PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk dapat terjun ke dunia kerja setelah lulus kuliah, setiap mahasiswa harus
memiliki kesiapan dalam menghadapi keprofesianalan pekerjaannya yang sesuai
dengan bidang yang digelutinya. Banyak sekali hal yang menjadi hambatan bagi
seseorang yang belum mengalami pengalaman kerja untuk terjun ke dunia
pekerjaan, seperti halnya ilmu pengetahuan yang diperoleh di kampus yang bersifat
statis (pada kenyataannya masih kurang adaptif atau kaku terhadap kegiatan
kegiatan dalam dunia kerja yang nyata), teori yang diperoleh belum tentu sama
dengan praktik kerja di lapangan, dan keterbatasan waktu serta ruang yang
mengakibatkan ilmu pengetahuan yang diperoleh masih terbatas. Dikarenakan hal
tersebut di atas, maka universitas menetapkan mata kuliah kerja praktek agar para
mahasiswa memperoleh ilmu pengetahuan yang lebih dan bersifat nyata.
Pada jurusan arsitektur sendiri tidak lengkap raasanya jika perkuliahan hanya
dilakukan dengan tatap muka di ruang kelas saja. Pada umumnya, lulusan arsitektur
nantinya akan lebih banyak bekerja dilapangan sehingga untuk mempersiapkan
agar mahasiswa arsitektur bisa siap terjun langsung di lapangan maka kerja praktek
wajib diikuti oleh mahasiswa sebagai bekal nantinya ketika mulai memasuki dunia
kerja.
Kerja Praktek Profesi (KPP) bidang pengawasan merupakan mata kuliah
yang dilakukan langsung di lapangan tentang bagaimana suatu proyek dikerjakan
mulai dari awal hingga selesai dan manajemen pada proyek tersebut. Kerja Praktek
Profesi (KPP) ini dilakukan di konsultan pengawas yang sedang melaksanakan
pengawasan pada suatu proyek dengan waktu pelaksanaan Kerja Praktek Profesi
yaitu delapan minggu atau dua bulan. Mata kuliah ini merupakan mata kuliah
lanjutan dari Kerja Praktek Profesi (KPP) bidang perencanaan serta menjadi mata
kuliah wajib yang harus diambil oleh seluruh mahasiswa Program Studi Arsitektur
Universitas Bosowa sebab menjadi syarat wajid agar bisa menjadi lulusan
arsitektur.
D. Metode Pembahasan
E. Sistematika Pembahasan
1. BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang, maksud dan tujuan,
lingkup dan waktu pelaksanaan kerja pratek, serta
permasalahan lain secara garis besar
2. BAB II TINJAUAN UMUM
5. BAB V PENUTUP
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan
dan saran-saran yang didapatkan dari kerja praktek
profesi yang telah dilakukan.
A. Pengertian Pengawasan
Dalam suatu proyek pasti memerlukan suatu sistem koordinasi yang efektif
dan efisien, sistem koordinasi ini bertujuan untuk mewujudkan kelancaran dan lebih
terjaminnya pelaksanaan suatu proyek.
1. Site engineering
2. Quality engineering
3. Chief inspector
4. Quantity engineer
6. Inspector
8. Lab. Technical
1. Secara bulanan;
2. Tahapan tertentu yang didasarkan pada pencapaian prestasi fisik; atau
3. Penyelesaian tugas dan kewajiban pengawasan.
Menyadari bahwa banyak PPK yang masih belum sempurna dalam menyusun
Rancangan Kontrak, maka penggunaan cara pembayaran tersebut di atas adalah
sebagai berikut:
1. Untuk paket yang belum dilakukan pemilihan, maka Pokja ULP/Pejabat
Pengadaan harus memastikan bahwa PPK telah memilih salah satu cara
pembayaran dan menuangkannya dalam Rancangan Kontrak. Apapun pilihan
PPK adalah sah, pilihan terbaik tergantung pada karakteristik pekerjaan dan
nilai pengawasan yang bersangkutan.
2. Untuk paket yang terlanjur Kontrak, PPK terlebih dahulu perlu
mensimulasikan 3 metode tersebut berdasarkan kondisi riil di lapangan,
kemudian melakukan pembayaran dengan metode yang paling menguntungkan
bagi negara.
Sebagai catatan:
1. Untuk paket yang belum dilakukan pemilihan, maka Pokja ULP/Pejabat
Pengadaan harus memastikan bahwa PPK telah memilih salah satu cara
pembayaran dan menuangkannya dalam Rancangan Kontrak. Apapun
pilihan PPK adalah sah, pilihan terbaik tergantung pada karakteristik
pekerjaan dan nilai pengawasan yang bersangkutan;
2. Untuk paket yang terlanjur Kontrak, PPK terlebih dahulu perlu
mensimulasikan 3 metode tersebut berdasarkan kondisi riil di lapangan,
kemudian melakukan pembayaran dengan metode yang paling
menguntungkan bagi Negara.
2. Konsultan
a. Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah orang/badan yang membuat
perencanaan bagunan secara lengkap baik bidang arsitektur, sipil dan
bidang lain yang melekat erat membentuk sebuah sistem bangunan.
Konsultan perencana dapat berupa perseorangan/perseorangan
berbadan hukum/badan hukum yang bergerak dalam bidang
perencanaan pekerjaan bangunan.
Hak dan kewajiban konsultan perencana adalah:
1) Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar
rencana, rencana kerja dan syarat-syarat, hitungan struktur,
rencana anggaran biaya.
2) Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pengguna jasa dan
pihak kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan.
3) Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang
hal-hal yang kurang jelas dalam gambar rencana, rencana kerja
dan syarat-syarat.
4) Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan perencanaan.
5) Menghindari rapat koordinasi pengelolaan proyek.
b. Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas adalah orang/badan yang ditunjuk pengguna
jasa untuk membantu dalam pengelolaan pelaksanaan pekerjaan
pembangunan mulai awal hingga berakhirnya pekerjaan tersebut.
Hak dan kewajiban konsultan pengawas adalah:
1) Menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan dalam waktu yang telah
ditetapkan.
2) Membimbing dan mengadakan pengawasan secara periodik dalam
pelaksanaan pekerjaan.
3) Melakukan perhitungan prestasi pekerjaan.
Hubungan tiga pihak yang terjadi antara pemilik proyek, konsultan dan
kontraktor diatur sebagai berikut:
a. Konsultan dengan pemilik proyek, ikatan berdasarkan kontrak. Konsultan
memberikan layanan konsultasi dimana produk yang dihasilkan berupa
gambar-gambar rencana dan peraturan serta syarat-syarat, sedangkan
pemilik proyek memberikan biaya jasa atas konsultasi yang diberikan oleh
konsultan.
b. Kontraktor dengan pemilik proyek, ikatan berdasarkan kontrak.
Kontraktor memberikan layanan jasa profesionalnya berupa bangunan
sebagai realisasi dari keinginan pemilik proyek yang telah dituangkan ke
dalam gambar rencana dan peraturan serta syarat-syarat oleh konsultan,
sedangkan pemilik proyek memberikan biaya jasa profesional kontraktor.
B. Kualifikasi Perusahaan
Data personalia (Tenaga Ahli)
a. Ahli jalan dan jembatan
b. Ahli muda jalan
c. Ahli madya jalan dan jembatan
d. Ahli madya SDA site engineer
e. Ahli teknik transportasi
2. Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah konsultan yang telah ditunjuk oleh pemberi
tugas untuk melaksanakan perencanaan proyek ini, dalam batas-batas yang
ditentukan, baik teknis maupun administratif. Dalam hal ini konsultan yang
ditunjuk adalah
Nama Perusahaan : PT.SULAPPAAPPA MEDIA UTAMA
Alamat : Jl. Dg.Tata Raya 1 Komp.Tabaria Blok.A./23 No.
2, Makassar 90224
Telp/Fax : (0411) 8218908
3. Kontraktor Pelaksana
Pemborong atau kontraktor adalah pihak perusahaan yang ditunjuk pemilik
melalui proses tender untuk melaksanakan pembangunan dan telah
a) Laporan Harian
b) Laporan Mingguan
c) Laporan Bulanan
Pelaksanaan pembangunan Rehab Gedung Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti
Fatimah mulai dilaksanakan pada bulan Oktober 2019 Adapun pelaksanaan
pekerjaan yang didapatkan dalam kegiatan Kerja Praktek Profesi (KPP), yaitu:
a. Menyiapkan Papan Bekisting, Besi Beton, dan Job Mix Design dan Job Mix
Formula untuk pekerjaan sloof beton.
b. Menyiapkan sepatu kolom. Fungsinya agar bekisting tepat berada pada titik
koordinatnya sesuai dengan gambar perencanaan. Sepatu kolom biasanya
menggunakan besi stek yang dibor pada lantai.
c. Melakukan perakitan besi sesuai dengan soft drawing.
d. Memasang bekisting sloof seperti pada gambar di samping. Jangan lupa
beton decking atau tahu beton penyangga besi tulangan. Tujuan beton
Bahan utama untuk pekerjaan finishing ini semen ortland dan pasir.
Adukan plesteran terdiri dari campuran semen dan pasir dengan air bersih
secukupnya. Untuk plesteran dinding biasa semen dan pasir dicampur dengan
rasio 1 : 5-7, sedangkan untuk dinding kedap air dengan rasio 1 : 3-5. Bahan
acian dibuat dengan mencampur semen dan air bersih secukupnya, tidak terlalu
encer ataupun kental. Bisa juga digunakan semen instan siap pakai.
Pengerjaan plesteran sebaiknya dilakukan setelah konstruksi dinding
terpasang rapi dan kering (sekitar 2-3 hari) atau setelah beton benar-benar
matang. Selain itu, instalasi (listrik dan air) yang akan ditanam juga sudah
terpasang.
Sebelum mengaplikasikan plesteran, bersihkan permukaan dinding dari
kotoran, lalu siram atau perciki dengan air secukupnya. Pembasahan berguna
A. KESIMPULAN
Kerja Praktek Profesi (KPP) bidang pengawasan pada CV.HIKMAH
TEKINK KONSULTAN pada proyek Pembangunan Rehab Gedung Rumah
Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah yang dilaksankanan selama dua bulan tersebut
memberikan pengetahuan baru yang berkaitan dengan arsitektur, terkhusus
pada bidang pengawasan serta manajemennya. Dalam pelaksanaan praktek
pengawasn ini banyak sekali manfaat untuk dijadikan sebagai bahan
mengamatan dan bahan perbandingan antara teori-teori yang sudah didapat
dibangku kuliah dengan kenyataan yang sebenarnya dilapangan selama proses
pengawasan. Selain itu, informasi terkait istilah-istilah dalam pekerjaan yang
ada dilapangan juga menjadi pengetahuan yang baru.
B. SARAN
Ilmu dan pengalaman yang didapatkan pada Kerja Praktek Profesi (KPP)
bidang pengawasan sangatlah berharga. Oleh karenanya konsultasi kepada
pengawas lapangan sangatlah penting mengenai teknis pelaksanaan setiap
pekerjaan yang ada dilapangan dan mengenai cara berkomunikasi dengan
pekerja yang ada di lapangan dan mendapatkan ilmunya. Selain di tempat KKP
(kuliah kerja praktek) kita dapat memperluas jaringan, kita dapat pula
menambah kosakata pengetahuan dalam hal pekerjaan dilapangan.