Anda di halaman 1dari 11

Studi Perencanaan Pemasangan Genset Emergency Pada Gedung C Fakultas Teknik

Universitas Riau

Dekri Septianto*, Firdaus**, Amir Hamzah**


*Alumni Teknik Elektro Universitas Riau**Jurusan Teknik Elektro Universitas Riau
Kampus Binawidya Km 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293
Jurusan Teknik Elektro Universitas Riau
Email: dekriseptianto@yahoo.com

ABSTRACT

Pekanbaru often get a power outage from PLN. It is make disruption of activities and
learning process at building C of the Faculty of Engineering University of Riau. At building
C of the Faculty of Engineering University of Riau supply of electricity from PLN and genset.
Genset installed in the building currently only supplies the third floor of the building. So if
the energy supply of PLN is dead then the second floor and the first floor does not get supply
of electrical power from the genset.

This study discussed about the needs and usage scheme automatically loads. Analysis
of load usage based on need. Results of analysis are used to determine the priority use of the
power generator. From the simulation results ETAP 12.6 are that the emergency power
requirement of first priority is 12.8 A, second priority is 1.7 A, third priority is 1.5 A, fourth
priority is 1.7 A, fifth priority is 1.7 A, sixth priority is 1.9 A, seventh priority is 1.9 A, eighth
priority is 5.6 A. The user schema automatically load was simulated using Proteus 8
professional.

Keyword: automatic load usage scheme.

1. PENDAHULUAN Salah satu solusi untuk masalah


tersebut diatas adalah dengan memasang
Kota Pekanbaru masih sering genset emergency. Di gedung C Fakultas
mangalami pemadaman aliran listrik dari Teknik Universitas Riau yang memerlukan
PLN. Hal ini mengakibatkan terganggunya energi listrik yang utama untuk ruangan-
kegiatan dan proses belajar mengajar di ruangan tertentu. Seperti: ruang kuliah,
gedung C Fakultas Teknik Universitas perpustakaan, bagian administrasi fakultas,
Riau. bagian administrasi jurusan, ruang Dekan,
Di gedung C Fakultas Teknik Wakil Dekan, dan jaringan internet. Agar
Universitas Riau suplai energi listriknya genset yang dipasang sesuai dengan
dari PLN dan genset. Genset yang kebutuhan, diperlukan perancangan sistem
terpasang pada gedung saat ini hanya tenaga dari genset untuk memenuhi
menyuplai lantai tiga pada gedung. kebutuhan energi listrik cadangan pada
Sehingga jika suplai energi listrik dari gedung C Fakultas Teknik Universitas
PLN mati maka lantai dua dan lantai satu Riau. Pada ruangan-ruangan yang diberi
tidak mendapat suplai daya listrik dari suplai daya cadangan tersebut hanya untuk
genset. peralatan tertentu. Untuk fasilitas ruang
Jom FTEKNIK Volume 3 No.2 Oktober 2016 1
kuliah seperti: infokus, komputer atau 2.3 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
laptop dan kipas angin. Sedangkan untuk (PLTD/GENSET)
bagian administrasi, perpustakaan, ruang Untuk menjaga kemungkinan
Dekan dan Wakil Dekan, seperti: terjadi pemutusan aliran listrik dari PLN,
komputer, printer dan jaringan internet. maka suatu gedung menyediakan
Karena peralatan ini penting untuk pembangkit listrik sendiri sebagai back-up,
kegiatan yang terus berlangsung. biasanya digunakan Pembangkit Listrik
Tenaga Diesel (PLTD/GENSET). Namun
2. LANDASAN TEORI ada juga suatu gedung/industri yang tidak
2.1 Suplai Daya Listrik mempergunakan suplai daya dari PLN,
tapi hanya tergantung pada Pembangkit
Kebutuhan tenaga listrik pada suatu
Lisrik Tenaga Diesel (PLTD/GENSET).
gedung harus disesuaikan dengan keadaan
Pembangkit Lisrik Tenaga Diesel
produktivitas gedung itu sendiri, yang
(PLTD/GENSET) lebih cocok digunakan
paling penting adalah kontinuitas dan
untuk back-up dibandingkan dengan jenis
keandalan yang tinggi dalam
pembangkit listrik lain, seperti pembangkit
pelayanannya. Mengingat bahwa tenaga
listrik tenaga uap, gas dan sebagainya
listrik sangat penting dalam proses
karena pemeliharaannya dan perawatannya
perkuliahan, maka sumber tenaga listrik ini
lebih mudah dibandingkan pembangkit
harus dijaga dari adanya berbagai macam
listrik lainnya.
gangguan.
Mesin Diesel termasuk mesin
Adapun suplai daya listrik dapat diperoleh
dengan pembakaran dalam atau disebut
dari:
motor bakar ditinjau dari cara memperoleh
1. Suplai jaringan dari PLN.
energi thermalnya. Untuk membangkitkan
2. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
listrik sebuah mesin diesel menggunakan
(PLTD/GENSET).
generator dengan sistem penggerak tenaga
Namun demikian, untuk dapat
diesel atau yang biasa dikenal dengan
menentukan pilihan dalam penyediaan
sebutan Genset (Generator Set) (Herman,
suplai tenaga listrik perlu dipertimbangkan
2013).
kondisi kelompok beban yang akan
Ada 2 komponen utama pada Genset,
terpasang.
yaitu:
1. Prime Mover atau penggerak mula,
2.2 Suplai Daya Listrik Dari PLN dalam hal ini mesin diesel/engine.
Untuk menyalurkan tenaga listrik
2. Generator.
ke konsumen, PLN membangun gardu
Keuntungan pemakaian mesin diesel
distribusi di pusat-pusat beban. Di gardu
sebagai Prime Mover:
distribusi ini terjadi penurunan tegangan
1. Design dan instalasi sederhana.
dari tegangan transmisi ketegangan
2. Auxilary equipment sederhana.
menengah distribusi. Dalam ketentuan
3. Waktu pembebanan relatif singkat.
pelanggan atau konsumen itu harus
4. Konsumsi bahan bakar relatif
memiliki gardu distribusi sendiri.
murah dan hemat.

Jom FTEKNIK Volume 3 No.2 Oktober 2016 2


Kerugian pemakaian mesin diesel sebagai tegangan adalah rotor sedangkan pada
Prime Mover: generator AC, baik rotor maupun stator
1. Bobot mesin sangat berat karena dapat menghasilkan tegangan.
harus dapat menahan getaran serta Untuk Generator AC dengan rotor
kompresi yang tinggi. sebagai penghasil tegangan, konstruksi
2. Starting awal berat, karena hampir sama dengan generator DC hanya
kompresinya tinggi yaitu sekitar saja tegangan yang dihasilkan tidak
200bar. disearahkan dengan komutator melainkan
3. Semakin besar daya maka mesin langsung dialirkan melalui slipring dan
diesel tersebut dimensinya makin arus penguat dialirkan menuju bagian
besar pula, hal tersebut stator. Generator dengan tipe seperti ini
menyebabkan kesulitan jika daya biasanya digunakan untuk memasok
mesinnya sangat besar. kebutuhan listrik yang tidak besar. Untuk
generator AC dengan stator sebagai
2.4 Generator penghasil tegangan, arus penguat dialirkan
2.4.1 Defenisi Generator menuju rotor sehingga saat rotor berputar,
Generator adalah mesin listrik yang terjadi medan putar. Keuntungan sistem ini
merubah energi mekanik menjadi energi adalah tegangan yang dihasilkan dapat
listrik dengan menggunakan prinsip langsung dihubungkan dengan beban
induksi magnet. Yang dimaksud dengan listrik dan dapat mengurangi resiko short
prinsip induksi magnet adalah saat sebuah circuit karena tidak menggunakan slip ring
konduktor digerakkan pada medan magnet ataupun sikat arang sebagai pengalir
sehingga gerakan konduktor memotong tegangan yang dihasilkan, karena slipring
flux magnetik, maka pada konduktor akan dan sikat arang merupakan komponen
timbul tegangan. Sehingga listrik yg yang sulit untuk diisolasi.
timbul dalam siklus: positif-nol-negatif-nol Generator terpasang satu poros
(AC). Generator DC membalik arah arus dengan motor diesel, yang biasanya
saat tegangan negatif, menggunakan menggunakan generator sinkron
mekanisme cincin-belah, sehingga (alternator) pada pembangkitan. Generator
hasilnya jadi siklus: positif-nol-positif-nol sinkron terdiri dari dua bagian utama yaitu:
(DC). Pada gedung biasanya digunakan sistem medan magnet dan jangkar.
generator AC atau lebih dikenal dengan Generator ini kapasitasnya besar, medan
istilah alternator. magnetnya berputar karena terletak pada
Baik pada generator DC maupun rotor. Konstruksi generator AC adalah
AC, konstruksi dasarnya berupa konduktor sebagai berikut:
sebagai penghasil tegangan dan sebuah 1. Rangka stator
bagian yang menghasilkan medan magnet. 2. Stator
Sebagai representasi dari kedua bagian 3. Rotor
tersebut, setiap generator pasti memiliki 4. Cincin geser
rotor dan stator. Rotor merupakan bagian 5. Generator penguat
yang berputar dan stator merupakan bagian Pada umumnya generator AC ini
yang diam. Pada generator DC, penghasil dibuat sedemikian rupa, sehingga lilitan

Jom FTEKNIK Volume 3 No.2 Oktober 2016 3


tempat terjadinya GGL induksi tidak Generator AC bekerja dengan
bergerak, sedangkan kutub-kutub akan prinsip induksi elektromagnetik. Generator
menimbulkan medan magnet berputar. AC terdiri dari stator yang merupakan
Generator itu disebut dengan generator elemen diam dan rotor yang merupakan
berkutub dalam, dapat dilihat pada gambar elemen berputar dan terdiri dari belitan-
berikut.(Hidayah, 2007). belitan medan. Pada generator AC
jangkamya diam sedangkan medan
utamanya berputar dan lilitan jangkarnya
dihubungkan dengan dua cincin geser
(Hidayah, 2007).

2.5 Generator Set


2.5.1 Definisi Generator Set
Gambar 2.3 Konstruksi Generator Sesuai dengan prinsip kerja
Berkutub Dalam (Hidayah, 2007) generator, yaitu mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik, maka diperlukan
Secara umum kutub magnet generator penggerak untuk memutar rotor generator.
sinkron dibedakan atas: Sumber energi mekanik ini dapat berupa
1. Kutub magnet dengan bagian kutub turbin uap, turbin air, ataupun motor
yang menonjol (salient pole). diesel. Gabungan antara generator dengan
2. Kutub magnet dengan bagian kutub penghasil energi mekaniknya disebut
yang tidak menonjol (non salient dengan generator set.
pole).
2.5.2 Cara Kerja Generator Set
2.4.2 Cara Kerja Generator Prime mover merupakan peralatan
Prinsip kerja dari generator sesuai yang mempunyai fungsi menghasilkan
dengan hukum Lens, yaitu arus listrik yang energi mekanis yang diperlukan untuk
diberikan pada stator akan menimbulkan memutar rotor generator. Pada mesin
momen elektromagnetik yang bersifat diesel penambahan panas atau energi
melawan putaran rotor sehingga senantiasa dilakukan pada tekanan yang
menimbulkan EMF pada kumparan rotor. konstan. Pada mesin diesel, piston
Tegangan EMF ini akan menghasilkan melakukan 2 langkah pendek menuju
suatu arus jangkar. Jadi diesel sebagai kepala silinder pada setiap langkah daya.
prime mover akan memutar rotor 1. Langkah ke atas yang pertama
generator, kemudian rotor diberi eksitasi merupakan langkah pemasukan dan
agar menimbulkan medan magnet yang penghisapan.
berpotongan dengan konduktor pada stator 2. Langkah kedua merupakan langkah
dan menghasilkan tegangan pada stator. kompresi, Kedua proses ini (1 dan
Karena ada dua kutub yang berbeda, utara 2) termasuk proses pembakaran.
dan selatan, maka tegangan yang 3. Langkah ketiga merupakan langkah
dihasilkan pada stator adalah tegangan ekspansi dan kerja.
bolak-balik. 4. Langkah keempat merupakan
langkah pembuangan. Kedua

Jom FTEKNIK Volume 3 No.2 Oktober 2016 4


proses terakhir ini (3 dan 4)
termasuk proses pembuangan.
5. Setelah keempat proses tersebut,
maka proses berikutnya akan
mengulang kembali proses yang Perancangan sistem
pertama, dimana udara dan bahan Membuat rancangan
sistem single line
bakar masuk kembali.
diagram dengan
menggunakan Etap

Perancangan sistem
Membuat rancangan
pengendali skema
operasi dengan
Gambar 2.4 Cara Kerja Mesin Diesel menggunakan Proteus 8
(Hidayah, 2007) professional

3. METODE PENELITIAN Perancangan


3.1 Flowchart Penelitian sudah optimal

START END

Pengumpulan data-data: Gambar 3.1 alur penelitian


Menghitung jumlah
peralatan yang 3.2 Software Yang Digunakan
membutuhkan energi
3.2.1 ETAP 12.6
listrik emergency pada
gedung ETAP 12.6 merupakan program
yang digunakan untuk menganalisa
jaringan listrik.
Kelengkapan data
3.2.2 Proteus 8 Professional

Proteus adalah sebuah software


untuk mendesain PCB yang juga
dilengkapi dengan simulasi PSpice pada
level skematik sebelum rangkaian
skematik di-upgrade ke PCB sehingga
sebelum PCBnya di cetak kita akan tahu
apakah PCB yang akan kita cetak apakah
sudah benar atau tidak.

Jom FTEKNIK Volume 3 No.2 Oktober 2016 5


3.3 Teknik Analisa Data Lantai tiga sayap kiri = 3150 W
Data yang diperoleh akan diolah Lantai tiga sayap kanan = 3565 W
dan dianalisis. Langkah-langkah Lantai dua sayap kiri = 1715 W
pengolahan data untuk studi perencanaan Lantai dua sayap kanan = 1800 W
pemasangan genset emergency gedung C Lantai satu sayap kanan = 2015 W
Fakultas Teknik Universitas Riau., yaitu : Lantai satu sayap kiri = 2930 W
1. Menentukan kapasitas daya genset Total = 15175 W

Untuk menentukan kapasitas daya


genset, terlebih dahulu diketahui daya aktif
(3.1) (khairul, 2013) yang digunakan pada gedung.

Ket : P genset = Daya genset

2. Menentukan kapasitas daya 15175 Watt x 125 %


minimum genset yang dipakai

..................................(3.2) Kebutuhan minimum daya aktif


genset yang digunakan setelah melakukan
Ket :S = Daya semu perhitungan adalah 18968,75 watt. Maka
dapat ditentukan kapasitas (VA) minimum
P = Daya genset yang akan dipakai.
cos = Faktor daya

3. Menentukan kapasitas MCB =

.....................................(3.3) = 23710,93 VA
Ket : I = Arus
Dalam penelitian ini, berdasarkan
S = Daya semu kapasitas daya genset terpasang 10 kVA,
V = Tegangan maka ditentukan kapasitas MCB sebagai
berikut:

4. ANALISA DAN PEMBAHASAN


4.1 Data Beban Terpasang

Setelah dilakukan perhitungan pada


gedung, diketahui beban emergency
terpasang pada lantai 1, lantai 2, dan lantai
3 sebagai berikut:

Jom FTEKNIK Volume 3 No.2 Oktober 2016 6


4.2 Menentukan Prioritas ruang kuliah umum menjadi prioritas
4.2.1 Prioritas Satu ketiga karena mengurutkan ruangan
Ruangan perkuliahan Fakultas jurusan dari sayap kiri ke sayap kanan.
Teknik gedung C Universitas Riau lantai 3
dipilih menjadi prioritas pertama agar tetap Beban emergency pada prioritas
terlaksananya proses perkuliahan meski tiga terdiri dari 5 unit komputer, proyektor,
suplai listrik dari PLN padam. dan laptop. Unit komputer yang terdapat
pada setiap ruangan 2 unit di jurusan
Prioritas satu terdiri dari ruangan teknik arsitek dan 3 unit di jurusan teknik
perkuliahan Fakultas Teknik gedung C lingkungan. Prioritas tiga mempunyai
lantai 3 yang memiliki jumlah kelas beban total 1,5 A.
sebanyak 21 kelas. Yang terdiri dari kelas
perkuliahan teknik elektro, teknik mesin, 4.2.4 Prioritas Empat
teknik kimia dan teknik sipil. Jurusan teknik sipil, ruang
penjamin mutu, dan ruang koordinator
Beban emergency pada tiap dipilih menjadi prioritas empat agar
ruangan terdiri dari proyektor dan satu pelayanan administrasi pada jurusan dan
buah tusuk kontak untuk laptop. Prioritas kegiatan pada ruangan bisa tetap berjalan.
satu mempunyai beban total 12,8 A. Pemilihan jurusan teknik sipil, ruang
penjamin mutu, dan ruang koordinator
4.2.2 Prioritas Dua
menjadi prioritas kelima karena
Jurusan teknik elektro dan jurusan
mengurutkan ruangan jurusan dari sayap
teknik mesin dipilih menjadi prioritas dua
kiri ke sayap kanan.
agar pelayanan administrasi pada jurusan
bisa tetap berjalan. Pemilihan jurusan Beban emergency pada prioritas
teknik elektro dan teknik mesin menjadi empat terdiri dari 9 unit komputer yang
prioritas kedua karena mengurutkan terdapat pada 5 unit di jurusan teknik
ruangan jurusan dari sayap kiri ke sayap sipil, 2 unit di ruang koordinator, dan 2
kanan. unit di ruang penjamin mutu. Prioritas
empat mempunyai beban total 1,7 A.
Beban emergency pada prioritas
dua terdiri dari 9 unit komputer yang 4.2.5 Prioritas Lima
terdapat pada 5 unit di jurusan teknik Jurusan teknik kimia dan ruang
elektro dan 4 unit di jurusan teknik mesin. seminar utama dipilih menjadi prioritas
Prioritas dua mempunyai beban total 1,7 lima agar pelayanan administrasi pada
A. jurusan dan kegiatan pada ruangan bisa
tetap berjalan. Pemilihan jurusan teknik
4.2.3 Prioritas Tiga
kimia dan ruang seminar utama menjadi
Jurusan teknik arsitek, jurusan
prioritas kelima karena mengurutkan
teknik lingkungan, dan ruang kuliah umum
ruangan jurusan dari sayap kiri ke sayap
dipilih menjadi prioritas tiga agar
kanan.
pelayanan administrasi pada jurusan bisa
tetap berjalan. Pemilihan jurusan teknik Beban emergency pada prioritas
arsitek, jurusan teknik lingkungan, dan lima terdiri dari 9 unit komputer yang

Jom FTEKNIK Volume 3 No.2 Oktober 2016 7


terdapat pada 6 unit di jurusan teknik berdasarkan kebutuhan ruangan yang ada
kimia, 3 unit di ruang seminar utama. pada lantai satu.
Prioritas lima mempunyai beban total 1,7
A. Beban emergency pada prioritas
delapan terdiri dari 23 unit komputer,
4.2.6 Prioritas Enam proyektor, dan laptop. Unit komputer yang
Ruang pembantu dekan I,II,III,IV, terdapat pada 16 unit ruang labor rekayasa
ruang administrasi tata usaha, dan ruang perangkat lunak, 7 unit di ruang
BPP dipilih menjadi prioritas enam agar perpustakaan. Prioritas delapan
pelayanan administrasi dan kegiatan pada mempunyai beban total 5,6 A.
ruangan tetap berjalan. Pemilihan untuk
prioritas enam berdasarkan kebutuhan 4.3 Rangkaian Simulasi
Berikut ini merupakan rangkaian
ruangan yang ada pada lantai satu.
simulasi dari program ETAP Powerstation
Beban emergency pada prioritas 12.6:
enam terdiri dari 10 unit komputer yang
terdapat pada 6 unit administrasi tata
usaha, 2 unit di ruang BPP, dan 4 unit di
ruang dekan I,II,III,IV. Prioritas enam
mempunyai beban total 1,9 A.

4.2.7 Prioritas Tujuh


Ruang tata usaha, ruang dekan, dan
ruang DPH dipilih menjadi prioritas tujuh
agar pelayanan dan kegiatan pada ruangan Gambar 4.1 Single line diagram prioritas
tetap berjalan. Pemilihan untuk prioritas satu lantai tiga sayap kiri
enam berdasarkan kebutuhan ruangan yang
ada pada lantai satu.

Beban emergency pada prioritas


tujuh terdiri dari 7 unit komputer,
proyektor, dan laptop. Unit komputer yang
terdapat pada setiap ruangan 6 unit ruang
tata usaha, 1 unit di ruang dekan. Prioritas
tujuh mempunyai beban total 1,9 A.

4.2.8 Prioritas Delapan


Gambar 4.2 Single line diagram prioritas
Ruang UPT.TIK, ruang diskusi,
satu lantai tiga sayap kanan
ruang labor rekayasa perangkat lunak dan
ruang perpustakaan dipilih menjadi
prioritas delapan agar pelayanan dan
kegiatan pada ruangan tetap berjalan.
Pemilihan untuk prioritas enam

Jom FTEKNIK Volume 3 No.2 Oktober 2016 8


Gambar 4.3 Single line diagram prioritas Gambar 4.6 Single line diagram prioritas
dua dan tiga lantai dua sayap kiri delapan lantai satu sayap kiri

Berikut ini merupakan rangkaian


simulasi dari program Proteus 8
Professional:

Gambar 4.4 Single line diagram prioritas


empat dan lima lantai dua sayap kanan

Gambar 4.7 Rangkaian sensor arus

Gambar 4.5 Single line diagram prioritas


enam dan tujuh lantai satu sayap kanan

Jom FTEKNIK Volume 3 No.2 Oktober 2016 9


sensor arus membaca nilai lebih besar
dari 13,5 A.
5. Relay 5 akan terhubung jika sensor
arus membaca nilai kecil dari 13,5 A –
1,9 A = 11,6 A, dan setelah relay 5
terhubung, maka akan terputus jika
sensor arus membaca nilai lebih besar
dari 13,5 A.
6. Relay 6 akan terhubung jika sensor
arus membaca nilai kecil dari 13,5 A –
1,9 A = 11,6 A, dan setelah relay 6
terhubung, maka akan terputus jika
Gambar 4.8 Rangkaian keseluruhan sensor arus membaca nilai lebih besar
pemakaian beban emergency dari 13,5 A.
7. Relay 7 akan terhubung jika sensor
arus membaca nilai kecil dari 13,5 A –
4.4 Skema Operasi
5,6 A = 7,9 A, dan setelah relay 3
Di bawah ini merupakan perintah terhubung, maka akan terputus jika
dan bagaimana skema operasi dari sensor arus membaca nilai lebih besar
simulasi yang akan dijalankan: dari 13,5 A.
8. Proses pelepasan relay mengikuti
1. Relay 1 akan terhubung jika sensor urutan prioritas.
arus membaca nilai kecil dari 11,8 A,
dan setelah relay 1 terhubung, maka
akan terputus jika sensor arus 5. KESIMPULAN
membaca nilai lebih besar dari 13,5 A.
1. Kebutuhan daya total emergency
2. Relay 2 akan terhubung jika sensor
pada gedung C Fakultas Teknik
arus membaca nilai kecil dari 13,5 A –
Universitas Riau sebesar 15175
1,5 A = 12 A, dan setelah relay 2
Watt, sedangkan genset hanya
terhubung, maka akan terputus jika
mampu menyuplai sebesar 6336
sensor arus membaca nilai lebih besar
Watt.
dari 13,5 A.
2. Prioritas pemakain arus genset
3. Relay 3 akan terhubung jika sensor
pada gedung C Fakultas Teknik
arus membaca nilai kecil dari 13,5 A –
Universitas Riau dibagi menjadi
1,7 A = 11,8 A, dan setelah relay 3
delapan prioritas dengan beban
terhubung, maka akan terputus jika
total emergency : prioritas satu =
sensor arus membaca nilai lebih besar
12,8 A, prioritas dua = 1,7 A,
dari 13,5 A.
prioritas tiga = 1,5 A, prioritas
4. Relay 4 akan terhubung jika sensor
empat = 1,7 A, prioritas lima =
arus membaca nilai kecil dari 13,5 A –
1,7 A, prioritas enam = 1,9 A,
1,7 A = 11,8 A, dan setelah relay 4
prioritas tujuh = 1,9 A, prioritas
terhubung, maka akan terputus jika
delapan = 5,6 A.

Jom FTEKNIK Volume 3 No.2 Oktober 2016 10


3. Semua prioritas dapat dilayani Beban Otomatis Berbasis
selama arus genset tidak melebihi Mikrokontroler Atmega8535,
13,5 A. Lampung, Jurnal Teknik Elektro
Universitas Lampung.
DAFTAR PUSTAKA Riny Sulistyowati , Dedi Dwi Febriantoro,
2012, Perancangan Prototype
Panitia PUIL, 2000, Persyaratan Umum Sistem Kontrol Dan Monitoring
Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000). Pembatas Daya Listrik Berbasis
Yayasan PUIL: Jakarta. Mikrokontroler, Surabaya, Jurnal
Hidayah Aprilawati, 2007, Perancangan Teknik Elektro Institut Adhi Tama
Unit Instalasi Genset Di PT Aichi Surabaya.
Tex Indonesia, Bandung: Tugas
Akhir Politeknik Negri Bandung.
R.Enggar Timbul Santosa, Maradu
Sibarani, Suripto, Rahmad Widodo,
2012, Pembuatan Sistem Catu
Daya Dengan Automatic main
Failure Untuk Ruang Pertemuan
Gedung 7-1, Pusat Rekayasa
Perangkat Nuklir-BATAN
Kawasan Puspiptek Gd.71, Lt.2
Serpong.
Herman Hendrawan, ST, Ir. Dede Suhendi,
MT, Ir. Yon Rizal, 2013, Analisis
Back-up System Sebagai Penyuplai
Daya Listrik Di Gedung Bertingkat
Bogor Trade Mall (BTM), jurnal
teknik elektro UNPAK.
Khairul Hidayat, Yani Ridal, Arzul, 2013,
Perancangan ATS (Automatic
Transfer Switch) Satu Phasa
Dengan Batas Daya Pelanggan
Maksismu 4400 VA, jurnal teknik
elektro universitas bung hatta,
Padang.
Indhana, 2011, Perancangan Sistem
Emergency Genset Pada Kapal,
Jurnal Teknik elektro, Surabaya,
Jurusan Teknik Elektro Industri
PENS-ITS.
Fathoni Anwar, Agus Trisanto, Yuliarto
Raharjo, 2013, Model Sistem Dual
Energi Dengan Pengendalian

Jom FTEKNIK Volume 3 No.2 Oktober 2016 11

Anda mungkin juga menyukai