Anda di halaman 1dari 8

Afifah zulfika

6670180053
Ilmu Pemerintahan Semester 2A

Penerapan Sistem Reward dan Punishment oleh Pemerintah


Provinsi Jawa Tengah sebagai Upaya Mewujudkan Reformasi
Birokrasi

Birokrasi merupakan sistem yang terdapat didalam suatu organisasi yang

dirancang secara sistematis untuk mengkoordinasi dan mengarahkan aktivitas-

aktivitas kerja individu dalam penyelesaian tugas administrasinya. Menurut

Rourke, birokrasi adalah sistem administrasi dan pelaksanaan tugas keseharian

yang terstruktur dalam sistem hierarki yang jelas, dilakukan dengan tertulis oleh

bagian tertentu yang terpisah dengan bagian lainnya, oleh orang yang dipilih

karena kemampuan dan keahlian dibidangnya.1 Jadi intinya birokrasi itu bisa

dikatakan sebagai penghubung masyarakat dengan pemerintah karena pada

dasarnya sebelum masyarakat bertemu dengan penguasa, masyarakat akan

bertemu dengan birokrasi.

Birokrasi disini memiliki peran dalam melaksanakan aturan dan memberikan

pelayanan kepada masyarakat. Akan tetapi terkadang birokrasi pemerintah dinilai

masih belum mampu menyelenggarakan pelayanan yang transparansi dan

akuntabel secara optimal, selain itu masyarakat juga masih menemukan

banyaknya ketidakjelasan informasi dalam penyediaan pelayanan public. Bahkan

terkadang para birokrat memandang masyarakat sebagai costumer bukan sebagai

1
Aditya Perkasa Putra, “Birokrasi Merupakan Alat Pemerintah Untuk Menyediakan Layanan Publik”, diakses dari
https://www.academia.edu/29927701/Birokrasi_merupakan_alat_pemerintah_untuk_menyediakan_pelayananan_publik
pada tanggal 19 mei 2019
citizen. Selain itu, terkadang birokrasi dijadikan sebagai sebuah alat untuk

meningkatkan dan mempertahankan kekuasaan sipenguasa. Dan menurut salah

satu pengamat, (Crouch, 1979) menggunakan istilah "neo-patrimonial" untuk

menggambarkan cara-cara di mana para pejabat senior menggunakan kekuasaan

diskresi mereka atas distribusi sumber daya negara untuk mendapatkan

pendukung dan kekayaan dan untuk memperkuat posisi mereka sendiri2. Maka

dari itu, sangatlah dibutuhkan reformasi birokrasi sebagai upaya meningkatkan

kinerja para birokrat dalam menangani pelayanan public. Reformasi Birokrasi

adalah sebuah kebijakan yang dibuat untuk mengubah atau membuat suatu

perbaikan dalam birokrasi pemerintahan

Seperti yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah

mulai diberlakukannya sistem “Reward and Punishment”. Reward yang dimaksud

disini adalah penghargaan bagi ASN yang berkerja dengan baik dengan cara

mendapat berbagai kemudahan promosi jabatan. Dan sebaliknya punishment

disini akan diberlakukan kepada ASN yang melakukan pelanggaran dengan

diberikan penurunan jabatan atau diberhentikan.

Saya mengambil tema yang berjudul ini karena menurut saya ini menarik dan

dengan diberlakukannya sistem ini menurut data dari Badan Kepegawaian Daerah

(BKD) Provinsi Jawa Tengah, pada 2018 lalu ada 22 kasus pelanggaran disiplin

yang dilakukan PNS di Jawa Tengah. Dari pelanggaran itu, sebanyak delapan

ASN dihukum turun pangkat lebih rendah selama satu tahun, 11 orang diturunkan

pangkatnya lebih rendah selama tiga tahun, dan tiga lainnya dibebaskan dari tugas

2
Aspinal, Edward dan Ward Berenschot. Democracy for sale: Pemilu, Klientalisme, dan Negara Di Indonesia. Yayasan
Pustaka Obor Indonesia, 2019, hlm. 72.
serta diberhentikan.3 Menurut saya hal ini juga sangat perlu dikaji karena dapat

menjadi sebuah contoh untuk mewujudkan refomasi birokrasi di provinsi lain.

Reformasi birokrasi merupakan sebuah kebijakan yang dibuat untuk

mengubah atau membuat suatu pembaharuan dalam bentuk perbaikan di dalam

birokrasi pemerintahan Indonesia saat ini. Perbaikan ini dilakukan dalam

reformasi birokrasi mencakup struktur dan proses dalam penyelenggaraan

pelayanan publik, serta perubahan kinerja pegawai agar lebih baik lagi. Reformasi

birokrasi disini juga adalah termasuk kedalam salah satu upaya untuk membangun

kepercayaan rakyat kepada pimpinan. Maka terbentuklah suatu usaha perubahan

pokok dalam suatu sistem dengan mengubah struktur, tingkah laku, atau

kebiasaan sejak lama.

Pelaksanaan reformasi birokrasi di masing masing instansi pemerintah sesuai

dengan program kebijakan yang sudah di jelaskan didalam Grand Design

Reformasi birokrasi dan juga ada beberapa area yang perlu diubah diantaranya,

pertama adalah organisasi itu sendiri agar berfungsi dengan tepat. Kedua

tatalaksananya, sistem dan prosedurnya harus jelas dan sesuai dengan prinsip

Good Governance. Ketiga peraturan perundang udangannya adalah regulasinya

harus tertib agar tidak terjadi pertumpang tindihan regulasi. Keempat, SDMnya

aparaturnya harus lebih professional lagi, berkompeten, berkinerja tinggi dan

berintegritas. Kelima pengawasannya, peningkatan pengawasan agar bisa

meminimalisasi dari tindakan KKN. Keenam adalah akuntabilitas dari aparatur

harus meingkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi. Ketujuh dalam

3
Ahmad Antoni dan Taufik Budi, “Langgar Aturan, Empay PNS PemProv Jateng dipecat Tahun Ini”, diakses dari
https://jateng.sindonews.com/read/4679/1/langgar-aturan-empat-pns-pemprov-jateng-dipecat-tahun-ini-
1557212733?utm_source=dlvr.it&utm_medium=referral pada tanggal 19 mei 2019
hal pelayanan public nya harus adil dan sesuai dengan harapan masyarakat. Dan

terakhir kedelapan adalah pola pikir dan budaya aparaturnya harus berintegritas

dan berkinerja tinggi.

Kemudian harus kita ketahui bahwa adanya hubungan antara Reformasi

Birokrasi dengan Good Governance. Hubungannya disini adalah karena

keberhasilan dari Reformasi Birokrasi adalah karena terlaksananya Good

Governance. Nah artinya disini bahwa kita harus melaksanakan good governance

agar bisa mewujudkan reformasi birokrasi tersebut. Nah kriteria dari Good

Governance ini yaitu, partisipasi masyarakat, tegaknya suplementasi hukum,

transparansi dalam pemerintahan,responsiveness, berorientasi oada konsensus,

kesetaraan dan keadilan masyarakat, pemanfaatan sumber daya yang efektif dan

efisien, akuntabilitas, dan adanya visi strategi.4 Dari kriteria good governance tadi,

hal hal tersebutlah yang mendukung mewujudkannya reformasi birokrasi.

Reformasi birokrasi sangatlah dibutuhkan karena sebuah kebijakan yang

dibuat untuk mengubah atau membuat suatu perbaikan dalam birokrasi

pemerintahan. Maka dari itu, sangatlah dibutuhkan reformasi birokrasi sebagai

upaya meningkatkan kinerja para birokrat dalam menangani pelayanan public.

Seperti yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mulai

diberlakukannya sistem “Reward and Punishment”. Pelaksanaan Reward dan

Punishment ini juga sangatlah penting bagi kinerja karena dapat mempengaruhi

dan berdampak paada kinerja seorang pegawai.

4
Hana Masita, “13 Ciri-citi Good Governance Dalam Tata Kelola Pemerintahan”, diakses dari
https://www.google.com/amp/s/guruppkn.com/ciri-ciri-good-governance/amp pada tanggal 23 mei 2019
Menurut pendapat Arikunto (1980:182) reward adalah ganjaran, hadiah, atau

memberi penghargaan. Hadiah sesuatu yang menyenangkan yang diberikan

setelah seseorang melakukan tingkah laku yang diinginkan.5 Dan pemerintah Prov

Jawa tengah Ganjar Pranowo memberikan reward kepada ASN yang memiliki

kinerja atau prestasi kerja dengan berkualitas dalam melaksanakan tugasnya

dengan penuh tanggung jawab. Dan reward yang ditawarkan oleh PemProv Jateng

itu adalah ASN yang berkinerja baik akan mendapat berbagai kemudahan,

promosi jabatan, serta Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).6

Sedangkan punishment yang diberikan oleh Pemprov Jawa tengah ini kepada

ASN yang melakukan pelanggaran adalah akan diturunkannya jabatan dari ASN

tersebut ke tingkat dibawahnya atau juga bisa diberhentikan. Dan dengan

diberlakukannya sistem ini menurut data dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD)

Provinsi Jawa Tengah, pada 2018 lalu ada 22 kasus pelanggaran disiplin yang

dilakukan PNS di Jawa Tengah. Dari pelanggaran itu, sebanyak delapan ASN

dihukum turun pangkat lebih rendah selama satu tahun, 11 orang diturunkan

pangkatnya lebih rendah selama tiga tahun, dan tiga lainnya dibebaskan dari tugas

serta diberhentikan.7

Dari sistem yang telah diterapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa tengah bisa

kita lihat bahwa pada dasarnya sistem yang diterapkan ini sudah termasuk ke

dalam beberapa kriteria dari Good Governance tadi. Seperti tegaknya supremasi

hukum (Rule of Law) karena disitu pemerintah Provinsi Jawa tengah

5
Arikunto, Suharsimi. 1980. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi IV. Jakarta: PT Rineke Cipta
6
Slam, “Tegas, Pemprov Jateng Terapkan Reward and Punishment ke ASN” artikel dari
http://humas.jatengprov.go.id/detail_berita_gubernur?id=2676 diakses pada tanggal 19 mei 2019
7
Ahmad Antoni dan Taufik Budi, “Langgar Aturan, Empay PNS PemProv Jateng dipecat Tahun Ini”, diakses dari
https://jateng.sindonews.com/read/4679/1/langgar-aturan-empat-pns-pemprov-jateng-dipecat-tahun-ini-
1557212733?utm_source=dlvr.it&utm_medium=referral pada tanggal 19 mei 2019
memberlakukan adanya kerangka hukum yang adil dan merata tanpa pandang

bulu. Siapa yang melakukan pelanggaran maka ia akan mendapatkan

hukumannya. Terbukti dari banyaknya data ASN yang diturunkan jabatannya dan

juuga dihentikan.

Kemudian dari segi transparansi dalam pemerintahan, respontabilitas kepada

semua pihak yang memiliki kepentingan, berusaha menjembatani kepentingan

rakyat, dan adanya kesetaraan dan keadilan dalam masyarakat serta pemerintah

bertanggung jawab kepada kepentingan publik sudah pasti di lakukan oleh ASN

tadi. Karena ia merasa takut oleh kriteria sebelumnya yang dimana adanya

penegakan hukum dan sudah terbukti juga banyaknya yang di turunkan bahkan

dihentikan. Karena merasa takut dan tidak mau maka mau tidak mau mereka pasti

akan melakukan hal-hal yang saya paparkan tadi. Dan pemprov Jawa Tengah

disini telah berhasil memiliki beberapa kriteria dari Good Governance, maka itu

artinya iya telah bisa mewujudkan reformasi birokrasi didaerahnya. Karena seperti

yang sudah dipaparkan diatas bahwa Good Governance ini memili keteritan

dengan reformasi birokrasi.

Menurut pendapat saya sistem yang diterapkan di dalam oleh pemerintah

provinsi Jawa Tengah ini sangat bagus sekali diterapkan untuk mewujudkan

sebuah reformasi birokrasi. Karena dengan adanya sistem ini maka akan

menambah motivasi kerja seorang ASN dan juga bisa meningkatkan kinerja

mereka dalam hal melayani publik.

Akan tetapi seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya bahwa terkadang

birokrasi hanya digunakan sebagai alat untuk mendapatkan atau mempertahankan


kekuasaaanya. Seperti yang dijelaskan oleh Crouch, 1979 dengan menggunakan

istilah "neo-patrimonial" untuk menggambarkan cara-cara di mana para pejabat

senior menggunakan kekuasaan diskresi mereka atas distribusi sumber daya

negara untuk mendapatkan pendukung dan kekayaan dan untuk memperkuat

posisi mereka sendiri8. Tetapi semoga saja apa yang sudah dilakukan pemerintah

provinsi Jawa tengah tidak memiliki niat yang tidak baik dan semoga saja

semuanya semata mata hanya ingin memajukan dan memperbaharui dalam segi

pelayanan.

Sebagai penutup, seperti yang sudah kita ketahui bahwa birokrasi adalah

sistem yang terdapat didalam suatu organisasi yang dirancang secara sistematis

untuk mengkoordinasi dan mengarahkan aktivitas-aktivitas kerja individu dalam

penyelesaian tugas administrasinya. Refomasi birokrasi adalah Reformasi

birokrasi merupakan sebuah kebijakan yang dibuat untuk mengubah atau

membuat suatu pembaharuan dalam bentuk perbaikan di dalam birokrasi

pemerintahan Indonesia saat ini. Seperti yang sudah berhasil diterapkan oleh

Pemerintah Provinsi Jawa tengah dalam penerapan sistem “Reward adn

Punishment”. Menurut saya reformasi yang dilakukan oleh pemerintah yang satu

ini sudah berhasil dan sangat baik juga hasilnya. Penerapan sistem ini sebagai

upaya mewujudkan reformasi birokrasi disini bisa dijadikan contoh kepada

wilayah lain untuk mewujudkan reformasi birokrasinya dan bisa menjadikan tata

kelola pemerintahan yang baik.

8
Aspinal, Edward dan Ward Berenschot. Democracy for sale: Pemilu, Klientalisme, dan Negara Di Indonesia. Yayasan
Pustaka Obor Indonesia, 2019, hlm. 72.
Daftar Pustaka

Antoni, Ahmad dan Taufik budi. 2019. Langgar aturan, empat PNS

pemprov Jateng dipecat tahun ini. artikel diakses dari

https://jateng.sindonews.com/read/4679/1/langgar-aturan-empat-pns-pemprov-jateng-

dipecat-tahun-ini-1557212733 pada tanggal 19 mei 2019.

Slam. Tegas, Pemprov Jateng Terapkan Reward and Punishment ke ASN.

Artikel dari http://humas.jatengprov.go.id/detail_berita_gubernur?id=2676

diakses pada tanggal 19 mei 2019.

Kementerian Hukum dan HAM. 2016. Pengaruh Reward dan Punishment

Terhadap Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Jakarta: CV. Persada Mandiri Utama.

Rumzi samin. 2011. Reformasi Birokrasi. Jurnal FISIP Umrah. 2(2): 172-182.

Anda mungkin juga menyukai