DISUSUN OLEH :
NPM : 161110015009051
FAKULTAS PERTANIAN
SAMARINDA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah
berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi,
presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Pemanasan air laut oleh sinar matahari
merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus
menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk
hujan air ataupun hujan salju. Pada perjalanan menuju bumi beberapa
presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang
kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah
mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara
yang berbeda :
B. Rumusan Masalah
Dalam hal ini terdapat beberapa rumusan masalah sebagai batasan
batasan dari masalah yang akan disampaikan, diantaranya :
1. Apakah pengertian dari aliran air bawah tanah atau Base Flow ?
2. Bagaimanakah proses adanya aliran air bawah tanah atau Base Flow?
3. Apa sajakah faktor yang mempengaruhi aliran air bawah tanah atau Base
Flow?
4. Apakah pengaruh yang diterima oleh lingkungan sekitar dari adanya aliran air
bawah tanah atau Base Flow
BAB II
ISI
A. Pembahasan Teori
Air bawah tanah (Base Flow) adalah aliran air yang terjadi di bawah tanah
atau keluaran dari equiper air tanah yang dihasilkan dari air perkolasi vertikal
melalui profil tanah ke air tanah, dan ditopang oleh aliran perlahan- lahan dari
zona aerasi (zone of aeration) pada daerah miring.
Dalam hal ini Base Flow adalah air hujan yang jatuh kedalam tanah, dimana
air hujan ini masuk melalui permukaan tanah, karena banyaknya air yang masuk
ke tanah sehingga terjadi aliran dalam tanah atau Base Flow, dari sinilah awal
proses aliran bawah tanah atau Base Flow itu bermula, namun hampir semua air
tanah dapat dianggap sebagai bagian dari siklus hidrologi, termasuk air
permukaan dan air atmosfir. Sejumlah kecil air tanah yang berasal dari sumber
lain dapat pula masuk kedalam daur tersebut seperti air connate, air connate
adalah air yang terperangkap dalam rongga batuan sedimen pada saat
diendapkan lalu ada juga yang disebut dengan air juvenil, yaitu air yang berasal
dari magma gunung berapi atau kosmik yang bercampur dengan air terestik dan
walau dalam jumlah sedikit jenis air tersebut masuk kedalam aliran air tanah.
Base Flow memiliki peran penting dalam siklus hidrologi atau proses air, oleh
karena itu objek yang berperan penting adalah air. Air adalah faktor yang utama
dalam siklus hidrologi maupun dalam Base Flow, sehingga jika tidak ada air
maka tidak ada siklus hidrologi dan Base Flow. Dan dikarenakan sumber
terbesar dari air tanah ialah air yang berasal dari siklus hidrologi yaitu air yang
berasal dari hujan, sehingga curah hujan yang menjadi faktor terbesar dari
sumber air yang dibutuhkan suatu aliran air bawah tanah. Tidak hanya air, ada
juga yang mempengaruhi aliran air tanah, diantaranya adalah batuan- batuan
yang ada di dalam aliran itu sendiri. Karena air tanah berada dalam formasi
batuan geologi yang tembus air (permeable) yang dinamakan akuifer, yaitu
formasi-formasi batuan yang mempunyai struktur yang memungkinkan adanya
gerakan air melaluinya dalam kondisi medan (field condition) biasa. Sebaliknya
formasi batuan yang sama sekali tidak tertembus oleh air (impermeable)
dinamakan aquiclude.
PENUTUP KESIMPULAN
Air bawah tanah atau Base Flow merupakan salah satu bagian yang sangat
penting dalam siklus hidrologi. Batu- batuan dan tanah sangat mempengaruhi
sistem kerja Base Flow, dimana itu meliputi jenis dan susunan geologisnya.