Tugas Kelompok
Stase Keperawatan Medikal Bedah ( KMB )
Disusun oleh :
Mengetahui,
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Makalah Askep dengan gangguan system endokrin
( Diabetes Mellitus ) ” dan tak lupa pula lantunkan salam dan salawat serta taslim
kepada nabiyullah SAW yang telah memberikan kita alam gelap kealam yang
terang benderang seperti sekarang ini.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun demi kesempurnaan di masa yang akan datang. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi penulis dan teman-teman khususnya pada pembaca.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
................................................................................................................................................
i
KATA PENGANTAR
................................................................................................................................................
ii
DAFTAR ISI
................................................................................................................................................
iii
Bab 1 Pendahuluan
A. LatarBelakang
............................................................................................................
1
B. RumusanMasalah
............................................................................................................
5
C. Tujuan
............................................................................................................
7
D. Manfaat
............................................................................................................
10
Bab 2 Tinjauan Teoritis
A. Definisi
............................................................................................................
12
B. Etiologi
............................................................................................................
15
C. Klasifikasi
............................................................................................................
18
D. ManifestasiKlinis
............................................................................................................
24
E. Patofisiologi
............................................................................................................
28
Bab 3 Tinjauan Kasus
A. Pengkajian
............................................................................................................
32
B. Diagnosa Keperawatan
............................................................................................................
39
C. Perencanaan
............................................................................................................
42
D. Implementasi
............................................................................................................
47
E. Evaluasi
............................................................................................................
54
Bab IV Penutup
A. Kesimpulan
............................................................................................................
60
B. Saran
............................................................................................................
61
DaftarPustaka
................................................................................................................................................
62
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Batasan Masalah
f. Apa saja komplikasi yang muncul pada pasien dengan Diabetes Mellitus?
4. Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. KONSEP PENYAKIT
a. Definisi
b. Etiologi
3) Diabetes gestasional
1) Poliuria
Air tidak di serap kembali oleh tubulus ginjal sekunder untuk
aktifitas osmotik glukosa,mengarah kepada kehilangan air,glukosa
dan elektrolit.Kekurangan insulin untuk mengangkut glukosa melalui
membran dalam sel menyebabkan hiperglikemia sehingga serum
plasma meningkat.
2) Polidipsi
3) Polifagi
3) Pruritus,inveksi kulit,vaginitis
Infeksi jamur dan bakteri pada kulit terlihat lebih umum,hasil
penelitian masa bertentangan.
4) Ketonuria
6) Sering asimtomatik
Hal ini secara pelan – pelan terus menyerang sel beta dan
molekul insulin endogen sehingga menimbulkan onset mendadak.
Hiperglikemia dapat timbul akibat dari penyakit akut atau stress
dimana meningkatkan kebutuhan insulin melebihi cadangan dari
kerusakan massa sel beta. Ketika penyakit akut atau stress terobati
klien dapat kembali pada status terkompensasi dengan durasi yang
berbeda – beda dimana pancreas kembali mengatur produksi
sejumlah insulin secara adekuat. Status kompensasi ini disebut
sebagai periode honeymoon, secara khas bertahan untuk tiga sampai
12 bulan proses berakhir ketika massa sel beta yang berkurang tidak
dapat memproduksi cukup insulin untuk meneruskan kehidupan.
Klien menjadi bergantung kepada pemberian insulin eksogem
(diproduksi di luar tubuh) untuk bertahan hidup (Black, 2014, p.
634).
f. Klasifikasi
g. Komplikasi
Ketoasidosis
Hipoglikemia
Komplikasi makrovaskular
Penyakit arteri coroner, penyakit sebrovaskular, dan
penyakit pembuluh perifer kebin umum, cenderung terjadi pada
usia lebih awal, dan lebih luas dan berat pada orang dengan DM.
penyakit makrovaskular (penyakit pembuluh besar)
mencerminkan aterosklerosis dengan penumpukan lemak pada
lapisan dalam dinding pembuluh darah. Resiko berkembangnya
komplikasi makrovaskular lebih tinggi pada DM tipe 1 daripada
tipe 2 (Black, 2014, pp. 674-677).
Penyakit serebrovaskular
Hipertensi
Hipertensi adalah factor resiko mayor untuk stroke dan
nefropati.Hipertensi yang diobati tidak adekuat memperbesar
leju perkembangan nefropati
Infeksi
Komplikasi mikrovaskular
Mikroanginopati merujuk pada perubahan yang terjadi di
retina, ginjal dan kapiler perifer pada DM. Uji komplikasi dan
kontrol diabetes telah membuat hal ini jelas bahwa control
glikemik ketat dan konsisten mungkin mencegah atau
menghentikan perubahan mikrovaskular (Black, 2014, pp. 677-
679).
Retinopati diabetic
Nefropati
h. Penatalaksanaan
1) Penatalaksanaan secara medis
a) Obat Hipoglikemik Oral
i. Golongaan Sulfonilurea / sulfonyl ureas
Obat ini paling banyak digunakan dan dapat
dikombinasikan dengan obat golongan lain, yaitu biguanid
inhibitor alfaglukosidase atau insulin. Obat golongan ini
mempunyai efek utamameningkatkan produksi insulin
oleh sel- sel beta pankreas, karena itumenjadi pilihan
utama para penderita DM tipe 2 dengan berat
badanberlebihan
ii. Golongan Biguanad /metformin
Obat ini mempunyai efek utama mengurangi glukosa
hati,memperbaiki pengambilan glukosa dari jaringan
(glukosa perifer)dianjurkan sebagai obat tinggal pada
pasien kelebihan berat badan.
i. Pemeriksaan Penunjang
Mansjoer, 1999 mengatakan bahwa pemeriksaan penunjang
sangatpenting dilakukan pada penderita DM untuk menegakkan diagnose
kelompok resiko DM yaitu kelompok usia dewasa tua (lebih dari 40
tahun),obesitas, hipertensi, riwayat keluarga DM riwayat kehamilan
dengan bayilebih dari 4000 gram, riwayat DM selama
kehamilan.Pemeriksaan dilakukan dengan pemeriksaan gula darah
sewaktukemudian dapat diikuti dengan Test Toleransi Glukosa Oral
(TTGO) Untukkelompok resiko yang hasil pemeriksaan nya negatif,
perlu pemeriksaan ulangsetiap tahunnya.
Pada pemeriksaan dengan DM dipemeriksaan akan didapatkan
hasilgula darah puasa >140 mg/dl pada dua kali pemeriksaan.Dan gula
darah postprandial >200mg/dl.Selain itu juga dapat juga dilakukan
pemeriksaan antara lain:
1) Aseton plasma (keton) > positif secara mencolok
2) Asam lemak bebas:kadar lipid dan kolesterol meningkat
3) Elektrolit :natrium naik ,turun kalium naik, turun, fosfor turun
4) Gas Darah Arteri :menunjukkan PH menurun dan HCO3
menurun(Asidosis Metabolik) dengan kompensasi alkalosis
respiratorik.
5) Urine: Gula dan aseton positif (berat jenis dan osmolaritas
meningkat.
6) Kultur dan Sensitivitas : kemungkinan adanya infeksi pada saluran
kemihinfeksi saluran pernafasan, dan infeksi pada luka.
a. Pengkajian
1) Identitas
Keluhan Utama
Riwayat Pengobatan
4) Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
a) Kesadaran
Body System
a) Sistem pernapasan
b) Sistem kardiovaskuler
Inspeksi: amati ictus kordis terlihat atau tidak
c) Sistem Persyarafan
d) Sitem Perkemihan
e) Sistem Pencernaan
Terdapat polifagi, polidipsi, mual, muntah, diare, konstipasi,
dehidrasi, perubahan berat badan, peningkatan lingkar
abdomen. (Bararah, 2013, p. 41). Neuropati aoutonomi
sering mempengaruhi Gl. Pasien mungkin dysphagia, nyeri
perut, mual, muntah, penyerapan terganggu, hipoglikemi
setelah makan, diare, konstipasi dan inkontinensia
alvi (Black, 2014, p. 681).
f) Sistem integumen
g) Sistem muskuluskeletal
h) Sistem endokrin
i) Sistem reproduksi
j) Sistem penglihatan
k) Sistem imun
Pemeriksaan penunjang
Sewaktu DM
Puasa DM
Plasma vena >120 110 – 120
b) Tes Laboratorium DM
Tes saring
c) Tes diagnostic
Tes – tes diagnostic pada DM adalah : GDP, GDS,
GD2PP(Glukosa Darah 2 jam Post Pradinal), Glukosa jam
ke-2 TTGO (Nurarif & Kusuma, 2015, p. 190)
Mikroalbuminaria : urin
5) Penatalaksanaan
b) Latihan jasmani
c) Obat Hipoglikemik(OHO)
Sulfonilurea
Biguanid
Inhibitor α glucosidase
b. Pathway
Destruksi sel beta pangkreas F. Genetik Usia Kegagalan relative sel beta
F. Imunologi Obesitas
F.Lingkungan Riwy.Keluarga Resistensi Insulin
Defisiensi insulin absolut (virus/toksin)
DM tipe 2
DM Tipe 1
DM Gestasional Kehamilan
Ketidakstabilan
gula darah
Defisiensi
pengetahuan
Ginjal
Perubahan persepsi
sensori penglihatan Ketonuria
Gangguan
eliminasi urine
Cemas
Nyeri
c. Diagnosa keperawatan
Menurut SDKI
8) Keletihan b.d metabolism fisik untuk produksi energi berat akibat kadar
gula darah tinggi.
9) Resiko infeksi b.d trauma pada jaringan, proses penyakit (diabetes
mellitus).
d. Intervensi Keperawatan
Ed
Ed
3) Kerusakan integritas jaringan b.d
Tujuan :Integritas kulit meningkat dalam O
neuropati perifer.
waktu …x24 jam
Ditandai :
DS : -
Kriteria evaluasi : Te
DO :
-Kerusakan jaringan dan kulit menurun
-Kerusakan jaringan atau lapisan kulit
-Nyeri menurun
-Nyeri
-Perdarahan menurun
-Perdarahan
-Hematoma menurun
-Hematoma
- ………………. Ed
Kriteria evaluasi :
-Jatuh dari tempat tidur menurun
-Jatuh saat berjalan menurun Te
-Jatuh di saat di kamar mandi menurun
-Jatuh saat naik tangga menurun
Ed
A
e. Evaluasi
BAB 3
TINJAUAN KASUS
1. PENGKAJIAN
a. Informasi Umum Tanggal 18 /10/2019 Waktu 11.45 Wib
1) Identitas Pasien
3) Riwayat Kesehatan
Keluhan utama :
Mata kabur, badan letih, pinggang sakit, sering BAK, gula darah
meningkat.
Riwayat Kesehatan Sekarang :
Penglihatan kabur, klien hanya bisa jelas melihat dengan jarak 1-2
meter saja,saat ini klien memakai kacamata presbiopi yaitu
gabungan miopi(rabun jauh) dan hipermiopi (rabun dekat) makan
kurang, pusing, letih ,pinggang terasa sakit, klien mengatakan sulit
tidur, Kadar GDR : 318,TD: 140/69 , RR:18x/i , N : 76x/I ,S: 36,2
c, klien mengatakan takut jatuh,klien cemas dengan penyakitnya
saat ini dan bertanya tentang penyakit yang dirasakannya.
Riwayat kesehatan masa lalu :
Allergy
Obat : Tadak
Makan : Tidak
Lainnya : Tidak
Riwayat operasi : tidak ada
Riwayat penyakit masa lalu :
Pasien menderita penyakit yang sama sejak 12 tahun yang lalu.
Pasien pernah dirawat dengan sakit yang sama 2 tahun yang lalu
dengan kadar gula 1200 mg/dl
Riwayat penyakit keturunan :
Keluarga ada yang punya penyakit yang sama dengan klien yaitu
DM (orang tua perempuan dan kakak laki-laki klien),dan penyakit
Hipertensi (orang tua laki-laki)
Genogram :
Keterangan :
Perempuan/Laki-laki meninggal
Perempuan/Laki-laki hidup
Perempuan/Laki-laki
Konsumsi obat / /Suplemen saat inidengan
: Tidakpenyakit
ada yang sama
Klien
Tinggal serumah
b. Pengkajian Fisiologis
1) OKSIGENASI
a) Fisik :
Inspeksi : Dada simetris, bernafas tidak menngunakan otot
bantu pernafasan
Palapasi : Tidak ada bagian dada yang tertinggal saat
inspirasi
Perkusi : Pekak pada daerah dada
Auskultasi : Suara nafas vesikuler
Data lain : tidak ada keluhan
Tanggal : 2019
PH - 7,35 – 7,45
PO2 - 75,00 – 100,00 mmHg
Sa02 - 95 – 100 %
kelebihan basa
Tidak ada
2) SIRKULASI
a) Fisik
b) Labor :
PT - 9.8 – 12.6
APTT - 31.0 – 47.0
Tidak ada
3) NUTRISI
a) Antepometri
TB : 172 CM
BB : 41 KG
BMI : Kurus
HB : 15.4 mm/gr
c) Clinical sigh:
- Lemas
Perkusi : Normal
4) ELIMINASI
a) Fisik
BAK
b) BAB
Konsistensi : lembek
Kejernihan - Jernih
Esterase 2 -3 Negatif
SelEpitel Negatif 1+
Tidak dilakukan
a) Fisik
0 =Mandiri
Aktivitas/Kemampuan 0 1 2 3 4
beraktivitas
Makan/Minum √
Mandi √
Berpakaian /Berdandan √
Toileting √
Mobilisasi di tempat tidur √
Berpindah √
Berjalan √
Menaiki tangga √
Memasak √
Pemeliharaan rumah √
Alat bantu : Tidak ada
Kekuatan Otot :
Kiri Kanan
5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5
a) Fisik :
7) SENSORI
a) Nyeri :
P : Perjalanan penyakit
Q : Nyeri tumpul
R : daerah Pinggang
S:4
T : Selalu
Penciuman : Normal
Pengecapan : Normal
Pendengaran : Normal
a) Fisik
Intake Output
Balance : cc
(Tidak dilakukan)
( Tidak dilakukan )
c) Lainnya
a) Fisik
Status Mental
Memory : Panjang
Bahasa : Baik
Kognisi : Baik
b) Lainnya
10) ENDOKRIN
a) Fisik
Tanggal 19/10/2019
11) THERAPY
2. DATA FOKUS
3. ANALISA DATA
Nama Pasien : Tn Z
Ruangan : Arrazi
Data Fokus Etiologi Masalah
Keperawatan
Ketidakstabilan
DS : Hiperglikemia
kadar glukosa darah
Klien mengatakan badan letih
DO :
DO :
Skala nyeri 4
DS :
Resiko jatuh
Klien bertanya tentang penyakit
yang dirasakannya
DO :
gangguan penglihatan
Kadar GDR : 318 mg/dl
(Retinopati)
Gula darah sewaktu: 430 mg/dl
TB : 172 CM
BB : 41 KG
BMI : Kurus
DS :
Klien mengatakan mata kabur
DO :
gula darah meningkat
klien memakai kacamata
presbiopi yaitu gabungan
miopi(rabun jauh) dan
hipermiopi (rabun dekat)
4. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi Keperawatan (SIKI)
1) Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d
Tujuan : Kadar glukosa darah normal dalam Observasi:
Hiperglikemia
jangka waktu 3 x 24 jam
Ditandai : Monitor kadar glukosa darah
Kolaborasi :
Kolaborasi :
Kadar GDR : 318 mg/dl 3. Jelaskan penyebab dan factor resiko penyakit,
Jum’at/ 2
Gangguan eliminasi urin b/d S:
17 Okt 2019 1. Mengidentifikasi tanda dan gejala
iritasi kandung kemih
retensi atau inkontinensia urin Klien BAK masih sering dan
sedikit-sedikit
2. Mengidentifikasi penyebab retensi
atau inkontinensia urin klien masih mengeluh sering
sakit pinggang
3. Memonitor eliminasi urin
O:
4. Mencatat waktu-waktu dan haluran
berkemih klien sering ke kamar mandi
Jum’at/ 3
Defisiensi pengetahuan S:
17 Okt 2019 1. Mengidentifikasi kesiapan dan
tentang proses penyakit,
diet, perawatan, dan kemampuan menerima informasi Klien sudah paham tentang
pengobatan b.d kurangnya penyakit yang dirasakannya
informasi 2. Menyediakan materi dan media
pendidikan kesehatan klien masih cemas dengan
penyakitnya saat ini
3. Menjadwalkan pendidikan kesehatan
O:
sesuai kesepakatan
Kadar GDR : 376 mg/dl
4. Memberikan pasien kesempatan
untuk bertanya A:
Pengetahuan klien mulai
5. Menjelaskan penyebab dan factor meningkat
resiko penyakit,
P : Intervensi 3,4,8 dilanjutkan
6. Menjelaskan proses patofisiolagi
munculnya penyakit
Sabtu/ 2
Gangguan eliminasi urin b/d S:
18 Okt 2019 1. Mengidentifikasi tanda dan gejala
iritasi kandung kemih
retensi atau inkontinensia urin Klien BAK masih sering dan
sedikit-sedikit
2. Mengidentifikasi penyebab retensi
atau inkontinensia urin klien masih mengeluh sering
sakit pinggang
3. Memonitor eliminasi urin
O:
4. Mencatat waktu-waktu dan haluran klien sering ke kamar mandi
berkemih
BAK lebih dari 7-8 x sehari
5. Membatasi asupan cairan Glukosa urin Positif +++
Keton urin Positif
6. Menganjurkan Minum yang cukup
Urobilinogen Positif
7. Menganjurkan mengurangi minum Leukosit Positif+
menjelang tidur skala nyeri 3
Sabtu/ 3
Defisiensi pengetahuan S:
18 Okt 2019 1. Mengidentifikasi kesiapan dan
tentang proses penyakit,
diet, perawatan, dan kemampuan menerima informasi Klien sudah paham tentang
pengobatan b.d kurangnya penyakit yang dirasakannya
informasi 2. Menyediakan materi dan media
pendidikan kesehatan O:
A:
4. Memberikan pasien kesempatan
untuk bertanya Pengetahuan klien meningkat
Minggu/ 2
Gangguan eliminasi urin b/d S:
19 Okt 2019 1. Mengidentifikasi tanda dan gejala
iritasi kandung kemih
retensi atau inkontinensia urin Klien BAK sudah berkurang
dari sebelumnya
2. Mengidentifikasi penyebab retensi
atau inkontinensia urin klien masih mengeluh sakit
pinggang sudah berkurang
3. Memonitor eliminasi urin O:
PENUTUP
1. KESIMPULAN
2. SARAN