Anda di halaman 1dari 2

Sekolah Tinggi Iimu Kesehatan Bani Saleh

Program studi llmu Keperawatan Strata I

SKRIPSI, 2019

KAIP SETIARINI

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAPA TINGKAT


KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUANG RAWAT INAP

BEDAH RSUD dr. CHASBULLAH ABDULMADJID KOTA BEKASI

7 Bab 35 Halaman 7 Lampiran 13 daftar pustaka

ABSTRAK

Perawatan pre operasi dimulai ketika keputusan untuk intervensi bedah dibuat
dan berakhir saat pasien dikirim ke meja operasi.Tindakan pembedahan
merupaan ancamanan sehingga dapat menimbulkan kecemasan untuk
pasian.Kecemasan adalah respon emosional terhadapa penilaiana individu yang
subjektof,yang dipengaruhi alam bawah sadar dan tidak diketahui secara khusus
penyebabanya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan
komunikasi terapeutik terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre operasi di
Ruang Rawat Inap Bedah RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi.
Tingkat cemas respon dinilai menggunakan skala HARS. Desain penelitian ini
adalah cros sectional.Uji statistik yang digunakan adalah uji chi squar. Hasil
penelitian yaitu usia responden paling banyak pada katagori dewasa awal yaitu
berjumlah 12orang (40% ),53,3% berjenis kelamin perempuan,26 orang
(86,7%) responden mengatakan perawat melakukan komunikasi terapeutik
dengan baik. 73,3% responden mengatakan tidak cemas menghadapi operasi
setelah diberikan komunikasi terapeutik. Hasil uji statistik diperoleh nilai
P=0,000 ( <0,05) maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan secara statistik
antara komunikasi trapeutik dengan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi
di RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi. Pelaksanaan komunikasi
terapeutik yang sesuai dengan standar operasioanal prosedur dapat menurunkan
tingkat kecemasan pasien pre operasi.

Kata kunci : pre operasi,komunikasi terapeutik, tingkat cemas.

Anda mungkin juga menyukai