Anda di halaman 1dari 2

Nama : Vittorio Rastama Kartawidjaja

NPM : 197064426199
Mata Kuliah : Perancangan dan Analisis Algoritma

1. Kompleksitas Algoritma Sort


Algoritma Insertion Sort juga terdiri dari 2 kalang bersarang. Dimana terjadi N-1 Pass
(dengan N adalah banyak elemen struktur data), dengan masing-masing Pass terjadi i kali
operasi perbandingan. i tersebut bernilai 1 untuk Pass pertama, bernilai 2 untuk Pass kedua,
begitu seterusnya hingga Pass ke N-1
𝑛(𝑛−1)
T(n) = 1 + 2 +..+ n-1 = ∑𝑛−1
𝑖=1 𝑖 = 2
= O(n2)

Kompleksitas Algoritma Search


Sequential search adalah suatu teknik pencarian data dalam array ( 1 dimensi )
yang akan menelusuri semua elemen-elemen array dari awal sampai akhir, dimana
data-data tidak perlu diurutkan terlebih dahulu. Kemungkinan terbaik (best case)
adalah jika data yang dicari terletak di indeks array terdepan (elemen array pertama)
sehingga waktu yang dibutuhkan untuk pencarian data sangat sebentar (minimal).
Kemungkinan terburuk (worst case) adalah jika data yang dicari terletak di indeks
array terakhir (elemen array terakhir) sehingga waktu yang dibutuhkan untuk
pencarian data sangat lama (maksimal).
Prinsip kerja dari Sequential Searching ini adalah semua data di cek oleh
variabel cari. Sequential search dibedakan menjadi dua macam yaitu Pencarian
beruntun pada larik tidak terurut dan pencarian beruntun pada larik terurut. Berikut
adalah 2 fakta penting tentang pencarian linier:
 Hanya bagus untuk dipakai pada data yang acak/tak terurut (unsorted)
 Kompleksitasnya adalah O(n)

2. a. 2𝑛3 + 6𝑛2 + n + 1 = O(𝑛3 )


Karena
2𝑛3 + 6𝑛2 + n + 1 ≤ 2𝑛3 + 6𝑛2 + 𝑛3 + 𝑛3 = 10𝑛3
Untuk semua n ≥ 1 (C = 10 dan 𝑛𝑜 = 1)

Atau karema
2𝑛3 + 6𝑛2 + n + 1 1 ≤ 𝑛3 + 𝑛3 + 𝑛3 + 𝑛3 = 4𝑛3
Untuk semua n ≥ 6 (C = 4 dan 𝑛𝑜 = 6)

b. 6𝑛2 + n log n = O(𝑛2 )

Karena
6𝑛2 + n log n ≤ 6𝑛2 + log 𝑛𝑛 = 7𝑛3
Untuk n ≥ 1 dengan C = 7

c. 2𝑛 + 𝑛12 = O (𝑛12 )
Karena
2𝑛 + 𝑛12 ≤ 𝑛12 + 𝑛12 = 2𝑛12
Untuk semua n ≥ 2 (C = 2 dan 𝑛𝑜 = 2)

3. Jurnal Algoritma Greedy

Anda mungkin juga menyukai