OLEH
MADE SRI SUMARNIASIH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
i
UCAPAN TERIMA KASIH
(Sifat Fisik Tanah) tidak pernah lepas dari campur tangan Ida Sang Hyang Widi Wasa
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tak terhingga penulis sampaikan
kepada suami I Made Sudi Adnyana, SH (almarhum) dan ananda Putu Andhika
Kusuma Yadnya, SH yang selalu mendoakan dan sabar menemani penulis. Akhirnya
harapan penulis bahwa buku ini dapat memberikan sekelumit sumbangan terhadap
cara untuk mengetahui sifat fisik tanah dilapangan dalam rangka pengembangan ilmu
tanah dan lingkungan. Penulis juga menyadari dengan sungguh bahwa karya ini masih
jauh dari harapan ideal karena masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan.
Untuk berbagai saran, kritik, dan masukan sangat diharapkan demi penyempurnaan
tulisan ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL……………………………………………...……… i
UCAPAN TERIMA KASIH………………………………………………... ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………...………... iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………..…………………….. 1
BAB II PENETAPAN WARNA TANAH..……..………………………. 2
BAB III PENETAPAN STRUKTUR TANAH……………………..……. 3
BAB IV PENETAPAN TEKSTUR TANAH….…………………………. 4
BAB V PENETAPAN KONSISTENSI TANAH….……………………. 6
BAB VI PENETAPAN KANDUNGAN AIR TANAH………………….. 8
BAB VII PENETAPAN BERAT VOLUME TANAH……………………. 9
LAMPIRAN ……………………….……..……………………...…...…….. 10
Latihan 1. Penetapan Warna Tanah …………………………….. 11
Latihan 2. Penetapan Struktur Tanah……………………….…... 12
Latihan 3. Penetapan Tekstur Tanah……………………………. 13
Latihan 4. Penetapan Konsistensi Tanah....................................... 14
Latihan 5. Penetapan Kandungan Air Tanah……………………. 15
Latihan 6. Penetapan Berat Volume Tanah……………………... 16
iii
I. PENDAHULUAN
Warna tanah merupakan salah satu ciri tanah yang paling mudah
diamati. Warna tanah dapat digunakan untuk menduga sifat-sifat tanah antara lain:
kandungan bahan organik, kondisi drainase, aerase tanah dan lain-lainnya.
Warna disusun atas 3 variabel yaitu Hue menunjukkan warna
spektrum. Value menunjukkan kecerahan warna dan Chroma menunjukkan intensitas
warna. Warna tanah ditentukan dengan cara membandingkan warna tanah dengan
warna baku pada Munsell Soil Color Chart. Penentuan warna meliputi : warna dasar
tanah (matrix) dan warna karatan (jika ada). Karena kelembaban mempengaruhi
warna yang terbentuk, maka penentuan warna dilakukan pada kondisi kering dan
lembab. Penulisan warna ditulis menurut urutan hue, value, chroma, misalnya 10 YR
¾ (coklat).
Cara kerja :
1. Ambil contoh tanah kering lebih kurang 5 gram
2. Cocokkan warna tanah tersebut dengan warna-warna pada buku Munsell Soil
Colour Chart.
3. Apabila sudah ditemukan warna yang sama dengan warna tanah, lanjutkan dengan
mencatat nama kode warna tanah yang dimulai dari Hue, Value dan terakhir
chroma.
4. Tulis warna tanah dengan mencari warna tanah pada kartu nama tanah.
5. Lanjutkan point 1-4 untuk menentukan warna contoh tanah yang lainnya.
6. Selanjutnya tanah dilembabkan dengan menetesi air sampai lembab. Apabila
sudah lembab, tentukan warnanya mengikuti point 1-4.
III. PENETAPAN STRUKTUR TANAH
Tekstur tanah adalah perbandingan relatif fraksi pasir, debu dan liat yang
menyusun massa tanah. Fraksi liat berukuran < 2 mikron (<0,002 mm), fraksi debu
berukuran 2 – 50 mikron (0,002 – 0,05 mm), dan fraksi pasir berukuran 50 – 2000
mikron (0,05-2 mm).
Penetapan tekstur tanah secara garis besarnya dapat dilakukan dengan dua cara
: penetapan menurut perasaan di lapangan dan penetapan dengan metode pipet di
laboratorium.
Cara kerja :
1. Ambil segenggam contoh tanah kering atau lembab dibasahi.
2. Tanah dibuat berbentuk bola, jika tanah tidak membentuk bola berarti kelas
tekstur tanah pasir
3. Jika tanah dapat membentuk bola, maka dilanjutkan tanah dibentuk pita. Jika
tanah tidak dapat dibentuk pita maka kelas tekstur tanah adalah lempung berpasir.
4. Jika tanah dapat dibentuk pita, selanjutnya tanah tersebut dipegang kedua
ujungnya lalu diangkat sehingga pita tersebut akan patah berdasarkan beratnya.
Jika panjang patahan pita tersebut < 2,5 cm berarti tanah tersebut tergolong
kelompok tekstur tanah Lempung. Jika panjang patahan pita 2,5 – 5 cm berarti
kelas tekstur tanah tergolong Lempung Berliat dan jika patahan pita > 5 cm berarti
tanah tersebut termasuk kelompok Liat.
5. Selanjutnya tanah dipirid antara ibu jari dan telunjuk sambil dirasakan adanya rasa
kasar, halus dan licin.
6. Patahan pita < 2,5 cm (kelompok Lempung Berliat), setelah dipirid dirasakan
kasar, maka tekstur tanah termasuk kelas tekstur lempung berpasir. Jika dirasakan
halus dan licin maka tekstur tanah tergolong kelas lempung berbedu dan jika
dirasakan sama rata maka tekstur tanah tergolong Lempung.
7. Patahan pita < 2,5 – 5,0 cm (kelompok Lempung Berliat), setelah dipirid
dirasakan kasar, maka tekstur tanah termasuk kelas tekstur Lempung Liat
Berpasir. Jika dirasakan halus dan licin maka tekstur tanah tergolong kelas
Lempung Liat Berbedu dan jika dirasakan sama rata maka tekstur tanah tergolong
Lempung Berliat
8. Patahan pita > 5,0 cm (kelompok Liat), setelah dipirid dirasakan kasar, maka
tekstur tanah termasuk kelas tekstur Liat berpasir. Jika dirasakan halus dan licin
maka tekstur tanah tergolong kelas Liat Berbedu dan jika dirasakan sama rata
maka tekstur tanah Liat
9. Secara ringkas penetapan tekstur tanah dapat diliat pada bagan alir di bawah ini..
V. PENETAPAN KONSISTENSI TANAH
Cara kerja :
1. Ambil sebongkah tanah pada lapisan atas (dalam keadaan kering) dan remaslah
secara perlahan
2. Cocokkan dengan kriteria konsistensi tanah pada keadaan kering dan catatlah.
3. Tambahkan air pada tanah tersebut sampai lembab, dan remaslah. Catatlah
konsistensinya.
4. Tambahkan air lagi sampai basah, dan lakukan peremasan (cocokkan dengan
kriteria konsistensi tanah pada keadaan basah), selanjutnya catatlah pengamatan
tersebut.
V. PENETAPAN KANDUNGAN AIR TANAH
Cara kerja :
1. Timbang tin, misalnya beratnya 5 gram
2. Ambil tanah dari lapangan sekitar 10 gram
3. Masukkan tanah tersebut ke dalam tim
4. Oven tanah tersebut pada suhu 1050C sampai beratnya konstan
5. Timbang tanah kering konstan, misalnya beratnya 13,5 gram
6. Hitung kadar air tanah dengan formula berikut :
Berat volume tanah (dry bulk density) merupakan satu satu parameter untuk
menentukan apakah bidang lahan dapat dijadikan lahan pertanian atau tidak.
Disamping itu berat volume tanah juga dapat digunakan untuk menghitung berat
tanah per satuan luas.
Cara kerja :
1. Bersihkan tanah yang diamati dari rumput-rumputan dan sampah
2. Letakkan core/ring di atas tanah
3. Tekan core dengan tangan secara perlahan-lahan sampai semua ring terisi tanah,
bila perlu memasukkan core kedalam tanah dibantu dengan satu core lagi
4. Angkat core beserta isinya secara perlahan-lahan.
5. Ratakan tanah dengan permukaan core dengan jalan mengiris kelebihan tanah
dari permukaan core lalu ditutup dengan pemutup core
6. Bersihkan badan core dari tanah atau kotoran yang menempel di core
7. Tanah siap untuk dibawa ke Laboratorium untuk diproses lebih lanjut.
8. Core beserta isinya di oven pada suhu 1050C sampai beratnya konstan
9. Timbang core beserta isinya
10. Timbang berat core
11. Hitung berat volume tanah dengan formula :
Mp
b
Vt
LAMPIRAN
L A T I H A N 1.
Dosen Pengampu
Dosen Pengampu
Dosen Pengampu
Dosen Pengampu
Dosen Pengampu
Dosen Pengampu