Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Tarbawi| Volume 3|No 1| ISSN 2527-4082| 39

Volume 3 No.1, Januari – Juni 2018


ISSN : 2527-4082

Pelaksanaan Progam Tahfidz Al Qur’an


(Studi Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Gombara Sulawesi Selatan)

Implementation of Tahfidz Qur'anic Program


(Study of Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Gombara South Sulawesi)

Ferdinan
ferdinanagung707@gmail.com| Universitas Muhammadiyah Makassar

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program tahfidz al-Qur’an di Pesantren
Darul Arqam Muhammadiyah Gombara Sulawesi Selatan dan mengetahui hasil capaian program
pendampingan tahfidz al-Qur’an di Pesantren Muhammadiyah Darul Arqam Gombara Sulawesi
Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, metode yang digunakan, yaitu metode
dokumentasi dan wawancara. Adapun populasi dan sampel penelitian ini yaitu: Santri, Pembina,
dan direktur Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Gombara Sulawesi Selatan Adapun hasil
penelitian ini yaitu: Pelaksanaan program pendampingan tahfidz al-Qur’an Pesantren Darul Arqam
Muhammadiyah Gombara Sulawesi Selatan, yaitu: dilaksanakan secara internal pesantren,
dilaksanakan dengan kerja sama AMCF dan Pesantren yang ada di Solo. Hasil capaian program
pendampingan tahfidz al-Qur’an Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Gombara Sulawesi
Selatan, yaitu Program Tahfidz Al- Qur’an 30 juz diselesaikan dalam waktu 2 – 3 tahun dengan
asumsi 10 juz pertahun (tergantung kepada kemampuan santri) dimana sambil menghafal Al-Qur’an
dengan tajwid dan tartil, setiap santri juga mempelajari ilmu aqidah dasar, fiqh harian, sirah
(sejarah), adab dan sunna, hadits, nahwu, shorof, tafsir dan terjemah Qur’an.

Kata Kunci: Program tahfidz al-Qur’an, Pesantren


Jurnal Tarbawi| Volume 3|No 1| ISSN 2527-4082| 40

Abstract
This study aims to find out the implementation of the program tahfidz al-Qur'an in Pesantren Darul
Arqam Muhammadiyah Gombara South Sulawesi and know the achievements of program
accompaniment tahfidz al-Qur'an in Pesantren Muhammadiyah Darul Arqam Gombara South
Sulawesi. The type of this research is qualitative research, the method used, the method of
documentation and interview. The population and sample of this research are: Santri, Pembina, and
director of Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Gombara South Sulawesi The results of this
study are: Implementation of guidance program tahfidz al-Qur'an Pesantren Darul Arqam
Muhammadiyah Gombara South Sulawesi, namely: implemented internally boarding , implemented
by cooperation AMCF and Pesantren in Solo.The results of the program accompaniment tahfidz al-
Qur'an Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Gombara South Sulawesi, the Program Tahfidz Al-
Qur'an 30 juz completed within 2-3 years assuming 10 juz per year (depending on the ability of
students) where while memorizing Al -Qur'an with tajwid and tartil, every santri also learn basic
aqidah, fiqh daily, sirah (history), adab and sunna, hadith, nahwu, shorof, interpretation and
translation of Qur'an.

Keywords: Pfogrz tahfidz al-Qur'an, Pesantren

sehingga dengan sendirinya bernilai positif dan


PENDAHULUAN harus dikem-bangkan.
Perspektif kependidikan, pesantren

K
ehadiran pesantren tidak merupakan satu-satunya lembaga kependidikan
dapat dipisahkan dari yang tahan terhadap berbagai gelombang
tuntutan umat. Karena itu, modernisasi.Dengan kondisi demikian itu, kata
pesantren sebagai lembaga pendidikan selalu Azyumardi Azra, menyebabkan pesantren tetap
menjaga hubungan yang harmonis dengan survivesampai hari ini. Sejak dilancarkannya
masyarakat di sekitarnya sehingga perubahan atau modernisasi pendidikan Islam di
keberadaannya di tengah-tengah masyarakat berbagai Dunia Islam, tidak banyak lembaga-
tidak menjadi terasing. Dalam waktu yang sama lembaga pendidikan tradisional Islam seperti
segala aktivitasnya pun mendapat dukungan dan pesantren yang mampu bertahan.
apresiasi penuh dari masyarakat sekitarnya. Kebanyakannya lenyap setelah tergusur oleh
Semuanya memberi penilaian tersendiri bahwa ekspansi sistem pendidikan umum atau sekuler.
sistem pesantren adalah merupakan sesuatu yang Nilai-nilai progresif dan inovatif
bersifat "asli" atau "indigenos" Indonesia, diadopsi.sebagai suatu strategi untuk
mengejar ketertinggalan dari model
pendidikan lain. Dengan demikian,
Jurnal Tarbawi| Volume 3|No 1| ISSN 2527-4082| 40

pesantren mampu bersaing dan sekaligus berkiprah, begitu juga mendidik anak-anak
bersanding dengan sistem pendidikan supaya gemar mempelajari al- Qur’an.
modern. (Samsul Nizar, 2011:286) Pada usia anak-anak adalah masa keemasan
Pesantren adalah lembaga pendidikan bagi orang tua agar anaknya untuk belajar
mandiri yang dirintis, dikelola, dan al-Qur’an. Prospek tingkat hafalan pada
dikembangkan oleh kyai. Jika ditelusuri, usia anak-anak memiliki peluang yang
pesantren lahir dari sesuatu yang sangat sangat besar karena daya ingat atau
sederhana. Seseorang yang dikenal kemampuan mengahafal pada usia tersebut
memiliki pengetahuan agama, yang masih sangat baik.
kemudian dianggap sebagai ustadz, Berdasarkan uraian di atas, maka
menyediakan diri untuk mengajar agama merupakan suatu alasan yang mendasar
Islam. Mulai dari hal-hal yang sederhana apabila dilakukan penelitian dengan judul:
mengenai dasar-dasar pengetahuan ajaran “PELAKSANAAN PROGAM TAHFIDZ
Islam, seperti cara membaca al-Qur’an, AL-QUR’AN (Studi Pesantren Darul
sampai pada pengetahuan yang lebih Arqam Muhammadiyah Gombara
mendalam, seperti bagaimana memahami Sulawesi Selatan)
al-Qur’an, tafsir, hadits, fiqh, tasawuf, dan Adapun rumusan masalah dalam
pengetahuan lain sejenisnya. penelitian ini adalah
Efektifitas dalam belajar al-Qur’an 1. Bagaimana pelaksanaan program
sangat diperlukan, terlebih jika pendampingan tahfidz al-Qur’an di
menginginkan untuk dapat Pesantren Darul Arqam
menghafalkannya. Sebuah wadah dalam Muhammadiyah Gombara Sulawesi
pembelajaran atau semacam progam Selatan
mengaji juga menjadi faktor pendukung 2. Bagaiman hasil capaian program
keberhasilan seorang untuk dapat membaca pendampingan tahfidz al-Qur’an di
dan menghafalkan al-Qur’an. Pesantren Darul Arqam
Pengkajian dan pendalaman Muhammadiyah Gombara Sulawesi
terhadap sumber-sumber ajaran Islam al- Selatan
Qur’an dan al Hadith harus menjadi
landasan dan pondasi dalam berpikir dan
Jurnal Tarbawi| Volume 3|No 1| ISSN 2527-4082| 41

METODE PENELITIAN digunakan oleh peneliti sesuai dengan


Metode yang digunakan dalam konsep metode analisis yang dipaparkan
penelitian ini adalah metode kualitatif oleh Miles dan Huberman (1994). Metode
deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan tersebut mengemukakan bahwa terdapat
penelitian yang bertujuan menggambarkan tiga aktivitas dalam menganalisis data,
suatu kondisi atau fenomena sosial dan yaitu reduksi data (data reduction),
hukum, tidak memilah-milah atau mencari penyajian data (data display) dan penarikan
faktor-faktor atau variabel tertentu. kesimpulan atau verifikasi (conclusion
Adapun realitas sosial dalam drawing/verification) (Miles dan
penelitian ini adalah: Huberman, 1994; Emzir, 2010).
1. Tempat : Pesantren Darul Arqam
Muhammadiyah Gombara Sulawesi- PEMBAHASAN
Selatan
A. Program Pendampingan Tahfidz al-
2. Pelaku : Santri, Pembina, dan
Qur’an Pesantren Darul Arqam
direktur
Muhammadiyah Gombara Sulawesi
3. Aktivitas:Pembimbingan dan
Selatan
Pendampingan
Dalam pembinaan dan

Nilai kepercayaan suatu penelitian pendampingan Pendampingan tahfidz al-

terletak pada hasil penelitian yang diperoleh Qur’an di Pesantren Darul Arqam

secara valid dan reliable. Hal itu sangat Muhammadiyah Gombara Sulawesi

tergantung pada kualitas data diperoleh dari Selatan, senantiasa memperhatikan

sumber data valid dan tepat melalui berbagai aspek sehingga apa yang menjadi

pengungkapan instrumen berkualitas pula. harapan dan cita-cita pesantren tersebut bisa

Instrumen dalam penelitian kualitatif adalah tercapai. Aspek-aspek yang perlu di

peneliti itu sendiri. perhadikan adalah aspek tujuan pembinaan,

Adapun tekhnik pengumpulan data target yang ingin dicapai, metode

dalam penelitian ini yaitu Studi pendamingan, dan program tahfidz quran.

Kepustakaan, Wawancara dan Observasi . Adapun tujuan pembinaan dan

Metode analisis data kualitatif yang Pendampingan Pendampingan tahfidz al-


Qur’an yang dilakukan Pesantren Darul
Jurnal Tarbawi| Volume 3|No 1| ISSN 2527-4082| 42

Arqam Muhammadiyah Gombara diketahui oleh masyarakat lebih luas


Sulawesi Selatan, yaitu: generasi demi generasi, dengan dibekali
a. Membangun generasi pencinta, ilmu metodologi penulisan.
penghafal dan pengamal AlQur'an dan f. Mencetak kader-kader da'i, imam dan
memberdayakan mereka agar dapat khotib yang peduli terhadap
berdedikasi ditengah masyarakat secara permasalahan masyarakat dan mampu
optimal dan hidup secara mandiri, memberi solusi yang cerdas, bijak dan
sekaligus menjadi uswatun hasanah. adil serta menjadi contoh tauladan
b. Memberikan pendidikan dan pelatihan (qudwah hasan).
bagi para huffaz ilmu kepemimpinan
B. Metode pembinaan Tahfidz Al-
(leadership), ilmu khitabah dan
Qur'an di Pesantren Darul Arqam
kepribadian dengan dibekali berbagai
Muhammadiyah Gombara.
macam bentuk pengembangan wawasan
Sebagai lembaga yang menyediakan
keilmuan, ketrampilan, manajemen
tempat bagi para huffadz, Pesantren Darul
kepemimpinan dan motivasi
Arqam Muhammadiyah Gombara
pengembangan diri.
memiliki beberapa persyaratan serta
c. Mencetak dan mempersiapkan tenaga-
tahapan-tahapan yang diberlakukan kepada
tenaga ahli penghafal AlQur'an dan
para santrinya demi terwujudnya hafidz-
pendidik (murabbi) Al-Qur'an yang
hafidzah yang berkompeten.
handal, professional, berakhlak dan
Sebelum memasuki proses
mumpuni serta mampu bersaing dalam
penghafalan al-Qur'an, setidaknya para
kancah global.
santri akan melalui beberapa persyaratan
d. Membimbing santri hingga mampu
yang diberlakukan diantaranya adalah:
melanjtkan studinya ke tingkatan
a. Meluruskan niat. Dalam kaitanya
perguruan tinggi, yang memberi
dengan menghafal al-Qur'an, petunjuk
manfaat lebih banyak bagi masyarakat.
kiai sangatlah diperlukan. Dimana
e. Mendidik para santri memiliki
setiap ada santri yang berkeinginan
kemampuan mengekspresikan pendapat
untuk menghafal al-Qur'an, maka
ke dalam bentuk tulisan bukan
Sang kiai akan menanyakan masalah
berbentuk orasi saja, sehingga dapat
Jurnal Tarbawi| Volume 3|No 1| ISSN 2527-4082| 43

keseriusan santri dalam menghaf akan dilakukan pentashihan bacaan


alkannya. Jika dia telah benar-benar oleh sang Kiai.
mantap dan serius, maka Kiai akan d. Apabila seorang santri calon
mengizinkanya. Karena, sebagaimana penghafal merupakan seorang yang
diyakini oleh banyak orang bahwa sudah memiliki hafalan sendiri akan
menghafal al-Qur'an bukanlah hal tetapi bukan dari gum yang sama,
yang main-main. Apabila ia lupa maka ia akan juga akan ditash-hih
dengan hafalannya, maka dia akan terlebih dahulu hafalanya. Hal ini
mendapatkan dosa. Oleh karenanya dilakukan agar seorang santri
menghafalkan al-Quran. memiliki satu sanad yang utuh dari
b. Wajib mengkhatamkan al-Qur'an satu guru. Karena, memang bagi
dengan bi an-nadhzar. Apabila kebanyakan pesantren, sanad
seorang santri calon penghafal belum merupakan hal yang sangat diperlukan
menghatamkan al-Qur'an secara bi an- karena dengan adanya sanad
nadharu, maka tahap pertama yang merupakan sebuah bukti dari
harus dijalani adalah memulai kemuttashilan dari gum ke gum.
mengaji dengan bi an-nadhar kepada Dalam proses menghafal al-Qur'an,
Kiai diawali dari juz 'amma disusul Kiai akan menyarankan kepada santri dari
kemudian dengan juz 1 hingga juz 30. mana ia harus memulai hafalan. Apakah
Kewajiban ini juga berlaku baik bagi dari juz 'amma (juz 30), atau dari juz satu.
setiap santri baik yang ingin Akan tetapi kebanyakan akan disarankan
melanjutkan pada takhasshush tahfidz untuk memulainya dari juz 30 dan terus
ataupun tidak. Proses ini dilakukan kebelakang yaitu juz 29, 28, 27 dan
untuk mengetahui fashahah, tartil dan seterusnya.
kelancaran membaca al-Qur'an santri. Adapun metode yang dilakukan
c. Tashih bacaan al-Qur'an. Apabila sebagai tahapan dari proses Tahfidz di
seorang santri calon penghafal sudah Pondok Pesantren Darul Arqam
menghatamkan al-Qur'an secara bil- Muhammadiyah Gombara adalah sebagai
annadhar maka ia boleh memulai berikut:
hafalanya, akan tetapi sebelumnya
Jurnal Tarbawi| Volume 3|No 1| ISSN 2527-4082| 44

a. Setoran hafalan al-Qur'an secara tartil juz berikutnya sebelum meny


dimana semua yang berhubungan elesaikanya.
dengan tajwid baik makhroj, hukum- d. Setoran al-Qur'an yang dilakukan pada
hukum tajwid serta yang lainya sangat setiap kali setelah santri menyelesaikan
ditekankan dan diperhatikan. Dalam lima juz al-Qur'an. Sema'an ini mirip
satu kali ngelot diharuskan minimal satu halnya dengan ujian semester dalam
halaman al-Qur'an dengan al-Qur'an sekolah. Dimana, seorang santri akan
standar Kudus. disimak langsung oleh gurunya serta
b. Pengulangan hafalan yang biasanya disimak juga oleh teman-teman yang
dilakukan bersama ustadz atau teman lainya. Proses ini dilakukan sebagai
sesama santri penghafal al-Qur'an. Pada upaya agar hafalan yang sudah
tahap ini biasanya seorang penghafal dilaluinya tetap terjaga. Karena,
akan melakukan kapan saja dan tidak termasuk dari persyaratan sema'an
pada waktu yang ditentukan. Karena hal adalah dia harus benar-benar menguasai
ini merupakan kewajiban yang tidak hafalan yang akan disema'. Seperti
formal. Deresan juga merupakan halnya setelah menyelesaikan dari juz
persiapan dari tahap berikutnya yatu satu sampai lima, maka yang disema'
nepung. adalah dari juz satu sampai lima. Dan
c. Pengulangan dari awal juz setiap santri apabila ia telah menyelesaikan sampai
telah menyelesaikan hafalan minimal juz sepuluh, maka yang disema' adalah
satu juz al-Qur'an. Akan tetapi, dalam dari juz satu sampai dengan juz sepuluh.
proses nepung juga santri Begitulah sterusnya. Jadi, semakin
diperkenankan untuk membagi menjadi banyak juz yang dihapal, maka
dua kali, yaitu setengah juz awal dan sebanyak itu pula yang harus disema'.
setengah juz akhir. Pada tahap ini, e. Menghatamkan al-Qur'an selama empat
seorang santri akan diuji kemampuanya puluh hari dan empat puluh hataman
secara penuh. Karena, apabila dalam diiringi dengan puasa di siang hari.
proses nepung tidak sempurna dalam Matang puluh merupakan tahap akhir
arti belum benar-benar lancar, maka dia bagi santri yang telah selesai menghafal
tidak diperkenankan untuk melanjutkan al-Qur'an 30 juz. Dimana dalam
Jurnal Tarbawi| Volume 3|No 1| ISSN 2527-4082| 45

prosesnya, tidak langsug dipimpin oleh 1. Tahsin. Proses ini dilakukan untuk
Kiai, akan tetapi oleh teman-teman mengajarkan kepada para santri cara
santri sesama penghafal al-Qur'an. pelafalan al-Qur'an yang baik dan
benar. Baik dari segi makhraj al-huruf
Adapun setelah santri telah
sekaligus kaidah tajwidnya. Secara
menghafalkan al-Qur'an secara Qur'an
teknis, proses ini dilakukan dengan
harus dilakukan dengan ketekunan dan
cara: enam bulan pertama santri
keseriusan. Santri yang telah menghaf al
ditahsin. Dalam satu kali pertemuan,
seluruh ayat al-Qur'an maka akan diberi
para santri diwajibkan untuk membaca
syahadah dan ijazah sanad. Meskipun
2-3 halaman al-Qur'an ditambah dengan
ijazah sanad yang diberi secara lisan. Sanad
-membaca al-furqan, yakni buku
di sini dimaknai sebagai jaringan atu
panduan tahsin yang digunakan dan
silsilah seorang hafidz yang diurutkan dari
diterbitkan oleh Pesantren al-Hikmah.
Nabi Muhammad Saw. sampai guru tahfidz
Buku Panduan ini berisi tata cara
yang ada.
pelafalan al-Qur'an yang sesuai dengan
Tahfidz al-Qur'an merupakan program
makhraj al-huruf dan kaidah tajwid.
yang melekat dan wajib diikuti setiap santri
Pertemuan yang dilakukan dilaksanakan
di Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah
tiga kali dalam sehari yakni ba'da
Gombara. Dalam proses penerimaan
subuh, ba'da ashar dan ba'da maghrib.
santrinya melalui proses seleksi. Seleksi
Proses ini dilakukan dengan cara
penerimaan santri baru pesantren al-
dibentuk halaqah-halaqah.
Hikmah dilakukan untuk mengetahui cara
2. Talaqqi. Kegiatan tahsin, sebagaimana
baca al-Qur'an calon santri, baik dari segi
yang telah dijelaskan di atas, diselingi
kelancaran dan ketartilannya; atau untuk
dengan proses talaqqi, yakni proses
mengetahui seandainya calon santri telah
memperdengarkan hafalan ayat-ayat Al-
memiliki beberapa juz hafalan al-Qur'an.
Qur'an secara langsung di depan
Adapun metode tahfidz al-Qur'an yang
instruktur/guru tahfidz. Proses ini lebih
diterapkan di Pesantren Darul Arqam
dititikberatkan pada bunyi hafalan. Pada
Muhammadiyah Gombaraadalah dengan
tahap awal, kegiatan tahsin dibarengi
cara:
dengan talaqqi juz 30. Dalam tahap
Jurnal Tarbawi| Volume 3|No 1| ISSN 2527-4082| 46

selanjutnya, ketika santri telah secara standar isi dan standar kompetensi
baik menghafal juz 30, kemudian lulusan dari Kemendiknas dan
dilanjutkan menghafal lima juz al- Kemenag, serta dari Majelis Pendidikan
Qur'an dengan cara merunut dari Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat
belakang ke depan, yakni dari juz 29 Muhammadiyah terintegrasi dengan
sampai dengan juz 26. Setelah lima juz pembinaan life skill.
akhir ini dikuasai hafalannya dengan b. Pada pukul 14.30 s.d pukul 21.00,
baik, maka kemudian dilanjutkan melakukan pembinaan Kepesantrenan,
dengan cara merunut dari juz pertama yaitu: Mengkaji Al-qur’an, As-sunnah
sampai seterusnya. Kegiatan menghafal dan Kitab lainnya, hafidz Ai-qur’an,
a-Qur'an ini dilakukan dengan cara pembinaan ibadah, pembinaan bahasa,
talaqqi Dalam satu hari santri pembinaan akhlaqul Karimah, dan lain-
diwajibkan untuk menghafalkan dan lain yang terkait dengan pembinaan ke-
menyetorkan hafalannya sebanyak agamaan.
setengah halaman. Mushaf yang c. Untuk hari Jum’at: Pukul
dijadikan pegangan adalah mushaf al- 06.00 s.d pukul 17.00, dilaksanakan
Qur'an terbitan madinah. Kelas 1 SMP kegiatan ekstra kurikuler (hari bebas)
ditargetkan dalam 4 bulan mampu Pukul 19.00 s.d pukul 21.00,
menghafal setengah sampai dengan 3 dilaksanakan latihan ceramah/khotbah
juz, untuk menstimulasinya siswa akan
C. Hasil Capaian Program tahfidz
dikenakan denda, jika target setengah
Qur’an Pesantren Darul Arqam
halaman tidak dipenuhi maka didenda
Muhammadiyah Gombara Sulawesi
sepuluh ribu rupiah dalam setiap
Selatan
setorannya. (Wawancara Tanggal, 24
Pesantren Darul Arqam
Oktober 2017)
Muhammadiyah Gombara Sulawesi
Melaksanakan Pembelajaran sesuai
Selatan dalam melakukan pembinaan dan
Kurikulum Pondok Pesantren, yaitu:
pendampingan tentunya memiliki program
a. Pada pukul 07.00 s.d pukul 13.00,
unggulan sehingga target capain yang
melakukan pembelajaran dalam kelas
diharapkan kepada santri bisa terwujud.
dengan mata pelajaran sesuai tuntutan
Jurnal Tarbawi| Volume 3|No 1| ISSN 2527-4082| 47

Program unggulan yang dimaksud, yaitu: ditanggung oleh AMCF, 3. Untuk


Program pembinaan yang dilakukan secara penyiapan sarana dan prasarana disiapkan
internal dengan menggunakan SDM oleh pihak pesantren, dan 4. Untuk pesertah
pesantren sendiri, Program pembinaan yang tahfidz diseleksi oleh Tim AMCF dan kerja
dilakukan dengan kerja sama. Kerja sama sama pihak pesantren (berbeda dengan
yang suda dilakukan adalah kerja sama program pesantren yang berlaku secara
dengan AMCF (Yayasan Muslim Asiyah) keseluruhan kepada santri yang mondok).
dan daurah tahfizul quran yang (Wawancara Tanggal, 24 Oktober 2017)
diselenggarakan LP2M PP Muhammadiyah
di Tawamangun Taranganyer, Solo, Jawa Untuk pembinaan yang
diselenggarakan LP2M PP
Tengah.
Muhammadiyah di Tawamangun
Direktur Pesantren Darul Arqam Taranganyer, Solo, Jawa Tengah.
Pihak pesantren menyeleksi santri
Muhammadiyah Gombara, dalam hal ini
yang akan diutus, dan biayanya di
Ust. Mahlani S, M.Th.I, mengungkapkan tanggung oleh pihak pesantren dan
santri sendiri dalam hal ini biaya
bahwa:
transfortasi, sedangkan biaya mondok
Untuk pembinaan dan pendampingan dan dan lainnya ditanggung oleh
tahfidz qu’ran yang pembinaannya pihak penyelenggara. Adapun lama
dilakukan secara internal pesantren yang pembinaan yaitu 2 bula dan
dimaksud adalah seluruh santri yang ditargetkan sudah hafal 30 juz.
bontok wajib mengukuti pendampingan (Wawancara Tanggal, 24 Oktober
tahfidz dimana pendampinya yang 2017)
ditentukan sendiri oleh pesantren tetapi
tetap memperhatikan syarat-syarat Diungkapkan pula oleh Muh. Ali
pendampinnya. Untuk target hafalan
Bakri, M.Pd. selaku perpanjang tangan dari
dibedakan banyaknya dilihat dari
tingkatan kelasnya. AMCF, bahwa:

Untuk program pembinaan yang Program tahfidz qur’an yang


diselenggarakan di Pesantren Darul
dikerjasamakan dengan AMCF tentunya
Arqam Gombara adalah tindak lanjut
ada bentuk-bentuk kesepakatan yang MoU dengan pihak AMCF, dimana
program tersebut di Louncing pada
dijalankan, yakni: 1. Penentuan pembina
tanggal, 27 Oktober 2018. Salah satu
hak progatif dari AMCF dalam menyeleksi bentuk kerja samanya adalah
menyiapkan SDM pendaping Tahfidz
dan memberikan surat tugas pendampingan,
dan anggaran pembinaan.
2. Biaya pendampingan seluruhnya Alhamdulillah saat ini telah berjalan
Jurnal Tarbawi| Volume 3|No 1| ISSN 2527-4082| 48

dengan baik program pembinaan, internal maupun melalui kerja sama telah
dimana adan 14 orang Pembina santri
menjukkan hasil perkembangan hafalan
putra dan 14 orang Pembina santri
puti. Pembina yang ditugasi santri.
menjalankan tanggungjawabnya
Hal ini dapat dibuktikan hingga saat
dalam pembinaan dan melakukan
evaluasi setiap saat sesuai target ini pesantre telah berhasil melahirkan 40
capaiyan. (Wawancara Tanggal, 25
tahfiz Alquran (penghafal Alquran 30 juz).
Oktober 2017)
Muhammad Farul Al Kahfi salah satu santri
Program Tahfidz Al Qur’an 30 Juz
Pondok Pesantren Darul Arqam
ini bertujuan untuk mencetak kader ulama
Muhammadiyah Gombara berhasil
muda dan juga generasi qur’ani dengan
menghafal Al-Quran dalam waktu cukup
mengajarkan ilmu syar’i yang bersumber
singkat, yakni 2 bulan sejak januari hingga
dari Al-Qur’an dan As-Sunnah, dengan
februari 2017. Dalam Daurah Program
pemahaman yang benar yaitu pemahaman
Khusus Tahfidz Al Qur’an di Solo, Jawa
para salafus sholih.
Tengah.
Program Tahfidz Al- Qur’an 30 juz
diselesaikan dalam waktu 2 – 3 tahun
PENUTUP
dengan asumsi 10 juz pertahun (tergantung
Pelaksanaan program
kepada kemampuan santri) dimana sambil
pendampingan tahfidz al-Qur’an Pesantren
menghafal Al-Qur’an dengan tajwid dan
Darul Arqam Muhammadiyah Gombara
tartil, setiap santri juga mempelajari ilmu
Sulawesi Selatan, yaitu: dilaksanakan
aqidah dasar, fiqh harian, sirah (sejarah),
secara internal pesantren, dilaksanakan
adab dan sunnah, hadits, nahwu, shorof,
dengan kerja sama AMCF dan Pesantren
tafsir dan terjemah Qur’an. Bahasa Arab
yang ada di Solo. Beberapa tahapan
dipelajari setiap hari untuk menyiapkan
pendampingan: Setoran hafalan al-Qur'an
santri hafiz yang lancar berbahasa Arab.
secara tartil, Pengulangan hafalan, dan
Untuk menjaga kualitas output dari
Pengulangan dari awal juz setiap santri
program Tahfidz Al- Qur’an 30 juz ini,
telah menyelesaikan hafalan minimal satu
pesertanya diseleksi setiap tingkatan/kelas.
juz al-Qur'an, dan Setoran al-Qur'an .
Setelah dilakukan pendapingan
Adapun metode tahfidz al-Qur'an yang
Tahfidz quran, baik yang dilakukan secara
Jurnal Tarbawi| Volume 3|No 1| ISSN 2527-4082| 49

diterapkan dengan cara: Tahsin dan Bawani, Imam. Tradisional dalam


Talaqqi. Pendidikan Islam. Surabaya: Al-
Ikhlas, 1993.
Hasil capaian program
pendampingan tahfidz al-Qur’an Pesantren Departemen Agama RI. Grand Desain
Darul Arqam Muhammadiyah Gombara Pendidikan Keagamaan dan
Pondok Pesantren. Jakarta:
Sulawesi Selatan, yaitu Program Tahfidz
Direktorat Peka Pontren pada
Al- Qur’an 30 juz diselesaikan dalam waktu Ditjen Bagais Dep. Agama, 2004.
2 – 3 tahun dengan asumsi 10 juz pertahun
Dewan Redaksi. Ensiklopedi Islam, jilid IV.
(tergantung kepada kemampuan santri)
Jakarta: Ichtiar Van Hoeve, 1994.
dimana sambil menghafal Al-Qur’an
dengan tajwid dan tartil, setiap santri juga Dhofier, Zamakhsyari. Tradisi Pesantren:
mempelajari ilmu aqidah dasar, fiqh harian, Studi Tentang Pandangan Hidup
Kyai. Jakarta: LP3ES, 1982.
sirah (sejarah), adab dan sunnah, hadits,
nahwu, shorof, tafsir dan terjemah Qur’an. Fatah, dkk. ''Rekontruksi Pesantren Masa
Bahasa Arab dipelajari setiap hari untuk Depan'', Jakarta Utara: PT.
Listafariska Putra, 2005
menyiapkan santri hafiz yang lancar
berbahasa Arab. Untuk menjaga kualitas Hasan, M Ali dan Ali Mukti, Kapita Selekta
output dari program Tahfidz Al- Qur’an 30 Pendidikan Islam, Cet. 1; Jakarta:
Pedoman Ilmu
juz ini, pesertanya diseleksi setiap
tingkatan/kelas. Hasbullah. Sejarah Pendidikan Islam di
Indonesia Lintasan Sejarah
Pertumbuhan dan Perkembangan.
DAFTAR PUSTAKA Cet. IV; Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2001.
Abdullah, Taufik, Agama dan Perubahan
Sosial, Jakarta: Rajawali, 1993 Madjid, Nurcholish. Bilik-bilik Pesantren
Sebuah Potret Perjalanan. Cet. I;
Arifin, H. Muzayyin. Kapita Selekta Jakarta: Paramadina, 1997.
Pendidikan Islam. Cet. I; Jakarta:
Bumi Aksara, 2003. Mastuhu, Memberdayakan Sistem
Pendidikan Islam, Jakarta: Logos,
1999
Jurnal Tarbawi| Volume 3|No 1| ISSN 2527-4082| 50

Muhaimin dan Abdul Mujib, Pendidikan di (Cet. 4; Jakarta: Prenada Media


Pesantren. Jakarta: t. p., 1993. Group, 2011.

Nasir, M. Ridwan. Mencari Tipologi Rais, M. Amien. Cakrawala Islam Antara


Format Pendidikan Ideal Pondok Cita dan Fakta. Bandung: Mizan,
Pesantren di Tengah Arus 1989.
Perubahan. Cet. I; Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2005. Rama, Bahaking, Jejak Pesantren, Kajian
Pesantren As’adiyah Sengkang
Nizar, Samsul H, Sejarah Pendidikan Islam Sulawesi Selatan, Cet. I; Jakarta
(Menelusuri Sejarah Pendidikan Pusat: PT. Parodatama
Era Rasulullah Sampai Indonesia), Wiragemilang, 2003

Anda mungkin juga menyukai