PENDAHULUAN
1
Seiring dengan berkembangnya industri, baik industri rumah tangga mau-
pun industri perusahaan dan bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan akan air
semakin meningkat sementara tingkat pencemaran terhadap air juga semakin
tinggi.
Air bersih kini sulit untuk didapatkan karena telah terkontaminasi oleh
berbagai zat berbahaya dan keruh. Ada beberapa cara untuk mengatasi kekeruhan
tersebut diantaranya yaitu menggunakan filter fisik dan bahan kimia. Fiter fsik
akan menyerap kekeruhan dengan sangat baik karena memiliki ruang-ruang yang
akan menjadi tempat mengendapnya partikel. Filter fisik yang digunakan adalah
Pasir silika, batu bata, pasir malang, dan krikil( Agung et al., 2013).
1.3 Tujuan
2
2. PEMBAHASAN
1. Pencemaran Udara, disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas CO2 hasil
pembakaran,SO,SO2,CFC,CO.
3. Pencemaran Air, disebabkan oleh limbah pertanian, limbah rumah tangga dan
limbah industri.
3
lingkungan. Oleh karena itu, untuk mempertahankan kondisi kualitas lingkungan
tersebut maka petani tambak harus melakukan kegiatan budidayanya secara baik
dan terkontrol.
Seperti melakukan pergantian air tambak rutin secara berkala serta lebih
memperhatikan dalam manajerial tambaknya yakni proses persiapan tambak
seperti pemupukan dan pengapuran.
4
Pada kondisi seperti ini ikan menunjukkan perilaku yang tidak normal dari
biasanya sebagai indikator adanya ketidaksesuaian kualitas perairan dengan
kebutuhan udang.
a. Pengangkatan Lumpur
Setelah digunakan untuk siklus terdahulu, pada dasar kolam akan telah
menjadi kubangan lumpur organik yang terdiri dari bangkai organisme air seperti
plankton, perifiton, nekton, bentos,dan organisme lain yang mengendap yang ti-
dak terurai oleh bakteri. Keberadaan lumpur selain menyebabkan pendangka-
lan,meningkatkan kekeruhan, juga menyebabkan berkurangnya kandungan oksi-
gen terlarut. Lumpur organik dibuang dengan mengangkat atau menggelontorkan
dengan air sehingga dasar kolam bersih.
5
(hara), membunuh bakteri patogen dan membunuh telur atau benih organisme
hama.
c. Pengapuran
d. Pemupukan
6
Tercemar Tercemar Tercemar Tercemar
Ringan Sedang Berat Sangat
(kelas 1) (kelas 2) (Kelas 3) Berat
(Kelas 4)
1. BOD/KOB < 1,0 1,0 – 3,0 3,0 – 6,0 > 6,0 Dijabarkan
(mg/I) dari baku
2. COD/KOK <5 5,0 – 10,0 – >15,0
mutu air
(mg/I) span=’’’> 10,0 15,0
Gol-A, B,
3. DO/OT > 6,0 5,0 – 6,0 3,0 – 5,0 <3
C, dan D
span=’’’>
4. pH 6,5 – 8,5 5,0 – 9,0 6,0 – 9,0 5,0 – 9,0
Menurut Ahmad (2011), Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guna
meningkatkan keberhasilan dalam budidaya, antara lain :
1. Air
· Sumber Air, meliputi lokasi sumber air, waktu pengambilan air, memenuhi
kualitas dan kuantitas air. Tolak ukur:
7
· Sterilisasi Air merupakan sebuah kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi
atau mencegah hama atau penyakit yang berada di air dan diyakini dapat
mengganggu proses budidaya.
· Pengisian air
Berikut merupakan kriteria dan kategori kualitas air baik secara fisik dan kimia
8
A. Penanggulangan secara non-teknis yaitu suatu usaha untuk mengurangi
pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan peraturan perundangan yang
dapat merencanakan, mengatur dan mengawasi segala macam bentuk kegiatan
industri dan teknologi sehingga tidak terjadi pencemaran. Meliputi AMDAL,
pengaturan dan pengawasan kegiatan dan menanamkan perilaku disiplin.
1 Manajemen biota.
Benur yang berkualitas pada tahap awal menunjukkan respon positif terha-
dap pakan yang diberikan, keragaan pertumbuhan ditunjukkan dengan pergantian
kulit (‘moulting’), menunjukkan pertumbuhan yang positif bagi larva udang, da-
pat beradaptasi dengan lingkungan tambak, serta mempunyai derajad kelang-
sungan hidup (Survival Rate) yang tinggi. Manajemen biota secara demikian
diharapkan mampu mendukung pertumbuhan udang dengan laju pertumbuhan
yang cepat dengan sintasan yang tinggi.
2 Manajemen lingkungan,
Kualitas air dalam tambak terkait dengan sumber air yang masuk dalam
tambak, proses biologis dalam tambak dan proses fisik, seperti ganti air dan aera-
si. Pengelolaan kualitas lingkungan tambak yang bertujuan untuk menyediakan
habitat yang layak bagi kehidupan udang dimulai dari saat membuat desain
tambak.
9
wasan lingkungan, termasuk manajemen pemberiannya agar lebih efisien. Yang
terkait dengan masalah tersebut adalah :
pakan,
Konsep dasar manajemen kualitas air adalah mengetahui asal (sumber) dan
tingkah laku dari pencemar serta cara-cara pengelolaannya, sehingga dampak-
dampak yang negative dapat dikurangi dan dampak-dampak yang positip dapat
dikembangkan.
3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
10
a) Pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat
energi, dan atau komponen lain ke dalam lngkungan atau berubahnya
tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga
kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya.
b) Beberapa parameter yang dapat dijadikan sebagai indikator kualitas
perairan adalah Kecerahan air, Warna air dan Kondisi dasar perairan.
c) Kualitas air yang buruk dapat mengakibatkan rendahnya tingkat
kelangsungan hidup (survival rate), pertumbuhan dan reproduksi ikan.
Sebagian besar manajemen kualitas air ditujukan untuk memperbaiki
kondisi kimia dan biologi dalam media budidaya
d) Hal yang perlu diperhatikan guna meningkatkan keberhasilan dalam
budidaya adalah perhatian terhadap air.
e) Ada 2 cara penanggulangan pencemaran air, yaitu penanggulangan secara
teknis dan non-teknis.
f) Pengelolaan lahan budidaya yang baik akan menghasilkan kualitas air
yang baik bagi organisme akuatik yang ada didalamnya.
3.2 Saran
11