.

Palpasi pada leopold I TFU 30 cm teraba bokong dibagian

fundus, Leopold II punggung kanan, leopold III presentasi

kepala, Leopold IV kepala belum masuk pintu atas panggul,

nyeri tekan tidak ada, gerakan janin aktif, frekuensi lebih

sering pada saat pagi hari, kurang lebih 10 kali, dan Tafsiran

Berat Janin (TBJ) 2790 gram. Auskultasi Bunyi Jantung

Fetus (BJF) positif, frekunsi sebanyak 140 kali/menit, dan

teratur.

115
2) Identifikasi diagnosa atau masalah potensial

Tidak ada

3) Identifikasi dan penetapan kebutuhan yang memerlukan

penanganan segera

Tidak ada

c. Perencanaan Asuhan Secara Menyeluruh

Tabel 4.1 perencanaan asuhan secara menyeluruh

No Tujuan Perencanaan Rasional

Ibu hamil dengan 1. Jelaskan kepada 1. Agar ibu mengetahui


kriteria: ibu hasil semua hasil
1. KU, TTV, dan pemeriksaan. pemeriksaan yang telah
pemeriksaan 2. Jelaskan kepada dilakukan.
head to toe ibu tentang 2. Agar ibu tidak cemas
dalam sering kencing dengan keluhan yang
keadaan adalah keadaan dirasakan pada trimester
normal. yang normal III.
2. Sering kencing pada kehamilan 3. Agar Hb dalam batas
merupakan trimester III. normal dan mencegah
keluhan yang 3. Berikan ibu tablet terjadinya perdarahan
normal pada Fe. pada saat persalinan.
trimester III 4. Berikan He untuk 4. Agar mengetahui
3. Agar ibu tidak melakukan ANC. perkembangan
mengalami 5. Beritahu dan kehamilan dan
anemia. menganjurkan mendeteksi secara dini
4. Agar ibu ibu untuk bahaya yang mungkin
melakukan kunjungan ulang, dapat terjadi.
ANC dengan 5. Untuk memantau
teratur perkembangan
kesehatan janin dan ibu.
5.

116
d. Penatalaksanaan

Tabel 4.2 penatalaksanaan

No Tanggal/waktu Penatalaksanaan

18 Maret 2018 1. Menjelaskan pada ibu semua hasil pemeriksaan

10.00 yang telah dilakukan, yaitu mulai dari pemeriksaan

kepala sampai kaki (head to toe), dari keadaan ibu

dan keadaan janin. Dengan hasil pemeriksaan

pada ibu tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 80

x/menit, suhu 36,5˚C, pernafasan 20 x/menit.

Tinggi badan 162 cm, Berat badan 69 kg, Lila 29

cm dan Hb 11,2 gr/dl. Hasil pemeriksaan pada

janin pada leopold I TFU 30 cm teraba bokong di

bagian fundus, Leopold II teraba punggung kanan,

leopold III teraba presentasi kepala, dan pada

leopold IV kepala belum masuk di pintu atas

panggul, tidak ada nyeri tekan dan gerakan janin

aktif dengan denyut jantung janin (DJJ) 140

x/menit. TBJ 2790 gram. Semua hasil pemeriksaan

keadaan ibu dan janin dalam keadaan baik.

2. Menjelaskan kepada ibu, sering kencing-kencing

itu adalah keadaan yang normal karena pada

kehamilan trimester ke-3 atau dari kehamilan 7

bulan terjadi penekanan kandung kemih oleh

kepala janin, sehingga ibu sering kencing.

3. Memberikan ibu tablet Fe 200 mg/hari serta

117
menganjurkan untuk mengkonsumsinya pada

malam hari sebelum tidur malam.

4. Memberikan He (Health education) agar ibu mau

melakukan ANC (Antenatal Care) secara teratur

yaitu 2x memeriksakan kehamilan utamanya pada

trimester ke-3.

5. Melakukan kontrak waktu untuk kunjungan

kembali.

e. Evaluasi

Tanggal 18 Maret 2018 Pukul : 11.00 wita

1. Ibu mengerti dan mengetahui kondisi kesehatan ibu dan janinnya

sekarang.

2. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan bidan.

3. Ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi dan mengkonsumsi

tablet Fe 200 mg/hari.

4. Imengerti dan mau melakukan ANC secara teratur sesuai

anjuran bidan

5. Ibu mau untuk dilakukan kunjungan rumah kembali tanggal 24

Maret 2018.

118
CATATAN PERKEMBANGAN PADA IBU HAMIL

Tabel 4.3 Catatan perkembangan ke -1

No. Rm : 108

Alamat : Jl. Jati


Nama pasien :
Ny. S
Hari/tgl/ SOAP Paraf
Waktu

Jum’at Data Subjektif : Muntik Agustina,


24 Maret ibu mengatakan sering merasa lelah dan S.Tr.Keb
2018 capek, keluhan dirasakan sejak 20 Maret
14.30 2018.
wita Data Objektif :
Keadaan umum ibu baik dan kesadaran
composmentis, Tanda-tanda vital: tekanan
darah 110/80 mmHg, Nadi 84 x/menit,
Pernapasan 22 x/menit, Suhu 36,5˚C.
Tinggi badan 162 kg, berat badan 69 kg.
Lila 29 cm.
Palpasi leopold, Pada leopold I TFU 31 cm
teraba bokong dibagian fundus, leopold II
teraba punggung kanan, leopold III teraba
presentasi kepala, leopold IV kepala sudah
masuk pintu atas panggul. BJF teratur,
frekuensi 142 x/menit. TBJ 3100 gram.
Analisa :
Ny. S umur 30 tahun GIIIPIIA0 usia
kehamilan 35 minggu 3 hari janin tunggal
hidup, intrauteri, letak memanjang bagian
terendah kepala, punggung kanan.dengan
gangguan ketidaknyamanan trimester III
Perencanaan
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu
dengan hasil pemeriksaan, tekanan darah
110/80 mmHg, nadi 84 x/menit, suhu
36,5˚C, Pernafasan 22 x/menit. Berat
badan 69 kg, dan pemeriksaan keadaan
janin pada leopold I TFU 31 cm teraba
bokong di bagian fundus, Leopold II
teraba punggung kanan, leopold III teraba
presentasi kepala, dan pada leopold IV
kepala sudah masuk di pintu atas panggul,
tidak ada nyeri tekan dan gerakan janin
aktif dengan denyut jantung janin (DJJ)
142 x/menit. TBJ: 3100 gram. ibu mengerti

119
dan mengetahui kondisi kesehatan ibu dan
janinnya sekarang
2. Menganjurkan ibu istirahat yang cukup
untuk menjaga stamina ibu sehingga ibu
tidak cepat lelah. Ibu mengerti dan mau
melakukannya.
3. Memberikan He (Health education) tentang
Nutrisi Ibu Hamil dan menganjurkan ibu
untuk mengkonsumsi makanan yang
bergizi seperti nasi, sayuran hijau, buah-
buahan, susu ibu hamil dan banyak
mengonsumsi air putih, ibu mengerti dan
mau mengonsumsi makanan yang bergizi.
4. Memberikan He (Health education) tentang
personal hygiene dan menjelaskan kepada
ibu bagimana cara melakukan personal
hygiene, agar tetap mempertahankan
kebersihan diri ibu selama kehamilan
sampai persalinan, ibu mengerti dan mau
melakukan personal hygiene.
5. Melakukan kontrak waktu untuk kunjungan
kembali. Ibu mau untuk dilakukan
kunjungan rumah kembali tanggal 30 Maret
2018

Tabel 4.4 Catatan Perkembangan ke-2

No. Rm : 108
Alamat : jl. Jati Nama pasien : Ny.
S
Hari/tgl/ SOAP Paraf
Waktu
Rabu Data Subjektif : Muntik Agustina,
30 Maret ibu merasakan gerakan bayi aktif bergerak S.tr.keb
2018 Data Objektif :
15.10 Keadaan umum ibu baik dan kesadaran
wita composmentis, Tanda-tanda vital : tekanan
darah 120/70 mmHg, Nadi 88 x/menit,
Pernapasan 22 x/menit, Suhu 36,5˚C. Tinggi
badan 162 kg, berat badan 69 kg. Lila 29 cm.
Palpasi leopold, Pada leopold I TFU 33 cm
teraba bokong dibagian fundus, leopold II
teraba punggung kanan, leopold III teraba
presentasi kepala, leopold IV kepala sudah
masuk pintu atas panggul. BJF teratur,
frekuensi 140 x/menit. TBJ 3255 gram.

120
Analisa
Ny. S umur 30 tahun 30 tahun GIIIPIIA0 umur
kehamilan 36 minggu 2 hari janin tunggal
hidup, intra uteri, letak memanjang bagian
terendah kepala, punggung kanan.
Penatalaksanaan
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada
ibu dengan hasil pemeriksaan tekanan
darah 120/70 mmHg, nadi 88 x/menit,
suhu 36,5˚C, Pernafasan 22 x/menit.
Berat badan 69 kg, dan pemeriksaan
keadaan janin pada leopold I TFU 33 cm
teraba bokong di bagian fundus, Leopold
II teraba punggung kanan, leopold III
teraba presentasi kepala, dan pada
leopold IV kepala sudah masuk di pintu
atas panggul, tidak ada nyeri tekan dan
gerakan janin aktif dengan denyut jantung
janin (DJJ) 140 x/menit. TBJ: 23255 gram.
Ibu mengerti dan mengetahui kondisi
kesehatan ibu dan janinnya sekarang.
2. Memberikan penjelasan kepada ibu
tentang yang harus dihindari ibu selama
hamil yaitu kerja berat seperti
mengangkat benda-benda yang berat;
merokok atau terpapar asap rokok,
minum-minuman bersoda, beralkohol, dan
jamu; tidur terlentang lebih dari 10 menit
pada masa hamil tua seperti saat ini;
meminum obat tanpa resep dokter atua
bidan; stress yang berlebihan dan ibu
mengerti dan tidak akan melakukannya.
3. Menjelaskan kepada ibu tanda bahaya
pada kehamilan seperti muntah terus dan
tak mau makan; demam tinggi; bengkak
kaki, tangan dan wajah atau sakit kepala
disertai kejang; janin dirasakan kurang
bergerak dibandingkan sebelumnya;
pendarahan pada hamil muda dan hamil
tua; dan air ketuban keluar sebelum
waktunya dan ibu mengerti.
4. Melakukan kontrak waktu untuk
kunjungan ulang kerumah ibu tanggal 04
April 2018 dan ibu mau dilakukan
kunjungan dirumah.

121
Tabel 4.5 Catatan perkembangan ke-3

Alamat : jl. Jati No. Rm : 108


Nama pasien : Ny. S
Hari/tgl/ SOAP Paraf
Waktu
Rabu Data Subjektif : Muntik Agustina,
04 April 2018 ibu mengeluh sakit perut bagian S.Tr.keb
16.00 bawah, keluhan dirasakan sejak
wita tanggal 02 April 2018.
Data Objektif :
Keadaan umu m ibu baik dan
kesadaran composmentis, tanda-
tanda vital : tekanan darah 110/70
mmHg, Nadi 90 x/menit,
Pernapasan 22 x/menit, Suhu
36,5˚C. Tinggi badan 162 kg, berat
badan 69 kg. Lila 29 cm.
Palpasi leopold, Pada leopold I TFU
33 cm teraba bokong dibagian
fundus, leopold II teraba punggung
kanan, leopold III teraba presentasi
kepala, leopold IV kepala sudah
masuk pintu atas panggul. BJF
teratur, frekuensi 132 x/menit. TBJ
3255 gram.
Analisa
Ny. S umur 30 tahun 30 tahun
GIIIPIIA0 umur kehamilan 36 minggu
2 hari janin tunggal hidup, intra uteri,
letak memanjang bagian terendah
kepala, punggung kanan dengan
gangguan ketidaknyamanan pada
trimester III
Penatalaksanaan
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan
kepada ibu dengan hasil
pemeriksaan tekanan darah
110/70 mmHg, nadi 90 x/menit,
suhu 36,5˚C, Pernafasan 22
x/menit , Berat badan 69 kg dan
pemeriksaan keadaan janin Pada
leopold I TFU 33 cm teraba
bokong di bagian fundus, Leopold
II teraba punggung kanan, leopold
III teraba presentasi kepala, dan
pada leopold IV sudah masuk di
pintu atas panggul, tidak ada nyeri
tekan dan gerakan janin aktif
dengan denyut jantung janin (DJJ)

122
132x/menit. TBJ 3225 gram. Ibu
mengerti dan mengetahui kondisi
kesehatan ibu dan janinnya
sekarang.
2. Menjelaskan hasil pemeriksaan
kepada ibu bahwa keadaan ibu
dan bayi sehat, tekanan darah
normal dan bunyi jantung bayi
normal. Ibu mengerti dan telah
mengetahui keadaannya.
3. Menjelaskan pada ibu tentang
keadaan fisiologis pada ibu hamil
trimester ke III. Jika merasa sakit
perut bagian bawah itu dalam
keadaan normal, dimana kepala
bayi akan memasuki pintu bawah
panggul, sehingga memberikan
efek sakit pada bagian bawah
perut. Dan menganjurkan kepada
ibu jika merasakan sakit yang
berlebihan segera memeriksakan
kehamilan kefasilitas kesehatan.
Serta menjelaskan kepada ibu
sakit perut bagian bawah yang
dirasakan ibu dalam keadaan
normal, dimana pada kehamilan
trimester ke-3 atau dari kehamilan
7 bulan janin semakin membesar
dan ruang rahim semakin
menyempit, dan menganjurkan ibu
sering melakukan aktifitas seperti
sering jalan pada pagi hari untuk
mengurangi rasa sakit. Jika sakit
dirasakan semakin sering dan
berlebihan, segera kepetugas
kesehatan untuk memeriksakan
diri. Ibu mengerti dan mau
melakukan apa yang dianjurkan
oleh bidan.
4. Menjelaskan tanda-tanda dan
proses persalinan seperti adanya
kontraksi uterus, pengeluaran
lendir dan darah, pengeluaran
cairan ketuban. Jika ada tanda-
tanda tersebut segera ke fasilitas
kesehatan, seperti Puskesmas
atau Bidan Praktik Mandiri (BPM)
dan Ibu telah mengerti dengan apa
yang dijelaskan.
5. Memberikan He (Health education)

123
tentang perawatan payudara dan
memberikan contoh kepada ibu
cara melakukan perawatan
payudara untuk selalu
membersihkan payudara dengan
air hangat, lalu dibersihkan denga
kain bersih, untuk persiapan
menyusui bayinya saat persalinan
nanti.
6. Menganjurkan ibu untuk
mempersiapkan barang-barang
yang dibutuhkan untuk persalinan
dalam 1 tempat agar pada waktu
terjadinya tanda-tanda persalinan
ibu dan keluarga tidak khawatir
karna sudah ada persiapan. Dan
persiapan yang harus disiapkan
yaitu: pendonor darah, dana,
kendaraan, pakaian ibu, sarung,
pakaian bayi, ember dan lain-lain
yang dibutuhkan pada saat
persalinan, semuanya harus
dipersiapkan karena persalinan
akan terjadi secara tiba-tiba
begitupun komplikasi yang akan
kemungkinan terjadi. Ibu dan
keluarga mengerti dan mau
melakukannya.

124
2. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin

a. Pengkajian Data

Tanggal masuk : 05-04-2018, Pukul : 00.30 wita

Tanggal pengkajian : 05-04-2018, Pukul : 00.40 wita

Tempat : BPM Amanah

1) Data subjektif

a) Keluhan utama : Ibu mengatakan sakit perut tembus belakang

disertai pengeluaran lendir darah

b) Riwayat keluhan utama : keluhan dirasakan sejak tanggal 04

April 2018 pukul 23.30 wita.

2) Data Objektif

a) Pemeriksaan umum

Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, keadaan

emosional stabil, tekanan darah 120/80 mmHg, suhu 36,60C,

nadi 88 x/menit, pernapasan 22 x/menit.

b) Pemeriksaan Fisik

Muka cloasma gravidarum:tidak ada cloasma gravidarum.

Mata kelopak mata tidak oedema, konjungtiva tidak anemis,

sclera tidak ikterus. Mulut / Gigi tidak ada stomatitis, ada

caries, gigi berlubang dan tidak ada gigi palsu. Leher tidak

ada pembesaran kelenjar thyroid, kelenjar limfe, dan vena

jugularis. Dada ketiak dan jantung/paru dalam keadaan

normal. Payudara pembesaran pada payudara, puting susu

menonjol, benjolan tumor dan nyeri tidak ada, dan belum ada

pengeluaran ASI. Punggung dan pinggang posisi tulang

125
belakang lordosis gravidarum dan tidak ada nyeri pinggang.

Ekstremitas atas dan bawah ekstremitas atas dan bawah tidak

ada oedema, refleks patella kanan dan kiri baik.

c) Pemeriksaan abdomen

Palpasi pada leopold I TFU 33 cm, Leopold II punggung

kanan, leopold III presentasi kepala, leopold IV kepala sudah

masuk pintu atas panggul, nyeri tekan tidak ada, gerakan

janin aktif, frekuensi lebih sering pada saat pagi hari, kurang

lebih 10 kali, dan Tafsiran Berat Janin (TBJ) 3255 gram.

Auskultasi Bunyi Jantung Fetus (BJF) positif, frekunsi

sebanyak 142 kali/menit, dan teratur.

d) Vagina toucher

Tanggal 05 april 2018 jam 00.40 wita pembukaan 7 cm, portio

tipis lunak, selaput dan ketuban utuh, bagian terendah kepala

penurunan kepala hodge III.

b. Perumusan Diagnosa/Masalah Kebidanan

1) Interpretasi data dasar

Diagnosa : Ny. S umur 30 tahun GIIIPIIA0 usia kehamilan 37 minggu 1

hari dengan inpartu kala I fase aktif, janin tunggal hidup, intra uteri,

letak memanjang bagian terendah kepala.

DS : Ibu mengatakan sakit perut tembus belakang disertai

pengeluaran lendir darah, keluhan dirasakan sejak tanggal 04 April

2018 pukul 23.30 wita.

126
DO : Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, keadaan

emosional stabil, tekanan darah 120/80 mmHg, suhu 36,60C, nadi 88

x/menit, pernapasan 22 x/menit.

Palpasi pada leopold I TFU 33 cm, Leopold II punggung kanan,

leopold III presentasi kepala, leopold IV kepala sudah masuk pintu

atas panggul, nyeri tekan tidak ada, gerakan janin aktif, frekuensi

lebih sering pada saat pagi hari, kurang lebih 10 kali, dan Tafsiran

Berat Janin (TBJ) 3255 gram. Auskultasi Bunyi Jantung Fetus (BJF)

positif, frekunsi sebanyak 142 kali/menit, dan teratur.

Vagina toucher : Tanggal 05 april 2018 jam 00.40 wita pembukaan 7

cm, portio tipis lunak, selaput dan ketuban utuh, bagian terendah

kepala penurunan kepala hodge III.

2) Identifikasi diagnosa atau masalah potensial

Tidak ada

3) Identifikasi dan penetapan kebutuhan yang menentukan penanganan

segera

Tidak ada

127
c. Perencanaan Asuhan Secara Menyeluruh

Tabel 4.5 Perencanaan Asuhan Secara Menyeluruh

No Tujuan Perencanaan Rasional

Inpartu kala 1 1. jelaskan pada ibu 1. Agar ibu dan keluarga


berjalan lancar hasil mengetahui hasil
dengan kriteria pemeriksaan. pemeriksaan.
: 2. Jelaskan pada 2. Agar ibu mengerti dengan
1. Ku : baik ibu fisiologi kala I nyeri perut yang dirasakan
dan TTV : yaitu nyeri perut itu merupakan akibat dari
Normal hilang timbul. kontraksi dan refleksi otot
2. His teratur 3. Berikan support rahim yang mendorong
Frekuensi mental pada ibu bayi keluar.
5x/10 dan keluarganya. 3. Agar ibu merasa tenang
menit 4. Atur posisi ibu dengan meyakinkan
Durasi : senyaman persalinan berjalan normal.
lebih dari mungkin. 4. Agar proses mengedan ibu
50 detik 5. Ajarkan ibu lebih efektif.
3. BJF : 120- tehnik relaksasi. 5. Agar pada saat terjadinya
160 6. Ajarkan ibu kontraksi rasa nyeri dapat
x/menit tehnik meneran berkurang.
4. Agar yang baik. 6. Agar ibu dapat mengatur
perasaan 7. Penuhi pernapasan dengan baik
ibu nyama kebutuhan energi sehingga perasaan ibu
dan tidak dan cairan tubuh lebih nyaman.
merasa ibu. 7. Agar ibu tidak mengalami
cemas 8. Observasi dehidrasi dan menambah
5. Persalina kemajuan tenaga untuk meneran.
n baik persalinan. 8. Untuk melihat kemajuan
sampai 9. Siapkan alat persalinan.
dengan partus. 9. Agar mempermudah
pembuka 10. Siapkan pakaian pertolongan persalinan.
an ibu dan bayi. 10.Agar bayi tidak hipotermi
lengkap dan ibu dalam keadaan
nyaman.

d. Penatalaksanaan

Tabel 4.6 penatalaksaan

No Hari/tgl/ Penatalaksanaan
Waktu
Kamis 1. Menjelaskan kepada ibu dan keluarga bahwa ibu
05 April 2018 dalam keadaan baik degan tekanan darah 120/80
00.40 mmHg, suhu 36,60C, nadi 88 x/menit, pernapasan
Wita 22 x/menit, dan bayi dalam keadaan baik dengan

128
denyut jantung janin 142 x/menit
2. Menjelaskan kepada ibu tentang fisiologis kala I
yaitu adanya nyeri perut hilang timbul dan menjalar
dari punggung ke perut bagian bawah merupakan
akibat dari kontraksi dan refleksi otot rahim yang
mendorong bayi masuk rongga panggul, nyeri perut
makin lama makin sering dan teratur, frekuensi BAK
makin sering dan ibu harus mengeluarkan urinenya,
pembukaan jalan lahir sampai 10 cm, bila sudah
ingin mengejan dan tidak dapat ditahan lagi dan
keluar cairan secara tiba - tiba segera melapor.
3. Memberikan support mental pada ibu dan
keluarganya yaitu : memberikan pilihan kepada ibu
ingin ditemani oleh siapa dan memberikan support
pada ibu dan keluarga bahwa persalinan akan
berjalan lancar dan aman bila ibu ingin mengikuti
anjuran yang telah disampaikan. Ibu mengatakan
persalinan ingin ditemani oleh suami.
4. Mengatur posisi ibu senyaman mungkin.
5. Mengajarkan ibu tehnik relaksasi saat terjadi
kontraksi atau his, dengan relaksasi dan pengaturan
nafas maka dapat mengalihkan perhatian ibu dari
rasa nyeri dan meningkatkan kebutuhan oksigen.
6. Mengajarkan ibu teknik meneran yang baik, agar ibu
tetap merasa nyaman.
7. Memenuhi kebutuhan energi dan cairan tubuh ibu
dengan memberi makanan dan minuman.
8. Mengobservasi kemajuan persalinan. Menyiapkan
alat partus dan bak hecting dan alat pelindung diri,
obat-obatan. Alat partus, bak hecting, alat pelindung
diri dan obat-obatan sudah disiapkan.
a) Bak partus steril berisi :
(1) 2 pasang handscoon
(2) Setengah koher 1 buah
(3) Duk steril 2 buah
(4) 2 klem anatomi
(5) 1 gunting tali pusat
(6) Kassa secukupnya
(7) 1 Penjepit pusat
b) Bak hecting berisi :
(1) Handscoon 1 pasang
(2) Kassa steril secukupnya
(3) Tampon 1 buah
(4) Jarum Hecting (otot dan kulit)
(5) Benang Cat gut
(6) Gunting benang
(7) Pinset anatomi
(8) Pinset Surigis
(9) Nalfooder 1 buah
(10) Anderpad

129
(11) Betadine
(12) Betadine
c) Desinfeksi
(1) Handscoon 1 pasang
(2) Air DTT
(3) Com air DTT
(4) Kapas 5 buah
d) Alat APD
(1) Sepatu Boat
(2) Celemek
(3) Masker
(4) Kacamata
e) Alat non steril
(1) Baskom larutan chlorin 0,5%
(2) 1 baskom air bersih
(3) Tempat sampah medis dan non medis
(4) Tempat pakaian kotoron
(5) Ember plasenta
(6) Spuit 1 cc, 3 cc, dan 5 cc
(7) Nier beken
f) Obat-obat
(1) Obat ibu : oxytocin dan ergometrin
(2) Obat bayi : vitamin K 0,5 ml, tetes mata
dan Hb0 0,5 ml
10) Mempersiapkan kelengkapan ibu dan bayi
a) Pakaian ibu yaitu : kain, gurita, baju ibu,
celana dalam, pembalut, handuk, washlap.
b) Pakaian bayi yaitu : baju bayi, celana bayi,
kain, handuk, selimut, kaus tangan, kaus
kaki, topi bayi.

e. Evaluasi

Hari/Tanggal : kamis, 05 April 2018 Pukul : 00.40 wita

1. Ibu dan dan keluarga mengetahui hasil pemeriksaan.

2. Ibu mengerti dengan apa yang dijelaskan.

3. Ibu mengatakan persalinan ingin ditemani oleh suami dan ibu

mengerti tentang penjelasan yang telah dijelaskan.

4. Ibu dalam posisi miring kiri.

5. Ibu mengerti dan mau melakukan apa yang diajarkan.

6. Ibu mengerti dan mau melakukan apa yang diajarkan.

130
7. Ibu mau makan dan minum

8. Hasil terlampir.

9. Alat partus telah disediakan.

10. Pakaian ibu dan bayi telah disiapkan.

131
CATATAN PERKEMBANGAN PADA IBU BERSALIN

Gambar 4.7 Catatan perkembangan kala II

No. Rm : 108
Alamat : jl. Jati
Nama pasien : Ny. S

Hari/tgl/ SOAP Paraf


Waktu
Kamis Data Subjektif : Muntik Agustina,
05 April 2018 ibu mengatakan sakit perutnya
03.30 semakin bertambah, rasa ingin S.tr.keb
meneran dan buang air besar
Data Objektif :
KU baik, kesadaran
composmentis, TD 110/70
mmHg, N : 86 x/menit, R : 22
x/menit, S : 36,7°c, His
5x/10menit, kuat dan teratur. DJJ
: 148 x/menit, Adanya
pengeluaran lendir darah, Hasil
VT pukul 03.45 wita pembukaan
10 cm, portio tidak teraba,
ketuban pecah spontan warna
jernih, penurunan kepala HIV.
Adanya tanda-tanda persalinan
yaitu : dorongan meneran,
tekanan pada anus, perineum
menonjol, vulva membuka.
Analisis :
1. Melihat tanda dan gejala kala II.
Adanya tanda dan gejala kala II
yaitu adanya rasa ingin meneran,
tekanan pada rectum dan vagina,
perineum tampak menonjol, vulva
dan spingter ani membuka.
2. Menggunakan (APD) alat
pelindung diri. Alat pelindung diri
sudah digunakan.
3. Mencuci tangan dengan tekhnik 7
langkah, basahi tangan dengan
air, tuangkan sabun ditelapak
tangan kemudian ratakan,
menggosok punggung tangan
secara bergantian, selah-selah
jari tangan, mengosok ibu jari
secara bergantian, ujung-ujung
jari tangan dan ratakan hingga
pergelangan tangan dan bilas

132
dibawah air mengalir dan
keringkan menggunakan handuk
bersih/ tissue. Tangan dalam
keadaan bersih dan kering.
4. Memasang handscoen.
Handscoen sudah terpasang.
5. Memasukkan oxytoksin ke dalam
tabung suntik. Oxytoksin telah
disiapkan.
6. Mendesinfeksi vulva dengan
kapas yang dicelup air DTT.
Untuk mencegah infeksi.
7. Melakukan pemeriksaan dalam.
Pukul 03.45 wita Vt pembukaan
Ø 10 cm, porsio tidak teraba,
ketuban pecah spontan warna
jernih, kepala HIV.
8. Dekontaminasi sarung tangan
pada larutan clorin 0,5% dan
mencuci tangan. Sarung tangan
telah didekontaminasi dan tangan
telah dicuci.
9. Memeriksa DJJ. DJJ 148 x/m.
10. Memberitahu ibu dan keluarga
bahwa ibu akan segera bersalin,
karena pembukaan pada jalan
lahir sudah lengkap. Ibu dan
keluarga mengerti dengan
kondisinya saat ini.
11. Mengatur posisi ibu dorsal
recumbent, agar proses
persalinan berjalan dengan
lancar dan memudahkan petugas
menolong persalinan.
12. Meletakkan kain atau handuk
diatas perut ibu dan kain
pengalas bokong yang dilipat 1/3
bagian di bawah bokong ibu.
13. Memastikan kelengkapan alat
kembali, agar memudahkan
pelaksanaan tindakan. Kemudian
mendekatkan alat partus. Bak
partus steril berisi : setengah
koher 1 buah, 1 klem koher, 1
penjepit tali pusat, 1 gunting tali
pusat, duk steril 1 buah, kassa
secukupnya, gunting episiotomi,
1 gunting tali pusat, 2 pasang
handscoon. Alat sudah
didekatkan

133
14. Memasang handscoen.
Handscoen telah digunakan.
15. Pukul 03.50 wita, Menyokong
perineum dengan tangan kanan
yang dilapisi duk steril saat
kepala nampak 5-6 cm di depan
vulva dan tangan kiri menahan
puncak kepala agar tidak terjadi
defleksi.
a. Setelah kepala lahir cek
lilitan tali pusat, saat tidak
ada lilitan tali pusat.
Menunggu putaran paksi luar
secara spontan. Tunggu
hingga kepala janin selesai
melakukan putaran paksi
luar secara spontan.
16. Setelah kepala melakukan
putaran paksi luar, pegang
kepala secara biparietal tangan
kanan berada di parietal atas
tangan kiri berada di parietal
bawah, untuk melahirkan bahu
depan tarik ke bawah dan untuk
melahirkan bahu bawah tarik ke
atas, kemudian susuri dari lengan
siku sampai dengan melakukan
perasat garpu. Menilai sepintas
bayi bernafas spontan, menangis
kuat, dan bergerak aktif.
17. Pada pukul 04.10 wita, lahir bayi
spontan letak belakang kepala,
menangis kuat, jenis kelamin laki-
laki.
18. Bayi cukup bulan, air ketuban
jernih dan bayi bergerak aktif.
19. Mengeringkan bayi dengan kain
bersih dan kering. Untuk
mencegah hipotermi pada bayi,
kecuali bagian lengan bawah
bayi. Mengganti kain yang basah
dengan kain yang bersih dan
kering.
20. Memeriksa uterus untuk
memastikan bayi tunggal dan
memberitahu pada ibu bahwa ia
akan disuntik oxytosin agar
uterus berkontraksi dengan baik.
21. Dalam waktu 1 menit setelah bayi
lahir, melakukan suntikan

134
oxytosin 10 iu intramuskuler di
1/3 paha bagian distal lateral. Ibu
sudah disuntik oxytosin.
22. Setelah 2 menit sejak bayi lahir,
melakukan pemotongan dan
penjepitan tali pusat. Tali pusat
telah dipotong dan dijepit.
23. Meletakkan bayi diatas dada ibu
untuk melakukan proses IMD
selama 1 jam. Untuk melakukan
kontak dini pada ibu dan bayi.
24. Memberi semangat pada ibu dan
support bahwa bayi telah lahir
dengan selamat. Ibu merasa
senang bayinya sudah lahir

Tabel 4.8 catatan perkembangan kala III

No. Rm : 108
Alamat : jl. Jati
Nama pasien : Ny. S

Hari/tgl/ SOAP Paraf


Waktu

Kamis Data Subjektif : Muntik Agustina,


05 April 2018 Ibu megatakan perutnya terasa
04.10 mules S.tr.keb
wita
Data Objektif :
KU : baik, kesadaran :
composmentis. TFU : setinggi
pusat, kontraksi uterus baik,
plasenta belum lahir. Tidak teraba
janin kedua. Bayi lahir pukul
04.10 wita. Adanya tanda-tanda
pelepasan plasenta yaitu :
adanya semburan darah secara
tiba-tiba, tali pusat memanjang,
kontraksi uterus baik
Analisis :
Ny. S PIIIA0 dalam persalinan kala
III
Penatalaksanaan

1. Memindahkan klem tali pusat


kearah depan vulva kira-kira
jarak 5-10 cm didepan vulva.

135
Klem sudah dipindahkan 5-10 cm
di depan vulva.
2. Letakkan satu tangan diatas kain
pada perut bawah ibu (diatas
simpisis) untuk mendeteksi
kontraksi. Tangan lain
memegang klem untuk
mengangkat tali pusat.
3. setelah uterus berkontraksi,
melakukan PTT (Peregangan Tali
pusat Terkendali) setelah uterus
berkontraksi, regangkan tali
pusat kearah bawah sambil
tangan yang lain mendorong
uterus kearah belakang atau atas
(dorso kranial) secara hati-hati
(untuk mencegah inversio uteri).
4. Saat plasenta lahir atau muncul d
introitus vagina, lahirkan plasenta
dengan kedua tangan, pegang
dan putar plasenta hingga
selaput ketuban terpilin. Plasenta
lahir pukul 04.20 WITA.
5. Segera setelah plasenta dan
selaput ketuban lahir, lakukan
masase uterus, meletakkan
telapak tangan kiri difundus dan
melakukan massase dengan
gerakan melingkar dengan
lembut hingga uterus
berkontraksi dengan baik. Perut
teraba bundar dan keras.
6. Memeriksa kedua sisi plasenta
(maternal-fetal) dengan jumlah
kotiledon 20, berat ±500 gram.
Plasenta lahir lengkap,
memasukkan plasenta pada
tempat yang disediakan.
7. Evaluasi kontraksi uterus dan
melihat perdarahan untuk
mengetahui perdarahan
disebabkan oleh robekan atau
tidak. Sehingga diketahui tidak
adanya robekan.
8. Celupkan tangan dilarutan clorin
0,5%, lalu bilas dengan air DTT
kemudian dikeringkan. Sarung
tangan telah bersih dan kering.

136
Tabel 4.9 catatan perkembangan kala IV

No. Rm : 108
Alamat : jl. Jati
Nama pasien : Ny. S

Hari/tgl/ SOAP Paraf


Waktu

Kamis Data Subjektif : Muntik Agustina,


05 April 2018 Perut ibu terasa melas disertai
04.20 perdarahab dari vagina. S.tr.keb
WITA Data Objektif :
Plasenta telah lahir spontan
lengkap dengan selaputnya pada
tanggal 05 April 2018, jam 04.20
WITA. TFU 2 jari diatas pusat,
Kontraksi uterus baik. Tidak ada
ruptur perineum. Tanda-tanda vital
: tekanan darah 110/70 mmHg,
Nadi 88 x/m, Suhu 36,7 ˚C,
Pernapasan 22 x/m
Analisis :
Ny. S PIIIA0 dalam persalinan kala
IV
Penatalaksanaan
1. Mengajarkan ibu dan keluarga
cara melakukan massase uterus
agar kontraksi baik.
2. Melakukan pemeriksaan TTV dan
mengestimasi jumlah kehilangan
darah. TTV telah dilakukan dengan
hasil pemeriksaan TD 110/70
mmHg, N 88x/m, S 36,7ºC, R
22x/m. Jumlah kehilangan darah ±
20 cc.
3. Memantau keadaan bayi. Bayi
bernafas dengan baik.
4. menempatkan semua peralatan
bekas pakai dalam larutan clorin
0,5% untuk didekontaminasi. Cuci
dan bilas peralatan setelah
didekontaminasi.
5. Buang bahan-bahan yang
terkontaminasi ke tempat sampah
yang sesuai medis dan non medis.
6. Membersihkan ibu dengan cara
melap ibu, mengganti pakaian ibu
dengan yang bersih dan
mengganti pembalut agar ibu

137
merasa nyaman serta mencegah
terjadinya infeksi dan atur posisi
yang nyaman,duduk bersandarkan
bantal berbaring miring. Ibu sudah
dibersihkan dari sisa darah setelah
bersalin dan telah meras nyaman.
7. Menganjurkan ibu makan dan
minum. Ibu sudah makan dan
minum.
8. Dekontaminasi tempat bersalin.
Tempat bersalin telah bersih.
9. Dekontaminas sarung tangan dan
mencuci tangan.
10. Pukul 05.10 wita melakukan
penyuntikan Vit. K 0,5 ml pada
paha kiri bawah lateral bayi dan
memberikan salep mata serta
pemeriksaan fisik BBL. Vit K dan
salep mata telah diberikan. BB
3000 gram, PB 50 cm, LK 31 cm,
LD 30 cm, Apgar score 8/9, Anpal
+/+.
11. Pukul 06.10 wita memberikan Hb0
0,5 ml dipaha kanan bawah lateral
bayi. Hb0 telah diberikan
12. Lengkapi partograf dan
mengobservasi Tanda-tanda vital,
TFU, kontraksi uterus, kandung
kemih dan perdarahan setiap 15
menit pada 1 jam pertama dan
setiap 30 menit pada 1 jam ke dua
post partum.
13. Menganjurkan ibu untuk menjaga
kebersihan diri dengan mengganti
pembalut setelah penuh,
membersihkan daerah genetalia
setelah buang air besar dan buang
air kecil. Dan menganjurkan ibu
untuk membersihkannyadengan
cara menggunakan air bersih,
tidak perlu menggunakan air
hangat dan jangan menggunakan
sabun untuk mencuci alat kelamin.
Ibu mengerti dan akan
menerapkan apa yang diajarkan.
14. Ibu pulang dari BPM Amanah hari
Kamis, tanggal 05 April 2018
pukul. 06.00 wita.

138
3. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas

a. Pengkajian

Kunjungan : pertama

Hari/ tanggal : Kamis, 05 April 2018

Pukul : 13.00 WITA

Tempat : BPM Amanah

1) Data Subjektif

a) Keluhan pasca persalinan :

Ibu mengatakan baru selesai melahirkan anak ketiga dan

mengeluh nyeri pada perut bagian bawah.

b) Riwayat persalinan :

Ibu melahirkan pada hari kamis, 05 April 2018 jenis kelamin

laki-laki, berat badan 3000 gram, panjang badan 50 cm, nilai

APGAR score 8/9, kondisi bayi sehat, jenis persalinan ditolong

oleh bidan, melahirkan anak ketiga, tempat persalinan Bidan

Praktek Mandiri AMANAH, plasenta lahir lengkap, dan tidak

terdapat rupture pada perineum.

2) Data Objektif

a) Pemeriksaan Umum

Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, tanda-tanda

vital tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 84 x/menit,

pernapasan 22 x/menit, suhu 36,50C.

b) Pemeriksaan fisik

Payudara puting susu menonjol, colostrum dan ASI sudah

ada. Abdomen TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik.

139
Pengeluaran lochea Warna merah, bau darah khas, lochea

rubra yang berwarna merah dan berbau amis, konsistensi

encer Perineum Tidak ada rupture perineum. Eliminasi BAK

(+), BAB (+) Ekstremitas : ekstremitas atas tidak oedema,

ekstremitas bawah tidak oedema, Refleks+ / +

c) Pemeriksaan penunjang

Tidak dilakukan pemeriksaan

b. Perumusan Diagnosa/Masalah Kebidanan

1) Interpretasi data dasar

Diagnosa : Ny. S umur 30 tahun PIIIA0 7 jam post partum normal

letak belakang kepala.

Masalah : nyeri perut bagian bawah setelah melahirkan.

DS : Ibu mengatakan baru selesai melahirkan anak ketiga dan

mengeluh nyeri pada perut bagian bawah.

DO : Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, tanda-tanda

vital tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 84 x/menit, pernapasan 22

x/menit, suhu 36,50C.

Payudara puting susu menonjol, colostrum dan ASI sudah ada.

Abdomen TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik.

Pengeluaran lochea Warna merah, bau darah khas, lochea rubra

yang berwarna merah dan berbau amis, konsistensi encer

Perineum Tidak ada rupture perineum. Eliminasi BAK (+), BAB (+)

Ekstremitas : ekstremitas atas tidak oedema, ekstremitas bawah

tidak oedema, Refleks+ / +.

2) Identifikasi diagnosa atau masalah potensial

140
Tidak ada

3) Identifikasi dan penetapan kebutuhan yang memerlukan

penanganan segera

Tidak ada

c. Perencanaan Asuhan Secara Menyeluruh

Tabel 4.10 perencanaan asuhan secara menyeluruh.

No Tujuan Perencanaan Rasional

Post partum 1. Jelaskan hasil 1. agar ibu mengetahui


spontan letak pemeriksaan hasil pemeriksaan
belakang kepala 2. Periksa dan keadaannya
dapat pengeluaran lochea. 2. Untuk mengetahui
berlangsung 3. Ajarkan tehnik pengeluaran lochea
normal menyusui yang dan jumlah
Dengan kriteria benar. pendarahan sesuai
4. Anjurkan ibu untuk dengan normalnya.
: melakukan
3. Agar ibu mengetahui
a) Ku dan TTV perawatan
cara menyusui yang
payudara.
benar dan nutrisi bayi
baik 5. Anjurkan ibu untuk
dapat terpenuhi.
melakukan
b) Pengeluara 4. Untuk memperlancar
perawatan tali
produksi ASI.
n lochea pusat.
5. Agar tali pusat dalam
6. Anjurkan ibu untuk
lancar dan keadaan bersih
tetap menjaga
sehingga tidak terjadi
kehangatan
jumlah perdarahan dan
bayinya.
infeksi.
pendarahan 7. Anjurkan ibu untuk
6. Agar bayi tidak
mengganti pakaian
normal. mengalami hipotermi.
dalam tiap kali
7. Untuk mencegah
c) Bayi basah.
berkembangbiaknya
8. Anjurkan ibu untuk
bakteri.
menyusui istirahat yang cukup.
8. Agar kebutuhan
9. Anjurkan ibu untuk
dengan baik istirahat ibu terpenuhi
tetap
9. Agar proses
d) Produksi mengkonsumsi obat
pemulihan pasca
antibiotik.
salin berjalan cepat.
ASI lancar. 10. Lakukan kontrak
10. Untuk memantau
waktu untuk
e) Kebutuhan proses masa nifas.
kunjungan ulang.
Istirahat ibu
terpenuhi.

141
d. Penatalaksanaan

Hari/tanggal : kamis, 05 April 2018 Pukul : 13.20 wita

Tabel 4.11 penatalaksanaan.

No Hari/tgl/ Penatalaksanaan
Waktu
Kamis 1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu, keadaan
05 April umum baik, kesadaran composmentis, tanda-tanda vital,
2018 tekanan darah: 120/70 mmhg, Nadi 84 x/menit, respirasi
13.20 22 x/menit, suhu 36,5°C..
Wita 2. Memeriksa pengeluaran.
3. Menganjurkan untuk tetap memberi ASI dan
mengajarkan tehnik menyusui yang benar dengan cara
Badan bayi menempel pada perut ibu, mulut bayi
terbuka lebar, dagu bayi menempel pada payudara ibu,
dan sebagian Aerola pada payudara masuk kedalam
mulut bayi, lapangan hitam bagian bawah lebih banyak
yang masuk, dan tidak ada bunyi pada saat bayi
menyusu. Menganjurkan ibu untuk melakukan
perawatan payudara agar dapat memperlancar produksi
ASI dengan melakukan pijatan lembut pada payudara
dan lakukan kompres air hagat dan air dingin untuk
menjaga sirkulasi darah ke payudara menjadi baik. .
4. Mengajarkan ibu melakukan perawatan tali pusat
dengan cara membersihkan dengan kapas yang
dibasahi air bersih tanpa dibubuhi apapun , dan tidak di
bungkus sehingga tidak terjadi perdarahan dan infeksi.
Ibu mengerti dan mau melakukan perawatan tali
pusat.Melakukan perawatan tali pusat dengan kasa yang
bersih tanpa dibubuhi apapun. Menganjurkan ibu tetap
menjaga kehangatan bayinya agar bayi tidak hipotermi,
dengan cara tetap menyelimuti bayi dan jangan biarkan
bayi bersentuhan dengan benda yang dingin misalnya
lantai, tangan yang dingin dan kipas angin.
Menganjurkan ibu untuk menganti pakaian dalam tiap
kali basah untuk mencegah berkembang biaknya bakteri
dan meningkatkan rasa nyaman. Menganjurkan ibu
untuk istirahat yang cukup sehingga kebutuhan istirahat
ibu tercukupi
5. Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi obat
Antibiotik yang diberikan (Asam mefenamat 3x1 dan
Amoxilin 3x1) untuk meningkatkan daya tahan tubuh,
pembarian antibiotik untuk membantu proses
penyembuhan pasca salin
6. Melakukan kontrak waktu untuk kunjungan ulang.

142
e. Evaluasi

Hari/tanggal : Kamis, 05 April 2018 Pukul : 16.00 wita

1. Ibu mengetahui keadaannya.

2. Pengeluaran lochea sesuai hari 0 post partum, lochea rubra

berwarna merah segar.

3. Ibu telah mempraktikkannya dan tetap memberi ASI pada bayinya.

4. Ibu mengerti dan mau melakukannya.

5. Perawatan telah dilakukan.

6. Ibu mengerti dan mau melakukannya.

7. Ibu mengerti dan mau melakukan.

8. Ibu mengerti dan bersedia untuk istirahat yang cukup.

9. Ibu mau minum obat.

10. Ibu bersedia dilakukan kunjungan ulang pada tanggal 11 April

2018

143
CATATAN PERKEMBANGAN MASA NIFAS

Tabel 4.12 catatan perkembangan ke-1

No. Rm : 108
Alamat : jl. Jati
Nama pasien : Ny. S

Hari/tgl/ SOAP Paraf


Waktu
Rabu, Data Subjektif : Muntik Agustina
11 April 2018 Ibu mengatakan perutnya sudah S.Tr.,keb
15.00 tidak nyeri, pengeluaran darah
WITA tidak terlalu banyak, ibu kurang
istirahat, ASI sudah banyak dan
bayinya dapat menyusui dengan
baik, BAK (+) dan BAB (+).
Data Objektif :
Keadaan Umum : Baik,
Kesadaran : composmentis, TTV :
TD: 110/80 mmHg, N: 80x/mnt, S
: 36,5 0C, R: 20 x/mnt, Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU
pertengahan pusat simpisis,
Genetalia : Lochea
sanguinolenta.
Analisis :
Ny. S PIIIA0 post partum hari ke-6
Penatalaksanaan
1) Memeriksa pengeluaran lochea,
pengeluaran Lochea
sanguinolenta
2) Menilai adanya tanda-tanda
demam, infeksi, atau perdarahan
abnormal agar apabila terjadi
segera dilakukan tindakan. Ibu
tidak ada tanda-tanda demam,
infeksi, atau perdarahan.
3) Menganjurkan ibu tetap
mengkonsumsi makanan bergizi
terutama sayuran berwarna hijau,
dan minum yang cukup agar
kebutuhan nutrisi ibu terpenuhi.
Ibu mengerti dan bersedia tetap
konsumsi makanan bergizi
terutamasayuran berwarna hijau,

144
dan minum yang cukup.
4) Menganjurkan ibu memberi ASI
saja sampai 6 bulan umur bayi,
agar bayi tidak mudah sakit
karena ASI mengandung antibodi
terbaik untuk tubuh bayi. Ibu
mengerti dan bersedia memberi
ASI saja sampai 6 bulan umur
bayi.
5) Melakukan konseling KB,
diharaapkan ibu mengetahui
jenis, manfaat, keuntungan,
kerugian, serta keefektifannya.
Ibu mengerti dengan penjelasan
yang diberikan.
6) Menjadwalkan kunjungan ulang
kerumah ibu untuk memantau
perkembangan masa nifas. Ibu
bersedia untuk dilakukan
kunjungan ulang pada tanggal 19
April 2018.

Tabel 4.13 Catatan perkembangan ke-2

No. Rm : 108
Alamat : jl. Jati
Nama pasien : Ny. S

Hari/tgl/ SOAP Paraf


Waktu

Kamis, Data Subjektif :- Muntik Agustina,


19 April 2018 Data Objektif : S.Tr.keb
15.20 Keadaan Umum : Baik,
WITA Kesadaran : composmentis, TTV :
TD: 120/80 mmHg, N: 84x/mnt, S:
36,5 0C, R:22 x/mnt, Palpasi :
Kontraksi uterus baik, TFU tidak
teraba, Genetali : Lochea serosa
Analisis :
Ny. S PIIIA0 post partum 2 minggu
Penatalaksanaan
1. Menjelaskan hasil
pemeriksaan pada ibu,
keadaan umum baik,
kesadaran composmentis,

145
tanda-tanda vital : tekanan
darah: 120/80 mmHg, nadi 84
x/menit, respirasi 22 x/menit,
suhu 36,5°C, palpasi : tinggi
fundus uteri (TFU) tidak
teraba, pengeluaran lochea
serosa. Ibu mengetahui
keadaannya saat ini.
2. Memastikan ibu menyusui
dengan baik dan tidak
memperlihatkan tanda-tanda
penyulit seperti bayi menangis
saat menyusui. Ibu menyusui
dengan baik.
3. Menganjurkan ibu
mengkonsumsi makanan
bergizi dan istrahat yang
cukup untuk memenuhi
kebutuhan gizi dan istirahat
ibu. Ibu mengerti dengan
penjelasan yang diberikan.
4. Melakukan konseling KB,
diharaapkan ibu mengetahui
jenis, manfaat, keuntungan,
kerugian, serta keefektifannya.
Ibu masih memikirkan KB apa
yang akan digunakannya dan
akan bertanya kesuami
terlebih dahulu.
5. Menjadwalkan kunjungan
ulang kerumah ibu untuk
memantau perkembangan
masa nifas. Ibu bersedia untuk
dikunjungi kembali pada
tangggal 17 Mei 2018.

Tabel 4.14 catatan perkembangan ke-3

No. Rm : 108
Alamat : jl. jati
Nama pasien : Ny. S

Hari/tgl/ SOAP Paraf


Waktu

146
Kamis, Data Subjektif : Muntik Agustina,
17 Mei 2018 Ibu sudah bisa melakukan
09.00 aktifitas sehari-hari, ASI sudah S.tr.keb
WITA keluar banyak dan bayi minum
ASI secara kuat
Data Objektif :
Keadaan Umum : Baik,
Kesadaran : Composmentis, TTV
: TD: 120/70 mmHg, N: 78 x/mnt,
R: 20 x/mnt, S: 36,7°C, Palpasi :
Tinggi fundus uteri (TFU) tidak
teraba, Genetalia : Pengeluaran
lochea alba (putih)
Analisis :
Ny. S PIIIA0 post partum 6 minggu
Penatalaksanaan
1) Menjelaskan hasil pemeriksaan
pada ibu, keadaan umum baik,
kesadaran composmentis, tanda-
tanda vital tekanan darah: 120/70
mmHg, nadi 78 x/menit, respirasi
20 x/menit, suhu 36,7°c, tinggi
fundus uteri (TFU) tidak teraba,
pengeluaran lochea alba (putih).
Ibu mengetahui keadaannya saat
ini.
2) Memastikan bayi menyusu ASI
secara ekslusif, agar tumbuh
kembang bayi berlangsung
secara optimal dan
mempertahankan antibodi yang
ada didalam tubuh bayi. Ibu telah
menyusui bayinya.
3) Menanyakan pada ibu inggin
menggunakan KB apa. Ibu
memutuskan inggin menggunkan
KB suntik 3 bulan
4) Melakukan kontrak waktu untuk
penyuntikan KB suntik 3 bulan di
BPM Amanah.

147
4. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir

a. Pengkajian

Kunjungan : Pertama

Tanggal : Kamis, 05 April 2018

Pukul : 04.10 wita

Tempat : BPM Amanah

1) Subjektif

Nama : By Ny. S, umur 0 hari, tanggal lahir 05 April 2018, jam

04.10 WITA, jenis laki-laki.

2) Objektif

a) Riwayat Persalinan Sekarang

Jenis persalinan normal, ditolong oleh bidan, jenis kelamin laki-

laki, berat badan 3000 gram, panjang badan 50 cm, lingkar

kepala 31 cm, lingkar dada 30 cm.

b) Pemeriksaan Fisik Bayi

(1) Pemeriksaan khusus (apgar score)

Tabel 4.15 hasil pemeriksaan apgar score

0–1 1–5 5 – 10
Kriteria
menit menit menit

1. Denyut Jantung 1 1 1

2. Usaha Bernafas 2 2 2

3. Tonus Otot 1 2 2

4. Refleks 1 2 2

5. Warna Kulit 1 1 2

Jumlah 6 8 9

148
c) Pemeriksaan Umum

Suhu 36,9°C, pernafasan 44 x/menit, denyut jantung 122

x/menit

d) Pemeriksaan Fisik Secara Sistematis

Kepala tidak terdapat caput succedaneum. Muka Kemerahan

dan tidak edema. Mata Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak

ikterus. Telinga Simetris, tidak ada pengeluaran secret. Mulut

Tidak sianosis dan tidak ada labiopalatochizis. Hidung tidak

ada secret dan tidak ada pernafasan cuping hidung. Leher tidak

ada benjolan dan tidak ada pembesaran vena juingularis. Dada

simertis, denyut jantung normal. Perut tidak ada perdarahan tali

pusat ,bising usus normal dan tidak kembung. Ekstremitas :

Atas tangan kanan - kiri simetris, bawah kaki kanan - kiri

simetris. Anus (+) berlubang.

e) Refleks

Moro (+) baik, saat diberi rangsangan, kedua tangan dan kaki

bayi seakan merangkul, Rooting (+) baik, saat diberi

rangsangan pada pipi bayi langsung menoleh ke arah

rangsangan, Suckling (+) baik bayi mengisap kuat saat diberi

ASI, Grasfing (+) baik pada saat telapak tangan disentuh bayi

menggenggam

f) Antropomentri

Berat Badan 3000 gram, panjang Badan 50 cm, lingkar kepala

31 cm, lingkar Dada 30 cm

149
g) Eliminasi

Urine sudah ada, meconium sudah ada.

b. Perumusan Diagnosis/Masalah Kebidanan

1) Interpretasi data dasar

Diagnosis : By. Ny. S usia kehamilan aterm lahir spontan letak

belakang kepala dengan jenis kelamin laki-laki pada tanggal 05

April 2018 pukul 04.10 WITA.

DS : Nama : By Ny. S, umur 0 hari, tanggal lahir 05 April 2018, jam

04.10 WITA, jenis laki-laki.

DO : Suhu 36,9°C, pernafasan 44 x/menit, denyut jantung 122

x/menit. Berat Badan 3000 gram, panjang Badan 50 cm, lingkar

kepala 31 cm, lingkar Dada 30 cm.

2) Identifikasi diagnosa atau masalah potensial

Tidak ada

3) Identifikasi dan penetapan kebutuhan yang memerlukan

penanganan segera

Tidak ada

c. Perencanaan Asuhan Secara Menyeluruh

Tabel 4.16 perencanaan asuhan secara menyeluruh.

No Tujuan Perencanaan Rasional

By Ny. S BBL 1. Beritahu ibu hasil 1. Agar ibu


pemeriksaan bayinya. mengetahui hasil
normal dengan 2. Anjurkan ibu tetap pemeriksaan
kriteria : menjaga bayinya dan
kehangatan keadaan bayinya.
1. TTV baik bayinya. 2. Agar tidak
3. Anjurkan ibu untuk mengalami
2. Kehangatan memberi ASI hipotermi.
bayi terjaga. sampai 6 bulan. 3. Agar bayi tidak
4. Anjurkan ibu untuk mudah sakit dan

150
3. Bayi mendapat melakukan daya tahan tubuh
perawatan tali bayi kuat.
ASI ekslusif. pusat. 4. Agar tali pusat
4. Tali pusat 5. Berikan suntikan vit bersih dan kering.
K 0,5 ml, salep mata 5. Agar tidak terjadi
dalam keadaan profilaksis, dan Hbo perdarahan,
0,5 ml. penyakit mata dan
bersih. 6. Jadwalkan hepatitis.
5. Tidak terjadi Kunjungan ulang. 6. Untuk memantau
perkembangan bayi.
perdarahan,
sakit mata dan
penyakit
hepatitis.

d. Penatalaksanaan

Hari/tanggal : Kamis, 05 April 2018, pukul : 04.10 WITA

tabel 4.17 penatalaksanaan

No Hari/tgl/ Penatalaksanaan
Waktu
Kamis 1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang telah
05 April 2018 dilakukan pada bayinya dengan hasil pemeriksaan
04.10 Suhu 36,9°C, pernafasan 44 x/menit, dejut jantung
Wita 122 x/menit, Lingkar Kepala 31 cm, Lingkar Dada 30
cm, Panjang Badan 50 cm,
2. Menganjurkan ibu tetap menjaga kehangatan
bayinya agar bayi tidak hipotermi, dengan cara tetap
menyelimuti bayi dan jangan biarkan bayi
bersentuhan dengan benda yang dingin misalnya
lantai, tangan yang dingin dan kipas angin.
3. Menganjurkan ibu memberi ASI saja sampai 6 bulan
umur bayi, agar bayi tidak mudah sakit karena ASI
mengandung antibodi terbaik untuk tubuh bayi.
4. Mengajarkan ibu melakukan perawatan tali pusat
dengan cara membersihkan dengan kapas yang
dibasahi air bersih tanpa dibubuhi apapun, dan tidak
di bungkus sehingga tidak terjadi perdarahan dan
infeksi.
05.10 5. Pukul 05.10 wita, memberikan suntikan Vit.K 0,5 ml,
wita salep mata profilaksis dan Pukul 06.10 wita
diberikan HB0 0,5ml, agar tidak terjadi perdarahan,
mencegah penyakit mata, dan penyakit hepatitis.

151
6. Menjadwalkan kunjungan ulang dengan ibu, untuk
mengetahui perkembangan bayi.

5. Evaluasi

Hari/tanggal : kamis, 05 April 2018 pukul : 05.10 wita

1. Berat Badan 3000 gr. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan.

2. Ibu mengerti dan mau melakukannya suhu bayi 36, 9°C

3. Ibu mengerti dan bersedia memberi ASI saja sampai 6 bulan

umur bayi.

4. Ibu mengerti dan mau melakukan.

5. Suntikan Vit K, tetes/salep mata dan HB0 telah diberikan.

6. kunjungan ulang akan dilakukan pada tanggal 11 April 2018.

152
CATATAN PERKEMBANGAN BAYI BARU LAHIR

Tabel 4.18 catatan perkembangan ke-1

No. Rm : 108
Alamat : jl. Jati
Nama pasien : Ny. S

Hari/tgl/ SOAP Paraf


Waktu

Rabu, Data Subjektif : Muntik Agustina,


11 April 2018 Ibu mengatakan bayi sehat dan
15.00 dapat mengisap dengan baik S.tr.keb
WITA Data Objektif :
Keadaan Umum : baik, Tangis
bayi : baik, Tonus otot : kuat, Bayi
menyusu kuat ASI lancer, Tanda-
tanda vital : Pernafasan : 40
Kali/menit, Nadi : 124 Kali/menit,
Suhu : 37oC, Refleks hisap : +
(Baik), BAB : + (Sudah), BAK : +
(Sudah), Tali Pusat : sudah
terlepas, Berat badan : 3000
gram
Analisis :
By. Ny. S umur 6 hari dengan
bayi lahir normal.
Penatalaksanaan
1. Memberitahu kepada ibu tentang
hasil pemeriksaan yang telah
dilakukan pada bayinya bahwa
keadaan bayinya sehat dengan
hasil pemeriksaan Pernafasan :
40 Kali/menit, Nadi : 124
Kali/menit, Suhu : 37oC, berat
badan 3000. Ibu mengerti dan
merasa senang.
2. Memandikan bayi. Bayi telah
dimandikan dan dipakaikan
pakaian bayi.
3. Menganjurkan ibu untuk menjaga
kehangatan bayi dengan cara,
jangan membiarkan bayi
bersentuhan langsung dengan
benda dingin, misalnya lantai,
atau tangan yang dingin. Jangan
letakkan bayi dekat jendela atau
kipas angin. Segera keringkan
bayi setelah mandi dan

153
memakaikan pakaian untuk
mengurangi penguapan dan
menjaga lingkungan sekitar bayi
tetap hangat. Ibu mengerti dan
mau melakukannya.
4. Mengajarkan tehnik menyusui
yang benar dengan cara Badan
bayi menempel pada perut ibu,
mulut bayi terbuka lebar, dagu
bayi menempel pada payudara
ibu, dan sebagian Aerola pada
payudara masuk kedalam mulut
bayi, lapangan hitam bagian
bawah lebih banyak yang masuk,
dan tidak ada bunyi pada saat
bayi menyusu. Ibu telah
mempraktikkannya.
5. Melakukan kontrak waktu untuk
kunjungan rumah pada tanggal
19 April 2018. Ibu setuju akan
dilakukan kunjungan rumah.

Tabel 4.20 catatan perkembangan ke-2

No. Rm : 108
Alamat : jl. jati
Nama pasien : Ny. S

Hari/tgl/ SOAP Paraf


Waktu

Kamis, Data Subjektif : Muntik Agustina,


19 April 2018 Ibu mengatakan bayi minum ASI
15.20 saja tanpa makanan tambahan S.tr.keb
WITA lainnya.
Data Objektif :
Keadaan Umum : baik, Tangis bayi
: baik, Tonus otot : kuat, Bayi
menyusu kuat ASI lancar, Tanda-
tanda vital : Pernafasan : 46
Kali/menit, Nadi : 128 Kali/menit,
Suhu : 36,6oC, Refleks hisap : (+),
BAB : (+), BAK : (+), Tali Pusat :
sudah terlepas, Berat badan : 3400
gram
Analisis :
By. Ny. S umur 2 minggu dengan
bayi lahir normal

154
Penatalaksanaan
1. Memberitahu kepada ibu tentang
hasil pemeriksaan fisik yang telah
dilakukan pada bayinya bahwa
keadaan bayinya sehat dengan
hasil pemeriksaan Pernafasan : 46
Kali/menit, Nadi : 128 Kali/menit,
Suhu : 36,6oC. Ibu mengerti dan
merasa senang.
2. Memberitahu ibu bahwa bayi harus
di imunisasi BCG pada usia 1
bulan untuk pencegahan penyakit
TBC dan polio. Ibu mengatakan
bayinya akan di imunisasi pada
umur 1 bulan.
3. Menganjurkan ibu segera ke
petugas kesehatan apabila
bayinya sakit agar segera
dilakukan pemeriksaan. Ibu
mengerti dan mau melakukannya.
4. Memberitahukan ibu untuk
membawa bayinya tiap bulan
untuk memeriksan pertumbuhan
dan perkembangan dan juga
melakukan immunisasi sesuai
jadwal yang ditentukan dengan
immunisasi dasar lengkap
bertujuan untuk mengetahui
tumbuh kembang bayi berjalan
dengan normal. Ibu mengerti dan
akan melakukannya.

5. Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

a. Pengkajian

Tanggal masuk : 17 Mei 2018 Pukul : 09.55 wita

Tanggal pengkajian : 17 Mei 2018 Pukul : 10.00 wita

Tempat : BPM Amanah

1) Data Subjektif

a) Keluhan Utama

Ibu mengatakan ingin menggunakan KB suntik 3 bulan.

155
b) Riwayat persalinan dan nifas yang lalu PIIIA0

Anak pertama lahir pada tahun 2012, usia kehamilan aterm,

jenis persalinan normal, di tolong oleh bidan, jenis kelamin laki

– laki, berat badan lahir 3000 gram.

Anak kedua lahir pada tahun 2012, usia kehamilan aterm, jenis

persalinan normal, ditolong oleh bidan, jenis kelamin laki – laki,

berat badan lahir 3500 gram.

c) Riwayat Kontrasepsi yang pernah digunakan.

Ibu mengatakan pernah berKB dengan jenis kontrasepsi suntik

1 bulan.

2) Data Objektif

a) Keadaan umum : Baik, Kesadaran : Composmentis, Berat

badan ibu: 57 kg, TTV : Tekanan Darah 120/90 mmHg, Nadi 80

kali/menit, Suhu 36,5°C, Pernafasan 20 kali/menit.

b) Pemeriksaan Fisik

Muka edema tidak ada, dan tidak pucat. Mata kelopak mata

tidak edema, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterus.

Mulut / Gigi : stomatitis tidak ada dan caries tidak ada. Leher :

kelenjar thyroid tidak ada pembesaran dan kelenjar getah

bening tidak ada pembesaran. Dada : semetris dan tidak ada

retraksi. Payudara, pembesaran ada, puting susu menonjol,

benjolan/tumor tidak ada, pengeluranair susu ada, dan rasa

nyeri ada. Ekstremitas atas dan bawah : edema tidak ada,

kekakuan sendi tidak ada, kemerahan tidak ada, varices tidak

ada, refleks patella postif kanan dan kiri.

156
b. Perumusan Diagnosa/Masalah Kebidanan

1) Interpretasi data dasar

Diagnosa : Ny. S Umur 24 Tahun PIIIA0 calon Akseptor KB suntik 3

bulan.

DS : Ibu mengatakan ingin menggunakan KB suntik 3 bulan.

DO : Keadaan umum : Baik, Kesadaran : Composmentis, Berat

badan ibu: 57 kg, TTV : Tekanan Darah 120/90 mmHg, Nadi 80

kali/menit, Suhu 36,5°C, Pernafasan 20 kali/menit.

2) Identifikasi diagnosa atau masalah potensial

Tidak ada

3) Identifikasi dan penetapan kebutuhan yang memerlukan

penanganan segera

Tidak ada

c. Perencanaan Asuhan Secara Menyeluruh

Tabel 4.21 perencanaan asuhan secara menyeluruh

No Tujuan Perencanaan Rasional

Proses 1. Jelaskan hasil 1. Agar ibu mengetahui


pemeriksaan ku hasil pemeriksaan dan
penyuntikan dan TTV pada ibu. keadaannya.
KB dapat 2. Lakukan konseling 2. Agar ibu mengetahui
mengenai keuntungan dan
berlangsung keuntungan dan kerugian yang
kerugian suntik 3 ditimbulkan KB suntik 3
dengan benar bulan. bulan.
dan sesuai 3. Lakukan informed 3. Sebagai tanda bukti
consent. bahwa klien bersedia
dengan 4. Jelaskan prosedur dilakukan tindakan.
tindakan yang 4. Agar ibu mengetahui
prosedur. akan dilakukan. langkah-langkah
5. Lakukan konseling tindakan KB suntik 3
pasca tindakan. bulan.
5. Agar ibu mengetahui

157
efek samping
dilakukannya Kb suntik 3
bulan.

d. Pelaksanaan

Tanggal : 17 Mei 2018 Pukul. 09.55 wita

Tabel 4.22 pelaksanaan

No Hari/tgl/ Penatalaksanaan
Waktu
Kamis 1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu, keadaan
17 Mei 2018 umum baik, kesadaran composmentis, tanda-tanda
09.55 vital, tekanan darah: 120/90 mmhg, Nadi 80 x/menit,
Wita respirasi 20 x/menit, suhu 36,5°C, dan BB 57 kg.
2. Melakukan konseling pasca tindakan mengenai
keuntungan dan kerugian KB suntik 3 bulan
3. Melakukan informed consent sebelum dilakukannya
penyuntikan KB 3 bulan
4. Prosedur tindakan injeksi intra muskuler yaitu:
Beri penjelaskan pada pasien tentang prosedur yang
akan dilakukan.
a. Siapkan peralatan dan dekatkan pada pasien,
persiapan alat dan bahan handscoon 1
pasang,kapas alkohol secukupnya, obat KB
suntik 3 bulan, dispo 3cc.
b. Pasang sampiran atau penutup tirai.
c. Atur posisi pasien senyaman mungkin.
d. Mencuci tangan dengan tekhnik 7 , tuangkan
sabun di telapak tanagan kemudian ratakan,
menggosok punggung tangan secara bergantian
,selah – sela jari tangan, menggosok ibu jari
secara bergantian, ujung- ujung jari tangan dan
ratakan hingga pergelangan tangandan bilas
dibawah air mengalir dan keringkan dengan
handuk atau tissu.
e. Pakai sarung tangan ( tidak perlu steril hanya
hanya untuk melindungi petugas dari infeksi).
Penggunaan sarung tangan steril merupakan
komponen kunci dalam meminimalkan penularan
penyakit serta mempertahankan lingkungan
bebas infeksi. Sarung tangan digunakandengan
alasan mengurangi risiko petugas terkena infeksi
bakterial dari pasien, mencegah penularan
penyakit pada petugas kepada pasien,
mengurangi kontaminasi tangan petugas
kesehatan dengan mikroorganisme yang dapat
berpindah dari satu pasien ke pasien lainnya

158
(kontaminasi silang).
f. Bebaskan daerah yang akan disuntik dari
pakaian.
g. Hapuskan daerah penyuntikan secara sirkulair
menggunakan kapas alkohol 70%, tunggu
sampai kering.
h. Mengangkat kulit sedikit dengan ibu jari dan jari
telunjuk tangan kiri (tangan yang tidak dominan).
i. Tusukkan jarum ke dalam otot dengan jarum dan
kulit membentuk sudut ± 90°.
j. Tarik penghisap sedikit untuk memeriksa apakah
jarum masuk ke dalam pembuluh darah yang
ditandai dengan darah masuk ke dalam tabung
spuit (saat aspirasi jika ada darah berarti jarum
mengenai pembuluh darah, maka cabut segera
spuit dan ganti dengan spuit dan obat yang baru).
k. Masukkan obat secara perlahan-lahan.
l. Tarik jarum keluar setelah obat masuk (pada saat
menarik jarum keluar tekan bekas suntikan
dengan kapas alkohol agar darah tidak keluar).
Daerah bekas injeksi tidak boleh dilakukan
masase, karena akan mempercepat reaksi obat,
sehingga menurunkan efektifitas obat.
m. Rapikan klien dan bereskan alat Lepas sarung
tangan dan buang pada tempat sampah medis.
n. Mencuci tangan dengan tekhnik 7 , tuangkan
sabun di telapak tanagan kemudian ratakan,
menggosok punggung tangan secara bergantian
,selah – sela jari tangan, menggosok ibu jari
secara bergantian, ujung- ujung jari tangan dan
ratakan hingga pergelangan tangandan bilas
dibawah air mengalir dan keringkan dengan
handuk atau tissu.
o. Lakukan dokumentasi/pencatatan tindakan yang
telah dilakukan.
5. Melakukan konseling pasca penyuntikkan, yaitu
menjelaskan pada ibu bahwa spotting atau bercak
darah merupakan salah satu efek samping yang
umum terjadi pada kontrasepsi KB suntik 3 bulan. Ibu
mengerti

e. Evaluasi

Hari/tanggal : kamis, 17 Mei 2018 Pukul: 11.00 wita

1. Ibu mengetahui keadaannya saat ini.

2. Ibu mengetahui keuntungan dan kerugian KB suntik 3 bulan.

159
3. Ibu telah menyetujuinya.

4. Ibu mengerti dan penyuntikan telah dilakukan.

5. Ibu mengerti tentang efek samping Kb suntik 3 bulan.

160
b. PEMBAHASAN

Penulis akan menyajikan pembahasan dengan membandingkan antara

teori dengan praktik dilapangan tentang asuhan kebidanan Continuity of care

menggunakan metode pendekatan asuhan kebidanan dengan pemecahan

masalah klien berdasarkan Kepmenkes Nomor 938/Menkes/SK/VIII/2007

yang didokumentasikan dalam bentuk SOAP pada Ny. S dimulai dari masa

kehamilan trimester III, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga

berencana yang dilaksanakan mulai dari tanggal 18 Maret 2018 sampai

dengan tanggal 14 Mei 2018, yaitu dari usia kehamilan 34 minggu 4 hari

sampai ibu menggunakan KB.

1. Data Subjektif

a. Kehamilan

Ny. S umur 30 tahun GIIIPIIA0 melakukan kontrak pertama

dengan peneliti pada usia kehamilan 34 minggu 4 hari, dalam

melakukan pemeriksaan antenatal care dimana Ny. S melakukan

kunjungan pada trimester I 1x, melakukan pemeriksaan pada

trimester II 1x dan pada trimester III 2x kunjungan.

Hasil penelitian pada kasus Ny. S ketidaknyamanan yang

dirasakan adalah sering kencing, pusing, mudah lelah dan sakit perut

bagian bawah.

Hal ini sesuai dengan teori bahwa pemeriksaan antenatal

dilakukan pada trimester I 1x, trimester II 1x dan trimester III 2x (Yulia

et al, 2017) serta ketidaknyamanan pada trimester III yaitu sering

buang air kecil, hemoroid, keputihan, sembelit, napas sesak, nyeri

161
ligamentum rotundu, perut kembung, pusing/sakit kepala dan sakit

punggung atas dan bawah (Sari A et al, 2015).

Berdasarkan data yang diperoleh, tidak terdapat kesenjangan

antara tinjauan teori dan praktik dimana kunjungan yang dilakukan

sebanyak 4 kali serta ketidaknyamanan yang dialami Ny. S dalam

batas fisiologi.

b. Persalinan

Kala I keluhan yang dialami ibu adalah sakit perut tembus

belakang disertai pengeluaran lendir dan darah. Kala II His semakin

kuat, ketuban pecah spontan, ada keinginan untuk mengedan

(meneran). Kala III, perut bagian bawah terasa mules, dan kala IV

perut terasa mulas dan merasa lelah.

Hal ini sesuai dengan teori bahwa pada kala I keluhan yang

dialami ibu adalah sakit perut tembus kebelakang, pengeluaran lendir

campur darah. Kala II his semakin kuat, ketuban pecah spontan, ada

keinginan untuk mengedan (meneran) (Walyani & Purwoastuti, 2015).

Kala III dan kala IV ibu akan mengalami ketidaknyamanan seperti

perut bagian bawah terasa mules (Sondakh, 2013).

Berdasarkan teori yang ada tidak menunjukan adanya

kesenjangan antara teori dan praktik karena keluhan-keluhan yang

dirasakan Ny. S pada kala I, II, III, IV fisiologi sesuai dengan teori.

c. Nifas

Kunjungan 7 jam post partum ibu mengatakan adanya

pengeluaran cairan berwarna merah, dan perutnya terasa bulat dan

keras. Kunjungan 6 hari post partum ibu mengatakan adanya

162
pengeluaran cairan berwarna merah kecoklatan, perut teraba keras

dan bulat. Kunjungan 14 hari post partum ibu mengatakan

pengeluaran cairan berwarna kekuningan. Kunjungan 40 hari post

partum ibu mengatakan pengeluaran cairan berwarna putih.

Hal ini sesuai dengan teori pengeluaran lochea rubra selama 3

hari pasca persalinan, lochea sanguinolenta hari ke 3-7 pasca

persalinan, lochea serosa hari ke7-14 pasca persalinan, lochea alba

setelah 2 - 6 minggu pasca persalinan (Nurjanah, 2013).

Berdasarkan data yang diperoleh, tidak terdapat kesenjangan

antara teori dan praktik dimana pengeluaran lochea yang dialami Ny.

S selama masa nifas sesuai dengan teori yang menyebutkan tahapan

perubahan lochea.

d. Bayi Baru Lahir

Kunjungan pertama ibu mengatakan bayi lahir jam 03.45

WITA dengan jenis kelamin laki-laki, berat badan 3000 gram, panjang

badan 50 cm, sudah buang air kecil dan buang air besar. Kunjungan

6 hari ibu mengatakan bayi menangis kuat, gerakan aktif, dan dapat

mengisap dengan baik tali pusat sudah terlepas. Kunjungan 14 hari

ibu mengatakan bayi kuat menyusui tanpa makanan tambahan

apapun reflex isap bayi telah terbentuk serta BAK dan BAB dalam 24

jam.

Hal ini sesuai dengan teori bahwa Bayi baru lahir normal

adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37-42 minggu dan berat badan

lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram. dan panjang badan

sekitar 50-55 cm. Reflex isap dan menelan sudah terbentuk Eliminasi

163
baik, urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama

(Sondakh, 2013).

Berdasarkan data yang diperoleh, tidak terdapat kesenjangan

antara teori dan praktik.

e. Keluarga Berencana

Kunjungan keluarga berencana pada Ny. S hasil konseling

yaitu ibu mengatakan memilih menggunakan kontrasepsi suntik 3

bulan karena tidak mempengaruhi pengeluaran ASI.

Hal ini sesuai dengan teori bahwa kontrasepsi suntikan yang

mengandung progestin yaitu DEPO mendroksiprogesteron asetat

(depo propera) mengandung 150 DMPA yang diberikan setiap 3

bulan sekali dengan cara disuntikan intramusculer (IM). Kontrasepsi

suntikan progestin dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia

produktif yang sangat efektif cocok untuk masa laktasi karena tidak

menekan ASI (Rahayu S, 2017).

Berdasarkan data yang diperoleh, tidak terdapat kesenjangan

antara tinjauan teori dan praktik karena KB suntik 3 bulan tidak

menekan ASI dan dapat dipakai oleh ibu dalam masa laktasi.

2. Data Objektif

a. Kehamilan

Dari pengkajian data dilakukan pemeriksaan fisik di dapat

tekanan darah 110/80 mmHg, LILA ibu 29 cm. Hasil pemeriksaan

yang dilakukan selama hamil, ibu mengalami peningkatan berat

badan dari mulai awal kehamilan sampai akhir kehamilan hingga 12

Kg.

164
Hal ini sesuai dengan teori bahwa kenaikan berat badan

sekitar 5,5 kg dan sampai akhir kehamilan 11-12 kg (Taufan

Nugroho, et al, 2014).

Berdasarkan data yang diperoleh, tidak ada kesenjangan

antara teori dan praktik.

b. Persalinan

Kala I pada persalinan Ny. S berlangsung 3 jam 5 menit

dihitung dari pemeriksaan fase Aktif pukul 00.40 WITA pembukaan 7

cm hingga pembukaan lengkap pada pukul 03.45 WITA. Kala II

persalinan pada Ny. S berlangsung 15 menit dari pembukaan

lengkap pukul 03.45 WITA dan bayi lahir spontan pukul 04.10 WITA.

Kala III berlangsung secara normal dengan manajemen aktif kala III

plasenta lahir 10 menit setelah bayi lahir. Kala IV persalinan diperoleh

tinggi fundus uteri 2 jari dibawah pusat.

Hal ini sesuai dengan teori bahwa kala I fase aktif berlangsung

sampai 7 jam kontraksi lebih kuat dan sering. Lamanya kala II

multigravida 1 jam. Kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai

lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit.

(Sondakh, 2013). Kala IV setelah plasenta lahir TFU 2 jari dibawah

pusat (Obstetric, 2014).

Berdasarkan data yang diperoleh, tidak terdapat kesenjangan

antara teori dan praktik.

c. Nifas

Kunjungan pertama 7 jam post partum tekanan darah 120/70

mmHg, nadi 84 x/menit, suhu 36,5°C, respirasi 22x/menit, TFU 2 jari

165
bawah pusat, kontraksi uterus baik, lochea rubra. Pada kunjungan 6

hari, keadaan umum baik, TFU pertengahan pusat simpisis, lochea

sanguinolenta. Kunjungan 2 minggu, dalam kondisi sehat, kontraksi

uterus baik, TFU tidak teraba, lochea serosa. Kunjungan 6 minggu,

keadaan ibu baik, TFU tidak teraba, lochea alba (putih).

Hal ini sesuai dengan teori bahwa pengeluaran Lochea adalah

Lochea rubra (cruenta) pada hari pertama, Lochea sanguinolenta hari

ke 4 -7 hari pasca persalinan, Lochea serosa hari ke 7-2 minggu,

Lochea alba hari ke 2 minggu – 6 minggu.

Berdasarkan data yang diperoleh, tidak terdapat kesenjangan

antara teori dan praktik.

d. Bayi Baru Lahir

Kunjungan pertama APGAR score 8/9 denyut jantung 122

x/menit, pernapasan 44 x/menit, suhu 36,9°C. Pada kunjungan 6 hari,

keadaan umum bayi baik, tali pusat puput pada hari ke 6. Kunjungan

14 hari, dalam kondisi sehat, bayi menyusu kuat, dan refleks hisap

baik.

Hal ini sesuai teori bahwa nilai normal APGAR score >7, suhu

normal 36,5-37,5°C, denyut jantung 120-160 kali/menit dan

pernafasan normal 40-60 kali/menit (Sondakh2013).

Berdasarkan data yang diperoleh, tidak terdapat kesenjangan

antara teori dan praktik.

166
e. Keluarga Berencana

Hasil pemeriksaan didapatkan tekanan darah 120/90 mmHg,

berat badan 57 kg, ibu tidak memiliki riwayat penykit kanker

payudara, jantung, stroke, darah tinggi dan kencing manis.

Hal ini sesuai dengan teori bahwa kontraindikasi suntik 3

bulan (suntik progestin) adalah hamil, mederita penyakit kanker

payudara, jantung, stroke, darah tinggi dan kencing manis (Rahayu,

S, 2017).

Berdasarkan data yang diperoleh, tidak terdapat kesenjangan

antara teori dan praktik karena Ny. S tidak memiliki riwayat penyakit

tersebut dan jika terdapat, suntikan KB 3 bulan tidak diberikan karena

dapat memperburuk kndisi kesehatan ibu.

3. Analisa

a. Kehamilan

HPHT 19-07-2017, Hb 11,2 gr/dl, hasil pemeriksaan leopold I

TFU 30 cm, leopold II punggung kanan, leopold III presentasi kepala,

leopold IV kepala belum masuk pintu atas panggul atau U.

Analisanya adalah Ny. “S” GIIIPIIA0 dengan umur kehamilan 34

minggu 4 hari janin tunggal hidup, letak memanjang bagian teredah

kepala hidup, intra uteri.

Hal ini sesuai dengan teori bahwa untuk menegakkan

diagnosis kehamilan, dimana ibu dalam keadaan sehat, tidak ada

riwayat obstetric buruk, ukuran uterus sesuai dengan usia kehamilan,

serta hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium normal (Pantiawati &

Saryono, 2012).

167
b. Persalinan

Kala I diagnosis Ny. “S” GIIIPIIA0 janin tunggal hidup intra uteri

bagian terendah kepala dengan inpartu kala I fase aktif, pembukaan

7 cm, portio lunak tipis, penurunan kepala hodge III, keadaan ibu dan

janin baik. Kala II Ny. “S” GIIIPIIA0 inpartu kala II, pembukaan 10 cm,

portio tidak teraba, penurunan kepala hodge IV, keadaan ibu dan

janin baik dengan masalah nyeri perut yang semakin kuat. Kala III,

diagnosis Ny. “S” PIIIA0 inpartu kala III. Kala IV, diagnosis Ny. “S”

PIIIA0 post partum kala IV.

Hal ini sesuai dengan teori bahwa dalam membuat analisa

untuk menentukan diagnosis sertakan inisial nama ibu, inpartu kala

(I,II,III,IV/post partum), keadaan ibu dan bayi, sertakan masalah yang

dialami (JNPK-KR, 2012).

Berdasarkan data yang diperoleh, tidak terdapat kesenjangan

antara teori dan praktik.

c. Nifas

Diagnosis masa nifas yaitu Ny. “S” PIIIA0 post partum 7 jam, 6

hari, 2 minggu dan 6 minggu tidak mengalami masalah.

Hal ini sesuai dengan teori bahwa diagnosis yang ditegakkan

pada masa nifas yaitu ibu nifas 6-8 jam post partum dengan

komplikasi, 6 hari post partum dengan komplikasi, 2 minggu post

partum dengan komplikasi, 6 minggu post partum dengan komplikasi

(Nurjanah et al, 2013).

168
Berdasarkan data yang diperoleh, tidak terdapat kesenjangan

antara teori dan praktik.

d. Bayi Baru Lahir

Diagnosa yang ditegakkan, bayi Ny. “N” usia 0 hari lahir cukup

bulan sesuai masa kehamilan kelahiran spontan letak belakang

kepala umur (6 jam, 6 hari, 14 hari) keadaan bayi baik.

Hal ini sesuai dengan teori bahwa dalam menentukan

diagnosis sertakan nama inisial bayi, lahir spontan/cukup bulan, umur

bayi (6-8 jam, 3-7 hari, 8-28 hari) dan keadaan bayi (Sondakh, 2015).

Berdasarkan data yang diperoleh, tidak terdapat kesenjangan

antar teori dan praktek.

e. Keluarga Berencana

Diagnosa yang ditegakkan Ny. “S” umur 30 tahun PIIIA0 calon

akseptor KB suntik 3 bulan.

Hal ini sesuai dengan teori bahwa dalam menentukan

diagnosa sertakan nama inisial, P A, umur ibu, kondisi, ingin

menggunakan alat kontrasepsi (Rahayu, 2017).

4. Penatalaksanaan

a. Kehamilan

Pada kehamilan penatalaksanaan yang dilakukan diantara lain

menjelaskan tanda bahaya kehamilan, menganjurkan untuk

mengkonsumsi tablet Fe, makan makanan yang bergizi, melakukan

persiapan persalinan, dan menjelaskan ketidaknyamanan pada

trimester III.

169
Hal ini sesuai dengan teori menurut bahwa penatalaksanaan

dalam asuhan kebidanan kehamilan yaitu menjelaskan tentang

ketidaknyamanan pada trimester III, memberikan penanganan

terhadap ketidaknyamanan, pemberian zat besi bagi ibu hamil

dengan anemia ataupun tidak anemia, pemberian vaksin TT,

memberikan KIE tentang persiapan persalinan, tanda-tanda bahaya

kehamilan, pemberian ASI eksklusif dan IMD, kesehatan ibu

termasuk kebersihan, aktifitas dan nutrisi (Sari A et al 2015).

Berdasarkan asumsi peneliti tidak terdapat kesenjangan

antara teori dan praktik.

b. Persalinan

Kala I, penatalaksanaan yang dilakukan yaitu

menginformasikan kepada ibu keadaan saat ini bahwa ibu dan jani

dalam keadaan sehat dan baik, menganjurkan ibu mengosongkan

kandung kemih atau jika tidak bisa lakukan kateterisasi,

mempersiapkan alat dan obat-obatan esensial, mempersiapkan

lingkungan yang nyaman untuk persalinan, mengobservasi keadaan

ibu, mengajarkan ibu teknik relaksasi, menganjurkan ibu makan dan

minum saat tidak ada kontraksi, menganjurkan posisi miring kiri,

mengajarkan teknik mengedan saat perut terasa sakit, memberi

dukungan psikologi spritual. Kala II, kala III, dan kala IV Ny. S dengan

persalinan normal persalinan normal (APN) 60 langkah.

Hal ini sesuai dengan teori bahwa penatalaksanaan Kala I,

yaitu menginformasikan kepada ibu keadaan saat ini bahwa keadaan

ibu dan janin dalam keadaan sehat dan baik, memberitahu ibu posisi

170
bersalin yang nyaman sesuai keinginan ibu jongkok, menungging,

berbaring. Mengecek kandung kemih ibu mempersiapkan alat dan

obat-obatan esensial, mempersiapkan lingkungan, hangat, bersih,

terang dan ventilasi cukup agar ibu nyaman dalam menjalankan

persalinan dan mencegah hipotermi pada bayi, dan mengobservasi

ulang keadaan umum ibu, seperti tekanan darah, pemeriksaan dalam

setiap 4 jam, DJJ, kontraksi, nadi setiap 30 menit, suhu dan urine

setiap 2 jam dengan menggunakan catatan kemajuan persalinan

yang bertujuan untuk menjaga kesejahteraan ibu dan janin (Sarwono,

2014). Kala II, kala III, dan kala IV Ny. S penatalaksanaan dilakukan

sesuai dengan standar asuhan persalinan normal (APN) 60 langkah

(JNPK-KR, 2016).

Berdasarkan asumsi peneliti tidak terdapat kesenjangan

antara teori dan praktik.

c. Nifas

Penatalaksanaan asuhan masa nifas pada kunjungan 7 jam

yaitu mencegah perdarahan, memberikan konseling tentang cara

pencegahan perdarahan, pemberian ASI awal, kunjungan 6 hari yaitu

memastikan involusi uteri berjalan normal, menilai adanya tanda-

tanda infeksi, demam, atau perdarahan, memastikan ibu menyusui

dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit,

memberikan konseling KB secara mandiri, dan memastikan ibu cukup

makanan, cairan dan istirahat, 2 minggu sama dengan kunjungan 6

hari setelah persalinan. Kunjungan 6 minggu setelah persalinan yaitu

171
menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang dialami ibu dan

bayi, serta memberikan konseling KB.

Hal ini sesuai dengan teori bahwa penatalaksanaan yang

kunjungan 6-8 jam setelah persalinan yaitu mencegah perdarahan,

memberikan konseling tentang cara pencegahan perdarahan,

pemberian ASI awal. Kunjungan 6 hari setelah persalinan, yaitu

memastikan involusi uteri berjalan normal, menilai adanya tanda-

tanda infeksi, demam, atau perdarahan abnormal, memastikan ibu

menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda

penyulit, memberikan konseling KB secara mandiri, dan memastikan

ibu cukup makanan, cairan dan istirahat. Pada kunjungan 2 minggu

sama dengan kunjungan 6 hari setelah persalinan. Kunjungan 6

minggu setelah persalinan, yaitu menanyakan pada ibu tentang

penyulit-penyulit yang dialami ibu dan bayi, serta memberikan

konseling KB (Saputra L, 2016).

Berdasarkan asumsi peneliti tidak terdapat kesenjangan

antara teori dan praktik.

d. Bayi Baru Lahir

Penatalaksanaan bayi baru lahir yaitu melakukan pengukuran

antropometri, menjaga kehangatan bayi, memberikan salep mata

tetraksilin, memberikan suntikan vitamin K, memberitahu ibu cara

merawat tali pusat, menganjurkan ibu untuk memberikan ASI secara

rutin. Pada By. Ny S kunjungan bayi baru lahir dilakukan sebanyak 3

kali.

172
Hal ini sesuai dengan teori bahwa penatalaksanaan bayi baru

lahir yaitu melakukan pengukuran antropometri, menjaga kehangatan

bayi, memberikan salep mata tetraksilin, memberikan suntikan

vitamin K, memberitahu ibu cara merawat tali pusat, menganjurkan

ibu untuk memberikan ASI secara rutin (Sondakh, 2013). Terdapat

minimal tiga kali kunjungan ulang bayi baru lahir, yaitu: pada usia 6-8

jam (kunjungan neonatal I), pada usia 3-7 hari (kunjungan neonatal

2), dan pada usia 8-28 hari (kunjungan neonatal 3) (Menurut Depkes

RI, 2009).

Berdasarkan asumsi peneliti tidak terdapat kesenjangan

antara teori dan praktik.

e. Keluarga Berencana

Pelaksanaan asuhan kebidanan keluarga berencana

kontrasepsi suntik 3 bulan yaitu yaitu melakukan pengkajian riwayat

kesehatan, memberitahukan tingkat keefektifan dan efek samping

serta komplikasi potensial penggunaan kontrasepsi dan memintanya

menandatangani surat persetujuan.

Hal ini sesuai dengan teori bahwa penatalaksanaan keluarga

berencana yaitu melakukan pengkajian riwayat kesehatan,

memberitahukan tingkat keefektifan dan efek samping serta

komplikasi potensial penggunaan kontrasepsi dan informed consent.

Berdasarkan asumsi peneliti tidak terdapat kesenjangan

antara teori dan praktik.

173

Anda mungkin juga menyukai