Anda di halaman 1dari 9

DESKRIPSI MATERI

PERTEMUAN KE- 7 : ……………….. [Country Risk Analysis]


Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Internasional
Dosen Pengampu: Achmad Agus Yasin Fadli,SE,MM

PENGANTAR:
[Dosen menyusun meringkaskan materi yang akan dibahas pada tiap
pertemuan]
Manajemen Eksposure Transaksi dan Operasi
Dalam kajian resiko valas, seberapa jauh suatu perusahaan dipengaruhi oleh
perubahan kurs valas secara umum disebut eksposur. Eksposur transaksi, yang
berasal dari kemungkinan diperolehnya keuntungan atau kerugian usaha akibat
transaksi yang terlanjur menggunakan mata uang asing sebagai denominasi.
Dengan kata lain, eksposur transaksi merupakan resiko terganggunya aliran kas
perusahaan di masa mendatang akibat fluktuasi kurs valas. Eksposur transaksi
mengukur perubaha nilai kewajiban finansial yang terjadi sebelum ada
perubahan kurs valas. Pusat perhatian adalah pada perubahan aliran kas dari
akibat kontral yang telah ditangdatangani.
Eksposur transaksi menitikberatkan pada perubahan yang tidak dihjarapkan
dalam aliran kas di masa mendatang pada horizon waktu yang lebih pendek
disbanding eksposur ekonomi.
Eksposur transaksi mengukur keuntungan ataupun kerugian akibat adanya
kewajiban financial yang syarat – syaratnya dinyatakan dalam valuta asing

TUJUAN PERKULIAHAN:
Setelah mempelajari materi perkuliahan, mahasiswa mampu:
 ……………………… [deskripsi kompetensi yang ditentukan oleh dosen, sesuai
kebutuhan]
 ……………………… [deskripsi kompetensi yang ditentukan oleh dosen, sesuai
kebutuhan]
A. Penguasaan ilmu dan ketrampilan (elemen kompetensi a)
1. Mengetahui, mengenal, dan memahami konsep dan ruang lingkup
manajemen keuangan internasional, nilai tukar, dan paritas harga dan
tingkat bunga,
2. Mengatahui dan memahami nilai tukar, dan transaksi derivatives,
3. Mengatahui dan memahami manajemen risiko terhadap nilai tukar,
4. Mengatahui dan memahami pendanaan korporasi multinasional.

B. Kemampuan berkarya: (elemen kompetensi c)


1. Mahasiswa mampu menghitung, menginterpretasikan terbentuknya
nilai tukar antar negara, paritas harga dan tingkat bunga, neraca
perdagangan, serta risiko bisnis lintas negara.
2. Mahasiswa mampu menerapkan konsep paritas harga dan tingkat
bunga, serta risiko transaksi lintas negara terhadap pembentukan nilai
tukar mata uang (kurs) dalam kondisi nyata.
3. Mahaisiswa mampu menjelaskan cara mengelola risiko perubahan
nilai tukar dan pendanaan korporasi internasional.
4. Mahasiswa mampu menggunakan software pendukung yang dapat
digunakan dalam keuangan internasional.

C. Sikap dan perilaku : (elemen kompetensi d)


1. Mahasiswa mampu mengkomunikasikan pemahaman terhadap setiap
topik pembahasan yang telah dikuasai dalam manajemen keuangan
internasional baik secara lisan atau tulisan secara akademik.
2. Bekerja dalam team dengan baik.
3. Memperoleh dan menggali informasi terkini tentang perkembangan
manajemen keuangan dan exposure internasional

URAIAN MATERI:
 SUB TOPIK 1 [Dikembangkan oleh dosen, sesuai kebutuhan]
Eksposur transaksi ini timbul karena:
1. Pembelian atau penjualan barang/ jasa secara kredit, di mana harganya
dinyatakan dalam valas
2. Peminjaman atau pemberian pinjaman dana dimana pembayaran bunga dan
cicilan utang dibuat dalam mata uang asing.
3. Menjadi suatu kelompok kontrak forward yang tidak jadi
4. Memperoleh aktiva ataupun mendatangkan kewajiban yang didenominasi
dalam valas
Eksposur transaksi paling umum muncul adalah bila suatu perusahaan memiliki
aktiva atau pasiva yang didenominasi dalam mata uang asing
Suatu eksposur transaksi tercipta pertama kali ketika penjual mengkutip suatu
kurs valas
kepada pembeli potensial. Kutipan tersebut dapat dilakukan secara verbal lewat
telepon atau dalam bentuk tertulis, atau bahkan dalam daftar kurs yang tertulis.
Dengan dilakukannya pesanan, eksposur potensial yang tercipta pada saat
kutipan kini berubah menjadi eksposur transaksi yang signifikan bagi penjual.
Eksposur transaksi akan terus muncul sampai pembayaran yang sebenarnya
diterima oleh si penjual.
MENGIDENTIFIKASI NET TRANSACTION EXPOSURE
Bila eksposur transaksi benar – benar ada maka perusahaan menghadapi tiga
tugas utama:
1. Perusahaan harus mengidentifikasi derajat eksposur transaksi
2. Perusagaan harus memutuskan apakah perlu atau tidak menghilangkan
(gedging)n eksposur ini
3. Bila perusahaan memutuskan untuk melenyapkan sebagian atau seluruh
eksposur ini, perusahaan harus memilih teknik lindung nilai yang tersedia
Suatu eksposur transaksi tercipta pertama kali ketika penjual mengkutip suatu
kurs valas
kepada pembeli potensial. Kutipan tersebut dapat dilakukan secara verbal lewat
telepon atau dalam bentuk tertulis, atau bahkan dalam daftar kurs yang tertulis.
Dengan dilakukannya pesanan, eksposur potensial yang tercipta pada saat
kutipan kini berubah menjadi eksposur transaksi yang signifikan bagi penjual.
Eksposur transaksi akan terus muncul sampai pembayaran yang sebenarnya
diterima oleh si penjual.
MENGIDENTIFIKASI NET TRANSACTION EXPOSURE
Bila eksposur transaksi benar – benar ada maka perusahaan menghadapi tiga
tugas utama:
1. Perusahaan harus mengidentifikasi derajat eksposur transaksi
2. Perusagaan harus memutuskan apakah perlu atau tidak menghilangkan
(gedging) eksposur ini
3. Bila perusahaan memutuskan untuk melenyapkan sebagian atau seluruh
eksposur ini, perusahaan harus memilih teknik lindung nilai yang tersedia
Sebelum perusahaan memutuskan untuk melakukan hedging atau tidak, ia mau
tidak mau harus mengidentifikasi masing – masing eksposur transaksi bersih
pada setiap mata uang. Istilah bersih mengacu pada konsolidasi semua lairan
kas masuk dan keluar yang diharapkan pada kurun awktu dan dalam mata uang
tertentu.
Untuk mengetahui eksposur bersih pada setiap mata uang pada semua cabang
eprusahaan, TNC pertama – tama harus mengidentifikasi posisi masing –
masing cabangnya untuk seluruh mata uang yang digunakan. Table dibawah
memperlihatkan suatu contoh kasus TNC yang memiliki 4 cabang di London,.
Munich, Paris, Toronto dan melakukan transaksi dalam 4 amta uang. Posisi
pada mata uang 1 dimana dua cabang memiliki aliran masuk bersih, sedang dua
cabang lain mempunyau aliran keluar bersih. Berdasarkan laporan konsolidasi,
TNC tersebut mengharapkan aliran masuk bersih sebesar 20.000 unit dalam
mata uang 1. Setiap konsolidasi aliran masuk bersih dihitung dengan akuntansi
posisi semua cabang.

 SUB TOPIK 2 [Dikembangkan oleh dosen, sesuai kebutuhan]


TEKNIK MENGATASI EKSPOSUR TRANSAKSI
Eksposur transaksi dapat diatsai dengan dua cara:
1. Dengan teknik kontraktual: yaitu dengan menggunakan hedging di pasar
forward, futures, uang , dan opsi, termasuk berbagai persetujuan swap baik
berupa back to back loan, swap mata uang maupun kredit swap.
2. Dengan menerapkan strategi operasi, termasuk di dalamnya dan lags dalam
pembayran dan penagihan.
Teknik-Teknik Menghilangkan Exposure Transaksi
Bila perusahaan memutuskan untuk menghilangkan sebagian atau seluruh
eksposur transaksinya, teknik yang dapat digunakan adalah :
1.Forward market hedge : perusahaan yang berada dalam posisi long akan
menjual valas forward, sementara perusahaan pada posisi short akan membeli
forward tersebut. Dengan cara ini, perusahaan dapat mematok nilai dolar dari
aliran kas valas. Sebagai ilustrasi,misalkan kurs spot deutsche mark adalah DM
1 = $ 0,40 dan kurs forward satu tahun adalah DM 1 = $ 0,3828. Maka
penjualan forward sebesar DM 25 juta untuk satu tahun penyerahan akan
menghasilkan $9, 57 juta, berapapun kurs spot pada tgl 31 Desember.
2. Money Market Hedge : melalui kegiatan meminjam dan sekaligus
meminjamkan dalam dua nata uang berbeda, dengan tujuan mengunci nilai
dolar dari aliran kas valas di masa mendatang
3. Risk Shifting : memindahkan risiko dapat dilakukan dengan mencoba
mengekspor dalam mata uang yang emnguat nilainya dan mengimpor dalam
mata uang yang nilainya melemah
4. Pricing decisions : mengkonversi antara harga valas dan harga dolar dengan
menggunakan kurs forward, bukan kurs spot. Bila harga dolar cukup tinggi
eksportir sebaiknyamengikuti dengan melakukan penjualan. Sebaliknya bila
harga dolar dalam impor cukup rendah importer sebaiknya mengikuti dengan
melakukan pembelian. Harga valas merupakan rata – rata tertimbang dengan
dari kurs forward untuk penuerahan pada tanggal tersebut.
5. Exposure netting: menghilangkan eksposur dalam satu mata uang dengan
eksposur dalam mata uang yang sama atau mata uang yang lain, sedemikian
rupa sehingga laba/ rugi dalam kedua posisi mata uang akan dapat saling
meniadakan eksposur satu sama lain
6. Currency risk sharing : membagi risiko mata uang dapat dilakukan dengan
mengembangkan kontrak customized hedge yang melekat pada transaksi
perdagangan. Kontrak ini berbentuk klausul penyesuaian harga dimana harga
dasar disesuaikan untuk mencerminkan perubahan kurs tertentu
7.Foreign currency options : Bila jumlah aliran kas keluar dari valas tidak
diketahui, maka sebaiknya membeli currency forward, namun bila jumlah
tersebut diketahui, sebaiknya beli call option pada mata uang tersebut. Bila
jumlah aliran kas masuk dari valas diketahui, sebaiknya jual currency forward,
namun bila jumlah tersebut tidak diketahui, sebaiknya beli put option pada mata
uang tersebut.
Meng-hedge exposure transaksi jangka panjang
Sejumlah perusahaan multinasional yang memiliki arus kas valuta asing
beberapa tahun dari sekarang dapat menggunakan hedging jangka panjang.
Sebagai contoh, Disney Company telah meng-hedge arus kas yen jepang yang
akan dikembalikan ke AS (dari japan Disney) untuk 20 tahun ke depan.
Eastman kodak company dan General Electric company memasukkan
manajemen nilai tukar mereka ke dalam perencanaan korporasi jangka panjang.
jd,dibutuhkan teknik-teknik untuk meng-hedge exposure nilai tukar jangka
panjang.
Bagi perusahaan-perusahaan yang bisa mengestimasi secara akurat hutang atau
piutang valuta asing yang akan muncul beberapa tahun dari sekarang ada 3
teknik yang sering di pakai untuk meng-hedge exposure transaksi jangka
panjang semacam itu
Kontrak forward jangka panjang
Sampai akhir-akhir ini kontrak forward jangka panjang atau long forward,
jarang digunakan. Dewasa ini, long forward sangat populer. Sebagian besar
bank internasional besar secara rutin mengkuotasikan kurs forward berjangka
waktu hingga 5 tahun untuk pound inggris,dolar kanada, mark jerman, dan franc
swiss. Long forward sangat menarik bagi perusahaan-perusahaan yang telah
menandatangani kontrak ekspor atau impor bernilai tetap jangka panjang dan
ingin melindungi arus kas mereka dari pergerakan nilai tukar.
Sama seperti kontrak forward jangka pendek, long forward dapat dirancang
untuk mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan khusus dari perusahaan. Bank-
bank besar mau menjual atau membeli long forward berjangka waktu hingga 10
tahun untuk valuta-valuta penting. Karena sebuah bank harus yakin perusahaan
akan memenuhi kewajiban jangka panjangnya yang telah ditetapkan dalam
kontrak, bank hanya mau berurusan dengan perusahaan-perusahaan yang paling
kredibel.

 SUB TOPIK …………. [DAN SETERUSNYA. [Diisi oleh dosen, sesuai


kebutuhan])
Currency swap
Currency swap adalah teknik kedua yang bisa digunakan untuk meng-headge
exposure transaksi jangka panjang terhadap fluktuasi nilai tukar. Currency swap
memiliki banyak bentuk. Salah satu bentuk currency swap dapat
mengakomodasi dua perusahaan yang memiliki kebutuhan jangka panjang
berbeda. Sebagai contoh, sebuah perusahaan AS disewa untuk membangun
jaringan pipa minyak di inggris. Perusahaan ini memperkirakan akan menerima
pembayaran pound inggris 5 tahun dari sekarang pada saat konstruksi selesai.
Pada saat yang sama, sebuah perusahaan inggris disewa oleh sebuah bank AS
sebagai konsultan proyek jangka panjang.
Untuk menciptakan currency swap, perusahaan perlu mencari perusahaan lain
yang bisa mengakomodasi kebutuhannya. Bank-bank komersial dan bank-bank
investasi besar memiliki pialang-pialang yang bertindak sebagai perantara
swap. Korporasi- korporasi dapat menghubungi pialang-pialang tersebut jika
mereka ingin menghilangkan exposure transaksi dari valuta-valuta tertentu.
Sejalan dengan berlalunya waktu, currency swap mungkin menjadi tidak
menguntungkan bagi salah satu pihak yang terlibat. Dengan menggunakan
contoh perusahaan AS yang ingin men-swap penerimaan pound dengan dolar
akan dirugikan, jika setelah swap ditandatangani, dolar melemah dan
perusahaan dapat membeli dolar dengan harga yang lebih murah dalam pasar
spot.
Parallel loan
Parallel loan (back-to-back loan) melibatkan pertukaran valuta antara dua pihak
dengan kesempatan untuk menukarkan kembali valuta-valuta yang
bersangkutan pada kurs tertentu di masa depan. Parallel loan dapat diidentikkan
dengan dua swap yang digabungkan menjadi, satu swap terjadi pada permulaan
kontrak parallel loan dan satunya lagi pada suatu tanggal tertentu di masa
depan. Parallel loan diinterpretasikan oleh akuntan sebagai pinjaman biasa dan
dengan demikian harus dimasukkan dalam laporan keuangan.
STRATEGI OPERASI
Apabila teknik lindung nilai tidak tersedia atau terlalu mahal, untuk
menghilangkan eksposur transaksi maka laternatif metode untuk setidaknya
mengurangi eksposur adalah sebagai berikut:
1. Leading and lagging: perusahaan dapat menggunakan tindakan leading
dengan mempercepat saat pembayaran sebelum dolar mengalami apresiasi atau
tindakan lagging dengan memperlambat pembayaran sampai depresiasi mata
uang domestic usai. Tindakan percepatan dan perlambatan mencerminkan
penyesuaian dalam waktu pembayaran atau penerimaan untuk mencerminkan
ekspektasi mengenai nilai tukar di masa depan. Sebagai contoh pertimbangkan
sebuah perusahaan multinasional AS yang memiliki anak perusahaan di seluruh
dunia. Sebuah anak perusahaan berada di inggris dan membeli sejumlah bahan
baku dari anak perusahaan lain di jerman. Asumsikan bahwa bahan baku ini
didenominasi dalam mark jerman. Jika anak perusahaan inggris memperkirakan
pound akan segera mengalami depresiasi terhdap mark, anak perusahaan ini
dapat mempercepat waktu pembayarannya sebelum pound benar-benar
mengalami depresiasi.
Strategi ini dinamakan dengan percepatan Sebagai contoh kedua pertimbangan
bahwa anak perusahaan inggris tersebut memperkirakan pound akan segera
mengalami apresiasi terhadap mark. Dalam hal ini anak perusahaan tersebut
dapat menunda pembayaran sampai pound benar-benar mengalami apresiasi.
2. Cross hedging: melakukan lindung nilai posisi terbuka pada satu mata uang
dengan melakukan lindung nilai pada mata uang lainnya yang amat erat
korelasinya dengan mata uang yang pertama. cross-hedging merupakan metode
umum yang dipakai untuk mengurangi exposure transaksi pada saat suatu valuta
tidak dapat di hedge. Asumsikan bahwa sebuah perusahaan AS memiliki hutang
dalam valuta X 90 hari dari sekarang. Karena khawatir valuta X akan
mengalami apresiasi terhadap dolar AS, perusahaan tersebut ingin meng hedge
posisi ini. Jika kontrak forward dan teknik hedging lain tidak tersedia untuk
valuta X perusahaan bisa menggunakan cross hedging di mana perusahaan
harus terlebih dahulu mengidentifikasi valuta lain (katakanlah valuta Y) yang
dapat di hedge dan memiliki korelasi yang tinggi dengan valuta X. Kemudian
perusahaan dapat membeli kontrak forward 90 hari yang mendasari valuta Y.
Jika dua valuta memiliki korelasi yang sangat tinggi satu sama lain relatif
terhadap dolar AS maka ilai tukar antara dua valuta ini akan stabil dari waktu ke
waktu
3.Currency diversification: nilai aliran kas masuk di masa datang dari valas
akan lebih stabil bila valas yang diterima tidak berkorelasi positif. Metode
ketiga yang bisa dipakai untuk mengurangi exposure transaksi adalah
diversifikasi valuta. Pertimbangan sebuah perusahaan multinasional AS yang
memiliki bisnis utama ekspor impor dan mempunyai lebih banyak arus kas
masuk dari pada arus kas keluardalam tiap valuta asing. Dalam hal ini,
perusahaan multinasional ini akan dirugikan jika dolar menguat karena jumlah
dolar yang diterima dari arus kas masuk valuta asing menjadi lebih kecil. Nilai
dolar dari arus kas masuk valuta asing di masa depan akan lebih stabil jika
valuta-valuta asing yang akan diterima tidak memiliki korelasi yang tinggi satu
sama lain. Korelasi positif yang rendah atau korelasi negatif dapat mengurangi
variabilitas nilai dolar dari semua arus kas masuk valuta asing
4.Reinvocing center : suatu cabang perusahaan mengelola pada suatu lokasi
semua eksposur transaksi dari perdaganan intra perusahaan. Ada tiga manfaat
menggunakan strategi ini:
1. Manajemen dari semua eksposur transaksi atas penjualan intra perusahaan
dipusatkan pada satu lokasi.
2. Dengan menjamin kurs atas order dimasa depan, pusat inidapat menentukan
biaya pada mata uang local sebelumnya
3. Pusat ini mampu mengelola aliran kas intra perusahaan, termasuk
mempercepat dan memperlambat pembayaran.
CATATAN:
 Uraian materi berjumlah antara 15 sampai 20 halaman.
 Bersumberkan minimal 5 buku sumber.
 Harap dilengkapi dengan contoh biar mahasiswa mudah memahami
konsep/prosedur/metode
UJI PEMAHAMAN MATERI
PERTEMUAN KE 7 : ……………… [Country Risk Analysis]
Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Internasional
Dosen Pengampu: Achmad Agus Yasin Fadli,SE,MM

Nama : ______________________________________ )*
NIM : ______________________________________ )*
Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Internasional
Dosen : Achmad Agus Yasin Fadli,SE,MM
)* : Diisi oleh Mahasiswa

PETUNJUK:
 Bacalah materi pertemuan ke ……….7, dengan topik: “Country Risk Analysis”.
 Jawablah pertanyaan di bawah ini secara berurutan.
 Kirimkan jawaban ke UJI PEMAHAMAN MATERI.

PERTANYAAN)*

1. Sebut dan Jelaskan Aspek-Aspek Eksposur Valuta Asing ?

)* : Silahkan Bapak/Ibu dosen yang menentukan.


REVIEW MATERI

PERTEMUAN KE 7: ……………… [Country Risk Analysis]


Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Internasional
Dosen Pengampu: Achmad agus Yasin Fadli,SE,MM

PETUNJUK:
 Setelah Anda membaca materi topik 7 (silahkan sesuaikan), Anda ditugaskan
untuk mereview materi.
 Format review materi dapat mengikuti format, silahkan download format
review materi.
 Save file dengan nama Review Materi Kuliah Manajemen Keuangan
Internasional .
 Kirimkan file ke >> TUGAS REVIEW MATERI.

REVIEW MATERI

Anda mungkin juga menyukai