TIDAK DIPERDAGANGKAN
TENTANG
20 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PETUNJUK TEKNIS SUPERVISI PADA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 1
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Lampiran III
Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT NOMOR 03 TAHUN 2016 TENTANG
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia PETUNJUK TEKNIS SUPERVISI PADA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA
Nomor 4301); DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan yang Format Laporan Untuk Hasil Supervisi pada Satuan Pendidikan PAUD
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 dan Dikmas
tahun 2015; LAPORAN HASIL TIM PELAKSANA SUPERVISI DALAM RANGKA
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia PENGEMBANGAN MUTU SATUAN PENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS
Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan • NAMA SATUAN PENDIDIKAN :
dan Penyelenggaraan Pendidikan yang diubah • ALAMAT :
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 tahun • NAMA DAN NOMOR KONTAK :
2010; • WAKTU PELAKSANAAN SUPERVISI :
4. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; REKAP HASIL PELAKSANAAN SUPERVISI SEBAGAI BERIKUT:
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor HASIL PEMETAAN
63 tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu NO STANDAR INDIKATOR CATATAN
TERCAPAI TIDAK TERCAPAI
Pendidikan; 1 Standar Kompetensi
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Lulusan
Nomor 11 tahun 2015 tentang Organisasi 2 Standar Isi
dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan
3 Standar Proses
Kebudayaan;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 4 Standar PTK
Nomor 68 tahun 2015 tentang Organisasi dan 5 Standar
Tata Kerja Pusat Pengembangan Pendidikan Pengelolaan
Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat; 6 Standar Sarpras
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 7 Standar Pembiayaan
Nomor 69 tahun 2015 tentang Organisasi dan
8 Standar penilaian
Tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan Anak pendidikan
Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat;
Jumlah
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
49 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Nonformal;
...................,........................2016
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Ketua Tim Pelaksana Supervisi,
Nomor 81 tahun 2013 tentang Pendirian Satuan
2 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PETUNJUK TEKNIS SUPERVISI PADA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 19
Pendidikan Nonformal;
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT NOMOR
03 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS SUPERVISI PADA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
#%!%'#$(%
#!!&'!
&'#%!!
&
)!
!&'!
Nomor 84 tahun 2014 tentang Pendirian Satuan
#%!'#$(%
!%'#$(%
%!!!
"
Pendidikan Anak Usia Dini;
%!!
'#$(%
""$!%
%'#$(%
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 4 tahun 2016 tentang Alih fungsi Sanggar
Kegiatan Belajar Menjadi Satuan Pendidikan
+
Nonformal Sejenis.
MEMUTUSKAN:
#!!&'!*"&
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK
&'#%!!
#$'#&!*"&
#%!!!
'#&!*"&
USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TENTANG
DIAGRAM ALIR PELAKSANAAN SUPERVISI DITJEN PAUD DAN DIKMAS
#$"$&%
#$"$&%
%$!
Pasal 1
#"$!%
%!!
!&'#$(%
&%
'#$(%
%'#$(%
%
+
+
Pasal 2
PENDIDIKAN MASYARAKAT
Di
D ite
t tapkan di Jakarta
Ditetapkan Ja
pa
p ada
padada tanggal 20 April 2016
!
'!%
D
Diirreektur Jender
Direktur Jenderal,
Lampiran II
Ha
H arris Iskandar
Harris
18 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PETUNJUK TEKNIS SUPERVISI PADA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 3
Lampiran I BAB IV
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PENUTUP
DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT NOMOR 03 TAHUN 2016 TENTANG
PETUNJUK TEKNIS SUPERVISI PADA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA Pusat Pengembangan PAUD dan Dikmas, dan Balai Pengembangan
DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT PAUD dan Dikmas merupakan ujung tombak penjaminan mutu PAUD
dan Dikmas. Melalui kegiatan supervisi yang dilakukan, kedua insƟtusi
BAB I itu diharapkan mampu mendorong pengelola satuan PAUD dan
PENDAHULUAN Dikmas serta pendidik dan tenaga kependidikan untuk melakukan
proses pengelolaan manajerial satuan PAUD dan Dikmas. Dengan
A. Latar Belakang demikian pihak-pihak yang telah disupervisi dapat menjadi lebih
kreaƟf, inovaƟf, mampu memecahkan masalah.
Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Dalam melaksanakan tugas supervisi pengembangan mutu satuan
Nasional, khususnya pasal 60 ayat (1), mengamanatkan bahwa PAUD dan Dikmas, PPPAUD dan Dikmas serta BPPAUD dan Dikmas
akreditasi dilaksanakan untuk menentukan kelayakan program hendaknya bekerjasama dengan berbagai pihak agar pelaksanaan
dan satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan kegiatan supervisi dapat berjalan lancar dan memperoleh hasil seperƟ
nonformal pada seƟap jenjang dan jenis pendidikan. Pada pasal yang diharapkan. Selanjutnya, hasil tersebut diharapkan mampu
2 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 yang membangkitkan semangat pengelola satuan PAUD dan Dikmas untuk
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 memenuhi SNP dalam mengelola lembaganya.
disebutkan bahwa untuk penjaminan dan pengendalian mutu
pendidikan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan dilakukan
evaluasi, akreditasi, dan serƟfikasi. ArƟnya, seƟap program dan
satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal
harus dikembangkan agar mencapai Standar Nasional Pendidikan
(SNP).
Berdasarkan data dari Badan Akreditasi Nasional Pendidikan
Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal (BAN PAUD dan PNF),
saat ini terdapat beberapa satuan PAUD dan Dikmas yang sudah
memperoleh akreditasi, yaitu: (1) sebanyak 32 (0,3%) dari 9.372
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM); (2) sebanyak 345
(1,7%) dari 19.325 Lembaga Kursus dan PelaƟhan (LKP); (3)
sebanyak 36.561 (19,2) dari 190.160 lembaga Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD); dan (4) sebanyak 46 Sanggar Kegiatan Belajar
(SKB) dari 426 UPTD SKB telah beralih menjadi satuan pendidikan.
Data di atas menunjukkan bahwa masih sedikit satuan pendidikan
PAUD dan Dikmas yang memenuhi SNP. Oleh karena itu, program
supervisi dalam rangka pengembangan mutu sesuai dengan SNP
4 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PETUNJUK TEKNIS SUPERVISI PADA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 17
menjadi sangat penƟng untuk dilakukan.
B. Tujuan
16 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PETUNJUK TEKNIS SUPERVISI PADA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 5
BAB IV
HASIL SUPERVISI DAN PEMANFAATAN
A. Hasil Supervisi
B. Pemanfaatan
Manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan supervisi dalam rangka
pengembangan mutu adalah seƟap satuan pendidikan yang
sudah memenuhi indikator dalam delapan standar nasional
pendidikan dapat mengajukan akreditasi ke BAN PNF. Selain itu,
satuan pendidikan yang sudah disupervisi layak diprioritaskan
untuk memperoleh bimbingan dan fasilitas dari berbagai pihak.
6 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PETUNJUK TEKNIS SUPERVISI PADA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 15
BAB II
SUPERVISI SATUAN PAUD DAN DIKMAS
1. PengerƟan
Supervisi pendidikan adalah pembinaan berupa tuntunan
menuju perbaikan situasi pendidikan dalam rangka
peningkatan mutu pendidikan. Supervisi dalam rangka
pengembangan mutu adalah upaya dari UPT PAUD dan
Dikmas untuk memberikan tuntunan atau pembinaan bagi
seƟap satuan pendidikan PAUD dan Dikmas agar mencapai
standar nasional pendidikan. Supervisi ini termasuk
dalam bentuk supervisi lembaga yang menyangkut objek
pengamatan sehingga supervisor fokus pada aspek-aspek
yang ada dalam ketercapaian indikator SNP pada satuan
pendidikan.
2. Tujuan
Tujuan supervisi dalam rangka pengembangan mutu satuan
pendidikan PAUD dan Dikmas di antaranya adalah sebagai
berikut:
a. meningkatkan kinerja peserta didik agar dapat belajar
dengan penuh semangat sehingga dapat mencapai
prestasi belajar secara opƟmal;
b. meningkatkan mutu kinerja pendidik dan tenaga
kependidikan sehingga berhasil membantu dan
membimbing peserta didik dalam mencapai prestasi
belajar yang diharapkan;
c. meningkatkan keefekƟfan kurikulum, proses, dan
materi pembelajaran sehingga berdaya guna dan
terlaksana dengan baik dalam proses pembelajaran di
seƟap satuan pendidikan;
d. meningkatkan keefekƟfan dan keefisiensian sarana dan
prasarana yang ada untuk dikelola dan dimanfaatkan
dengan baik;
14 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PETUNJUK TEKNIS SUPERVISI PADA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 7
e. Meningkatkan kualitas pengelolaan satuan pendidikan, 6. Tahap Lanjutan Perawatan Hasil Supervisi
khususnya dalam mendukung terciptanya suasana kerja a. Tim melakukan komunikasi dengan dinas pendidikan,
yang opƟmal; penilik, dan satuan pendidikan agar memberikan
f. Meningkatkan kemampuan satuan pendidikan agar bimbingan lanjutan dan memantau perkembangan
dapat memenuhi seluruh indikator standar nasional pencapaian standar nasional.
pendidikan sehingga dapat diakreditasi oleh BAN PAUD b. Anggota Ɵm dapat melakukan pembinaan lanjutan bila
dan PNF. dirasa perlu.
c. Hasil pemantauan terhadap perkembangan satuan
B. Ruang Lingkup Supervisi Satuan PAUD dan Dikmas pendidikan akan diarsipkan dalam dokumen daring
(online).
1. Sasaran
Sasaran Supervisi adalah Satuan Pendidikan PAUD dan B. Pihak yang Terlibat dalam Supervisi dalam Rangka
Dikmas yang menyelenggarakan program PAUD dan Dikmas Pengembangan Mutu
serta memiliki Nomor Pokok Satuan Pendidikan Nasional
(NPSN). Satuan dan program tersebut merupakan sasaran Pelaksanaan supervisi ke satuan pendidikan dapat melibatkan:
yang nanƟnya layak untuk diajukan dalam akreditasi 1. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
BAN PAUD dan PNF. Satuan pendidikan PAUD dan Dikmas 2. Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)
tersebut di antaranya: a) PKBM; b) lembaga PAUD; 3. Penilik PAUD,TK, dan PNF
c) Lembaga Kursus dan PelaƟhan; d) SKB yang sudah menjadi 4. Penilai (Assesor) PAUD dan/atau PNF
satuan pendidikan; dan e) Rumah Pintar. 5. Organisasi Mitra PAUD dan Dikmas
6. Pamong Belajar
2. Pelaksana 7. Pihak lain yang kompeten dengan permasalahan.
Pelaksana supervisi satuan PAUD dan PNF adalah PP-PAUD
dan Dikmas serta BP-PAUD dan Dikmas. Pelaksanaan Pihak yang terlibat dalam supervisi wajib memperhaƟkan:
supervisi dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan 1. Permasalahan yang dihadapi oleh satuan pendidikan sasaran
Kabupaten/Kota dan Mitra PP-PAUD/BP-PAUD dan Dikmas. berdasarkan hasil pemetaan mutu.
Struktur pelaksana supervisi dituangkan dalam Surat 2. Relevansi kompetensi yang dimiliki dengan permasalahan
keputusan Kepala UPT. yang dihadapi oleh sasaran.
3. Kedekatan lokasi antara Tim Pelaksana dengan lokasi
3. Fokus sasaran.
Supervisi difokuskan pada: 4. Pengalaman dalam melakukan pembinaan satuan
a. penilaian terhadap ketercapaian indikator SNP oleh pendidikan.
seƟap satuan pendidikan; 5. Anggaran yang dimiliki oleh seƟap UPT.
b. pemecahan terhadap masalah yang dihadapi oleh Pihak yang terlibat dituangkan dalam surat tugas pelaksanaan
pendidik dan tenaga kependidikan dalam meningkatkan supervisi di seƟap satuan pendidikan.
mutu pembelajaran;
8 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PETUNJUK TEKNIS SUPERVISI PADA SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 13
b. Tim supervisi lapangan menyiapkan bahan dan alat c. pemberian fasilitas terhadap satuan pendidikan agar
pelaksanaan supervisi dan skenario pemberian siap diakreditasi.
supervisi;
c. Tim supervisi lapangan melakukan koordinasi dengan 4. Bentuk- Bentuk Supervisi
sasaran supervisi dan anggota Ɵm. Supervisi dalam rangka pengembangan mutu dapat
dilakukan dengan cara:
4. Tahap Pelaksanaan Supervisi a. melakukan pembinaan secara langsung terhadap
a. Tim mengunjungi satuan pendidikan dan/atau pendidik dan tenaga kependidikan agar dapat
mengumpulkan pendidik dan tenaga kependidikan di memecahkan masalah yang dihadapi;
salah satu satuan pendidikan; b. melakukan pertemuan kelompok (2—5 satuan
b. Tim menjabarkan SNP dan hasil pemetaan terhadap pendidikan) yang melibatkan para pendidik dan tenaga
hal-hal yang belum tercapai di seƟap satuan pendidikan kependidikan yang memiliki permasalahan yang relaƟf
dan memberikan solusi bagaimana cara mencapainya; sama sehingga dapat mencari solusi bersama;
c. Tim memberi contoh lalu melaƟh dan menugasi tenaga c. pembimbingan melalui media daring (online) terhadap
pendidik/kependidikan untuk membuat/mengerjakan pendidik dan tenaga pendidikan yang sudah memiliki
hal-hal yang diperlukan dalam upaya pemenuhan media daring;
indikator dalam standar nasional yang belum tercapai d. melakukan koordinasi dan komunikasi melalui media
(pelaksanaan dapat dilakukan dalam beberapa hari); elektronik, misalnya dengan cara menelepon untuk
d. Tim memberikan arahan akhir terkait dengan hal-hal menanyakan perkembangan suatu program di suatu
yang belum terselesaikan. Selanjutnya Ɵm meminta para wilayah.
penilik untuk memberikan pembinaan berkelanjutan
dan melaporkan hasilnya ke Kepala Dinas Pendidikan 5. Manfaat Supervisi
dan Kepala UPT. Manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan supervisi
pendidikan adalah:
5. Tahap Penyusunan Laporan Pelaksanaan Supervisi a. membantu pendidik dan tenaga kependidikan di seƟap
a. Tim menyusun akƟvitas supervisi disertai hal-hal yang satuan pendidikan untuk memecahkan masalah yang
belum terselesaikan dan yang masih perlu dibina oleh dihadapi dalam pembelajaran dan pengelolaannya;
Dinas Pendidikan agar mencapai SNP. b. memberikan dukungan dan moƟvasi bagi pendidik,
b. Laporan disampaikan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/ tenaga kependidikan, dan peserta didik agar dapat
Kota agar mendapatkan perhaƟan dan pembinaan meningkatkan kualitas pembelajaran;
lanjutan. c. membangun komunikasi dan koordinasi yang lebih baik
c. Hasil pembinaan terkait dengan kondisi satuan antara satuan pendidikan dengan UPT.
pendidikan yang telah disupervisi akan disimpan dalam
sistem daring (online). C. Prinsip-prinsip Supervisi Satuan PAUD dan Dikmas