Anda di halaman 1dari 28

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KAMPUS
Jln. Golf Blok G-5 Kampus Palembang
Alamat email : puskesmaskampus@yahoo.co.id

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS KAMPUS
NOMOR :440//ADMEN/III/SK/2017

TENTANG

MANAJEMEN MUTU DAN KINERJA PUSKESMAS KAMPUS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA PUSKESMAS KAMPUS,

Menimbang : a. bahwa pasien mempunyai hak untuk memperoleh


pelayanan yang bermutu dan aman;
b. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dan
keselamatan pasien di PUSKESMAS KAMPUS perlu
disusun kebijakanmutu dan keselamatan pasien;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun


2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Permenkes No. 1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
128 tahun 2004,tentang Puskesmas;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
43 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien.
7. Keputusan Walikota Palembang no 23 tahun 2017 tentang
standar pelayanan minimal kesehatan di kota palembang.
8. Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota
Palembang Nomer tahun 2017 tentang Standar
Pelayanan Minimal bidang kesehatan.
9. Surat keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang
Nomer tahun 2017 tentang indikator kinerja program di
dinas Kesehatan Kota Palembang

MEMUTUSKAN

Menetapkan : MANAJEMEN MUTU DAN KINERJA PUSKESMAS KAMPUS

Kesatu : Manajemen Mutu dan Kinerja Puskesmas Kampus adalah


Kebijakan mutu, penetapan tim mutu dan uraian tugas,
indikator mutu, manajemen resiko dan keselamatan pasien
serta indikator kinerja dan evaluasinya sebagaimana
tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari surat keputusan ini.
Kedua : Manajemen Mutu Puskesmas Kampus yang dimaksud pada
diktum KESATU adalah Kebijakan mutu, penetapan tim mutu
dan uraian tugas, indikator mutu, manajemen resiko dan
keselamatan pasien adalah seperti tercantum dalam lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari surat
keputusan ini.

Ketiga : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggalditetapkandengan


ketentuanapabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Palembang
pada tanggal Maret 2017
Plt.KEPALA PUSKESMAS KAMPUS

YULIARNI
LAMPIRAN. 1
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KAMPUS
NOMOR : 440/ /ADMEN/SK/III/2017
TENTANG : MANAJEMEN MUTU DAN KINERJA
PUSKESMAS KAMPUS

KEBIJAKAN MUTU PUSKESMAS KAMPUS

1. Manajemen mutu adalah suatu upaya yang dilaksanakan secara berkesinambungan,


sistematis, objektif dan terpadu dalam identifikasi dan menetapkan masalah dan
penyebab masalah mutu pelayanan berdasarkan standar yang telah ditetapkan,
menetapkan dan melaksanakan cara penyelesaian masalah sesuai dengan kemampuan
yang tersedia, serta menilai hasil yang dicapai dan menyusun saran tindak lanjut untuk
lebih meningkatkan mutu pelayanan.

2. Mutu Pelayananadalah kinerja yang menunjukan pada tingkat kesempurnaan pelayanan


kesehatan yang dapat menimbulkan kepuasan pada pasien atau konsumen.

3. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab UKP dan penanggung jawab UKM
wajib berpartisipasi dalam program mutu / kinerja Puskesmas dan keselamatan pasien
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.

4. Kepala puskesmas dan penanggungjawab wajib melakukan kolaborasi dalam


pelaksanaan Program mutu dan keselamatan pasien yang diselenggarakan di seluruh
jajaran puskesmas (jaringan dan Jejaring). Yang dimaksud dengan jaringan adalah
Pustu, Poskeskel, Posyandu. Jejaring adalah dokter / bidan praktek swasta, rumah sakit
dll.

5. Kebijakan Mutu Puskesmas Kampus adalah sebagai berikut:

Pimpinan, jajaran pengelola dan seluruh Pegawai Puskesmas Kampus berkomitmen


memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan inovatif, mematuhi peraturan yang
berlaku dan secara berkesinambungan meningkatkan upaya keselamatan pasien demi
mewujudkan Kelurahan Lorok Pakjo Yang Sehat

6. Komitmen Pegawai Puskesmas Kampus untuk meningkatkan kinerja

1) Memahami konsep manajemen mutu sebagai landasan dalam merubah


pola pikir dan pola kerja yang berfokus pada mutu.
2) Menjalankan kegiatan tugas pokok dan fungsi masing masing sesuai
dengan pedoman manajemen mutu dan SOP yang sudah disahkan.

3) Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkesinambungan dalam


kegiatan program dan pelayanan
4) Melakukan perbaikan secara terus menerus pada seluruh aspek kegiatan
baik program maupun pelayanan
5) Memberikan pelayanan pada masyarakat dengan cepat, tepat, dan
berkualitas.
6) Memberikan pelayanan pada masyarakat dengan sopan santun, ramah
dan bersahaja.
7) Meningkatkan kedisiplinan dan kerjasama tim
8) Berupaya mencari solusi dan inovasi atas setiap permasalahan yang
dihadapi.
9) Bersedia meningkatkan kompetensi dan kualitas diri.
7. Kebijakan mutu dan tata nilai puskesmas dalam memberikan pelayanan
disusun secara bersama dan dituangkan dalam pedoman mutu dan kinerja.

8. Pelaksanaan pelayanan yang memperhatikan budaya mutu dan keselamatan


pasien .

9. Pedoman mutu dan perencanaan mutu/kinerja disusun berdasarkan visi, misi,


dan tujuan Puskesmas.

10. Perencanaan mutu/kinerja puskesmas meliputi ;


a. Pembahasan rumusan Indikator Mutu
b. PembentukanTim Mutu,
c. Sosialisasi Indikator Mutu dan Uraian Tugas Tim Mutu
d. Monitoring pencapaian indikator mutu
e. Pembahasan evaluasi dan rencana tindak lanjut pencapaian indikator
mutu
f. Pelaksanaan audit internal
g. Pelaksanaan pertemuan tinjauan manajemen
h. Kajibanding kinerja dengan puskesmas lain
i. Penilaian perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga.

11. Indikator mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas Kampus dengan
pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh Ketua Tim Mutu, meliputi
indikator manajemen, indikator mutu/kinerja UKM, dan indikator mutu
UKP/kinerja mengacu kepada Permenkes no 43 tahun 2016 dan SK Walikota
no 23 tahun 2017.

12 Penilaian Mutu tidak hanya ditentukan oleh sistem pelayanan yang ada, tetapi
juga perilaku dalam pemberian pelayanan, meliputi faktor input (SDM dan
sarana), proses (kepatuhan petugas terhadap SOP), dan output pelayanan
yaitu cakupan pelayanan yang diberikan.

13 Yang dimaksud dengan tersedianya petugas sesuai standar dilihat dari


kesesuaian pendidikan dengan yang dipersyaratkan dan atau sertifikat
pelatihan terkait.
LAMPIRAN 2.

TIM MANAJEMEN MUTU PUSKESMAS KAMPUS

Penanggungjawab : dr.Yuliarni,M.Kes
Ketua Tim Mutu : dr.Jamhari Farzal
Sekretais : Lydia Yuliana,S.ST
Evilia Aisyah,S.Kep,Ns
Tim Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI)
Koordinator : Salmah,AMKL
Anggota : Olivia
Hikmawati,AMAK
Peny Aides,AMKG
Anggi Afra Wigati,AM.Kep
Yunita Maulina
Yumita,AM.Keb
Oktariani,AM.keb
Yuliana Nurhaida,AM.Keb
Tim Survey dan Penanganan
Keluhan Pelanggan
Koordinator : Wiwien Ekasari,SKM
Anggota : Kartini
Surtika,AMKG
Yusmidar,AM.Keb
Ely Sartika,AM.Keb
Fitri Marlina
Siti Aisyah
Reliana,AM.Keb
Tim Audit Internal
Koordinator : Novitri Susanty,AM.Kep
Anggota : Willi Sutri,AM.Kep
Pera Kurniati,AM.Kep
Dewi,S.IP
Nevertitivani,AM.Keb
Mita
Zakila
Meta Yuniarti Riska,AM.Keb
Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
Koordinator : M.Amin Arigosaci, SKM
Tim Admen
Ketua : Novi Andriani, SKM
Sekretaris : Amal
Tim UKM
Ketua : drg.Naning Ernawati
Sekretaris : Intan Komalasari, AMAK
Tim UKP
Ketua : dr.Widia Trisusanty,MARS
Sekretaris : Sri Wahyuni, AMG
URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TIM MUTU PUSKESMAS KAMPUS

1. Penanggungjawab
Bertanggung jawab atas terselenggaranya manajemen mutu di Puskesmas
Kampus.
2. Ketua Tim Mutu
a.a. Merencanakan pelaksanaan manajemen mutu dan mutu pelayanan di
Puskesmas Kampus.
b.b. Mengkoordinir pelaksanaan mutu di PuskesmasKampus.
c.c. Memonitor pelaksanaan mutu di PuskemasKampus.
d.d. Membudayakan kegiatan perbaikan mutu dan kinerja secara
berkesinambungan.
e.e. Memastikan semua kebijakan mutu dilaksanakan dalam setiap aktifitas
pelayanan.
3 Sekretariat Tim Mutu
a. Bertanggung jawab atas penyimpanan dan pengendalian dokumen mutu
b. Membuat laporan Rapat Tinjauan Manajemen
c. Menyusun pendokumentasian
4. Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
a. Menyusun, rencana kegiatan PPI
b. Membuat SOP PPI
Melaksanakan
c. sosialisasi PPI di Puskesmas
d. Melaporkan kasus PPI sewaktu waktu dan melaporkannya ke Ketua Tim
Mutu untuk ditindaklanjuti dan memastikan rencana tindak lanjut
dilaksanakan.
e. Menyampaikan hasil laporan PPI dalam lokakarya mini bulanan Puskesmas.
f. Membuat laporan evaluasi dan rencana tindak lanjut kegiatan PPI setiap 3
bulan
g Melaksanakan tindak lanjut
h Melakukan evaluasi tindak lanjut yang sudah dilaksanakan
5 Tim Survey dan Penanganan Keluhan Pelanggan
a. Menyusun rencana kegiatan survey
b. Melakukan Survey Mawas diri untuk mendapatkan informasi tentang
kebutuhan dan harapan masyarakat.
c. Melakukan survey kepuasan pasien
d. Melakukan survey kepuasan masyarakat (UKM)
e. Menerima laporan keluhan pelanggan bersumber dari call centre:
Puskesmas Kampus dengan nomor 085377492724, 08127139117 (telpon,
sms dan whatsapp), email Puskesmas Kampus yaitu:
puskesmaskampus@yahoo.co.iddan kotak saran yang ada di puskesmas;
f. Membuka kotak saran setiap hari Sabtu dan membuat pencatatan
g. Merekap form puas tidak puas setiap hari Sabtu
h. Melakukan monitoring catatan kotak saran, keluhan pelanggan melalui SMS
center, form puas tidak puas setiap bulan
i. Melakukan evaluasi dan analisa keluhan pelanggan melalui kotak puas tidak
puas dan kotak saran setiap 3 bulan
j. Membuat laporan kepada Ketua Tim Mutu untuk dibahas dalam Rapat
Tinjauan Manajemen dan ditinjaklanjuti.
6 Tim Audit Internal

a. Membuat jadwal pelaksanaan audit sesuai dengan manual mutu


b. Membuat rencana audit
c. Melaksanakan audit
d. Melaporkan hasil audit kepada Ketua Tim Mututu untuk dibahas dalam
Rapat Tinjauan Manajemen dan ditinjaklanjuti.
Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)

a. Menyusun rencana kegiatan tim PMKP


b. Menyusun indikator mutu dan targetnya.
c. Melakukan sosialisasi tentang PMKP kepada seluruh pegawai puskesmas
d. Melakukan monitoring pencapaian indikator mutu setiap bulan.
e. Melakukan evaluasi dan analisa serta tindak lanjut pencapaian indikator
mutu setiap triwulan
f. Menerima laporan dari unit & poli mengenai kejadian Sentinael, Kejadian
Tidak Diharapkan, Kejadian Nyaris Cidera, Kejadin Tidak Cidera dan
Kejadian Potensi Cidera.
g. Melaporkan kejadian sentinael, KTD, KNC, KTC dan KPC sewaktu waktu ke
Ketua Tim Mututu untuk ditindaklanjuti dan memastikan rencana tindak
lanjut dilaksanakan.
h. Melakukan monitoring kegiatan PMKP setiap bulan.
i. Melakukan evaluasi dan analisa kegiatan PMKP serta rencana
tindaklanjutnya setiap triwulan.
j Membuat laporan hasil kegiatan ke kepala Puskesmas setiap 6 bulan sekali
untuk dibahas dalam Rapat Tinjauan Manajemen dan ditinjaklanjuti.
LAMPIRAN 3.
Penetapan Indikator Mutu dan Kinerja Puskesmas Kampus adalah sebagai berikut :

1. INDIKATOR MUTU PRIORITAS (UKM)

INDIKATOR
NO JENIS PELAYANAN TARGET Cara Pengukuran
Jenis Uraian

Pelayanan Kesehatan Ibu Jumlah ten aga pelayanan KIA sesuai standar
1 Input Tersedianya petugas KIA yang kompeten 100% x100 %
Hamil sesuai standar jumlah seluruh te naga KIA

Kepatuhan petugas terhadap SOP Jumlah langkah SOP pelayanan Ibu Hamil yang dipatuhi
Proses 100% x100 %
pelayanan ibu hamil dengan 10 T jumlah seluruh langkah pada SOP Pelayanan Ibu Hamil

Jumlah ibu hamil yang dilayani sesuai Jumlah ibu hamil yang dilayani
Output 100% x100 %
standar jumlah seluruh ibu hamil

Pelayanan Kesehatan Ibu


Tersedianya petugas KIA/KB yang Jumlah ten aga pelayanan KIA/KB sesuai standar
2 Bersalin (Masa Nifas) sesuai Input 100% x100 %
kompeten jumlah seluruh te naga KIA/KB
standar

Kepatuhan petugas terhadap SOP Jumlah langkah SOP pelayanan Ibu bersalin yang dipatuhi
Proses 100% x100 %
pelayanan ibu bersalin (Ibu Nifas) jumlah seluruh langkah pada SOP Pelayanan Ibu bersalin

Jumlah ibu bersalin yang dilayani sesuai Jumlah ibu bersalin yang dilayani
Output 100% x100 %
standar jumlah seluruh ibu bersalin

Pelayanan Kesehatan Bayi Tersedianya petugas pelayanan Anak yang Jumlah ten aga pelayanan Anak sesuai standar
3 Input 100% x100 %
Baru lahir sesuai standar kompeten jumlah seluruh te naga Anak
Kepatuhan petugas terhadap SOP Jumlah langkah SOP pelayanan bayi baru lahir yang dipatuhi
Proses 100% x100 %
pelayanan kesehatan bayi baru lahir jumlah seluruh langkah pada SOP Pelayanan bayi baru lahir

Jumlah bayi baru lahir yang dilayani Jumlah bayi baru lahir yang dilayani sesuai standar
Output 100% x100 %
sesuai standar jumlah seluruh bayi baru lahir

Pelayanan Kesehatan Balita Tersedianya petugas Kesehatan anak yang Jumlah ten aga pelayanan kesehatan anak sesuai standar
4 Input 100% x100 %
sesuai standar kompeten jumlah seluruh te naga Kesehatan anak

Kepatuhan petugas terhadap SOP Jumlah langkah SOP yankes balita yang dipatuhi
Proses 100% x100 %
pelayanan kesehatan Balita jumlah seluruh langkah pada SOP Pelayanan balita

Jumlah balita yang dilayani


Output Jumlah balita yang dilayani sesuai standar 100% x100 %
jumlah seluruh balita

Pelayanan Kesehatan Usia


Tersedianya petugas kesehatan anak yang Jumlah ten aga pelayanan kesehatan anak sesuai standar
5 Pendidikan Dasar sesuai Input 100% x100 %
kompeten jumlah seluruh te naga Kesehatan anak
standar

Kepatuhan petugas terhadap SOP Jumlah langkah SOP yankes anak usia dikdas yang dipatuhi
Proses 100% x100 %
pelayanan anak Usia Pendidikan Dasar jumlah seluruh langkah SOP Pelayanan anak usia dikdas

Jumlah anak Usia Pendidikan Dasar yang Jumlah anak usia dikdas yang dilayani
Output 100% x100 %
dilayani sesuai standar jumlah seluruh anak usia dikdas

Pelayanan Kesehatan Usia Tersedianya petugas kesehatan yang Jumlah ten aga pelayanan kesehatan umum sesuai standar
6 Input 100% x100 %
Produktif (15-59 tahun) kompeten jumlah seluruh te naga kesehatan umum
Kepatuhan petugas terhadap SOP
Jumlah langkah SOP yankes umum yang dipatuhi
Proses pelayanan Kesehatan Usia Produktif 100% x100 %
jumlah seluruh langkah SOP yankes umum
(15-59 tahun)

Jumlah Usia Produktif (15-59 tahun) yang Jumlah usia produktif yang dilayani
Output 100% x100 %
dilayani sesuai standar jumlah seluruh usia produktif

Pelayanan Kesehatan Usia Tersedianya petugas kesehatan Lansia Jumlah ten aga pelayanan kesehatan Lansia sesuai standar
7 Input 100% x100 %
Lanjut sesuai standar yang kompeten jumlah seluruh te naga kesehatan Lansia

Kepatuhan petugas terhadap SOP Jumlah langkah SOP yankes Lansia yang dipatuhi
Proses 100% x100 %
pelayanan kesehatan Lansia jumlah seluruh langkah SOP yankes Lansia

Jumlah Lansia yang dilayani sesuai Jumlah Lansia yang dilayani


Output 100% x100 %
standar jumlah seluruh Lansia

Pelayanan Kesehatan Pasien Tersedianya petugas Hipertensi sesuai Jumlah ten aga pelaksana hipertensi yang terlatih
8 Input 100% x100 %
Hipertensi Sesuai standar standar jumlah seluruh te naga perawat

Kepatuhan petugas terhadap SOP Jumlah langkah SOP yankes Hipertensi yang dipatuhi
Proses 100% x100 %
pelayanan pasien hipertensi jumlah seluruh langkah SOP yankes Hipertensi

Jumlah Pasien hipertensi yang dilayani Jumlah pasien hipertensi yang dilayani sesuai standar
Output 100% x100 %
sesuai standar jumlah seluruh pasien hipertensi

Pelayanan Kesehatan Pasien Tersedianya petugas pelayanan DM yang Jumlah ten aga pelayanan Diabetes sesuai standar
9 Input 100% x100 %
DM sesuai Standar kompeten jumlah seluruh te naga Poli Umum dan Lansia
Kepatuhan petugas terhadap SOP Jumlah langkah SOP yankes Diabetes Melitus yang dipatuhi
Proses x100 %
pelayanan Pasien DM jumlah seluruh langkah SOP yankes Diabetes Melitus

Jumlah Pasien DM yang dilayani sesuai Jumlah pasien DM yang dilayani


Output 100% x100 %
standar jumlah seluruh pasien DM

Pelayanan Kesehatan Pasien


Tersedianya petugas yankes Jiwa yang Jumlah ten aga pelayanan kesehatan Jiwa sesuai standar
10 dengan gangguan jiwa berat Input 100% x100 %
kompeten jumlah seluruh te naga perawat
sesuai standar

Kepatuhan petugas terhadap SOP Jumlah langkah SOP yankes ODGJ yang dipatuhi
Proses 100% x100 %
pelayanan gangguan jiwa berat jumlah seluruh langkah SOP yankes ODGJ

Jumlah ODGJ yang dilayani


Output Jumlah ODGJ yang dilayani sesuai standar 100% x100 %
jumlah seluruh ODGJ

Pelayanan Kesehatan Pasien Jumlah ten aga pelayanan TB sesuai standar


11 Input Tersedianya petugas TB yang kompeten 100% x100 %
Tuberkulosis sesuai standar jumlah seluruh te naga perawat

Kepatuhan petugas terhadap SOP Jumlah langkah SOP yankes TB yang dipatuhi
Proses 100% x100 %
pelayanan Pasien Tuberkulosis jumlah seluruh langkah SOP yankes TB

Jumlah pasien TB yang dilayani sesuai Jumlah pasien TB yang dilayani


Output 100% x100 %
standar jumlah seluruh pasien TB

Pelayanan Kesehatan OD Tersedianya petugas Yankes ODHA yang Jumlah ten aga pelayanan OD Resiko HIV sesuai standar
12 Input 100% x100 %
Resiko HIV sesuai standar kompeten jumlah seluruh te naga kesehatan OD Resiko HIV
Kepatuhan petugas terhadap SOP Jumlah langkah SOP yankes OD Resiko HIV yang dipatuhi
Proses x100 %
pelayanan HIV AIDS jumlah seluruh langkah SOP yankes OD Resiko HIV

Jumlah Orang Dengan Resiko Terinfeksi Jumlah OD Resiko HIV yang dilayani
Output 100% x100 %
HIV yang dilayani sesuai standar jumlah seluruh OD Resiko HIV
2. INDIKATOR MUTU KLINIS (UKP)

INDIKATOR
NO JENIS PELAYANAN TARGET Cara Pengukuran
Jenis Uraian

Pelayanan pendaftaran dan Tersedianya tenaga terlatih dibagian Jumlah ten aga pendaftara n yang terlatih
1 Input 100% x100 %
rekam medik pendaftaran dan rekam medik jumlah seluruh te naga bagian pendaftara n

Kepatuhan petugas terhadap SOP alur Jumlah langkah SOP alur pendaftara n yang dipatuhi
Proses 100% x100 %
pendaftaran jumlah seluruh langkah SOP alur pendaftara n

Waktu penyediaan dokumen rekam Jumlah Rekam Medis yang tersedia dalam waktu  5 mnt
Output 85% x100 %
medik ≤ 5 menit jumlah seluruh Rekam Medis yang tersedia

Jumlah ten aga pelaksana di poli gigi yang kompeten


2 Pelayanan Kesehatan Gigi Input Tersedianya petugas gigi yang kompeten 100% x100 %
jumlah seluruh te naga pelaksana di poli gigi

Kepatuhan petugas terhadap SOP Jumlah langkah SOP Pulpitis reversibel yang dipatuhi
Proses 100% x100 %
penanganan pulpitis reversibel jumlah seluruh langkah SOP Pulpitis reversibel

jumlah pasien pulpitis reversibel yang ditangani sesuai SOP


Output Pelayanan pulpitis reversibel sesuai SOP 100% x100 %
jumlah kunjungan Pulpitis Reversibel yang berobat

3 Tersedianya tenaga pelayanan farmasi Jumlah ten aga farmasi terlatih


Pelayanan Kefarmasian Input 100% x100 %
sesuai standar jumlah seluruh te naga farmasi

Kepatuhan petugas terhadap SOP Jumlah langkah SOP pelayanan resep obat yang dipatuhi
Proses 100% x100 %
pelayanan resep sesuai standar jumlah seluruh langkah SOP pelayanan resep obat
Waktu tunggu pelayanan obat jadi ≤ 5 Waktu sejak resep obat diambil petugas obat sampai obat
Output 85%
menit diserahkan ke paien

Tersedianya Petugas Laboratorium Jumlah ten aga Laboratori um sesuai standar


4 Pelayanan Laboratorium Input 100% x100 %
terlatih diagnostik mikroskopis jumlah seluruh te naga Laboratori um

Kepatuhan Petugas terhadap SOP


Jumlah langkah SOP Pemeriksaa n BTA yang dipatuhi
Proses pemeriksaan sputum BTA sesuai 100% x100 %
jumlah seluruh langkah SOP Pemeriksaa n BTA
standar

Waktu tunggu hasil pelayanan jumlah sampel BTA yang diperiksa  2,5 jam
Output 100% x100 %
laboratorium sputum BTA ≤ 2,5 jam jumlah seluruh sampel BTA

Pelayanan Kesehatan Tersedianya petugas kesehatan Jumlah ten aga kesehatan tradisonal terlatih
5 Input 100% x100 %
Tradisional Intergrasi tradisional sesuai standar jumlah seluruh te naga kesehatan tradisiona l

Kepatuhan petugas terhadap SOP Alur


Jumlah langkah SOP pelayanan kestrad yang dipatuhi
Proses pelayanan Kesehatan tradisional di 100% x100 %
jumlah seluruh langkah SOP pelayanan kestrad
puskesmas

Jumlah pasien yang dilayani kesehatan Jumlah kunjungan di griya


Output 10% x100 %
tradisional jumlah kunjungan puskesmas

Tersedianya tenaga konseling sanitasi Jumlah ten aga sanitasi sesuai standar
6 Kesehatan Lingkungan Input 100% x100 %
sesuai Standar jumlah seluruh te naga sanitasi

Kepatuhan petugas terhadap SOP


Jumlah langkah SOP pelayanan konseling sanitasi yang dipatuhi
Proses pelayanan konseling Sanitasi sesuai 100% x100 %
jumlah seluruh langkah SOP pelayanan konseling sanitasi
standar di Puskesmas
Jumlah pasien penyakit berbasis
Jumlah pasien diare yang dilayani konseling sanitasi
Output lingkungan yang berpotensi KLB yang 10% x100 %
jumlah kunjungan pasien diare di puskesmas
dilakukan konseling sanitasi

Tersedianya petugas pelaksana yang Jumlah ten aga gizi sesuai standar
7 Pelayanan Gizi Input 100% x100 %
terlatih jumlah seluruh te naga gizi

Kepatuhan petugas terhadap SOP Jumlah langkah SOP pelayanan konseling gizi yang dipatuhi
Proses 100% x100 %
pelayanan konseling gizi jumlah seluruh langkah SOP pelayanan konseling gizi

Jumlah pasien yang mendapat konseling gizi


Output Jumlah pasien yang dikonseling gizi 10% x100 %
jumlah pasien yang dirujuk konseling gizi

3. INDIKATOR MUTU ADMINISTRASI

INDIKATOR
No Uraian Target Cara Pengukuran
Jenis Uraian

Laporan SP2TP tepat Laporan yang terkumpul di bagian Tata usaha sebelum tgl 5 setiap
1 Input Tersedianya laporan SP2TP 100%
waktu bulan

Kelengkapan Laporan Yang terkumpul di Tata Usaha sebelum tgl 5


Proses Kepatuhan petugas terhadap SOP SP2TP 100%
setiap bulan

Jumlah laporan SP2TP yang terkirim


Output Laporan SP2TP terkirim setiap tanggal 5 100% x100 %
jumlah seluruh laporan SP2TP
Lampiran 4.

Manajemen Resiko dan Keselamatan Pasien

1. Manajemen resikoadalah pendekatan proaktif untuk mengidentifikasikan,


mengevaluasi dan memprioritaskan resiko untuk mengurangi resiko cedera dan
kerugian pada pasien, karyawan rumah sakit, pengunjung dan organisasi sendiri.

2. Keselamatan Pasienadalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan


pasien lebih aman untuk mencegah cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
menjalankan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil.

3. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan UKP
maupun penyelenggaraan UKM.

4. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel, kejadian tidak
diharapkan (KTD), kejadian nyaris cedera (KNC), kejadian tidak cedera (KTC) dan
keadaan potensial cedera (KPC).

5. Area prioritas ditetapkan berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring
dan evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/keluarga/staf dengan
mempertimbangan kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya masalah.

6. Penetapan area prioritas masalah di Puskesmas Kampus adalah sebagai berikut:


a. Metode Delbeque
b Area permasalahan Pelayanan Klinis di Puskesmas Kampus
c. Penetapan Masalah Berdasarkan Indikator Mutu Pelayanan
d. Penghitungan Menggunakan skoring rentang 0-10
e. Prioritas Berdasarkan skoring nilai tertinggi
f. Cara Penghitungan Penentuan area prioritas dihitung dengan
menggunakan kriteria high risk, high volume, high
cost.
7.
Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan indikator,
pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindak lanjuti dalam upaya
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.

8. Indikator penilaian perilaku pemberi layanan klinis :


a. Petugas memberikan pelayanan dengan mengedepankan 5S (senyum,
sapa, salam, santun dan sopan)
b. Petugas berpenampilan rapi selama pelayanan
c. Petugas menggunakan papan nama

7. Penilaian indikator perilaku pemberi layanan klinis :


a) Tiap tenaga klinis akan dinilai dengan daftar tilik evaluasi perilaku petugas
dalam pelayanan klinis (kepatuhan terhadap SOP)
b) Perilaku petugas dalam layanan klinis dimonitor setiap bulan, kemudian
dievaluasi setiap triwulan dan disusun rencana tindaklanjutnya.

8. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan indikator,


pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindak lanjuti dalam upaya
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.

9. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui standarisasi


peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
10. Program dan kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien,
termasuk di dalamnya program peningkatan mutu laboratorium dan program
peningkatan mutu pelayanan obat.

11. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan pasien
perlu direncanakan sebagai bagian dari perbaikan mutu dan keselamatan pasien.

12. Pertemuan sosialisasi dan kordinasi untuk menyampaikan upaya perbaikan


. mutu/kinerja puskesmas dan keselamatan pasien melibatkan/memberdayakan
lintas sektor, lintas program, dan masyarakat sebagai pengguna pelayanan
untuk berperan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan
tindak lanjut program-program kegiatan mutu/kinerja puskesmas dan
keselamatan pasien.

13. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di bawah ini:

a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas, danperencanaan
Puskesmas,
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, masyarakat, dan staf,
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman pelayanan UKP,
kepustakaan ilmiah dan berbagai panduan dari profesi maupun panduan dari
Kementerian Kesehatan, Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat,
d. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko,
e. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di
Puskesmas,
f. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik,
g. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait,
h. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sistem
pelayanan.

14. Seluruh kegiatan mutu/kinerja puskesmas dan keselamatan pasien


didokumentasikan.

15. Ketua Tim Mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien kepada Kepala Puskesmas tiap tribulan.(sesuai kondisi pkm).

16. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf, serta


mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial bermasalah, maka
area prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu/kinerja
pelayanan klinis dan keselamatan pasien adalah:
a. Pencapaian 7 sasaran keselamatan pasien.
b. Pelayanan pendaftaran dan rekam medik
c. Pelayanan Farmasi
d. Pelayanan Laboratorium
e. Pelayanan Tindakan dan Kegawatan
f. Pelayanan DOTS

17. Standar Sasaran keselamatan pasien adalah :


a) Setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus menyelenggarakan
Keselamatan Pasien.

b) Penyelenggaraan Keselamatan Pasien dilakukan melalui pembentukan


sistem pelayanan yang menerapkan:
a. standar Keselamatan Pasien;
b. sasaran Keselamatan Pasien; dan
c. tujuh langkah menuju Keselamatan Pasien.

c) Sistem pelayanan harus menjamin pelaksanaan:


 asuhan pasien lebih aman, melalui upaya yang meliputi asesmen risiko,
identifikasi dan pengelolaan risiko pasien;
 pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden, dan
tindak lanjutnya; dan
 implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil.

d) Standar Keselamatan Pasien meliputi standar:


a. Hak pasien;
b Pendidikan bagi pasien dan keluarga;
c. Keselamatan Pasien dalam kesinambungan pelayanan.
d. Penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi
dan peningkatan Keselamatan Pasien;
e. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan Keselamatan Pasien;
f. Pendidikan bagi staf tentang Keselamatan Pasien; dan
g. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai Keselamatan
pasien.

e). Sasaran Keselamatan Pasien meliputi tercapainya hal-hal:


 mengidentifikasi pasien dengan benar;
 meningkatkan komunikasi yang efektif;
 meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai;
 memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar,
pembedahan pada pasienyang benar;
 mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan; dan
 mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh.

f). Tujuh langkah menuju Keselamatan Pasien terdiri atas:


a. membangun kesadaran akan nilai Keselamatan Pasien;
b. memimpin dan mendukung staf;
c. mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko;
d. mengembangkan sistem pelaporan;
e. melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien;
f. belajar dan berbagi pengalaman tentang Keselamatan Pasien; dan
g. mencegah cedera melalui implementasi sistem Keselamatan Pasien.

LAMPIRAN 5.
INDIKATOR KINERJA PROGRAM PUSKESMAS DAN EVALUASINYA

a) Kinerja Puskesmas wajib dimonitor setiap bulan dan dievaluasi tiap triwulan.
b) Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada di
Puskesmas, baik kinerja manajerial, kinerja pelayanan UKM maupun kinerja
pelayanan UKP
c) Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap Upaya
Puskesmas
d) Monitoring dan Penilaian kinerja dilakukan secara periodik, baik bulanan, tri
bulan, dan tahunan
e) Monitoring penillaian kinerja bulanan dilaporkan saat rapat lokakarya mini
bulanan di puskesmas (Lokmin bulanan).
f) Monitoring dan evaluasi penillaian kinerja triwulan dilaporkan saat rapat Lintas
Sektor Tribulan.
g) Monitoring dan evaluasi penillaian kinerja selama satu tahun disampaikan dalam
Laporan Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP)
h) Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-pihak
terkait.
i) Hasil analisis kinerja dibandingkan dengan standar dan dilakukan kajibanding
dengan Puskesmas yang lain
j) Hasil monitoring dan evaluasi kinerja, serta hasil kajibanding harus ditindak
lanjuti dalam bentuk perbaikan.
k) Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
l) Indikator kinerja program puskesmas adalah sebagai berikut:
INDIKATOR KINERJA PROGRAM PUSKESMAS KAMPUS

NO PROGRAM INDIKATOR Cara Pengukuran Target


Cakupan kunjungan pertama ibu hamil Jumlah ibu hamil yg mendapat pelayanan pertama ANC
1 Kesehatan IBU 1 100%
(K1) Jumlah seluruh sasaran ibu hamil
Cakupan kunjungan lengkap ibu hamil Jumlah ibu hamil yg mendapat pelayanan ANC 4 kali
2 99%
(K4) Jumlah seluruh sasaran ibu hamil
Jumlah ibu bersalin ditolong nakes kompeten di fasyankes
3 Cakupan persalinan (Linakes) 98%
Jumlah seluruh sasaran ibu bersalin
Jumlah ibu hamil, bersalin & nifas kompilkasi yg mendapat penanganan
4 Cakupan komplikasi obstetri ditangani 80%
20% dari Jumlah seluruh sasaran ibu hamil
Jumlah ibu nifas yg mendapat pelayanan pada 6 jam - 3 hari
5 Cakupan kunjungan nifas pertama 98%
Jumlah seluruh sasaran ibu nifas
Jumlah ibu nifas yg mendapat pelayanan 3 kali
6 Cakupan kunjungan nifas lengkap 96%
Jumlah seluruh sasaran ibu nifas
Jumlah pasangan usia subur yg menggunaka n kontraseps i
7 Cakupan KB aktif 78%
Jumlah seluruh sasaran pasangan usia subur
Jumlah ibu bersalin yg menggunaka n kontraseps i
8 Cakupan KB pasca Salin 60%
Jumlah seluruh sasaran ibu bersalin
Kesehatan Jumlah neonatus yg mendapat pelayanan pada usia 0 - 3 hari
2 1 Cakupan kunjungan neonatal pertama 96%
Anak Jumlah seluruh sasaran neonatus
Jumlah neonatusyg mendapat pelayanan 3 kali
2 Cakupan kunjungan neonatal lengkap 95%
Jumlah seluruh sasaran neonatus
Jumlah neonatus dengan komplikasi yg mendapat penanganan
3 Cakupan komplikasi neonatus ditangani 85%
15% dari Jumlah seluruh sasaran neonatus
Jumlah bayi yg mendapat pelayanan sesuai standar 4 kali
4 Cakupan Kunjungan Bayi 93%
Jumlah seluruh sasaran bayi
Jumlah balita yg mendapat pelayanan sesuai standar
5 Cakupan kunjungan balita 90%
Jumlah seluruh sasaran balita
Jumlah APRAS yg mendapat pelayanan sesuai standar
6 Cakupan kunjungan APRAS 90%
Jumlah seluruh sasaran APRAS
Jumlah sekolah yang dilakukan penjaringa n
7 Cakupan penjaringan siswa kelas I.VII,X 100%
Jumlah seluruh sasaran sekolah
Jumlah anak panti yg mendapat pelayanan skrining sesuai standar
8 Cakupan pelayanan anak panti 100%
Jumlah seluruh sasaran anak panti
Jumlah anak SLB yg mendapat pelayanan skrining sesuai standar
9 Cakupan pelayanan anak di SLB 100%
Jumlah seluruh sasaran anak SLB
Jumlah balita yg ditimbang BB setiap bulan
3 GIZI 1 Cakupan Balita ditimbang (D/S) 85%
Jumlah seluruh sasaran balita
Jumlah balita 0 - 59 bulan dg status gizi kurang indikator BB/TB
2 Prevalensi Balita gizi kurang ≤ 15%
Jumlah seluruh sasaran anak balita
Jumlah balita 0 - 59 bulan dg status gizi buruk indikator BB/TB
3 Prevalensi gizi buruk ≤ 1%
Jumlah seluruh sasaran anak balita
Jumlah ibu hamil dengan LILA  23,5 cm
4 Prevalensi Bumil KEK ≤ 10%
Jumlah seluruh sasaran ibu hamil
Cakupan balita gizi buruk mendapat Jumlah balita 0 - 59 bulan dg status gizi buruk mendapat perawatan
5 100%
perawatan Jumlah seluruh sasaran balita gizi buruk
Cakupan balita 0-24 bulan dari KK miskin Jumlah balita 0 - 24 bln kurang gizi dr KK miskin yg mendapat MP -ASI
6 100%
yg mendapat MP ASI/PMT Jumlah seluruh balita 0 - 24 bulan dr KK miskin yg kurang gizi
Jumlah bayi 0 - 6 bln yg mendapat ASI saja selama 6 bulan
7 Cakupan ASI Eksklusif 73%
Jumlah seluruh sasaran bayi 0 - 6 bulan
Jumlah bumil yg mendapat Fe 90 tablet
8 Cakupan bumil mendapat Fe 90 tablet 97%
Jumlah seluruh sasaran bumil
Jumlah ibu bersalin yg mendapat v it A 200.000 IU sebanyak 2 kali
9 Cakupan vitamin A Bufas 96%
Jumlah seluruh sasaran ibu bersalin
Jumlah balita usia 6 - 11 bulan dan 12 - 59 bulan yg mendapat v itamin A
10 Cakupan vitamin A bayi balita 90%
Jumlah seluruh sasaran anak balita usia 6 bulan - 59 bulan
Jumlah bumil KEK yg mendapat PMT selama 90 hr
11 Cakupan bumil KEK mendapat PMT 70%
Jumlah seluruh sasaran bumil KEK
Jumlah bayi baru lahir yg mendapat IMD
12 Cakupan bayi baru lahir yg mendapat IMD 94%
Jumlah seluruh sasaran bayi baru lahir
Cakupan remaja putri mendapat tablet Jumlah remaja putri usia 12 - 18 th yg mendapat t ablet Fe
13 20%
tambah darah Jumlah seluruh remaja putri usia 12 - 18 tahun
Cakupan balita yg mempunyai KMS/buku Jumlah bayi balita yang mempunyai KMS
14 85%
KIA Jumlah seluruh sasaran bayi balita
Jumlah bayi balita yang naik timba ngannya
15 Cakupan balita naik timbangannya (N/D) ≥ 90%
Jumlah seluruh sasaran bayi balita
Jumlah bayi balita yang tidak naik timba ngannya 2 kali berturut
16 Cakupan 2T/D ≤ 5%
Jumlah seluruh sasaran bayi balita
Jumlah RT yg menggunaka n garam Yodium
17 Cakupan garam yodium RT 100%
Jumlah seluruh sampel RT (10 KK) yg diperiksa
Jumlah pra lansia (usia 45 - 59 tahun) yg dilayani sesuai standar
4 Lansia 1 Cakupan pelayanan pra Lansia 40%
Jumlah seluruh sasaran pralansia
Jumlah lansia (usia  59 th) yg dilayani sesuai standar
2 Cakupan pelayanan Lansia 74%
Jumlah seluruh sasaran lansia
5 Perkesmas % sasaran binaan perkesmas 2,66% x jumlah penduduk 90%
Melaksanakan asuhan mandiri dengan
6 Yankestrad 100%
pemanfaatan TOGA dan akupreser
Indera
7 Persentase angka kebutaan 1,5% x jumlah penduduk 90%
Penglihatan
Indera
8 Persentase angka ketulian 0,4% x jumlah penduduk 90%
Pendengaran
9 Kes Jiwa 1 Pesentase penemuan kasus 15% x jumlah kunjungan puskesmas 60%
Jumlah ODGJ berat yang dilayani sesuai standar
2 Cakupan pelayanan kes ODG jiwa berat 100%
Jumlah seluruh ODGJ
Kesehatan
10 Melaksanakan pengukuran kebugaran 80%
Olahraga
Tempat kerja yang menyediakan ruang
11 UKK 75%
ASI

12 Kes Gigi mulut Jumlah kunjungan per hari 12 org / hari 90%

Surveilens dan
13 1 Pelacakan/ penemuan kasus AFP 2/100.000 x jumlah penduduk < 15 tahun 100%
bencana

% Kelurahan mengalami KLB yang


2 Jumlah KLB / Jumlah KLB yang ditangani x 100% 100%
ditangani < 24 jam
14 KESLING 1 Tempat Pengolahan Makanan (TPM) Jumlah TPM yang bersertifikat / Jumlah TPM yang terdaftar x 100% 80%

2 Penduduk penguna sarana air bersih Jumlah penduduk pemakai air bersih / Total Jumlah penduduk x 100% 90%

3 Sarana tempat-tempat Umum Jumlah TTU yang memenuhi syarat/ Jumlah ttu yang diperiksa x 100% 80%

Perumahan dan Lingkungan Rumah


4 Jumlah rumah yang memenuhi syarat / Jumlah rumah yang ada x 100% 80%
Sehat
Jumlah penderita pneumonia balita yang
P2 ISPA harus ditemukan / dicapai di suatu wilayah 3,61 % x jumlah balita 100%
dalam satu tahun
Jumlah penderita diare usia balita yang
P2 DIARE 843 / 1000 x Jumlah penduduk balita x 20 % 100%
harus ditemukan dalam 1 tahun
Cakupan penderita DBD yang ditangani
berupa 100% dari temuan kasus DBD di 49/100.000
P2 DBD IR = Jumlah Kasus x 100 “ Jumlah Penduduk
tindaklanjuti dengan penyelidikan jlh penduduk
epidemiologi
Semua Kasus gigitan di tatalaksana
P2 RABIES Jumlah Kasus gigitan sesuai standar / semua jumlah kasus gigitan x 100 % 100%
sesuai standar
Dari antigen HB0 samapi campak by name by adress di kohor bayi
P2 IMUNISASI 1 Imunisasi dasar lengkap (IDL) 92%
Puskesmas
Dari antigen BCG samapi campak by name by adress di Kohor bayi
2 UCI 86%
puskesmas
Jumlah siswa kelas 1 SD/MI yang diimunisasi / sasaran kelas 1 SD/MI x 100
3 Bias Campak 95%
%
Jumlah siswa kelas 1 SD/MI yang di imunisasi / sasaran kelas 1 SD/MI x 100
4 Bias DT/TD % (DT), Jumlah siswa kelas 2 dan 3 SD/MI yang diimunisasi / sasaran kelas, 95%
2, dan 3 SD/MI x 100%

Campak = jumlah batita yang diimunisasi / sasaran batita x 100 %


5 Imunisasi lanjutan pada batita 80%
DPT-HB-Hib = jumlah batita yang diimunisasi / sasaran batita x 100%

6 Imunisasi pada TT WUS dan Bumil Jumlah Td 2+ pada WUS dan Bumil / sasaran WUS dan Bumil X 100% > 80%

P2 TB 1 CDR (Case Detection Rate) Estimasi 1,6 / 1000 x Jumlah Penduduk > 70%
2 Case Notification Rate (CNR) Peningkatan penemuan kasus tb semua type per 1000 penduduk > 5%/ tahun
Jumlah pend tb BTA (+) yang sembuh
3 Cure Rate (CR) > 85%
jumlah semua pend BTA (+) yang diobati x 100 %

Cakupan pelayanan kesehatan org Jumlah pasien yg diobati sesuai DOTS


4 x 100% 100%
dengan TB Jumlah pasien TB yg ditemukan setahun

PTM 1 Prevalensi tekanan darah tinggi Persentase puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu 100%

2 Mempertahankan Prevalensi obesitas Persentase desa / kelurahan yang melaksanakan kegiatan Posbindu PTM 20%
- Persentase perempuan usia 30-50 tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan
payudara
Prevalensi merokok pada penduduk usia - Persentase kab/kota yang melaksanakan kebijakan kawasan Tanpa Rokok (KTR),
3 20%
< 18 tahun minimal 50 % sekolah
- % kab/kota yang melakukan pemeriksaan kesehatan pengemudi di terminal utama
Persentase pelaksanaan deteksi dini ibu
HEPATITIS Jumlah bumil yang dilakukan deteksi hepatitis / 12.500 x 100% 100%
hamil
Penemuan kasus kusta baru per 100.000 < 5 /100.000
KUSTA Jumlah kasus kuata baru / jumlah perduduk x 100.000
penduduk pddk
Jaminan
Kesehatan &
1 Cakupan kelurahan siaga aktif Jumlah UKBM /jumlah penduduk x 100.000 100%
Pemberdayaan
Masyarakat
Jumlah siswa yg dilakukan penjaringa n
2 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD x 100% 100%
Jumlah tot al siswa di sekolah
Cakupan penjaringan kesehatan siswa Jumlah siswa yg dilakukan penjaringa n
3 x 100% 100%
SMP Jumlah tot al siswa di sekolah
Cakupan penjaringan kesehatan siswa Jumlah siswa yg dilakukan penjaringa n
4 x 100% 100%
SMA Jumlah tot al siswa di sekolah
Jumlah siswa yg dilakukan penjaringa n berkala
5 Cakupan pemeriksaan berkala siswa SD x 100% 100%
Jumlah tot al siswa di sekolah
Jumlah siswa yg dilakukan penjaringa n berkala
6 Cakupan pemeriksaan berkala siswa SMP x 100% 100%
Jumlah tot al siswa di sekolah
Jumlah siswa yg dilakukan penjaringa n berkala
7 Cakupan pemeriksaan berkala siswa SMA x 100% 100%
Jumlah tot al siswa di sekolah
Cakupan rumah tangga dengan Perilaku
8 Jumlah rumah tangga ber-PHBS/Jumlah rumah tannga yang didata x 100% 64%
Hidup Bersih dan Sehat

9 Cakupan Posyandu Aktif Jumlah Posyandu Purnama dan Mandiri/Jumlah seluruh Posyandu x 100% 40%

Cakupan laporan pelaksanaan Program


10
JKN
11 Cakupan pelaporan Klaim Jamsoskes
Obat dan Jumlah kumulatif item obat indikator yg tersdia di puskesmas
Persentase ketersediaan obat dan vaksin
Perbekalan Kes x 100% 83%
di puskesmas Jumlah tot al item obat indikator

Palembang, Maret 2017.


Plt.KEPALA PUSKESMAS KAMPUS

YULIARNI

Anda mungkin juga menyukai