Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RESUME

KOMUNIKASI DATA

DINA NOVITA
NIM. DBC 118 015

DOSEN PENGAMPU :
RONY TEGUH, S.Kom., M.T., Ph.D.

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2019
BAB II
ARSITEKTUR DAN PROTOKOL

Contoh kebutuhan akan arsitektur protokol adalah file transfer. Pada saat
ingin melakukan pengiriman data yang ada di dalam komputer menuju komputer
yang lainnya, maka kedua komputer tersebut harus saling dihubungkan melalui
jaringan komunikasi. Adapun petunjuk tugas khusus untuk tahap komunikasi yang
dilakukan adalah :
a. sumber harus mengaktifkan alur komunikasi atau menginformasi identitas
jaringan tujuan kepada jaringan komunikasi
b. sumber harus memeriksa tujuan yang disiapkan untuk menerima data, aplikasi
file transfer pada sumber harus memeriksa bahwa manajemen file benar-benar
dipersiapkan untuk menerima dan menyimpan sebuah file
c. membutuhkan translasi file format; maksudnya jika file format yang digunakan
dalam kedua sistem tidak mendukung, maka salah satu sistem harus mampu
melakukan proses penerjemahan format.

Tugas diatas akan dipecahkan menjadi subtugas yang nantinya akan


diimplementasikan secara terpisah dalam sebuah tumpukan. Kemudian masing-
masing lapisan yang terdapat dalam tumpukan tersebut akan memerankan bagian
dari berbagai fungsi yang dibutuhkan untuk berkomunikasi dengan sistem lain.
Komunikasi dapat dilakukan dengan membuat lapisan yang sama atau yang biasa
disebut dengan peer. Lapisan peer inilah yang nanti akan melakukan komunikasi
dengan menggunakan protokol. Fitur utama dari protokol adalah syntax yang
berhubungan dengan format data dan level sinyal, semantics yang mencakup
informasi kontrol dan penanganan pada sebuah kesalahan, timing mencakup
kesesuaian waktu dan urutan. Arsitektur protokol menggunakan tiga modul, yaitu
file transfer application, module communication service dan modul akses
jaringan. Kedua computer yang ingin melakukan tukar data maka harus
mempergunakan modul-modul tersebut. File transfer application bertugas untuk
melakukan sinkronisasi dan manajemen pertukaran file dan perintah antara dua
komputer. Module communication service bertugas untuk memastikan bahwa file
transfer command dan data tidak ada kendala dalam proses pertukarannya. Agar
pengiriman file di komputer A mampu berinteraksi dengan aplikasi yang ada
pada komputer B maka yang diperlukan adalah akses jaringan komunikasi.
Arsitektur protokol sederhana terdiri dari tiga lapisan utama yaitu :
a. Network Acces Layer, merupakan pertukaran data antara komputer dan
jaringan. Komputer yang melakukan pengiriman, harus melengkapi alamat
komputer yang dituju. Software yang digunakan pada lapisan ini bergantung
pada jenis jaringan yang digunakan (LAN, packet switchead)
b. Transport Layer, merupakan pertukaran data yang nyata, tidak terikat pada
jaringan yang digunakan, tidak terikat pada aplikasi dan dapat dipergunakan
oleh semua lapisan.
c. Application Layer, mendukung pemakaian aplikasi yang berbeda dan
diperlukan satu modul khusus, misalnya transfer file.
Komputer memerlukan alamat jaringan yang unik dan aplikasi dalam multi
tasking computer. PDU (Protocol Data Unit) digunakan untuk proses
komunikasi. Informasi kontrol akan ditambahkan ke data pemakaian pada masing-
masing lapisan. Dalam arsitektur protokol, dikenal juga istilah standarisasi
protokol arsitektur, melalui standarisasi ini penjual akan memiliki lebih banyak
produk untuk dipasarkan dan juga pelanggan berhak meminta dengan tegas
peralatan yang berdasarkan standarisasi. Adapun standarisasi protokol arsitektur
terdiri dari 2 macam yaitu, OSI (Open System Interconnection) Reference Model
dan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) Suite.

TCP/IP Protocol Suite dikembangkan oleh the US Defense Advanced


Research Project Agency (DARPA) for it packet switched network (ARPANET).
Terdiri atas sekumpulan protokol dalam jumlah besar yang dijadikan sebagai
standar internet. Task komunikasi TCP/IP dibagi menjadi lima lapisan, yaitu
application layer, host to host or transport layer, internet layer, network access
layer dan physical layer. Cara kerja TCP/IP Protocol Suite yang pertama adalah
data akan dipecah menjadi paket-paket kecil, kemudian paket tersebut akan
melewati router, lalu ketika paket sampai pada tujuan, protokol TCP/IP akan
bertugas sesuai layer masing-masing. Protokol yang umum digunakan untuk
pengiriman data adalah TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User
Datagram Protocol). Pada TCP, koneksi yang berlangsung dapat dipercaya
sedangkan pada UDP pengiriman data tidak terjamin dan tidak ada pemeliharaan
dalam urutan.

OSI Reference Model dikembangkan oleh ISO (Internasional Standard


Organization). OSI bersifat terbuka untuk digunakan berkomunikasi dengan
sistem-sistem lainnya. Model OSI terdiri dari 7 lapisan yaitu application,
presentation, session, transport, network, data link dan physical. Pada dasarnya,
prinsip pada modul OSI menggunakan rancangan modular, yaitu seluruh fungsi
dipecah menjadi beberapa modul.

Persamaan dari model referensi OSI dan TCP/IP adalah keduanya sama
didasarkan pada konsep tumpukan dan juga layer yang berada di atas transport
layer merupakan pengguna yang berorientasi pada aplikasi, lalu masing-masing
memiliki transport dan internet (network) layer.

Perbedaan model referensi OSI dan TCP/IP adalah pada jumlah layer. Layer
pada OSI berjumlah 7 sedangkan TCP/IP memiliki 5 layer. Kemudian, OSI layer
memiliki 3 layer yang berkaitan dengan aplikasi yaitu application, presentation
dan session; sedangkan pada TCP/IP hanya terdapat 1 layer yaitu application
layer. Pada proses komunikasi data dalam jaringan secara physical, terdapat 2
bagian layer pada OSI (data link dan network) sedangkan pada TCP/IP hanya
dibagi dalam 1 layer yaitu, network.
BAB III
TRANSMISI DATA

Terminologi meliputi melewati pemancar, penerima dan media transmisi.


Media transmisi dibagi menjadi 2 bagian yaitu, guided media dan unguided
media. Guided media merupakan gelombang yang dituntun melalui jalur fisik,
contohnya twisted pair dan optical viber sedangkan unguided media
mempersiapkan alat untuk melakukan transmisi gelombang tetapi tanpa dituntun,
contohnya water dan vacuum. Arah transmisi data dibedakan menjadi 3 macam
yaitu, simplex menyatakan komunikasi yang hanya bisa dilakukan satu arah,
contohnya television, lalu half duplex menyatakan komunikasi dapat dilakukan
dua arah namun tidak secara bersamaan (bergantian) contohnya police radio.
Kemudian full duplex yang menyatakan komunikasi dapat dilakukan dua arah
secara bersama, contohnya telephone.

Bila dipandang dari segi waktu, sinyal elektromagnetik dapat berupa sinyal
analog dan digital serta dibentuk dari beberapa frekuensi. Sinyal yang dibentuk
dari berbagai komponen frekuensi disebut sinusoid. Sinyal analog merupakan
sinyal data dalam bentuk gelombang kontinyu sedangkan sinyal digital
merupakan sinyal yang memiliki 2 keadaan yaitu antara 1 atau 0. Untuk
menghasilkan data digital maka yang dibutuhkan adalah sinyal digital contohnya,
modem sedangkan untuk menghasilkan data analog maka yang dibutuhkan adalah
sinyal analog contohnya, compact diks.

Gelombang sinus memiliki amplitudo yang merupakan kekuatan maksimum


dari suatu sinyal. Frekuensi yang merupakan perubahan rata-rata dari sinyal (hertz
atau Hz). Panjang gelombang merupakan jarak antara dua poin yang berfasa sama
dalam dua siklus berurutan. Period merupakan waktu untuk melakukan
pengulangan yang dapat dicari menggunakan rumus T =1/f. Sistem transmisi
pada data rate dan bandwidth mempunyai band frekuensi yang terbatas,
maksudnya data rate dapat dibawa (carrier). Kemudian pada analog dan digital
signals juga menunjukkan bahwa data dapat dipropagasikan. Pada analog,
variabel yang digunakan adalah kontinu, memiliki macam media (wire, fiber
optic, space), bandwidth suara 100Hz to 700Hz, telephone bandwidth 300Hz to
3400Hz dan video bandwidth 4MHz, sedangkan digital hanya menggunakan 2
komponen DC.

Keuntungan dan kerugian dari digital antara lain, yaitu murah, sedikit peka
terhadap noise dan attenuation lebih besar dimana pulses menjadi lebih bulat kecil
serta leads terhadap hilangnya informasi. Komponen suara mudah untuk
dikonversi menjadi sinyal elektromagnetik untuk transmisi. Frekuensi bunyi yang
bermacam-macam diubah menjadi frekuensi eloktromagnetik dengan tegangan
yang bermacam. Batas range frekuensi untuk kanal suara berkisar 300-3400Hz.
Kemudian pada komponen video, frekuensi maksimal jika garis mengubah hitam
dan putih dengan resolusi horizontal sekitar 450 garis memberikan 255 siklus dari
gelombang in 52.5 s, frekuensi maksimalnya berkisar 4.2 MHz.
Keuntungan dari transmisi digital pada digital teknologi yaitu LSI/VLSI
termasuk teknologi murah, pada data integrity jarak yang lebih jauh dari garis
kualitas yang lebih rendah, pada capacity utilization dimana bandwith tinggi
berhubungan dengan ekonomis, pada integration yaitu dapat memperlakukan data
digital dan analog dengan cara yang sama. Sedangkan pelemahan transmisinya
adalah sinyal diterima berbeda dengan yang dipancarkan.

Auttenuation merupakan peningkatan fungsi frekuensi yang kekuatan


sinyalnya mulai jatuh dengan jarak dan bergantung pada media. Kekuatan yang
diterima oleh sinyal harus cukup untuk dideteksi dan harus lebih tinggi daripada
noise untuk diterima tanpa error. Delay distortion hanya terdapat dalam media
yang dipandu sedangkan pada noise sinyal tambahan dimasukkan antara penerima
dan pengirim. Kapasitas kanal dibagi menjadi 2 bagian, yaitu data rate dan
bandwidth. Kecepatan data rate dihitung dengan bits per second dan tingkat data
dapat dikomunikasikan. Kecepatan bandwidth dihitung dengan satu putaran per
second of Hertz serta dibatasi oleh medium dan pemancar. Pada Nyquist
Bandwidth tingkat sinyal transmisi adalah 2B, jika sinyal dengan frekuensi tidak
lebih besar dibanding B maka cukup untuk membawa signal rate. Kemudian
dapat memberikan bandwidth dengan signal rate tertinggi adalah 2B. Data rate
didukung oleh B Hz adalah 2B bps. Shannon Capacity Formula
mempertimbangkan data rate, noise dan error rate. Semakin cepat data rate
memperpendek tiap bit maka pengaruh noise lebih dari bit.

Anda mungkin juga menyukai