Intervensi Keperawatan Jiwa
Intervensi Keperawatan Jiwa
Tanggal Dx Perencanaan
Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Defisit TUM : Klien dapat
Perawatan mandiri dalam
Diri perawatan diri
TUK :
1. Klien dapat 1. Klien mampu menunjukkan tanda- 1. Bina hubungan saling percaya :
membina tanda percaya kepada perawat : − Beri salam setiap berinterkasi
hubungan saling − Wajah cerah, tersenyum − Perkenalkan nama, nama panggilan
percaya dengan − Mau berkenalan perawat dan tujuan perawat
perawat − Ada kontak mata berkenalan
− Menerima kehadiran perawat − Tanyakan nama dan panggilan
Rasional : − Bersedia menceritakan kesukaan klien
Untuk membina perasaannya − Tunjukkan sikap jujur dan
rasa saling percaya menepati janji setiap kali
antara klien dan berinteraksi
perawat ketika − Tanyakan perasaan dan masalah
melakukan yang dihadapi klien
interaksi − Buat kontrak interaksi yang jelas
− Dengarkan ungkapan perasaan
klien dengan empati
− Penuhi kebutuhan dasar klien
2. Klien mengetahui 2. Klien mampu menyebutkan : 2. Diskusikan dengan klien :
pentingnya − Penyebab tidak merawat diri − Penyebab klien tidak merawat diri
perawatan diri − Manfaat menjaga perwatan diri − Manfaat menjaga perawatan diri
− Tanda-tanda bersih dan rapi untuk keadaan fisik, mental, dan
Rasional : − Gangguan yang dialami jika sosial
Supaya klien perawatan diri tidak diperhatikan − Tanda-tanda perawatan diri yang
mampumemperhatik baik
an pada perawatan − Penyakit atau gangguan kesehatan
diri dengan baik yang bisa dialami oleh klien bila
perawatan diri tidak adekuat
3. Klien mengetahui 3.1. Klien mampu menyebutkan 3.1. Diskusikan frekuensi menjaga
cara-cara frekuensi menjaga perawatan diri : perawatan diri selama ini
melakukan − Frekuensi mandi − Mandi
perawatan diri − Frekuensi gosok gigi − Gosok gigi
− Frekuensi keramas − Keramas
Rasional : − Frekuensi ganti pakaian − Berpakaian
Agar klien dapat − Frekuensi berhias − Berhias
menjaga perawatan − Frekuensi gunting kuku − Gunting kuku
diri dengan baik 3.2. Klien mampu menjelaskan cara 3.2. Diskusikan cara praktek perawatan
dan benar dalam menjaga perawatan diri : diri yang baik dan benar :
cara − Cara mandi − Mandi
mempraktekkannya − Cara gosok gigi − Gosok gigi
− Cara keramas − Keramas
− Cara berpakaian − Berpakaian
− Cara berhias − Berhias
− Cara gunting kuku − Gunting kuku
3.3. Berikan pujian untuk setiap respon
klien yang positif
4. Klien dapat 4. Klien dapat mempraktekkan 4.1. Bantu klien saat perawatan diri :
melaksanakan perawatan diri dengan dibantu oleh − Mandi
perawatan diri perawat : − Gosok gigi
dengan bantuan − Keramas
perawat − Ganti pakaian
− Berhias
Rasional : − Gunting kuku
Agar klien dapat 4.2. Beri pujian setelah klien selesai
mengetahui cara melaksanakan perawatan diri
perawatan diri
yang baik dan
benar dengan
bantuan perawat
5. Klien dapat 5. Klien dapat melaksanakan praktek 5.1. Pantau klien dalam melaksanakan
melaksanakan perawatan diri secara mandiri : perawatan diri :
perawatan diri − Mandi 2x sehari − Mandi
secara mandiri − Gosok gigi sehabis makan − Gosok gigi
− Keramas 2x seminggu − Keramas
Rasional : − Ganti pakaian 1x sehari − Ganti pakaian
Agar klien mampu − Berhias sehabis mandi − Berhias
melakukan − Gunting kuku setelah mulai − Gunting kuku
perawatan diri panjang 5.2. beri pujian saat klien melaksanakan
secara mandiri perawatan diri secara mandiri
tanpa bantuan
6. Klien mendapatkan 6.1. Keluarga dapat menjelaskan cara- 6.1. Diskusikan dengan keluarga :
dukungan keluarga cara membantu klien dalam − Penyebab klien tidak
untuk memenuhi kebutuhan perawatan melaksanakan perawatan diri
meningkatkan dirinya − Tindakan yang telah dilakukan
perawatan diri 6.2. Keluarga dapat menyiapkan sarana klien selama di rumah sakit dalam
perawatan diri klien : sabun menjaga perawatan diri dan
Rasional : mandi, pasta gigi, shampoo, kemajuan yang telah dialami oleh
Dukungan keluarga handuk, pakaian bersih, sandal, klien
sangat penting dan alat berhias − Dukungan yang bisa diberikan
untuk klien, karena 6.3. Keluarga dapat mempraktekan oleh keluarga untuk
dengan dukungan perawatan diri pada klien meningktakan kemampuan klien
keluarga, klien dalam perawatan diri
dapat 6.2. Diskusikan dengan keluarga tentang :
meningkatkan − Sarana yang diperlukan untuk
kemampuan dalam menjaga perawatan diri klien
perawatan diri − Anjurkan kepada keluarga
menyiapkan sarana tersebut
6.3. Diskusikan dengan keluarga hal-hal
yang perlu dilakukan keluarga dalam
perawatan diri :
− Anjurkan kelurga untuk
mempraktekkan perawatan diri
(mandi, gosok gigi, keramas,
ganti baju, berhias dan gunting
kuku)
− Ingatkan klien waktu mandi,
gosok gigi, keramas, ganti baju,
berhias, dan gunting kuku
− Bantu jika klien mengalami
hambatan dalam perawatan diri
− Berikan pujian atas keberhasilan
klien
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN
TUK:
1. Klien dapat 1. Klien menunjukkan 1. Bina hubungan saling percaya
Membina tanda-tanda percaya dengan:
Hubungan kepeda perawat: - Beri salam setiap berinteraksi
saling percaya. - Wajah cerah, tersenyum - Perkenalkan nama panggilan perawat
Rasional : - Mau Berkenalan dan tujuan perawat berinteraksi
Untuk membina - Ada kontak Mata - Tanyakan dan panggil nama
rasa saling - Bersedia menceritakan kesukaan klien
percaya antara perasaan - Tunjukkan sikap empati, jujur dan
klien dan menempati janji setiap kali
perawat ketika berinteraksi
melakukan - Tanyakan perasaan klien dan
percakapan, masalah yang dihadapi klien
diskusi maupun - Buat kontrak interaksi yang jelas
yang lainya. - Dengarkan dengan penuh perhatian
ungkapan perasaan klien
2 2. Klien dapat 2. Klien Mampu 2. Bantu klien mengungkapkan
mengidentifikasi menceritakan penyebab perasaan marahnya:
penyebab perilaku kekerasan yang - Motivasi klien untuk menceritakan
perilaku dilakukanya: penyebab rasa kesal atau jengkelnya
kekerasan yang - Menceritakan penyebab - Dengarkan tanpa menyela atau
dilakukanya. perasaan jengkel/kesal memberi penilaian setiap ungkapan
Rasional : Agar baik dari diri sendiri perasaan klien
Klien maupun lingkunganya.
mengetahui
Penyebab
perilaku
kekerasan yang
dilakukannya.
3 3. Klien dapat 3. Klien Mampu 3. Bantu klien mengungkapkan tanda-
mengdentifikasi menceritakan tanda- tanda perilaku kekerasan yang
tanda-tanda tanda saat terjadi dialaminya:
perilaku perilaku kekerasan : - Motivasi klien menceritakan kondisi
kekerasan. - Tanda fisik : mata merah, fisiknya (tanda-tanda fisik) saat
Rasional : Agar tangan mengepal, perilaku kekerasan terjadi
klien dapat ekspresi tegang, dan lain- - Motivasi klien menceritakan kondisi
mengetahui lain. emosinya ( tanda-tanda emosional )
tanda-tanda - Tanda emosional : saat terjadi perilaku kekerasan
perilaku perasaan marah, jengkel, - Motivasi klien menceritakan kondisi
kekerasan . bicara kasar. hubungan dengan orang lain ( tanda-
- Tanda sosial : tanda sosial ) saat terjadi perilaku
bermusuhan yang kekerasan
dialami saat terjadi
perilaku kekerasan
4 4. Mengdentifikasi 4. Mampu menunjukkan : 4. Diskusikan dengan klien perilaku
jenis perilaku - Jenis- jenis ekspresi kekerasan yang dilakukanya selama
kekerasan yang kemarahan yang selama ini:
pernah ini telah dilakukannya - Motiasi klien menceritakan jenis-
dilakukannya. - Perasaan saat melakukan jenis tindak kekerasan yang selama
Rasional : Agar kekerasan ini pernah dilakukanya
klien bisa - Efektivitas cara yang - Motivasi klien menceritakan
mengetahui dipakai dalam perasaan klien setelah tindak
jenis- jenis menyelesaikan masalah kekerasan tersebut terjadi
kekerasan yang - Diskusikan apakah dengan tindak
pernah kekerasan yang dilakukannya
dilakukanya. masalah yang dialami teratasi
5 5. Klien dapat 5. Klien mampu 5. Diskusikan dengan klien akibat
mengidentifikasi menjelaskan akibat negatif ( kerugian) cara yang
akibat dari tindak kekerasan yang dilakukan pada:
perilaku dilakukanya - Diri sendiri
kekerasan. - Diri sendiri : luka, - Orang lain/keluarga
Rasional : Agar dijauhi teman, dll - Lingkunga
klien dapat - Orang lain/keluarga :
mengetahui Luka, tersinggung,
akibat dari ketakutan, dll.
perilaku
kekerasan.
6 6. Klien dapat 6. Klien mampu 6. Diskusikan dengan klien :
mengidentifikasi menjelaskan cara-cara - Apakah klien mau mempelajari cara
cara konstruktif sehat mengungkapkan baru mengungkapkan marah yang
dalam masalah sehat
mengungkapkan - Jelaskan berbagai alternatif pyang
kemarahan. diketahui klienilihan untuk
Rasional : Agar mengungkapkan marah selain
klien bisa perilaku kekerasan.
mengungkapkan - Jelaskan cara-cara sehat untuk
kemarahan mengungkapkan marah:
dengan cara 1. Cara fisik : nafas dalam, pukul
yang sehat. bantal atau kasur, olahrag
2. Verbal : mengungkapkan bahwa
dirinya sedang kesal kepada orang
lain.
3. Sosial : latihan asertif dengan orang
lain.
4. Spritual : sembahyang / do’a, dzikir,
meditasi, dsb.
Dx
Tgl Keperawat Perencanaan
an Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
Risiko Tujuan : Klien 1. Setelah…..× interaksi klien 1. Bina hubungan saling percaya 1. Kepercayaan
Bunuh Diri tidak melakukan menunjukan tanda-tanda percaya dengan menggunakan prinsip dari klien
percobaan kepada perawat : komunikasi terapeutik : merupakan hal
bunuh diri yang mutlak serta
Ekspresi wajah bersahabat Sapa klien dengan ramah baik
akan
verbal maupun nonverbal
Menunjukan rasa senang memudahkan
SP 1 : Klien Perkenalkan nama, nama panggilan dalam pendekatan
dapat membina Ada kontak mata
dan tujuan perawat berkenalan dan tindakan
hubungan saling Mau berjabat tangan keperawatan yang
percaya Tanyakan nama lengkap dan nama
mau menyebutkan nama akan dilakukan
penggilan yang disukai klien
kepada klien
Mau menjawab salam Buat kontrak yang jelas
Mau duduk berdampingan dengan Tunjukan sikap jujur dan menepati
perawat janji setiap kali berinteraksi
Bersedia mengungkapkan masalah Tunjukan sikap empati dan
yang dihadapi menerima apa adanya
Beri perhatian kepada klien dan
masalah yang dihadapi klien
Dengarkan dengan penuh perhatian
ekspresi perasaan klien
SP 2 : Klien 2. Setelah…..× interaksi klien 2. Bantu klien mengungkapkan 2. Menentukan
dapat menceritakan penyebab perilaku perasaan yang menyebabkan klien mekanisme
mengenal penye bunuh diri yang dilakukannya : mempunyai ide serta melakukan koping yang
bab resiko percobaan bunuh diri : dimiliki klien
Menceritakan penyebab klien
perilaku bunuh dalam
melakukan percobaan bunuh diri Motivasi klien untuk menceritakan
diri menghadapi
penyebab klien mempunyai ide bunuh
masalah serta
diri
sebagi langkah
Dengarkan tanpa menyela atau awal dalam
memberi penilaian setiap ungkapan menyusun strategi
perasaan klien berikutnya
SP 3 : Klien 3. Setelah…..× interaksi klien 3. Bantu klien mengungkapkan tanda- 3. Deteksi dini
dapat menceritakan tanda-tanda saat klien tanda perilaku bunuh diri yang sehingga dapat
mengidentifikasi berkeinginan untuk bunuh diri : dialaminya : mencegah
tanda-tanda tindakan yang
Tanda Sosial : klien mengancam Motivasi klien menceritakan
perilaku bunuh dapat
akan melakukan bunuh diri dan klien kondisi emosionalnya
diri membahayakan
melakukan hal yang tidak biasa
Motivasi klien menceritakan klien
dilakukan klien
kondisi sosialnya
Tanda Fisik : klien mencederi diri
sendiri seperti menyayat nadi, minum
obat sampai over dosis, dlsb, tatapan
mata klien tampak menerawang eperti
memikirkan sesuatu
Tanda Emosional : klien menjadi
penyendiri, pemurung, dan pemarah
SP 4 : klien 4. Setelah…..× interaksi klien 4. Diskusikan dengan klien percobaan 4. Melihat
dapat menjelaskan : bunuh diri yang dilakukannya selama mekanisme
mengidentifikasi ini : koping klien
Perasaan saat melakukan bunuh diri
perilaku selama ini dalam
Motivasi klien menceritakan
percobaan Efektivitas percobaan yang menyelesaikan
tindakan apa saja yang sudah pernah
bunuh diri yang dilakukan masalah yang
dilakukan untuk mengakhiri hidup
pernah dihadapi
Tindakan yang sudah pernah
dilakukan Motivasi klien menceritakan
dilakkan untuk mengakhiri hidup
perasaan setelah tindakan tersebut
Diskusikan apakah dengan tindakan
tersebut masalah yang dialami klien
teratasi
SP 7 : Klien 7. Setelah…..× interaksi klien 7.1. Diskusikan cara yang akan dipilih 7.1 Keinginan
dapat memperagakan cara mengontrol dan anjurkan klien memilih cara yang untuk bunuh diri
mendemonstrsik perilaku destruktif terhadap diri mungkin sesuai dengan kondisi klien sangat rentan dan
an cara sendiri : tidak tahu kapan
7.2 Bantu klien jika klien kesulitan
mengontrol munculnya
Fisik : Melakukan hobi klien, ikut untuk melakukan apa yang sudah
keinginan untuk
TAK dipilihnya 7.2 Meningkatkan
bunuh diri
kepercayaan diri
Verbal : Mengungkapkan perasaan
klien serta
yang membuatnya ingin bunuh diri
enghindari terjadi
pada orang lain tanpa menyakiti diri
hal yang tidak
sendiri
diinginkan
Spiritual : Berdoa sesuai agama
SP 8 : Klien 8. Setelah…..× interaksi keluarga : 8.1 Diskusikan pentingnya peran serta 8. Keluarga
mendapat keluarga sebagai pendukung klien adalah sistem
Menjelaskan cara merawat klien
dukungan untuk mengatasi perilaku bunuh diri pendukung utama
dengan resiko bunuh diri
keluarga untuk bagi klien
8.2 Diskusikan potensi keluarga untuk
mengontrol Mengungkapkan rasa puas dalam
membantu klien mengatasi perilaku
perilaku bunuh merawat klien
diri bunuh diri
8.3 Jelaskan pengertian, penyebab,
akibat, dan cara merawat klien resiko
bunuh diri yang dapat dilakukan
keluarga
8.4 Peragakan cara merawat klien
8.5 Beri kesempatan keluarga untuk
memperagakan ulang
8.6 Beri pujian pada keluarga setelah
peragaan
8.7 Tanyakan perasaan keluarga
setelah mencoba cara yang dilatih
SP 9 : KLien 9.1 Setelah…..× interaksi klien 9.1 Jelaskan pada klien : 9. Mensukseskan
menggunakan menjelaskan : program
Manfaat minumobat
obat sesuai pengobatan klien
Manfaat minumobat
program yang Kerugian tidak minum obat
telah ditetapkan Kerugian tidak minum obat
Nama obat
Nama obat
Bentuk dan warna obat
Bentuk dan warna obat
Dosis yang diberikan
Dosis yang diberikan
Waktu pemakaian
Waktu pemakaian
Cara pemakaian
Cara pemakaian
Efek yang dirasakan
Efek yang dirasakan 9.2 Anjurkan klien :
9.2 Setelah…..× interaksi Minta dan menggunakan obat tepat
waktu
klien menggunakan obat sesuai
program Lapor ke perawat/dokter jika
mengalami efek yang tidak biasa
Beri pujian
Perencanaan
Tgl No.Dx Dx keperawatan
Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi
Isolasi sosial TUM : klien dapat
berinteraksi dengan
orang lain
No. Dx Perencanaan
Tanggal
Dx Keperawatan Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi
Gangguan TUM: Klien memiliki
Konsep Diri: konsep diri yang
Harga diri positif
Rendah
TUK: 1. Klien menunjukan ekspresi 1. Bina hubungan saling percaya dengan
1. Klien dapat wajah bersahabat, menunjukan menggunakan prinsip komunikasi
membina hubungan rasa senang, ada kontak mata, terapeutik:
saling percaya mau berjabat tangan, mau - Sapa klien dengan ramah baik verbal
dengan perawat menyebutkan nama, mau maupun non verbal
Rasional: menjawab salam, klien mau - Perkenalkan diri dengan sopan
Terjalinnya duduk berdampingan dengan - Tanyakan nama lengkap dan nama
hubungan saling perawat, mau mengutarakan panggilan yang disukai klien
percaya dengan masalah yang dihadapi - Jelaskan tujuan pertemuan
perawat di harapkan - Jujur dan menepati jandi
klien akan lebih - Tunjukan sikap empati dan menerima
kooperatif klien apa adanya
- Beri perhatian dan perhatikan
kebutuhan dasar klien
2. Klien dapat 2. Klien dapat menyebutkan: 2.1 Diskusikan dengan klien tentang:
mengidentifikasi - Aspek positif dan kemampuan - Aspek positif yang dimiliki klien,
aspek positif dan yang dimiliki klien keluarga, lingkungan
kemampuan yang - Aspek positif keluarga - kemampuan yang dimiliki klien
dimiliki -Aspek positif lingkungan klien 2.2 Bersama klien buat daftar tentang:
Rasional: dengan -Aspek positif klien, keluarga, lingkungan
klien mengetahui -kemampuan yang dimiliki klien
kemampuan positif 2.3 Beri pujian yang realistis, hindarkan
yang dimiliki akan memberi penilaian negatif
membantu dalam
menyusun jadwal
kegiatan
3. Klien dapat 3. Klien mampu menyebutkan 3.1 Diskusikan dengan klien kemampuan
menilai kemampuan kemampuan yang dapat yang dapat dilaksanakan
yang dimiliki untuk dilaksanakan 3.2 Diskusikan kemampuan yang dapat
dilaksanakan dilanjutkan pelaksanaannya
Rasional: klien akan
mudah
melaksanakan
kemampuan yang
dimiliki
4. Klien dapat 4. Klien mampu membuat 4.1 Rencanakan bersama klien aktifitas yang
merencanakan rencanakan kegiatan harian dapat dilakukan setiap hari sesuai
kegiatan sesuai kemampuan klien:
dengan kemampuan - Kegiatan mandiri
yang dimiliki - Kegiatan dengan bantuan
Rasional: klien akan 4.2 Tingkatkan kegiatan sesuai kondisi klien
lebih bisa 4.3 Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan
bersosialisai dengan yang dapat klien lakukan
orang lain apabila
mempunyai jadwal
kegiatan harian
5. Klien dapat 5. Klien dapat melakukan kegiatan 5.1 Anjurkan klien untuk melaksankan
melakukan kegiatan sesuai jadwal yang dibuat kegiatan yang telah di rencanakan
sesuai rencana yang 5.2 Pantau kegiatan yang dilaksakan klien
dibuat 5.3 Beri pujian atas usaha yang dilakukan
Rasional: klien akan klien
naik harga dirinya 5.4 Diskusikan kemungkinan pelaksanaan
jika melakukan kegiatan setelah pulang
kegiatan
6. Klien dapat 6. Klien mampu memanfaatkan 6.1 Beri pendidikan kesehatan pada keluarga
memanfaatkan sistem pendukung yang ada di tentang cara merawat klien dengan
sistem pendukung keluarga harga diri rendah
yang ada 6.2 Bantu keluarga memberikan dukungan
Rasional: Sistem selama klien di rawat
pendukung akan 6.3 Bantu keluarga menyiapkan lingkungan
membantu di rumah
menaikan harga diri
klien secara cepat
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN HALUSINASI
TUK 2 : 2.Klien mampu menyebutkan : 2.1 Adakah kontak sering dan singkat secara bertahap
Klien dapat mengenal - Isi 2.2 Observasi tingkah laku klien terkait dengan
halusinasinya - Waktu halusinasinya (dengar/lihat/penghidu/raba/kecap) jika
- Frekuensi menemukan klien yang sedang halusinasi :
RASIONAL : - Situasi dan kondisi yang - Tanyakan apakah klien mengalami sesuatu
Untuk klien agar bisa menimbulkan halusinasi (halusinasi dengar/lihat/penghidu/raba/kecap)
mengenali halusinasi - Jika klien menjawab ya, tanyakan apa yang sedang
yang dialaminya dialaminya
- Katakan bahwa perawat percaya klien mengalami hal
tersebut, namaun perawat sendiri tidak
mengalaminya (dengan nada bersahabat tanpa
menuduh atau menghakimi )
- Katakan bahwa ada klien lain yang mengalami hal
yang sama
- Katakana bahwa perawat akan membantu klien:
Jika klien tidak sedang berhalusinasi klarifikasi tentang
adanya pengalaman halusinasi, diskusikan dengan klien:
- Isi , waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi (pagi,
siang,sore,malam atau sering kadang-kadang )
- Situasi dan kondisi yang menimbulkan atau tidak
menimbulkan halusinasi
2.Klien mampu menyatakan perasaan 2.3 Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi
dan responnya saat mengalami halusinasi dan beri kesempatan untuk mengungkapkan
halusinasi: perasaannya
- Marah 2.4 Diskusikan dengan klien apa yang dilakukan untuk
- Takut mengatasi perasaan tersebut
- Sedih 2.5 Diskusikan tentang dampak yang akan dialaminya bila
- Senang klien menikmati halusinasinya
- Cemas
- Jengkel
TUK 3: 3.1 Klien mampu menyebutkan 3.1 Identifikasi bersama klien cara atau tindakan yang
Klien dapat tindakan yang biasanya dilakukan dilakukan jika terjadi halusinasi (tidur, marah,
mengontrol untuk mengendalikan menyibukkan diri dll)
halusinasinya halusinasinya 3.2 Diskusikan cara yang digunakan klien,
3.2 Klien mampu menyebutkan cara - Jika cara yang digunakan adaptif beri pujian
RASIONAL: baru mengontrol halusinasi - Jika cara yang digunakan maladaptive diskusikan
Agar klien mengerti 3.3 Klien mampu dapat memilih dan kerugian cara tersebut
dan memahami memperagakan cara mengatasi 3.3 Diskusikan cara baru untuk memutus/mengontrol
bagaimana cara halusinasi timbulnya halusinasi :
mengontrol halusinasi (dengar/lihat/penghidup/raba/kec - Katakan pada diri sendiri bahwa ini tidak nyata
yang dialaminya ap) (“saya tidak mau dengar/lihat/penghidu/raba/kecap
3.4 Klien mampu melaksanakan cara pada saat halusinasi terjadi)
yang telah dipilih untuk - Menemui orang lain (perawat/teman/anggota
mengendalikan halusinasinya keluaraga) utuk menceritakan tentang halusinasinya
3.5 Klien mampu mengikuti terapi - Membuat dan melaksanakan jadwal kegiatan sehari-
aktivitas kelompok hari yang telah disusun
- Meminta keluarga/teman/perawat menyapa jika
sedang berhalusinasi
3.4 Bantu klien memilih cara yang sudah diajarkan dan latih
untuk mencobanya
3.5 Beri kesempatan untuk melakukan cara yang dipilih dan
latih
3.6 Pantau pelaksanaan yang telah dipilih dan dilatih, jika
berhasil beri pujian
3.7 Anjurkan klien mengikuti terapi aktivitas kelompok,
orientasi realita, stimulasi sensori
TUK 4: 4.1 Keluarga menyatakan setuju 4.1 Buat kontrak dengan keluarga untuk pertemuan (waktu,
Klien dapat dukungan untuk mengikuti pertemuan tempat dan 32opic)
dari keluarga dalam dengan perawat 4.2 Diskusikan dengan keluarga (pada saat pertemuan
mengontrol 4.2 Keluarga mampu menyebutkan keluarga/kunjungan rumah)
halusinasinya pengertian, tanda dan gejala, - Pengertian halusinasi
proses terjadinya halusinasi dan - Tanda dan gejala halusinasi
RASIONAL : tindakan untuk mengendalikan - Proses terjadinya halusinasi
Dukungan keluarga dan halusinasi - Cara yang dapat dilakukan klien dan keluarga untuk
sangat penting untuk memutus halusinasi
proses kesembuhan - Obat-obatan halusinasi
klien - Cara merawat anggota keluarga yang halusinasi
dirumah (beri kegiatan, jangan biarkan sediri, makan
bersama, berpergian bersama, memantau obat-obatan
dan cara pemberiannya untuk mengatasi halusinasi)
- Beri informasi waktu control kerumah sakit dan
bagaimana cara mencari bantuan jika halusinasi tidak
dapat diatasi dirumah
TUK 5 : 5.1 Klien mampu menyebutkan, 5.1 Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian
Klien dapat - Manfaat minum obat tidak minum obat, nama, warna, dosis, cara, efek terapi
menfaatkan obat - Kerugian tidak minum obat dan efek samping pengguna obat
dengan baik - Nama, warna, dosis, efek 5.2 Pantau klien saat penggunaan obat
terapi dan efek samping obat 5.3 Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar
RASIONAL : 5.2 Klien mampu 5.4 Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa
Untuk mengenalkan mendemonstrasikan penggunaan konsultasi dengan dokter
klien bagaimana cara obat dengan benar 5.5 Anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter/perawat
minum obat yang 5.3 Klien mampu menyebutkan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
benar dan manfaat jika akibat berhenti minum obat tanpa
minum obat konsultasi dokter
Keterangan :
Halusinasi dengar : bicara dan tertawa tanpa stimulus,memandang kekanan/kekiri/kedepan seolah-olah ada teman bicara
Halusinasi lihat : menyatakan melihat sesuatu, terlihat ketakutan
Halusinasi penghidu : menyatakan mencium sesuatu, terlihat mengendus
Halusinasi raba : menyatakan merasa sesuatu berjalan dikulitnya, menggosok-gosok tangan/kaki/wajah dll
Halusinasi kecap : menyatakan terasa sesuatu dilidahnya,sering mengulum lidah