Anda di halaman 1dari 3

TUGAS UNDANG-UNDANG KESEHATAN

Nama : Ferry dwi fardhani


Kelas : Akfar 3b
Nim : AKF18037
SOAL :

1. Narkotika dibagi menjadi berapa? Sebutkan beri contoh..


2. Psikotropika dibagi menjadi berapa golongan? Sebutkan dan beri contoh..
3. Bolehkah seorang dokter membeli codein 200 butir di apotik untuk praktek
dokternya..jelaskan alasannya dengan lengkap.

JAWAB :

1. Narkotika dibagi menjadi 3 golongan yaitu :

a. Narkotika golongan I

Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan
dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan
ketergantungan.

Contoh: Heroin, Kokain, Daun Kokain, Opium, Ganja, Jicing, Katinon,


MDMDA/Ekstasi, dan lebih dari 65 macam jenis lainnya.

b. Narkotika golongan II

Narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan, namun digunakan sebagai pilihan terakhir.
Selain itu, dapat digunakan untuk terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan. Mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.

Contoh: Morfin, Petidin, Fentanil, Metadon.


c. Narkotika golongan III

Narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi
dan/atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan, serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan ketergantungan.

Contoh: Kodein, Buprenorfin, Etilmorfina, Nikokodina, Polkodina, Propiram, dan ada


tiga belas macam termasuk beberapa campuran lainnya.

2. Psikotropika di bagi menjadi 4 golongan yaitu :

a. Psikotropika golongan I
Jenis obat-obatan yang termasuk ke dalam psikotropika golongan I memiliki potensi
yang tinggi, yang dapat menyebabkan kecanduan. Bahkan zat yang termasuk golongan I
ini juga memiliki ancaman hukum. Jenis obat ini bukan untuk pengobatan, tetapi
digunakan untuk pengetahuan saja.Secara keseluruhan jumlahnya ada 14 jenis obat.
Pemakaian obat-obatan ini akan menimbulkan efek halusinasi, dan mampu merubah
perasaan secara drastis. Efek buruknya yaitu dapat menimbulkan kecanduan, yang
mengarah pada kematian bila sudah mencapai level yang paling parah.
Contoh : LSD, DOM, Ekstasi, dan lain sebagainya
b. Psikotropika Golongan II

Golongan II juga memiliki resiko ketergantungan yang cukup tinggi, walaupun tidak
separah contoh obat di golongan I. pemakaian obat jenis ini biasanya digunakan untuk
menyembuhkan suatu penyakit. Penggunaannya harus sesuai dengan resep dokter, agar
tidak memberi efek kecanduan. Golongan II termasuk ke dalam jenis obat-obatan yang
paling sering disalahgunakan.

Contoh : Sabu atau Metamfeamin, Amfetamin, Fenetilin, dan zat lainnya yang
jumlahnya juga sama dengan golongan I ada 14.

c. Psikotropika Golongan III


Golongan III akan memberi efek kecanduan yang termasuk level sedang. Namun
tetap saja, penggunaannya harus sesuai dengan resep dokter. Sehingga tidak akan
membahayakan kesehatan. Bila digunakan dengan dosis yang berlebihan, maka kerja
sistemnya juga akan menurun secara drastis. Akhirnya tubuh tidak bisa terjaga sehingga
pengguna akan tidur secara terus menerus bahkan sampai tidak bangun-bangun.
Penyalahgunaan obat-obatan ini juga dapat menyebabkan kematian.

Contoh : Mogadon, Brupronorfina, Amorbarbital, dan lain-lain yang jumlah totalnya


ada 9 jenis.

d. Psikotropika Golongan IV

Golongan yang ke IV memiliki resiko kecanduan yang jauh lebih kecil dibanding
ketiga jenis obat lainnya. Tetapi penggunaannya sama saja, harus menurut pengawasan
dokter. Hal itu juga bisa menimbulkan efek samping, yang cukup berbahaya. Termasuk
bisa menimbulkan kematian. Penyalahgunaan obat-obatan golongan IV ini, terbilang
tinggi. Beberapa diantaranya bahkan mudah ditemukan lalu dikonsumsi secara
sembarangan.

contoh : Lexotan, Pil Koplo, Sedativa atau obat penenang, Hipnotika atau obat tidur,
Diazepam, Nitrazepam, dan masih banyak zat lainnya yang totalnya ada 60 jenis.

3. Menurut saya tidak boleh


Alsannya : menurut undang-undang narkotika dan psikotropika wajib dilengkapi dengan
dokumen yang sah. Dan dalam penjelasan undang-undang tersebut disebutkan dokumen yang
sah adalah surat persetujuan impor/ekspor,faktur,surat angkut,surat penyerahan barang,resep
dokter atau salinan resep dokter,yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari narkotika
bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai