NAMA KELOMPOK
ARLINTIARA M.
BONIFASIUS C.S
HANA K.
JULIO LEONARDO
MARELSI F.
NANDHA I.P
POPPY I.W.R
RIAN PALDI
SANDYTIAS A.P
KATA PENGANTAR
Penulis panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmatNya kami
dapat menyelesaikan laporan ini. Laporan ini disusun berdasarkan hasil observasi yang telah
kami lakukan langsung. Selain sebagai tugas, makalah yang kami buat ini bertujuan memberi
informasi kepada para pembaca tentang proses pembuatan tempe.
Banyak sekali hambatan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu ,selesainya makalah ini
bukan semata karena kemampuan penulis, banyak pihak yang mendukung dan membantu.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak-pihak yang telah
membantu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Oleh sebab
itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan agar kedepannya kami mampu lebih
baik lagi.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Pabrik tempe Ibu Ari ini didirikan pada tahun 2000. Ibu Ari merintis usaha ini bersama suami
dan saudaranya. Awalnya pabrik ini hanya memproduksi dalam jumlah kecil, namun kemudian
dari tahun ke tahun pabrik ini terus berkembang hingga sekarang mampu memproduksi dalam
jumlah yang besar. Alat-alat yang digunakannya pun sudah semakin modern, seperti alat
penggiling untuk memisahkan tempe, saat ini sudah menggunakan mesin tidak lagi
menggunakan alat manual.
Pabrik tempe Ibu Ari yang sudah berdiri hampir 12 tahun ini beralamat di belakang Sekolah
Pusaka Nusantara Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Proses Produksi
Kedelai mengandung protein 35 % bahkan pada varitas unggul kadar proteinnya dapat mencapai
40 – 43 %. Dibandingkan dengan beras, jagung, tepung singkong, kacang hijau, daging, ikan
segar, dan telur ayam, kedelai mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi, hampir
menyamai kadar protein susu skim kering. Bila seseorang tidak boleh atau tidak dapat makan
daging atau sumber protein hewani lainnya, kebutuhan protein sebesar 55 gram per hari dapat
dipenuhi dengan makanan yang berasal dari 157,14 gram kedelai. Kedelai dapat diolah menjadi:
tempe, keripik tempe, tahu, kecap, susu, dan lain-lainnya. Proses pengolahan kedelai menjadi
berbagai makanan pada umumnya merupakan proses yang sederhana, dan peralatan yang
digunakan cukup dengan alat-alat yang biasa dipakai di rumah tangga, kecuali mesin pengupas,
penggiling, dan cetakan.berikut alat dan bahan yang harus diperlukan dalam pembuatan tempe.
Bahan Alat
Kedelai Tampah besar
Ragi tempe Ember/tong
Air secukupnya Keranjang
Rak bambu
Cetakan
Pengaduk kayu
Dandang
Karung goni
Tungku atau kompor
Daun pisang atau plastik
B. Proses Pembuatan Tempe
1. Proses Pembersihan
Pertama-tama pilihlah kedelai yang tidak busuk dan tidak kotor. Kemudian kedelai dibersihkan
menggunakan air bersih. Dalam hal ini air yang digunakan adalah air PAM. Kemudian kedelai
yang sudah dibersihkan direndam didalam ember/tong selama satu malam supaya kulitnya
mudah lepas;
2. Proses pengupasan
Kedelai yang sudah direndam selama satu malam dikupas kulit arinya dengan cara diinjak-injak
atau menggunakan mesin pengupas kedelai;
3. Proses Pengukusan
Setelah dikupas dan dicuci bersih, kedelai dikukus dalam dandang selama 1 jam. Kemudian
angkat dan dinginkan dalam tampah besar;
5. Proses penyimpanan
Tumpuk cetakan dan tutup dengan karung goni supaya menjadi hangat. Setelah 1 malam jamur
mulai tumbuh dan keluar panas. Dan setelah 1 malam ambil cetakan-cetakan tersebut dan
letakkan diatas rak, berjajar satu lapis dan biarkan selama 1 malam. Kemudian keluarkan tempe
dari cetakannya.
Jalur kimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi umumnya
melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik pada sebagian besar
organisme. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk akhir yang dihasilkan.
Pada proses pembuatan tempe, jamur ragi akan memakan glukosa yang ada di dalam kedelai sebagai
makanan untuk pertumbuhannya, sehingga kedelai akan menjadi lunak, sebab jamur tersebut akan
merubah glukosa menjadi alkohol.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Proses pembuatan tempe merupakan salah satu pengaplikasian reaksi kimia yang terjadi pada
makanan. Berupa pemecahan glukosa (C6H12O6) menjadi etanol (2C2H5OH) dan karbon diosida (CO2)
Yang bertujuan untuk melunakkan kedelai. Sehingga dari proses kimia tersebut didapatkanlah makanan
yang memiliki nilai gizi yang baik.