Anda di halaman 1dari 4

PERTEMPURAN LIMA HARI SEMARANG

Ada dua pemicu terbesar yang menyebabkan pertempuran lima hari yang mematikan ini
terjadi. Pertama adalah adanya desas-desus pemberian racun pada sumber air yang ada di
Candilama yang dilakukan oleh Jepang. Pemberian racun tentu meresahkan banyak warga
apalagi lokasi sumber air itu adalah satu-satu yang ada di Semarang dan bisa diakses oleh banyak
warga.

Melihat kemungkinan adanya racun di sumber air dr. Kariadi yang bekerja di kawasan itu
berusaha datang untuk mengecek. Sayangnya, saat akan melakukan pengecekan, dia justru
dihadang oleh tentara Angkatan Laut Jepang dan ditembak dengan membabi buta. Akibat aksi ini
dr. Kariadi meninggal dunia dan menyebabkan pemuda marah dan melakukan aksi penyerangan
balik
PEMBERONTAKAN PETANI BANTEN 1888

Para pemberontak yang tertangkap sebagian besar diasingkan.

Pemberontakan datang lima tahun setelah letusan Gunung Krakatau pada 1883. Letusan
Krakatau menimbulkan tsunami setinggi 30 meter yang meluluhlantakkan pantai Barat Jawa dan
menghancurkan Anyer, Merak, dan Carita. Sebanyak 36 ribu orang lebih tewas. Musibah itu
menambah penderitaan rakyat yang sudah sedemikian terpuruk karena wabah penyakit ternak
pada 1879 dan wabah penyakit demam yang menewaskan 10 persen penduduk tahun berikutnya.

Awal mula gerakan muncul pada 2 Oktober 1888, dua bulan setelah letusan. Seorang
serdadu Belanda yang hendak membeli tembakau di Pasar Serang tiba-tiba saja diserang oleh
seorang lelaki tak dikenal. Korban mencari perlindungan di sebuah toko China sementara pelaku
kabur. Penangkapan dilakukan besar-besaran tetapi pelaku tak ditemukan.

Percobaan pembunuhan lainnya terjadi pada 19 November tahun yang sama. Kali ini,
seorang pria masuk dengan paksa ke dalam tangsi militer di Serang. Setelah melukai penjaga
bernama Umar Jaman, dia ditangkap. Para interogator militer menyatakan dalam laporan mereka
bahwa motif serangan adalah kasus semangat ekstrem yang tidak bisa dijelaskan.

Menurut Sartono Kartodirdjo, pada hari-hari malapetaka itu, rakyat teringat kepada
ramalan yang telah menyebut berbagai tanda kedatangan hari Kiamat. Rakyat diingatkan oleh
Tuhan untuk bertobat serta sadar akan jalan tersesat yang ditempuh umat manusia, yaitu hidup di
bawah pemerintahan kaum kafir Belanda.

Sejak peristiwa itu kehidupan beragama meningkat dan harapan rakyat terarah kepada
suatu pembebasan. Peristiwa di Serang itu merupakan suatu awal dari periode panjang
perjuangan rakyat yang berpuncak pada 1888 dengan sebutan pemberontakan petani Banten atau
Geger Cilegon. Pemberontakan itu dianggap sebagai titik balik sejarah perjuangan mengusir
penjajah dari tanah Banten.
PERANG ACEH (1873-1904)

Perang Aceh-Belanda atau disingkat Perang Aceh adalah perang Kesultanan Aceh
melawan Belanda dimulai pada 1873 hingga 1904.

Tahun 1873 pecah perang Aceh melawan Belanda. Perang Aceh disebabkan karena:

 Belanda menduduki daerah Siak. Akibat dari perjanjian Siak 1858. Di mana Sultan
Ismail menyerahkan daerah Deli, Langkat, Asahan dan Serdang kepada Belanda, padahal
daerah-daerah itu sejak Sultan Iskandar Muda ada di bawah kekuasaan Aceh.

 Belanda melanggar Siak, maka berakhirlah perjanjian London (1824). Di mana isi
perjanjian London adalah Belanda dan Inggris membuat ketentuan tentang batas-batas
kekuasaan kedua daerah di Asia Tenggara yaitu dengan garis lintang Sinagpura.
Keduanya mengakui kedaulatan Aceh.

 Aceh menuduh Belanda tidak menepati janjinya, sehingga kapal-kapal Belanda yang
lewat perairan Aceh ditenggelamkan Aceh. Perbuatan Aceh ini disetujui Inggris, karena
memang Belanda bersalah.

 Dibukanya Terusan Suez oleh Ferdinand de Lesseps menyebabkan perairan Aceh


menjadi sangat penting untuk lalulintas perdagangan.

 Dibuatnya Perjanjian Sumatera 1871 antara Inggris dan Belanda, yang isinya,
Inggris memberika keleluasaan kepada Belanda untuk mengambil tindakan di Aceh.
Belanda harus menjaga keamanan lalulintas di Selat Sumatera. Belanda mengizinkan
Inggris bebas berdagang di Siak dan menyerahkan daerahnya di Guinea Barat kepada
Inggris.

 Akibat perjanjian Sumatera 1871, Aceh mengadakan hubungan diplomatik dengan


Konsul Amerika, Italia, Turki di Singapura. Dan mengirimkan utusan ke Turki 1871.
 Akibat hubungan diplomatik Aceh dengan Konsul Amerika, Italia dan Turki di
Singapura, Belanda menjadikan itu sebagai alasan untuk menyerang Aceh. Wakil
Presiden Dewan Hindia Frederik Nicolaas Nieuwenhuijzen dengan 2 kapal perangnya
datang ke Aceh dan meminta keterangan dari Sultan Machmud Syah tentang apa yang
sudah dibicarakan di Singapura itu, tetapi Sultan Machmud menolak untuk memberikan
keterangan.

 Belanda menyatakan perang terhadap Aceh pada 26 Maret 1873 setelah melakukan
beberapa ancaman diplomatik. Sebuah ekspedisi dengan 3.000 serdadu yang dipimpin
Mayor Jenderal Johan Harmen Rudolf Köhler dikirimkan pada tahun, namun ekspedisi
tersebut berhasil dikalahkan tentara Aceh, di bawah pimpinan Panglima Polem dan
Sultan Machmud Syah, yang telah memodernisasikan senjatanya. dan bahkan Köhler
sendiripun tewas tertembak di depan Mesjid Raya Baiturrahman pada tanggal 10 April
1873.

Anda mungkin juga menyukai