Anda di halaman 1dari 21

TUGAS

Ilmu Pengetahuan Alam


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan

karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Makalah Anatomi Tumbuhan yang berjudul “

JARINGAN PADA TUMBUHAN ”. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan

makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, hal ini dengan keterbatasan

kemampuan dan kedangkalan ilmu yang saya miliki. Dalam kesempatan ini saya

mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman dan kepada pihak yang

membantu sehingga terselesainya makalah ini.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata

kuliah Anatomi Tumbuhanyang telah membimbing saya belajar banyak

hal berkaitan tentang mata kuliah Anatomi Tumbuhan. Akhirnya kepada Tuhan Yang

Maha Esa saya berharap dan berdoa agar makalah ini dapat bermanfaat khususnya

bagi saya sendiri selaku sebagai penyusun dan umumnya bagi para pembaca makalah

ini. Amin
DAFTAR ISI

Kata pengantar..........................................................................................................i

Daftar isi...................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang..............................................................................................1

B. Rumusan masalah.........................................................................................1

C. Tujuan penulisan..........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Jaringan Pada Tumbuhan...........................................................2

B. Sistem jaringan pada tumbuhan..................................................................2

1. Jaringan meristem.................................................................................5

2. Jaringan dewasa....................................................................................7

a. Jaringan epidermis.....................................................................7

b. Jaringan parenkim......................................................................8

c. Jaringan penguat/penyokong......................................................9

d. Jaringan pengangkut/pembuluh...............................................11

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan................................................................................................13

b. Saran...........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam dunia tumbuhan, 420 juta tahun lalu muncul tumbuhan darat. Sejak itu

tumbuhan darat berevolusi dengan cepat serta mengembangkan struktur yang lebih

rumit di bandingkan dengan alga, yakni membentuk jenis sel, jaringan dan organ.

Secara umum dunia tumbuhan di bagi menjadi tumbuhan berpembuluh

(tracheophyta) dan tumbuhan yang tidak berpembuluh (thallophyta). Tumbuhan

berpembuluh terbagi menjadi dua kelompok, yang pertama mempunyai alat

reproduksi tersembunyi sebagaimana di temukan pada paku-pakuan. Kelompok ke

dua mencakup tentang tumbuhan berbiji atau sering di sebut dengan spermatophyta.

Tumbuhan berbiji atau spermatopyta di bagi menjadi dua yaitu tumbuhan berbiji

terbuka (gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae).

Angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang paling akhir muncul. Tumbuhan

ini membentuk bagian utama dari vegetasi alam yang di budidayakan di bumi.

Tumbuhan terdiri atas banyak lapisan sel dan di bedakan atas berbagai fungsi

kegiatan hidup. Sel-sel yang memiliki bentuk , susunan dan fungsi yang sama di

sebut jaringan.

Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan

fungsi yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang jaringan adalah histologi,
sedangkan cabang biologi yang mempelajari perubahannya bentuk dan fungi jaringan

dalam hubungannya dengan penyakit adalah hitopologi.

Jaringan di miliki oleh organisme yang telah memiliki pembagian tugas

untuk setiap kelompok sel-selnya. Organisme bertalus, seperti alga (ganggang) dan

fungi (jamur), tidak memiliki perbedaan jaringan, meskipun mereka dapat

membentuk struktur-struktur yang khas yang mirip dengan organ, seperti tubuh buah

dan sporofol. Tumbuhan lumut dapat di katakan telah memiliki jaringan yang jelas,

meskipun ia belum memiliki suatu jaringan pembulu yang jelas

B. Rumusan masalah.

Membahas beberapa pokok materi mengenai sistem jaringan pada tumbuhan

dan apa saja jaringan yang ada pada sebuah tumbuhan.

C. Tujuan penulisan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk memahami tentang

sistem jaringan pada tumbuhan. Disamping itu juga untuk menambah wawasan kita

tentang berbagai jaringan pada tumbuhan. Sehingga kita lebih mengerti bagaimana

tumbuhan itu hidup di alam.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Jaringan Pada Tumbuhan

Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang

mempunyai kemampuan totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan, manusia

artinya jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang kemampuan membelah,

memanjang dan defrensiasinya tak terbatas sehingga dari kemampuannya

jaringannya, organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan Vegetatif mengingat

kemampuan totipotensi itu tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut

akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ

dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan.

B. Sistem Jaringan Pada Tumbuhan

Seperti organisme lain, sel-sel tumbuhan dikelompokkan bersama-sama ke

berbagai jaringan. Jaringan ini dapat sederhana, yang terdiri dari jenis sel tunggal,

atau kompleks, yang terdiri dari lebih dari satu jenis sel. Atas dan di luar jaringan,

tanaman juga memiliki tingkat lebih tinggi dari sistem struktur jaringan tumbuhan

disebut. Ada tiga jenis sistem jaringan: jaringan dermal, jaringan pembuluh darah,

dan sistem tanah jaringan.

1. Jaringan Dermal

Sistem jaringan dermal terdiri dari epidermis dan periderm. Epidermis

umumnya satu lapisan sel berdekatan. Hal kedua meliputi dan melindungi tanaman.

Hal ini dapat dianggap sebagai tanaman "kulit." Tergantung pada bagian tanaman
yang meliputi, sistem jaringan dermal dapat mengkhususkan diri sampai batas

tertentu. Misalnya, kulit ari daun tanaman yang mengeluarkan lapisan yang disebut

kutikula yang membantu tanaman menahan air. Epidermis pada tanaman daun dan

batang juga mengandung pori-pori yang disebut stomata. Penjaga sel di epidermis

mengatur pertukaran gas antara tanaman dan lingkungan dengan mengontrol ukuran

bukaan stomata.

Para periderm, juga disebut kulit kayu, menggantikan epidermis pada

tumbuhan yang mengalami pertumbuhan sekunder. Para periderm yang berlapis-lapis

yang bertentangan dengan epidermis berlapis tunggal. Ini terdiri dari sel-sel gabus

(phellem), phelloderm, dan phellogen (kambium gabus). Sel gabus adalah sel tak

hidup yang meliputi bagian luar batang dan akar untuk melindungi dan memberikan

isolasi untuk tanaman. Para periderm melindungi tanaman dari patogen, luka,

mencegah kehilangan air yang berlebihan, dan insulates tanaman.

2. Jaringan Dasar

Sistem jaringan dasar mensintesis senyawa organik, mendukung pabrik dan

menyediakan penyimpanan untuk tanaman. Hal ini sebagian besar terdiri dari sel

parenkim tetapi juga dapat mencakup beberapa collenchyma dan sel sclerenchyma

juga. Sel parenkim mensintesis dan menyimpan produk organik di tanaman. Sebagian

besar metabolisme tanaman terjadi dalam sel. Parenkim sel dalam fotosintesis kontrol

daun. Sel collenchyma memiliki fungsi dukungan pada tanaman, terutama pada

tanaman muda. Sel-sel ini membantu untuk mendukung tanaman sementara tidak

menahan pertumbuhan karena kurangnya dinding sekunder dan tidak adanya agen
pengerasan di dinding utama mereka. Sel sclerenchyma juga memiliki fungsi

dukungan pada tanaman, tapi tidak seperti sel collenchyma, mereka memiliki agen

pengerasan dan jauh lebih kaku.

3. Jaringan Vaskular

Xilem dan floem seluruh tanaman membentuk sistem jaringan pembuluh

darah. Mereka memungkinkan air dan nutrisi lainnya yang akan diangkut di seluruh

pabrik. Xilem adalah terdiri dari dua jenis sel yang dikenal sebagai tracheids dan

elemen kapal. Tracheids dan elemen kapal membentuk struktur berbentuk tabung

yang menyediakan jalur untuk air dan mineral untuk perjalanan dari akar ke daun.

Sementara tracheids ditemukan di semua tumbuhan vaskular, pembuluh hanya

ditemukan di angiosperma. Floem terdiri sebagian besar dari sel yang disebut

saringan-tabung sel dan sel pendamping. Sel-sel ini membantu pengangkutan gula

dan nutrisi yang dihasilkan selama fotosintesis dari daun ke bagian lain dari tanaman.

Sementara sel trakeid yang tak hidup, saringan-tabung dan pendamping sel-sel floem

yang hidup. Companion sel memiliki inti dan aktif gula transportasi masuk dan keluar

dari saringan-tabung.

Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :

1. Jaringan meristem/muda

2. Jaringan dewasa

1. Jaringan Meristem

Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan jaringan

ini relatif sangat muda , sitoplasmanya penuh , mempunyai kemampuan totipotensi


yang tinggi karena kemampuan membentuk jaringan yang lain berupa jaringan

dewasa. Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam

A. Jaringan Meristem Primer

Jaringan meristem ini pada tumbuhan pada bagian organ yang paling muda.

Merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embriona/tunas/ lembaga

mempunyai kemampuan untuk membelah, memanjang dan berdefrensiasi serta

specialisasi membentuk jaringan yang dewasa.

ü jaringan ini cenderung menghasilkan hormon auksin sehingga membuat terjadinya

pembelahan yang terus menerus kearah memanjang.

ü letak Jaringan ini di ujung batang, ujung akar yang kemudian dikenal dengan meristem

apikal yang mengarah je dominansi apikal

ü Pertumbuhan jaringan meristem primer ini sering disebut pertumbuhan primer.

ü jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang bukan

melebar.

B. Jaringan Meristem Sekunder

Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari

jaringan meristem primer yang melakukan defrensiasi dan spesialisasi merupakan

jaringan dewasa namun mempunyai kemampuan totipotensi lagi jaringan ini berada

di bagian tengah dari organ untuk melakukan pembentukan jaringan yang berbeda

dari yang sebelumnya. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut


pertumbuhan sekunder. Pertumbuhannya kearah membesar sehingga menimbulkan

pertambahan besar tubuh tumbuhan. Contoh jaringan meristem sekunder yaitu

kambium.

Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga

yaitu meristem apikal, meristem interkalar dan meristem lateral.

1. Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung

batang. Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh

memanjang.Pertumbuhan memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut

pertumbuhan primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan

primer.

2. Meristem interkalar atau meristem antara adalah meristem yang terletak diantara

jaringan meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki

meristem interkalar adalah batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel

meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum

tumbuhnya bunga.

3. Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem yang menyebabkan

pertumbuhan skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang

menyebabkan bertambah besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral

disebut juga sebagai kambium. Kambium terbentuk dari dalam jaringan meristem

yang telah ada pada akar dan batang dan membentuk jaringan skunder pada bidang

yang sejajar dengan akar dan batang.


2. Jaringan Dewasa

Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti melaukakan totipotensi,

jaringan ini hanya membelah tetapi tidak melakukan defrensiasi membentuk jaringan

lain.

Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam

a. Jaringan Epidermis

· Jaringan yang letaknya paling luar

· Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang berderet

rapat tanpa ruang antar sel.

· Tidak mengandung khlorofil kecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita dan

Pterydophyta serta sekitar epidermis pada sel penutup stomata

· Bentuk sel jaringan epidermis seperti balok

· Mengalami modifikasi membentuk aneka ragam sel yang sesuai dengan fungsinya

· Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya

sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis.

Fungsi jaringan epidermis antara lain :

 Pelindung/Proteksi jaringan didalamnya

· Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali akar yang muda, bisa kemasukan air

karena osmosis

 Peresap air dan mineral pada akar yang muda.

· Oleh karena itu akar-akar yang muda epidermisnya diperluas dengan tonjolan-

tonjolan yang disebut bulu akar.


· Untuk penguapan air yang berlebihan. Bisa melalui evaporasi atau gutasi

Tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi, terjadi pada epidermis yang

permukaannya bergabung

b. Jaringan Parenkim

Parenkim merupakan jaringan tanaman yang paling umum dan belum

berdiferensiasi. Kebanyakan karbohidrat non-struktural dan air disimpan oleh

tanaman pada jaringan ini. Parenkim biasanya memiliki dimensi panjang dan lebar

yang sama (isodiametrik) dan protoplas aktif dibungkus oleh dinding sel primer

dengan selulose yang tipis. Ruang interseluler antar sel umum terdapat pada

parenkim.

Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit

batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim

bermacam-macam. Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang

mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan

makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim.

Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa

macam antara lain:

ü Parenkim asimilasi (klorenkim) adalah sel parenkim yang mengandung klorofil dan

berfungsi untuk fotosintesis.

ü Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang

berbeda sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di dalam

sitoplasma.
ü Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat

pada tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan

sukulen.

ü Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara

karena mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada

batang dan daun tumbuhan hidrofit.

c. Jaringan Penguat/Penyokong

Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan meliputi 2 jaringan

yaitu

Jaringan Kolenkim

Kolenkim terdiri dari sel-sel yang serupa dengan parenkim tapi dengan

penebalan pada dinding sel primer disudut sudut sel tidak menyeluruh. Umumnya

terletak pada bagian peripheral batang dan beberapa bagian daun. Dinding sel yang

plastis dan fleksibel pada kolenkim member dukungan yang cukup untuk sel-sel

tetangganya. Karena kolenkim jarang menghasilkan dinding sel sekunder, jaringan ini

tampak sebagai sel-sel dengan penebalan dinding sel yang ekstensif.

Hubungan erat antara jaringan kolenkim dan parenkim tampak pada batang

dimana kedua jaringan ini terletak bersebelahan. Banyak contoh menunjukkan tidak

adanya batas khusus antara kedua jaringan, karena se-sel dengan ketebalan sedang

ada antara kedua jenis jaringan yang berbeda ini.


Jaringan Sklerenkim

Sklerenkim adalah jaringan pendukung pada tanaman.

 Penebalan lignin terletak pada dinding sel primer dan sekunder dan dinding menjadi

sangat tebal.

 Hanya ada sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya hilang jika sel dewasa

(gambar jaringan sklerenkim).

 Sel-sel yang terdiri dari jaringan sklerenkim mungkin terbagi menjadi 2 tipe: serat

(fibre) atau sklereid.

 Serat atau fibre biasanya memanjang dengan dinding berujung meruncing pada

penampang membujur (longitudinal section; L.S.),

 sedangkan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian

tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.

 Terdapat pada bagian keras buah dan biji. Bagian bergerigi pada buah pir disebabkan

oleh sel-sel batu (stone cell, sklereid).

 Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa

merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan

yang lunak.

 Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa

lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras.

 Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid

d. Jaringan Pengangkut/ Jaringan Pembuluh

Jaringan pembuluh terdiri dari xilem dan floem. Kedua jaringan ini disebut

jaringan kompleks karena terdiri dari berbagai jaringan yang berbeda struktur dan
fungsinya. Fungsi utama xylem adalah mengangkut air serta zat-zat yang terlarut

didalamnya. Floem berfungsi mengangkut zat makanan hasil fotosintesis.

Jaringan pengangkut pada tanaman sering disebut jaringan vaskular Disebut

jaringan vascular karena sarana transportasi atau pengangkutannya berupa pembuluh

pembuluh (vasculer). Pembuluh (vasculer) itu untuk membawa air dan larutan ke

seluruh tanaman

Floem dan xylem dipisah oleh beberapa baris sel meristem berdinding tipis

yang disebut cambium.

1. Xylem

Yang merupakan karakteristik sel sel xylem adalah berkas pengangkut dan

trakeid yang memiliki dinding sel tebal mengandung lignin dan merupakan

pengangkut air. Trakeid berbentuk memanjang, serupa dengan serat tapi berdiameter

lebih besar. Pada penampang melintang berkas pengangkut tampak besar dan bulat

pada jaringan xylem.

2. Floem

Floem terdiri dari unsur tapis (sel tapis dan komponen pembuluh tapis), sel

pengiring / sel pengantar, parenkim dan serabut / serat floem. Berdasarkan asal

terbentuknya terbagi menjadi floem primer dan floem sekunder. Floem primer berasal

dari prokambium sedangkan floem sekunder berasal dari kambium. Berdasarkan

proses terbentuknya floem primer terdiri dari protofloem dan metafloem. Protofloem

adalah floem primer yang pertama kali terbentuk sedangkan metafloem terbentuk

kemudian. Protofloem menjadi dewasa dalam bagian tumbuhan yang masih

mengalami pembentangan. Elemen tapis membentang dan segera kehilangan


fungsinya. Elemen floem primer pada Anggiospermae biasanya sempit dan tidak

menyolok. Sel pengantar tidak selalu ada. Bagian floem yang berfungsi dalam

pengangkutan adalah bagian kulit kayu paling dalam.

Jaringan pengangkut (xilem dan floem)

Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri atas dua macam, yaitu xilem dan

floem. Kedua jaringan ini saling mendukung satu sama lain dalam sistem

transportasi

tumbuhan.

a. Xilem (Pembuluh Kayu)

Xilem atau pembuluh kayu berfungsi untuk mengangkut air dan garam

mineral dari akar menuju daun. Xilem ini terdiri atas sel-sel trakea, trakeid, serabut

xilem, dan sel-sel jaringan parenkim xilem.

Trakea yang mempunyai nama lain elemen pembuluh, merupakan bagian

dari xilem yang tersusun atas sel-sel dan berbentuk tabung yang paling

berhubungan pada ujung-ujungnya. Di bagian dinding ujung sel trakea mengalami

reduksi dan berubah menjadi lubang-lubang preforasi.

Berbeda dengan trakea, bentuk sel trakeid adalah lancip dan panjang

dengan keadaan dinding sel yang berlubang-lubang. Lubang-lubang inilah yang kita

kenal sebagai noktah. Keadaan dinding sel xilem tebal, penebalan ini disebabkan

oleh kandungan zat lignin (zat kayu) yang membentuknya.


Pembentuk jaringan xilem yang lain adalah serabut xilem. Serabut xilem

tersusun oleh sel-sel yang panjang dengan ujung yang meruncing. Keadaan dinding

sel serabut xylem tebal dan memiliki noktah yang lebih sempit jika dibandingkan

dengan noktah pada trakeid. Sel-sel jaringan parenkim pada xylem berfungsi untuk

menyimpan cadangan makanan.

b. Floem (Pembuluh Tapis)

Nama lain jaringan floem adalah jaringan pembuluh tapis. Jaringan ini

berperan penting dalam proses pengangkutan zat-zat hasil fotosintesis dari daun ke

seluruh bagian tubuh tumbuhan. Floem terdiri atas buluh tapis, sel pengiring,

parenkim, dan serabut floem (sklereid).Sel-sel buluh tapis pada floem merupakan

sel-sel yang berbentuk tabung, bagian ujungnya berlubanglubang. Tabung buluh

tapis ini akan membentuk saluran yang saling berhubungan satu sama lain dari

pangkal hingga ke ujung tumbuhan. Saluran-saluran pembuluh ini berdekatan

dengan sel-sel pengiring.


Bentuk sel pengiring adalah silinder. Ukuran sel-selnya lebih besar

dibandingkan dengan sel-sel penyusun buluh tapis. Sel-sel pengiring juga

mengandung plasma yang pekat. Sel-sel yang menyusun serabut floem bentuknya

panjang dengan keadaan ujung-ujung saling berimpitan. Keadaan dinding selnya

tebal dan berperan sebagai penguat jaringan floem.

Jaringan parenkim floem

tersusun atas sel-sel yang hidup dan memiliki dinding primer yang memiliki lubang-

lubang kecil bagian tersebut disebut noktah halaman. Sel-sel jaringan parenkim

floem ini tempat menyimpan zat tepung, damar, dan kristal-kristal pada tumbuhan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang

mempunyai kemampuan totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan, manusia

artinya jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang kemampuan membelah,

memanjang dan defrensiasinya tak terbatas sehingga dari kemampuannya jaringannya

, organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan Vegetatif mengingat

kemampuan totipotensi itu tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut

akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ

dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan.

Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama.

Jaringan pada tumbuhan dan hewan berbeda. Kali ini kita pelajari jaringan tumbuhan

terlebih dahulu. Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan antara lain: Jaringan meristem,

jaringan parenkim, jaringan epidermis, jaringan klorenkim, jaringan kolenkim,

jaringan sklerenkim, jaringan xylem,dan jaringan floem.

B. Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok

bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,

kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini. Kami banyak berharap para pembaca yang

budiman memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi

sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan berikutnya. Semoga

makalah ini berguna bagi kami khususnya juga para pembaca yang budiman pada

umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
ü Soerodikoesoemo, Wibisono, dkk, 1993, Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan, Penerbit

Universitas Terbuka, Depdikbud Jakarta.

ü http://yayanajuz.blogspot.com/2012/03/sistem-jaringan-tumbuhan.html

ü http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2009/05/jaringan-pada-tumbuhan.html

ü http://zonemakalah.blogspot.com/2012/03/jaringan-meristem-dalam-struktur.html

Anda mungkin juga menyukai